MMETODE PENGECATAN
Berdasarkan tujuan dari pengecatan yaitu untuk melapisi permukaan benda kerja sesuai dengan yang dikehendaki.
Untuk memenuhi tujuan tersebut ada beberapa metode yang dapat dipakai. Metode pmenjadi beberapa cara antarlain
sebagai beikut :
1. Pengecatan dengan sistem semprotan udara / air spray /Manual Spray.
3. Eletrostatik
Selain pembagian teknik pengecatan di atas masih dimungkinkan penggunaan metode pengecatan yag baru seiring
dengan perkembangan teknologi.
Proses pengecatan spray dengan manual hand gun, udara ditekan melalui gun dan akan tercampur serta
terjadi pengadukan yang kuat antara udara dan cat. Akibat tekanan, cairan cat akan terpecah menjadi butir-
butir partikel semprotan cat. Proses pemecahan ini disebut atomisasi, yang merupakan kunci penting dari
pengecatan sistem spray.
Rangkaian proses pengecatan sistem spray dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.
3
Pengecatan sistem spray
4
1. KOMPONEN-KOMPONEN DALAM PENGECATAN SYSTEM SPRAY 1
a. Kompresor udara, yaitu alat penghasil tekanan udara dari gerakan pompa piston
dengan tenaga listrik yang akan menjaga tekanan udara luar dalam tangki
penampung berada pada harga tertentu.
c. Pompa cat adalah tempat penampungan cat dan pompa yang akan mengirim cat.
d.Spray gun berfungsi sebagai pengkabut cat, mendorong dan mengarahkan cat pada
benda kerja, mengontrol bentuk dan pola pengecatan serta beberapa fungsi khusus
lainnya.
5
Posisi tangan saat memegang spray gun
Posisi tangan saat memegang spray gun dapat diilustrasikan seperti gambar di
atas. Posisi tangan kanan memegang spray gun dan tangan kiri memutar /
memegang Hanger.
6
1.1.Sudut Spray gun terhadap permukaan benda kerja
Posisi pengecatan yang baik harus tegak lurus terhadap permukaan benda kerja untuk
menghasilkan ketebalan permukaan cat yang merata.
a. Sudut spray gun 90 (tegak lurus) terhadap permukaan benda kerja, akan
menghasilkan ketebalan cat yang baik dan merata.
8
c. Sudut spray gun lebih besar dari 90 terhadap benda kerja akan menghasilkan pengecatan yang
tidak merata cenderung tipis.
9
I.2 Jarak Pengecatan
Jarak pengecatan mempengaruhi kualitas pengecatan, dimana semakin dekat spraygun terhadap permukaan part
yang akan dicat akan mengakibatkan ketebalan cat yang tidak merata. Demikian sebaliknya, semakin jauh jarak
pengecatan akan mengakibatkan penempelan cat pada part tidak maksimal. Jarak pengecatan yang ideal adalah sebesar
25-30 Cm untuk cat logam (Steel), 15-20 Cm untuk cat Plastik (polimer). Gambar berikut menunjukkan ilustrasi jarak
pengecatan.
Jarak Pengecatan
10
I.3 Lebar Patern
Lebar pattern merupakan daerah/permukaan yang terkena cat pada saat penyemprotan. Lebar pattern sangat
dipengeruhi oleh sudut semprotan cat, semakin besar sudut semprotan maka semakin lebar pattern yang dihasilkan
sebaliknya semakin kecil sudut semprotan maka semakin sempit pattern yang dihasilkan. Lebar pattern dapat diatur
secara vertikal atau horisontal (dengan mengatur posisi cover cup) tergantung pada pemakaiannya. Lebar pattern
dapat diatur dengan menyetel Volume pengeluaran cat dan tekanan angin pada saat melakukan penyemprotan..
Lebar Patern
11
I.4 Over Lapping
Over Lapping merupakan teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama
dan berikutnya akan menyambung.
Over Lapping 12
Over Lapping pada bidang Vertikal
13
Over lapping pada bidang horisontal
14
I.5 Penyemprotan pada bidang sudut
Untuk menghasilkan penyemprotan sudut harus memakai teknik pengecatan yang benar, yakni titik pisat
semprotan harus tepat pada ujung sudut part yang akan dicat. Cara tersebut dapa dilihat pada ilustrasi gambar
berikut ini.
15
I.6 Pengecatan pada area lengkung
Pengecatan pada permukaan benda kerja melengkung harus mengikuti bentuk permukaan benda kerja tersebut
dengan tehnik over lapping untuk menghasilkan tebal pengecatan yang merata. Gerakan spray gun yang tidak
mengikuti lengkungan permukaan benda kerja akan menghasilkan pengecatan yang kasar. Pengecatan pada
permukaan lengkung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
16
I.7 Arah Gerakan Spray Gun
Arah gerakan spray gun pada bidang datar/rata akan lebih baik hasilnya bila dari bawah ke atas, hal ini bertujuan
untuk mencegah tips pada bagian bawah dan menghindari kelelahan pada saat menyemprot bagian bawah (lihat
gambar ( I ). Jika pemukaan benda kerja tidak rata, arah gerakan spray gun dari bawah ke atas akan menghindari
terjadinya cat tipis pada bagian/lokasi tertentu. Tipis akan terjadi bila gerakan spray gun dari atas ke bawah (lihat
gambar ( II ) .
17
2. Syarat – syarat umum manual spraying
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengecatan manual spray untuk memperoleh hasil yang
meksimal adalah sebagai berikut
18
2. Tool 1. Spray gun Mudah digunakan, sederhana dlm perawatan.
& Equipment Hasil spray lebar, halus & merata di seluruh
bidang obyek.
Ringan, hemat cat.
2. Piping / hose Untuk selang cat harus digunakan yg tahan thd
pelarut ( thinner )
Piping harus bersih dari air, minyak, dan
kotoran
3. Pompa cat Sederhana dan mudah dlm perawatan.
Dapat mensupply cat secara terus menerus
dalam jumlah yang sama.
Bersih dari kotor
Air supply dan exhaust fan harus bekerja
4. Spray booth dengan baik ( balance ). Penggantian dan
pembersihan seluruh filter yang terdapat di
booth harus rutin (sesuai jadwal
Sirkulasi pensuplaian cat harus terus menerus
5. Paint circulation dalam volume yang sama.
system
19
3. Metode 1. Persiapan sebelum Sesuai dengan standar dan flow proses part
spray sebelum masuk booth (ada proses
pretreatment/wiping).
Permukaan bebas dari minyak, debu dan
kotoran.
2. Cara melakukan spray Sesuai dengan teknik pengecatan yang benar
4. Manusia Pengetahuan tentang Bagi operator painting diharapkan mengikuti
teknik spraying dan pelatihan teknik spraying dan pemakaian
pemakaian / peme liharaan spray gun serta pemeliharaan dan perawatan
peralatan spray yang benar.
Operator painting juga diharapkan untuk
selalu kontrol terhadap hasil pengecatannya.
6. Part yang akan Keberhasilan proses Untuk part yang akan dicat permukaannya
dicat pretreatment harus sudah terlapisi phospat dan bebas karat
untuk steel, bebas debu, minyak, dan kotoran
lainnya untuk part plastik.
20
B . Pengecatan sistem celup ( dipping )
Sistem pengecatan dengan pencelupan merupakan tekik pengecatan yang paling sederhana dan mudah untuk
diterapkan. Pengecatan dipping merupakan proses pencelupan part ke dalam tangki cat, kelebihan cat akan jatuh
kembali ke dalam tangki cat saat diangkat. Part yang akan dicat dapat digantung secara batch sekali angkat maupun
dengan menggunakan conveyor.
21
Beberapa keuntungan dan kekurangan dengan penggunaan sistem celup (dipping) antara lain sebagai berikut :
Keuntungan :
Kekurangan :
1. Tebal cat yang berbeda, dimana pada bagian bawah akan cenderung lebih tebal karena pengaruh gaya gravitasi.
Hal ini dapat dikurangi dengan mengatur viskositas cat dan kecepatan pengeringan, oleh sebeb itu pengontrolan
viskositas penting untuk memperkecil perbedaan tebal cat di permukaan part, dapat juga dengan menggunakan
additive untuk mempercepat pengeringan.
2. Terjadi pemisahan pigmen dan resin bila didiamkan dalam waktu lama, karena perbedaan berat. Oleh karena itu
harus sering dilakukan pengedukan secara periodik.
3. Kemungkinan kontaminasi lebih besar, sehingga part yang masuk harus dalam keadaan bersih dan kering.
4. Bentuk part yang kompleks sulit terlapisi semua, karena adanya udara terjebak.
5. Pengecatan dengan sistem dipping dilakukan untuk part-part yang bentuknya memiliki keseragaman pada suatu
part dan dikehendaki kualitas pengecatan kelas visual rendah.
22
C . Elektrostatik Spraying
Elektrostatik sprayng merupakan sistem pengecatan yang menggunakan media elektrostatik ( medan
listrik statis ) untuk mengarahkan butiran-butiran ( atomisasi ) cat ke seluruh luas permukaan benda kerja.
Bila dibandingkan dengan sistem spraying biasa untuk waktu dan volume cat yang sama, pada elektrostatik
spraying akan didapat jumlah cat yang menempel ke benda kerja lebih banyak ( lebih efisien ).
Sistem pengecatan elektrostatik menggunakan disk seperti yang ada di Federal Motor, benda kerja bermuatan
negatif sedangkan disk bermuatan positif, sehingga cat yang keluar dari disk akan bermuatan positif juga.
Akibat adanya perbedaan muatan antara cat dengan benda kerja maka cat akan dapat ( hampir seluruhnya )
melekat di permukaan benda kerja.
3. Amper ( A ).
Besarnya amper berpengaruh pada mobilitas/daya gerak atomisasi cat ke arah permukaan benda kerja.
Setting amper yang terlalu besar akan membahayakan sistem pengecatan karena dapat menimbulkan bahaya
kebakaran.
Pengecatan sistem ini dilakukan dengan melewatkan part yang akan dicat pada tirai aliran cat. Pada
umumnya sistem pengecatan ini dipakai untuk pengecatan kaca / back mirror. Pengaturan ketebalan cat
dilakukan dengan mengatur viskositas dan kecepatan aliran tirai cat.
Sistem pengecatan ini digunakan dengan belt conveyor dan drying oven yang terbagi atas front dan rear
drying oven, temperatur oven 130 0 - 150 0C. Cat digunakan untuk menutupi lapisan aluminium pada mirror.
B
A
Keterangan :
C A Filter
B Coating Head
C Infeed Conveyour
D
D Catch Basin
E
F E Reservoar tank
F Outfeed Conveyour
25
E . Electro Deposition Painting
Electro Deposition Painting (EDP) merupakan salah satu metode pengecatan yang mempunyai banyak
kelebihan. Pada umumnya pengecatan sistem ini dipakai untuk keperluan pengecatan pimer (lapisan yang
berhubungan langsung dengan permukaan metal yang dilapis). Hal ini disesuaikan dengan sifat fisik dan
kimiawi dari hasil pengecatan EDP, dimana pengecatan sistem ini memmpunyai daya rekat dan daya tahan
terhadap korosi yang sangat tinggi, serta sifat kerataan yang relatif merata. Secara garis besar proses/
mekanisme pengecatan sistem EDP dapar dillihat pada gambar berikut ini.
Keterangan :
Arus listrik (DC) yang dipakai selama proses pengecatan dialirkan lewat Anoda (terbuat dari bahan yang
tidak larut), selanjutnya didistribusikan pada ion-ion cat yang tersebar merata pada seluruh bagian
electrolite. Ion yang bermuatan (+) akan mengalami proses perpindahan ion (migrasi) yang akhirnya akan
bermuara pada permukaan metal yang akan dicat. Proses pelapisan hanya terjadi pada ketebalan tertentu
karena selebihnya permukaan cat tersebut akan berubah sifat menjadi isolator oleh cat itu sendiri. Hal ini
yang menyebabkan kertataan pada semua bagian permukaan relatif sama.
26