COATING
OLEH :
1
ABSTRAK
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pelapisan logam adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat
tertentu pada suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda tersebut akan
mengalami perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun ketahanannya, dan
perbaikan terhadap sifat fisiknya. Pelapisan logam merupakan bagian akhir dari
proses produksi dari suatu produk. Proses tersebut dilakukan setelah benda kerja
mencapai bentuk akhir atau setelah proses pengerjaan mesin serta penghalusan
terhadap permukaan benda kerja yang dilakukan. Dengan demikian, proses
pelapisan termasuk dalam kategori pekerjaan finishing atau sering juga disebut
tahap penyelesaian dari suatu produk.
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi dengan
lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang
merusak logam karena logam bereaksi secara kimia dengan lingkungan. Ada
definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi
logam dari bijih mineralnya.
Tentunya kita sering melihat benda-benda di sekitar kita dilapisi oleh cat
atau coating mulai dari jembatan, tangki air, mobil, pesawat, baja struktural, kapal,
kayu, mebel, blok beton, peralatan listrik, dinding, kaleng pembungkus makanan,
dan sebagainya. Coating tersebut selain digunakan untuk menambah nilai estetika,
juga untuk melindungi material dari korosi, panas, aus, dan sebagainya sehingga
menambah umur pemakaian material tersebut.
Namun taukah anda bahwa untuk tiap-tiap jenis material membutuhkan
coating yang berbeda? Karena itu tahapan pertama yang sangat penting dalam
penentuan formulasi coating adalah mengetahui coating itu akan digunakan untuk
apa. Ini adalah pertanyaan yang sangat penting mengingat setiap coating bersifat
spesifik. Sebagai contoh adalah coating yang biasa digunakan untuk pelapisan besi
dan alumunium.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
1. Pencelupan; Benda yang akan di lapisi dicelupkan kedalam bak yang berisi
coating yang telah diberi muatan elektrostatik.
2. Penyemprotan; coating yang telah diberi muatan elektrostatik tersebut di
semprotkan kepada objek yang akan dilapisi.
Setelah benda melalui salah satu proses tersebut diatas kemudian benda
yang telah terlapisi coating dimasukkan kedalam oven, tujuannya untuk
melelehkan dan menyatukan partikel serbuk/bubuk sehingga membentuk
lapisan-lapisan yang halus yang melapisi objek atau benda kerja.
Terdapat 2 (dua) jenis coating yang tersedia untuk melapisi permukaan
suatu benda kerja:
1. Thermo Plastic; Material ini akan mengalami pencairan jika benda kerja
mendapat perlakuan panas.
2. Thermosetting; Merupakan bahan yang kuat dan tidak akan mencair
kembali walaupun benda kerja mendapat perlakuan panas.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
bertekanan tersebut akan keluar melalui lubang di ujung spray gun dan
segera bercampur dengan bahan finishing menjadi partikel yang kecil
(atomized). Arah dan ukuran bahan yang bercampur udara tadi diatur
oleh lubang angin di ujung spray gun (Air Horn). Knop ini pula yang
mengatur lebar dan arah semprotan. Dasar pengaturannya sama dengan
Pengatur Bahan Finishing.
c. Pengatur tekanan udara
Ini adalah kontrol terakhir yang di gunakan untuk mengatur
semprotan finishing. Kontrol ini mengatur besar kecilnya tekanan udara
yang masuk melalui spray gun. Semakin kecil tekanan yang akan
digunakan, semakin besar 'pattern' bahan yang tercapai.
7
Gambar 2.2 Skema Proses Produksi PT Cakra Compact Aluminium Industries
Proses Coating di PT. Cakra Compact Aluminium Industries terdiri dari tiga tahap,
yaitu:
1. Proses Awal
a. Degreasing
Di dalam tangki ini berisi asam sulfat (H2SO4). Tujuan pemakaian asam
sulfat ini adalah untuk membersihkan atau menghilangkan kotoran yang
terdapat di sekitar permukaan aluminium. Profil dimasukkan ke dalam tangki
ini selama 10 – 15 menit dengan suhu yang digunakan yaitu pada suhu
kamar.
b. Rinsing
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan asam sulfat yang tersisa serta sisa
kotoran yang masih menempel di aluminium tersebut.
c. Desmuting
Proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan aluminium dan
membersihkan kotoran yang masih tertinggal pada permukaan aluminium
8
ekstruksi. Bahan yang digunakan adalah soda api (NaOH). Dimana profil ini
akan dimasukkan ke dalam tangki selama 10 – 15 menit pada suhu kamar.
d. Rinsing
Profil dibilas untuk menghilangkan kotoran serta sisa kontaminasi maupun
sisa soda api yang masih melekat pada profil aluminium.
2. Proses Pengolahan Utama
a. Chromating
Cromating adalah pemeliharaan logam dengan larutan asam atau alkalin dan
heksavalensi chromium untuk memproduksi lapisan yang sebagian besar
terdiri dari chromium. Chromium dimasukkan ke dalam tangki kromating
dari lapisan cromat di permukaan aluminium ekstruksi untuk mendapatkan
gaya adhesi yang bagus untuk coating berikutnya dan coating yang halus.
Cromating yang sempurna dapat dicapai jika permukaan benar-benar bersih.
Waktu pemasukkan yang dilakukan adalah 1 – 2 menit. Apabila kadar dari
cromat kurang maka waktu yang digunakan untuk perendaman juga akan
bertambah.
b. Rinsing
Rinsing dilakukan sebanyak dua kali yang bertujuan untuk menghilangkan
kotoran dan kontaminasi yang masih tertinggal pada aluminium. Pada rinsing
yang kedua kali ini tangki berisi air demineralisasi sebanyak dua kali yang
fungsinya untuk memastikan agar tidak ada residu yang tertinggal sebelum
proses pengeringan dilakukan
c. Drying
Pada tahap ini, profil Aluminium yang telah dibilas dengan air demineralisasi
sebanyak dua kali dikeringkan di dalam oven pada suhu 80oC selama 25
menit. Pengeringan ini dilakukan agar profil Aluminium bebas dari air. Air
yang masih menempel pada profil Aluminium dapat membentuk gumpalan
pada proses coating.
3. Proses Pengolahan Akhir
9
a. Coating
merupakan proses pengecatan berlangsung di ruangan tertutup yang
memiliki kipas pembuangan. Profil Aluminium dilapisi dengan cat
menggunakan alat penyemprot (gun) yang menyemprot selurup permukaan
profil Aluminium.
b. Pemanggangan
Pada proses ini, profil Aluminium yang telah mengalami coating dipanggang
dalan oven selama 35-45 menit dengan suhu 180-220oC. Hal ini akan
membuat cat menjadi keras dan melekat kuat pada profil Aluminium.
10
BAB IV
KESIMPULAN
1. Coating adalah suatu proses pelapisan logam/benda kerja yaitu melapisi logam
dengan cara menaburkan serbuk pelapisan diatas benda yang dipanaskan
sehingga serbuk cat mencair dan menempel pada benda yang akan di lapisi
akan tetapi dengan kondisi benda/logam yang akan di lapisi harus memiliki
titik leleh lebih tinggi dibanding dengan serbuk pelapisanya.
2. Untuk mencapai daya rekat yang maksimal maka sebelum dilakukan
pengecatan, bahan yang akan dicat dibersihkan dan diberikan treatment tertentu.
Agar cat yang tadinya berupa atau serbuk bisa merekat dengan sempurna maka
harus melalui oven dengan suhu 160 - 220 C°.
3. Alat yang umum digunakan pada coating yaitu Electric Spray Gun
4. coating umumnya diaplikasikan untuk komponen elektronik, furniture dan pada
industri otomotive
11
DAFTAR PUSTAKA
12