C. Uraian Materi
Seal berari menutup, menahan atau mengunci, dan sealer berarti bahan perapat.
Perapat pada bodi otomotif berfungsi untuk membantu menutup dua bagian
komponen yang disatukan tanpa proses pencairan. Perapat atau sealer
membuthkan waktu beberapa saat untuk dapat berfungsi.
Aplikasi perapat bertujuan agar sambungan akan tetap awet dengan jalan
mencegah debu atau air masuk dalam bodi kendaraan yang memungkinkan
timbulnya korosi dan kerusakan. Jenis-jenis sambungan yang rawan kebocoran
sehingga memerlukan perapat adalah khususnya untuk tipe sambungan
perlakuan tekukan, jepitan dan sejenisnya.
35
Dalam pabrik kendaraan, perapat atau yang sering disebut sebagai body sealer
diaplikasikan pada bagian lipatan (tekukan) pada panel kendaraan sebagai
contoh pada hood engine, trunk/boot lid (bagasi belakang) dan pintu, bahkan
pada quarter panel serta pada semua potongan lembar metal yang berbeda yang
akan disambung.
36
Gambar 3.2 Pemberian Sealer Bagian Lantai
37
Tipe-tipe perapat bodi kendaraan: Berdasar pada bahannya, ada 2 tipe
perapat bodi kendaraan, yaitu tipe perapat struktural dan tipe perapat non
struktural.
1) Tipe Perapat Struktural
a) Epoxy
Biasanya berbentuk cairan sirup dimana ketika dicampur dengan
pengeras (katalis) akan dengan cepat berubah menjadi benda
padat yang keras dan tembus pandang. Bahan ini mengikat tidak
hanya bahan-bahan penyerap seperti kayu, tetapi juga dapat
digunakan untuk logam dan kaca. Digunakan pada banyak bagian
kendaraan bermotor yang mencakup penyambungan logam,
keramik, kaca, karet, plastik, kayu dan lain-lain. Juga digunakan
untuk pekerjaan-pekerjaan fiberglas.
b) Phenolic
Ketika dicampur dengan epoxy atau karet sintetis nitril, resin jenis
hot-set ini akan mempunyai kekuatan gunting yang sangat tinggi
dan dapat menahan panas sampai kira-kira 250 derajat Celsius.
Digunakan untuk penggunaan beban berat seperti pengikatan
bahan-bahan yang bergesekan yang digunakan pada sepatu rem
atau kopling transmisi otomatis.
38
digunakan untuk merekatkan komponen engine antara permukaan
logam dengan logam atau gasket dengan bahan berserabut
dengan permukaan logam.
39
Dari beberapa cara diatas, yang paling banyak digunakan adalah
menggunakan sealer gun. Sealer gun digunakan untuk aplikasi bodi
sealer tipe cartridge. Oleh karena terdapat beberapa sealer gun, yaitu:
a) Tipe manual
b) Tipe elektrik
c) Tipe pneumatik.
Bagian dari sealer gun pada dasarnya sama saja, yaitu tempat cartridge,
handel pemegang pemicu dan penekan. Khusus untuk tipe elektrik
menggunakan kabel listrik yang dihubungkan ke sumber listrik atau
baterai untuk memutarkan motor yang akan menekan sealer sehingga
keluar dari cartridge.
40
Tipe pneumatik terdapat dudukan slang yang dihubungkan ke
kompresor untuk menekan sealer keluar dari cartridge. Sedangkan tipe
manual, cara pengeluaran sealer dari cartridge dengan menekan pada
tuas penekan dan pemicu dibuka. Kelamahannya tipe manual tidak
dapat beroperasi dengan tekanan yang sama untuk daerah kerja yang
banyak.
41
Gambar 3.6 Spray Gun Sealer
42
1.3 Sealer Dalam Perakitan Bodi Kendaraan
Bodi Sealer diaplikasikan dalam bentuk kampuh (seperti hasil
pengelasan) pada area pertemuan bodi atau plat, untuk mencegah
masuknya air dan debu, sehingga meningkatkan daya pencegahan
karat.
Bahan utama ini juga digunakan pada sibagian hemming sealer yang
diaplikasikan diujung bagian-bagian lipatan pada panel pintu luar
dengan fungsi untuk mencegah karat dan memperindah tampilan.
43
adhesive (perekat) yang
menggabungkan pelat penguat
(reinforcement) dengan sebuah
titik (spot-joint) yang diaplikasikan
pada tutup mesin. Sealer ini
terbuat dari material oil based
yang tetap lentur walaupun sudah
kering, dengan tujuan menyerap
fleksibel plat dan getaran.
3. Foam Filler ( Busa Pengisi) Area yang ditunjukkan pada
gambar disamping merupakan
area yang dapat menyebabkan
suara beresonasi, sebab terdapat
pilar kosong di dalamnya.
Material foam filler diisikan ke
dalam pillar untuk menyerap
getaran suara.
44
area yang dilas spot. Jenis sealer
ini merupakan penghantar listrik
karena harus diaplikasikan pada
pada permukaan yang akan di las
spot.
45
Gambar 3.7 Pembersihan Permukaan Sebelum Proses
2) Beri batas area yang akan diberi sealer dengn tape kertas, agar
hasil lapisan sealer rapi
46
3) Aplikasikan sealer pada area yang sudah diberi batas dengan tape
menggunakan sealer gun
5) Setelah semua bagian diberi sealer dan diratakan, lepaskan tape dengan
hati-hati. Jangan menunggu sealer kering, karena akan sulit dilepas.
47
Gambar 3.11 Melepaskan Tape Pembatas
Agar hasil lebih bagus dan merata maka perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut;
Penarikan trigger dan gerakan pada sealer gun harus tetap konstan.
Apabila gerakannya berubah-ubah, maka bentuk sealer juga akan
berubah.
Jagalah agar sealer gun tetap parallel disepanjang garis dimana bodi
sealer diaplikasi. Perubahan pada sudut ini, akan berpengaruh pada
bentuk sealer.
48
Kebanyakan perapat menghasilkan uap yang berbahaya, sehingga
diperlukan ventilasi udara yang baik.
b) Resiko terbakar dan Meledak
Sebagian perapat menghasilkan uap yang dapat terbakar yang dapat
meledak pada ruang tertutup.
c) Keterbatasan pada temperatur.
Sambungan dapat lepas bila temperaturnya melebihi ketentuan yang
dikeluarkan oleh pabrik.
d) Kesulitan pemeriksaan
Sulit untuk menentukan kekuatan dan efektifitas sambungan hanya dengan
pemeriksaan secara visual (penglihatan).
e) Biaya
Diperlukan peralatan yang mahal untuk dapat melakukan perekatan pada
pemakaian khusus, sehingga kadang-kadang caranya menjadi tidak
ekonomis (hemat).
49