Yang dimaksud dengan tak / langkah / Slag / Stroke adalah setiap gerakan
Piston dari bagian atas silinder (Titik Mati Atas / TMA) menuju bawah silinder
(Titik Mati Bawah / TMB) dan sebaliknya, dari TMB menuju TMA. Satu langkah
Pada langkah pertama bahan bakar dan udara dan udara yang berada
bergerak dari TMA menuju TMB, pada saat yang bersamaan Katup Masuk
Piston bergerak dari TMB menuju TMA, dalam kondisi ini Kedua
Katup dalam keadaan tertutup rapat, agar dapat dihasilkan kompresi mesin
54
yang baik. Karena Gas yang ada didalam Silinder dimampatkan / dikompresi.
Ketika Piston hampir berada di TMA, busi meloncatkan bunga api listrik
Silinder. Besar kecilnya tenaga mesin yang dihasilkan Mesin dipengaruhi oleh
sempurna dan tenaga yang dihasilkan oleh mesinpun tidak sesuai dengan apa
Piston bergerak dari TMA menuju TMB, kondisi kedua Katup masih
dalam keadaan tertutup rapat, pergerakan piston dari TMA menuju TMB yang
keadaan tertutup rapat. Gerakan Piston dari TMB menuju TMA inilah yang
gerakan Piston atau sama dengan putaran Connecting Rod sebanyak dua kali,
dapat dihasilkan satu tenaga Mesin. Sedangkan Mesin dua langkah hanya
dengan satu kali putaran Connecting Rod sudah menghasilkan satu tenaga
Mesin
55
3.3. Tanda tanda Motor 4 langkah
9 Ring Kompresi 1
9 Ring kompresi 2
9 Ring Oli
Chamshaft
maupun tidak.
56
∼ Terdapat Chamchain ( rantai kamprat ) yang berfungsi untuk menahan
besar yaitu:
3.4.1 Komponen motor yang tidak bergerak untuk Motor 4 langkah, adalah:
3. Cylinder
4. Cylinder Head
6. Carter / Crankcase
7. Karburator
1. Piston
2. Ring Piston
3. Pen Piston
5. Cranckshaft
57
6. Timing Sprocket
8. Chamshaft
9. Cam Sproket
cylinder dalam satuan Cm3 hingga besar cylinder = CC Motor. Isi silinder
menentukan banyaknya gas yang masuk kedalam silinder pada saat Piston
mengadakan gerak isap. Semakin besar CC dari sepeda motor maka semakin
besar pula tenaga yang dihasilkan. Dalam buku petunjuk spesifikasi motor,
bisa dihitung apabila diameter silinder ( Bore ) dan panjang langkah / stroke (
Contoh :
V=π.D.S
4
V = π . 50 . 45
4
= 88, 31 CC
58
3.6.Chamshaft dan Katup
penutupan katup masuk dan katup buang pada bagian kepala silinder ( Cyinder
Head ), Chamshaft ( Chamshaft ) itu sendiri berbentuk bulat telur dan biasanya
untuk sebuah katup. Chamsaft berputar lebih lambat daripada Connecting Rod,
kalau kita perhatikan dan kita hitung jumlah gigi sproket Chamshaft, maka jumlah
gigi pada sproket Chamshaft sama dua kali lebih banyak daripada jumlah gigi
Sesuai dengan prinsip kerja Motor 4 langkah, bila siklus empat langkah
telah selesai berarti Connecting Rod telah berputar sebanyak dua kali dan
Chamshaft baru berputar satu kali. Jadi hanya dengan sekali berputar, Chamshaft
Hal ini berarti Konstruksi Chamshaft dapat dibagi menjadi empat bagian
sesuai dengan langkah Piston, karena setiap seperempat putaran Chamshaft adalah
Gambar 3. 2. Chamshaft
sampai dengan B, berarti Piston sedang menjalani langkah kerja. Bila tuas katup
59
kontak dengan permukaan Chamshaft B sampai C, berarti Piston sedang
melakukan langkah buang. Bila tuas katup kontak dengan permukaan Chamshaft
antara titik C sampai dengan D, berarti Piston sedang melakukan langkah Isap.
Bila tuas Katup kontak dengan permukaan Chamshaft antara titik D sampai
Aturan didalam cara merakit Mesin 4 langkah adalah Mesin harus ada
pada posisi top, dimana posisi Top, dimana posisi Top ini adalah Piston berada di
TMA pada akhir langkah Kompresi atau pada saat Mesin sedang melakukan
proses pembakaran bahan bakar dan udara,. Kondisi kedua Katup sedang menutup
rapat..Kalau kita perhatikan lagi gambar diatas, maka cara memasang Chamshaft
harus kontak dengan titik A, baik itu tuas Katup masuk maupun Buang.
Oleh sebab itu maka sebelum kita merakit mesin empat langkah,
poros ini kurang tepat atau salah, maka akan berpengaruh besar kepada waktu
dipasanglah pegas katup yang ditahan oleh pinggan pegas dan pinggan pegas
dikunci oleh Pen. Jumlah pegas yang dipasang pada masing masing katup
bervariasi, ada yang menggunakan hanya 1 buah, dan adapula yang dilengkapi
dengan dua buah pegas.. Adapun jumalah pegas yang dipasang pada masing
masing katup adalah tergantung pada pabrik pabrik mesin yang bersangkutan.
60
Pemasangan pegas saja belum tentu menjamin katup tersebut akan baik
kedudukannya., agar Katup dapat stabil pada dudukannya pada saat sedang
menutup atau membuka, maka Katup tersebut dilengkapi dengan Valve guide atau
dengan baik, seperti halnya jarak celah bebas katup secara berkala harus kita
periksa agar ukuran kerenggangannya tidak berubah. Jarak celah bebas Katup
untuk setiap kendaraan tidaklah sama ukurannya, oleh sebab itu agar kita
mengetahui berapa besar celah bebas katup pada kendaraan yang bersangkutan,
Akibat dari penyetelan celah katup yang salah, maka kemungkinan besar
akan ada akibat akibat sampingan pada mesin dan kerja mesin tersebut. Bila
terlalu rapat, katup akan terbuka lebih cepat dan kemungkinan besar setelah
mesinnya panas, Katup tidak mau menutup secara sempurna yang disebabkan
celah untuk pengembangan logam tidak ada. Kemudian mesin menjadi tidak
bertenaga karena mengalami kebocoran Kompresi dan pembakaran akan lari pada
celah yang bocor serta katupnya dapat terbakar. Bila celah katup terlalu renggang,
61
katup akan terlambat untuk membuka dan cepat menutup kembali, hal ini berarti
akan mengakibatkan kerugian pemasukan bahan bakar yang mana bahan bakar
yang dihisap menjadi sedikit, juga sisa gas pembakaran tidak terbuang dengan
sempurna.
kebocoran pada katup, kita dapat memperbaikinya dengan jalan katup tersebut
diasah pada kedudukannnya di Kepala Silinder pengasahan katup ini biasa disebut
Kebocoran Katup ini dapat saja terjadi sebgai akibat bos katupnya rusak
atau lubangnya terlalu sempit, sehingga katupnya menjadi macet atau dapat juga
Kapan atau pada posuisi Piston dimana Katup tepatnya katup masuk
dan Buang mulai terbuka dan pada posisi Piston yang bagaimana pula katup
tersebut dapat menutup. Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, maka kita
Kita tahu bahwa satu langkah Piston adalah sama dengan setengah
putaran Connecting rod, bila putaran Connecting Rod ini kita gambarkan pada
sebuah diagram, yang mana diagram ini merupakan gambaran dari putaran
Connecting Rod yang kita buka menjadi memanjang, sehingga akan terlihat
62
Gambar 3. 4. Diagram Engkol terbuka
Titik A adalah sudut Connecting Rod 250 sebelum Piston mencapai TMA,
dimana pada titik A ini Katup masuk mulai terbuka dan titik B adalah Sudut
Connecting Rod 450 sesudah Piston melalui TMB atau titik B ini adalah akhir dari
langkah pengisapan bahan bakar, Dimana pada titik B inilah katup masuknya
tertutup rapat.
Jadi ternyata langkah pengisapan bahan bakar itu tidak dimulai dari TMA
dan berakhir di TMB, akn tetapi awal langkah isap dipercepat dan akhir langkah
isap diperlambat.
agar pemasukan bahan bakar menjadi banyak. Sudah barang tentu bila pemasukan
bahan bakarnya banyak berarti akan dihasilkan Mesin yang bertenaga besar.
Alasan berikutnya adalah kalau kita renungkan, maka tidak ada Piston,
Cincin Piston atau lubang Silinder yang kondisinya seratus persen sempurna, guna
menutupi kelemahan ini maka katup harus dibuka lebih awal dan penutupannya
diperlambat, agar bahan bakar dapat masuk kelubang silinder dengan leluasa.
63
3.6.1.2. Periode B sampai dengan F
Sudah dijelaskan sebelumnya tadi, bahwa titik B adalah titik dimana katup
masuk menutup rapat, hal ini berarti awal dari langkah Kompresi. Langkah
Kompresi diakhiri pada titik F, yang mana titik F adlah sudut Connecting Rod
yang berkisar diantara 50 sampai dengan 240 sebelum Piston mencapai TMA atau
TOP. Titik F artinya Firing ( penyalaan ), dimana pada titik F inilah busi
memercikan bunga apinya untuk membakar bahan baka yang telah diKompresi.
Mengapa busi harus menyala pada posisi Piston beberapa derajat sebelum
mancapai TMA, alasannya adalah disebabkan bahan bakar bila dinyalakan, tidak
sekaligus seluruh bahan bakar yang ada didalam ruang bakar manyala pada detik
yang sama, akan tetapi proses penyalaan ini merembet dari bagian elektroda busi
kearah bawah.
Adapun kecepatan rembetan penyalaan ini adalah kurang lebih sekitar 200
meter perdetik., jadi disaat api merembet kebawah, Piston naik ke TMA dan pada
saat Pistonnya sampai di TOP, bahan bakarnya telah terbakar telah terbakar secara
keseluruhan dan akibatnya akan dihasilkan tekanan gas yang cukup tinggi
Pada periode ini terjadi langkah kerja atau usaha dimana gas yang
64
3.6.1.5. Periode C sampai dengan D
TMB, pada titik C ini Katup buangnya mulai membuka. Mengapa Katup
buang di buka lebih awal, alasannya adalah bila Katup buang di buka persis
di TMB, berarti Mesin akan mempunyai Rugi panas diantara titik C sampai
dengan TMB dan hal ini akan menyebabkan Mesin menjadi Over Heating
menghasilkan tenaga, yaitu langkah buang. Sudah barang tentu Mesin akan
buang karena pada lubang silinder tersebut masih ada tekanan gas. Hal ini
berarti akan mengurangi kelancaran kerja mesin. Titik D adalah titik dimana
katup buangnya mulai menutup, posisi titik D ada pada sudut Connecting
Rod 150 sesudah Piston melalui TMA. Langkah buang ini sedikit
aturan sendiri sendiri. Yang menyebabkan Katup dapat tepat terbuka dan
65
3.7. Kopling dan Gear Box
digunakan Kopling ( Clutch ), kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah
tipe basah, yang artinya kopling tersebut terendam oleh oli pelumas dan
dilengkapi dengan beberapa buah plat kopling. Kopling ada yang dipasang pada
Connecting Rod dan ada pula yang ditempatkan pada poros utama (Main shaft).
Kopling yang ditempatkan pada Connecting Rod banyak digunakan pada sepeda
pada poros utama digunakan pada sepeda motor berukuran 100 CC keatas.
Ada juga yang disebut dengan kopling otomatis, yang mana cara kerjanya
pada bagian Connecting Rod, karena kopling jenis ini membutuhkan putaran
Perangka Kopling terdiri dari rumah kopling, hub Kopling, plat plat
kopling yang terdiri dari 2 jenis plat, yaitu; plat tekan dan plat gesek yang
66
dilengkapi dengan asbestos, pegas kopling, dan perangkat mekanisme kopling
lainnya.
Pada rumah Kopling terdapat roda gigi Kopling dengan jumlah gigi yang
cukup banyak dan rumah Kopling ini ditempatkan pada poros utama, akan tetapi
rumah Kopling dapat bergerak bebas ( berputar pada poros utama tersebut). Roda
gigi dihubungkan dengan roda gigi pada Connecting Rod, roda gigi ini disebut
gigi mesin. Reduksi kedua gigi ini sangat besar yang gunanya agar mesin dapat
dapat ringan dalam menarik beban kendaraan, oleh sebab itu kedua roda gigi ini
saling berhubungan, maka, setiap mesin hidup sudah barang tentu rumah kopling
Gambar 3. 6. Hubungan antara Connecting Rod, poros utama, dan poros pembalik
Walaupun telah dipasang rumah kopling pada poros utama, belum berarti
tenaga putaran dari Connecting Rod sudah dapat sampai pada poros utama, maka
pada poros utama tersebut dipasang Hub Kopling. Untuk menyatukan antara
rumah kopling dan Hub kopling, digunakan 2 tipe plat kopling ( Plat tekan dan
plat gesek ). Plat gesek dapat bergerak dari hub kopling, akan tetapi tidak dapat
67
bebas pada rumah kopling dan sebaliknya plat tekan dapat bergerak bebas dari
Bila kedua tipe plat kopling tersebut dijepit oleh piring penekan dengan
bantuan pegas kopling, hal ini berarti tenaga dari Connecting Rod baru akan dapat
diteruskan pada poros utama. Jadi urutan perpindahan tenaga dari Connecting Rod
ke poros utama adalah sebagai berikut: pertama tenaga datang dari Connecting
Rod, kemudian tenaga ini dipindahkan pada rumah Kopling melalui roda gigi
mesin dan roda gigi kopling. Dari rumah Kopling, tenaga diteruskan pada bagian
Hub kopling melalui plat gesek dan plat tekan, dengan pindahnya tenaga dari
rumah kopling menuju Hub kopling, berarti tenaga sudah dapat sampai pada poros
utama, karena hub Kopling tidak dapat bebas bebas berputar pada poros utama.
Bila tenaga yang terdapat pada pada Connecting Rod akan diputuskan
dengan poros utama, berarti handel Kopling pada kemudi ( stang ) harus ditarik.
Dengan ditariknya handel ini berarti kawat kopling akan menarik komponen
68
menekan sebuah batang logam ( Push Rod ) yang ditempatkan didalam poros
utama.
Batang penekan akan mendorong piring penekan plat kopling kearah luar,
maka kedua tipe plat kopling akan saling merenggang, sehingga tenaga putaran
Connecting Rod hanya sampai bagian rumah kopling termasuk plat geseknya.
Kopling otomatis banyak digunakan pada sepeda motor jenis bebek dari
berbagai merk yang ada, Kopling jenis ini biasanya ditempatkan pada bagian
Connecting Rod. Kopling otomatis terdiri dari rmah kopling, Hub Kopling, plat
gesek dan plat tekan, serta komponen lainnya yang menunjang kerja kopling.
Sebenarnya pada Kopling otomatis ini dilengkapi dengan 2 buah kopling ( double
dari rumah kopling ke bagian Hub Kopling, dengan terlebih dahulu melalui plat
gesek dan plat tekan. Kedua kopling ini dapat bekerja dengan jalan memanfaatkan
gaya Centrifugal yang dihasilkan oleh putaran mesin. Hub kopling dilengkapi
69
dengan bobot Centrifugal, bobot ini sewaktu mesinnya belum hidup akan ada
pada posisi menutup tertarik oleh pegas. Dan apabila bobot Centrifugal menutup,
maka bagian hub Kopling dapat mengunci langsung dengan Connecting Rod.
Connecting Rod. Tetapi setelah mesinnya hidup, bobot Centrifugal akan terlempar
keluar, sehingga antara hub dan Connecting Rod dapat dapat saling terbebas satu
sama lainnya. Kopling yang terdapat pada hub ini adalah bentuknya amper sama
dengan kopling starter, hanya saja pada kopling starter tidak dilengkapi dengan
bobot Centrifugal.
Pada saat mesin mati, kemudian kita putar bagian Hub ini searah dengan
putaran mesin, maka hub dan Connecting Rod akan terkunci. Tetapi bila kita putar
berlawanan dengan putaran mesin, hub ini akan dapat bebas berputar pada
Sewaktu mesinnya telah hidup, kopling yang bekerja adalah melalui rumah
kopling, yang mana plat plat koplingnya akan saling terjepit bila putaran mesin
dipertinggi. Akibat terjepitnya plat plat kopling, maka tenaga putaran yang ada
pada rumah kopling dapat dipindahkan ke Hub kopling, yang selanjutnya tenaga
70
diteruskan pada poros utama melalui roda gigi pemindah tenaga yang ditempatkan
pada poros utama. Roda gigi pemindah tenaga ini dihubungkan dengan gigi yang
terdapat pada bagian hub kopling. Untuk lebih jelasnya bagaimana kerja kopling
Pada gambar terlihat adanya peluru yang akan bergerak kearah luar oleh
gaya Centrifugal, dengan bergeraknya peluru kearah luar berarti akan mendorong
plat tekan yang ada didekatnya agar semua plat kopling saling menjepit.
Lain halnya dengan kopling otomatis yang digunakan pada sepeda motor
Honda atau Binter Joy, yang mana bagian Hub koplingnya selalu dapat berputar
bebas pada Connecting Rod. Hub kopling jenis ini dilengkapi dengan alur
penggeser Hub. Sewaktu kick starter ditendang akan dihasilkan tenaga putaran
dari arah belakang mesin, akibatnya Hub kopling akan akan bergerak kearah luar
mengikuti alur yang sudah tersedia pada Hub kopling tersebut, sehingga plat plat
kopling akan selalu menjepit. Dengan terjepitnya terjeitnya plat kopling oleh Hub
ini maka tenaga dari belakang akan dapat diteruskan pada Connecting Rod,
71
Tetapi sewaktu mesinnya hidup, bobot penekan plat pada rumah kopling
akan terlempar keluar guna menekan plat plat kopling, seperti halnya peluru pada
kopling otomatis yang telah diterangkan sebelumnya. Pada saat kita akan
mengunci atau menetralkan gigi Gear Box, poros utama harus dapat terbebas dari
tenaga mesin. Hal ini berarti plat plat kopling harus dibuat merenggang, terutama
berhubungan, yang mana tuas pendorong rumah kopling ini ditempatkan pada
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat kendaraan tersebut
pada kotak gigi yang biasa disebut dengan kotak gigi ( Gear Box ) dan lebih
dikenal oleh banyak orang dengan nama gigi Versneleng. Adapun jumlah gigi
kecepatan yang dipasang pada Gear Box adalah tergantung dari model dan
72
Gambar 3.11. Mekanisme pemindah Gigi
Bila kita akan memasukan atau mengunci gigi, kaki kita harus menginjak
pedal pemindah gigi. Pada bagian lainnya dari pedal pemindah gigi dilengkapi
dengan lengan pemutar Shift Drum. Lengan pemutar Shift Drum akan mengkait
dan mendorong Shit Drum hingga dapat berputar, adapun arah putaran adalah
sesuai dengan arah yang kita kehendaki. Pada bagian Shift Drum dipasang garpu
pemilih gigi yang diberi Pin ( pasak ), pasak ini akan mengunci garpu pemilih gigi
pada bagian ulir cacing. Supaya shift Drum dapat berhenti berputar pada titik yang
dikehendaki, maka pada bagian lainnya ( dekat dengan lengan pemutar Shift
Drum ), dipasang sebuah roda yang dilengkapi pegas dan bintang penyetop
putaran Shift Drum.Tidak semua sepeda motor menggunakan tipe bintang guna
menyetop putaran Shift Drum, walaupun modelnya berbeda beda akan tetapi dasar
Sliding Gear ini akan bergerak kekiri atau kekanan mengikuti gerakan garpu
pemilih gigi. Bergeraknya sliding gear ini adalah dengan maksud untuk mengunci
gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi tersebut berada.
Perlu diketahui bahwa gigi geser ini tidak dapat bebas berputar pada masing
73
masing porosnya, baik itu gigi geser pada poros utama ( main shaft ) ataupun pada
poros pembalik ( Layshaft ). Lain halnya dengan gigi kecepatan 1,2,3, dan 4, gigi
gigi ini dapat berputar pada masing masing porosnya, sehingga yang dinamakan
gigi masuk adalah proses penguncian gigi kecepatan dengan poros dimana gigi
tersebut berada.
posisi gigi netral sampai dengan posisi gigi Top pada model gigi versneleng 3
kecepatan.
74
Gambar 3.14. Posisi gigi 3 kecepatan
Heating )
9 Silinder Head disekitar ruang bakar, lubang busi, dan daerah disekitar
Katup.
3.8.3. Sistem Pendingin yang digunakan pada sepeda Motor antara lain:
melalui sela sela atau kisi kisi mesin yang telah tersedia disekeliling
75
Silinder Head dan Silinder ini banyak digunakan oleh mesin motor
dijalankan
Untuk menghindari panas pada mesin maka Kisi kisi lubang angin
kotoran.
masuk dan mengalir melalui Kisi kisi pendingin mesin yang dilakukan
oleh kipas (Blower), dan ini terpasang pada rotor magnetnya. Pendinginan
76
menghidupkan mesin dalam kondisi tidak dijalankan, ini karena tidak
yang tidak terbatas. Karena telah memiliki Kipas (blower) yang secara
langsung dapat bekerja sempurna, juga udara dapat beredar melalui Kisi
kisi pendingin. Dalam menjaga agar kipas (blower) dapat bekerja terus
dengan sempurna, maka plat pelindungnya harus rapat serta terikat kuat
Ialah sistem pendinginan air yang peredarannya secara alamiah yaitu terjadi
karena perbedaan bera jenis ( BJ ), antara air panas dengan air dingin yang mana
pada keduanyamempunyai berat jenis yang berlainan. Air panas lebih ringan dsari
pada air yang dingin. Pendinginan radiator system ini digunakan untuk motor
yang mempunyai CC yang besar. Pada kendaraan yang CC nya besar memakai
77
Keterangan:
3.9.1.Manfaat Pelumasan
yang bergesekan
78
d. Membantu / mengurangi timbulnya panas yang disebabkan oleh
gaya gesekan
~ Hidup mesin tidak stabil karena tidak lancarnya alat yang bergerak
atau berputar.
selalu stabil dan normal maka pelumasan pada mesin harus mendapat
79
3.9.2.Sistem Pelumasan Sepeda motor 4 langkah ( Honda )
yang bergerak dari mesin oleh pompa oli. Saluran saluran Oli tergantung
dari mesin, tetapi biasanya tiga rute yang diperlihatkan pada gambar 3.18.
1) Oli mengalir ke bantalan Connecting Rod dan melumasi Big End dari
2) Oli dialirkan keporos Cam melalui saluran saluran didalam silinder, dan
roda gigi transmisi. Disamping itu, oli yang melumasi poros balik (
ini, oli mesin empat langkah melumasi bagian bagian mesin dan
peluru pada bagian Big End Batang Torak, oli pelumas ini dipercikan
80
kearah dinding Silinder dan bagian Small End Connecting Rodguna
besar kecilnya angka SAE oli tersebut. SAE kepanjangan dari Society Of
81
Mesin Kendaraan , sedangkan oli mesin yang digunakan pada sepeda motor
adalah SAE 30, baik itu motor 2 langkah ataupun 4 langkah. Apabila pada
mesin sepeda motor digunakan oli yang SAE nya tidak sesuai dengan
SAE 10, SAE 20, SAE 30 dan masih banyak lagi. Single Grade Oil ialah
penentuan kekentalan yang pada suhu udara normal yaitu < 200 Celcius,
maka pada suhu udara yang lebih dingin akan berubah menjadi lebih
pekat, begitu juga dengan sebaliknya pada suhu diatas 200 Celcius maka
disebut dengan oli special. Misalnya: SAE 10 W/30, SAE 10 W/40, SAE
20W /50, dan masih banyak lagi yang lain, W diatas adalah kepanjangan
dari Winter artinya musim dingin. Berarti oli tersebut diatas telah
mengalami uji test pada musim dingin dan memilki sifat kekentalan SAE
sehingga dalam keadaan mesin yang masih dingin sekalipun oli tersebut
tidak terlalu pekat. Selain sifat yang tidak berubah menjadi pekat
82
encer diwaktu mesin telah panas. Maka dengan adanya sifa yang ganda
tersebut harga oli lebih mahal dari oli biasa/ Single Grade. Oli yang
Amerika Serikat, yaitu badan penguji yang sudah terkenal, salah satunya
Bila terjadi ketidaklancaran oli atau oli tidak dapat naik waktu mesin
¾ Pompa Oli rusak atau lubang keluar masuknya Oli tersumbat kotoran
¾ Terdapat kerusakan pada packingnya atau juga oli seal rusak sehingga
Sumber Listrik pada sepeda motor terdiri dari dua macam, yaitu: Battery
pembangkit listrik AC adalah terdiri dari Rotor berupa magnet dan stator
83
berupa berupa Spoel ( kumparan kawat pada inti besi ). Rangkaian lengkap
menyimpan listrik untuk digunakan pada saat saat tertentu. Nama yang tepat
untuk battery yang digunakan pada sepeda motor adalah Lead Acid Storage
Battery. Battery terdiri dari sel sel yang mana setiap sel battery dapat
mengeluarkan arus kurang lebih sebesar 2,1 Volt, jadi battery 6 Volt terdiri
Setiap sel battery terdiri dari dua macam plat, yaitu plat positip dan plat
negatipyang dibuat dari timbale atau timah hitam ( Pb ). Plat plat disusun
(separator), adapun banyaknya plat untuk setiap sel battery biasanya jumlah plat
dicampur dengan asam belerang atau Asam Sulfat ( HgSO4 ). Akibat dari
84
reaksi kimia antara plat battery dengan cairan elektrolit akan menghasilkan
sebuah battery yang berukuran 6 Volt – 5 Ampere – 100 AH. Jadi battery
dengan Volt, jadi kurang lebihnya seekitar 600 Watt perjamnya. Untuk
mencapai 600 Watt perjam ini, berarti beban yang harus ditanggung oleh
harus melewati sebuah alat pemutus hubungan pada battery tersebut, alat
arus bila tidak digunakan. Adapun alat pemutus hubungan Arus pada sepeda
motor tersebut adalah berupa Kunci Kontak ( Ignition Swicth ), jadi semua
alat yang membutuhkan arus listrik, ambilah sumber positip dari kabel melalui
85
dihubungkan dengan bagian rangka sepeda motor, sebab pada rangka sepeda
ini terdiri dari spoel ( Kumparan Kawat ) untuk pengisian Battery, system
pengapian Magnet, atau hanya untuk kebutuhan lampu lampu saja. Spoel akan
menghasilkan arus listrik bila ada kutup kutup magnet yang mempengaruhi
kumparan tersebut, kutup kutup magnet ini didapat dari sebuah Rotor magnet
maka kabel kabel diambil langsung dari Spoel ( kumparan ) yang ada dalam
Alternator tersebut.
Jadi setiap kabel yang keluar dari Alternator adalah merupakan sumber listrik
dan kabel kabel ini dapat dihubungkan langsung denga komponen yang
membutuhkan arus listrik, atau dapat juga terlebih dahulu melalui Kunci
86
3.11. Busi
Busi adalah salah satu bagian yang penting pada system pengapian,
karena tujuan utama dari system ini adalah menghaslikan loncatan listrik pada
Busi menerima tegangan listrik sekitar 10.000 Volt sampai dengan 14.000
Volt, pada saat terjadinya proses pembakaran didalam mesin, maka inti busi
0
dapat mencapai temperatur sekitar 2.000 Celcius. Oleh sebab itu busi harus
dibuat tahan akan suhu yang tinggi, dan mempunyai daya tahan listrik yang
baik serta tahan terhadap reaksi kima akibat terjadinya proses pembakaran
bahan bakar.
Bagian tengah busi disebut Electrode tengah dan electrode inti yang dibuat
dari bahan nikel campuran agar tahan terhadap suhu dan karat, bagian
electrode tengah dan sebagian electrode inti dibungkus oleh bahan Isolator
kerenggangan agar arus tegangan tinggi loncat pada kerenggangan yang tepat.
panas.
87
Gambar 3.20. Busi
lain: busi dingin, busi sedang, dam busi panas. Tingktan panas disini adalah
menunjukan busi dapat bekerja dengan efektif sampai tingkat panas tertentu, yang
mana bila busi tersebut mencapai tingkat panas maksimal atau lebih dari itu, maka
kerja busi tersebut akan jelek. ( daya hantar arus tegangan tinggi menjadi buruk ).
Akibat dari pemasangan busi yang tidak cocok dengan mesin yang bersangkutan,
maka akan terjadi endapan karbon pada ruang bakar, atau businya dapat memijar,
88