Anda di halaman 1dari 7

Tugas Akhir Modul 1 Kb1 Dasar Teknologi Otomotif

NAMA : Bambang Prihatin Santosa


NOMOR PESERTA : 19050842710166
KELAS DARING : Z A PPG T-4 2019

1. Tentukan volume kompresi sepeda motor Honda Astrea Grand bila diketahui diameter
silinder 50 mm dan panjang langkah piston 49,5 mm, perbandingan kompresi 8,8 : 1
JAWAB:
Diketahui:
Diameter silinder D = 50 mm
Panjang langkah piston L = 49,5 mm
Perbandingan kompresi C = 8,8 : 1
Ditanya:
Tentukan Volume Kompresi Vc ?
Penyelesaian:
VL = x D2 x L
= x 502 x 19,5
= 97143,75 mm3
= 97,14375 cc
Volume Kompresi
VC =
=
=
=12, 454 cc
Jadi volume kompresi sepeda motor Honda Astrea Grand 12,454 cc .

2. Tentukan kapasitas silinder sepeda motor 4 tak 2 silinder, bila diketahui diameter silinder
50 mm dan panjang langkah 50 mm.
JAWAB:
Diketahui:
Jumlah silinder (Z) = 2
Diameter silinder (D) = 50 mm
Panjang langkah (L) = 50 mm
Ditanya:
Berapakah Kapasitas Silinder (VL) ?
Penyelesaian:
VL = x D2 x L x Z
= x 502 x 50 x 2
= 196250 mm3
= 196,25 cc
Jadi kapasitas silinder sepeda motor 4 tak 2 silinder tersebut 196,25 cc.
3. Motor 4 tak, 1 silinder mempunyai panjang langkah 50 mm, diameter silinder 60 mm.
Tentukan daya indikator motor bila tekanan rata-rata 600 kPa pada putaran 3000 rpm.
JAWAB:
Diketahui: motor 4 tak
Jumlah silinder (Z) =1
Panjang langkah (L) = 50 mm = 5 cm
Diameter silinder (D) = 60 mm = 6 cm
Tekanan rata2 (P) = 600 kPa = 6,12 Kg/cm2
Putaran mesin (n) = 3000 rpm
Ditanya :
Berapakah daya indikator (Ni) ?
Penyelesaian:
Gaya di atas torak (F)
F = x D2 x P
= x 62 x 6,12
= 172,9512 kg/cm2
Usaha untuk tiap silinder (W)
W =FxL
= 172,9512 x 5
= 864,756 kg cm
Daya untuk tiap silinder (N) untuk mesin 4 tak
N =Wxnx
= 864,756 x 3000 x
= 1297134 kg cm/menit
Daya indikator (Ni)
Ni =
=

= 2,88252 dk
Jadi daya indikator motor 4 tak tersebut 2,88252 (dk)

4. Jelaskan prinsip kerja motor 4 langkah (disertai gambar konstruksi dasar) serta tunjukkan
keuntungan dan kerugiannya jika dibandingkan dengan motor 2 langkah.

JAWAB:
Motor 4 tak adalah motor yang setiap 4 langkah torak atau 2 putaran poros engkol
terjadi satu kali langkah Hisap, Kompresi, Kerja dan Buang
a. Langkah isap
Langkah Pengisian (Isap): dimulai dengan katup masuk terbuka, piston
bergerak dari titik mati atas (TMA) dan berakhir ketika piston mencapai
titik mati bawah (TMB). Campuran udara dan bahan bakar terhisap ke
dalam silinder. Langkah ini berakhir hingga katup masuk menutup.

b. Langkah kompresi
Langkah Kompresi diawali ketika kedua katup tertutup, piston bergerak
dari TMB menuju TMA dan campuran di dalam silinder terkompresi.
Sesaat sebelum akhir langkah kompresi, pembakaran dimulai dan
tekanan campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder naik lebih
cepat.
c. Langkah kerja/ekspansi
Dimulai dengan adanya percikan api pada busi saat piston hampir
mencapai TMA dan berakhir sekitar 45 sebelum TMB. Gas bertekanan
tinggi menekan piston turun dan memaksa engkol berputar. Ketika
piston mencapai TMB, katup buang terbuka untuk memulai proses
pembuangan dan menurunkan tekanan silinder hingga mendekati
tekanan pembuangan.

d. Langkah buang
Dimulai ketika piston mencapai TMB. Ketika katup buang membuka,
piston mendorong keluar sisa gas pembakaran hingga piston mencapai
TMA. Bila piston mencapai TMA, katup masuk membuka, katup buang
tertutup, demikian seterusnya.

 Keuntungan mesin empat langkah


- Karena proses pemasukan, kompresi, kerja, dan buang prosesnya berdiri sendiri-
sendiri sehingga lebih presisi, efisien dan stabil, jarak putaran dari rendah ke tinggi
lebih lebar (500-10000 rpm).
- Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh sirkulasi oli.
- Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi pemasukan dan
tekanan efektive rata-rata lebih baik.
- Panas mesin lebih rendah dibanding mesin dua langkah.
 Kerugian mesin empat langkah
- Komponen dan mekanisme gerak klep lebih banyak, sehingga perawatan lebih sulit.
- Suara mekanis lebih gaduh.
- Langkah kerja terjadi dengan 2 putaran poros engkol, sehingga keseimbangan putar
tidak stabil, perlu jumlah silinder lebih dari satu dan sebagai peredam getaran.
Keuntungan dan kerugian mesin dua langkah
 Keuntungan mesin dua langkah
- Proses pembakaran terjadi setiap putaran poros engkol,sehingga putaran poros
engkol lebih halus untuk itu putaran lebih rata.
- Tidak memerlukan klep, komponen part lebih sedikit,perawatan lebih mudah dan
relatif murah.
- Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga menghasilkan
gerakan yang halus.
- Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas yang sama, tenaga
yang dihasilkan lebih besar.
- Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga lebih besar.
 Kerugian mesin dua langkah
- Langkah masuk dan buang lebih pendek, sehingga terjadi kerugian langkah tekanan
kembali gas buang lebih tinggi.
- Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara ring piston
dan lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.
- Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan mudah timbul panas.
- Putaran rendah sulit diperoleh.
- Konsumsi pelumas lebih banyak.

5. Jelaskan perbedaan antara motor bensin (gasoline engine) dan motor diesel (diesel
engine) yang digunakan pada kendaraan bermotor serta tunjukkan perbedaan konstruksi
dan keuntungan kerugiannya.
JAWAB:
Perbedaan utama: Motor Diesel Motor Bensin
1 Bahan Bakar Solar Bensin
2 Rasio kompresi 15 - 22 6 - 12
3 Ruang bakar Rumit Sederhana
4 Pencampuran Bahan bakar Langsung dalam silinder Di dalam karburator
5 Cara penyalaan Terbakar sendiri Butuh api dari busi
Penambahan tenaga/putaran Menambah Solar Menambah Bensin+Udara
6 Getaran mesin Besar Kecil
7 Efisiensi panas 30% – 50 % 22 % – 30 %
8 Material Kuat yg tentunya berat Ringan
9 Harga Mahal Lebih murah
dll
Perbedaan konstruksi mesin diesel dengan mesin bensin

Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor bensin, yaitu:


- Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih baik.
- Biaya operasi lebih hemat karena solar lebih murah.
- Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit, karena tidak menggunakan sistem
pengapian.
- Jenis bahan bakar yang digunakan lebih banyak.
- Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar, karena variasi momen yang
terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih kecil.

6. Identifikasi bahaya kebakaran pada bengkel otomotif, khususnya pada pekerjaan tune-up
motor bensin karburator.
JAWAB:
Bahaya kebakaran yang dapat di identifikasi saat tune-up motor bensin karburator seperti:
a. Cairan pembersih karburator dapat terbakar jika terkena panas ekshaust manifol yang
masih panas.
b. Selang bensin yang bocor dan menetes bisa mengakibatkan kebakaran jika terkena
bunga api busi.
c. Kabel busi yang bocor dan kepala busi yang longgar bisa terjadi percikan listrik yang bisa
mengenai bensin.
d. Kompresi yang melewati batas dapat menimbulkan panas yang berlebihan, ukur tekanan
dengan kompresi tester.
e. Celah platina juga harus distel agar tidak menimbulkan percikan api.
f. Busi di tes dengan busi tester untuk melihat bunga api yg dihasilkan, api yang tidak wajar
dari busi dapat membuat ledakan pada mesin.
g. Packing pada karburator jika sudah bocor harus diganti karena bensin dapat menetes.
h. Jarum pelampung jika sudah aus juga harus diganti karena karburator akan sering banjir
dan berbahaya jika terkena bunga api busi.
i. Perilaku mekanik yang merokok saat kerja berpotensi terjadi kebakaran jika puntung
rokok jatuh di penampungan bensin.
j. Terpeleset karena mekanik tidak rapi menyimpan kunci-kunci sehingga bensin tumpah.
7. Identifikasi alat pelindung diri (APD) yang harus digunakan pada pekerjaan tune-up
kendaraan berbahan bakar bensin EFI.
JAWAB:
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan praktikan dan orang di sekelilingnya.
Saat tune-up kendaraan EFI biasanya menggunakan APD seperti:
a. Alat pelindung badan (baju pengaman/baju kerja) untuk melindungi badan dari percikan
bensin, oli dan juga dingin.
b. Jenis alat pelindung tangan seperti sarung tangan/gloves, mitten/holder digunakan saat
melepas busi dan mengambil busi yang masih panas.
c. Alat pelindung pernapasan seperti masker digunakan ketika membersihkan debu
saringan udara dengan kompresor supaya tidak terhirup oleh hidung.
d. Alat pelindung mata juga diperlukan ketika membersihkan debu-debu dan kotoran
komponen mesin seperti membersihkan pompa bahan bakar supaya percikan bensin
tidak kena mata. Atau debu saringan udara tidak masuk di mata.
e. Alat pelindung kaki seperti Sepatu keselamatan yang dilengkapi dengan baja diujungnya
dan sepatu karet anti listrik untuk mencegah bahaya dikaki semisal ada kunci-kunci atau
palu yang jatuh dan mengenai kaki.

8. Lakukan perhitungan total beban kelistrikan system penerangan pada kendaraan.


JAWAB:
Perhitungan beban kelistrikan pada sistem penerangan pada kendaraan yaitu:
 Lampu kepala = 100/90 watt
 Lampu sein = 8 watt
 Lampu rem = 21 watt
 Lampu mundur = 8 watt
 Lampu kota = 8 Watt
Jumlah beban kelistrikannya = 235 watt

9. Jelaskan prosedur penggunaan dan pemanfaatan APAR.


JAWAB:
Prosedur cara penggunaan alat pemadam kebakaran APAR adalah sebagai berikut:
a. Pilih jenis alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan bahan yang terbakar atau kelas
kebakaran.
b. Usahakan selalu mengukuti arah angin pada waktu memadamkan kebakaran.
c. Praktekkan kaedah pass ketika menggunakan alat yaitu:
- Pull (tarik): tarik segel keselamatan/safety pin.
- Aim (tujuan): arahkan nozel ke arah puncak api.
- Squeeze (tekan): tekan handle untuk menyemprotkan media pemadam api.
- Sweep (sapu): gerakkan nozel ke kanan dan ke kiri untuk menyegerakan proses
pemadaman.
APAR dimanfaatkan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan
bahan pemadam api yang bertekanan tinggi dan digunakan memadamkan api ringan kelas A,
B, C dan D.

10. Jelaskan type macam sumber api dan bahan pemadam api yang ada dalam pekerjaan
perbengkelan.
JAWAB:
Sumber api/Kebakaran dapat digolongankan menjadi beberapa tipe, yaitu tipe/kelas A, B, C
dan D dengan ketentuan sebagai berikut:
 Kelas A (Solid Fire)
Kebakaran kelas A merupakan kebakaran yang terjadi pada bahan-bahan seperti kayu,
kertas, sampah, dan kain. Media yang dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran
kelas A adalah air dan debu kering.
 Kelas B (Liquid Fire)
Kebakaran kelas B merupakan kebakaran yang terjadi pada zat cair yang mudah terbakar
seperti minyak, cat, vernis. Pemadaman kebakaran kelas B dapat dilakukan dengan
menggunakan media debu kering, buih/soda dan varpourising liquid.
 Kelas C (Gas and Stim Fire)
Kebakaran kelas C merupakan kebakaran yang terjadi pada gas seperti butana,propane,
oxy acetalane, gas (LPG). Pemadaman kebakaran kelas C dapat dilakukan dengan
menggunakan media debu kering, karbon dioksida (CO2) dan varpourising liquid.
 Kelas D (Metal Fire)
Kebakaran kelas D merupakan kebakaran yang terjadi pada unsur-unsur logam seperti
potassium, sodium, kalsium, titanium dan magnesium. Pemadaman kebakaran kelas D
dapat dilakukan dengan menggunakan media soda abu, pasir, debu kering dan powder.
Sedangkan kebakaran api elektrik tidak termasuk dalam kelas-kelas api diatas dan dapat
dipadamkan dengan menggunakan alat pemadam api yang sesuai.

https://wa.me/6289618562526

Anda mungkin juga menyukai