Anda di halaman 1dari 14

Material, Ornamen dan Bahan Finishing

Interior

A. Material pada Desain Interior 


Material pada desain interior yaitu bahan yang diperlukan dalam suatu desain interior. Tujuannya
adalah untuk menciptakan ruangan yang indah dan menarik. Bahan yang sering digunakan dalam
desain interior adalah sebagai berikut.

1. Bahan Furnitur 
a. Kayu solid (solid wood) 
Kayu merupakan material alami yang sering dipakai sebagai bahan dasarfurnitur. Selain
bentuknya yang indah dan memiliki banyak sumber, pengolahan kayu relatif mudah. Kayu
sangat digemari, khususnya di Indonesia. Salah satu jenis kayu yang perlu diketahui adalah kayu
solid (solid wood). Solid wood merupakan kayu yang diolah secara langsung dari jenis pohon
kayu yang digemari karena memiliki ketahanan serta keawetan tinggi. Kayu solid berasal dari
batang-batang pohon. Batang-batang tersebut dipotong menjadi balok-balok kotak atau
berbentuk papan. Kayu solid adalah bahan umum mebel dan furnitur yang paling bagus dengan
harga paling mahal yang karena berasal dari potongan kayu tanpa diolah. Berikut ini adalah jenis
kayu solid yang dikenal karena kualitas dan teksturnya yang indah pada berbagai produk
furnitur. 
 Kayu mahoni 
 Kayu jati 
 Kayu sungkai 
 Kayu pinus 
 Kayu bambu 
 Kayu oak 
Kelebihan dari kayu solid adalah sebagai berikut. 
1) Kayu solid dapat bertahan hingga lebih dari 15 tahun bergantung pada kondisi cuaca dan
perawatannya.
2) Kayu solid juga tahan terhadap air dalam jangka waktu yang relatif lama asal tidak
terendam selama berbulan-bulan
3) Kayu solid merupakan pilihan terbaik untuk furnitur kayu karena kualitasnya yang
variatif dan terukur sehingga rnudah untuk memilihnya.
4) Aneka macam warna alami yang dimiliki oleh jenis-jenis kayu solid juga memiliki
banyak pilihan.
5) Secara arsitektur, kayu solid juga memiliki keindahan yang menjadi ciri khas.
6) Penggunaan material kayu solid akan memberikan kesan hangat pada ruangan.
7) Kayu solid relatif mudah dibentuk dan diproses untuk berbagai macam desain yang
diinginkan. 

Adapun kekurangan dari kayu solid adalah sebagai berikut. 


1) Solid wood kurang tahan terhadap api atau mudah terbakar.
2) Kayu solid haws diperhatikan perawatannya untuk menjaga furnitur kayu lebih tahan
lama dan menghindari kerusakan.
3) Paparan sinar matahari yang secara langsung dan suhu yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan kerusakan pada furnitur berbahan kayu solid.
4) Kelemba ban yang terlalu tinggi akan mengembangkan kayu hingga retak, sementara
kelembaban yang terlalu rendah akan mengerutkan kayu sehingga memungkinkan
tumbuhnya jamur serta serangga perusak lainnya.
1. Kayu olahan 
Kayu olahan adalah material interior yang dibuat dari partikel atau serbuk kayu maupun
serat kayu. Adapun jenis kayu olahan adalah sebagai berikut. 
a. Plywood 
Plywood/multipleks adalah papan material yang tersusun dari beberapa lapis kayu
melalui proses perekatan dan pemampatan tekanan tinggi. Plywood terdiri dari kombinasi lapisan
serat-serat dan kulit kayu dengan lapisan permukaan luar lebih kuat daripada lapisan tengah. Hal
tersebut berfungsi untuk mereduksi pemuaian dan tekanan tekuk. Sifat dasar plywood tidak
mudah ditekuk, lebih tahan cuaca, dan mudah dibentuk terutama untuk pembuatan furnitur
rumah tinggal. Kelebihan dari plywood/multipleks adalah 
(1) kuat terhadap cuaca dan Jaya tekuk; 
(2) lebih kokoh sebagai rangka utama furnitur/mebel; dan 
(3) lebih tahan terhadap air. 

Adapun kekurangan dari plywood adalah 


1) beberapa kualitas plywood tidak memiliki permukaan mulus dan halus, kadang
ditemukan permukaan yang bergelombang;
2) bersifat keras sehingga untuk menggabungkan beberapa plywood perlu menggunakan
paku tembak atau paku besi biasa;
3) presisi ketebalan kurang bagus; dan
4) sulit untuk langsung di-finishing.
2) MDF (Medium Density Fibreboard) 
Medium Density Fibreboard (MDF) adalah papan material yang tersusun dari kombinasi serat
kayu dan serbuk kayu yang dipadatkan pada tekanan dan temperatur suhu tinggi dengan bantuan
resin. Seperti halnya plywood, MDF banyak dipakai untuk rangka furnitur/mebel. Permukaan
MDF jauh lebih halus dan lebih rata dibandingkan dengan permukaan plywood. 
Kelebihan dari MDF yaitu 
(1) permukaan lebih halus dan lebih rata; 
(2) fleksibel dan mudah ditekuk untuk dijadikan alternatif rangka furnitur; 
(3) harga lebih murah daripada plywood; 
(4) presisi ketebalan materialnya bagus; dan 
(5) mudah untuk langsung di-finishing. 
Adapun kekurangan dari MDF yaitu 
(1) ketahanan kurang bagus terhadap air;
(2) mengandung bahan kimia yang sedikit menggangu, terutama bagi yang alergi atau gangguan
pernafasan; dan
(3) lebih mudah patah.
3) HDF Density 
HDF adalah sebuah papan yang terbuat dari campuran serbuk halus kayu lunak dan keras yang
kemudian di-press panas (hot press) dengan perekat pada kepadatan tertentu. Kayu ini rata-rata
dijual dengan ukuran paniang dan lebar seukuran tripleks. Material utama pembuatan HDF
disebut serat kayu/serbuk kayu yang dapat dibuat dari kayu keras maupun lunak. Perbedaan dari
MDF dan HDF adalah pada kepadatannya. MDF mempunyai kepadatan menengah (Medium
Density Fibreboard) dan HDF mempunyai kepadatan tinggi (High Density Fibreboard).
Sedangkan yang low density biasa disebut sebagai particle board
4) Particle board
Particle board adalah papan material kayu, tersusun dad serbuk gergaji yang dipadatkan melalui
proses kimia dalam tekanan suhu tinggi. Harga partikel board jauh lebih murah daripada
plywood atau MDF dengan permukaan papan sudah terlapisi veneer/lapisan kayu. Kelebihan dari
particle board adalah berat material lebih ningan serta ywood dan MDF. Adapun harga lebih
murah dan ekonomis dibanding pl kekurangan particle board adalah (1) tidak tahan air dan ruang
yang lernbab; (2) permukaan kurang halus; (3) lebih sukar dalam finishing; dan (4) mudah
keropos atau mudah hancur. 
5) Blockboard 
Blockboard tersusun dari balok-balok kayu lunak yang memiliki lapisan multipleks setebal 20-30
mm di bagian tengahnya. Bagian atas dan bawah permukaan blockboard dilapisi veneer kayu
sehingga menampilkan kesan halus dan mengkilap. Lapisan multipleks yang digunakan terbuat
dari kayu ash. Blockboard secara tidak langsung juga dikelompokkan ke dalam jenis multipleks.
Jika bagian luarnya terlapisi oleh kayu jati, blockboard tersebutdinamakan teablock.Tidak seperti
multipleks, blockboard memiliki karakter kayu yang lebih kaku sehingga risiko pemuaian dapat
dihindari. Berdasarkan jenis kayu olahan di atas, urutan kualitas dari yang paling bagus adalah
plywood, blockboard, MDF, dan particle board. 
2. Bahan Lantai 
Lantai rumah merupakan salah satu dari beberapa elemen penyusun arsitektur bangunan.
Keberadaannya mutlak dan esensia I sehingga akan membentuk identitas dan karakter dari
sebuah rumah atau bangunan. Secara struktural, lantai tersusun alas tulangan pelat lantai
(tumpuan dan lapangan) yang dikombinasikan dengan campuran beton. Sama halnya dengan
elemen struktural lainnya, seperti fondasi, kolom, dan balok, bahan penyusun lantai umumnya
adalah struktur beton bertulang. 
Berikut beberapa pilihan material populer di masyarakat yang dapat dijadikan pertimbangan
untuk lantai rumah. 
a. Keramik 
Keramik berasal dari bahasa Yunani "keramos" yang berarti tembikar (pottery) atau peralatan
yang terbuat dari tanah (eorthenwear). Keramik merupakan bahan padat anorganik yang berasal
dari paduan unsur logam dan nonlogam yang dibakar dengan temperatur tinggi. Pada dasarnya,
keramik bersifat sangat keras, mudah pecah, isolator (balk elektrikal maupun termal), kaku, dan
memiliki stabilitas tinggi. Secara umum, keramikjuga mempunyai kekuatan tekan yang lebih
balk dibandingkan kekuatan tariknya. lenis-jenis keramik yang urnurn ditemukan di pasaran
adalah sebagai berikut. 
1) Keramik lantai biasa 
Jenis keramik lantai biasa merupakan jenis keramik yang paling banyak ditemukan. Ukuran
keramik biasa sangat lengkap, mulai dari ukuran persegi 30 cm hingga 80 cm. 
2) Keramik lantal teraso 
Keramik lantai teraso saat inl adalah jenis keramik yang banyak dicari dan disukai oleh beberapa
pengembang dan pecinta rumah bergaya etnik dan klasik. Pada umumnya, ukuran keramik teraso
adalah 20 x 20 cm. 
3) Homogeneous tile 
Keramik jenis homogeneous tile merupakan keramik tiruan granit yang dibuat pabrik. Keramik
ini dibuat semirip mungkin dengan granit atau marmer. Biasanya keramik jenis inl dibuat dengan
ukuran besar dan jarang diproduksi dalam ukuran kecil. Pengguna terbesar dari keramik lantai
jenis ini adalah gedung-gedung pusat perbelanjaan, apartemen, dan bangunan lain yang ingin
terlihat mewah dengan biaya minim. 
4) Keramik granit alam 
Jenis keramik granit biasanya digunakan oleh kalangan menengah ke atas. Dad segi keindahan,
keramik ini cukup membuat rumah lebih asri, anggun, dan elegan.Jenis keramik ini merupakan
hasil tambang sehingga harganya terbilang mahal jika dibandingkan dengan jenis keramik lain. 
5) Keramik mozaik 
Keramik ini merupakan sebuah ubin ukuran kecil, biasanya tidak lebih clan 6 cm. Lempengan
dari keramik ini memiliki ketebalan 5,4 mm dan pola bewarna, diterapkan pada nisi sebaliknya
yang terlihat dari keramik transparan. Desain ini memberikan efek optik yang tidak dapat
diperoleh dari ubin lain. 
Kelebihan dari keramik adalah 
1) ubin keramik terbuat dari bahan alami sehingga tidak beracun dan tidak menyebabkan alergi; 
2) permukaan halus dari ubin keramik mencegah penumpukan bakteri dan jamur; 
3) tahan terhadap air dan kelembaban; 
4) tahan terhdap noda; 
5) mudah dibersihkan; 
6) tahan lama dan bebas perawatan; 
7) memiliki kekuatan yang tinggi; 
8) tidak mudah terbakar dan tidak menyalurkan api; 
9) tidak berubah warna dari waktu ke waktu; 
10) dapat menjadl unsur dekorasi pada rumah; 
11) pilihan modelnya banyak dan beragam; serta 
12) harganya pun beraneka ragam. 
Selain mempunyal kelebihan, keramik juga mempunyai kekurangan, yaitu 
1) kurang tahan terhadap guncangan dari benda-benda padat yang berat;
2) kurangnya elastisitas sehingga tidak dapat diletakkan pada permukaan melengkung; 
3) pemasangannya membutuhkan tukang yang ahli; 
4) terkesan dingin; 
5) nat keramik sulit untuk dibersihkan; 
6) mudah pecah; dan 
7) mudah tergores. 
b. Batu alam 
Marmer, granit, dan limestone adalah beberapa jenis batu alam yang sering digunakan untuk
lantai. Penambahan elemen batu alam akan menimbulkan kesan natural yang elegan dan
eksklusif pada rumah terlepas dari gaya arsitekturnya. 
1) Marmer yang berkualitas tinggi adalah yang berwarna putih jernih karena kandungan
kalsitnya lebh dari 90%. Sedangkan marmer yang berwarna abu-abu dihasilkan karena
kandungan grafit pada batuan tersebut. Marmer warna pink-merah terjadi akibat adanya
kandungan hematit, kuning-krem sebagai pengaruh dad kandungan limonit. 
Penggunaan lantai marmer mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan lantai
marmer adalah 
a) tahan lama karena batu marmer terbentuk dari proses metamorfosis yang panjang dan
alami sehingga lapisan marmer tebal dan keras; 
b) kandungan mineral yang ada dalam marmer akan menjaga kilau lantai sehingga tidak
terlihat kusam; 
c) mudah dibersihkan dan dirawat; 
d) banyak variasi dan semuanya terlihat mewah; 
e) tidak menghantarkan papas; dan 
f) sifatnya dingin. 
g) Adapun kekurangan dari lantai marmer adalah cenderung licin, harga lumayan mahal,
harus diganti apabila rusak,dan proses pemasangan yang sulit. 
2) Granit adalah jenis batuan intrusif,felsik,dan igneus yang umum ditemukan. Sebagian
besar granit bertekstur keras dan kuat, oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan
konstruksi. Warna yang terang memudahkan orang untuk mengenali jenis batuan ini.
Granit juga terkenal karena dapat dimanfaatkan untuk membuat banyak benda/objek yang
ada dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: ubin lantai, paving, tapak tangga, serta batu
nisan.

Kelebihan dari Granit adalah 


a) tahan lama hingga 10 tahun; 
b) memiliki daya tahan yang cukup tinggi terhadap aktivitas tinggi seperti dapur ; 
c) tahan terhadap berbagal macam cuaca; 
d) bersifat kedap udara sehingga tidak perlu khawatir bentuknya berubah karena terkena air
atau terjadi banjir; 
e) tidak mudah retak atau rapuh; 
f) harganya lebih murah dibandingkan marmer; 
g) tahan terhadap berbagai macam goresan; 
h) sambungan nat lebih tipis dan terlihat menyatu; 
i) memberikan kesan mewah; 
j) lebih halus dibandingkan dengan jenis keramik lain; serta 
k) lebih mudah dibersihkan saat terkena noda. 

Kekurangan dari granit adalah variasi corak dan warna tidak sebanyak marmer atau vinyl,
batu granit lebih berat dibandingkan dengan jenis keramik lain, warna tidak sama persis, dan
diperlukan alat pemotong khusus karena material keras dan tebal. 
3) Limestone 
Gamping (limestone) (CaCO3) adalah batuan sedimen yang tersusun dari mineral kalsit dan
aragonit. Gamping merupakan dua varian yang berbeda dari kalsium karbonat (CaCO3).
c. Parquet (parket) 
Parket adalah jenis lantai kayu dari kumpulan kepingan kayi yang telah di-press sedemikian rupa
hingga berbentuk potongan atau papan siap pasang di atas  lantai konkret.
Keunggulan dari lantai parket adalah (1) variasi lantai parket banyak; (2) mudah dibersihkan;
kokoh dan tahan lama; (4) bahannya nonalergen; dan (5) harga cukup terjangkau. Adapun
kelemahan dari lantai parket adalah (1) persiapan pemasangan membutuhkan syarat khusus; (2)
menimbulkan bunyi sehingga kurang nyaman: (3) licin; dan (4) berpotensi mudah rusak.
B. Ornamen pada Desain Interior 
1. Mengenal Ornamen 
Ornamen berasal dari bahasa Latin "ornare" yang berarti menghias. Ornamen adalah salah satu
karya seni dekoratif yang blasa dimanfaatkan untuk rnenambah keindahan suatu benda atau
produk. Ornamen merupakan suatu karya seni dekoratif (seni murni) yang berdiri sendui, ',moo
terkait dengan benda/produk f ungsional sebagai tempat nya. 
Dalam bangunan, ornamen digunakan sebagai seni dekorasi yang digunakan untuk
mempercantik objek bangunan. Menurut tats letaknya, ornamen dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu ornamen eksterior dan ornamen interior. Secara garis besar, yang dimaksud dengan
ornamen eksterior yaitu ornamen yang digunakan di roar ruangan, sedangkan ornamen interior
yaitu ornamen yang digunakan di dalam ruangan. 
2. Fungsi Ornamen 
a. Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat hanya untuk
menghias demi keindahan suatu bentuk (benda) atau bangunan dl mana ornamen teisebut
ditempatkan. Penerapannya pada alat-alat rumah tangga. arsitektur, pakaian (batik.bordir,
kerawang), alat transportasi, dan sebagainya. 
b. Sebagai ragam hias simbolis, maksudnya karya ornamen yang dibuat selain berfungsi sebagai
penghias suatu benda juga memiliki nilai simbolis tertentu dalamnya menurut norma-norma
tertentu (adat, agama, sistem sosial dan sebagainya). Contoh ragam hias ini misalnya motif
kaligrafi, motif pohon hayat sebagai lambang kehidupan, motif burung Phoenix sebagai tambang
keabadian, motif padma, swastika, lamak, dan sebagainya. 
3. Motif dan Pola pada Ornamen 
Motif dalam hal ini dapat diartikan sebagai elemen pokok dalam seni ornamen. Motif rnerupakan
bentuk dasar dalam penciptaan/perwujudan suatu karya ornamen. Perbedaan antara pengertian
motif, pola, dan ornamen sebagai berikut. 
a. Motif adalah pangkal untuk memberikan suatu pola, baik dibentuk dari unsur garis
maupun bentuk figur.
b. Pola yaitu motif yang dibuat secara berulang-ulang, jalin-menjalin, selang-seling,
berderet, atau variasi suatu motif dengan motif lain.
c. Ornamen yaitu pola yang diterapkan/dijadikan hiasan pada suatu benda
Motif dalam ornamen dapat diuralkan sebagai berikut. 
a. Motif hias manusia 
Dikatakan motif bias manusia karena pembuatan ragam hiasnya mengacu pada
figur manusia. 
b. Motif hias binatang 
Motif hias binatang dalam pembuatannya mengacu pada bentuk binatang. 
c. Motif hias tumbuh-tumbuhan 
Motif hias tumbuh-tumbuhan dalam pembuatannya bersumber pada bentuk
tumbuh-tumbuhan. 
d. Motif hias geometris
Motif hias ini dalam pembuatannya mengacu pada bentuk ilmu ukur, seperti garis
lurus, garis lengkung, lingkaran, segitiga, segi empat, dan sebagainya.
e.  Motif hias khayali 
Disebut dengan motif hias khayali karena dalam pembuatannya berdasarkan
khayalan pembuat. Dalam kehldupan, motif hias Ini sebenarnya tidak ada, misalnya naga,
raksasa, dan sebagainya.
f. Motif hias kosmos atau berbentuk alam 
Dikatakan motif hias kosmos atau alam karena dalam pembuatannya mengacu pada
bentuk-bentuk alam, seperti awan. cadas, air, batu, gunung, dan sebagainya.

4. Teknik penyelesaian Ornamen 


Penyelesaian gambar ornamen bertujuan membuat karya tersebut menjadi lebih
indah, dan gambar yang difinishing akan tampak leblh jelas dan menarik. Beberapa teknlk
yang dapat digunakan untuk melakukan finishing adalah sebagai berikut. 
a. Teknik hitam-putih, yaitu penyelesaian suatu karya ornamen yang hanya memanfaatkan
tinta atau pencil hitam. Penyelesaian dengan cara ini dimaksudkan untuk menimbulkan
kesan gelap-terang, penyinaran, kesan jarak, dan kesan volume. Teknik penyelesaian
(finishing) dilakukan dengan sistem arsiran (seam'', bebas, duset). pointilis (penyelesaian
dengan menggunakan titik-titik), dan sungging atau gradasi penggunaan tinta Cina atau
tinta bak. Finishing ini dilakukan rnelalui tahap dari tipis ke tebal atau dari gelap ke
terang sesual dengan keinginan.

b. Teknik warna, yaitu jenis finishing yang menggunakan warna sebagai unsur pokok.
Finishing ini dilakukan dengan

(1) sistem plakat, yaitu menerapkan warna secara plakat (poster) sesuai dengan warna
motif yang diinginkan;
(2) gradasi (warna tersusun), yaitu dengan menerapkan wama secara tersusun baik dari
warna gelap ke warna terang atau sebaiiknya;
(3) gelap terang, yaitu menerapkan warna dari warna gelap ke warna terang dengan
menebarkan warna (bukan tersusun). 

C. Bahan Finishing Desain Interior 


Pekerjaan finishing dalam desain interior adalah pekerjaan penutupan atau pelapisan dalam suatu
ruangan. Material bahan finishing berperan sebagai bahan pelapis penutupan untuk
mempercantik dan memperindah ruangan. Material finishing interior terdiri dari material
finishing dinding. lantai, dan plafon. 
1. Material Finishing Dinding 
Material finishing dinding sangat bervariasi bergantung pada tema/gaya desain interior. Macam
material finishing tembok di antaranya adalah 
a. cat tembok; 
b. wallpaper; 
c. fiber 
d. HPL (High Pressure Laminate); dan 
e. multiplek. 
2. Material Finishing Lantai 
Material finishing lantai pada prinsipnya adalah material yang digunakan untuk menutup lantai
agar lantai tampak lebih indah dan menarik sesuai dengan tujuan pengguna. Secara umum, bahan
penutup lantai yang banyak di pasaran dapat dibedakan menjadi dua katagori, yaitu lapisan
penutup lantai yang alami dan lapisan penutup lantai buatan. Kayu solid (jati, merbau, kapur,
ulin, dan sebagainya) dan aneka bebatuan yang bersumber dad alam, seperti marmer, granit, dan
limestone merupakan jenis penutup lantai yang alami. Sedangkan semen, keramik, MDF, dan
vinyl dikatagorikan sebagai lapisan penutup lantai buatan. 
a. Contoh lapisan penutup lantai alami 
1) Kayu solid 
Lantai kayu masih menjadi bahan populer untuk rumah tinggal karena memiliki nilai estetika
tinggi, memberikan kesan alami, serta mampu memberikan kehangatan dalam ruang. Kayu yang
fleksibel dapat memberikan suasana elegan, klasik, modern, maupun kontemporer. Denis lantai
kayu yaitu packet (parquet) yang terbuat dari kayu solid atau dikenal dengan solid parquet, dan
parket yang terbuat dari kayu asli dengan teknologi layer untuk mencapai tingkat kestabilan yang
sempurna dikenal dengan engineer parquet. 
2) Batu alam 
Penutup lantai berbahan batu alam merupakan bahan tambang yang langsung diambil dari alam.
Marmer dan granit merupakan jenis batuan yang terbentuk ratusan tahun dan tidak dapat
diperbarui. Lantai marmer sangat kuat dan tidak getas, cocok untuk rnenahan beban berat.
Marmet bersifat dingin sehingga dapat menyejukkan suhu dalam ruangan. Tampilannyapun
sangat mewah dengan beragam motif dan corak. Namun perawatan lantai marmer lebih sulit
dibandingkan jenis lantai lain. Lanut granit pada prinsipnya hampir sama dengan marmer, hanya
secara kasat mata warnanya leblh gelap.
b. Lapisan penutup lantai buatan 
1) Keramik

2) Vinyl 

Vinyl banyak digunakan sebagai alternatif lantai parket karena harganya lebih
murah dan tahan rayap. Lantai vinyl tersedia dalam vinyl tile (kotak atau persegi) dan
vinyl sheet (bentuk gulungan/rol). Vinyl sheet umumnya dikenal sebagai linoleum.
Harganya sangat variatif dan dapat ditemukan di toko material atau toko bahan
bangunan. 
3) Karpet 
Lantai karpet dapat dibagi menjadl dua jenls. Pertama, karpet satuan yang biasa
digunakan untuk aksen pemanis ruangan. Kedua, karpet yang secara permanen ditempel
pada lantai seluruh ruangan. Lantai jenis ini hanya cocok dipakai di daerah subtropis atau
ruangan yang memakai pendingin ruangan (AC). Jenis lantai ini sering dijumpai di kantor
atau kamar hotel. Kelebihan lantai karpet adalah dapat memunculkan kesan hangat dan
proses pemasangan yang mudah. 

4) Parket (parquet) sintetis 


Selain yang berbahan dasar kayu solid, parket (parquet) juga terbuat dari material
sintetis, seperti particle board ataupun MDF. Parket jenis ini umumnya lebih terjangkau
dibanding parket berbahan dasar kayu solid. 
5) Lantai acian poles 
Tren lantai acian muncul untuk menciptakan kesan raw industrial. Lantai acian juga dapat
menghemat pengeluaran untuk memilih material lantai. Apabila dipadukan dengan desain
modern, lantai acian poles pun dapat memberikan kesan elegan. Pastikan menggunakan
lapisan aci yang halus untuk menghindari debu yang menempel pada beton aci. 
6) Epoxy 
Epoxy adalah material yang berfungsi sebagai sealant (pelapis) untuk lantai beton. Pelvis
epoxy dapat digunakan pada lantai untuk bangunan kornersial, trotoar, bahkan dinding
atau langit-langit gedung bertingkat, dan paling wring digunakan di lantai garasi. 
Berikut adalah manfaat dart penggunaan pelapis lantai epoxy. 
a) Daya tahan yang lebih baik. Lantai beton yang dilapisi epoxy bertahan lebih lama
dibandingkan dengan pelapis cat biasa. 
b) Kuat dan tahan lama. Setelah epoxy diubah menjadi polimer padat, epoxy menjadi
sangat kuat yang dapat mencegah kerusakan kimia. 
c) Menghemat waktu. Pelapis lantai epoxy biasanya cepat dan mudah dipasang, yang
berarti lebih sedikit waktu untuk mematikan produksi Instalasi Oka digunakan dl
pabrik (shut down time). 
d) Nilai estetika tinggi. Pelapis lantai epoxy biasanya tersedia dalam berbagai warna
dan pola agar sesuai dengan gaya spesifik. 
e) Tahan korosi dan bahan kimia. Pelapis epoxy dapat bertahan meski terus terpapar
bahan kimia sehingga sangat cocok untuk gudang atau tanaman. 
3. Material Finishing Plafon 
Plafon atau lebih dikenal sebagai langit-langit adalah bagian dari konstruksl bangunan
yang berfungsi sebagai lapisan yang membatasi tinggi suatu ruangan. Selain itu, plafon
juga berguna untuk keamanan, kenyamanan, serta keindahan sebuali ruangan. 
Pada dasarnya plafon dibuat dengan maksud mencegah cuaca panas atau dingin agar tidak
langsung masuk ke dalam rumah setelah melewati atap. Saat ini plafon tidak sekadar
sebagai penghambat panas atau dingin, melainkan juga sebagai hiasan untuk
mempercantik interior suatu bangunan. Bahan plafon yang digunakan pun beraneka
ragam, rnulai dari kayu, triplek, lembar semen, asbes, hardboard. softboard, accoustic
tile, particle board, aluminium. serta yang paling populer adalah plafon gypsum. Contoh
material finishing plafon di antaranya sebagai berikut. 
a. Gypsum 
Gypsum merupakan material finishing Interior bangunan yang terbuat dari bubuk lembut
berwarna putih atau disebut casting. Kelebihan dari bahan ini adalah jika terjadi
kerusakan pada bagian tertentu maka perbaikan dapat dilakukan pada bagian tersebut
tanpa perbaikan keseluruhan. 

b. Cat plafon 
Bahan cat untuk plafon merupakan salah satu jenis finishing yang diaplikasikan pada plafon
rumah dengan menonjolkan aspek estetika melalui warna dan tekstur cat. Pemilihan warna akan
berpengaruh pada suasana ruangan karena hal tersebut berhubungan dengan ekspresi kepribadian
penghuninya. 
c. Lumber ceiling 
Merupakan finishing plafon yang berasal dari kayu ekspos. Bahan ini mirip seperti parket lantai.
Kayu lumber ceiling atau sering disebut ceiling adalah lembaran-lembaran kayu tipis dengan
ketebalan rata-rata 1 cm, lebar total standar 9 cm dengan invoice 8 cm. Lumber ceiling
digunakan untuk menutup permukaan plafon rumah atau bangunan gedung, hotel atau
apatermen...lenis lumber ceiling juga cocok diaplikasikan untuk wallponel(panel dinding) dalam
ruangan maupun bodi lemari. 

d. Drop ceiling 
Drop ceiling merupakan bahan penutup plafon yang dikenal dengan plafon gantung.
Selain sebagai penutup plafon, drop ceiling juga digunakan sebagai akses utama pencahayaan
dalam desain interior. Lampu yang digunakan biasanya berupa hidden light yang disembunyikan
di balik drop ceiling. 
Drop ceiling membuat tampilan plafon lebih clinamis. Pada rumah berdesain
minimalis, drop ceiling dibuat seolah-olah menjadi satu bagian dengan struktur rumah.
Hal ini dimaksudkan untuk menyembunyikan rel gorden dan vertical blind sehingga
tampilan rumah menjadi lebih apik dan cantik. Panduan berikut dapat membantu untuk
membuat drop ceiling. 

Anda mungkin juga menyukai