A. PENDAHULUAN
Mesin sepeda motor berfungsi untuk menghasilkan tenaga dan memindah
tenaga tersebut untuk menggerakkan roda. Pada mesin sepeda motor unit
penghasil tenaga yaitu motor, sedangkan pemindah tenaga yaitu kopling
dan transmisi.
1
Pada bagian ini hanya akan dibahas komponen utama motor, yaitu bak
engkol (crank case) , blok silinder, kepala silinder, piston, ring piston,
batang piston, poros engkol motor 2 tak maupun 4 tak, serta mekanisme
katup.
Kerapat bak engkol pada motor 2 tak sangat besar pengaruhnya pada
kinerja motor, sebab kebocoran kecil saja menyebabkan proses pemasukan
campuran bahan bakar tidak sempurna karena pompa bilas tidak berfungsi
dengan baik. Penyebab kebocoran bak engkol antara lain:
1. Seal poros engkol sudah rusak atau keras
2. Pengencangan kurang sempurna, atau retak akibat salah
pengencangan
3. Terdapat luka pada bagian bak akibat pemisahan bak engkol dengan
cara diungkit menggunakan obeng atau benda keras lainnya.
4. Terganjal kotoran saat memasang
2
5. Kualitas perapat (sealer) yang digunakan kurang baik.
Blok silinder harus mempunyai tahan gesek yang kecil, pemuaian kecil,
tahan panas dan penghantar panas yang baik.Terdapat 3 macam blok
silinder ditinjau dari bahannya, yaitu:
1. Cast iron
Blok silinder besi tuang (Cast iron). Blok jenis ini proses pembuatan lebih
mudah, namun ukuran mesin lebih berat, digunakan untuk motor ukuran
kecil.
2. Sleeve
Blok silinder terbuat dari paduan almunium dengan teknik pengecoran,
kemudian disisikan besi tuang dengan suaian sesak. Kelebihan
jenis sleeve adalah proses pendinginan lebih baik karena almunium
merupakan bahan penghantar panas yang baik, digunakan untuk motor
sedang maupun besar.
3. Blok silinder almunium dengan pelapisan chroom
Blok silinder model ini terbuat dari paduan almunium, dengan teknik tuang.
Pada dinding silinder dikeraskan menggunakan chroom secara
electroplating. Kelebihan model ini adalah bobot lebih ringan, proses
pendinginan lebih baik karena almunium penghantar panas yang baik.
Digunakan pada motor balap.
3
Konstruksi blok silinder motor 2 tak berbeda dengan motor 4 tak.
Perbedaan tersebut antara lain pada motor 4 tak tidak ada lubang pada
dinding silinder, sedangkan motor 2 tak pada dinding silinder terdapat
lubang, yaitu lubang bilas (scavenging port) dan lubang buang (exhaust
port). Adanya lubang pada silinder motor 2 tak menyebabkan peluang ring
piston patah lebih tinggi, untuk mencegah hal itu maka pada alur ring piston
motor 2 tak dilengkapi dengan nok, yang berfungsi mencegah ring piston
berputar saat motor bekerja sehingga ujung ring piston bergerak melintasi
lubang bilas maupun lubang buang.
Saat motor bekerja piston bergerak dan bergesekan terus menerus dengan
dinding silinder, untuk mengurangi gesekan diperlukan sistem pelumas
yang baik, bila sistem pelumas kurang baik maka keausan silinder, ring
piston dan piston akan cepat terjadi. Keausan komponen tersebut
menyebabkan:
4
3. Oli mesin cepat rusak
Saat kompresi sebagian campuran bahan bakar akan bocor sehingga masuk
bak engkol, di bak engkol bahan bakar akan bercampur dengan oli, hal ini
menyebabkan oli cepat encer dan rusak.
D. TEST KOMPRESI
Sebelum membongkar blok silinder untuk melakukan pemeriksaan, perlu
dipastikan bahwa silinder telah aus dengan cara melakukan test kompresi
menggunakan compression gauge. Langkah untuk melakukan test
kompresi adalah:
1. Panaskan mesin sampai mencapai panas kerja normal
2. Buka busi, kemudian pasang compression gauge.
3. Buka gas penuh, kemudian slah starter sampai tekanan kompresi
tidak naik lagi.
4. Baca tekanan kompresi yang ditunjukkan pada alat, bandingkan
dengan spesifikasi motornya. Besar tekanan kompresi 10 – 13
kg/cm2
Bila tekanan kompresi kurang dari spesifikasi, masuk 1-2 cc oli, kemudian
5
lakukan pengetesan lagi
6
4. Masukkan cylinder gauge ke silinder di tiga tempat pada sumbuh x dan
y. Goyang alat sampai penyimpangan maksimal
5. Catat hasil pengukuran analisa datanya
Bentuk keausan adalah oval dan tirus. Keovalan maksimal di bagian atas
yaitu sebesar 0,05 mm dan ketirusan sebesar 0,15 mm.
Ukuran over size piston dan ring piston yang dipasarkan adalah 25, 50, 75
dan 100. Tanda oversize terletak pada kepala piston dan sisi atas ring
piston.
Catatan.
Seseorang sering menentukan keausan dengan menentukan selisih ukuran X
– Y. Dari contoh data diatas berarti terdapat kekeliruan besar dalam
7
menyimpulkan, dimana ia akan menyimpulkan keausan 0,05 mm, jadi
silinder masih baik.
8
proses pembakaran terjadi disebut ruang bakar. Macam ruang bakar motor
2 tak:
9
4. Bentuk ruang bakar : bentuk ruang bakar harus memungkinkan
terjadi torbulensi aliran, proses perambatan panas yang merata,
tekanan pembakaran yang menghasilkan daya dorong ke piston
paling optimal, tidak ada sudut mati agar tidak terjadi penumpukan
karbon di dalam silinder sehingga dapat menyebabkan detonasi.
10
3. Ulir busi rusak atau aus
4. Katup menutup kurang rapat atau bocor
5. Keretakan kepala silinder
6. Kepala silinder tidak rata atau melengkung.
H. PISTON
Piston/ seker/ Torak berfungsi untuk membentuk ruang bakar, dan
mentransfer tekanan hasil pembakaran ke pena piston, batang piston
(connecting rod) dan poros engkol. Gerak piston bolak balik dirubah
menjadi gerak putar pada poros engkol melalui batang piston. Pada motor 2
tak piston juga berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup
saluran bilas dan saluran buang.
Bagian-bagian piston
1. Kepala piston
Kepala piston merupakan bagian yang paling mendapat beban temperature
dan tekanan tinggi, sehingga kepala piston harus kuat dan tahan panas.
Bentuk kepala piston ada bermacam-macam diantaranya bentuk datar,
11
cembung maupun cekung. Bentuk kepala piston tergantung disain ruang
bakar.
Alur ring piston merupakan tempat ring piston bekerja. Alur ring piston
antara motor 4 tak berbeda dengan motor 2 tak.
a. Motor 4 tak terdapat 2 jenis alur yaitu alur ring kompresi dan alur
ring oli. Jumlah alur ring kompresi biasanya ada 2 alur, sedangkan
ring oli 1 alur. Pada alur ring oli terdapat lubang pengembali oli.
b. Motor 2 tak hanya mempunyai satu jenis alur, yaitu alur ring
kompresi. Pada alur terdapat pin kecil (nok) yang berfungsi sebagai
tempat sambungan ring, dan mencegah ring berputar saat bekerja.
Bila sambungan ring piston berputar dan sambungan berada di
saluran bilas maupun saluran buang maka kemungkinan besar ring
piston akan patah saat melintasi lubang. Patahnya ring akan
menimbulkan goresan yang dalam pada dinding silinder, sehingga
blok harus di oversize ukuran besar yaitu 100, atau diganti silinder
liner baru.
12
kompresi bocor. Guna mengatasi hal tersebut pada beberapa produsen
motor melapisi dinding piston dengan teflon.
13
d. Pada diding piston diberikan potongan berbentuk “U” atau “T” untuk
melokalisir pemuaian (jenis Split piston)
e. Diameter piston pada bagian yang sejajar dengan pena piston lebih
kecil dibandingkan dengan bagian tegak lurus dengan lubang pena
piston, hal ini karena dinding piston yang sejajar dengan pena lebih
tebal dibandingkan dinding yang tegak lurus (bentuk piston oval).
f. Diameter piston bagian atas lebih kecil dibandingkan bagian bawah,
karena pada bagian atas temperatur lebih tinggi, sehingga pemuaian
lebih besar (bentuk piston tirus).
g. Bagian bawah lubang pena piston dipotong guna mengurangi bobot
piston.
I. PEMERIKSAAN PISTON
14
Mengukur celah juga dapat menggunakan feller gauge dengan cara:
a. Bersihkan silider dan piston
b. Masukkan piston ke dalam silinder
c. Ukur celah menggukan feller gauge
Penyebab kerusakan:
a. Usia pemakaian
b. Sistem pelumas kurang sempurna (pompa oli rusak, jumlah oli kurang,
kualitas oli rendah, penggantian oli tidak tertib)
c. Debu masuk ke silinder akibat filter dilepas
d. Cara pengendaraan kurang baik
e. Overheating
J. RING PISTON
Ring piston ada dua jenis, yaitu:
1. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi dan
tekanan akhir pembakaran, menyalurkan panas dari piston ke
dinding silinder.
2. Ring oli berfungsi untuk mengoleskan oli ke dinding silinder saat
piston bergerak dari TMB menuju TMA dan mengkikis oli di
dinding silinder saat piston dari TMA ke TMB.
15
Motor 2 tak hanya memiliki 1 jenis ring piston yaitu ring kompresi. Jumlah
ring kompresi ada 2 buah, yaitu:
1. Ring atas (top ring) berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi
dan tekanan akhir pembakaran, menyalurkan panas dari piston ke
dinding silinder.
2. Ring kedua (second ring) berfungsi menahan kebocoran yang
berhasil menerobos ring atas dan mengoleskan oli untuk membentuk
oil film pada dinding silinder serta mengkikis oli saat piston
bergerak ke TMB.
1. Upper side knock type : lokasi pin sebagai nok penahan berada disisi
bagian atas alur ring piston (piston groove).
2. Inner side knock type: lokasi pin sebagai nok penahan berada disisi
bagian dalam alur ring piston (piston groove).
Motor 4 tak memiliki 2 ring kompresi dan 1 ring oli. Konstruksi ring
kompresi sedikit berbeda dengan ring kompresi motor 2 tak, perbedaan
terletak pada ujung ring pada motor 4 tak tidak ada lokasi untuk nok.
16
1. Secara visual
Periksa bagian ring yang bergesekan dengan dinding silinder dari keausan
atau goresan. Periksa bagian yang bergesekan dengan alur ring, dengan cara
dirabah dengan jari, bila aus maka terasa ada bagian yang menonjol
Batang piston terbuat dari besi tuang dengan profil “I”. Bagian yang
berhubungan dengan piston disebut small end dan bagian yang
berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Terdapat dua tipe
batang piston yaitu:
17
1. Intergret type : big end menyatu dengan poros engkol, untuk
melepas batang piston dengan cara melepas pena engkol (crank pin).
Pemasangan pena engkol menggunakan suaian sesak, untuk melepas
pena engkol denganhydrolic press. Jenis batang piston ini banyak
digunakan untuk motor satu silinder.
2. Separated type: big end dapat dipisahkan dengan poros engkol,
untuk melepas batang piston dengan cara melepas baut pengikat big
end. Poros engkol menjadi satu kesatuan sehingga pena engkol tidak
dapat dilepas.Jenis batang piston ini banyak digunakan untuk motor
silinder dua atau lebih.
18
Perubahan kecepatan piston menyebabkan adanya percepatan dan
perlambatan, adanya percepatan dan perlambatan
menyebabkan gaya inersia dengan arah yang bervariasi.
Bila piston gergerak ke atas akan menghasilkan gaya inersia sebesar 100%,
gerakan ini akan dibalance oleh gaya inersia poros engkol sebesar 50%,
sisanya akan dibalance oleh balancer masing-masing 25 %, sehingga total
daribalance dari gaya inersia ke bawah sebesar 100%. Demikian pula untuk
gerakan piston turun.
19
20