kerusakan karena dipakai dalam jangka waktu cukup lama. Dari arti overhaul tersebut
dapat disimpulkan bahwa service berat ini perlu dilakukan apabila terdapat kerusakan pada
bagian dalam mesin mobil.
Ciri kedua dari perlu dilakukannya overhaul mesin yang dapat Anda ketahui dengan mudah
adalah suhu mesin kendaraan yang terus meningkat meskipun dalam kecepatan yang
rendah. Suhu mesin kendaraan yang terus meningkat akan menyebabkan terjadinya
overheat.
Perlu Anda ketahui bahwa overheat dapat menyebabkan mesin kendaraan mati secara
mendadak. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya Anda memperhatikan temperatur
mesin dan jangan menyalakannya secara langsung karena ini akan membuat suhunya
semakin meningkat.
Air radiator yang berkurang secara cepat juga merupakan ciri overhaul pada mesin
kendaraan Anda. Oleh sebab itu, Anda harus segera membawa kendaraan pada bengkel
resmi Suzuki agar dapat dilakukan pengecekan terhadap komponen radiator kendaraan.
Ciri berikutnya untuk melakukan overhaul adalah kepala busi yang basah karena oli.
Busi yang basah juga menjadi pertanda bahwa oli dapat menyebabkan ruang
kompresi mudah terbakar karena sudah masuk kedalamnya. Bagian kepala busi
kendaraan Anda juga akan berubah warna menjadi hitamAir Radiator Berminyak
Air radiator berminyak ternyata juga menjadi salah satu ciri bahwa Anda perlu melakukan
overhaul mesin pada kendaraan. Air radiator yang berminyak biasanya disebabkan oleh oli
yang masuk pada saluran air radiator maupun air yang masuk pada ruang kompresi
kendaraan.
Tujuan Dilakukannya Overhaul
Overhaul yang harus dilakukan pada mesin kendaraan Anda tentunya memiliki beberapa
tujuan.
Blok mesin mobil memiliki banyak fungsi yang penting untuk kendaraan, di
antaranya sebagai berikut:
Fungsi blok mesin mobil yang pertama adalah menjadi tempat atau dudukan
naik turunnya piston. Bentuk dari lubang silinder tersebut akan menyesuaikan
bentuk piston. Kemudian, piston akan naik turun di dalam lubang silinder.
Lubang silinder harus halus dan licin agar piston dapat bekerja dengan baik.
Jika permukaan lubang silinder kasar, piston akan bergerak lebih berat dan
berpengaruh terhadap kinerja mesin.
2. Untuk mengarahkan energi pembakaran
Komponen mobil terbuat dari material solid karena energi ekspansi pada
mesin mobil tidak kecil. Hal itu bertujuan untuk mencegah adanya kelenturan
atau deformasi dari komponen.
Blok mesin mobil juga dapat mengeluarkan panas dari dalam mesin menuju
keluar. Sehingga, suhu pada mesin mobil jadi lebih dingin. Akan tetapi, fungsi
tersebut hanya terdapat pada mobil yang tidak menggunakan radiator
sebagai sistem pendingin.
Blok mesin mobil dapat menjadi saluran oli pelumas untuk sistem pelumasan
mesin. Pelumas tersebut bertujuan untuk menjaga mesin agar lebih awet dan
tidak cepat aus.
Blok mesin mobil dapat menjadi tempat dudukan komponen mesin lainnya.
Itulah yang menyebabkan bentuk blok mesin mobil terdiri dari banyak
lekukan. Lekukan-lekukan itu bertujuan untuk menyesuaikan bentuk dari
komponen lain yang terpasang di blok mesin mobil.
7. Sebagai tempat meletakkan nomor mesin
Karena berperan sebagai mainframe engine atau mesin, ID mesin atau nomor
mesin diletakkan pada blok ini. Selain itu, komponen ini juga jarang diganti.
Blok mesin mobil berfungsi sebagai tempat dudukan untuk silinder liner,
kepala silinder, dan fly wheel. Silinder liner (boring) merupakan komponen
berdinding halus yang memiliki fungsi untuk menggerakan piston. Komponen
tersebut juga berfungsi melindungi bagian dalam blok mesin dari gesekan
piston.
Di bagian cylinder head terdapat dudukan khusus untuk busi yang akan
dipasang sehingga sebagian tubuh busi berada di dalam ruang pembakaran.
Bagian busi yang masuk ke dalam ruang pembakaran ini yang akan memicu
api di dalam sana hingga terjadi proses pembakaran yang menghasilkan
tenaga untuk mobil.
Saluran oli di kepala silinder terkoneksi langsung dengan saluran oli di blok
silinder mesin. Saat komponen tersebut terlumasi dengan baik maka gesekan
pada sistem mekanisme katup jadi lebih rinigan, awet, dan tidak gampang aus.
Fungsi kepala silinder selanjutnya adalah sebagai tempat aliran keluar masuk
(intake-exhaust). Sirkulasi intake-exhaust dimulai dari masuknya udara ke
ruang pembakaran melalui katup masuk atau intake. Lalu, setelah proses
pembakaran, asap hasil sisa pembakaran akan dialirkan menuju exhaust valve.
Untuk menghindari terjadinya overheat akibat suhu mesin yang terlalu panas,
dibutuhkan tempat khusus yang menjadi sistem pendinginan. Air pendingin
yang ada di kepala silinder akan bersikulasi melalui water jacket.
Saat suhu mesin meningkat karena terjadi proses pembakaran, maka suhu
tersebut akan distabilkan menggunakan air pendingin hingga mencapai suhu
normal
Blok silinder berfungsi sebagai tempat untuk memasang kepala silinder dan
tempat pembakaran.
Gasket berfungsi sebagai perekat antara kepala silinder dan blok silinder
supaya tidak terjadi kebocoran.
Busi berfungsi sebagai pemicu bunga api agar bisa melakukan pembakaran
khususnya membakar campuran udara dan bahan bakar.
Piston berperan sebagai pengubah tenaga panas yang dihasilkan di ruang
pembakaran menjadi energi mekanik.
Combustion chamber atau ruang tempat pembakaran.
Water jacket atau mantel pendingin atau mesin pendingin yang berfungsi
sebagai saluran untuk mengalirkan air pendingin guna mendinginkan mesin
mobil.
Valve guide berperan untuk menggerakkan komponen valve secara vertikal
dan pengontrol sistem pelumasan valve.
Valve lifter berfungsi sebagai pengangkat katup pada silinder mesin.
Valve intake berfungsi sebagai katup untuk menghisap bahan bakar dan udara
masuk.
Valve exhaust berfungsi sebagai katup atau jalur keluarnya asap hasil
pembakaran.
Adjusting shim berfungsi sebagai pengatur celah katup.
Valve seat berperan sebagai tempat dudukan kepala katup.
Oil seal berbentuk sepert mur atau baut yang berfungsi untuk mengunci
supaya oli tidak bocor atau rembes.
Valve keepers berfungsi sebagai pengunci katup dengan pegas katup.
To intake manifold berperan sebagai penghubung dengan exhaust manifold.
To exhaust manifold berperan sebagai penghubung dengan intake manifold.
Apabila saluran tertutup dengan rapat maka proses pembakaran bahan bakar
dan udara akan terjadi dengan lebih cepat. Selain itu, katup pada kepala
silinder memiliki peran sebagai penyekat dan penyaring udara untuk
diteruskan ke dalam pipa silinder.
Kelmet.
Kelmet adalah lebih kuat daripada white bearing dalam
ketahanan dan digunakan untuk kecepatan tinggi dan
engine kelas berat dengan komposisi alloy 70% Cn dan
30% Db )
3. Fungsi Thrust Bearing.
1. Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan
bakar.
2. Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki
bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus lebih banyak
dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam sistem
bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin
berubah-ubah.
1. Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem
aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X
125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm 2 , 43 psi).
Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor terlalu besar (tekanan
bahan bakar melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm 2 , 43 psi)) pressure regulator
mengembalikan bahan bakar ke dalam tangki.
2. Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju
injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat
dipompa dengan tekanan minimal sebesar tekanan yang dihasilkan oleh
pompa.
3. Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake
manifold) sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang
ke throttle body. Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu
pembukaan nozel/injektor. Lama dan banyaknya penyemprotan diatur
oleh ECM (Electronic/Engine Control Module) atau ECU (Electronic
Control Unit).
img by lubrita.com
1. Sistem Percik
Pada sistem percik, konstruksinya cukup sederhana. Karena oli mesin disalurkan
ke seluruh komponen mesin melalui gerakan poros engkol. Tentu ada sebuah
komponen seperti sendok yang akan memercikan oli keseluruh bagian mesin.
Hanya saja, sistem ini kurang efektif melumasi seluruh komponen yang memiliki
lokasi agak jauh dari ruang engkol. Sehingga sistem percik hanya dipakai pada
mesin tipe kecil seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air atau pemotong
rumput.
2. Sistem Pompa
Beberapa motor pruduksi terbaru sudah menggunakan sistem pompa ini karena
dinilai lebih efektif dalam hal pelumasan.
3. Sistem kombinasi
Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang dijelaskan diatas, dibagian
ruang engkol terdapat sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal itu
masih ditambah dengan keberadaan pompa oli untuk menyalurkan pelumas ke
bagian bagian terjauh dari ruang engkol.
Komponen Sistem Pelumas Mesin
Bak oli/carter, fungsinya untuk menampung oli mesin.
Pompa oli, fungsinya untuk menimbulkan aliran oli mesin.
Filter oli, fungsinya untuk menyaring oli dari kotoran
Oil feed, fungsinya sebagai media oli mengalir yang tersebar pada seluruh
bagian mesin.
Oil jet, komponen yang terletak dibawah silinder mesin ini memiliki fungsi
untuk menyemburkan oli ke bagian batang penggerak.
Oil pressure sensor, fungsinya untuk mendeteksi tekanan oli untuk
mengetahui kondisi pelumasan mesin.
PCV valve, merupakan rangkaian saluran mesin untuk membuang gas
pembakaran dari dalam mesin
Sistem pendinginan yang ada di dalam mesin kendaraan, termasuk mobil memiliki
fungsi untuk menjaga agar temperatur mesin dalam kondisi yang ideal.
alam pengoperasian mobil, mesin akan melakukan pembakaran guna menghasilkan
energi gerak.
Kita tentu tahu bahwa mesin adalah instrumen yang tidak sempurna sehingga dari
pembakaran yang terjadi tidak semuanya diubah menjadi energi gerak, tetapi juga
ada menjadi panas.
Panas yang tidak diubah menjadi energi gerak ini kemudian akan terbuang melalui
saluran pembuangan dan kemudian akan diserap material di sekitar ruang
pembakaran.
Pada beberapa mesin yang memiliki efisiensi tinggi, sisa panas yang dihasilkan ini
umumnya lebih sedikit. Namun, pada beberapa mesin lawas yang belum
diperbarui, mungkin akan menyisakan panas yang cukup besar.
Temperatur mesin yang terlalu tinggi atau overheating akan menyebabkan desain
mesin menjadi tidak ekonomis dan mengurangi tingkat keamanan pada
pengendara.
Sementara temperatur yang terlalu dingin juga tidak baik karena akan mengurangi
kinerja mesin mobil tersebut.
Untuk itulah, di dalam mobil, terdapat sistem pendinginan agar temperatur mesin
tetap ideal, tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin.
Selain itu, sistem pendingin juga memiliki fungsi untuk memindahkan panas dari
mesin ke luar serta untuk membantu mendistribusikan panas mesin secara merata
radiator,
reservoir tank,
radiator cap,
selang radiator,
water pump,
thermostat,
kipas pendingin
Fungsi tiap-tiap komponen sistem pendingin mesin
1. Radiator
Radiator adalah komponen sistem pendingin yang memiliki fungsi mendinginkan
air pendingin. Prinsipnya adalah dengan memindahkan suhu dari air ke udara.
Umumnya radiator terdiri atas beberapa bagian:
upper tank sebagai tempat menampung air dari mesin,
lower tank sebagai tempat menampung air yang sudah didinginkan,
radiator core sebagai saluran pipih penghubung upper dan lower tank,
sirip radiator sebagai penerima panas dari core sekaligus melepaskan panas ke
udara yang melewatinya.
2. Reservoir tank
Reservoir tank atau disebut juga dengan tabung reservoir adalah komponen yang
berfungsi untuk menampung uap yang dihasilkan radiator ketika suhu mesin
sedang tinggi.
Pada saat tekanan upper tank radiator meningkat atau misalnya pada saat relief
valve terbuka, komponen ini akan menyimpan air yang dihasilkan.
Air tampungan ini nantinya akan diputarkan kembali. Ketika terjadi vakum
pada upper tank radiator atau katup vacuum bekerja, air akan dialirkan kembali.
3. Radiator cap
Tutup radiator atau radiator cap adalah komponen yang berfungsi untuk
meningkatkan dan juga sekaligus menjaga agar titik didih air agar tidak mencapai
suhu 100 derajat Celcius.
Tutup radiator akan menjaga kestabilan tekanan pada sistem radiator hingga
mencapai 0,7 atau 0,9 bar.
Jika tekanan melebihi angka tersebut, klep tutup radiator akan terbuka dan
sebagian air mengalir ke tangki cadangan.
Ada dua jenis radiator cap, yaitu katup vakum dan katup tekan.
Katup vakum akan bekerja pada saat temperatur air sudah menurun. Fungsinya
adalah untuk membuat kevakuman dalam radiator serta menyedot air
dari reservoir tank.
Sementara katup tekan akan terbuka ketika terjadi kenaikan temperatur pada
mesin akibat naiknya tekanan dalam radiator.
4. Selang radiator
Selang radiator memiliki fungsi untuk menyalurkan air dari mesin ke radiator dan
kembali lagi ke mesin. Selang ini harus bersifat fleksibel, tetapi tetap kuat
menahan suhu air yang tinggi hingga hampir mendidih.
Ada tiga jenis selang radiator, yaitu:
Radiator inlet hose yang berfungsi mengalirkan air panas dari mesin.
Radiator outlet hose yang berfungsi untuk mengalirkan air bersuhu rendah
kembali ke water jacket.
By pass hose yang merupakan selang pembagi menuju beberapa komponen
sekaligus.
5. Water pump
Water pump atau pompa air memiliki fungsi menghantarkan sirkulasi air
dari lower tank yang terdapat pada radiator mesin dengan tujuan supaya air
radiator kembali menjalankan tugasnya untuk mendinginkan mesin.
Komponen ini umumnya hanya dilapisi air sehingga memang akan cepat aus
ataupun rusak. Kerusakan komponen ini sulit dideteksi sebab biasanya air yang
menetes akan langsung menguap terkena panasnya mesin.
Kamu mungkin bisa mendeteksi kerusakan water pump ketika air radiator lekas
habis.
6. Thermostat
Thermostat memiliki fungsi mengatur sirkulasi air pendingin mesin. Ada dua jenis
termostat, yaitu thermostat dengan katup by pass dan tanpa katup by pass.
Komponen ini biasanya akan bekerja pada saat mesin sudah mencapai titik panas
tertentu. Jika temperatur mesin belum mencapai titik tertentu, komponen ini
akan berguna untuk menjaga air agar tidak melakukan sirkulasi.
Dengan begitu, ketika mesin sudah mencapai suhu kerja thermostat, komponen
ini akan otomatis membuka saluran sehingga cairan pendingin mesin bisa
melakukan sirkulasi lalu mengaliri radiator.
7. Water jacket
Water jacket atau disebut juga dengan selubung air memiliki fungsi sebagai
tempat untuk menyerap panas mesin secara merata.
Water jacket ini merupakan sebutan untuk saluran air di dalam blok dan head
cylinder yang terisi air. Ketika mesin mobil menyala, panas yang dihasilkan dari
pembakaran akan menaikkan temperatur blok mesin dan kepala silinder.
Karena air mengalir melalui saluran ini, panas tersebut juga akan mengalir
mengikuti aliran air ke arah radiator guna didinginkan.
8. Kipas pendingin
Komponen pendingin ini memiliki fungsi untuk mendinginkan radiator. Prinsip
kerjanya adalah dengan mengalirkan udara dari luar melalui sirip radiator.
Kipas pendingin ada dua, yaitu kipas elektrik dan konvensional. Kipas elektrik akan
digerakkan motor listrik, sedangkan kipas konvensional digerakkan tenaga mesin
melalui drive belt.
Pada dasarnya, cara kerja pendingin pada mesin mobil adalah memindahkan panas
dari mesin ke udara bebas. Akan tetapi, mesin mobil kondisinya tertutup sehingga
tidak bisa mengalir melewati mesin.
Karena itulah, kemudian dipasang komponen tambahan berupa radiator.
Nah, secara rinci ada tiga tahapan cara kerja sistem pendinginan mesin mobil,
yaitu:
1. Ketika suhu mesin sedang dingin
Ketika mesin mobil masih dingin, sistem pendingin tidak bekerja meskipun mesin
menyala.
Hal ini karena mesin memerlukan panas agar kinerjanya maksimal sehingga proses
pembakaran yang terjadi masih digunakan untuk memanaskan semua komponen
mesin yang ada.
Panas yang dihasilkan ketika mobil masih dingin tidak dikirim ke radiator.
Pada proses ini, alur kerja yang terjadi adalah mesin menyala – panas terbentuk –
air pendingin menyerap panas – air bersirkulasi di dalam mesin karena
posisi thermostat masih tertutup.
Komponen thermostat ini akan otomatis membuka ketika suhu atau temperatur
mesin sudah di atas 80 derajat celcius.
2. Ketika mesin mencapai temperatur 80 derajat Celcius
sebelum mesin mencapai suhu kerja thermostat atau sebelum mencapai suhu 80
derajat celcius, sirkulasi air sudah terjadi, tapi masih di dalam thermostat.
Ketika suhu mesin sudah mencapai 8 derajat celcius, barulah thermostat akan
terbuka dan sirkulasi air pendingin akan meluas hingga ke radiator.
Saat ini terdapat dua jenis thermostat, yaitu tipe elektrik dan tipe
lilin. Thermostat tipe elektrik pembukaannya diatur oleh ECU dengan sensor ECT
sebagai indikatornya.
Sementara tipe lilin bekerja secara manual yang mana elemen seperti lilin ini akan
bereaksi seiring bertambahnya suhu air.
Ketika thermostat terbuka kondisi kipas pendingin belum menyala, hal ini karena
suhu 80 derajat celcius merupakan suhu kerja mesin.
Artinya, sistem pendingin akan mempertahankan suhu mesin antara 80 hingga 90
derajat celcius.
3. Ketika temperatur mesin melebihi 90 derajat Celcius
Saat temperatur mesin melebihi 90 derajat celcius, kipas akan bereaksi agar dapat
mengalirkan udara melewati sirip radiator.
Kipas ini memiliki tiga tingkat kecepatan, yaitu low (kecepatan
rendah), medium (kecepatan sedang), dan high (kecepatan tinggi).
Kipas akan berputar dengan kecepatan tinggi biasanya ketika mesin bekerja
dengan RPM tinggi dan suhu kerja mesin telah terlampaui.
Pada proses ini, sistem pendingin baru bisa dikatakan sepenuhnya aktif. Hasil dari
pendinginan ini adalah suhu air pada tangki bawah radiator menjadi lebih rendah.
Dengan begitu, dapat dimanfaatkan kembali untuk menyerap panas pada mesin.
Kipas akan otomatis berhenti ketika temperatur mesin sudah kembali antara 80-90
derajat celcius.
Gejala kerusakan pada sistem pendingin mesin mobil
Sistem pendinginan pada mesin mobil juga dapat mengalami kerusakan. Biasanya
terdapat beberapa gejala kerusakan yang bisa dicurigai, seperti:
Mesin panas ketika AC mati. Hal ini bisa terjadi akibat adanya kerusakan
pada thermoswitch sehingga kipas elektrik tidak dapat menyala saat AC mati.
Mesin panas saat melaju dengan kecepatan tinggi. Bisa jadi kerusakan terdapat
pada radiator yang mampet sehingga tidak bisa mendinginkan air yang lebih panas
saat mesin bekerja keras.
Air radiator cepat habis atau berkurang. Biasanya terjadi akibat adanya kebocoran
pada sistem pendinginan mesin.
Mesin terlalu dingin meski sudah berjalan jauh. Kerusakan ini terjadi
akibat thermostat selalu terbuka akibat macet.
Mesin mobil menjadi semakin panas saat kondisi macet atau berhenti. Bisa
disebabkan kipas elektrik yang rusak atau ada kerusakan pada sistem kelistrikan.
Kipas mesin terus berputar kencang entah dalam kondisi mesin panas atau dingin.
Hal ini bisa dipicu karena visco yang lemah.
Air radiator keruh atau warnanya cokelat. Hal ini bisa jadi karena sistem pendingin
sudah berkarat.
Keluar gelembung udara dari radiator saat kondisi mesin sedang hidup.
Penyebabnya adalah adanya kebocoran pada kompresi.
a. Pedal Kopling
b. Release Bearing
c. Clutch Cover
Clutch cover adalah komponen yang berfungsi untuk menekan clutch disc
agar bisa menyalurkan tenaga mesin ke transmisi dan clutch disc sendiri.
d. Release Fork
Komponen kopling lainnya adalah release fork. Lalu, apakah fungsi dari
release fork pada sistem kopling ini? Release fork adalah komponen yang
berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik menjadi gerak mekanik.
e. Master Clutch
f. Flywheel
Kopling berperan untuk menghubungkan putaran pada dua buah poros, yaitu
poros engkol dan poros roda gigi transmisi. Fungsi yang paling utama adalah
sebagai penerus dan pemutus putaran mesin terhadap transmisi. Ketika kamu
menekan pedal kopling, maka putaran dari mesin menuju transmisi akan
terputus. Saat tidak ada putaran maka posisi release fork menekan release
bearing. Dengan adanya penekanan tersebut, kendaraan akan dapat melaju.
Ketika pedal kopling tidak ditekan, maka putaran dari mesin menuju transmisi
akan terhubung. Kondisi ini membuat release fork akan kembali ke posisi
semula dan tidak ada tekanan menuju diafragma spring. Pada posisi kopling
seperti ini, pegas pada clutch cover akan bebas dari tekanan release bearing.
Selanjutnya, plat penekan yang berada di clutch cover menekan dan menjepit
bagian clutch disc. Dalam keadaan ini, tenaga dari mesin menuju transmisi
akan tetap terhubung yang membuat kendaraan tidak bisa melaju
RPM pada
Gir nomor Rasio gir
poros keluar transmisi
1 3.769 1.167
2 2.049 2.147
3 1.457 3.020
4 1.000 4.400
5 0.838 5.251
Biasanya komponen ini ada pada mobil dengan penggerak RWD atau 4WD.
Dengan adanya gardan, ban mobil kiri dan kanan akan punya kecepatan yang
sama. Biasanya gardan kiri dan kanan memiliki kecepatan berbeda, terutama
saat mobil berbelok.
Maksud dari pembeda putaran poros roda kiri dan kanan adalah pembeda
gerak putar porosnya. Sehingga radius belok mobil jadi lebih pendek dan
mobil tidak perlu berputar lebih jauh saat mobil berbelok secara keseluruhan.
Selain memudahkan mobil saat berbelok, dengan adanya gardan juga
membuat ban tidak mengalami slip yang membuat cepat aus dan rusak.
Gardan mobil juga bisa mengubah arah putar sebesar 90 derajat. Tenaga
putar yang awalnya lurus dari mesin kemudian transmisi dan kopling akan
diubah menjadi 90 derajat sampai bisa memutar poros penggerak.
Cara kerja gardan mobil bisa dilihat saat gigi pinion gear yang berukuran kecil
akan memutar ring gear yang berukuran lebih besar. Kerja gigi pinion gear ini
bisa optimal kalau pelumasnya cukup. Pemberian pelumas yang cukup juga
bisa menghilangkan bunyi dengung yang berasal dari gardan mobil.
Setelah mengetahui fungsi gardan mobil, selanjutnya mari kita bahas tentang
cara kerja gardan mobil.
Saat mobil berbelok, roda sisi bagian dalam akan menerima tahanan putar
roda depan yang berubah arah. Posisi ini membuat side gear roda kiri lebih
berat dibandingkan side gear roda kanan. Kemudian, pinion gear akan
berputar karena perbedaan berat side gear tersebut. Side gear sebelah kanan
bakal berputar lebih cepat sehingga putaran kedua roda jadi berbeda. Pinion
gear akan membedakan putaran dan membuat arah berputar keduanya jadi
berlawanan.
Saat mobil berjalan lurus artinya posisi setir juga lurus. Sehingga tenaga putar
yang dihasilkan dari gardan (propeller shaft) masuk ke pinion drive gear.
Tenaga putar itu bakal dihubungkan ke ring gear yang punya mata gigi lebih
banyak.
Saat posisi lurus, gardan mobil membuat rpm di ring gear lebih rendah
dibandingkan rpm di pinion drive gear. Namun, meskipun rpm ring gear lebih
rendah, torsinya justru tetap bertambah. Kemudian, putaran di ring gear bakal
diteruskan ke differential case.
Differential case adalah rangka pada rangkaian side gear dan pinion. Pada
posisi ini, poros pinion bertumpu ke sisi differential case. Kemudian, kedua
ujungnya diletakkan ke dua gigi pinion yang sudah terhubung dengan
dua side gear. Aliran dari differential case ini akan menuju ke poros pinion
yang kemudian diteruskan ke pinion gear dan side gear.
Pinion gear ini akan berputar di poros pinion agar roda kanan dan kiri terlihat
berbeda dari sisi putarannya. Namun, karena setir lurus, beban roda sebelah
kanan dan kiri menjadi sama. Kemudian, pinion hanya melanjutkan putaran
ke side gear dari case saja.
3. Saat roda mobil masuk ke lumpur
Selain kedua posisi di atas, ada lagi cara kerja gardan saat salah satu roda
masuk ke dalam lumpur. Seperti yang kita tahu, bagian roda yang masuk ke
lumpur bakal punya tahanan yang lebih besar dibandingkan roda yang tidak
terjebak. Kecepatan putar rodanya juga jadi lebih lambat.
Jadi, supaya cara kerja gardan mobil tetap optimal, selalu pastikan kondisi
pelumas tetap baik agar bisa mengatur pergerakan poros putaran. Cek kondisi
oli gardan supaya performa mobil jadi maksimal.
Axle shaft housing merupakan bodi pelindung dari seluruh komponen gardan dan axle
shaft (as roda), termasuk untuk menampung oli gardan. Axle shaft housing umumnya
terbuat dari plat baja tebal yang kuat sehingga mampu menjadi tumpuan dan
kedudukan bagi seluruh komponen gardan lainnya seperti axle shaft, pinion gear,
differential gear, ring gear, dan lain-lain.
2. SIDE GEAR
Side gear merupakan gear yang terletak di dalam differential case carrier yang dipasang di sisi
kanan dan kiri pinion gear. Side gear ini terhubung langsung dengan axle shaft (as roda).
Fungsi dari side gear ini adalah untuk meneruskan putaran dari pinion gear menuju ke roda.
3. PINION GEAR
Pinion gear ini memiliki nama lengkap differential pinion gear, namun lebih banyak orang yang
menyebutnya sebagai pinion gear saja. Pinion gear dipasang pada sebuah poros/as tepat pada
differential case carrier. Ya, pinion gear terpasang di komponen differential case dengan
menggunakan sebuah as yang disebut pinion gear shaft.
Pinion gear dipasang berdampingan dengan side gear dan terhubung langsung dengan
differential case melalui sebuah as / shaft, sehingga ketika pinion gear berputar, maka side gear
yang terhubung dengan as roda akan ikut berputar.
Fungsi dari pinion gear ini adalah untuk membuat perbedaan putaran pada side gear sisi kanan
dan side gear sisi kiri ketika salah satu roda/ban mengalami perbedaan beban akibat mobil
berbelok.
4. RING GEAR
Ring gear merupakan roda gigi yang berbentuk seperti cincin/ring. Ring gear terhubung dengan
drive pinion yang terhubung langsung dengan propeller shaft (as kopel). Secara fungsi, ring
gear memiliki beberapa fungsi penting bagi gardan yaitu :
Differential case carrier merupakan komponen gardan yang dipasang tepat ditengah-tengah
ring gear. Fungsi differential case ini adalah sebagai tempat kedudukan pinion gear dan side
gear.
6. AXLE SHAFT
Axle shaft kerap dikenal dengan sebutan as roda. Fungsi axle shaft adalah untuk meneruskan
putaran yang dihasilkan oleh side gear untuk digunakan memutar roda. Ada dua axle shaft yang
dipasang pada gardan. Axle shaft kiri terhubung dengan roda kiri dan side gear sisi kiri,
sedangkan axle shaft kanan terhubung dengan roda kanan dan side gear sisi kanan.
Drive pinion gear kerap di sebut sebagai gigi nanas karena bentuknya yang menyerupai buah
nanas. Fungsi drive pinion gear ini adalah untuk meneruskan putaran yang dihasilkan oleh
propeller shaft untuk memutar ring gear.
Bevel pinion housing ini dipasang tepat ditengah-tengah komponen axle housing. Fungsi dari
bevel pinion housing ini adalah sebagai tempat kedudukan dari beberapa komponen utama
gardan seperti drive pinion gear, ring gear dan differential case.
Oil filler plug pada gardan merupakan baut yang digunakan untuk menutup lubang pengisian oli
gardan. Biasanya oil filler plug ini dipasang bersamaan sebuah gasket yang perlu diganti setiap
pengisian. Letak dan posisi oil filler plug pada gardan ini beragam, ada yang ditempatkan di
bevel pinion housing (seperti pada gambar diatas) dan ada pula yang tempatkan di belakang
axle housing. Fungsi dari oil filler plug adalah sebagai tempat untuk mengisi oli gardan.
Oil drain plug pada gardan merupakan baut yang digunakan untuk lubang pembuangan oli
gardan. Fungsi dari oil drain plug ini adalah sebagai tempat untuk membuang oli gardan. Letak
dari oil drain plug ini umumnya ada dibagian bawah axle housing, namun ada beberapa gardan
yang tidak menggunakan oil drain plug ini sehingga ketika ingin mengganti oli harus
membongkar housing gardannya terlebih dahulu.
Breather plug merupakan karet penutup yang memiliki lubang untuk sirkulasi udara
didalam gardan. Fungsi breather plug adalah agar udara di dalam gardan bisa
bersirkulasi. Tujuannya adalah untuk mencegah munculnya tekanan udara di dalam
gardan akibat naiknya suhu dan temperatur oli gardan.
13. BEARING
Komponen gardan yang berikutnya adalah bearing. Terdapat beberapa bearing yang digunakan
sebagai komponen gardan, tergantung pada penempatan dan komponen yang didukungnya
seperti contohnya sebagai berikut :
Bearing drive pinion gear (bearing yang dipasang pada drive pinion gear)
Bearing differential case (bearing yang dipasang pada differential case dekat dengan
side gear)
Bearing axle shaft (bearing yang dipasang pada axle shaft)
Fungsi dari bearing-bearing ini adalah untuk memperlancar putaran pada masing-masing
komponen yang didukungnya, serta untuk mencegah keausan yang terjdai akibat panas selama
komponen-komponen tersebut berputar.
14. SHIM DAN SPACER
Shim dan spacer merupakan komponen gardan yang berupa plat logam yang pipih dan
digunakan sebagai pengisi celah atau pemberi jarak antar komponen gardan. Spacer umumnya
dipasang sebelum bearing.
Sebagai contoh, spacer yang digunakan pada bearing drive pinion gear. Spacer ini perlu diatur
ketebalannya untuk menentukan preload gardan. Jadi, jika kita ingin mengubah preload gardan,
maka spacer inilah yang diubah ketebalannya.
Gasket dan seal merupakan komponen gardan tambahan yang digunakan pada gardan. Fungsi
dari gasket dan seal ini adalah untuk mencegah kebocoran oli gardan. Berikut beberapa contoh
gasket dan seal pada gardan:
Gasket bevel pinion housing (gasket yang dipasang untuk menyatukan axle housing
dengan bevel pinion housing)
Oil seal axle shaft (oil seal yang dipasang pada bagian ujung axle shaft agar oli gardan
tidak rembes ke roda)
2. Drum brake
Drum brake atau rem tromol yaitu tipe rem yang menggunakan tromol sebagai
media pengereman. Cara kerjanya yaitu tromol akan berputar bersamaan
dengan roda, ketika pedal rem ditekan maka kanvas rem akan menekan tromol
sehingga kecepatan tromol akan berkurang atau berhenti.
3. Proportioning valve
Proportioning valve atau katup proporsi yaitu katup yang berfungsi sebagai
pengimbang tekanan antara rem pada bagian depan dan rem pada bagian
belakang.
4. Brake boster
Brake boster atau boster rem yaitu komponen yang berfungsi memperingan
pengendara ketika menginjak pedal rem.
5. Brake pedal
Brake pedal atau pedal rem yaitu sebagai pedal tempat pengemudi untuk
mengerem.
Panas yang timbul ini harus segera dihilangkan karena bila terjadi panas yang
berlebihan maka akan mengurangi daya pengereman dan bisa juga berakibat
rem mengancing.
Panas yang timbul ini nantinya akan akan diserap oleh udara.
Sistem rem harus dirawat dengan baik, agar kinerja rem tetap optimal
sehingga akan dapat menjamin keamanan dan keselamatan pengendara dari
resiko terjadinya kecelakaan dijalan. Oleh sebab itu selalu lakukan servis
berkala di bengkel resmi kendaraan anda, dan jika melakukan penggantian
part atau komponen selalu gunakan komponen asli (original).
1. Sleeve Yoke
Berbentuk pejal dan pipa yang terhubung melalui alur-alur sehingga dapat bergeser sepanjang
alur tersebut menghubungkan poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint)
depan.
3. Drive shaft
Berbentuk pipa yang berguna mengurangi berat tetapi tidak mengurangi kekuatannya, berfungsi
memindahkan gerak gaya putar dari sambungan universal depan (front universal joint) ke
sambungan universal belakang (rear universal joint).
Membuat sambungan yang menghubungkan sumbu penggerak dengan yoke deferensial menjadi
tidak kaku sehingga dapat bergerak mengikuti kondisi jalan.
5. Yoke Rear
Berbentuk garpu dan berlubang yang berfungsi memegang sambungan universal belakang ( dan
memindahkan gaya putar ke rangkaian gigi sumbu roda belakang.
6. Balance Weight
Berbntuk plat yang dilas titik sehingga menempel terhadap poros propeller untuk menghindari
gaya sentrifugal saat propeller berputar.
Pada poros propeller tipe 2 universal joint, poros propeller ini memiliki 2 buah sambungan
universal (universal joint)
Pada poros propeller tipe 3 universal joint, poros propeller ini memiliki 3 buah sambungan
universal (universal joint).
Kedua tipe ini memiliki komponen dan cara kerja yang hampir sama, hanya saja terdapat
komponen tambahan pada tipe 3 joint. Pada tipe 3 join terdapat 3 universal joint sedangkan pada
tipe 2 joint hanya terdapat 2 universal joint. Dan pada tipe 3 joint terdapat center bearing yang
berfungsi untuk lebih meredam getaran.
JENIS-JENIS SAMBUNGAN UNIVERSAL JOINT
1. Hook Joint
Hook joint pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe ini, karena selain
konstruksinya yang sederhana tipe ini juga berfungsi secara akurat dan konstan. Konstruksi hook
joint adalah seperti gambar di atas. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup type dan solid
bearing cuptype.
Pada tipe shell bearing cup universal joint tidak bisa dibongkar sedangkan pada tipe solid bearing
cup bisa dibongkar.
2. Flexible Joint
Konstruksi dari universal joint model flexible joint dapat dilihat pada gambar diatas. Model ini
mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyak/ grease.
3. Turnion Joint
Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint, namun hasilnya masih
dibawah slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebihbaik, sehingga dapat mengurangi getaran
dan suarabising. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
5. Slip Joint
Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros out-put transmisi terdapat alur-alur
untuk pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan
jarak output transmisi dengan differential.
Sistem Kemudi Pada Mobil – Steering system atau sistem kemudi merupakan salah
satu sistem terpenting yang terdapat pada mobil, mengingat perannya sebagai
pengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan.
1. Steering Wheel
Steering wheel atau roda kemudi berfungsi untuk menerima secara langsung gaya yang
diberikan oleh pengemudi untuk membelokkan roda. Dengan kata lain, roda kemudi
berfungsi untuk menggerakkan sistem kemudi dengan memutar ke kanan atau ke kiri.
Roda kemudi merupakan bagian sistem kemudi yang akan kita pegang secara
langsung ketika mengemudi, bentuknya lingkaran namun ada juga beberapa yang
berbentuk lonjong.
Besar roda kemudi juga bermacam-macam, biasanya tergantung dari besar kendaraan.
Umumnya, di kendaraan yang besar seperti truck dan bus memiliki roda kemudi yang
lebih besar tujuannya agar lebih ringan dalam membelokkan kendaraan.
2. Steering Column
Sttering column merupakan tempat daripada main shaft (poros utama) yang berfungsi
untuk meneruskan putaran dari steering wheel ke steering gear.
Selain itu, fungsi ke-dua steering column adalah sebagai mekanisme penyerap energi
gaya dorong saat terjadi kecelakaan. Ketika terjadi kecelakaan steering column akan
bergeser turun sehingga tidak membayakan pengemudi. Hal ini bisa terjadi karena
steering column dipasang pada body melalui bracket colum tipe breakway (yang dapat
patah)
Dalam steering column ini juga terdapat column tube yang berfungsi untuk mengikat
main shaft ke body.
Breakaway bracket
Body
Bending bracket
Steering main shaft (lower & upper)
Plastic pin
Column tube
Ada dua jenis dari steering column ini yaitu model collapsible dan model non
collapsible.
Model collapsible apabila terjadi tabrakan atau terkena benturan yang sangat keras,
maka main shaft atau bracketnya akan patah dan keselamatan pengemudi menjadi
lebih terjamin.
Pada beberapa jenis kendaraan, ada yang memakai sistem kontrol kemudi. Sebagai
contoh :
steering lock yang berfungsi untuk keamanan agar main shaft terkunci dan tidak bisa
berputar.
mekanisme tilt steering yang berfungsi untuk menyetel posisi vertikal steering wheel agar
lebih nyaman.
telescopic steering berfungsi mengatur panjang main shaft, agar diperoleh posisi yang
sesuai.
3. Steering Gear
Fungsi steering gear adalah untuk meneruskan gaya putar dari steering column, dan
dirubah menjadi gerakan arah melintang (ke kiri atau ke kanan).
Selain itu juga dalam steering gear terdapat kombinasi roda gigi (gear ratio) dan
sebagai gigi reduksi yang bertujuan untuk memperbesar momen sehingga kemudi akan
menjadi lebih ringan.
Yang kami tahu ada banyak model atau tipe dari steering gear, dan yang paling
digunakan pada mobil-mobil penumpang sampai sekarang adalah rack and pinion dan
recirculating ball.
Sistem kemudi yang paling banyak digunakan dan ditemui di mobil-mobil sekarang
adalah tipe rack and pinion dan recirculating ball.
Sambungan kemudi atau steering linkage berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak
dari steering gear ke roda. Steering linkage umumnya terdiri dari rod dan arm.
Setiap kendaraan memiliki bentuk linkage yang berbeda-beda, bentuk yang tepat akan
sangat mempengaruhi kestabilan berkendara.
Steering linkage yang terdapat pada suspensi rigid terdiri dari beberapa komponen
seperti :
Tie rod
Steering knuckle
Knuckle arm
Tie rod end
Drag link
Pitman arm
b. Steering Lingkage untuk Suspensi Independent
Komponen utama steering linkage suspensi independen recirculating ball antara lain :
Pitman arm
Relay rod
Idler arm
Steering knuckle
Steering knuckle arm
Tie rod
Adjusting tub
Tie rod end,
Rack end
Tie rod end
Steering knuckle
Dari steering gear akan diteruskan ke steering linkage, dan akhirnya sampai ke roda.
Roda akan berbelok sesuai arah putaran steering wheel.
Sistem power steering akan membuat kemudi menjadi lebih ringan dengan cara
memanfaatkan booster hidraulis pada bagian tengah mekanisme kemudi.
SYSTEM SUSPENSI
suspensi adalah elemen penting untuk memberikan kenyamanan berkendara. Di mana terdapat
berbagai komponen yang saling berintegerasi satu sama lain demi meredam getaran serta
goncangan ketika berkendara.
Fungsi Suspensi
Elemen penting bernama suspensi ini biasanya terletak diantara body mobil dan keempat
rodanya. Sistem tersebut telah dirancang sebagaimana mestinya untuk menyerap getaran serta
guncangan dari permukaan jalan.
Dengan begitu mobil akan menjadi lebih stabil ketika dikemudikan, dan pengendara akan
merasakan kenyamanan.
Jenis-jenis Suspensi
Suspensi mobil dibagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai cara kerja atau
jumlah pegas yang digunakannya. Berikut adalah beberapa jenis suspensi
mobil yang umum digunakan saat ini:
Suspensi Axle Rigid merupakan jenis suspensi mobil yang biasanya terletak
di bagian belakang kendaraan. Di pasaran, jenis ini dibagi kembali menjadi
dua model, yaitu axle rigid yang menggunakan pegas coil alias per dan juga
axle rigid yang menggunakan pegas daun.
Kamu bisa mengetahui apakah suatu mobil menggunakan Axle Rigid dengan
melihat roda bagian belakang kiri dan roda belakang kanannya. Jika kedua
roda tersebut tampak dihubungkan menjadi satu menggunakan poros atau
axle, maka besar kemungkinan kendaraan tersebut menggunakan suspensi
jenis Axle Rigid.
Jenis berikutnya adalah suspensi Double Wishbone. Ciri khas dari jenis
suspensi satu ini adalah dua buah lengan atau arm yang digunakan sebagai
penopang sistem suspensi. Kedua lengan tersebut disebut dengan lower arm
dan upper arm.
Selain itu, bagian atas dan bawah ball joint, end tie rod serta long tie rod dari
suspensi ini sering mengalami kerusakan. Namun untuk mengakali risiko satu
ini, kamu bisa melakukan spooring secara berkala pada mobil. Tetapi kamu
harus bisa bersabar, karena dalam pengerjaan spooringnya sendiri cukup
memakan waktu.
3. Suspensi MacPherson Strut
Jika kamu menanyakan suspensi yang paling pertama dan paling banyak
digunakan, mungkin jawabannya adalah adalah Suspensi Macpherson Strut.
Suspensi yang ditemukan oleh Earle Macpherson ini dibandrol dipasaran
dengan harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan jenis lainnya.
Pengguna Yaris, Vios, Corolla atau Avanza mungkin cukup paham mengenai
kekurangan ini, karena mobil-mobil tersebut menggunakan suspensi jenis
MacPherson.
Konstruksi dari jenis ini cukup sederhana dan tidak rumit, sehingga mudah
untuk proses perawatan atau pembokaran. Umumnya, konstruksi suspensi
rigid terdiri dari Axle Housing yang diikat oleh U-Bolt yang ditanam pada
frame. Kelebihan dari mobil yang menggunakan suspensi jenis ini adalah
memiliki ketahanan yang tinggi.
Suspensi mobil jenis Multi Link ini merupakan pengembangan dari suspensi
Double Wishbone. Desain konstruksi dari jenis ini terbilang cukup rumit
dengan bagian-bagian terpisah yang dapat disatukan menggunakan sendi-
sendi dan ujung komponen yang berporos pada kedua sisi arm-nya.
Tentu saja Suspensi Multi Link ini juga memiliki kekurangan, pertama sudah
jelas konstruksinya yang rumit membuat proses perbaikannya sulit. Sehingga
apabila suspensi jenis ini rusak, perbaikan atau penggantiannya akan
memakan waktu yang cukup lama.
Selain itu, part dari suspensi ini masih cukup jarang ditemukan di pasaran,
sehingga dari segi harga pun menjadi lebih mahal. Jadi selain mahal, kamu
pun akan kesulitan menemukan part dari suspensi jenis ini.
6. Suspensi Pneumatic
Kelebihan dari suspensi mobil jenis ini adalah ketinggiannya yang bisa
disesuaikan dari dalam kabin dengan mudah. Namun dibalik fleksibilitas yang
ditawarkan, ada harga yang cukup tinggi untuk part penggantinya. Selain itu
kekurangan lainnya adalah daya tahannya yang tidak terlalu bagus.
1. Camber
Camber adalah sudut kemiringan roda secara vertikal apabila dilihat dari depan atau belakang
mobil.
Sisi roda atas lebih keluar dibandingkan sisi roda bawah, ini disebut camber positif. Efeknya,
kendaraan akan lebih mudah dikendalikan karena masing-masing roda saling mendorong ke arah
luar. Sehingga untuk membelokan setir, tidak perlu tenaga yang besar.
Jenis suspensi mobil lainnya adalah jenis suspensi udara yang merupakan
salah satu jenis suspensi dari hasil pengembangan yang memiliki kinerja yang
cukup baik. Bahkan saking baiknya, suspensi udara digunakan untuk kelas
mobil-mobil mewah, seperti mobil-mobil dari Mercedes-Benz dan Range
Rover.
Pada beberapa tipe mobil mewah, pengaturan untuk sistem suspensi udara
ini sudah dikomputerisasi sehingga pengendara dapat menyesuaikannya
dengan sangat praktis. Selain praktis, pengaturannya pun menjadi lebih
presisi.
Namun jika melihat sisi konstruksi, jelas suspensi jenis ini memiliki desain
yang lebih rumit dibandingkan dengan jenis lainnya. Di sisi lain, harga
suspensi jenis ini juga tidak murah.
Suspensi 3 Link – Rigid juga merupakan jenis suspensi mobil yang biasanya
terletak di bagian belakang mobil. Ciri khas utama dari jenis ini adalah
keberadaan lateral rod dan lower arm pada sistemnya. Jadi jika kamu melihat
kedua part tersebut ada pada bagian suspensi, maka bisa dipastikan bahwa
jenis suspensi yang digunakan oleh kendaraan tersebut adalah 3 Link-Rigid.
Konstruksinya sendiri umumnya terdiri dari sebuah coil spring, lateral rod, axle
torsion arm dan juga shock absorber. Walaupun komponen penyusun sistem
suspensi ini cukup banyak, namun uniknya dari sisi ukuran masih tergolong
compact.
Komponen Suspensi
Secara garis besar ada empat komponen utama yang menyusun suspensi,
yaitu pegas, lengan suspensi, shock absorber dan stabilizer. Berikut
penjelasan dari masing-masing komponen tersebut:
1. Pegas
2. Lengan Suspensi
3. Shock Absorber
4. Stabilizer
Tak hanya itu, suspensi mobil modern kini juga memiliki fungsi untuk
meredam getaran agar tidak dirasakan oleh penumpang di dalam kabin. Hal
ini membuat kenyamanan mereka saat berada di dalam mobil menjadi jauh
lebih baik. Fungsi sistem suspensi lainnya adalah sebagai penopang serta
penyeimbang bodi mobil saat kondisi kendaraan melaju atau diam.
Letak dari suspensi mobil berada di antara roda dan as roda sehingga
mengikat rangka mobil. Pemilihan posisi ini bertujuan untuk memaksimalkan
peredaman getaran. Hal ini disebabkan roda merupakan bagian mobil
pertama yang menerima getaran yang berasal dari permukaan jalan.
Ketika bagian roda menerima dorongan dari permukaan jalan yang tidak rata,
maka getaran yang diterimanya akan diteruskan ke sistem suspensi yang
terhubung secara langsung dengan as roda.
2. Caster
Caster adalah sudut kemiringan sumbu vertikal roda, artinya roda depan dapat berbelok karena
bergerak pada sumbu vertikal. Caster, akan mengatur sudut kemiringan sumbu vertikal ini. Jadi
posisi belok roda tidak 0 derajat vertikal. Sama halnya dengan camber, sudut caster juga ada dua
macam.
Caster positif memiliki sumbu vertikal yang miring ke arah sumbu positif (membentuk sudut
lancip terhadap posisi kendaraan). Sudut ini, akan mempengaruhi centering steer atau
memungkinkan steer balik ke tengah dengan sendirinya. Sudut ini dipakai pada hampir semua
jenis kendaraan roda dua.
Sedangkan caster negatif memiliki sumbu vertikal yang miring ke arah sumbu negatif
(membentuk sudut tumpul terhadap posisi kendaraan). Sudut ini memang kurang baik untuk
stabilitas berkendara karena steer susah dikendalikan, namun kelebihannya ada pada daya
pengemudian yang lebih ringan.
3. Toe
Toe adalah sudut roda apabila dilihat dari atas kendaraan. Secara sederhana, apabila anda melihat
sudut roda dari atas maka roda kendaraan tidak terletak 0 derajat secara lurus. Tetapi, ada sedikit
kemiringan, kemiringan roda dari atas ini disebut toe. Ada dua jenis toe, yakni Toe out, roda
bagian depan lebih keluar dibandingkan roda bagian belakang disebut toe out. Dan Toe in, roda
bagian belakang lebih keluar dibandingkan roda bagian depan disebut toe ini.
Secara umum, sudut toe ini dijadikan koreksi terhadap sudut FWA lainnya. Misal efek dari sudut
camber, roda bisa memberi dorongan ke sisi luar (camber positif) atau ke sisi dalam (camber
negatif) untuk menetralisir, maka dibuatlah sudut toe agar orientasi roda bisa fokus ke arah yang
lebih lurus. Berbeda dengan camber dan caster yang umumnya tidak bisa distel, sudut Toe bisa
diset dengan mudah. Caranya dengan memutar mur pada tie rod. Namun, penyetelan sudut toe
yang berlebihan justru akan menimbulkan slip pada roda. Sehingga roda bisa cepat aus
Pengertian Balancing pada mobil
balancing adalah penyeimbangan kombinasi berat ban dengan velg
agar putaran roda lurus (tidak godeg). Pada saat roda (ban dengan
velg) berputar menggelinding pada permukaan jalan, mereka akan
menyalurkan gaya dan torsi pada sumbu roda.
PENERAPAN SISTEM
Tahap Penerapan Sistem
1. Merencanakan Penerapan
2. Mengumumkan Penerapan
3. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras
4. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak
5. Menyiapkan Database
6. Menyiapkan Fasilitas Fisik
7. Mendidik Peserta dan Pemakai
8. Masuk ke Sistem Baru
SYSTEM PENGAPAIAN
1. Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensional adalah sistem yang pertama kali dirancang pada
kendaraan mobil. Bisa disebut juga sebagai rangkaian mekatronika yang sederhana
karena masih menggunakan kontak mekanik agar interval busi menyala.
pengapian konvensional.
point. Signal generator ini tak memberikan gesekan, sebab bekerja secara
magnetic.
Kedua macam sistem pengapian transistor ini memiliki perbedaan yang mencolok,
terutama pada cara kerja yang dinamis. Selain itu, perlu diketahui bahwa sistem
pengapian fully transistor masih bisa ditemui pada mobil generasi terbaru,
sehingga dapat membuktikan bahwa sistem tersebut masih efektif.
Ketika kunci kontak di ON kan, arus listrik dari baterai mengalir melewati rangkaian sikring lalu ke
terminal 50 dari switch starter. bersamaan dengan itu ada pula sebagian arus listrik yang mengalir ke
terminal 30 dari switch starter yang dapat menimbulkan kemagnetan dari kumparan Pull in Coil dan
Hold in Coil dari switch starter yang menarik plunyer switch starter sehingga drivel lever mendorong
kopling dan pinion gear ke fly wheel gear
Pemeriksaan
Pengetesan dinamo starter tanpa beban mesin atau pengetesan motor starter dibawah
sebelum dipasang bertujuan untuk memastikan bahwa motor starter berfungsi dengan baik,
setelah motor starter diperbaiki atau pun saat akan mengganti motor starter
Test Cara Kerja Pull-in Coil
Hubungkan battery ke magnetic switch seperti ditunjukkan gambar dibawah. Periksa apakah
plunger dan gear pinion keluar. Jika plunger dan pinion tidak bergerak keluar, ganti magnetic
switch atau ganti solenoid artinya gulungan spull pull in coil rusak.
.
a. Pengukuran komutator
hubungan terbuka Jika terdapat hubungan, maka armature baik namun jika tidak terdapat
hubungan maka kontinuitas armature putus
b. Pengukuran komutator hubungan masa
Jika tidak terdapat huungan maka armature baik, namun jika terdapat hubungan maka
kontinuitas armature bocor
Pada Pengukuran isolasi sikat seharusnya tida ada hubungan namun jika ada hubungan maka
rangkaian sikat harus di ganti
Pada Pengukuran isolasi sikat seharusnya tida ada hubungan namun jika ada hubungan maka
rangkaian sikat harus di ganti
5. LAKUKAN PEMERIKSAAN STARTER CLUTCH DAN PINION GEAR
KERUSAKAN - KERUSAKAN MOTOR STARTER 1. Rangkaian sikat dan sikat sudah aus atau putus 2.
Kumparan switch starter rusak 3. kumparan Field Coil Bocor atau putus 3. Sepatu kutub terbakar 3.
Sikring putus 4. Baterai soak
Pada bagian regulator, terdapat beberapa bagian yaitu voltage regulator, voltage relay,
kontak poin, resistor, dan terminal -terminal regulator (IG, N, F, E, L, dan B). Semua
komponen dalam alternator dan regulator dihubungkansatusama lain sehingga membentuk
rangkaian system pengisian.
Cara kerja dari sistem pengisian dengan regulator tipe konvensional terbagi menjadi empat
bagian, yaitu pada saat kunci kontak ON mesin belum hidup, mesin hidup putaran lambat,
putaran sedang, dan putaran tinggi. Berikut dijelaskan cara kerja sistempengisian tipe
konvensional.
Sebuah mobil dapat memuat kabel sepanjang setengah mil, sebanyak 50 harness,
dengan lebih dari 500 koneksi individu (gambar di atas). Kabel ini harus bekerja di
bawah kondisi kerja yang sangat buruk. Panas mesin, getaran, air, kotoran jalanan,
dan oli dapat merusak kabel dan koneksinya. Jika kabel atau koneksi putus,
rangkaian akan gagal bekerja.
Untuk melindungi banyak kabel dari kerusakan dan agar tidak menjadi kusut yang
membingungkan, sistem kelistrikan otomotif diorganisasikan ke dalam kumpulan
kawat yang dikenal sebagai kabel harness yang melayani berbagai area mobil.
Kabel umumnya dibungkus dengan pita atau penutup plastik, atau mereka dapat
ditutup dalam tabung terisolasi. Harness sederhana dirancang untuk
menghubungkan dua komponen; harness kompleks adalah koleksi harness
sederhana yang diikat menjadi satu seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Contoh wiring harness sederhana dan kompleks.
Selain itu, harness juga berada di sepanjang lantai bodi mobil. Harness cabang
dialihkan dari harness utama ke bagian lain dari sistem. Butir 1, 2, dan 3 pada
gambar di atas adalah koneksi ground. Insulasi berwarna yang digunakan pada
kabel individual membuatnya lebih mudah untuk melacak mereka melalui harness
ini, terutama di mana bagian kawat tersembunyi dari pandangan.
Sambungan kendor atau terkorosi, atau kabel pengganti yang terlalu kecil untuk
rangkaian, akan menambah resistansi tambahan dan penurunan tegangan
tambahan ke rangkaian.
Kesalahan penanganan biasanya bermula dari kesalahan diagnosa. Oleh karena itu
penting sekali untuk Anda mendiagnosa penyebab permasalahan sebelum
melakukan perbaikan. Diagnosa bukanlah hal yang tidak biasa untuk seorang
teknisi yang berpengalaman menghabiskan banyak jam kerja hanya untuk
menemukan bahwa suatu perbaikan tidak perlu dilakukan.
Motor starter rusak ini adalah penyebab mesin mogok. Starter motor diperbaiki, dan mesin
dapat dipastikan dapat bekerja kembali.
Lokasi yang tepat pada sebuah masalah seharusnya dapat ditentukan pada saat
mesin sedang berkerja. Diskusi atas keluhan yang dialami oleh pemilik kendaraan
juga dapat membantu menemukan wilayah kerusakan yang terjadi. Terkadang
pemilik kendaraan terbiasa atau merawat kendaraan secara prosedural dapat
menyebabkan permasalahan mesin timbul
ALAT SCANER
Alat scanner adalah alat khusus untuk mendeteksi adanya kerusakan di mesin dan sistem
kelistrikan, dicolok ke soket OBD (on board diagnostic)
Scanner hanya bisa dipergunakan di mobil modern yang sudah menggunakan ECU atau yang
sudah sistem injeksi. Karena data yang diberikan ke scanner berasal dari sensor-sensor pada mesin
dan fungsi kelistrikan
Scanner-scanner universal biasanya tidak bisa mendapatkan hasil yang detail seperti scanner yang
dedicated