Anda di halaman 1dari 10

BAB III

PROSES KERJA
3.1 Uraian Materi

Blok silinder adalah bagian mesin yang tugas utamanya sangat berpengaruh terhadap
performa kendaraan.

Lantas seberapa pentingkah fungsi kepala silinder pada kendaaran Anda? Untuk
memahaminya, simak ulasan berikut ini yang akan membahas tentang apa itu kepala silinder,
apa fungsinya, apa saja bagian-bagiannya, dan apa saja kerusakan yang mungkin terjadi.

Kepala silinder, blok silinder, atau cylinder head adalah salah satu komponen kunci dari
mesin kendaraan bermotor. Fungsi utama dari kepala silinder adalah untuk mengontrol aliran
udara masuk dan keluar, serta membantu dalam proses pembakaran di dalam silinder.

Fungsi utama kepala silinder

Di bawah ini adalah fungsi dan komponen-komponen utama dari kepala silinder motor:

1. Kepala silinder menutupi bagian atas silinder mesin, membentuk ruang bakar di mana
campuran udara dan bahan bakar terbakar selama siklus pembakaran.
2. Kepala silinder memiliki lubang tempat terpasangnya klep masuk (intake valve) dan
klep buang (exhaust valve). Klep-klep ini mengatur aliran udara masuk dan gas buang
dari ruang bakar.
3. Kepala silinder membantu mengarahkan dan mengontrol aliran udara dari sistem
intake menuju ruang bakar, serta memungkinkan gas buang untuk keluar dari silinder
melalui sistem knalpot.
4. Pada mesin bensin, kepala silinder biasanya memiliki lubang untuk pemasangan busi
pengapian. Busi ini menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara-
bahan bakar.
5. Kepala silinder juga memiliki saluran dan lubang untuk memastikan bahwa oli mesin
dapat mencapai dan melumasi komponen dalam kepala silinder, seperti klep dan
camshaft.
Komponen kepala silinder dan fungsinya

Komponen-Komponen pada kepala silinder motor 4 tak dan fungsinya:

1. Poros Nok

Komponen pertama adalah Poros Nok. Ini merupakan sebuah komponen kepala silinder yang
mempunyai fungsi untuk memberikan tekanan valve lifter yang berada pada bagian. Dimana
tekanan tersebut di berikan agar katup bisa terbuka.

Poros Nok sendiri terbuat dari poros besi dan mempunyai cam pada seluruh bagian poros
dengan dibuat memiliki sudut kemiringan tertentu. Dimana kemiringan tersebut nantinya akan
bisa menekan katup secara tepat ketika camshaft sudah mulai berputar.

2. Klep Masuk dan Klep Buang

Klep masuk atau yang dalam bahasa Inggrisnya intake valve memungkinkan udara dan bahan
bakar masuk ke dalam ruang bakar, sementara klep buang atau exhaust valve memungkinkan
gas buang keluar setelah pembakaran.

3. Pegas Katup

Komponen berikutnya adalah Pegas Katup. Komponen ini juga tidak kalah pentingnya dari
beberapa komponen yang ada. Pasalnya fungsi dari pegas katup sendiri adalah sebagai
bantalan untuk menahan posisi katup agar bisa tertutup dengan rapat.

Bukan hanya itu, pegas katup juga digunakan sebagai alat untuk mengembalikan posisi katup
setelah mendapat tekanan dari camshaft.

Baca juga:Apa itu Kunci Torsi, Fungsi dan Jenisnya

4. Valve Lifter

Valve Lifter merupakan sebuah komponen kepala silinder motor 4 tak yang mempunyai
bentuk seperti mangkuk dan berada pada bagian atas katup. Fungsi dari Valve Lifter ini
seabgai pelindung batang katup dari gesekan camshaft.
5. Camshaft

Camshaft adalah poros yang memiliki nok (lobe) yang menggerakkan klep. Gerakan camshaft
diatur oleh sabuk timing atau rantai timing dari crankshaft.

6. Ruang Bakar Combustion Chamber

Ruang bakar adalah area di dalam kepala silinder tempat terjadinya proses pembakaran. Ini
adalah area di antara kepala silinder dan piston ketika piston berada di posisi paling atas.

7. Busi Pengapian

Pada mesin bensin, busi pengapian memancarkan percikan api untuk memulai proses
pembakaran.

8. Intake Manifold dan Exhaust Manifold

Intake manifold merupakan sebuah komponen berbentuk seperti tabung sebagai tempat
masuknya udara dari sistem induksi udara. Bentuk dari komponen ini mungkin akan berbeda-
beda pada tiap motornya.

Kemudian ada juga komponen bernama exhaust manifold. Kebalikan dari intake manifold,
komponen satu ini berfungsi untuk menyalurkan sisa gas buang dari pembakaran didalam
ruang bakar untuk di teruskan ke komponen exhaust treatment.

9. Lubang-Lubang untuk Saluran Oli

Ada saluran dan lubang di kepala silinder yang memungkinkan oli mesin untuk mencapai
komponen di dalam kepala silinder yang membutuhkan pelumasan.

10. Gasket Kepala Silinder

Gasket kepala silinder adalah segel yang terletak di antara blok mesin dan kepala silinder
untuk mencegah kebocoran antara ruang bakar dan sistem pendinginan.

Kepala silinder adalah bagian penting dari mesin kendaraan dan memainkan peran utama
dalam proses pembakaran dan pergerakan piston. Dengan bekerja sama dengan bagian lain
dari mesin, kepala silinder memastikan mesin berfungsi dengan efisien dan sesuai dengan
desainnya.

3.2 Masalah yang terjadi pada kepala silinder

Karena bersinggungan dengan bagian pembakaran yang sebagai inti dari penggerak
mesin kendaraan, maka komponen kepala silinder ini cenderung rentan mengalami masalah.

Beberapa masalah yang paling sering terjadi adalah memuai, retak, dan rusak. Bagian yang
terintegrasi dengan cylinder head ini, seperti katup dapat mengalami kebocoran.

Kepala silinder bisa memuai karena menerima panas yang dilepas saat proses pembakaran.
Potensi terjadinya masalah ini lebih besar ketika air pendingin atau yang biasa disebut air
radiator kurang atau mantel pendingin mati. Akibatnya mesin akan sangat panas dan
menyebabkan kepala silinder memuai, retak dan rusak.

Oleh sebab itu, air pendingin dan mesin pendingin harus rutin dicek untuk menghindari hal
tersebut terjadi. Isi dari air radiator harus selalu ada, jadi pastikan ketika mesin mulai
beroperasi dan memanas, air pendingin tidak kosong, sehingga ketika kerja mesin terus
meningkat ada proses pendinginan yang terjadi.

Masalah yang terjadi pada cylinder head lainnya adalah katup bocor. Untuk gangguan ini bisa
saja diakibatkan oleh komponen katup yang memang sudah aus karena gesekan antar klem
atau antar katup. Kebocoran ini tidak bisa dibiarkan karena bisa mempengaruhi kinerja mesin
secara keseluruhan karena proses kompresi terganggu.

Sebaiknya Anda paham bagaimana cara merawat dan mengetahui beberapa gejala yang bisa
terjadi. Berikut ini ada beberapa gangguan yang bisa terjadi pada kepala silinder.

 Mesin Cepat Panas

Salah satu gangguan pada kepala silinder sepeda motor yaitu mesin akan terasa panas.
Tekanan kompresi yang terlalu tinggi bisa karena adanya endapan dan kotoran kerak karbon
yang melekat pada kepala katup.
Ruang bakar dan ujung piston juga biasanya ikut terkena endapan atau kerak. Cara untuk
mengatasi gangguan tersebut yaitu dengan membersihkan kerak karbon bagian katup dan
yang lainnya dengan cara disemprot carbon cleaner.

 Mesin Berisik

Ada gangguan pada kepala silinder sepeda motor yang lain dan bisa terjadi kapan saja yaitu
mesin terdengar berisik. Kondisi ini bisa terjadi akibat penyetelan katup tidak tepat.

Katup mengalami macet dan pegas katup patah. Poros yang berhubungan mengalami keausan
atau rusak, pelatuk dan poros juga mengalami keausan.

Serta masih banyak komponen lain yang ada pada kepala silinder yang bisa menandakan
adanya gangguan pada bagian kepala silinder. Untuk itu, selalu cek setiap komponen sepeda
motor agar dapat berfungsi dengan baik.

 Knalpot Banyak Keluar Asap

Keluarnya banyak asap dari knalpot juga mempengaruhi kinerja sepeda motor kurang
optimal. Bahkan bisa menjadi gangguan pada kepala silinder sepeda motor yang sedang
terjadi.

Knalpot berasap ini bisa karena batang katup dan perapatnya aus atau mengalami kerusakan.
Namun jika putaran stasioner mesin terasa kasar hal ini terjadi akibat tekanan kompresi dalam
blok silinder lemah dan sistem bahan bakar tidak bekerja dengan baik.

 Mesin Susah Hidup dan Tenaganya Melemah

Banyak hal yang bisa terjadi pada sepeda motor akibat kurangnya perawatan. Tentu ini akan
mengakibatkan komponen tidak bekerja secara optimal.

Salah satunya pada kepala silinder yang memiliki banyak fungsi. Komponen tersebut juga
bisa mengalami kerusakan salah satunya mesin akan susah hidup karena melemah.

Hal ini bisa terjadi akibat katup yang terlalu rapat, cincin piston aus atau adanya kebocoran
kompresi pada bagian cincin. Apalagi jika kepala katup terbakar akan mengakibatkan
timbulnya kebocoran.
Jika blok silinder mengalami kebocoran juga mengakibatkan tekanan kompresi lemah.
Sebagai pemilik kendaraan Anda perlu tahu apa saja gangguan pada kepala silinder sepeda
motor yang bisa terjadi agar bisa melakukan penanganan dengan cepat dan tepat.

3.3 Tanda, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Overheat adalah kondisi dimana mesin motor mengalami panas yang berlebihan. Hal ini
sering terjadi pada kendaraan yang perawatannya kurang rutin dan tepat.
Overheat adalah kondisi dimana mesin motor mengalami panas yang berlebihan. Pada umumnya,
overheat terjadi pada motor yang mempunyai mesin dengan pendingin, namun tidak berfungsi
secara maksimal. Kondisi motor yang mengalami ini seperti kehilangan tenaga saat dikendarai.

Kondisi overheat pada motor ini akan membuat kendaraan mengalami kerusakan yang kian parah
apabila tidak diatasi dengan baik. Berikut adalah ulasan secara lengkap terkait overhead pada
motor yang penting untuk dipahami.

Ciri-Ciri Overheat pada Motor

Ada ciri utama yang ada pada motor saat mengalami overheat, yaitu tidak dapat berjalan saat
digas. Disini, mesin motor seolah mengalami kemacetan dan tidak memiliki tenaga lagi untuk
berjalan. Kondisi ini akan memperparah kondisi mesin apabila motor terus dipaksa untuk
berjalan.

Ciri selanjutnya pada motor yang mengalami overheat adalah knalpotnya mengeluarkan asap
ketika mesinnya menyala. Di samping itu, motor yang mengalami overheat akan identik dengan
bau gosong pada asap dari knalpot atau mesinnya.

Apabila pengendara sudah mengalami ciri-ciri tersebut, sebaiknya tidak memaksakan motor untuk
tetap berjalan. Sebab, hal ini akan memperburuk kondisi dari mesin motor yang malah akan
mempersulit proses perbaikannya nanti.

Penyebab Overheat pada Motor

Kondisi overheat sangat membahayakan bagi mesin motor, khususnya dengan sistem pendingin.
Pemilik harus bisa mengenali overheat pada mesin motor tersebut. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan oleh pemilik motor adalah penyebab terjadinya overheat pada mesin.
Overheat motor tidak akan terjadi jika tanpa disertai dengan penyebab yang jelas. Mesin motor
akan mengalami tanda tertentu yang menggambarkan penyebab terjadinya overheat ini. Untuk
mengetahuinya, simak ulasan terkait beberapa penyebab overheat pada mesin motor berikut ini.

 Clearance Piston yang Terlalu Rapat

Penyebab pertama terjadinya overheat pada mesin motor adalah piston yang terlalu rapat. Kondisi
ini menyebabkan clearance pada piston tidak bisa bergerak secara leluasa. Akibatnya adalah,
kinerja dari piston tersebut tidak bisa maksimal.

Dalam kondisi ini, jika terus dipaksakan agar motor tetap bergerak, maka kondisi piston akan
menjadi parah. Piston kelamaan bisa patah, mengalami baret, dan kemungkinan terburuknya
adalah jebol. Apabila mesin semakin panas, piston akan memuai dan mengalami kemacetan saat
dinyalakan.

 Oli Tidak Mengalir

Hal berikutnya yang menyebabkan mesin motor mengalami overheat adalah oli tidak mengalir
dengan baik. Oli yang tidak mengalir dengan baik disebabkan oleh sistem pendistribusiannya
yang tidak lancar. Akibatnya, komponen mesin yang lainnya tidak dapat dilumasi secara
maksimal.

Oli yang tidak mengalir secara teratur bisa membuat mesin mudah panas. Hal ini disebabkan
komponen mesin motor kering, sehingga semakin lama bergesekan akan kian panas. Mesin yang
panas akan membuat motor mengalami overheat jika terlalu lama dinyalakan.

Cara Mengatasi Overheat Saat Motor Digunakan

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan pada saat terjadinya overheat adalah cara untuk
mengatasinya. Hal ini perlu diketahui agar pemilik tidak perlu panik saat tiba-tiba mesin motor
mengalami overheat. Pada dasarnya, mengatasi hal ini sangatlah mudah, asalkan kondisinya tidak
terlalu parah.

Perlu diketahui bahwa mesin motor yang mengalami overheat akan mati tiba-tiba pada saat
digunakan. Saat hal ini terjadi, pengendara motor harus segera mematikan mesin dengan memutar
starternya agar off. Selanjutnya, tepikan motor agar aman dari pengendara lain.

Hindari untuk langsung menstarter atau berusaha menghidupkan mesin saat terjadi overheat.
Tunggu dulu beberapa waktu agar suhu pada mesin motor menurun atau menjadi dingin. Hal ini
membutuhkan waktu yang sedikit agak lama, tergantung pada kondisi mesin.
Cara Mencegah Overheat Motor

Terjadinya overheat pada mesin motor sebenarnya dapat dicegah agar tidak merusak mesin secara
umum. Pemilik motor harus memahami cara yang bisa dilakukan untuk mencegah overheat pada
mesin. Nah, dalam hal ini, diantara cara mencegah mesin motor mengalami overheat adalah
sebagai berikut.

 Mengganti Cairan Coolant Secara Teratur

Cairan coolant ini ada pada motor yang dilengkapi dengan komponen pendingin pada mesinnya.
Pemilik harus memperhatikan penggantian cairan coolant atau pendingin ini agar tetap berfungsi
dengan baik, dan minimal diganti sekali dalam setahun.

Fungsi dari cairan coolant ini adalah untuk menjaga suhu pada mesin agar tetap stabil. Cairan
coolant berfungsi untuk menjaga suhu mesin motor agar tidak terlalu panas. Apabila cairan
coolant tersebut tidak diganti secara rutin, semakin lama akan kehabisan dan tidak dapat berfungsi
secara optimal.

 Rajin Membersihkan Radiator

Radiator merupakan komponen yang ada motor dengan sistem pendingin udara. Fungsi dari
radiator ini sama dengan cairan coolant yang ada pada motor dengan sistem pendingin mesin.
Radiator ini perlu dibersihkan agar mesin pada motor tidak mengalami overheat.

Pembersihan radiator berfungsi untuk membersihkannya dari debu yang menempel. Debu ini
berasal dari udara yang disaring oleh fan radiator. Kotoran dari debu ini akan terus menumpuk
apabila tidak dibersihkan secara teratur. Dengan demikian hal ini tidak akan mengganggu kinerja
radiator.

 Mengganti Oli Mesin Secara Teratur

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya overheat pada mesin motor
adalah mengganti oli secara teratur.

Komponen pelumas ini sangat diperlukan untuk mesin motor, sehingga ketersedian dan
kebersihannya harus dijaga dengan menggantinya secara rutin.

Penggantian oli motor ini dilakukan pada saat motor sudah menempuh jarak minimal 2000
kilometer atau sekitar 2 hingga 3 bulan. Pemilik harus memperhatikan pergerakan speed
meter atau menjadwalkan secara rutin penggantian oli agar kendaraan tetap dalam keadaan baik.
 Memilih Oli dengan Tepat

Pemilihan oli merupakan hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pergantian. Pemilik harus
mengerti jenis oli yang tepat untuk mesin motornya. Jika merasa bingung, pemilik bisa bertanya
kepada bengkel resmi mengenai jenis oli manakah yang terbaik.

Jenis oli yang digunakan untuk motor berjenis matic dan bergigi berbeda. Hal ini dikarenakan
perbedaan kapasitas yang dimiliki oleh kedua jenis motor tersebut. Dengan demikian, pemilik
harus mengetahui sejak awal jenis oli yang tepat untuk motornya.

 Mengecek Air Radiator

Air radiator juga merupakan komponen yang harus dicek secara rutin untuk memastikan
ketersediaan. Radiator yang tidak dalam keadaan maksimal bisa menjadi gangguan utama dari
adanya gangguan mesin pada motor.

Pengecekan air radiator ini sebaiknya dilakukan saat sebelum memulai perjalanan. Cara
pengecekkan air radiator harus dilakukan secara berkala seperti oli motor, yaitu 2 hingga 3 bulan
sekali.

 Rajin Mengecek Suhu Radiator

Hal berikutnya yang harus dicek secara rutin adalah suhu dari radiator motor. Seiring dengan
canggihnya motor, pengecekan suhu ini dapat dilakukan dengan lebih mudah. Cara yang bisa
dilakukan adalah dengan mengecek indikator suhu pada layer speed meter.

 Mengecek Fan Pada Radiator

Fan radiator berfungsi sebagai kipas atau pendingin udara yang mengalir pada mesin motor.
Pengecekan fan perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa kinerjanya tetap maksimal.
Pemilik bisa mengecek kondisi fan ini bersamaan dengan mengecek pada bagian radiator lainnya.

Pada dasarnya, jika ingin mencegah hal ini terjadi, caranya sangatlah mudah. Anda hanya perlu
melakukan servis dan perawatan secara rutin di bengkel resmi Suzuki terdekat, sehingga kondisi
motor pun akan tetap stabil.

Pertama, buang air radiator atau coolant motor dengan membuka lubang pembuangan, pada motor
matic biasanya berada pada bagian bawah radiator.
"Setelah air radiator habis dari dalam sistem radiator, jangan lupa untuk pasang kembali baut
atau tutup lubang pembuangan air radiator,

Alat dan bahan :

- Kunci 12 Ring

- Air collant Radiator

Anda mungkin juga menyukai