MATERIAL KOMPOSIT
KELOMPOK 1 (S1)
ANGGOTA KELOMPOK
ADILA KESTIBAWANI 1606907783
IRSHARA AMOURA KINSY 1606871410
NATASHYA ELLY FEBRINA P. 1606908054
ZUMROH DESTY A. 1606907751
a. Bahan (matriks dan penguat) yang digunakan, juga bahan lain yang diperlukan
b. Cara pembuatan (proses manufaktur) alat tersebut
c. Jelaskan tahapan pembuatan masing-masing alat tersebut
2
BAB II
JAWABAN
3
mekanik. Dengan demikian, serat E-glass sesuai untuk aplikasi pembuatan
bumper yang ringan.
• Resin yang digunakan adalah epoxy. Alasan utama untuk epoksi menjadi
bahan matriks polimer yang paling banyak digunakan adalah:
1. Kompatibilitas yang baik dengan serat gelas.
2. Kekuatan tinggi
3. Viskositas rendah dan laju aliran rendah, yang memungkinkan pembasahan
serat yang baik dan mencegah ketidakselarasan (misalignment) serat yang
salah selama pemrosesan
4. Rendahnya tingkat penyusutan yang mengurangi kecenderungan memperoleh
tegangan geser yang besar antara ikatan epoksi dan penguatnya.
5. Tersedia dalam lebih dari 20 kelas untuk memenuhi properti spesifik dan
persyaratan pemrosesan.
• Pengeras (hardener), released agent, filler, dan bahan adiktif lainnya juga
ditambahkan untuk menghasilkan epoxy dengan berbagai sifat viskositas,
dampak, degradasi, dan lain sebagainya
Hardener yang digunakan ialah co-reactant berupa monomer polyamine,
Triethylenetetramine (Teta). Ketika senyawa ini dicampur bersama, kelompok
amina bereaksi dengan kelompok epoksida untuk membentuk ikatan kovalen.
Setiap kelompok NH dapat bereaksi dengan kelompok epoksida, sehingga
polimer yang dihasilkan sangat silang, dan dengan demikian kaku dan kuat
Sedangkan gelcoat fiberglass (with wax) digunakan untuk menutupi
lubang (void) yang terdapat pada produk. Setelah hasil cetakan terbentuk dan
dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak rata dan berpori-pori perlu
dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan
menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengerjaan lebih lanjut.
Mirror glaze (MAA) digunakan sebagai pelapis cetakan (released agent)
agar produk tidak menempel pada cetakan. Sesuai namanya, manfäatnya hampir
sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin. Bahan ini berwujud pasta dan
mempunyai variasi warna.
Filler yang digunakan dalam proses fabrikasi ini adalah talc dengan tujuan
untuk memodifikasi viskositas yang mengatur laju allir resin, mengurangi CTE,
4
penyerap panas yang mungkin dihasilkan selama reasksi untuk reaksi eksotermis,
meningkatkan kekerasan bahan, kekakuan dan stabilitas dimensional.
Beberapa senyawa aditif lainnnya seperti strearat digunakan untuk
meningkatkan kemudahan polimer saat pelepassan dari cetakannya. Aditif lainnya
yang diggunakan pula adalah pigmen pewarna.
b. Cara pembuatan (proses manufaktur) alat tersebut
• Model Bumper
5
Desain cetakan untuk proses hand lay up sangat sederhana dibandingkan
dengan proses pembuatan lainnya karena proses tersebut membutuhkan suhu
ruang untuk disembuhkan dengan tekanan rendah. Dalam proses fabrikasi ini
bumper yang sudah ada akan digunakan sebagai cetakan dengan memiliki dimensi
dan karakteristik sebagai berikut:
6
Gambar 3. Proses Fabrikasi Bumper dengan metode Lay Up
7
hasil yang maksimal, selanjutnya aduk secara perlahan untuk
meminimalisir void.
2. Seletah cetakan bumper dan bahan sudah siap, serat mat di letakkan di
dalam cetakan bumper dan menuangkan gelcoat secara perlahan lalu
ratakan dengan roller secara perlahan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
3. Proses perataan menggunakan roller pada mat dengan cara di tekan-tekan
secara perlahan agar seluruh mat terkena resin atau disebut dengan teknik
Hand Lay-Up
4. Pencetakan di mulai dari bagian yang paling mudah ke bagian yg paling
sulit.
5. Kemudian cetakan didiamkan hingga sedikit mengering karna jika kering
pelepasan cetakan (produk) dari cetakan bumper akan sulit dan bisa
merusan cetakan.
6. Melepaskan hasil cetakan (produk) dari cetakan bumper secara perlahan
7. Cetakan bemper (produk) dirapihkan pada bagian samping (sirip-sirip)
secara menyeluruh (proses trimming)
8. Sebelum dilakukan pengukuran, kendaraan di lapisi selotip kertas untuk
menghindari kerusakan pada cat mobil karna campuran bahan gelcoat
9. Produk mengalami penyusutan (shrinkage) sekitar 5ml karena
pencetakkan dilakukan dari bagian dalam cetakan bumper asli, maka
dilakukan pengeboran (pelubangan) fiberglass dan pada kedua bagian
samping produk untuk membuat dudukan baut
10. Sesudah pengeboran bumper (produk), bumper dilepas untuk melubangi
bagian dudukan baut dengan mengunakan bor listrik dan kikir bulat
11. Dudukan baut di cor kembali dengan lapisan ring dan gelcoat agar pada
bagian dudukan baut agar kuat dan tidak mudah pecah.
• Finishing Bumper
Langkah terakhir yaitu finishing bumper (produk) dengan menggunakan dempul
dan di haluskan menggunakan amplas secara menyeluruh dan pendempulan di
lakukan tiga tahap untuk mendapatkan hasil yang maksimal yang terdiri dari:
1) Pendempulan pada bagian void (lubang)
8
2) Pendempulan nat atau pembentukan lekukan
3) Pendempulan perataan seluruh bagian
(Sumber: Pertamina)
Dalam men-design suatu tanki silinder, perlu mempertimbangkan bahan apa yang
hendak diletakkan di dalam tanki tersebut. Oleh karena itu, karakteristik dari bahan harus
diketahui terlebih dahulu.
a. Bahan (matriks dan penguat) yang digunakan, juga bahan lain yang diperlukan
Pada pembuatan tanki silinder untuk menyimpan premium digunakan FRP
(Fiberglass Reinforced Plastic), dimana hal ini menyesuaikan dengan spesifikasi dari
premium. Kelebihan dari FRP sehingga bahan ini dipilih adalah:
1. Tidak korosif
9
2. Memiliki sifat ketahan yang baik terhadap sinar UV, air garam, bahan kimia beracun,
fluktuasi suhu, dan kondisi parah lainnya
3. Ringan, memiliki kekuatan yang tinggi, elastis, dan juga tahan terhadap temperature
tinggi
4. Tidak mudah retak atau karat, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang sangat
lama, dan dapat diperbaiki kembali jika mnegalami kerusakan
5. Harga terjangkau dan juga bebas perawatan
6. Mudah diterapkan pada berbagai produk dan juga mudah instalasinya
Bentuk dari FRP yang sudah jadi bisa melengkung, bergelombang, berusuk, atau
berkontur, beratnya kurang dari dua pon per kaki persegi luas permukaan, dan merupakan
salah satu bahan komersial terkuat yang tersedia, FRP lebih kuat dari beton, baja atau
aluminium.
Resin yang cocok digunakan untuk pembuatan tanki ini, yang sesuai dengan
karakteristik premium dan juga menyesuaikan dengan reinforcement yang digunakan
adalah jenis termsoset, lebih tepatnya adalah Unsaturated Polyester Resin (UPR). UPR
terbuat dari polimerisasi dikarboksilat asam dengan glikol. Alasan penggunaan jenis ini
adalah karena UPR memiiki sifat tahan terhadap air, panas, asam, alkali, dan garam, serta
lebih kuat dan tahan lama. Selain itu juga terdapat keunggulan lain, yaitu proses
penghalusan mudah, tidak mudah berkarat, mudah dibentuk dalam berbagai jeni fungsi,
mudah diberi warna, serta tahan terhadap zat kimia.
Gambar 5. Fiberglass Reinforced Plastic
10
Merupakan salah satu jenis serat penyusun fiberglass yang sangat kuat. Meskipun
tipis, namun serat ini mampu meberikan kekuatan yang luar biasa.
2. Woven Roving
Digunakan untuk meningkatkan lentur dan kekuatan benturan laminasi, Ideal untuk
aplikasi lay-up tangan dimana diperlukan kekuatan material yang hebat, serta dapat
digunakan sebagai kain fiberglass untuk ukuran besar, kekuatan produk yang tinggi
yang membutuhkan laminasi lebih tebal dari kaca konten lebih teratur.
3. Talc Lioning
Merupakan sebuah filler resin, yang memiliki resistensi tinggi terhadap asam, alkali
dan panas.
4. Pigment HCA
Digunakan untuk memberi warna kepada gelcoat, top coat dan resin. Semakin banyak
pigmen, semakin hasil produk memberikan sedikit transparansi
5. Catalyst MEPOXE
MEPOXE (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) merupakan katalis yang umum dgunakan
untuk reaksi curing unsaturated polyester resin pada suhu ruang dimana umumnya
terdapat accelerator. MEPOXE merupakan campuran dari methyl ethyl ketone
peroxide di plastilizer jenis phtalate.
6. Calcium Carbonate 800 Mesh
7. Gelcoat
Digunakan untuk memberikan hasil akhir berkualitas tinggi pada permukaan yang
terlihat glossy dan kokoh.
8. Cobalt
Bahan tambahan untuk memperkuat efek katalis atau sebagai promotor dalam
pembuatan fiberglass terutama untuk campuran gelcoat dan resin.
11
roving secara terus menerus yang akan menambah kekuatan dan kekakuan untuk tangka.
Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan metode filament winding, yaitu:
1. Dapat digunakan utnuk produksi yang sangat besar,
2. Kemampuan produksi ulang tinggi, akrna bersifat repeatability yang dapat
mempertahankan kualitas meskipun sudah diproduksi berulang-ulang,
3. Persentase kandungan fiber yang tinggi sehingga menghasilkan kekuatan produk yang
tinggi,
4. Biaya proses dan biaya bahan murah,
5. Curing dapat dipercepat dengan memanaskan resin tank.
12
arah tangensial. Proses ini dilakukan berulang, sehingga cara ini didapatkan
lapisan serat dan fiber sesuai dengan yang diinginkan.
▪ Curing
Proses curing, yaitu proses pemanasan untuk mengeraskan resin matrix termoset
yang sebelumnya berupa liquid menjadi lebih kaku (akibat dari reaksi
pembentukan crosslinking).
▪ Pelepasan mandrel
Proses pelepasan mandrel dari komponen komposit. Mandrel dapat dibuang atau
digunakan kembali.
13
Corrosion barrier memliki ketebalan 0,25 cm dan terdiri dari 70% hingga 80%
resin. Laminasi dengan resin yang tinggi ini diperkuat oleh satu lapisan fiberglass c-class
diikuti oleh dua lapisan fiber strand mat yang acak.
14
Fiber dililitkan pada mandrel pada sudut yang telah ditentukan dan pada pola
tertentu. Pada tahap ini digunakan kode computer untuk mendapatkan keakuratan yang
diinginkan.
• Curing
Bagian dengan mandrel diletakkan pada oven curing. Temperature yang
digunakan beranekaragam, dan ada juga yang bisa di curing pada temperatur ruangan
• Mandrel removal
Mandrel dilepaskan dengan beraneka ragam metode, yang tergantung pada tipe
mandrel (multi-use atau disposable).
15
BAB III
KESIMPULAN
1. Bagian bumper mobil sedan biasanya terbuat dari komposit dengan matriks epoxy
dengan material penguat berupa E-glass fibre yang dibentuk ke dalam bentuk
chopped strands mat.
2. Metode fabrikasi bumper belakang dan depan mobil sedan yang biasa diproduksi
salah satunya adalah metode Hand Lay-Up.
3. Pemilihan struktur bahan komposit untuk tanki bahan bakar adalah dengan
matriks Unsaturated Polyester Resin dan material penguat chopped strand mat
serta woven rovings. Penggunaan bahan tersebut disebabkan karena gabungan
kedua material menghasilkan komposit yang tahan terhadap air, panas, asam,
alkali, dan garam, lebih kuat dari beton, tahan lama, tidak mudah berkarat, mudah
dibentuk, mudah diberi warna, serta tahan terhadap zat kimia.
4. Proses fabrikasi yang digunakan untuk membuat tanki bahan bakar adalah dengan
metode filament winding (wet winding).
5. Materal yang digunakan untuk membuat pipa untuk mentransportasikan larutan
asam sulfat adalah resin epoxy vinyl ester atau resin vinyl ester sebagai matriks
dan C-class glass fibre sebagai material penguat. Bentuk fiberglass yang
digunakan, antara lain mat, woven roving dan continuous strand.
6. Selain sebagai material penguat, fibre-glass dalam bentuk continuous strand mat
acak juga digunakan untuk pelapis corrosion barrier pada pipa. C-class fibre
glass memiliki tingkat ketahanan yang sangat tinggi dari korosif.
7. Poses filament winding untuk membuat pipa dilakukan dengan menggunakan
untaian fiberglass kontinyu dalam pola heliks dengan sudut lilitan 55 derajat.
8. Dalam seluruh proses fabrikasi material komposit, digunakan beberapa bahan lain
selain matriks dan material penguat, diantaranya katalis/ hardener untuk proses
curing, talc, gelcoat, pigmen, filler dan pelapis cetakan (release agent).
16
DAFTAR PUSTAKA
17