Anda di halaman 1dari 16

Membongkar kepala silinder

KOMPONEN CYLINDER HEAD DAN PENYETELAN CHAIN CAM

A.   TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN


Diberikan lembaran informasi ini dan bahan sumber, pada akhir kegiatan
belajar siswa dapat :
1.   Menentukan komponen Kepala Silinder Dan Kelengkapannya
2.   Menentukan Blok Silinder, Piston Dan Kelengkapannya
B.   MATERI PEMBELAJARAN (TEORI)
BAGIAN ATAS MESIN KEPALA SILINDER DAN KELENGKAPANNYA

A.   KEPALA SILINDER


Fungsi kepala silinder adalah : 

a. Sebagai tempat ruang bakar


b. Sebagai penutup silinder dan tempat dudukan dari komponen-komponen kepala
silinder
B.   KLEP
Fungsi :

1. Pintu keluar – masuk gas


2. Seal/perapat dengan dudukan klep, untuk ini klep terbuat dari baja spesial
(nickel-chrome)

Jenis-Jenis Klep :
1.    Klep Pemasukan
Klep pemasukan menerima panas pembakaran, dan didinginkan oleh campuran
gas yang rnengalir masuk keruang bakar. sehingga klep mengalami pemuaian yang
tidak merata, yang akan berakibat dapat mengurangi efektifitas kerapatan pada
dudukan klep. Untuk meningkatkan efisiensi pemasukan, biasanya lubang pemasukan
dibuat sebesar mungkin.
2.    Klep Pembuangan
Klep pembuangan menerima tekanan panas jauh lebih tinggi, hal ini tentunya
akan mengurangi efektifitas kerapatan, dan pada bagian dudukan klep mudah terjadi
keausan. Untuk menghindari hal ini, maka kelonggaran klep (valve clearence) klep
buang dibuat lebih lebar.
C.   PER KLEP (PEGAS KLEP)

 
Fungsi :
1.    Menekan klep agar dapat menutup         dengan sempurna.
2.    Untuk mengembalikan posisi kelep pada posisi semula setelah tertekan/membuka
D.   PENUNTUN KLEP / VALVE GUIDES DAN STEM SEALS AS
Untuk menjaga agar oli tidak berlebihan mengalir, pada bagian ujung penuntun klep
terpasang "valve steam seal" (seal klep).
E.   RANGKAIAN GERAK KLEP / VALVE TRAIN
1.    Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains Rocker Arms
Rangkaian gerak klep/valve train, dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah klep, dan
posisi camshaft dalam mesin sepeda motor. Over Head Valve (O.H.V), Single Over
Head Camshaft (S.O.H.C) dan Double Over Head Camshaft (D.O.H.C) semua
digerakkan oleh rantai penggerak. ada juga beberapa model yang digerakkan oleh
gear. Sistim penggerak ini terdiri dari cam shaft, cam sprocket, cam chain, rocker arm,
dan chain tensioner.
Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains
2.    Setelan Rantai / Chain Tensioner
Setelan rantai/chain tensioner berfungsi menjaga kekencangan rantai timing. Jika
kekencangan rantai berubah-ubah (kendor-kencang), akan berpengaruh pada putaran
mesin, valve timing (saat buka-tutup klep) dan saat pengapian juga akan berubah, dan
akan timbul suara berisik (noise) untuk itu, chain tension sangat penting berfungsi
menjaga kekencangan rantai dengan tepat
Jenis – Jenis Setelan Rantai :
1.    Setelan Manual
2.    Setelan Otomatis
3.    Setelan Semi Otomatis
1)    Tipe setelan manual/ Manual adjustment
Tipe penyetelan manual, memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala. cara
penyetelannya dengan cara menekan batang penekan jika setelan kurang tepat, akan
mempengaruhi putaran mesin. Jika terlalu kencang, putaran mesin akan menjadi berat,
jika terlalu kendor, akan timbul suara berisik
2) Setelan otomatis/Automatic adjustment
A.   Pegas Volut
Jika chain guide (karet) melengkung, karet akan menekan rantai, sehingga rantai
mengalami penegangan. Selanjutnya chain guide akan menjaga kekencangan rantai.
Jika rantai mengalami kekendoran, secara otomatis batang penekan akan menekan
chain guide. Selanjutnya batang penekan yang berbentuk rachet bergerak searah dan
tidak akan kembali dan tidak perlu penyetelan.

Penyetel Pegas Volut


B. Hidrolis
Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat ke atas, tuas penegang
akan mendorong batang penekan ke bawah. Oli yang ada dalam batang penekan akan
naik ke atas melalui check valve, dengan demikian batang penekan akan turun secara
perlahan. Pada saat rantai timing mengendor, pegas pengembali akan mendorong
batang penekan ke atas, oli dalam batang penekan akan turun ke bawah melalui check
valve, aliran oli ini akan memperlambat reaksi pegas, sehingga roda penegang akan
bergerak turun secara perlahan. Tekanan (kerja) oli ini membuat rantai timing tidak
memerlukan penyetelan lagi

PENYETELAN :
1.    Tipe Manual :
•         Longgarkan mur pengikat, maka "Penegang Rantai" akan bekerja secara otomatis
untuk mendapatkan ketegangan rantai yang sempurna.

•         Apabila melalui cara diatas ternyata tegangan rantai belum sempurna, maka lakukan
penyetalan dengan menggunakan sebuah jari jari roda sebagai alat bantu.
2.    Tipe Pegas Volut (Otomatis/Semi-Otomatis)
Cara Penyetelan :
a.    Dengan menekan batang penekan pada tensioner, putar baut penekan bagian dalam
dengan obeng kecil, kerah kanan hingga terkunci (1)
CATATAN :
Pastikan batang penekan tensioner, dalam posis terkunci (tidak menekan)
b.    Pasang gasket dan timing chain tensioner (2) pada cylinder.

mengukur blok silinder


MENGUKUR BLOK SILINDER

1.        Alat ukur yang di pakai adalah: vernier caliper, micrometer, micrometer stand, cylinder bore gauge.
2.        Bersihkan Blok Silinder yang akan di ukur beserta alat ukurnya

        
3.        Ukurlah diameter dalam silinder menggunakan vernier caliper, contoh hasil pengukuran dengan vernier caliper
adalah 77, 14 mm
        
4.        Ambillah replacement rod yang sesuai dengan ukuran vernier caliper, dari table yang di baca pada cylinder bore
gauge di dapat ukuran 75 – 78, maka replacement rot yang dipakai adalah A4

       
5.        Pasanglah replacement rod pada cylinder bore gauge

         
6.        Pasanglah dial indicator pada cylinder bore gauge
          
7.        Aturlah panjang replacement rod di dalam blok silinder

          
8.        Ukurlah panjang antara measuring point dengan replacement rod menggunakan micrometer, dari hasil pengukuran
di dapat 77, 42

        
9.        Ukurlah diameter silinder posisi X bagian atas, tengah dan bawah
-          Posisi atas di dapat 27 garis x 0,01mm = 0,27 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,17 = 77, 15 mm
-          Posisi atas di dapat 29 garis x 0,01mm = 0,29 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,29 = 77, 13 mm
-          Posisi atas di dapat 31 garis x 0,01mm = 0,31 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,31 = 77, 11 mm

10.     Setelah selesai alat ukur di bersihkan dan di beri vaselin putih, kemudian letakkan pada tempatnya.
About these ads

Memasang Ring Piston

Perhatikan cara pemasangan ring piston


Pasang ring seher di piston mesin 4-tak pada prinsip untuk semua merek motor  sama. Terutama
dalam hal menempatkan posisi celah antara ring 1, 2 dan ring oli. Baik itu di motor Honda,
Yamaha, Suzuki, Kawasaki atau merek lain yang namanya tidak disebutkan satu per satu. Saat
ditelusuri ke semua pabrikan, hampir rata-rata memasang susunan ring dengan celah atau gap
jaraknya sekitar 120 derajat.

Meskipun hampir sama, jika diliti lebih jauh tenyata posisi celahnya terkadang memiliki
perbedaan jarak dan posisi pasang di seher. Konon perbedaan tersebut dipengaruhi oleh desain
seher pada masing-masing karakter mesin itu sendiri. Artinya pemilik mekanik mesti waspada
ketika ingin meracik komponen vital ini.

Untuk lebih jelasnya, berikut paparan dan perbedaan posisi celah ring seher di tiap motor.

 Posisi ring bisa beda, sesuai karakter seher


Kawasaki Bisa Beda
Celah ring seher ketika dipasang pada piston di mesin Kawasaki, prinsipnya sama seperti di
motor 4-tak merek lain. Contoh di ZX130, celah ring pertama ditempatkan di tengah piston
mengarah lubang klep inlet. Sedangkan ring kedua harus memiliki jarak 120 derajat dari ring 1,
posisinya terpasanag sebelum bagian tengah piston mengarah ke lubang exhaust.

Nah, posisi ring oli yang bentuknya bergelombang mesti dipasang sejajar dengan ring 1. Namun
spacer atau penyekat ring oli, keduanya bisa dipasang lebih dekat atau berjarak 30~40 derajat
dekat bagian seher yang mengarah ke lubang exhaust.
"Tapi ingat. Posisi celah ring seher bisa saja berbeda. Tergantung tipe seher yang dipakai.
Apakah hi speed atau tidak,” wanti Freddyanto Basuki, Manager Promotion & Sales PT
Kawasaki Motor Indonesia.

 Posisi spacer ring oli berjarak 120 derajat


Suzuki Sama Saja
Seperti sudah dibilang diawal, celah ring seher di mesin 4-tak prinsipnya hampir sama. Yang
membedakan posisi gap tersebut sesuai desain atau karakter mesin yang diusung.

Contoh di Suzuki Shogun 125. Celah ring seher pertama di bagian tengah piston arah ke klep in.
Lalu celah ring kedua 120 derajat dari ring 1 sebelum bagian tengah piston arah ke lubang ex.
Sementara posisi ring oli sejajar ring 1.

“Adapun 2 specer yang terpasang diantara ring oli, posisisnya dipasang di bawah ring ke-2 dan
120 derajat ke arah kanan seher yang menghadap ke lubang ex,” ucap Jhosep Antony . Head
Supervisor Training Instruktur Senior 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Jadi, semuanya hampir sama. Intinya bisa membendung kebocoran kompresi. Sehingga tidak
ngempos.

Patokannya 120 derajat


Honda

Pemasangan ring seher di Honda sama dengan pabrikan lainnya. Jarak antar celah ring satu
dengan ring seher lainnya 120 derajat.  “Supaya enggak terjadi kebocorang kompresi,” kata
Sarwono Edhi, Technical Service Instructure Astra Honda Training Center (AHTC), Sunter,
Jakarta Utara.

Jarak antar celah ring seher 120 derajat akan berubah karena putaran mesin yang tinggi. Bisa
terjadi waktu penggunaan motor mencapai 15.000 km. Celah ring dengan ring yang lainnya
sudah mendekati sejajar.

“Faktanya, salah satu ring pasti akan bergeser dan celahnya ke arah lubang buang. Tapi,
kompresi enggak bakal bocor karena posisi celah ring yang lain tidak di lubang buang. Saling
menutupi. Intinya dengan dipasang 120 derajat,” ujar Edhi yang berkaca mata.

Jadi, Honda sama dengan produsen motor Jepang yang lain.  

 45 derajat jarak celah ring oli dari lubang buang


Yamaha
Pemasangan ring seher yang diterapkan Yamaha  tetap membagi tiga posisi celah ring. Supaya
enggak sejajar celah ring lainnya. Hitungannya tetap di posisi topnya seher dengan masing-
masing ring 120 derajat.

“Diambil derajatnya tinggi supaya enggak cepat terjadi bocor kompresi. Bocor kompresi muncul
kalau celah ring yang satu dengan yang lainnya sejajar,” ujar Slamet, Technical Service
Instructure PT Yamaha Indonesia Motor  Manufacturing (YIMM), Jakarta Pusat.

Selain jarak antar ring, celah ring oli atas bawah sebisa mungkin minimal 45 derajat dari lubang
buang. “Logikanya simpel. Tekanan ring ke dinding silinder paling besar ke arah lubang buang.
Jarak 45 derajat untuk ring oli supaya celahnya jangan cepat bergeser dan mengarah ke lubang
buang. Ini pun bisa bocor kompresi,” jelas Slamet dari  Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Komentar Pabrikan Piston


Pasang ring seher memang yang paling benar mengikuti buku manual yang dikeluarkan ATPM.
“Dan pada intinya hampir sama untuk setiap mesin 4-tak. Jarak antar gap ring seher membentuk
sudut 120 derajat,” jelas Junus Budi Sarojo, Development Product PT FIM (Federal Izumi
Manufacturing).

Menurut  Pak Junus, intinya dibuat menyilang. Supaya kompresi tidak bocor. Dan yang perlu
diketahui masing-masing ring punya tugas. Ring  1 paling atas untuk nahan kompresi. Ring
kedua sebagai sealer, menyapu oli dan menahan kompresi.Sedang ring ketiga sebagai penghalau
oli.

Makanya yang paling penting lagi, justru ukuran gap ringnya. “Ketika dimasukkan ke lubang
liner, besarnya gap ring antara 0,1 sampai 0,25 mm,” jelas Pak Junus yang berkumis itu.

Kalau ukuran gap ring lebih besar dari itu, ring seher harus ganti. Menandakan sudah terkikis
atau salah ukuran.  Karena kunci power mesin letaknya di gap ring ini. Katanya akan percuma
ring seher yang dipasang benar tapi gap ring sudah menganga. Tenaga mesin akan ngempos.

Membongkar katup sepeda motor

PEMBONGKARAN KOMPONEN KEPALA SILINDER


  Lepaskan kuku-kuku pegas klep dengan menggunakan
peralatan khusus seperti terlihat pada gambar.
KUNCI PERKAKAS
Valve spring compressor 07757-0010000
Valve spring compressor attachment 07959-KM 30101
PERHATIAN :
Untuk menjaga pengurangan gaya pemegasan,
jangan menekan pegas-pegas klep lebih dari yang
diperlukan pada saat melepaskan kuku-kuku klep.
Lepaskan bagian-bagian berikut ini :
- Pegas penahan
- Pegas-pegas klep bagian luar dan dalam.
- Klep.
- Sil tangkai klep.
- Dudukan pegas klep.

sumber energi

sumber energi pada sepeda motor terletak pada mesin . mesin sebagai penghasil eneri yang
mengubah tenaga panas dari pembakaran menjadi tenaga gerak.sebuah sepeda motor terdiri dari
beberapa sistem
yang bekerja menghasilkan suatu bentuk energi gerak diantara nya adalah : 1. sistem bahan bakar
2. sistem pengapian 3. sistem starter 4. sistem suspensi 5. sistem rem 6. sistem kelistrikan 7.
sistem pemindah daya Untuk menjaga agar sepeda motor tetap memiliki performa yang baik
perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin melalui prosedur servis yang benar

Anda mungkin juga menyukai