Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

Pada materi unit ini akan dibahas mengenai komponen-komponen engine beserta cara
memperbaikinya. Untuk komponen kepala silinder akan dibahas tersendiri padaunit kompetensi
Melepas Kepala silinder.

4.1 MENGANALISA KERUSAKAN PADA KOMPONEN MESIN

4.1.1. POROS BUBUNGAN /CAM SHAFT.


Alat ini hanya terdapat pada mesin 4 tak, yang gunanya adalah untuk mengatur
terbuka dan tertutupnya klep. Tenaga yang memutar poros bubungan berasal dari
putaran poros engkol yang dihubungkan melalui rantai arau roda gila. Pada sepeda
motor Honda, umumnya mempergunakan rantai, tetapi ada juga yang mempergunakan
roda gigi seperti pada jenis CG 110 /125 dengan jenis mesin OHV. Kesesuaian antara
putaran poros bubungan dengan putaran poros engkol, berarti juga menentukan
kesesuaian antara pengaturan pergerakan klep dengan pergerakan torak pada setiap
langkah untuk mencapai satu kali proses kerja.
Maka untuk mencapai keselarasan tersebut, pada poros bubungan dan pada poros
engkol dipasangkan roda gigi dimana perbandingan jumlah gigi-gigi pada roda gigi poros
bubungan adalah 2 kali lebih banyak dan pada roda gigi di poros engkol.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:

1 proses kerja = 2 x putaran poros engkol = 1x poros bubungan.

Pada poros bubungan terdapat beberapa bubungan (cam atau nok) yang masing-
masing mengatur pembukaan sebuah klep. Kontak antara bubungan dan tangkai klep
tidak secara langsung, melainkan dengan perantaraan cam follower atau rocker arm
(pelatuk katup).

Cara kerja bubungan adalah sebagal berikut:


- Apabila titik a menyentuh pelatuk, maka klep mulai terangkat dan akan terbuka penuh
setelah mencapai puncak tonjolan (titik b).
- Setelah melewati puncak, klep akan turun kembali dan tertutup rapat setelah titik c.

Gambar 4.1 Cara kerja bubungan


Apabila meiihat bentuk tonjolan dari poros bubungan, dapat diperinci lagi
fungsinya sebagai berikut:
- Lebar tonjolan (jarak dan tifik a ke titik c melalui titik b). Jarak yang menentukan
lamanya pembukaan klep dari mulai terbuka, terbuka penuh dan kemudian tertutup
kembali. Waktu ini dapat dinyatakan dalam derajat poros engkol.
Contoh:

Gambar 4.2 Diagram valve timing

- Tinggi tonjolan, Menentukan besar /kedi klep membuka.


- Bentuk permukaan profll tonjolan, Menentukan percepatan pernutupan dan pembukaan
klep oleh bentuk permukaan profil tonjolannya.
Umumnya bahan poros bubungan tersebut dan besi tuang atau baja paduan dengan
penyepuhan pada bagian permukaan tonjolannya agar keras sehingga mempertinggi
ketahanan terhadap keausan.

Komponen yang harus diperhatikan adalah dudukan Noken As tidak spelling, nok/camnya
tidak aus dan bagian tengahnya tidak aus. Apabila ketiga komponen tersebut rusak atau
terdapat gangguan maka akan berakibat sebagai berikut :
1. Dudukan Noken As Spelling
o Motor berisik
o Mesin cepat panas dan tenaga bekurang
o Mesin akan Sulit dihidupkan

2. Nok/Camnya aus
o Berkurangnya tenaga motor/ overheating
o Rendahnya kompressi motor yang mengakibatkan tidak tercapainya tenaga
maksimum
3. Bagian tengahnya aus yang berarti mengurangi tinggi nok yang berakibat:
o Terbukanya klep kurang luas sehingga gas baru yang masuk kurang dan gas buang
yang keluar juga tidak bersih
o Motor tidak mencapai tenaga maksimum dan lebih cepat panas.

Cara memperbaiki Gangguan pada noken as :


1. Bila Noken As baik tetapi dudukannya terdapat spelling maka dudukan tersebut
harus di overboos. Ini berlaku untuk motor dengan system OHC.
2. Apabila terjadi kerusakan pada Noken As-nya, aus di bagian nok atau tengahnya,
maka harus diganti dengan yang baru. Akan tetapi dalam hal pemasangannya
harus tepat dengan kopnya agar tidak terjadi spelling lagi.

4.1.2. SILINDER (CYLINDER).

Bahan Silinder.
Pada umumnya silinder dibuat tergantung dari jenis mesinnya:
a. Untuk jenis mesin yang kecil umumnya di pakai bahan dan logam aluminium paduan.
b. Untuk jenis mesin besar dipakai bahan baja tuang.
c. Untuk jenis mesin 2 tak di pakai bahan metal yang kuat diantaranya seperti : NICKEL
SILICON CARBIDE COATING.

Bentuk Silinder.
1. Bentuk silinder dibedakan oleh jenis mesin berdasarkan sikius kerjanya:
a. Untuk mesin dengan sikius kerja 4 langkah gerakan piston atau biasa disebut
juga mesin 4 tak, bentuk silinder bagian dalamnya rata, tanpa lubang-lubang.

Gambar 4.3 Silinder 4 tak

b. Untuk mesin yang siklus kerja 2 Langkah, gerak piston atau biasa disebut juga
mesin 2 tak, bentuk silinder bagian dalamnya terdapat lubang-lubang, untuk
lubang pemasukan dan lubang pembuangan bahan bakar.

Gambar 4.4 Silinder 2 tak


2. Bentuk silinder dibedakan oleh sistem pendinginannya.
a Untuk mesin dengan sistim pendinginan udara, bagian luar silinder terdapat sirip-
sirip untuk mempertinggi effisiensi pendinginan.

b Untuk mesin dengan sistem pendinginan air, bagian luar silinder dilengkapi
dengan selubung air, untuk memproses pendinginan silinder.

Adapun pengaruh silinder pada sepeda motor antara lain :


o Motor bocor compressi, sehingga susah dihidupkan
o Setelah hidup susah untuk distel langsamnya
o Tenaga motor yang dihasilkan kurang dan cepat panas
o Sewaktu motor digas akan timbul suara berisik dari dalam silinder
o Untuk motor 2 tak sering menimbulkan ledakan didalam ruangan motornya

Cara menghadapi gangguan pada silinder selain karena oversize adalah retak dan pecah
dapat diatasi dengan :
1. Periksalah ukuran zuiger/piston yanga ada
2. Periksa kerusakan silinder apakah biasa saja atau cukup parah
o Kerusakan biasa artinya terdapat goresan-goresan kecil, cara
mengatasinya belilah piston yang ukurannya satu tingkat lebih besar
kemudian silinder dibawa ke bengkel bubut untuk dikorter
o Kerusakan parah biasanya terjadi pada waktu ring piston mengalami
patah yang tidak diketahui sebelumnya, maka lakukan saja dengan
mengganti piston dua kali lebih besar (contoh silinder STD maka piston
diganti dengan oversize 0.50)

4.1.3. TORAK (PISTON).


Karena torak mengalami Kerja dan beban yang berat di dalam silinder dan ruang bakar,
maka pada pembuatan torak telah diperhitungkan secara baik bahan logam apa yang
dipergunakannya dan bentuk bagaimana dari torak itu sendiri, agar ia dapat mengatasi
fungsinya dl dalam mesin.
Umumnya torak/piston dibuat dari bahan aluminium paduan, yang mempunyai sifat-sifat:
- Ringan.
- Penghantar panas yang balk.
- Pemuaian kecil.
- Tahan terhadap keausan akibatgesekan.
- Kekuatan yang tinggi, terutama pada temperature tinggi.

Akibat kerusakan dari piston adalah :


o Permukaan mengerak atau kotor akibatnya terjadi overheating dan suara yang
menggelitik
o Bila dindingnya tergores serta spelling dari silindernya akan mengakibatkan bocornya
kompressi pada tekanan pembakaran.

Sehingga sebaiknya jika terjadi kerusakan pada piston maka segeralah menggantinya
dengan yang baru.

4.1.4. PENA TORAK (PIN PISTON).

Fungsinya adalah untuk mengikat torak terhadap batang penggerak, di samping


itu bertugas untuksebagai pemindah tenaga dari torak kebatang penggerak agar gerak
bolak-balik dari torak dapat dirubah nanti menjadi gerak berputar pada poros engkol.
Walaupun ringan bentuknya, tetapi pena torak dibuat dari bahan paduan yang
bermutu tinggi, karena ia harus tahan terhadap beban yang sangat besar.

Gambar 4.5 Pena torak

Hal yang harus diperhatikan untuk pena torak adalah tidak boleh spelling
kedudukannya baik terhadap piston maupun terhadap batang torak. Bila kedudukannya
spelling maka kemungkinannya adalah :
o Piston pennya sudah aus
o Lubang piston pennya aus
o Loger piston pen aus (khusus motor 2 tak)

4.1.5. CINCIN TORAK (PISTON RING).

Fungsi cincin torak:


1. Mempertahankan kerapatan antara torak dengan dinding silinder agar tidak ada
kebocoran gas dan ruang bakar kedalam bak mesin.Untuk itu cincin torak harus
mempunyai kepegasan yang kuat dalam penekanan kedinding silinder.
2. Membantu pengontrolan lapisan minyak pelumas di dinding silinder.

Dari fungsi tersebut di atas, jelaslah bahwa cincin torak harus dibuat dan bahan
yang memenuhi syarat.Pada umumnya dibuat dari bahan besi tuang dan ada juga dari
bahan baja paduan dengan tambahan bahan-bahan lain sebagai lapisan pada bagian
permukaan yang bergesekan untuk tujuan mempertinggi ketahanan terhadap keausan.

Piston ring baik untuk mesin 4 tak maupun 2 tak mempunyai tanda pengenal yang
terletak pada bagian ujung Ring.Tanda-tanda ini harus menghadap ke atas pada saat
akan di pasang pada piston.

Pada penggunaanya ukuran ringnya harus sam dengan ukuran piston dan
silindernya. Untuk beberapa jenis motor banyak yang menggunakan alat yang disebut
expander ring. Alat tersebut untuk mempertinggi daya kerja dari ring yang bersangkutan.
Sistem expander ini misalnya digunakan pada ring oli Honda CG110/125 juga pada motor
Yamaha yang berada di ring kedua.

Akibat yang ditimbulkan apabila ring piston rusak :


1. Isapan dan kompressi motor kurang sehingga motor susah dihidupkan
2. Pembakaran bocor sehingga tenaga motor kurang, cepat pans, dan bersuara
berisik
3. Oli akan naik keruang baker sehingga boros oli, oli cepat kotor, asap knalpot
putih tebal (pada motor 4 tak)

Sehingga sebaiknya jika terjadi kerusakan pada ring piston maka segeralah
menggantinya dengan yang baru.

4.1.6. BATANG PENGGERAK (CONNECTING ROD).

Biasa juga disebut batang penggerak atau Sering disingkat dengan Con-rod. Batang
penggerak adalah suatu bagian yang menghubungkan torak dengan poros
engkol.Konstruksi dari batang penggerak adalah terdiri dan bagian-bagian yang
dinamakan:
- Kepala kecil (Small end).
- Tangkai (Rod).
- Kepala besar (Big end).
Pada umumnya panjang batang penggerak kira-kira sebesar 2 kali langkah gerak torak
(stroke) dan dibuatdari bahan baja atau besi tuang.

Gambar 4.6 Batang penggerak

Con Rod untuk mesin 2 tak, dipasangi needle bearing pada bagian kepala kecilnya
(Small end), untuk mengatasi terjadinya keausan, karena pada bagian ini tidak ada
proses pelumasan.

Gambar 4.7 Batang penggerak pada mesin 2 tak

Adapun kegunaan dari Con-rod adalah :


o Menghubungkan piston dengn Kruk As
o Meneruskan gerak piston ke kruk As atau sebaliknya
o Merubah gerak naik turun menjadi gerakan berutar

Pengaruh kerusakan batang penggerak pada motor maka akan mengalami


gangguan seperti batangnya bengkok, small endnya aus, lager stangnya aus atau big
endnya aus, kesemuanya dinyatakan dengan istilah Con-rodnya bengkok yang akan
mempengaruhi gerakan piston yang tidak lurus. Akibatnya lebih parah daripada
kedudukan piston pen yang spellingnya keatas dan kebawah, yaitu :
o Suara motor berisik
o Silinder tergores, demikian juga pistonnya
o Ring cepat haus karena goresan-goresan yang berat yang tidak rata
o Motor cepat panas da tenaga berkurang
o Timing motor selalu voor sehingga sering timbul ledakan waktu digas.
Perbaikannya tidak ada cara lain selain menggantinya dengan yang baru, yang
pemasangannya kita serahkan saja ke bengkel bubut.

4.1.7. POROS ENGKOL(CRANKSHAFT/KRUK AS).

Poros engkol berfungsi merubah gerak bolak-balik dari piston menjadi gerak
berputar, yang akan diteruskan pada kopeling dan Transmisi.Untuk dapat menghasilkan
putaran yang stabil agar mesin bekerjo dengan mulus, maka komponen-komponen pada
poros engkol harus seimbang antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu
pada saat memasang kembali Crank Shaft kiri dan kanan harus di proses balance dulu,
agar benar-benar seimbang, untuk mendapatkan hasil putaran poros engkol yang stabil.

Kedudukan kruk as pada bak mesin dilapisi lager bearing yang disebut lager kruk
as bearing. Bila lager ini rusak maka berakibat kedudukan kruk as spelling keatas
kebawah dan spelling keluar kedalam. Kedudukan yang seperti itu berakibat terhadap
hidupnya motor. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kedudukan kruk as :
o Dudukan magnetnya harus stabil (perhatikan spi magnet dan lubang spinya)
o Drat pada ujung kanan harus baik
o Oli seal kruk asa pada motor 2 tak haruslah diganti baru saat pembongkaran agar
tidak terjadi kebocoran pada kompressi carter
o Letak balancer/keeping imbangannya harus berjalan sama dan simetris

4.1.8. RODA GILA (FLY-WHEEL).

Setelah berakhirnya langkah kerja, poros engkol harus tetap berputar untuk
menjamin agar torak dapat mencapai Langkah-langkah berikutnya.Dapat berputarnya
poros engkol secara terus menerus itu, adalah akibat adanya tenaga gerak (energi
kinetis) yang disimpan pada roda gilanya, sebagai kelebihan pada saat langkah
kerja.Roda gila ini dalam pembuatannya harus dibalansir dengan teliti agar putaran
mesin rota betul, tanpa getaran-getaran. Pada mesin sepeda motor, umumnya roda gila
berfungsi juga sebagai rotor generator atau magnit sehingga kadang disebut juga
magnet generator atau rotor.

Gambar 4.8 Roda gila

Gangguan pada magnet generator akan mengakibatkan :


1. Bila dudukannya kendor maka akan berakibat :
i. Timbul suara berisik sewaktu mesin dihidupkan
ii. Hasil listrik dari generator kurang
iii. Untuk motor yang memakai system magneto, susah dihidupkan karena
listrik yang diperlukan untuk pembakaran kurang.
2. Bila dudukannya kuat tetapi waktu memutar tidak lurus maka berakibat hasil listrik
kurang dan timbul suara gesekan
3. Bila gaya magnetnya sudah berkurang maka hasil dari stroom generator juga
berkurang
.

4.1.9. BAK MESIN (CRANK CASE).


Sering juga dikenal dengan istilah : KARTER.Bagian ini berfungsi sebagai
pendukung dari bagiaan kepala silinder, silinder, poros engkol transmisi dan lain
sebagainya.Bak mesin terdiri dari belahan-belahan yaitu tutup bak mesin kanan, tutup
bak mesin bagian tengah dan tutup bak mesin bagian kiri. Masing-masing belahan diikat
atu sama lain dengan baut blok yang sewaktu-waktu dapat dibuka bila diperlukan. Setiap
sambungan dilapisi dengan paking terkecuali pada belahan bagian tenagh pada motor 2
tak yang biasanya tidak memakai paking

a. Pada bak mesin jenis mesin 2 takterdapat 2 ruangan yang terpisah atau satu
sama lain,yaitu :
• Ruang gigi transmisi, tempat beradanya gigi transmisi dengan sistim pelumasan
tersendiri.
• Ruang poros engkol, terdopat penampungan sementara bahan bakar yang
dating dari karburotor, sebelum masuk ke dalam ruang bakar.

(a) (b)
Gambar 4.9 a. Bak mesin 2 tak, b. Bak Mesin 4 tak

b. Bak mesin jenis mesin 4 tak.


Bak mesin merupakan wadah minyak pelumas, juga sekaligus sebagai alat
pendingin minyak pelumas di dalam sirkulasinya.

Gangguan yang terjadi pada bak mesin serta cara memperbaikinya :


1. Kebocoran oli pada sambungannya, maka periksalah bautnya bila sudah benar-
benar keras maka yang perlu diganti adalah packing-pakingnya.
2. Kebocoran melalui As slagnya, pedal verseneling atau As sekundernya maka
gantilah oli sealnya
3. Lubang dudukan As/lager aus maka bawalah ke bengkel untuk di overboos.
4. Kalau terjadi retak maka cobalah untuk dilas atau usahakan dengan mengganti
dengan yang baru
4.2 Gejala Umum yang Terjadi pada Mesin

Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang umum terjadi pada mesin, disertai jalan keluar
atau cara memperbaikinya.

NO GEJALA KERUSAKAN KEMUNGKINAN PENYEBAB LANGKAH PERBAIKAN


1. Tekanan kompressi 1. Penyetelan renggang klep tidak 1. Distel sesuai standar
Rendah tepat 2. Diganti
2. Klep aus atau bengkok 3. Perbaiki/Periksa Timing
3. Tertib buka tutup klep tidak klep
tepat 4. Diganti
4. Per klep patah 5. Diganti
5. Gasket kepala silinder bocor
6. Kepala Silinder berubah bentuk 6. Diganti
7. Dinding silinder aus/tergores
8. Cincin torak aus 7. Dikorter atau diganti

2. Tekanan Kompressi 1. Terjadi Endapan arang pada 1. Dibersihkan


Terlalu Tinggi dinding ruang bakar dan kepala
piston

3. Suara Berisik Berlebihan 1. Penyetelan klep kurang tepat 1. Distel sesuai standar
2. Kepala klep berlubang
3. Rocker arm aus 2. Diganti
4. Dudukan rocker arm aus 3. Diganti
5. Tensioner rantai mesin 4. Diperbaiki/diganti
rusak/aus 5. Diganti
6. Gigi cam sproket aus
6. Diganti

4. Mesin tidak dapt 1. Dudukan klep tidak rapat/bocor 1. Diperbaiki


stasioner 2. Penyetelan klep kurang tepat
3. Insulator bocor 2. Distel

3. Diganti
5. Asap Knalpot Berlebihan 1. Silinder, Cincin torak aus 1. Diganti
2. Susunan pemasangan yang 2. Diperbaiki
salah
3. Seal klep aus/rusak 3. Diganti

Anda mungkin juga menyukai