Anda di halaman 1dari 12

KOROSI

COATING

OLEH :

M. NUGRAHA PRASETYO 150120062

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2019

1
ABSTRAK

Di kehidupan sehari-hari kita mengenal teknik atau cara pengecatan.


Biasanya kita menggunakan cat basah atau wet paint untuk melakukan pengecatan.
Namun pada era tahun 1960an telah ditemukannya teknologi pengecatan yang
menggunakan bubuk atau yang dikemudian hari kita kenal sebagai teknologi
coating. Dengan ditemukannya teknologi pengecatan dengan menggunakan ini,
maka didapatkan hasil pengecetan yang jauh lebih kuat dan tahan lama serta sangat
menghemat proses produksi.
coating adalah proses pelapisan pada permukaan profil aluminium dan besi
dengan suatu lapisan film. Dalam bentuk film bubuk digunakan dalam lapisan tipis
workpiece kemudian dilarutkan dalam bentuk film dan dipanaskan untuk
polimerisasi dan mengawetkan coating. dilekatkan pada permukaan profil
aluminim dengan menggunakan alat electric spray gun. Coating ditemukan pertama
kali pada tahun 1967 di Australia. System pengecatan coating tidak
mempergunakan bahan cair/ pengencer yang biasa dilakukan pada cat
konvensional. Coating umunya dipakai untuk melapisi permukaan logam seperti
besi dan aluminium. Untuk mencapai daya rekat yang maksimal maka sebelum
dilakukan pengecatan, bahan yang akan dicat di bersihkan dan diberikan treatment
tertentu. Agar cat yang tadinya berupa atau tepung bisa merekat dengan sempurna
maka harus di-oven dengan suhu 160 - 220 C°.
Kata Kunci : Coating, Cat, Pelapisan, Permukaan

2
BAB I
PENDAHULUAN

Pelapisan logam adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat
tertentu pada suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda tersebut akan
mengalami perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun ketahanannya, dan
perbaikan terhadap sifat fisiknya. Pelapisan logam merupakan bagian akhir dari
proses produksi dari suatu produk. Proses tersebut dilakukan setelah benda kerja
mencapai bentuk akhir atau setelah proses pengerjaan mesin serta penghalusan
terhadap permukaan benda kerja yang dilakukan. Dengan demikian, proses
pelapisan termasuk dalam kategori pekerjaan finishing atau sering juga disebut
tahap penyelesaian dari suatu produk.
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi dengan
lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang
merusak logam karena logam bereaksi secara kimia dengan lingkungan. Ada
definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi
logam dari bijih mineralnya.
Tentunya kita sering melihat benda-benda di sekitar kita dilapisi oleh cat
atau coating mulai dari jembatan, tangki air, mobil, pesawat, baja struktural, kapal,
kayu, mebel, blok beton, peralatan listrik, dinding, kaleng pembungkus makanan,
dan sebagainya. Coating tersebut selain digunakan untuk menambah nilai estetika,
juga untuk melindungi material dari korosi, panas, aus, dan sebagainya sehingga
menambah umur pemakaian material tersebut.
Namun taukah anda bahwa untuk tiap-tiap jenis material membutuhkan
coating yang berbeda? Karena itu tahapan pertama yang sangat penting dalam
penentuan formulasi coating adalah mengetahui coating itu akan digunakan untuk
apa. Ini adalah pertanyaan yang sangat penting mengingat setiap coating bersifat
spesifik. Sebagai contoh adalah coating yang biasa digunakan untuk pelapisan besi
dan alumunium.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Coating


Adalah Suatu proses pelapisan logam/benda kerja yang melapisi logam
dengan cara menaburkan serbuk pelapisan diatas benda yang dipanaskan
sehingga serbuk cat tersebut mencair dan menempel pada benda yang akan
di lapisi. Kondisi benda/logam yang akan di lapisi harus memiliki titik leleh
lebih tinggi dibanding dengan serbuk pelapisanya. coating juga merupakan
jenis lapisan yang diterapkan sebagai serbuk kering. Perbedaan utama antara
cat cair konvensional dengan coating adalah coating tidak memerlukan
pelarut untuk menjaga bagian binder dan filler dalam bentuk suspensi cair,
sedangkan cat konvensional sebaliknya.
Coating umumnya dipakai untuk melapisi permukaan logam seperti
besi dan aluminium. Untuk mencapai daya rekat yang maksimal maka
sebelum dilakukan pengecatan, bahan yang akan dicat dibersihkan dan
diberikan perlakuuan tertentu (pre-treatment). Agar cat yang tadinya berupa
atau serbuk bisa merekat dengan sempurna maka harus melalui oven dengan
suhu 160 - 220 C°.
coating adalah proses pelapisan pada permukaan aluminium dengan
suatu lapisan film. Dalam bentuk film digunakan dalam lapisan tipis di
permukaan benda kerja, kemudian dilarutkan dalam bentuk film dan
dipanaskan untuk polimerisasi dan mengawetkan coating. dilekatkan pada
permukaan profil alumunium dengan menggunakan alat electric spray gun.
Partikel yang bermuatan negatif disemprotkan ke benda kerja.
Besarnya muatan partikel tersebut tergantung dari besarnya medan listrik
ketika muatan negatif, gaya yang timbul tergantung arus yang mengalir. Pada
saat coating disemprotkan arahnya tidak lurus ke benda kerja tetapi
membentuk suatu wrap round effect. Hal ini akan memberi keuntungan
karena coating dapat menjangkau bagian yang terlindungi.
Terdapat 2 (dua) teknik pengecatan kering atau coating:

4
1. Pencelupan; Benda yang akan di lapisi dicelupkan kedalam bak yang berisi
coating yang telah diberi muatan elektrostatik.
2. Penyemprotan; coating yang telah diberi muatan elektrostatik tersebut di
semprotkan kepada objek yang akan dilapisi.

Setelah benda melalui salah satu proses tersebut diatas kemudian benda
yang telah terlapisi coating dimasukkan kedalam oven, tujuannya untuk
melelehkan dan menyatukan partikel serbuk/bubuk sehingga membentuk
lapisan-lapisan yang halus yang melapisi objek atau benda kerja.
Terdapat 2 (dua) jenis coating yang tersedia untuk melapisi permukaan
suatu benda kerja:
1. Thermo Plastic; Material ini akan mengalami pencairan jika benda kerja
mendapat perlakuan panas.
2. Thermosetting; Merupakan bahan yang kuat dan tidak akan mencair
kembali walaupun benda kerja mendapat perlakuan panas.

2.2 Kelebihan Coating


1. Serbuk pelapis cat dapat menghasilkan lapisan lebih tebal dari pada lapisan
cair konvensional .
2. Serbuk Pelapisan overspray dapat didaur ulang dan oleh karena itu
mungkin untuk mencapai hampir 100% dari penggunaan lapisan.
3. Pelapisan coating menghasilkan limbah yang kurang berbahaya
dibandigkan pelapisan menggunakan cat cair konvensional.
4. Modal peralatan dan biaya operasional untuk coating umumnya lebih
rendah dibandingkan menggunakan cat cair konvensional.
5. Benda kerja yang dilapisi dengan serbuk cat coating umumnya memiliki
penampilan sedikit berbeda antara permukaan horisontal dan vertikal
dibandingakan benda kerja dilapisi cat cairan.
6. Berbagai efek khusus yang dapat mudah ditambahkan dengan
menggunakan pelapisan coating , yang sulit didapat dengan proses
pelapisan lainnya.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Alat yang Digunakan


Alat yang umum digunakan pada coating yaitu Electric Spray Gun

Gambar 2.1 Electric Spray Gun

Pada dasarnya terdapat 3 kontrol utama pada spray gun :


a. Pengatur volume bahan finishing
Kontrol ini berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya jumlah bahan
yang keluar dalam sekali tekan/semprot. Sebenarnya knop ini mengatur
jarak lubang nozzle dengan jarum nozzle ketika pelatuk spray gun
ditekan. Jarak tersebut yang membuat udara bertekanan menarik bahan
Finishing keluar.
b. Pengatur volume jumlah udara keluar
Biasanya terletak di samping spray gun dan berfungsi untuk
mengatur jumlah udara yang keluar dalam sekali tekanan pelatuk. Udara

6
bertekanan tersebut akan keluar melalui lubang di ujung spray gun dan
segera bercampur dengan bahan finishing menjadi partikel yang kecil
(atomized). Arah dan ukuran bahan yang bercampur udara tadi diatur
oleh lubang angin di ujung spray gun (Air Horn). Knop ini pula yang
mengatur lebar dan arah semprotan. Dasar pengaturannya sama dengan
Pengatur Bahan Finishing.
c. Pengatur tekanan udara
Ini adalah kontrol terakhir yang di gunakan untuk mengatur
semprotan finishing. Kontrol ini mengatur besar kecilnya tekanan udara
yang masuk melalui spray gun. Semakin kecil tekanan yang akan
digunakan, semakin besar 'pattern' bahan yang tercapai.

3.2 Aplikasi Coating


coating umumnya diaplikasikan untuk komponen elektronik, furniture
dan pada industri otomotive misalnya untuk melapisi cat body, velg, handle,
block mesin mobil. Untuk sepeda motor meliputi velg, blok mesin (cover cvt,
shock, rem dick, stang, intake, knalpot, handle rem, tangki bensin, rangka ) serta
bahan lain yang terbuat dari besi dan alumunium.

3.3 Contoh Pabrik


Contoh pabrik yang menggunakan proses coating yaitu PT. Cakra
Compact Aluminium Industries. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Raya Medan -
Tj. Morawa KM 11,5 No. 21, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dan
memiliki luas areal 2,4 ha. PT. Cakra Compact Aluminium Industries bergerak
di bidang pengolahan aluminium dan memiliki 3 jenis produk. Produk tersebut
yaitu billet, aluminium ekstrusi, aluminium fabrikasi.

3.4 Block Diagram pembuatan aluminium profil


Block Diagram dari proses pembuatan aluminium profil pada PT. Cakra
Compact Aluminium Industries dapat dilihat pada Gambar 2.2

7
Gambar 2.2 Skema Proses Produksi PT Cakra Compact Aluminium Industries
Proses Coating di PT. Cakra Compact Aluminium Industries terdiri dari tiga tahap,
yaitu:
1. Proses Awal
a. Degreasing
Di dalam tangki ini berisi asam sulfat (H2SO4). Tujuan pemakaian asam
sulfat ini adalah untuk membersihkan atau menghilangkan kotoran yang
terdapat di sekitar permukaan aluminium. Profil dimasukkan ke dalam tangki
ini selama 10 – 15 menit dengan suhu yang digunakan yaitu pada suhu
kamar.
b. Rinsing
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan asam sulfat yang tersisa serta sisa
kotoran yang masih menempel di aluminium tersebut.
c. Desmuting
Proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan aluminium dan
membersihkan kotoran yang masih tertinggal pada permukaan aluminium

8
ekstruksi. Bahan yang digunakan adalah soda api (NaOH). Dimana profil ini
akan dimasukkan ke dalam tangki selama 10 – 15 menit pada suhu kamar.

d. Rinsing
Profil dibilas untuk menghilangkan kotoran serta sisa kontaminasi maupun
sisa soda api yang masih melekat pada profil aluminium.
2. Proses Pengolahan Utama
a. Chromating
Cromating adalah pemeliharaan logam dengan larutan asam atau alkalin dan
heksavalensi chromium untuk memproduksi lapisan yang sebagian besar
terdiri dari chromium. Chromium dimasukkan ke dalam tangki kromating
dari lapisan cromat di permukaan aluminium ekstruksi untuk mendapatkan
gaya adhesi yang bagus untuk coating berikutnya dan coating yang halus.
Cromating yang sempurna dapat dicapai jika permukaan benar-benar bersih.
Waktu pemasukkan yang dilakukan adalah 1 – 2 menit. Apabila kadar dari
cromat kurang maka waktu yang digunakan untuk perendaman juga akan
bertambah.
b. Rinsing
Rinsing dilakukan sebanyak dua kali yang bertujuan untuk menghilangkan
kotoran dan kontaminasi yang masih tertinggal pada aluminium. Pada rinsing
yang kedua kali ini tangki berisi air demineralisasi sebanyak dua kali yang
fungsinya untuk memastikan agar tidak ada residu yang tertinggal sebelum
proses pengeringan dilakukan
c. Drying
Pada tahap ini, profil Aluminium yang telah dibilas dengan air demineralisasi
sebanyak dua kali dikeringkan di dalam oven pada suhu 80oC selama 25
menit. Pengeringan ini dilakukan agar profil Aluminium bebas dari air. Air
yang masih menempel pada profil Aluminium dapat membentuk gumpalan
pada proses coating.
3. Proses Pengolahan Akhir

9
a. Coating
merupakan proses pengecatan berlangsung di ruangan tertutup yang
memiliki kipas pembuangan. Profil Aluminium dilapisi dengan cat
menggunakan alat penyemprot (gun) yang menyemprot selurup permukaan
profil Aluminium.
b. Pemanggangan
Pada proses ini, profil Aluminium yang telah mengalami coating dipanggang
dalan oven selama 35-45 menit dengan suhu 180-220oC. Hal ini akan
membuat cat menjadi keras dan melekat kuat pada profil Aluminium.

10
BAB IV
KESIMPULAN

1. Coating adalah suatu proses pelapisan logam/benda kerja yaitu melapisi logam
dengan cara menaburkan serbuk pelapisan diatas benda yang dipanaskan
sehingga serbuk cat mencair dan menempel pada benda yang akan di lapisi
akan tetapi dengan kondisi benda/logam yang akan di lapisi harus memiliki
titik leleh lebih tinggi dibanding dengan serbuk pelapisanya.
2. Untuk mencapai daya rekat yang maksimal maka sebelum dilakukan
pengecatan, bahan yang akan dicat dibersihkan dan diberikan treatment tertentu.
Agar cat yang tadinya berupa atau serbuk bisa merekat dengan sempurna maka
harus melalui oven dengan suhu 160 - 220 C°.
3. Alat yang umum digunakan pada coating yaitu Electric Spray Gun
4. coating umumnya diaplikasikan untuk komponen elektronik, furniture dan pada
industri otomotive

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, A. Coating. http://sci-pusat.blogspot.com /2012/09/powder-coating-apa-


dan-bagaimana.html.

Anonim, B. Powder Coating. http://www.kymco.or.id/showthread. php?t=11124.

Anonim, C. Powder Coating. http://teknologikimiaindustri.wordpress.


com/2011/03/16/powder-coating/.

Anonim, D. Contoh pabrik dengan proses powder coating. http://www.


cakracompact.com.

12

Anda mungkin juga menyukai