Anda di halaman 1dari 25

DASAR SEPEDA MOTOR

Komponen dasar sepeda motor

rangka

Manusia pencernaan

panca indera
komponen dasar sepeda motor terbagi atas:

Sistem mesin Sistem kelistrikan Rangka/chassis


a. Sistem tenaga mesin - Rangka
- Mesin/engine
- Kelompok pengapian - Kelompok kemudi
- Sistem bahan bakar - Kelompok pengisian - Kelompok suspensi
- Sistem pelumasan - Kelompok beban - Kelompok roda
- Sistem pembuangan
- Sistem pendinginan - Kelompok rem
- Tangki bahan bakar
b. Sistem penggerak mesin - Tempat duduk
- Fender
- Mekanisme kopling
- Mekanisme gear
- Transmisi
- Mekanisme starter
TIGA FAKTOR YANG MENENTUKAN
PRESTASI MESIN

BAHAN BAKAR

KOMPRESI PENGAPIAN
Gasoline

Air

Spark

Combustion Gas
Combustion
Chamber

Cylinder

Piston

Force

Connecting Rod

Crankshaft

Rotational force
(torque)
Intake Liat Image 4 langkah 1 cylin
der Nyok !!!
1

Liat Image 4 langkah 2 cylind


er Nyok !!!
4 Cycle 2
Exhaust Compression

Liat Image 2 langkah 1 cyllin


der Nyok !!!
3
Combustion
KOREA
Kapasitas Mesin

Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston
bergerak keatas dari TMB ke TMA, disebut juga sebagai volume langkah.
Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3).
Volume Ruang Bakar
Volume ruang bakar adalah volume dari ruangan yang
terbentuk antara kepala silinder dan kepala piston yang
mencapai TMA. Dilambangkan dengan Vc
(Volume compresi)
Volume Silinder

Volume silinder adalah jumlah total dari pertambahan antara


volume langkah dengan volume ruang bakar.

Vs = V l + V c

Keterangan:
Vs = Volume silinder (cc)
Vl = Volume langkah (cc)
Vc = Volume ruang bakar (cc)
Perbandingan kompresi (compression ratio)

Perbandingan kompresi (r) adalah


menunjukkan seberapa banyak
campuran bahan bakar dan udara yang
masuk silinder pada langkah
hisap, dan yang dimampatkan pada langkah
kompresi.
Perbandingannya adalah antara volume langkah dan ruang bakar
(Vl +Vc) yaitu pada posisi piston di TMB, dengan volume ruang
bakar (Vc) yaitu pada posisi piston di TMA, dapat dirumuskan
dengan persamaan:

Volume silinder pada posisi piston di TMB


r=
Volume silinder pada posisi piston di TMA

Vl + Vc
r=
Vc
Dari rumus efisiensi termal dapat dilihat bahwa
dengan menaikkan rasio kompresi akan menaikkan efisiensi,
dengan kata lain tekanan pembakaran bertambah dan mesin akan
menghasilkan daya berguna yang lebih besar.
Akan tetapi, kenaikan tekanan pembakaran di dalam silinder
dibarengi dengan kenaikan temperatur pembakaran dan ini
menyebabkan pembakaran awal.
Finishing problem hereunder with your group

Under this, there is motorbike brochure of Kawasaki


Vulcan.
Problem which must be solved :
A. Check : Is cylinder diameter and Piston step in this
brochure have correctness ?
B. Calculate volume of combustion chamber his motor
based on motor brochure !
1700 cc

102 x 104 mm
Efisiensi Bahan bakar dan Efisiensi Panas

Pembakaran dapat berlangsung dengan sempurna, tetapi juga dapat tidak sempurna.
Pembakaran yang kurang sempurna dapat berakibat:

* Kerugian panas dalam motor menjadi besar, sehingga efisiensi motor menjadi turun.

* Sisa pembakaran dapat pula melekat pada lubang pembuangan antara katup dan
dudukannya, terutama pada katup buang, sehingga katup tidak dapat
menutup dengan rapat.

* Sisa pembakaran yang telah menjadi keras yang melekat antara piston dan dinding
silinder, menghalangi pelumasan, sehingga piston dan silinder mudah aus.

Efisiensi bahan bakar dan efisiensi panas sangat menentukan


bagi efisiensi motor itu sendiri. Masing-masing motor mempunyai efisiensi
yang berbeda.
Torsi Maksimum

Besarnya Torsi maksimum setiap sepeda motor berbeda-


beda. Ketika sepeda motor bekerja dengan torsi
maximum, gaya gerak roda belakang juga maximum.
Semakin besar torsinya, semakin besar tenaga sepeda
motor tersebut. Besarnya torsi biasanya dicantumkan
dalam data spesifikasi teknik, buku pedoman servis atau
dalam brosur pemasaran
suatu produk motor
Tenaga (Horse Power)

Tenaga = Kerja
Waktu

= Kg.m/sec. (kerja perdetik)

*) Satuan tenaga :
PS (Prerd strarke in Jerman) 1 PS – 75 Kg m/sec
Semakin besar tenaga semakin besar jumlah kerja persatuan waktu.
Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

Konsumsi bahan bakar spesifik adalah konsumsi


bahan-bakar yang menunjukan berapa banyak
kilometer yang dapat ditempuh oleh motor
dengan 1 liter bensin. Dalam konsumsi bahan-bakar
spesifik yang ditunjukkan adalah berapa gram dari
bahan-bakar yang digunakan HP /jam.
TORSI
Energi awal yang membuat kendaraan bergerak maju adalah

LEDAKAN

PISTON CONNECTING ROD CRANKSHAFT

FLY WHEEL

TRANSMISI RANTAI RODA

MOTOR BERGERAK
tukang pipa

Membuka sambungan pipa

Tenaga yang dibutuhkan misalkan 10 Kg/m


(statis tetap)
DAYA

James Watt 1 hp = 750 watt


Membuat perbandingan antara kekuatan
mesin uapnya jika dibandingkan
dengan kuda untuk menjalankan
penggilingan gandum.

seekor kuda dapat memutar roda


penggiling gandum sebanyak 144
putaran per jam (atau 2,4 putaran per
menit). Roda penggiling memiliki radius
12 kaki, maka si kuda berjalan sejauh
2.4 × 2π × 12 kaki per menit. Watt
menentukan bahwa seekor kuda dapat
menarik beban 180 pounds. Dengan
konstanta tersebut maka didapat bahwa
ukuran untuk 1 tenaga kuda:
Power = (beban x jarak)/waktu --> 1 HP ~
33 ft.lbf/min
HUBUNGAN DAYA, TORSI, KECEPATAN

Torsi = gaya (Newton) x panjang (meter)


satuannya Nm (newton meter)
Torsi adalah tenaga untuk memutar

Hp= Torsi x kecepatan-putar Torsi = DK/kecepatan-putar

untuk mendapatkan Torsi yg lebih


besar untuk DK yg sama diperlukan
putaran roda yg rendah
Supra X 125 : Daya maksimum : 9,3 hp/7.500 rpm.
Suzuki Shogun 125 : Daya maksimum : 9,5 hp/7.500 rpm.
Artinya tenaga terbesar ... hp pada putaran mesin ... rpm

Supra X 125, yaitu 1,03 kg.m/4.000 rpm.


Suzuki Shogun 125. Yaitu 1,1 kg.m/6.500 rpm. Artinya
torsi terbesar ... Kg.m pada putaran mesin ... rpm
Putaran mesin 2.500 rpm

2.500 putaran kruk as dalam satu menit.

untuk menghasilkan 1 siklus perlu 2 kali putaran-putaran kruk as

2.500 dibagi 2 = 1.250 isapan

1.250 x 0,2 ml bensin = 250 ml

250 ml x (3 x 60 menit waktu berkendara) = 45 liter


Honda Absolute Revo 110 : 8,34 Nm/5.500 rpm
Honda Blade 110 : 8,34 Nm/5.500 rpm
Honda Supra X 125 : 10,1 Nm/4.000 rpm
Honda CS 1 125 : 10,2 Nm/7.500rpm
Yamaha Vega ZR 115 : 8.3 Nm / 4.500 rpm
Yamaha Jupiter Z 110 : 9,02 Nm/5.000rpm
Yamaha Jupiter MX 135 : 11,65N.m / 5.500 rpm
Suzuki Smash 110 : 8,24 Nm/8.000rpm
Suzuki New Shogun SP 125 : 9,61 Nm/6.000rpm
Suzuki Satria FU 150 : 12,45 Nm/8.500rpm
Kawasaki Blitz 110 : 8,6 Nm / 6.500 RPM
Kawasaki Kaze Zone 125 : 10,64 Nm / 4.000 RPM
Kawasaki Athlete 125 : 8.6 Nm/6000 rpm
Kawasaki ZX 130 : 10,7 Nm / 5.500 RPM
Kanzen Taurus 110 : 8.04 Nm/ 4.000 rpm
Kanzen Pesona 100 : 7,17 Nm/ 5.500 rpm
TVS Neo 110 : 8.5 Nm/4.500 rpm

Anda mungkin juga menyukai