Anda di halaman 1dari 7

Cara Memasang Distributor (Pada Toyota

Kijang 5K)
00:57
Raiga Team
Memasang distributor merupakan salah satu dari langkah penyetelan awal sebelum
menghidupkan mesin. Hal ini dikarenakan distributor adalah komponen yang sangat penting
dalam sistem pengapian. Terkait dengan hal tersebut distributor memiliki beberapa peranan
penting, antara lain:

1. Membagi tegangan tinggi dari koil ke busi pengapian sesuai dengan urutan penyalaan
(Firing Order).
2. Sebagai tempat pemutusan arus primer koil. Membuka-tutup platina untuk menghasilkan
induksi tegangan tinggi.
3. Mengatur timing pengapian, dengan bantuan ,governor advancer, advance vacum dan
oktan selector.
4. Menggerakkan pompa oli.

Karena perannya yang penting, maka dalam memasang distributor harus benar, jika tidak
maka akan membuat mesin akan sulit hidup akibat dari pengapian yang tidak berjalan dengan
benar. Langsung saja kita bahas bagaimana cara memasang distributor. Sebelum melakukan
pemasangan distributor, hendaknya anda menyiapkan peralatan yang akan digunakan:

1. Tool box (obeng minus, kunci ring)


2. Kunci busi
3. Kunci T 12
4. Timing light
5. Majun
6. Buku manual (jika ada)

Gambar Distributor Delco

Cara Memasang Distributor


Sebelumnya perlu diperhatikan, bahwa langkah pemasangan ini dilakukan pada mesin Toyota
Kijang 5K dengan distributor delco. Namun, anda tidak perlu khawatir jika mobil anda
berbeda jenis, karena langkah-langkah dibawah ini mengajarkan tentang konsep dasar
pemasangan distributor, jadi untuk mesin dan distributor yang berbeda dapat menyesuaikan.
Silahkan pahami langkah-langkah berikut ini:

1. Menepatkan top kompresi silinder 1 atau 4 dengan cara sebagai berikut:

Cara Pertama:
a. Membuka penutup rocker arm pada cover kepala silinder. Atau juga bisa membuka cover
kepala silinder.
b. Memutar poros engkol hingga tanda pada puli poros engkol tepat dengan angka 10 pada
tutup rantai timing. Angka 10 menyatakan 10 derajat sebelum TMA/Titik Mati Atas dimana
waktu busi memulai meletikkan bunga api. (Untuk beberapa mobil mungkin berbeda, ada
yang 8 derajat sebelum TMA, jadi lihatlah pada buku manual/spesifikasi standar
pabrik).
c. Memeriksa kedua rocker arm atau push rod pada silinder 1 atau 4. Apabila kedua rocker
arm (buang dan masuk) atau push rod untuk silinder 1 dalam keadaan bebas, berarti silinder 1
pada posisi top kompresi. Bebas disini berarti rocker arm tidak menekan katup sehingga
waktu kompresi kedua katup akan menutup. Demikian juga sebaliknya untuk silinder 4.

Catatan Penting!!
Untuk menentukan top kompresi silinder 1 atau 4, dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
- Putar poros engkol sambil memperhatikan katup masuk silinder mana yang bergerak.
- Apabila yang bergerak katup masuk silinder 1 pada saat anda memutar poros engkol, berarti
ketika tanda pada puli tepat dengan tanda 0 : yang sedang top kompresi adalah silinder 1.

Cara Kedua:
a. Melepas busi silinder 1 atau 4.
b. Sumbat lubang busi dengan majun (tekan dengan obeng supaya rapat).
c. Putar kunci kontak ke posisi start kurang lebih 1 detik hingga majun terlempar ke luar dari
lubang busi.
d. Putar balik poros engkol hingga tanda pada puli segaris dengan angka 10 pada tutup rantai
timing. (Untuk beberapa mobil mungkin berbeda, ada yang 8 derajat sebelum TMA,
jadi lihatlah pada buku manual/spesifikasi standar pabrik).

2. Memasukkan distributor hingga rotor distributor menghadap ke terminal distributor


silinder 1 atau 4 (tergantung top kompresinya). Atur posisi alur pada pompa oli sehingga
poros distributor dapat masuk dengan mudah. Pastikan distributor masuk hingga body
distributor bersentuhan dengan blok mesin.

Catatan Penting!!
Sebelum memasukkan distributor, putar rotor sekitar 30 derajat (hanya perkiraan) berlawanan
putaran arah rotor, lalu atur posisi alur pada pompa oli. Harapannya agar waktu terpasang
rotor tepat menghadap ke terminal distributor silinder 1 atau 4.

3. Memutar kunci kontak ke posisi ON.


4. Memutar sedikit rumah distributor berlawanan dengan arah putaran rotor dan hentikan
saat kabel tegangan tinggi dari koil mengeluarkan bunga api. Atau bisa juga melihat pada
platina yang mengeluarkan bunga api. Hal ini dilakukan untuk menepatkan saat pengapian
dimana saat 10 derajat sebelum TMA busi mulai meletikkan bunga api.
5. Memasang baut pengikat klem body distributor. Pastikan posisi distributor tidak
bergeser saat memasang baut.
6. Memasang tutup distributor. Pastikan pula rotor sudah terpasang sebelum memasang tutup
distributor.

Tutup Distributor
7. Memasang kabel busi sesuai urutan penyalaan atau FO/Firing Order. (Firing
Order/Urutan Penyalaan untuk mesin kijang adalah 1-3-4-2, kebanyakan mesin 4 silinder
memakai FO tersebut. Untuk lebih jelas lihatlah buku manual).
8. Menghidupkan mesin.
9. Melakukan pengecekan dengan menggunakan timing light. Lakukan pengaturan ulang
jika waktu pengapian yang ditunjukkan di puli dengan timing light belum tepat.
10. Membersihkan alat, dan tempat kerja.

Dari langkah-langkah di atas, secara singkat langkah-langkah utamanya adalah:

1. Menempatkan top kompresi silinder 1 atau 4 dengan memutar puli poros engkol.
2. Menepatkan tanda pada puli sesuai dengan waktu pengapian.
3. Menentukan top kompresi 1 atau 4 dengan meraba rocker arm/push rod yang bebas atau
melepas busi.
4. Memasukkan distributor ke tempatnya. Dengan memastikan posisi rotor menghadap
terminal 1 atau 4 (sesuai top kompresinya).
5. Menepatkan posisi platina hingga mulai membuka/mulai meletik. Lalu memasang baut
pengikat distributor.
6. Memasang tutup distributor dan kabel busi sesuai Firing Order.

Kesalahan yang Sering Terjadi


Dalam memasang distributor ada beberapa kasus kesalahan yang sering dilakukan peserta
praktik, kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:
1. Salah dalam menentukan top silinder. Lupa untuk mengecek pada rocker arm dan push rod.
2. Pemasangan distributor dimana rotor salah arah terminal.
3. Piston belum ditopkan kompresi. Akibat dari belum menepatkan tanda pada puli.
4. Waktu pengapian tidak tepat. Akibat dari belum menepatkan tanda pada puli atau bukaan
pada platina.
5. Salah FO atau salah menempatkan kabel busi. Ciri-cirinya adalah terjadi bunyi ledakan.
6. Kabel pengapian belum dipasang. Yang dimaksud adalah kabel arus primer dari - (negatif)
koil ke distributor.
7. Rotor belum dipasang. Rotor berfungsi membagi dan menyalurkan tegangan tinggi ke
terminal kabel busi.
8. Distributor belum masuk keseluruhan sampai body distributor bersentuhan dengan blok
mesin.
9. Posisi distributor bergeser saat memasukkan baut pengikat.

Selanjutnya

Carmelo Joseph Scuderi - Penemu Teknologi Siklus Terpisah

Sebelumnya

Bahan Bakar Untuk Mesin Dua Langkah

Pos Terkait

Komponen Motor Starter dan


Fungsinya

05 Februari 2015Raiga Team0


Komponen Sistem Starter dan


Fungsinya

05 Februari 2015Raiga Team0

Cara Kerja Sistem Starter Tipe


Reduksi

04 Februari 2015Raiga Team0

Cara Kerja Sistem Starter


Konvensional

20 Mei 2013Raiga Team0

0 komentar:

Post a Comment

Klik untuk melihat kode!


Untuk menambahkan emotion kamu harus menambahkan paling tidak satu spasi sebelum
kode.
Populer
Komentar

Arsip

Populer
Cara Menyetel Celah Katup (Toyota Kijang 5K - OHV)
Cara Kerja Sistem Starter Konvensional
Cara Memasang Distributor (Pada Toyota Kijang 5K)
Komponen Motor Starter dan Fungsinya
Sistem Pemindah Tenaga Pada Sepeda Motor
Praktik Motor Starter : Membongkar, Memeriksa, Menguji
Motor Starter Tipe Konvensional
Carmelo Joseph Scuderi - Penemu Teknologi Siklus Terpisah
Praktik Motor Starter : Menguji Rangkaian Sistem Starter
Motor Starter Tipe Reduksi

Langganan
Ketikkan Email Kamu:

Anda mungkin juga menyukai