Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PENYETELAN KATUP OHV

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Kinerja Motor Otto

Dosen Penanggung Jawab :

Faris Humami, M.Eng

Disusun Oleh :

Muhammad Andhika Arif Notar: 21023079

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

TAHUN PELAJARAN 2021-2022


A. Tujuan
1. Dapat mengetahui komponen-komponen pada celah katup mobil konvensional
2. Dapat mengukur dan menytel celah katup pada mesin konvensional
3. Mampu untuk mengetahui ukuran dari setiap komponen pada mekanisme katup

B. Alat Dan Bahan


1. Kunci Ring ukuran 14/12. 
2. Kunci Ring atau kunci Shock ukuran 14/17/19 untuk memutar pully. 
3. Obeng Plus ( + ) dan Minus ( – ). 
4. Feller Gauge, untuk mengukur ketebalan celah.
5. Stand engine konvesional

C. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan alat pelindung diri.

2. Mempergunakan alat sesuai dengan fungsinya.

3. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.

4. Tanyakan pada dosen apabila mengalami permasalahan praktikum


5. Bersihkan area praktikum setelah selesai melakukan kegiatan praktikum
D. Landasan Teori
Dengan menyetel katup atau klep pada mesin merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan performa dari sepeda motor. Menyetel katup sangat efektif dalam
mengatasi motor karburator yang loyo atau kurang bertenaga. Karena dengan
menyetel katup pada sepeda motor dapat bisa mengatur seberapa campuran gas yang
berasal dari karburator yang bisa masuk dengan sempurna ke dalam ruang bakar
mesin.

Akibat kerja katup yang bekerja secara terus menerus membuka dan menutup
mengakibatkan permasalah celah katup yang berubah dari spesifikasi. Seperti yang
kita tahu bahwa katup pada sepeda motor berfungsi untuk mengatur masuknya
campuran udara dan bahan bakar dalam mesin. Sehingga, jika pengaturan katup tidak
sesuai spesifikasi berakibat performa mesin kurang optimal dan terasa loyo saat
berakselerasi.

Pada gambar diatas terlihat beberapa komponen yang digunakan pada engine stand
tipe OHV, berikut fungsi dari masing-masing komponen:
1. Rocker Arm atau lengan pengungkit digunakan untuk meneruskan daya dorong
dari pushrod menuju ke batang katup.
2. Valve Spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan posisi katup. Jika
cam digunakan untuk membuka katup maka valve spring berfungsi sebaliknya
untuk menutup katup.
3. Valve (katup) berfungsi untuk mengatur saat terbuka dan tertutupnya saluran baik
saluran buang maupun saluran masuk. Valve ini sangat berpengaruh besar terhadap
proses-proses yang terjadi didalam ruang bakar.
4. Crankshaft berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun yang dihasilkan oleh
piston menjadi gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi.
5. Timing Mechanism atau mekanisme penggerak berfungsi untuk menggerakan
camshaft dengan meneruskan putaran dari crankshaft melalui perantara gigi
(timing gear), rantai (timing chain) atau sabuk (timing belt).
6. Cam memiliki bagian menonjol yang sering disebut cam lobe. Bagian inilah yang
mengatur saat pembukaan katup. Letak cam lobe berbeda sesuai dengan urutan
pembukaan katup masuk dan katup buang.
7. Valve Lifter digunakan sebagai landasan pushrod untuk mengurangi keausan yang
terjadi pada cam.
8. Pushrod berfungsi untuk meneruskan daya dorong yang dihasilkan oleh cam
lobe menuju ke rocker arm. Pushrod digunakan karena jarak antara camshaft
dengan rocker arm yang berjauhan.
Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus benar agar
tidak menimbulkan masalah pada mesin dan tentunya agar umur dari mesin menjadi
lebih panjang. Dalam mekanisme katup terdapat dua jenis katup, yaitu :
A. Katup masuk (IN) : katup ini berfungsi untuk intake manifold
B. Katup keluar (EX) : katup ini berfungsi untuk exhaust manifold
E. Langkah Kerja
1. Persiapan
a. Menyiaokan mesin, alat dan bahan yang diperlukan
b. Memeriksa radiator dan minyak pelumas mesin
c. Menghidupkan mesin kurang lebih 5 menit
2. Penyetelan Celah Katup
 Menetukan Posisi Piston Silinder 1 atau 4 Posisikan Pada TMA
Pastikan salah satu piston silinder 1 atau 4 pada top kompresi dengan cara
memutar pully searah jarum jam dengan kunci 19 sampai putarannya tanda titik
mati atas (TMA) tepat. Tanda TMA terletak pada puli motor  (gambar) atau
pada roda gaya. Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder 1. 
Setelah tanda coakan tersebut sudah berada pada posisi 0 derajat, ada dua
kemungkinan yaitu berada pada posisi TOP 1 atau silinder 1 berada di akhir
langkah kompresi atau TOP 4 silinder 4 berada di akhir langkah kompres

Silahkan buka tutup kepala silinder agar batang katup dan push rod terlihat.
Biasanya dengan melihat pergerakan katup sebelum coakan sampai posisi 0
derajat bisa digunakan untuk membedakan posisi di TOP 1 atau TOP 4, yaitu: 

 Melihat pergerakan katup

Dengan melihat pergerakan katup IN dan katup EX untuk silinder nomor 1


dan silinder nomor 4 yang mana kedua-duanya bergerak untuk membuka. 

Pada katup yang kedua-duanya bergerak, maka katup tersebut tidak dapat
disetel karena sedang berada di akhir langkah buang dan awal langkah hisap.
Contohnya, jika kedua katup yang bergerak ada pada silinder nomor 4 maka
mesin tersebut sedang berada di TOP 1.

Akhir langkah kompresi dapat diketahui dari adanya celah pada kedua
katupnya, karena posisi kedua katup tertutup atau tidak ada penekanan pada
komponen penekan katup. Sementara untuk akhir langkah buang/awal langkah
isap dapat diketahui dari adanya penekanan pada komponen penekan katup isap
dan buang atau adanya pergerakan katup isap dan buang (overlaping) jika puli
digerakkan bolak-balik pada daerah sekitar TMA. 

 Memeriksa push rod

Dengan memeriksan push rod dimana saat katup dalam kondisi bebas yaitu
tidak tertekan atau tertutup, maka push rod bisa dipastikan tidak tertekan. Push
rod akan bisa digerakan (diputar) apabila dipegang. Jika push rod bisa bergerak
pada silinder 1 baik katup IN maupun EX, maka bisa dipastikan bahwa silinder
tersebut sudah berada pada posisi TOP 1
3. Menyetel Katup 

 Untuk menyetel katup yang berada di posisi TOP 1 simak gambar berikut:

 Untuk menyetel katup yang berada di posisi TOP 4 simak gambar berikut:

4. Langkah Menyetel Katup :

 Posisikan dan pastikan katup pada salah satu TOP. Untuk pertama contoh pada
TOP 1.
 Gunakan kunci ring dan obeng baik obeng + atau obeng -. 
 Setelah itu kendorkan mur penyetel dengan kunci ring. Untuk model
mekanisme katup dalam penempatan feeler gauge berbeda. Silahkan perhatikan
gambar bawah ini. 
 Saat mengendorkan sambil menahan baut penyetel menggunakan obeng agar
posisi tidak berputar. 
 Kencangkan atau kendorkan baut penyetel dan periksa celah dengan feller
gauge sesuai spesifikasi baik katup IN maupun EX. 
 Jika sudah pas (tidak terlalu seret dan tidak longgar), tahan baut penyetel
dengan menggunakan obeng 
 Kencangkan mur penyetel. Pastikan saat mengencangkan baut penyetel tidak
berubah posisi agar celah yang sudah diukur tidak berubah.
 Setelah menyetel TOP 1, kemudian ke TOP 4 putar 360 derajat pully sampai 0
derajat kembali.
 Perhatikan katup mana yang disetel.
 Ulangi langkah pada TOP 1 di penyetelan TOP 4.

F. Hasil dan Pembahasan


Silinder 1 1 2 2 3 3 4 4
Katup IN EX IN EX IN EX IN EX
Kondisi Sesuai longgar sesuai sesuai sesuai longgar sesuai sesuai

 Dari hasil pemeriksaan diatas maka celah katup yang longgar perlu dilakukan
penyetelan. Penyetelan dilakukan sesuai dengan panduan yang ada.
 Pada katup yang sudah sesuai dengan spesifikasi jadi tidak perlu dilakukan
penyetelan celah katup.
G. Kesimpulan
 Sebelum menyetel katup perlu dipersiapkan dengan matang untuk peralatan, bahan dan
unit sesuai SOP.
 Dalam penyetelan katup harus mengikuti langkah-langkah penyetelan katup yang baik dan
benar sesuai SOP.
 Dalam menyetel katup perhatikan factor-faktor kesalahan penyetelan,yang
menyebabkan kegagalan dalam penyetelan katup.
 Utamakan keselamatan kerja.
 Bersihkan dan atur kembali tempat, peralatan, bahan dan unit setelah melaksanakan
penyetelan katup.

Anda mungkin juga menyukai