Ciri - cirinya:
2. Bebek Pedaging
Bebek jenis ini memiliki ciri ciri sebagai berikut:
3. Bebek Hias
Sesuai dengan namanya bebek ini memiliki corak hias, cirinya adalah sebagai
berikut:
Untuk jenis bebek yang banyak dibudidayakan di Indonesia biasanya adalah bebek
tegal, bebek khaki campbell, bebek alabio, bebek mojosari, bebek bali, bebek CV
2000-INA dan jenis-jenis bebek petelur unggul lainnya yang merupakan produk
hasil pengembangan dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.
Untuk tempat budidaya bebek, sebaiknya agak jauh dari pemukimam penduduk
namun akses jalan menuju juga mudah dijangkau dengan mobil atau motor.
Pastikan lokasi anda aman dari predator, baik itu biawak, berang-berang, ular dan
hewan pemangsa lainnya. Jika disekitar lokasi ada tempat mandi-mandi bebek
akan lebih baik lagi.
3. Kandang Bebek
Berikut ini beberapa persyaratan kandang bebek agar produktivitas bisa optimla:
Untuk model kandang sendiri, setidaknya ada 3 tipe kandang yang bisa anda
gunakan, berikut ini diantaranya:
1. Kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang
box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD
2. Kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang
kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
3. Kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang
baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang
lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa
( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x
2 meter).
4. Bibit Bebek
Ada 3 cara memilih bibit bebek yang bisa kita lakukan, diantaranya:
Pastikan anda benar-benar memiulih bibit yang unggul dan sudah diuji
keunggulannya, agar produksi ternak kita bisa optimal. Untuk ciri DOD yang baik
adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
Setelah kita memiliki kandang dan bibit, maka langkah selanjutnya adalah
tindakan perawatan bibit bebek. Perlu sama-sama kita ketahui, biasanya peternak
memilih bibit DOD karena dianggap lebih baik dan lebih jelas kualitasnya.
a. Perawatan Bibit
Untuk bibit sebaiknya segera ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara
merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu menampung 50 ekor
DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis
pakan itik fase stater.
Untuk calon indukan bebek sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu induk untuk
produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan
keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas
harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
6. Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan sendiri kita sesuaikan dengan usia itik. Pada fase bertelur
itik membu tuhkan pakan dengan kandungan protein 17% – 20% dan energi
sebesar 2.700kkal – 2.88kkal. Bahan pokok pakan sumber karbohidrat antara lain
dedak, jagung,karak atau aking (nasi yang dikeringkan) serta menir.
Sedangan sumber protein hewani (segar): ikan rucah, kerang, remis, kulit udang,
diberikan oleh peter nak di dekat pantai. Bekicot dan keong sawah diberikan oleh
peternak di areal pertanian dan rawa. Untuk mengantisipasi kurangnya ikan segar
bisa dikeringkan dan dibuat tepung.
1. Umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
2. Umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
3. Umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
4. Umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu : 7 hari pertama secara
pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur
sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad
libitum (terus menerus).
Jangan mengganti jenis pakan, petugas pakan dan jadwal pakan tiba-tba, sebab ini
bisa membuat itik stress. Hindari pemberian pakan di luar jadwal dan memaksa
itik berhenti makan. Pemberian pakan sebaiknya diberikan saat semua itik dalam
keadaan terjaga.
7. Pengendalian Penyakit
Pada saat itik atau bebek sakit, biasanya akan menampakkan ciri-ciri seperti nafus
makan hilang, tidak bersuara, gerakannya lamban atau pasif. Berikut ini beberapa
penyakit yang mungkin saja bisa muncul dan penanganan yang bisa anda lakukan:
b. Penyakit Cacing
8. Perkawinan
Setelah memasuki usia 20 minggu, biasanya bebek akan siap untuk dikawinkan.
Sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/perkawinan itik
dengan bantuan tangan manusia dan nature mating (perkawinan itik secara
alami).
9. Panen
Setelah proses itik betina dibuahi maka itik akan bertelur. Itik bisa bertelur 200-
250 butir pertahun. Waktu memanen yang tepata adalah pada pukul 06.00 –
07.00. Wadah telur berupa keranjang atau wadah lain yang cekung. Hendaknya
telur segera dipasarkan. Unuk meningkatkan nilai tambah, telur bisa diasinkan
terlebih dahulu untuk dijual sebagai telur asin. Telur tidak boleh disimpan lebih
dari lima hari.
Telur bebek
Telur asin, telur pindang, dll.
Daging bebek
Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.
11. Tips Pasca Pemanenan Bebek
Untuk menjaga agar telur bebek bisa tahan lama, karena biasanya telur yang tidak
diberi perlakuan khusus hanya bisa bertahan 2 minggu saja. Maka dari itu telur
harus ‘diawetkan’, yaitu dengan cara: