Anda di halaman 1dari 13

Tugas Akhir Modul 5 Otomotif– Body Dan Pengecatan

NAMA : Bambang Prihatin Santosa


No. Peserta : 19050842710166
Kelas Daring : Z A PPG T-4 2019
TUGAS AKHIR
1. Cobalah untuk melakukan praktik perbaikan dasar dengan menggunakan
teknik on dolly hammering dan off dolly hammering. Contoh pekerjaan
termuat dalam video yang menjadi lampiran dalam modul ini.
Jawab:
- Persiapan alat dan APD

- Teknik palu-on-dolly dilakukan dengan cara memukulkan palu pada


bagian plat yang terjadi kerusakan, sedangkan pada bagian bawahnya
dilandasi dengan dolly-nya.

- Teknik off dolly hammering . Kalau pada


teknik palu-on-dolly yang dipalu adalah bagian
yang terdapat dollynya, maka pada teknik palu-
off-dolly, yang dipalu adalah bagian diantara
atau disekeliling dari dolly yang ditempatkan
pada pusat plat yang penyok

a. https://www.youtube.com/watch?v=8jnAjqTFZb8
b. https://www.youtube.com/watch?v=0QUZ70HKUBI
c. https://www.youtube.com/watch?v=LChfcAqweN8
1. Uraikan langkah-langkah persiapan dalam proses pengecatan bodi
kendaraan!
Jawab:
Langkah persiapan dalam proses pengecatan adalah sebagai berikut:
1) Persiapan bahan, alat keselamatan, dan peralatan pengecatan
a) Bahan Pengecatan
- Cat primer: sebagai cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan
plat yang berfungsi sebagai anti karat.
- Dempul: sebagai lapisan dasar yang mengisi yang penyok dalam dan
besar di permukaan benda kerja.
- Surfacer: sebagai lapisan kedua yang disemprotkan diatas primer
dan dempul (putty).
- Cat warna: sebagai cat akhir pemberi warna sesuai dengan
kebutuhan, yaitu cat metalik dan solid.
- Thinner : sebagai pengencer campuran zat pewarna dan zat perekat
saat proses pembuatan campuran dan aplikasinya.
- Hardener: sebagai bahan pembentuk yang kuat dan padat.
- Clear: sebagai cat pelapis akhir pada pengecatan dua lapis.
b) Peralatan Keselamatan Kerja
- Kacamata: melindungi mata dari cat, thinner, putty atau partikel
metal lain.
- Respirator: sebagai penyaring udara sehingga udara yang dihirup
bersih.
- Pakaian kerja: sebagai pelindung badan dari semprotan cat dan debu.
- Sarung tangan: sebagai pelindung tangan saat menggunakan sander
atau mengangkat bagian body kendaraan.
- Sarung tangan pelarut: mencegah penyerapan solvent organik ke
dalam kulit.
- Safety shoes: sebagai pelindung dan pengaman kaki.
c) Peralatan Pengecatan
- Amplas: sebagai penghalus permukaan dengan cara digosok.
- Kompressor: sebagai penghasil udara bertekanan sesuai dengan
kebutuhan.
- Hand block: sebagai bidang tempel amplas pada permukaan yang
datar.
- Sander: sebagai power tool untuk mengamplas cat, dempul, dan
surfacer.
- Spray gun: sebagai power tool untuk mengaplikasi cat yang
diatomisasikan pada permukaan kerja.
- Batang pengaduk: untuk mencampur putty atau surfacer.
- Spatula: untuk mencampur putty dan aplikasi pada permukaan benda
kerja.
- Air duster gun: untuk membersihkan permukaan kerja dengan udara
bertekanan.
- Mixing plate: untuk mencampur putty atau surfacer.
- Masking paper: sebagai penutup area yang tidak boleh dicat.
2) Persiapan permukaan
a) Mendeteksi Kerusakan Body
Kerusakan pada plat body dapat dilakukan secara visual atau
sentuhan namun kerusakan pada cat dapat dilakukan pemeriksaan
visual dengan bantuan sinar lampu. Mendeteksi kerusakan body dapat
menentukan perbaikan cukup dilakukan pada tempat kerusakan (spot
painting).
b) Menentukan luasan kerusakan
Tiga metode penentuan luasan kerusakan:
- Menilai secara visual: untuk menentukan besarnya kerusakan dan
tingkat perubahan bentuk.
- Menentukan kerusakan dengan sentuhan: untuk dapat merasakan
lekukan kecil.
- Menilai dengan penggaris: untuk menentukan perbedaan celah pada
area yang mengalami kerusakan dengan area yang tidak mengalami
kerusakan.
Setelah menentukan luasan kerusakan maka langkah berikutnya
melakukan feathredging.
c) Menentukan Metode Resparasi atau Perbaikan
Metode perbaikan tergantung dari jenis kerusakan dan penyokan
dari panel. Metode perbaikan tersebut antara lain:
- Perbaikan dengan menggunakan vacuum cup: digunakan jika
kerusakan plat body tidak melebihi batas elastisitas.
- Perbaikan dengan menggunakan alat hidrolik: digunakan ketika
kerusakan plat atau panel cukup besar.
- Perbaikan dengan menggunakan palu dolly: digunakan ketika
kerusakan panel terjangkau oleh tangan atau perbaikan pada panel
yang diletakkan pada stand khusus.
- Perbaikan dengan washer welder: perbaikan dengan menggunakan
pengelasan washer pada bagian daerah yang rendah pada panel lalu
menarik keluar plat yang penyok.
- Perbaikan dengan pengerutan (shringking): perbaikan dengan
pemanasan lembaran metal lalu didinginkan secara tiba-tiba dengan
tujuan mengerutkan panel yang mulur.
3) Persiapan Top Coating
a) Pembersihan ruang penyemprotan cat: untuk menghilangkan debu-
debu.
b) Meniupkan udara pada kendaraan: menjamin kendaraan bebas dari
debu, kotoran, dan kelembapan.
c) Meniupkan udara pada pakaian kerja painter: menghilangkan debu
yang menempel pada pakaian.
d) Menghilangkan grease (degreasing): untuk melembabkan area dengan
menggunakan degresing agent sehingga sisa oli terangkat sebelum
mengering.
e) Aplikasi primer: setelah panel dibersihkan dan dikeringkan dengan
takecloth, lalu pemberian cat dasar pada permukaan logam untuk
mencegah karat.
f) Pencampuran hardener (aplikasi dempul atau putty): prosedur
mencampur hardener digolongkan menjadi dua macam yaitu menurut
berat maka menggunakan timbangan dan menurut volume maka
menggunakan gelas ukur atau exclusive mixing stick.
g) Pencampuran thinner: sebagai larutan pengencer cat sehingga tingkat
viskositas cat sampai pada tingkat yang dapat disemprotkan oleh spray
gun.
h) Menuangkan campuran cat pada spray gun: dengan agitating rod,
aduklah dengan merata campuran yang mengandung cat, hardener, dan
thinner. Tuang dengan posisi paint cup di bawah paint strainer untuk
menyaring kotoran pada campuran cat. Tutup paint cup dengan benar.
4) Masking
Proses masking diperlukan untuk melindungi bagian dari mobil yang
tidak dikerjakan selama proses perbaikan dan pengecatan.
5) Proses pengecatan siap dilakukan.
2. Proses dan prosedur pengecatan harus dilaksanakan dengan teliti.
Uraikan kembali kaidah pengecatan yang baik! Setelah itu kunjungi
bengkel pengecatan, lalu periksalah berbagai macam cacat pengecatan
pasca spraying (sebelum polishing dilakukan).
Analisalah penyebab dan langkah perbaikannya! (sertakan foto kondisi
kegagalan pengecatan tersebut!
Jawab:
Kaidah pengecatan :
a) Persiapan permukaan
- Membersihkan permukaan dengan multi thiner dan dikeringkan.
- Amplas permukaan metal dengan amplas kering no 80.
- Membersihkan permukaan dari debu amplas multi thiner dan
dikeringkan.
b) Aplikasi cat dasar atau primer
- Pada permukaan yang akan diperbaiki semprotkan 1-2 lapis cat primer
yang telah dicampur hardener dengan selang waktu 5-10 menit.
- Permukaan primer diamplas dengan amplas kering no. 320 atau amplas
basah no. 600
c) Aplikasi dempul
- Mengoleskan dempul yang telah dicampur hardener, biarkan kering di
udara selama 30 menit atau dengan infra merah pada suhu ± 50 ° C
selama 10 menit.
- Permukaan putty diamplas kering no. 80 dilanjut no.180, no. 280 atau
amplas basah no.240 dilanjutkan no. 320 dan no. 400
- Membersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thiner dan
dikeringkan.
d) Aplikasi cat pengisi permukaan atau surfacer
- Menyemprotkan 2-3 lapis primer yang telah dicampur hardener dengan
interval antar lapisan 5-10 menit. Biarkan mengering selama 6 jam.
- Permukaan surfacer dengan amplas kering no.320 lalu no.400 atau
amplas basah no. 600 lalu no.800 dan no. 1000
e) Aplikasi cat akhir
Sebelum mengaplikasikan cat akhir pastikan permukaan yang akan dicat
dalam keadaan bersih. Selain itu juga menerapkan dan sesuai dengan tabel
di bawah ini:
Standar Spraying Secara Umum
No. Subjek Item Syarat
1. Material/bahan 1. Cat Sesuai dengan
2. Thinner peralatan yang akan
3. Udara bertekanan dicat dan sifat
bahan, bebas air,
minyak, debu.
2. Alat dan peralatan 1. Spray gun Ada sistem
2. Pipa/selang pemeliharaan,
3. Container perawatan dan
4. Pompa penggantian.
5. Spray booth
6. Paint circulation
system
3. Metode 1. Persiapan sebelum Sesuai SOP
penyemprotan
2. Cara spraying
4. Manusia Pengetahuan tentang Pelatihan
teknik penyemprotan
dan pemakaian /
pemeliharaan
peralatan spray.
5. Lingkungan Kebersihan, Pelaksanaan saat
keteraturan, proses.
kerapihan,
keselamatan
dan ketertiban.
6. Permukaan yang akan Keberhasilan proses Bebas debu, oli,
disemprot spraying. grease, garam, atau
kotoran lainnya.

Kriteria Prosedur Pengecatan


No. Komponen Variabel Besaran
2
1. Paint circulation Tekanan angin 5.0-6.0 kg/cm
2
Tekanan cat 1.5-2.0 kg/cm
Fluid delivery 400-500cc/menit
2. Operation Jarak 25-30 cm
Pattern / penyebaran cat 25-30 cm
Arah Tegak lurus (90°)
Langkah ayun 1 m / detik
Overlapping 1/3 sd 1/2
Flash of time Minimal 2 menit
3. Cat dan tinner Viskositas Tergantung jenis cat
Sifat aliran yang digunakan.
Kebersihan Visual dan tidak
lama.
Disaring dengan
nylon 40.

Jika cat warna yang digunakan solid:


- Menyemprotkan 3-5 lapis top coat solid yang sudah diencerkan dengan
interval antar lapisan 2-5 menit.
- Keringkan di udara selama 30 menit atau dengan sinar infra merah pada
suhu ± 40°C selama 15 menit.
- Pemolesan dapat dilakukan setelah 6 jam.
Jika cat warna yang digunakan metalic:
- Menyemprotkan 3 lapis top coat metalic yang sudah diencerkan dengan
interval antar lapisan 3-5 menit.
- Keringkan di udara selama 15 menit atau dengan sinar infra merah pada
suhu ± 55°C selama 15 menit.
- Membersihkan permukaan top coat dengan kain lap penarik debu.
- Menyemprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener
dengan interval antar lapisan 3-5 menit.
- Biarkan kering selama 1 jam.
- Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam.

f) Polishing (pengkilapan atau pemolesan)


- Mengeringkan cat:
- Mengecek tekstur cat, apabila ada cacat maka segera perbaiki:
- Perbaikan sesuai tekstur hasil pemeriksaan
 Kasar sekali: Cat ulang
 Kasar: Penyesuaian tekstur dengan wet sanding
 Agak kasar: Jika tidak terdapat bintik dan lelehan maka lakukan poles
dengan buffing coumpound, namun sebaliknya jika terdapat bintik dan
lelehan maka gunakan whetstone untuk dapat menghilangkannya.
 Baik: Jika hasil baik tanpa bintik dan lelehan maka proses selesai
- Bersihkan kendaraan setelah semua proses selesai
Cacat pengecatan pasca spraying yang tidak ditemukan pada saat kunjungan
bengkel pengecatan.
1) Popping

Penyebab:
- Waktu flash off kurang antara lapis ke
lapis berikutnya.
- Lapisan cat terlalu tebal, thinner yang
digunakan tidak sesuai dan ovennya
terlalu tinggi.
- Tekanan angin terlalu rendah.
Pencegahan:
- Flash off minimal 5 menit antara tiap-tiap lapisan dan berikan waktu
yang cukup sebelum dioven.
- Ketebalan cat dan thinner harus sesuai dengan yang direkomendasikan.
- Periksa tekanan yang akan dipakai yaitu 3-4 kg/cm2.
Perbaikan
- Apabila hanya pada skala kecil maka setelah selesai dicat dilakukan
pengamplasan dengan kertas amplas no. P1200-P1500 dengan air dan
setelah itu dicompound dengan halus.
- Apabila parah maka diamplas terlebih dahulu pada permukaan popping
sampai habis, kemudian dilakukan pengecatan ulang.
2) Absorb (Putty marks)

Penyebab:
- Penambahan antara cat asli dan putty
berbeda, top coat solvent mengakibatkan
penyusutan di area feathredges, sehingga
timbul tanda dempul pada body kendaraan.
Pencegahan:
- Komposisi penambahan antara cat asli dan putty harus sama.
Perbaikan:
- Melakukan cat ulang agar warnanya sesuai dan tanda dempul hilang

Cacat pengecatan lain yang tidak ditemui di bengkel:


- Beads (Cissing/Fish eyes)
- Seeds (Bintik)
- Shrinkage (lifting, mengkeut, terangkat)
- Pinhole (lubang jarum)
- Orange Peel (Kulit jeruk)
- Runs (Sagging, meleleh)
- Blistering
- Fade (Memudar)
- Colour mismatch
- Sanding scratches (Goresan amplas)
- Mottling
- Lifting
3. Carilah permasalahan kasus kelistrikan bodi kendaraan di bengkel
praktik. Lakukan analisis penyebab, dan cara penanganannya!
Jawab:
Diagnosis gangguan sistem kelistrikan pada lampu
Kondisi Analisa Penyebab Penanganan
Hanya satu lampu yang Fuse lampu putus. Ganti fuse dan periksa
menyala Bola lampu putus. terhadap short circuit.
Kesalahan kabel atau Ganti bola lampu.
massa. Perbaiki kabel.
Kedua lampu tidak Switch lampu rusak. Pemeriksaan kontinuitas
menyala Bola lampu putus. switch lampu, jika rusak
Kerusakan kabel atau ganti swiitch lampu.
massa. Ganti bola lampu.
Perbaikan pada kabel.
Lampu dome tidak Sistem sirkuit rusak Perbaikan rangkaian,
menyala (termasuk relay dan pemeriksaan relay,
fuse). pemeriksaan kontinuitas
Bola lampu putu. fuse, jika rusak ganti
Switch pintu rusak. relay dan fuse.
Ganti bola lampu.
Pemeriksaan kontinuitas
antar terminal pada
switch pintu depan dan
belakang.
Lampu clearence, lampu Sistem sirkuit rusak Perbaikan rangkaian,
belakang, atau lampu (termasuk relay dan pemeriksaan relay,
plat nomor tidak fuse). pemeriksaan kontinuitas
menyala Bola lampu putus. fuse, jika rusak ganti
Switch lampu dan tanda relay dan fuse.
belok rusak. Ganti bola lampu.
Pemeriksaan kontinuitas
switch lighting dan turn
signal.
Lampu mundur tidak Rangkaian rusak. Perbaikan rangkaian,
menyala Bola lampu putus. pemeriksaan relay,
Switch lampu mundur pemeriksaan kontinuitas
rusak. fuse, jika rusak ganti
relay dan fuse.
Ganti bola lampu.
Pemeriksaan kontinuitas
switch lampu mundur.
Lampu rem tidak Rangkaian bermasalah. Perbaikan rangkaian,
menyala Bola lampu putus. pemeriksaan kontinuitas
Switch lampu rem rusak. fuse, jika rusak fuse.
Ganti bola lampu.
Pemeriksaan kontinuitas
saklar lampu rem.
Lampu peringatan Rangkaian rusak Perbaikan rangkaian,
tanda belok/hazard (termasuk relay dan pemeriksaan relay,
tidak kedip fuse). pemeriksaan kontinuitas
Bola lampu putus. fuse, jika rusak ganti
Switch lampu dan tanda relay dan fuse.
belok rusak. Ganti bola lampu.
Switch hazard rusak. Pemeriksaan kontinuitas
switch lighting dan turn
signal.
Pemeriksaan kontinuitas
switch warning hazard.

Diagnosis gangguan sistem kelistrikan pada door lock


Kondisi Kemungkinan Penyebab Perbaikan
Hanya satu pintu tidak Sistem sirkuit rusak Perbaikan rangkaian,
dapat di lock / unlock (termasuk relay dan pemeriksaan relay dan
fuse). kontinuitas fuse, jika
Kesalahan door lock rusak ganti relay dan
assembly (termasuk door fuse.
lock open rod dan kabel Ganti door lock open rod
door lock). dan kabel door lock.
Handel pintu dalam Ganti handel pintu
rusak dan cacat. dalam.

Diagnosis gangguan sistem washer dan wiper depan dan belakang


Kondisi Analisa Penyebab Penanganan
Wiper tidak berfungsi Kerusakan wiper kaca Pemeriksaan motor
depan. wiper dengan tegangan,
Kerusakan switch apabila tidak bekerja
washer dan wiper. maka motor diganti.
Kerusakan kabel atau Periksa kontinuitas
masa. switch washer dan
wiper, apabila tidak ada
kontinuitas maka switch
diganti.
Perbaiki kabel.
Washer tidak berfungsi Pemeriksaan selang
Kerusakan selang washer atau nozzle dari
washer (termasuk check tersumbat dan tertekuk.
valve dan konector) atau Pemberian tegangan
nozzle. pada pompa, jika tidak
Kerusakan pump bekerja maka ganti
washer. pompa washer.
Kerusakan switch Periksa kontinuitas
washer dan wiper. switch washer dan wiper
Kerusakan kabel atau apabila tidak ada
masa. kontinuitas maka switch
diganti.
Perbaiki kabel

Diagnosa gangguan power window


Kondisi Analisa Penyebab Penanganan
Seluruh power window Rangkaian rusak. Perbaikan rangkaian.
tidak dapat bekerja Switch utama power Pemeriksaan kontinuitas
window rusak. switch power window,
jika tidak ada
kontinuitas maka ganti
switch.
Salah satu dari power Wiring rusak. Perbaiki kabel.
windowtidak dapat Kerusakan regulator Memeriksa kontinuitas
beroperasi atau/dan motor power switch utama power
window. window.
Kerusakan utama power Memeriksa kontinuitas
window. sub switch pada setiap
Kerusakan sub switch posisi power window.
power window.
Fungsi auto-down tidak Kerusakan utama power Memeriksa kontinuitas
bekerja Window. switch utama power
window.

Anda mungkin juga menyukai