“TEKNIK PENGECATAN”
Di Susun Oleh:
Pengecatan adalah salah satu jenis pelapisan permukaan dimana bahan pelapisnyatelah diberi
pewarna (cat). Pengecatan secara tradisional digambarkan sebagai suatu proses pewarnaan.
Proses pengecatan tersebut biasa digunakan untuk pekerjaan akhir finishing dari produk-produk
dari logam, kayu, plastik dan lain-lain. Proses mengecat merupakan suatu proses yang penting
dalam industri automotif. Proses ini bertujuan untuk memberi penampilan yang menarik dan
menyediakanlapisan perlindungan melawan cuaca dan karat.
Cat dan industri pengecatan terdiri dari berbagai jenis operasi, mulai dari bervolume besar
original equipment manufactures ( OEMs) yang berjalan otomatis, sistem monitor tertutup untuk
toko melakukan kontrak kerja dengan peralatan yang dioperasikan secara manual.
Lapisan tipis cat konvensioanl hanya setebal rambut manusia, namun terdiri dari empat
lapisan. Dalam proses konvensioanl, sasis otomotif disiapkan untuk dicelupkan dalam
electrocoat dan kemudian proses primer dilakukan untuk memberikan perlindungan korosi.
Untuk adhesi, lapian ini dipanggang diatas sasis didalam oven. Kemudian Basecoat menyediakan
warna yang sebenarnya dan clearcoat untuk penampilan dan tahan gores. Sasis ini dipanggang
lagi di dalam oven untuk menyelesaikan proses pengecatan
2.1.1 Langkah Pengecatan
1. Persiapan Permukaan
Mempersiapkan permukaan yang akan dicat dengan baik akan menghasilkan
kualitas pengecatan yang maksimal, karena pada umumnya kagagalan pengecatan
dipengaruhi oleh persiapan permukaan yang buruk. Indikator dari permukaan yang baik
dinilai dari kehalusan permukaan, kebersihan permukaan dari karat, lemak dan kotoran
lainnya.
Untuk menghilangkan kotoran berupa karat dapat dilakukan dengan cara:
a. Membersihkan permukaan metal yang akan diperbaiki dengan multi thinner dan dikeringkan.
b. Amplas permukaan bodi / panel dengan amplas no. 150
c. Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan dikeringkan.
d. kemudian lakukan pemoksian dengan poksi primer pencampuran epoxy primer harus
diperhatikan sebelum melakukan pemoksian perbandingan 1:5:1,5.
2. Dempul
Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk
suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung
kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan.
Dempul terdapat tiga jenis yaitu (1) polyester putty (dempul plastik), pada umumnya
mengandung extender pigment dan dapat membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah
mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar, (2) epoxy putty, digunakan untuk
memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan
lebih buruk dari polyster, (3) lacquer putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint
hole) atau penyok kecil setelah surfacer.
3. Pengoperasian pengecatan
a. Menggunakan Spraygun
Agar dapat mengecat dengan mantap tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap relaks tanpa
memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spraygun. Biasanya spraygun ditahan
dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah dan jari
manis.
Agar dapat mengecat dengan mantap tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap rileks tanpa
memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spraygun. Biasanya spraygun ditahan
dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah dan jari
manis.
b. Menggerakkan Spraygun
Ada empat hal penting dalam menggerakkan spraygun, yaitu: (1) jarak spraygun, (2)
sudut spraygun, (3) kecepatan langkah ayun, (4) pola tumpang-tindihnya/ Overlapping.
1. Jarak Pengecatan
Jarak pengecatan atau jarak antara spraygun dan area yang dicat untuk masing-masing cat
berbeda, tergantung dari proses dan obyek yang akan dicat. Bila terlalu dekat akan
mengakibatkan cat meleleh dan bila Gambar Jarak yang sesuai terjadi pada cat metalik akan
menimbulkan belang-belang yang diakibatkan oleh partikel metalik yang mengumpul. Bila
jaraknya terlalu jauh mengakibatkan permukaan menjadi kasar.
2. Sudut Spraygun
Dalam melakukan penyemprotan cat, posisi badan harus diposisikan sejajar dengan benda
kerja serta mengikuti dari bentuk benda kerja, mendatar atau melengkung. Arah penyemprotan
membentuk sudut 900 dari bidang kerja. Untuk menghindari kelelahan dalam bekerja,
pengecatan dilakukan dari atas ke bawah, bukan dari bawah ke atas.
3. Kecepatan Pengecatan
Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik dengan arah horizontal maupun
vertikal. Jika terlalu lambat, cat akan meleleh,bila terlalu cepat maka hasil pengecatan kurang
rata. Jika kecepatannya kurang stabil maka akan diperoleh hasil pengecatan yang tidak rata dan
kurang mengkilap. Kecepatan gerak spraygun harus konstan, yang dianjurkan kira-kira 12
feet/detik
4. Pola Tumpang Tindih (Overlapping)
Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga
penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan menyambung.
Tujuannya adalah :
• Menghindarkan terjadinya tipis
• Menghindarkan adanya perbedaan warna
• Untuk mendapatkan ketebalan lapisan cat yang merata
• Mencegah tidak adanya cat pada lapisan pertama dan berikutnya.
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 HASIL
1. Kabupaten: Situbondo
Kecamatan: Jangkar
2. Kabupaten :Jember
Kecamatan:Sumbersari
4. Kabupaten:Banyuwangi
Kecamatan: Glenmore
a. Nama pemilik : HM Kateni
b. Tahun berdiri: 1996
c. Value proposition:
d. Keunggulan: Di utamakan pada cat body mobil dengan warna standar atau sesuai dengan
pabrikan.
e. Manfaat: Memudahkan pemilik mobil untuk ca ulang kendaraan sesuai dengan
standarnya atau original kendaraan tersebut.
f. Kompotitor: Autoshop diwilayah glenmore lumayan banyak, jadi lumayan ketat
persainganya.
5. Kabupaten:Jember
Kecamatan :Mangli
a. Nama pemilik : Haris fiber glass
b. Tahun berdiri: 1998
c. Value proposition: Memiliki ijin mendirikan usaha cat dan fiberglass.
d. Keunggulan: Spesialis fiberglass.
e. Manfaat: Tidak mencemari lingkungan sekitar dan dapat menghemat biaya pembuatan
body fiberglass.
f. Kompotitor: Bengkel cat di kawasan mangli dan jember kota.