Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat, tidak tekecuali pada


industry dan dunia otomotif. Dengan kemajuan informasi dan teknologi serta
kecanggihan alat alat yang digunakan, maka secara otomatis dapat
meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan keamanan. Pada dunia otomotif
sendiri, banyak produsen produsen kendaraan yang bermunculan dan
menawarkan kendaraan yang memiliki fitur fitur yang canggih dan tentunya
dengan efisiensi bahan bakar dan keyamanan yang tinggi. Produsen produsen
tersebut tidak hanya mengedepankan pada system operasional kendaraan saja,
tetapi juga pada bentuk dan visualisasi dari kendaraan.
Dari perkembangan kendaraan khususnya kendaraan roda empat yang pesat,
dilihatlah suatu peluang yang baik, yaitu perlu adanya badan usaha yang
menawarkan jasa untuk perbaikan body kendaraan. Badan usaha ini tentunya
memiliki pengalaman dan kemampuan khusus tentang body repair.
Surabaya yang termasuk dalam kota besar di Indonesia, mengingat jumlah
kendaraan yang sangat banyak, betapa tidak, setiap bulan pertambahan
kendaraan di Surabaya selalu di atas 17 ribu tepanya 17.483 unit. Rata-rata,
setiap bulan sepeda motor di Surabaya bertambah 13.441. Sementara itu,
kendaraan roda empat atau lebih setiap bulan rata-rata bertambah 4.042,
ungkap Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Raydian Kokrosono. Dan
kodisi ini mejadikan kota Surabaya memiliki peluang yang cukup besar bagi
sebuah bengkel yang bergerak pada bidang body repair. Tidak hanya pada
bengkel saja, melaikan disini mahasiswa dan akademisi terkait bisa
mempelajari dan mengembangkan lagi inovasi inovasi yang bisa membantu
dalam proses pengerjaan body repair, dan dunia pendidikan juga harus mampu
menghasilka lulusan yang mampu berkompetensi pada era yang serba canggih
ini
Oleh karena itu Universitas Negeri Surabaya jurusan Teknik Mesin Prodi
Otomotif, terdapat mata kuliah Teknologi Pengecatan yang mana dengan
adanya mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mempunyai bekal ilmu dan
pegalaman pada bidang body repair, sehingga menjadikan mahasiswa jurusan
Teknik Mesin UNESA menjadi lebih produktif dan dapat bersaing pada era
globalisasi saat ini.
2

B. Temuan yang Sudah Ditemukan Pada Bidang Teknologi Pengecatan

Car body repair workshop tidak identik dengan tempat yang kotor, berdebu
dan semrawut. Dahulu kondisi seperti itu ada pada bengkel-bengkel ketok
dimana sampah amplas, puntung rokok dan benda-benda lainnya berserakan
dimana-mana. Teknisinya pun bekerja dengan alat-alat tradisional yang serba
sederhana seperti palu, potongan per mobil, tang, obeng dan las karbit. Era
seperti itu telah lama berlalu. Sekarang sudah era teknologi, bukan lagi
zamannya pengrajin body mobil. Teknologi dalam perbaikan body kendaraan
dari keadaan rusak parah sampai kembali seperti bentuk semula bahkan menjadi
seperti baru kembali telah melibatkan peralatan teknologi sebagai berikut :
1. Hydrolic body jack : Suatu alat semacam ragum besar, digunakan untuk
memperbaiki bodi Monocoque atau Chasis yang mengalami pelengkungan
atau bengkok akibat kecelakaan, ditarik dengan tenaga hydrolic agar
menjadi lurus kembali. Ditangani oleh teknisi yang ahli dan berpengalaman
mendapatkan hasil pekerjaan yang kekuatan serta presisinya dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Modern Tools : Adalah berbagai peralatan kerja genggam yang bertenaga
listrik sehingga sangat memudahkan dan meringankan para teknisi dalam
melakukan pekerjaannya. Peralatan tersebut meliputi alat pengamplas, alat
pemoles, bor, mesin las listrik dan lain sebagainya. Tenaga ahli dipadu
dengan peralatan kerja yang memadai, menghasilkan kwalitas, menghemat
waktu dan tenaga sehingga meningkatkan produktivitas.
3. Color mixing machine : Semacam lemari besar yang terdiri dari rak-rak
dimana setiap rak diisi dengan banyak container yang berisi bahan pokok
warna cat (tinting colours) yang hendak di campur dan diaduk. Mesin ini
dapat mengaduk bahan pokok warna cat sebanyak 56 container secara
simultan. Setiap peracikan bahan dilakukan dengan berpedoman pada
formula yang telah ditetapkan oleh color guide agar mendapatkan hasil
warna sesuai dengan yang dikehendaki. Kesempurnaan warna cat salah
satunya ditentukan oleh peracikan, pencampuran dan pelarutan bahan
pokok warna cat (tinting colours) dengan menggunakan color mixing
machine.
3

4. Painting inside the oven : Sebuah peti sebesar kamar yang bisa menampung
satu unit mobil dengan dilengkapi alat pemanas yang dapat diatur suhunya
serta diberi exhaust fan. Didalam oven inilah mobil dicat dengan
menggunakan alat semprot cat yang modern agar menghasilkan pengecatan
yang baik, keras, cemerlang, tidak belang serta awet tidak mudah pudar
terkena sinar ultra violet dari matahari.

C. Manfaat Penelitian

Mafaat dalam penyusunan laporan penelitian di bengkel AFO untuk tugas


akhir mata kuliah teknologi pengecatan adalah:
1. Mengetahui secara langsung teknologi yang digunakan di lapangan
2. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori
yang telah di dapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian
sebenarnya.
3. Hasil penelitian dapat digunakan untuk referensi dalam melakukan
penelitian penelitian selajutya.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

1. Bahan bahan yang digunakan untuk persiapan permukaan.

Bahan bahan yang digunakan untuk persiapan permukaan seperti yang


terlihat di dalam diagram langkah langkah dalam persiapan permukaan
yaitu:

a) Cat dasar primer


Cat dasar primer berfungsi melapisi plat bodi setelah diamplas untuk
mencegah karat dan menambah/meratakan daya lekat (adesi) antara
metal dasar dengan lapisan cat berikutnya. Cat dasar primer merupakan
cat anti korosi yang pada dasarnya mengandung pigment yang berfungsi
untuk mencegah korosi atau karat, di kombinasikan dengan resin atau
binder atau perekat yang mempunyai sifat proteksi terhadap
besi/baja/steel sehingga terlindung dari media luar, yaitu udara dan air.
Macam macam cat dasar primer, sebagai berikut:

1) Wash Primer
Cat dasar primer yang mengandung polyvinyl butyral, zinc
chromate, alcohol, dan phosphoric acid, digunakan sebagai
lapisan cat pertama untuk penghambat korosi pada logam dan
membentuk lapisan konversi kimia pada permukaan metal dasar
sehingga meningkatkan adhesi lapisan berikutnya.
Macam cat dasar ini tersedia dalam dua komponen yaitu terdiri
dari bahan dasar dan bahan pengering/pengeras (harderner).

2) Lacquer Primer
Lacquer primer merupakan cat dasar primer satu komponen
yang mengandung nitrocellulose dan alkyd resin. Macam cat
dasar primer ini sangat mudah mongering dan mudah
penggunaannya tetapi daya tahan terhadap pencegahan karat dan
karakteristik adesi tidak sebaik macam cat dasar yang lain.

3) Urethane Primer
Merupakan primer tipe dua komponen yang menggunakan
polysocyanate sebagai hardener. Cat primer ini juga disebut
sebagai cat Polyurethane.
5

Uretane primer memberikan ketahanan karat dan karakteristik


adhesi yang sangat baik. Cat dasar Polyurethane memiliki
kandungan bahan berkualitas tinggi dan proses pengeringannya
tidak secepat cat acrylic, sehingga dapat menghasilkan
permukaan cat yang rata dan hasil yang high gloss. Cat
Polyurethane lebih mudah diaplikasikan dan menggunakan
thinner polyurethane extra slow.

4) Epoxy Primer
Epoxy Primer merupakan bahan untuk melindungi logam dari
proses oxidasi dan bersifat tahan air. Epoxy primer
disemprotkan untuk melapisi permukaan plat bodi sebanyak 1
sampai 2 kali lapis penyemprotan unuk mendapatkan hasil
maksimal.
Karakteristik dari Epoxy Primer adalah Pengecatan Bodi
Kendaraan
Melindungi dengan baik bahan yang terbuat dari logam dari
karat
Melekat sangat bagus pada logam dan menghasilkan lapisan
dasar yang sempurna untuk pengecatan.

b) Dempul

Dempul (Putty) adalah lapisan dasar (under coat) yang digunakan


untuk mengisi bagian yang penyok dalam dan besar atau cacat-cacat
pada permukaan panel/bodi kendaraan Dempul juga dipergunakan
dengan maksud untuk memberikan bentuk dari benda kerja apabila
bentuk benda kerja sulit dilakukan. Setelah mengering dempul dapat
diamplas untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Dempul dapat
digolongkan menjadi
tiga macam menurut penggunaannya, yaitu :

Polyester Putty
Jenis dempul ini adalah tipe dua komponen dan sering juga disebut
dempul plastik. Dempul ini menggunakan organic peroxide sebagai
hardener dan mengandung banyak pigment sehingga dapat
membentuk lapisan yang tebal dan mudah diamplas. Dempul jenis
ini menghasilkan tekstur yang keras setelah mengering. Biasanya
dempul ini diulaskan dengan menggunakan kape dempul dan
dipergunakan untuk menutup cacat yang parah atau untuk memberi
bentuk pada bidang.
6

Epoxy Putty
Epoxy putty merupakan dempul tipe dua komponen, dempul ini
mempunyai ketahanan yang baik terhadap karat dan mempunyai
daya lekat yang baik terhadap berbagai material dasar. Bahan
utama dempul ini adalah epoxy resin dan amine sebagai hardener.
Oleh karena itu proses pengeringan dempul ini lama, dengan
pemanasan paksa menggunakan oven pengering. Dempul ini dapat
diulaskan dengan kap dempul atau disemprotkan.
Lacquer Putty
Dempul ini tipe satu komponen bahan utamanya terbuat dari
Nitrocellulose dan acrylic resin. Lacquer Putty dapat disemprotkan
secara tipis-tipis untuk menutupi lubang kecil atau goresan-goresan
pada komponen panel bodi.

c) Surfacer
Surfacer adalah lapisan (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer,
putty atau lapisan dasar (under coat) lainnya
Surface berfungsi sebagai :
Pengisi bagian penyok kecil atau goresan kertas
Pencegah penyerapan pengecatan akhir (top coat)
Meratakan daya lekat diantara cat lapisan dasar (under coat) dengan
pengecatan akhir (top coat).
Macam macam surface adalah sebagai berikut:
1) Lacquer Surfacer
Surface satu-komponen ini bahan utamanya terbuat dari
nitrocellulose dan alkyd atau acrylic resin, Lacquer Surfacer mudah
penggunaannya dan mempunyai sifat cepat mengering. Akan tetapi,
dalam hal karakteristik pelapisannya, material ini memiliki rate yang
lebih rendah dari surface lain.
2) Urethane Surfacer
Surface dua komponen ini bahan utamanya terbuat dari polyester,
acrylic, dan alkyd resin, merupakan surface tipe dua-komponen
yang menggunakan polyisocyanate sebagai hardener. Sekalipun
dapat memberikan kemampuan pelapisan yang sangat baik, tetapi
pengeringannya lambat, memerlukan pengeringan-paksa dengan
temperatur kira-kira 60c (140F).
Seperti yang sudah dipahami, bahwa semakin cepat surface
mengering, semakin rendah kemampuan pelapisannya (Adesi,
Kemampuan Mengisi, Ketahanan Serap/Sealing, Ketahanan Air)
jadi Urethane Surfacer termasuk macam surface yang baik
Pengecatan Bodi Kendaraan.
7

2. Colour Matching

Color matching adalah suatu proses dimana dua warna atau lebih
dicampur bersama untuk membuat warna yang diinginkan. Proses ini
diperlukan oleh karena telah lebih dari 100 warna digunakan pada model-
model kendaraan (mobil) sekarang. Apabila jumlah ini digabung dengan
model-model warna yang lama, maka telah lebih dari 500 warna yang
berbeda tersedia. Jumlah total warna kendaraan dipasar bahkan menjadi
lebih banyak lagi apabila warna-warna yang digunakan oleh merek dan jenis
kendaraan dari berbagai produk dijumlahkan. Sedangkan tidak mungkin
dalam prakteknya menyimpan semua warna yang sesuai didalam stok,
untuk kebutuhan pengecatan kembali.
Oleh sebab itu pabrik cat menyiapkan beberapa lusin cat yang berisi
pigment dari satu tipe warna dasar, dan formula warna yang memuat nomor
dari tiap warna dasar dan rasio pencampurannya yang diperlukan, untuk
membuat berbagai warna cat. Selanjutnya pabrik cat menyiapkan formula
warna ini (tabel rasio campuran warna) bagi para pengguna cat, termasuk
bengkel-bengkel body. Dari nomor-nomor kode warna tersebut dapat
digunakan sebagai acuan untuk mencampur warna (color matching). Proses
color matching disebut pula dengan measured color matching, yaitu suatu
proses untuk mendapatkan perkiraan warna. Dalam color matching, ada
pula proses yang disebut fine color matching. Dalam proses ini warna
yang telah didapat melalui proses measured color matching disesuaikan lagi
lebih mendekati warna yang ditargetkan.

a. Tipe Warna
Secara garis besar warna dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu warna sumber
sinar dan warna obyek. Warna sumber sinar, adalah sinar (warna) yang
dikeluarkan oleh obyek itu sendiri, misalnya matahari, bola lampu, lilin,
dsb. Warna obyek, adalah warna yang diterima sebagai warna obyek,
apabila sinar dari sumber sinar dipantulkan olehnya, misalnya tinta, cat,
kaca berwarna, cairan berwarna, dsb.
8

Sinar yang kelihatan dapat dibagi secara luas, sesuai panjang


gelombangnya, yaitu dapat menjadi sinar dengan panjang gelombang
pendek, menengah, dan panjang. Dalam hal ini, sinar dengan panjang
gelombang pendek nampak biru (atau lembayung kebiruan), dengan
panjang gelombang menengah nampak hijau (kuning), dan dengan panjang
gelombang panjang nampak merah.
Ketiga warna tersebut dikenal sebagai tiga warna primer sinar, dan
sinar yang memiliki semua komponen panjang gelombang nampak putih.
b. Tiga Warna Primer
Pada umumnya dipahami, bahwa hamper semua warna benda dapat dibuat
dengan mengkombinasikan merah, kuning, dan biru. Warna-warna ini
disebut tiga warna primer, dan apabila digabung menjadi hitam.

3. Tiga Atribut Warna

Tidak terbilang banyaknya jenis warna didunia, yaitu merah, biru,


kuning, putih, hitam, dll. Apabila kita mengatakan merah, bisa saja berarti
merah segar dan merah cerah, atau merah redup dan gelap. Sekalipun
warnawarna tersebut tak terbilang banyaknya, tetapi warna yang cocok
dengan salah satu slot didalam gambar disebelah kanan, disebut "Warna
solid". Warna solid terdiri dari tiga karakteristik warna yang berbeda, yang
disebut hue (Perbedaan warna), value (Terang gelapnya) dan chroma (Effect
dari value)(lihat pada halaman selanjutnya). Sekalipun bentuk dari suatu
warna itu agak rumit karena gradasi daripada chroma warna tergantung pada
hue sena value, maka tidak ada alat yang efektif dalam pemahaman,
perubahan hue, value dan chroma.
9

a. Hue
Kita semua sepakat, bahwa warna daun adalah hijau dan warns laut itu
biru. Meskipun apabila dilihat dari dekat, warna daun dari tanaman lily
berbeda dari tulip, tetapi secara umum daun itu diterima sebagai warna
hijau. Tidak ada orang yang mengatakan bahwa daun itu merah atau kuning.
Atribut dimana kita dapat mengklasifikasi warna, dalam hal ini disebut
"hue".
b. Value
Merah dapat sebagai merah cerah seperti pemadam api atau merah gelap
seperti buah apel. Apabila kita mengamati warna suatu obyek disekitar kita,
kita menjumpai bahwa warna itu bermacam-macam kecerahannya,
sekalipun huenya mungkin sama. Atribut dimana kita dapat
mengklasifikasi warna dalam hal kecerahannya disebut "value".
c. Chroma
Sekalipun hue dan value-nya sama tetap warna jeruk nampak lebih
cemerlang dibanding buah pear. Atribut dimana kita dapat mengklasifikasi
warna dalam hal kecemerlangnya, tanpa melihat hue dan value-nya, disebut
"Chroma". Akan tetapi tidak semua warna memiliki ketiga atribut ini.
Warna warna seperti putih, kelabu, atau hitam tidak memiliki hue atau
chroma dan disebut Achromatic. Sebaliknya warn yang memiliki semua
tiga atribut disebut Chromatic.

4. Peralata Pencapur Warna

a) Tabung/gelas Pencampur
Tabung/gelas pencampur adalah tempat yang digunakan untuk
mencampur cat yang terbuat dari metal atau plastic yang tahan terhadap
solven. Tabung/gelas pencampur sekali pakai yang terbuat dari
polypropylene sekarang sudah banyak digunakan.

b) Batang Pengaduk
Batang pengaduk berfungsi untuk mengaduk cat supaya tercampur
dengan rata terbuat dari metal atau plastik. Beberapa batang pengaduk
ada yang memiliki tanda ukuran yang berfungsi untuk mengukur
jumlah harderner dengan benar. Batang pengaduk yang terbuat dari
Teflon adlah yang paling baik sebab cat tidak melekat sehingga mudah
membersihkannya setelah selesai digunakan.
10

c) Rak Pengaduk
Rak Pengaduk berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cat dalam
wadah khusus yang di dalamnya terdapat pengaduk. Pengaduk dalam
wadah dihubungkan dengan mekanis yang digerakkan secara elektris
sehingga komponen resin, solvent, dan pigment di dalam cat dapat
tercampur dengan baik siap dicampur satu dengan yang lain dalam
wadah pencampur untuk mendapatkan warna yang sesuai.

d) Timbangan
Timbangan Pencampur Cat digunakan untuk menimbang cat, untuk
membantu mengkalkulasi rasio pencampuran. Untuk melakukan
pengukuran color matching yang akurat, tmbangan dengan tingkatan 0,1
gram sangat diperlukan.

5. Spray Gun dan Pengoprasiaanya

a) Prinsip Kerja Air Spray Gun


Spraygun adalah suatu peralatan pengecatan yang menggunakan
udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada
permukaan benda kerja. Spraygun menggunakan udara bertekanan
untuk mengatomisasi / mengabutkan cat pada suatu permukaan. Prinsip
pengecatan semprot dengan menggunakan spray gun sama halnya
seperti pada atomisasi semprotan obat nyamuk. Apabila udara
bertekanan dikeluarkan dari lubang udara pada air cap, maka tekanan
11

negatif akan timbul pada ujung fluida, yang selanjutnya menghisap cat
pada cup. Kemudian cat yang dihisap ini disemprotkan sebagai cat yang
diatomisasi (dikabutkan),.

b) Tipe Air Spray Gun


Dalam garis besarnya, spray gun dapat dibagi menjadi tiga tipe,
yaitu: tipe umpan-berat (gravity-feed), umpan-hisap (suction-feed), dan
tipe kompresi (compression). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
berikut ini.
1) Tipe Umpan Berat
Tabung cat ditempatkan di atas Ujung Penyemprot (Fluid tip) dari
pistol penyemprot cat (Air Spray Gun). Cat disupplay ke ujung
penyemprot (fluid tip) oleh beratnya sendiri, sama baiknya dengan
daya isap yang ditimbulkan dibagian ujung penyemprot.
Keuntungan dari tipe ini adalah fluktuasi jumlah cat yang
dikeluarkan oleh karena viskositasnya dapat dijaga pada tingkat
minimum. Tetapi tipe ini tidak sesuai untuk operasi pengecatan yang
terus menerus, pada area kerja yang luas karena kecilnya kapasitas
tabung cat dan saat posisi mengecat tidak tegak lurus, cat dari tabung
penampung cenderung akan tumpah dan apabila cat sudah hampir
habis, pipa hisap tidak menjangkau permukan cat.

2) Tipe Umpan Hisap


Paint cup atau tabung cat dipasang pada bagian bawah dari ujung
penyemprot (Fluid Tip). Cat disupply oleh daya hisap yang
ditimbulkan dari ujung penyemprot (Fluid Tip). Tipe ini sesuai
12

untuk pengecatan pada area yang luas karena kapasitas tabung


catnya besar namun menjadikan spray gun lebih berat.

3) Tipe Kompresi
Tangki cat bertekanan dan spray gun dibuat terpisah. Cat dikompresi
dalam tangki cat oleh udara bertekanan atau pompa dan disupply ke
spray gun. Tipe ini sesuai untuk pengecatan yang terus menerus pada
area yang luas. Dapat digunakan dengan cat berviskositas tinggi.
13

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengamatan
Pada proses ini merupakan proses yang membutuhkan ketelitian lebih
karena pada proses ini dilakukanya pengamatan pada beberapa bagian yang
terjadi kerusakan seperti, goresan, lecet ,pesok atau ketidakrataan permukaan
body bahkan sampai yang hancur. Akan diberi tanda menggunakan pensil atau
alat khusus untuk proses penanda yang susah untuk dihilangkan dengan gesekan
maupun gosokan tangan biasa. Berikut gambar dibawah ini merupakan pensil
penanda dan hasil mobil yang telah diberitanda.

Gambar 1 : Pemberian tanda

B. Pengentengan ( Pemerataan Permukaan )


Pengentengan atau pemerataan pada permukaan body mobil merupakan
proses yang dilakukan ketika kondisi panel tidak rata akibat terjadinya benturan.
Untuk mengembalikan kondisi panel seperti semula maka dilakukan proses
teterataukenteng , pada tahap ini bagian yang tidak rata di lakukan perataan
dengan palu dan hand blok. Proses ini membutuhkan ketelitian dan ke uletan
untuk mendapatkan permukaan yang sesuai dengan yang diinginkan.
14

Gambar 2 : Proses perbaikan panel

Sesekali pada tahap ini dilakukan pemanasan panel dengan menggunakan


las bertujuan untuk menghilangkan efek penggembungan karena penekanan
hammer. Api las pada tahap ini dijaga pada busur api yang sesuai, tidak terlalu
biru agar tidak melelehkan panel dan juga tidak terlalu besar untuk
menghasilkan panas yang efisien. Las yang digunakan pada proses ini adalah
las oxy-axetylane atau umum disebut las karbid (caco3).

Penggunaan las oxy-axetylane pada perbaikan body Setelah proses


pemanasan, dilakukan pemukulan atau perataan dengan menggunakan palu dan
diakhiri dengan pemberian air untuk memberikan efek kaku pada panel.

C. Pengamplasan tahap 1
Pada tahap ini panel dilakukan pengamplasan dengan grip nomor 100,
tujuannya agar bagian kasar akibat kerak atau kotoran lain dapat diratakan.
Proses ini cukup lama waktunya. Karena butuh kesabaran lebih.

D. Pendempulan
Pendempulan adalah proses pemberian isian pada permukaan yang tidak
rata dengan menggunakan putty atau dempul. Dempul yang biasa digunakan
oleh pihak AFO adalah depul merk alfa gloss karena harganya relatif murah
dengan kualitas yang lumayan. Proses pendempulan dilakukan dua tahap yaitu
pendempulan kasar dengan putty berwarna hijau. Kedua menggunakan putty
yang lebih halus untuk mengisi lubang atau permukaan tidak rata yang tidak
nampak jelas.
15

Gambar 5 : Gambar dempul dan Pendempulan

E. Pengamplasan tahap 2
Pengamplasan tahap ini untu meratakan permukaan dempul yang
sudah kering. Dilakukan dengan amplas 100 kemudian grip 240 dan 320. Ini
dilakukan untuk menghasilkan permukaan yang rata dan halus

F. Proses pengaplikasian e-poxy


e-poxy dilakukan jika cat yang diaplikasikan berwarna cerah. Untuk cat
dengan warna hitam tahap ini dapat diabaikan.

Gambar 7 :Pengaplikasian E-poxy


16

G. Pengamplasan tahap 3
Setelah pengaplikasian epoxy maka harus dilakukan pengamplasan ulang
dengan grip yang lebih halus. Bengkel irfadi jaya dalam hal ini menggunakan
aplas nomor 600 dan 1000. Ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan epoxy
sebelum pemberian warna dasar.

H. Masking
Masking dilakukan untuk membatasi area yang dicat dengan area yang tidak
dilakukan tindakan. Proses ini dilakukan dengan teliti menggunakan koran
bekas dan isolasi.

Gambar 8. masking area

I. Pengecatan
Proses pengecatan dilakukan dengan menggunkan airgun spray tipe grafity
suction. Jarak yang digunakan kurang lebih 30 cm dari permukaan. Tergantung
dengan tujuan pengecatan , jika hanya perataan ulang maka menggunakan
itensitas rendah dengan jarak yang lebih dekat.Ada dua tahap pada proses ini ,
pertama penyemprotan halus hanya pada permukaan spot panel yang cacat.
Kedua penyemprotan itensitas tinggi pada panel keseluruhan.

Gambar 9. Proses pengecatan dasar


17

J. Proses varnishing
Proses varnishing dilakukan untuk memberikan efek kilap pada permukaan
cat.tahap ini menggunakan thinner merk alfagloss. Disemprotakan pada
permukaan cat dengan 2 tahap yaitu itensitas tinggi kemudian itensitas rendah
untuk meberi kerataan kilap yang sama.

K. Proses pengeringan
Pengeringan pada bengkel tersebut menggunakan bantuan lampu untuk
bagian dengan jangkauan kecil saja. Namun untuk bagian yang luas
menggunakan panas sinar matahari langsung. Penggunaan panas sinar matahari
juga dipengaruhi oleh cuaca, jadi harus mengetahui cuaca saat akan melakukan
pengeringan. Karena cuaca yang mendung dapat mempengaruhi kualitas pada
pengeringan.

Gambar 11. Pengeringan menggunakan lampu

L. Proses Pemberian Compound


Sebelum masuk pada proses pemberian compound. Mengamplas bagian
yang kering menggunakan amplas yang memiliki kehalusan yang tinggi atau
memakai amplas nomer 1000. Tujuannya adalah menghaluskan bagian dari sisa
pengeringan. Jika sudah selesai, maka pemberian compund pada bagian tersebut
kemudian gosok menggunakan alat gosok untuk compound. Fungsi dari
compound adalah menghaluskan dan mengkilapkan bagian.
18

Gambar 13 .Pemberian compound

Gambar 14. Penggosokan compound


19

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam proses pengecatan terdapat beberapa tahap yang harus dikerjakan,
yaitu; tahap remover, tahap body repair, tahap pendempulan, tahap epoxy (
lapisan catd asar ), tahap pelapisan cat, tahap pelapisan varnish (clear), dan
tahappoles.Tahap tahap tesebut dikerjakan tergantung dari kebutuhan dalam
proses pengerjaan. Misalnyak etika proses pengecatan akan tetapibody
tidakmengalami kerusakan yang parah maka tidak perlu dilakukan proses body
repair.
Proses remover adalah proses pengelupasan cat lama, bisa dilakukan dengan
cara dibakar,diamplas, maupu menggunakan bahan kimia. Proses body repair
adalah proses perbaikan body kendaraan jika body tersebut mengalami
kerusakan, diantaranya; body pecah,body tidak center,body
pesok,bodykeropos,dsb. Prosesbody repair bertujuan untuk mengembalikan
panelatau body yang rusak agar kembali pada kondisi normal. Proses
pendempulan adalah proses pelapisan awal pada panel atau body kendaraan
menggunakan dempul atau putty dengan tujuan untuk melapisi dan menutup
lubang atau celah yang terdapat pada panel atau body dan untuk melindungi
panel atau body dari kerugian proses oksidasi. Proses epoxy yaitu tahap
pelapisan cat dasar dengan tujuan untuk menutup pori setelah proses
pendempulan. Proses pelapisan cat berfungsi untuk menutup lapisan cat epoxy
dan menutup poripori yang masih terdapat pada lapisan poxy, selain itu juga
untuk memberikan warna agar panel atau body kendaraan terlihat lebih estetis
.Proses pelapisan versnish adalah proses clear atau pelapisan cat akhir yang
berfungsi untuk melindungi lapisan catakhir.Tahap poles adalah prosester akhir
dalam proses pengecatan yang bertujuan untuk meratakan lapisan cat dan
vernis. Dimana setelah proses pengecat tentunya terdapat bagian yang tidak
rata dan terdapat partikel pertikel debu yang menempel pada panel atau body
ketika proses penngecatan, sehingga diperlukan langkah pemolesan untuk
menyempurnakan hasil pengecatan.

B. Saran
Dalam proses pengecatan sebaiknya harus diupayakan tempat yang
digunakan agar bersih dari partikel debu maupun hewan serangga.Selain itu
tempa tjuga harus kering dan tidak lembab karena kelembaban ruangan sangat
mempengaruhi hasil dari panel atau body yang dicat misalnya terjadi cacat
pengecatan yang tentunya menimbulkan kerugian dari sisiefisiensi waktu dan
tenaga serta dari sisi ekonomis.
20

Anda mungkin juga menyukai