FIBRE BOARD
DI INDONESIA
MDF (Medium Density Fiberboard) adalah jenis papan
kayu rekonstruksi yang terbuat dari serat kayu dan
bahan perekat. Ini adalah bahan papan serat yang
memiliki kepadatan menengah, di antara chipboard
(partikel board) dan papan serat keras. Berikut
adalah beberapa karakteristik umum dari MDF:
Bahan Dasar: MDF terbuat dari serat kayu yang dihasilkan
dengan menghancurkan kayu menjadi serat-serat kecil.
Serat ini kemudian dicampur dengan perekat, seperti resin
urea-formaldehida atau perekat lainnya, dan dipadatkan
menjadi papan melalui proses pemanasan dan tekanan.
1. Kekuatan dan Stabilitas: MDF memiliki kekuatan dan
stabilitas yang baik. Karena serat-seratnya
dihancurkan menjadi partikel yang sangat kecil dan
kemudian dipres dalam bentuk papan yang padat, MDF
cenderung lebih stabil dan kurang rentan terhadap
perubahan dimensi dibandingkan dengan kayu padat.
2. Permukaan yang Rata dan Halus: Permukaan MDF
umumnya sangat rata dan halus, membuatnya ideal
untuk aplikasi yang membutuhkan hasil akhir yang
bersih dan halus. Ini sering digunakan dalam industri
furnitur dan konstruksi interior.
Penggunaan Umum: MDF banyak digunakan dalam pembuatan furnitur,
panel dinding, pintu interior, dan berbagai aplikasi konstruksi interior
lainnya. Ini juga dapat diukir atau dipotong untuk menciptakan desain
yang rumit.
Lapisan Penyelesaian: MDF mudah menerima lapisan penyelesaian seperti
cat, pelapis kertas, atau laminasi, sehingga dapat diubah menjadi produk
jadi dengan berbagai tampilan dan gaya.
Harga yang Terjangkau: MDF sering kali lebih terjangkau dibandingkan
dengan kayu keras padat, membuatnya menjadi pilihan populer untuk
proyek-proyek dengan anggaran terbatas.
Meskipun MDF memiliki banyak kegunaan yang baik, perlu diingat bahwa bahan ini
tidak tahan terhadap kelembaban dan dapat meresap air, yang dapat menyebabkan
pembengkakan dan kerusakan. Oleh karena itu, penting untuk melindungi MDF dari
paparan kelembaban berlebih dan mempertimbangkan pilihan lain jika digunakan di
area yang rentan terhadap kelembaban tinggi.
PROSES PEMBUATAN DENSITY FIBRE BOARD
Pertama-tama pihak produsen akan mengumpulkan potongan kayu
dengan diameter kecil. Kemudian kayu-kayu tersebut dicuci hingga
bersih kemudian direbus pada suhu tertentu hingga teksturnya berubah
menjadi bubur kertas.
Bubur kertas tadi diberi campuran lem dan lilin. Jika sudah teraduk
rata, maka adonan tadi akan diberi tekanan menggunakan mesin yang
panas juga untuk membentuk sebuah papan solid. Umumnya kayu MDF ini
dibentuk menjadi papan dengan ukuran standar 1220 x 2440 mm dan
ketebalan yang beragam.
Kayu MDF sering diolah kembali menjadi
furnitur rumah. Beberapa di antaranya adalah
lemari, meja belajar, laci, kusen jendela, dan
sebagainya. Kebanyakkan furnitur dari kayu
MDF ini dijual dalam bentuk potongan, sehingga
penggunanya harus merakit sendiri.
Perakitannya terbilang mudah untuk para
awam karena sudah dilengkapi dengan buku
petunjuk.
Kayu MDF memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya adalah
tekstur permukaannya lebih halus dibandingkan dengan plywood
atau kayu multipleks sehingga nyaman untuk disentuh dan tidak
perlu diamplas kembali saat akan dibentuk. Proses pengecatan
juga menjadi lebih mudah karena seluruh permukaannya bisa
tertutup dengan sempurna. Satu hingga dua kali pengecatan saja
sudah cukup.
Ikatan serat yang ada di dalam papan kayu MDF ini sangat kuat
karena tidak hanya dilem, melainkan diberi tekanan juga. Meski
dijual dalam ukuran besar, kayu MDF ini tidak akan mudah patah
dan rusak seperti papan kayu olahan lainnya.
Kayu MDF juga terkenal memiliki daya serap suara yang baik
sehingga cocok digunakan sebagai rangka peralatan sound
system atau dijadikan partisi pada studio musik.
Meski memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan kayu olahan lain,
ternyata kayu MDF masih memiliki kelemahan. Di antaranya adalah bisa
menyerap air sehingga mudah diserang jamur dan lapuk, serta penempatannya
terbatas yakni di dalam ruangan kering saja.
Meski daya tahannya kuat, sayangnya kayu MDF tidak bisa mengikat sekrup dan
paku sekuat kayu solid. Bagian permukaannya juga terlalu halus sehingga
tidak bisa menempel dengan baik jika menggunakan lem putih. Selain itu, motif
alami kayu tidak akan terlihat pada permukaannya. Jadi terlihat kurang pas
jika mau ditempatkan pada ruangan bergaya tradisional atau klasik.
Bagi kamu yang ingin menggunakan furnitur berbahan kayu MDF, pastikan
kalau permukaannya sudah dilapisi dengan biopolish agar tidak mudah rusak
jika terkena tumpahan makanan atau goresan benda lain. Jangan lupa untuk
membersihkannya dari debu setiap hari, ya!
Kegunaan Umum Papan Serat Kepadatan Menengah (MDF)