Anda di halaman 1dari 7

Dilakukannya pembongkaran pada mesin sepeda motor (turun mesin) adalah salah

satu upaya untuk melihat masalah atau gangguan mesin sepeda motor. Pada
umumnya sepeda motor tidak akan bermasalah jika digunakan secara normal
(standar pemakaian dan beban), kecuali jika sepeda motor tersebut dipakai diluar
batas kewajaran. Misalnya dipakai dengan beban melebihi batas normal, pemakaian
yang kurang baik, ataupun akibat kecelakaan. Sebelum kerusakan terjadi hingga
menimbulkan gejala sepeda motor tidak normal dan salah satunya pun untuk
memperpanjang usia pakai sepeda motor maka diperlukan perawatan berkala.

Gejala-gejala yang terjadinya pada pembongkaran mekanisme katup disebabkan


oleh beberapa faktor antara lain akibat pengapian yang tidak sempurna, suara mesin
yang berisik akibat cam chain (sintrik atau rantai keteng) yang kendor, tekanan
kompresi yang rendah atau tinggi, mesin sulit dihidupkan atau rendahnya
performance mesin pada saat akselerasi rendah, ataupun untuk meningkatkan
tenaga mesin untuk memperoleh pembakaran yang sempurna. Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk melakukan pembongkaran pada mesin dengan cara
pemeriksaan, pengukuran, dan perbaikan.
Langkah-langkah Pembongkaran Mekanisme Katup
Berikut ini uraian dalam prosedur pembongkaran, pemeriksaan, dan pengukuran
pada mekanisme katup sepeda motor Supra Astrea (NF100) sebagai berikut :

1. Melepas kelengkapan kepala silinder.


2. Melepaskan penutup kepala silinder pada bagian samping kiri dan samping kanan mesin.

3. Membuka tutup lubang pemeriksaan klep.


4. Membuka tutup lubang pemeriksaan tanda pengapian.

5. Memutarkan poros engkol berlawanan arah jarum jam sampai tanda posisi “T” (piston pada posisi

TMA).
6. Melepas sprocket cam chain (sintrik/rantai keteng).

7. Melepas mur dan baut kepala silinder.


8. Melepas gasket kepala silinder.

9. Melepaskan poros pelatuk, pelatuk dan pelat stoper.


10. Melepas poros cam (bubungan).

11. Melepas katup dan pegas katup.

Pemeriksaan dan pengukuran komponen mekanisme katup


1. Komponen-komponen katup yang diperiksa adalah klep, dudukan pegas, sil tangkai klep, pegas klep,
dan penahan.
2. Pemeriksaan pada bantalanporos dan tinggi cam.
Batas servis ketinggian cam:
Bagian dalam: 26,26 mm
Bagian luar : 26,00 mm
3. Memeriksa pelat penahan dan cam dekompresi.
4. Melakukan pembersihan pada bagian ruang bakar dan melakukan pengukuran kerataan pada bagian
kepala silinder. Batas servis : 0,05 mm. Lakukan reamer pada bos katup untuk menghilangkan
timbunan kerak-kerak karbon sebelum mengukur bos katup. Masukkan reamer dari sisi ruang
pembakaran pada kepala silinder dan putarlah reamer searah dengan jarum jam.
5. Mengukur panjang bebas pegas katup bagian dalam dan luar.
Batas Servis : (tipe NF100)
Bagian dalam : 30,9 mm
Bagian luar : 34,0 mm
Ǿ poros rocker arm : 9,91 mm
Ǿ dalam rocker arm : 10,10 mm
6. Mengukur lebar duduk katup dan diameter batang katup.
Batas servis:
Lebar duduk katup : 1,6 mm
Diameter batang katup : 4,92 mm (ex: NF100)
Bila lebar duduk katup tidak standar, maka lakukan perbaikan (skir katup dll)
Prosedur Penyetelan Celah Katup
Ketika mesin menyala akan terjadi panas pada katup akibat proses termal sehingga
jarak katup, rocker arm, dan camshaft menjadi lebih kecil dibandingkan ketika
temperatur mesin dingin. Celah katup dapat berubah karena ausnya katup dan
dudukan katup. Maka dari itu, diperlukan pemeriksaan secara berkala untuk
mendapatkan ukuran celah katup yang sesuai atau sesuai dengan standar yang
direkomendasikan pada kendaraan berdasarkan tipe dan jenis kendaraan tersebut.
Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh penyetelan celah
katup. Jika kerenggangan katup (celah katup) lebih kecil dari standar penyetelan
sesuai standar tipe motor maka pengaruhnya katup akan cepat membuka dan lebih
lama menutup. Pembukaan katup yang lebih cepat mengakibatkan bahan bakar
lebih banyak masuk sehingga menjadikan mesin lebih boros bahan bakar. Begitupun
dengan katup yang menutup lebih lama pada saat langkah kompresi yaitu piston
bergerak ke posisi TMA (Titik Mati Atas) mengakibatkan terjadinya kebocoran
kompresi karena katup lama menutup. Akibatnya tenaga mesin sepeda motor
menjadi berkurang, mesin motor susah untuk dihidupkan, dan kondisi mesin tidak
bisa langsam. Akibat lain dari penyetelan katup yang tidak sesuai standar
(penyetelan celah katup terlalu kecil) biasanya terjadi detonasi (ledakan) mesin pada
saat dikick starter.

Sebaliknya jika kerenggangan katup (celah katup) lebih besar dari standar maka
katup mengalami keterlambatan saat membuka dan lebih cepat menutup. Akibatnya
bagi katup masuk yaitu pada saat proses masuknya bahan bakar udara berlangsung
cepat, akhirnya campuran bahan bakar dan udara yang masuk menjadi sedikit .
Akibat penyetelan katup yang lebih besar menimbulkan tekanan kompresi menjadi
rendah sehingga tenaga motor menjadi berkurang dan mesin susah untuk
dihidupkan. Timbulnya suara berisik saat mesin sepeda motor hidup merupakan
akibat dari kurangnya pemasukan campuran bahan bakar dan udara sehingga
mesin menjadi tersendat pada saat akselerasi tinggi. Hal itulah kenapa penyetelan
celah katup harus disetel dengan tepat. Biasanya besar kerenggangan celah katup
masuk dan katup buang sekitar 0,08 – 0,12 mm untuk jenis motor Honda New Mega
Pro (standar untuk tipe dan jenis motor bisa berbeda disesuaikan dengan buku
panduan reparasi sepeda motor).
A D V E R T I S E M E N T

C O N T I N U E R E A D I N G B E L O W

1. Arti Penting Mengatur Jarak Renggang Katup


Sewaktu mesin dihidupkan katup terkena panas dari gas hasil pembakaran sehingga
memuai lebih cepat dari kepala silinder. Hal ini menjadikan jarak renggang katup
menjadi lebih kecil daripada ketika mesin dalam keadaan dingin. Jika jarak renggang
katup disetel dengan jarak yang jauh lebih kecil daripada nilai yang ditentukan untuk
mesin yang dingin, rocker arm mungkin akan terus-menerus menekan katup
sehingga katup tidak dapat menutup seluruhnya. Akibatnya, terjadi gangguan seperti
kebocoran kompresi dan putaran stasioner yang tidak stabil.
Pads saat seluruh mesin memanas kepala silinder memuai karena panas. Jika jarak
renggang katup yang tadinya kecil secara berangsur menjadi lebih besar itu
merupakan koefisien perpindahan panas dari kepala silinder lebih besar daripada
katup. Oleh karena itu, pada saat suhu mesin terus naik jarak renggang katup
menjadi lebih besar dibandingkan pada saat mesin dingin. Suara yang tidak normal
dapat terdengar dari pergerakan katup, jika jarak renggang katup yang disetel
sewaktu mesin dalam keadaan dingin akan menjadi lebih besar dari nilai standar
manual service yang telah ditentukan pada mesin tersebut. Hal itulah yang
menyebabkan mengapa harus dilakukan penyetelan jarak renggang katup.

2. Perawatan Mekanisme katup


Standar dalam perawatan mekanisme katup mesin sepeda motor baik dari tipe cub
(bebek), matic, maupun sport sesungguhnya diambil dari buku panduan service
sepeda motor tersebut. Jarak tempuh dan pemakaian sepeda motor dalam jangka
panjang mewajibkan untuk melakukan perawatan berkala (tune up). Mulai dari
penyetelan katup, saluran bahan bakar, saringan bahan bakar, maupun penggantian
minyak pelumas salah satunya adalah oli mesin, oli gardan, maupun cairan
pendingin (Coolant) dan lain sebagainya. Dengan begitu, untuk sepeda motor terbaru
yang menggunakan komponen elektronik (sistem bahan bakar injeksi dan sistem
digital) sudah dilengkapi dengan sistem tanda peringatan atau lampu alarm
(Malfunction Indicator Lamp/MIL) pada bagian speedometer sepeda motornya.

© Langkah Prosedur dan Pembongkaran Mekanisme Katup Pada Mesin Motor


Source: https://mas-alahrom.my.id/otomotif/langkah-prosedur-dan-pembongkaran-mekanisme-
katup-pada-mesin-motor/

© Langkah Prosedur dan Pembongkaran Mekanisme Katup Pada Mesin Motor


Source: https://mas-alahrom.my.id/otomotif/langkah-prosedur-dan-pembongkaran-mekanisme-
katup-pada-mesin-motor/

Anda mungkin juga menyukai