Anda di halaman 1dari 7

Apa Itu MDF, HDF, HPL, Multipleks, Dan

Bahan Baku Pembuatan Mebel Selain Kayu


Solid
10 Comments Edit
Pada industri mebel yang berbasis kayu, pemakaian bahan alternatif pengganti kayu solid dipakai
rata2 dengan alasan untuk menekan harga produksi. hal ini wajar sekali karena harga perabot
dengan kayu solid yang begitu mahal dan repot pembuatannya. sekarang anda bayangkan, untuk
membuat panel kayu lebar 200 x 100 cm dengan ketebalan 3 cm misalnya, para pengrajin
mebel jepara bakalan mikir banyak kali sebelum memutuskan untuk membuatannya. panel lebar
segitu perlu bahan papan kayu yang berasal dari log/gelondong yang berdiameter besar pula.
yang adalah susah nyarinya dan mahal pula harganya.

Proses pengeringan juga harus intens dan hati2 jangan sampai merusak papan mahal, begitupula
proses pengerjaannya harus betul2 presisi dan hati2 juga. dengan proses yang njlimet dan
merepotkan inipun resiko kerusakan tetap tidak bisa di anggap hilang dan selesai. kayu akan
tetap gerak, baik menyusut maupun memuai. tidak akan hilang bahkan sampai ratusan tahun,
buktinya...coba kita tengok rumah2 yang memiliki pintu kayu, kita bisa bandingkan jarak / gap
antara daun pintu dengan kusen pada saat musim panas dengan musim hujan. pasti beda. dan ini
bakal berlangsung selamanya.

Kenapa kok kayu bisa gerak terus kaya begitu ? jawabannya menurut kami adalah karena kayu
memiliki serat searah yang bisa bergerak melengkung arah panjang atau arah lebar dengan
bebasnya tanpa ada pengikat. khusus untuk melengkung arah lebar banyak dipengaruhi dari asal
potongan papan, kalau papan berasal dari kayu bagian pinggir maka kemungkinan melengkung
akan jauh lebih besar dibanding papan yang berasal dari kayu bagian tengah. ini pengaruh dari
arah lingkaran kambium kayu.

Nah...untuk menyiasati kelemahan dari papan kayu alami itu, dipakailah material lain yang
masih berbasih kayu, namun mampu meminimalisir kelemahan dari papan kayu alami. bahan2
ini sebenarnya sudah buanyaaaaak banget dipakai pada perabot rumah tangga kita sehari2,
namun mungkin kita tidak paham saja nama bahannya. Nah...tak kenal maka tak sayang, jadi
mari kita kenalan dengan beberapa material pengganti papan kayu alami.

MDF dan HDF ( Medium dan High Density Fibreboard )


MDF dan HDF adalah sebuah papan yang terbuat dari serbuk halus kayu lunak dan keras
campuran kemudian dipress panas ( hot press ) dengan perekat dan kepadatan tertentu yang rata2
dijual dengan ukuran panjang x lebar seukuran tripleks. bahan ini mungkin adalah yang paling
populer setelah multipleks. material utama untuk pembuatan nya disebut serat kayu/serbuk kayu,
yang bisa dibuat dari kayu keras maupun lunak.

Related
 Batu Alam Untuk Mebel, Apa Saja Jenisnya dan Spesifikasinya
 Mebel Cat Duco, Pilihan Finishing Yang Tepat Untuk Mebel Design Modern
 Bahan Kain Jok Sofa Untuk Mebel Jepara

Perbedaan dari MDF dan HDF adalah pada kepadatannya, yang itu diukur dengan satuan
kg/kubik. kalau MDF itu kepadatan menengah ( Medium Density Fibreboard ) dan HDF itu
kepadatan tinggi ( High Density Fibreboard ) dan ada lagi yang low density yang biasa kita sebut
sebagai Particle Board. perbandingan nya coba lihat gambar dibawah ini.
Di industri mebel jepara yang banyak dipakai adalah MDF jadi kita jelaskan itu saja ya, kalau
partikel board jarang yang pakai karena cepet rusak sedangkan HDF jarang karena berat dan
gampang patah. MDF banyak dipakai untuk daun meja blok karena permukaan yang halus dan
tidak bisa pecah. Oiyha...MDF ada juga yang dilapis veneer sehingga menyerupai kayu asli. anda
bisa baca info lengkap mengenai mebel dengan veneer disini. kualitas MDF juga ada
bermacam2 tergantung harga dan merknya.

Kelebihan pakai MDF


Lebih murah kalau dibanding pakai kayu solid. murah dalam bahan dan juga dalam proses
produksinya. pak tukang hanya tinggal potong dan pasang kalau pakai MDF, beda kalau pakai
kayu solid yang musti belah, nyerut, nyambung bla bla bla...repot.

Selain mudah dalam pengerjaan, pemakaian MDF juga lebih minim resiko pecah dan retak.
bahkan bisa dibilang tanpa ada resiko pecah. dia kan dibikin dari serbuk jadi tidak punya serat,
sedangkan kalau kayu kan pecahnya pasti di seratnya. jadi ya begitu...

Oiyha satu lagi kelebihan bahan ini, meskipun kami tidak merekomendasikan nih, MDF itu bisa
diukir lho. jadi bisa pesan mebel jepara ukiran pakai bahan MDF juga. harga bisa lebih murah
dibanding pakai kayu solid.

Kelemahan MDF
Tidak tahan air, kalau kena air baik secara langsung atau hanya karena kelembaban tinggi, MDF
akan rusak yang ditandai dengan mengelupas dan rontok jadi kayak serbuk2 lagi. atau kalau kena
lembab dia bakal jamuran. jadi jelek kalau jamuran kan ? hal ini biasa disikapi dengan
menggunakan MDF berlapis veneer atau pakai lapisan HPL. namun yang namanya air, dia tetep
cari celah buat meresap kan, jadi resiko itu tidak bisa dihilangkan sama sekali.

Multipleks Atau Plywood

Namanya berasal dari kata ply atau lembaran tipis, jadi pada dasarnya tripleks atau plywood
adalah papan yang terdiri dari beberapa lapisan irisan kayu tipis yang di tumpuk dan di lem dan
press menjadi satu lembaran yang tebal. irisan kayu tipis itu didapatkan dari kayu gelondong
yang diraut pakai mesin raksasa yang prinsip kerjanya sama persis dengan rautan pensil.

Ada beberapa jenis tripleks yang ada dipasaran saat ini. semua dibedakan dari material kayu
dan perekat yang digunakan. Berikut ini beberapa jenis kayu lapis / tripleks yang ada dipasaran,
juga ketersediaannya di industri mebel jepara.

 Tripleks kayu keras, bahan kayu yang dipakai seperti meranti, kamper jati dan kayu keras
lainnya. Biasa dipakai untuk pembuatan rumah yang membutuhkan kekuatan maksimal.
Di jepara jarang dipakai untuk pembuatan mebel karena harga mahal dan jarang
permintaan.
 Tripleks kayu lunak, Bahan kayu yang dipakai jenis kayu lunak seperti sengon, cemara
atau pinus dan sekelasnya. Plywood jenis ini banyak dipakai di jepara untuk membuat
mebel dari tripleks.
 Tripleks marine / tahan air. Dibuat dari kayu jati dan sejenis kayu tahan air dari afrika,
kalau gak salah namanya okume. biasa dibuat untuk bahan kapal, tidak untuk mebel pada
umumnya. bahan perekat yang dipakai pun tahan air.
 Tripleks dengan lapisan veneer, kayu lapis jenis ini banyak dipakai untuk pembuatan
mebel dari tripleks. Bahan bakunya pada dasarnya tripleks kayu lunak namun pada
lapisan atasnya diberikan lapisan veneer kayu jati, mahoni atau mindi. Penjelasan tentang
veneer bisa dibaca dibawah post ini.
 Kayu lapis, kita sebutnya sebagai kayu lapis karena bagian core atau dalamnya berupa
kayu potongan kecil2 yang kemudian dilapisi tripleks tipis untuk “menjepit” nya menjadi
satu papan blok yang solid. banyak dipakai juga sebagai bahan pembuatan mebel di
jepara.

Keunggulan Tripleks Dibanding Kayu Solid

Ada satu yakni anti pecah, tripleks dibuat dari beberapa lapisan kayu yang saling silang seratnya,
hal ini menjadikan tripleks hampir tidak bisa retak, beda dengan kayu solid yang jika tidak
benar2 kering maka akan pecah atau retak. lapisan saling silang juga membuat tripleks lebih
tahan terhadap melengkung.

Tidak menyusut…lagi, proses pembuatan tripleks telah terlebih dulu mengeringkan bahan
kayunya sampai level minimum, bahkan ada yang dengan cara direbus didalam cairan anti hama.
kekeringan yang maksimal adalah syarat untama agar tripleks bisa merekat sempurna dan tahan
hama. kayu lunak sangat rentan hama, maka mau tidak mau pabrik pembuatnya harus mencegah
hal ini. kalau gak mau rugi.

Proses pembuatan mebel dari tripleks sangat cepat, ya bagaimana gak mau cepat, tidak ada
proses belah kayu, proses oven pengeringan kayu, proses serut menyerut kayu dan lem
mengelem kayu. jadi tinggal beli berapa kebutuhan tebalnya, potong sesuai ukuran yang
diperlukan sudah…jadi. hati kami jadi senang.

Kelemahan Mebel Dari Tripleks

Kekuatannya kurang…menurut kami, bahkan tripleks kayu keras pun masih kalah kuat jika
dibanding kayu solid. apalagi jika dibanding dengan tripleks kayu lunak. tidak percaya ? coba
pukulkan palu ke papan triplek tebal 2 cm dan ke papan kayu dengan tebal yang sama, lihat
berapa dalamnya kerusakan yang dihasilkan. ya memang bukan sebuah test yang adil dan akurat.
namun bisa lah dibuat sebagai bayangan.
Tidak tahan air dan kelembapan, Bahkan pada marine plywood atau tripleks tahan air, kekuatan
terhadap udara lembab masih kalah dibanding kayu solid. bagaimanapun juga kelembapan akan
lebih mudah menembus lapisan perekat di tripleks dibanding menembus serat / pori2 kayu.
kelembapan yang “terjebak” didalam lapisan kayu di tripleks akan mempercepat proses
“delaminasi / pengelupasan. hal ini tidak terjadi di kayu solid.

Kelemahan lain kalau buat bahan mebel jepara adalah…tidak bisa diukir, bisa sih, tapi jelek
#Smile

HPL ( High Pressure Laminate )

Setelah kita tahu bahan pengganti kayu solid yang banyak digunakan di industri mebel jepara,
kita lanjut ke HPL, kata2 ini belakangan ini banyak disebut dijepara karena banyak permintaan
akan produk2 yang memakai bahan ini. pengrajin disini menyebutnya sebagai "hapeElan" yang
rata2 Hpl dipakai untuk pesanan kitchen set dan cabinet atau juga mebel model minimalis yang
polos2 saja permukaannya.

Apa sih sebenarnya itu HPL ? High Pressure Laminates yang jadi kepanjangan dari HPL adalah
sebenarnya lapisan tipis yang terbuat dari kertas kerajinan berpola / gambar tertentu yang disebut
sebagai kraft paper yang kemudian di injeksi resin dengan tekanan tinggi sehingga menghasilkan
lembaran tipis bergambar yang ulet dan kuat. aplikasinya tidak bisa langsung dipakai sebagai
bahan mebel melainkan hanya sebagai pelapis akhir saja. kerangka dari produk tetap
menggunakan bahan solid lain misalnya multipleks, MDF atau bahkan kayu solid.

Keunggulan dari HPL

Rapi jali banget hasil akhirnya, tidak akan ada lagi yang namanya sambungan retak,
melengkung, pecah rambut, lobang2 dan cacat kayu lainnya. yang ada adalah permukaan yang
tertutup sempurna.

Relatif murah dan cepat pengerjaannya, HPL hanya bisa ditempel pada permukaan yang rata .
jadi rata2 pengerjaannya mudah tinggal potong2, rakit tempel dan jadi. beda dengan Veneer yang
sangat njlimet prosesnya.

Kelemahannya

Menurut kami, yang punya background "agak fanatik" sama mebel kayu solid, Tampak akhir
dari HPL kelihatan..."Plasticky", kayak plastik. meskipun anda pakai HPL dengan pola kayu
alami atau bahkan rustik sekalipun, tidak bisa dipungkiri hasil akhirnya akan tetap kelihatan
seperti buatan, tidak alami. memang rapi tapi ya itu...

Kelemahan yang kedua menurut kami ya tidak bisa variatif produknya, hanya model minimalis
yang lurus2 saja yang bisa pakai HPL. mau model ukiran ? lupakan HPL

Jadi kesimpulannya, kenapa anda mau pakai HPL ? kalau anda mau dekorasi rumah yang
modern, simple minimalis nan rapi jali. pakailah HPL. ada buuuanyak banget pilihan pola yang
bisa dipilih jadi penampilan akhir bisa tak terbatas.

Anda mungkin juga menyukai