posisi torak - torak yang bergerak dalam silinder motor. Dalam teori kita
mempelajari cara bekerjanya motor 5 gerakan bahwa katup katup terbuka dan
tertutup pada saat torak ( piston ) berada pada TMA atau TMB tetapi dalam
praktek pada kenyataan tidak benar.
Pada saat mesin berputar dengan kecepatan tinggi, katup harus membuka lebih
cepat dan menutup lebih lambat sehingga katup membuka lebih lama untuk
memberi kesempatan masuknya udara sebanyak - banyaknya dalam silinder
motor. Kelambatan menutup katup masuk ini dimaksudkan agar kelambanan
masuknya udara dapat dimanfaatkan sebesar - besarnya. Saat membukanya
katup buang juga dipercepat agar supaya tekanan gas buang dapat dipercepat
keluarnya.
Valve timing dinyatakan dalam bentuk diagram yang menunjukkan besarnya
sudut poros engkol berdasarkan kedudukan torak pada TMA atau TMB. Bila katup
membuka atau menutup setelah torak melewati titik mati disebu kerja katup
tertunda. Sebaliknya apabila katup membuka atau menutup sebelum titik mati
disebut kerja katup mendahului. Saat terbuka dan tertutupnya katup - katup
dinamakan diagram kerja katup ( valve timing diagram).
Colt diesel 4 silinder 1-3-4-2 katup masuk 0,15 mm dan katup buang 0,25 mm.
Hino Diesel 6 silinder 1-4-2-6-3-5 katup masuk 0.25 mm dan katup buang 0.25
mm.
Mercedes OM 352 6 silinder 1-5-3-6-2-4 katup masuk 0,20 mm dan katup buang
0,30 mm.
Petter Diesel 2 silinder 1-2 katup masuk 0,25 mm dan katup buang 0,25 mm.
Pengertian :
Untuk mesin 6 silinder putarlah roda penerus sebanyak 120 derajat sudut engkol.
720 derajat sudut engkol dibagi 6 silinder / banyaknya silinder motor).
Metode kedua:
Pada mesin 4 silinder dengan firing order : 1 - 3 - 4 -2
Penyetelan pertama:
Putarlah roda penerus sesuai dengan arah putaran mesin sampai piston pada
silinder pertama dalam posisi di atas ( Top Dead Centre). Pada saat putaran
mesin terasa berat, ini menunjukkan adanya kompresi di mana kedua katup
mulai menutup penuh. Roda penerus diputar lagi sehingga garis tanda TDC / FB
pada roda penerus berimpit dengan tanda garis tetap di body motor. Kedudukan
ini menunjukkan top kompresi dan piston berkedudukan di titik mati atas ( TMA ).
Bila anda belum yakin periksalah tuas pelatuk katup ( rocker arm ) harus mudah
digerak - gerakkan, demikian pula tuas penekan katup ( push rod) dapat
digerakkan pula dengan mudah. Setelah itu stellah katup 1, 2, 3,5 seperti yang
ditunjukkan pada gambar.
Penyetelan kedua:
Setelah penyetelan pertama selesai dikerjakan, putarlah roda penerus / poros
engkol satu putaran penuh atau 360 derajat sudut engkol, lalu stellah katup
4,6,7,8 seperti yang ditunjukkan pada gambar. Untuk mempermudah pengertian
kita maka dapat anda lihat daftar cara penyetelan katup untuk masing - masing
silinder mesin pada cara yang dipakai pada metode yang kedua untuk mesin 4
silinder dan 6 silinder.