PENYETELAN KATUP
Penyetelan celah katup mesin bertujuan untuk melakukan standarisasi sudut
pembukaan katup agar proses pemasukan serta pembuangan gas dari dan ke luar
ruang bakar bisa berjalan secara ideal. Ini akan membuat pembakaran mesin lebih
optimal sehingga mesin bisa tetap efisien.
Prosedur penyetelan katup memang mudah dilakukan dengan catatan anda mengerti
bagaimana mekanismenya. Oleh sebab itu, sebelum anda membongkar bagian tutup
kepala silinder anda perlu memahami mekanisme penyetelan katup.
Pada dasarnya, penyetelan celah katup itu dilakukan untuk mengatur celah bebas
antara poros nok sebagai pemberi tekanan dan katup itu sendiri sebagai komponen
yang ditekan. Namun, karena ada beberapa jenis mekanisme katup maka posisi celah
katup tidak meski ada diantara poros nok dan katup. Celah bebas maksudnya gap atau
jarak saat nok tidak menekan katup.
Pada mekanisme OHV posisi celah ada diantara ujung rocker arm dan katup,
sementara pada mekanisme OHC rocker arm menempel dengan katup sehingga celah
katup ada diantara poros nok dan rocker arm.
Meskipun ada perbedaan letak celah katup keduanya memiliki teknik penyetelan yang
sama.
Efek celah katup yang terlalu lebar, antara lain sebagai berikut ;
Suara mesin lebih berisik karena ketukan antara rocker arm dengan ujung
katup.
Waktu pembukaan katup lebih pendek sehingga material (udara & bahan
bakar) masuk ke ruang bakar menjadi lebih terbatas, hasilnya performa mesin
turun.
Diartikel ini akan kita jelaskan bagaimana cara menyetel celah katup pada mesin 4
silinder secara simpel agar mudah dipahami.
1. Buka cover kepala silinder
Untuk mengakses mekanisme katup mesin, kita perlu membuka head cover. Biasanya
menggunakan kunci T 10.
Posisi TOP 1 artinya piston pada silinder 1 ada pada TMA (titik mati atas) saat akhir
langkah kompresi. Mengapa harus TOP 1 ? ini untuk memudahkan penyetelan nanti
anda akan temukan jawabannya dibawah.
Caranya, masukan feeler gauge ketebalan 2 mm kedalam celah katup intake lalu
gerakan feeler gauge maju mundur. Kalau terasa sangat enteng, maka celah katup
terlalu renggang dan sebaliknya kalau feeler tidak muat artinya celah katup terlalu
rapat.
Lakukan penyetelan celah dengan cara seperti ini, pada adjuster (mur penyetel)
terdapat sebuah mur dan sekrup. Fungsi sekrup adalah untuk mengatur besar kecil
celah katup sementara mur berperan untuk mengunci sekrup agar tidak berputar saat
selesai penyetelan. Sehingga caranya kurang lebih seperti ini ;
Itu untuk INTAKE Valve, untuk exhaust valve anda pakai feeler gauge ketebalan 0,3
mm. mengapa lebih besar ? kita tahu kalau katup buang itu terhubung langsung ke gas
buang yang suhunya bisa mendidihkan air dengan cepat. Dengan kata lain, laju
pemuaian katup buang lebih cepat dibandingkan katup hisap sehingga celahnya pun
harus dibuat lebih besar.
Masih pada posisi TOP 1, ada 4 katup yang bisa disetel karena tidak tertekan oleh
poros nok. Apa saja ? anda bisa lihat gambar dibawah supaya lebih jelas. (katup yang
disetel ditandai lingkaran putih).
Tujuannya, untuk mengganti posisi dari TOP 1 ke TOP 4. TOP 4 sendiri adalah posisi
dimana piston pada silinder 4 ada pada TMA pada akhir langkah kompresi, sementara
piston pada silinder 1 juga ada pada TMA namun bukan pada akhir langkah kompersi
melainkan akhir langkah buang.
Pada posisi ini, anda bisa menyetel katup-katup yang sebelumnya belum disetel
karena tidak terbebas. Agar lebih jelas anda bisa lihat ilustrasi berikut.
6. Pasang cover kepala silinder dan jangan lupa merapikan alat dan benda kerja
Setelah semua beres, anda bisa melakukan test drive engine apakah menunjukan hasil
lebih baik atau justru sebaliknya.
Idealnya penyetelan celah katup ini dilakukan saat proses tune up mesin. Tapi bagi
anda yang memiliki mobil keluaran terbaru, rasanya tidak perlu lagi repot-repot
memikirkan penyetelan celah katup karena celah katup sudah diset otomatis
menggunakan sistem HLA (Hydraulic lash adjuster) apa itu ? yakni mekanisme
penyetelan katup menggunakan tekanan oli.
Langkah diatas memang dilakukan pada mesin dengan konfigurasi inline 4 cylinder.
Sementara untuk mesin konfigurasi mono cylinder seperti pada mesin sepeda motor,
harusnya lebih mudah. Karena hanya ada satu silinder sehingga anda hanya perlu
menyetel celah in atau ex secara bergantian.
Caranya pun sama saja, anda posisikan piston pada TOP 1 kemudian karena hanya
ada satu silinder langsung saja stel celah kedua katup baik katup in atau ex.
Tetapi mungkin teknik penyetelannya tidak semua jenis motor sama, pada beberapa
motor dengan konfigurasi OHC, menggunakan sistem shim. Shim sendiri, merupakan
sebuah lempengan dengan ketebalan tertentu. Lempengan ini terletak diantara batang
katup dengan valve lifter.
Jadi teknik menyetelnya kalau celah terlalu besar, maka ganti shim dengan yang lebih
tebal.