Anda di halaman 1dari 5

Di Foto Copy setiap siswa !!!

TEKNIK DASAR SEPEDA MOTOR

Teknik Dasar Sepeda Motor - merupakan panduan memahami cara kerja pada teknik
sepeda motor, sepeda motor memiliki beberapa komponen utama, masing-masing komponen
dibagi menjadi beberapa kelompok pada mesin sepeda motor seperti pada pembahasan berikut
ini. komponen utama dasar motor terdiri dari beberapa komponen dan terdiri atas beberapa
bagian, antara lain bagian rangka, serta bagian-bagian lainnya yang digabung menjadi satu
agar menjadi sebuah sepeda motor. 
1. Sistem Mesin
2. Sistem Kelistrikan
3. Rangka/Chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian
pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus yaitu :
Sistem Mesin Terdiri atas :
a. Sistem tenaga mesin sepeda motor sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan,
terdiri dari :
1. Mesin/engine
2. Sistem pembuangan
3. Sistem bahan bakar
3. Sistem pendinginan
4. Sistem pelumasan.
b. Sistem transmisi penggerak merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda
belakang, berupa :
1. Mekanisme kopling
2. Transmisi
3. Mekanisme gear
4. Mekanisme starter
c. Sistem kelistrikan mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran
untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi
semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokkan
menjadi bagian kelistrikan. Bagian kelistrikan terbagi menjadi :
1. Kelompok pengapian
2. Kelompok pengisian
3. Kelompok beban
d. Rangka/Chassis terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor
dapat berjalan dan berbelok.
Komponennya adalah :
1. Rangka 5. Kelompok suspense
2. Kelompok kemudi 6. Tempat duduk
3. Kelompok kemudi 7. Kelompok roda
4. Tangki bahan bakar 8. Fender

Aplikasi Ilmu Fisika Dalam Teknik Sepeda Motor maupun Dasar Motor Mempelajari
sepeda motor juga memerlukan perhitungan fisika, beberapa besaran ukuran dipakai di bidang
ini. Perhitungan fisika diperlukan untuk mengetahui : kapasitas mesin, volume silinder,
perbandingan kompresi, kecepatan piston, torsi, tenaga, korelasi antara mesin dan kecepatan
motor pada tiap posisi gigi dan daya dorong roda belakang dari sepeda motor, dll
Kapasitas Mesin seperti pada artikel Pengertian Dasar Proses Kerja Motor 4T dan 2T
Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas
dari TMB (Titik Modar Bawah)/BDC (Bottom Dead Center) ke TMA (Titik Modar
Atas)/TDC (Top Dead Center), disebut juga sebagai volume langkah. Volume langkah
dihitung dalam satuan cc (cm3/cm cubic).
Rumus untuk menghitungnya adalah : 
Contoh soal:
Brosur motor Suzuki Smash memuat data diameter silindernya 53,5 mm dengan
langkah piston 48,8 mm, tentukan volume langkahnya.
Penyelesaian :
Diketahui : D = 53,5 mm S = 48,8 mm Phi = 3,14
Ditanya Volume langkah ?
Jawab :
V = Piston displacement / volume langkah (CC)
D = Diameter silinder (mm)
L = Panjang langkah piston dari tma ke tmb (Stroke) (mm)
N = Jumlah silinder
22
Π = atau 3,14
7

V = 3,14/4 x (53,5) 2 x 48,8 x 1 (karena 1 silinder)


= 0,785 x (53,5)2 x 48,8 x 1 (karena 1 silinder)
= 0,785 x 2862.25 x 48,8 x 1
= 109647.073  109.647
= 109.7 CC (Centimeter Cubic)
Jadi volume langkah dari motor Suzuki
Smash tersebut adalah 109, 7 cc dibulatkan menjadi
110 cc.

RUMUS Volume Ruang Bakar = Volume Silinder / (Rasio Kompresi – 1)


Volume silinder 124.5 cc, Rasio Kompresinya 9.2 : 1, maka Volume Ruang Bakar nya :
Volume Ruang Bakar = 124,5 / (9,2 – 1)
Volume Ruang Bakar = 15.18 cc

Volume Ruang Bakar Volume ruang bakar adalah volume dari ruangan yang terbentuk
antara kepala silinder dan kepala piston yang mencapai TMA. Dilambangkan dengan Vc
(Volume compressi) Volume Silinder. Volume silinder adalah jumlah total dari pertambahan
antara volume langkah dengan volume ruang bakar.
 Rumusnya : Vs = Vl + Vc
 Keterangan : Vs= Volume silinder (cc) Vl = Volume langkah (cc) Vc= Volume ruang
bakar (cc)

Perbandingan Kompresi :
Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume silinder dengan volume
kompresinya. Perbandingan kompresi berkaitan dengan volume langkah. Bila dinyatakan
dalam suatu rumus maka :
“Besarnya perbandingan kompresi untuk sepeda motor jenis touring berkisar antara 8 : 1
dan 9 : 1. Ini artinya selama langkah kompresi muatan yang ada di atas piston
dimampatkan 8 kali lipat dari volume terakhirnya. Makin tinggi perbandingan kompresi,
maka makin tinggi tekanan dan temperatur akhir kompresi.”

Efisiensi Bahan Bakar dan Efisiensi Panas Nilai kalor (panas) bahan bakar perlu kita
ketahui, agar neraca kalor dari motor dapat dibuat. Efisiensi atau tidak kerjanya suatu motor,
ditinjau atas dasar nilai kalor bahan bakarnya. Nilai kalor mempunyai hubungan dengan berat
jenis. Pada umumnya makin tinggi berat jenis maka makin rendah nilai kalornya. Pembakaran
dapat berlangsung dengan sempurna, tetapi juga dapat tidak sempurna.
Pembakaran yang kurang sempurna dapat berakibat :
1. Kerugian panas dalam motor menjadi besar, sehingga efisiensi motor menjadi turun,
usaha dari motor menjadi turun pula pada penggunaan bahan bakar yang tetap.
2. Sisa pembakaran dapat menyebabkan pegas-pegas piston melekat pada alurnya,
sehingga ia tidak berfungsi lagi sebagai pegas torak.
3. Sisa pembakaran dapat pula melekat pada lubang pembuangan antara katup dan
dudukannya, terutama pada katup buang, sehingga katup tidak dapat menutup dengan
rapat.
4. Sisa pembakaran yang telah menjadi keras yang melekat antara piston dan dinding
silinder, menghalangi pelumasan, sehingga piston dan silinder mudah aus. Efisiensi
bahan bakar dan efisiensi panas sangat menentukan bagi efisiensi motor itu sendiri.
Masing-masing motor mempunyai efisiensi yang berbeda.
Kecepatan Piston.Sewaktu mesin berputar, kecepatan Piston di TMA dan TMB adalah
nol dan pada bagian tengah lebih cepat, oleh karenanya kecepatan piston diambil rata-rata
dengan rumus sbb :
V = Kecepatan Piston rata-rata
L = Langkah (m).
N = Putaran mesin (rpm).
Dari TMB, piston akan bergerak kembali keatas karena putaran poros engkol, dengan
demikian pada 2x gerakan piston, akan menghasilkan 1 putaran poros engkol, jika poros
engkol membuat N putaran, maka piston bergerak 2LN. Karena dinyatakan dalam detik maka
dibagi 60.
rumus Torsi :
Torsi = gaya x jarak

Menghitung Torsi dan Daya Mesin


Beberapa paramater penting dalam motor bakar atau mesin otomotif adalah Torsi dan
Daya Mesin, alasannya karena kedua parameter inilah yang disebut-sebut sebagai penentu
performa atau unjuk kerja mesin. Taukah Anda Apa itu Torsi dan Daya Mesin? lalu bagaimana
cara menghitungnya? Simak  yang berikut ini;

 
Torsi Mesin
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu
energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi
yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun perumusan dari torsi adalah
sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F,
benda berputar pada porosnya dengan jari-jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah:
T = F x d (N.m)
dimana:
T = Torsi benda berputar (N.m)
F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
d= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)

Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar terhadap porosnya, dan
benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang
berlawanan.

Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya.
Pengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang dinamakan Dinamometer.
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban yang berlawanan terhadap arah putaran
sampai putaran mendekati 0 rpm, Beban ini nilainya adalah sama  dengan torsi poros. Dapat
dilihat dari gambar diatas adalah prinsip dasar dari dinamometer. Dari gambar diatas dapat
dilihat pengukuran torsi pada poros ( rotor) dengan prinsip pengereman dengan stator yang
dikenai beban sebesar w. Mesin dinyalakan kemudian pada poros disambungkan dengan
dinamometer. Untuk mengukur torsi mesin pada poros mesin diberi rem yang disambungkan
dengan w pengereman atau pembebanan. Pembebanan diteruskan sampai poros mesin hampir
berhenti berputar. Beban maksimum yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama
dengan gaya putar poros mesin F. Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan
jaraknnya adalah sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan
rumus:
T = w x d (Nm)
dengan :
T = adalah torsi mesin (Nm)
w = adalah beban (N)
d= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m)
Ingat w (beban/berat) disini kita  bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan kg,
adapun beban disini adalah gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg

Pada mesin sebenarnya pembebanan adalah komponen-komponen mesin sendiri yaitu


asesoris mesin ( pompa air, pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian aki,
listrik penerangan, penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya.
Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada
poros. Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan daya
mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros.

Daya Mesin (Power)


Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP)
mempunyai hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb :

Power = torque x angular speed.


Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi :
Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM).
Untuk mengukur Power (KW) adalah sbb :
Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 60000
6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000 watt.
sedangkan untuk mengukur Power (HP) adalah sbb :
Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252
Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran didalam silinder dan biasanya
disebut dengan daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan pada torak yang bekerja bolak balik
didalam silinder mesin. Jadi didalam silinder mesin, terjadi perubahan energi dari energi
kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik pada torak. Daya
indikator adalah merupakan sumber tenaga persatuan waktu operasi mesin untuk mengatasi
semua beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai komponen-komponen yang saling
berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan yang kompak.

 
Komponen-komponen mesin juga merupakan beban yang harus diatasi daya indikator.
Sebagai contoh pompa air untuk sistim pendingin, pompa pelumas untuk sistem pelumasan,
kipas radiator, dan lain lain, komponen ini biasa disebut asesoris mesin. Asesoris ini dianggap
parasit bagi mesin karena mengambil daya dari daya indikator. Disamping komponen-komponen
mesin yang menjadi beban, kerugian karena gesekan antar komponen pada mesin juga
merupakan parasit bagi mesin, dengan alasan yang sama dengan asesoris mesin yaitu mengambil
daya indikator. Seperti pada gambar diatas terlihat bahwa daya untuk meggerakan asesoris dan
untuk mengatsi gesekan adalah 5% bagian. Untuk lebih mudah pemahaman dibawah ini dalah
perumusan dari masing masing daya. Satuan daya menggunakan HP ( hourse power )

N = N − N + N ( HP)

dengan
Ne = adalah daya efektif atau daya poros ( HP)
Ni = adalah daya indikator ( HP)
Ng = adalah kerugian daya gesek ( HP)
Na = adalah kerugian daya asesoris ( HP)

Anda mungkin juga menyukai