BAB I
PENDAHULUAN
1
Overhaul
Selain itu, juga banyak lagi keuntungan yang akan kita peroleh dari pembahasan
mengenai overhaul ini. Yang pada intinya diharapkan agar pengetahuan kita nantinya
akan berguna kelak bagi semua kalangan.
2
Overhaul
BAB II PEMBAHASAN
Piston terbuat dari paduan alumunium karena ringan dan radiasi panas yang
baik. Piston terbuat dari paduan alumunium atau besi tuang atau dari keramik. Pada sisi
luat bagian atas dibuat dua sampai empat alur untuk penempatan ring torak dan ring oli.
Fungsi Dari torak adalah mengisap, mengkompresi dan memikuk tekanan hasil
pembakaran serta menyalurkannya ke poros engkol melalui batang torak dan sebagi
pendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder serta sebagai penyekat antara ruang
engkol dengan silinder. Torak pada motor 2 tak juga berfungsi sebagai katup/pengatur
dalam proses pembilasan.
Bila dilihat dari jenisnya torak dibagi menjadi empat macam, yaitu:
a) Split piston
Pada piston tipe ini terdapat alur dibagian luar yang segaris dengan lubang pin
3
Overhaul
piston. Pada jenis ini untuk mengimbangi pemuaian pada bagian badan torak
dibuat alur yang berbentu T atau U, sehingga pada saat torak memuai arah
pemuaian akan mengisi celah tersebut dan torak tidak akan bertambah
diameternya
b) Slipper piston
Piston tipe ini memiliki coakan pada bagian bawah badan piston. Adapun tujuan
pembuatan coakan ini adalah untuk memperendek langkah piston sehingga
dapat dihasilkan mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi serta dengan
ketinggian mesin yang lebih pendek.
c) Authothermic piston
Pada piston ini terdapat sebuah kawat baja yang berupa ring, yang mana kawat
ini berfungsi untuk menyerap panas pada bagian kepala piston, sehingga
pemuaian yang berlebihan pada piston dapat dihindari.
4
Overhaul
d) Oval piston
Piston jenis ini memiliki bentuk oval , sehingga ketika mesin telah hidup dan
panas mesin sudah mulai mencapai suhu kerja, maka piston ini akan mengalami
perubahan sehingga menjadi bulat benar. Pembuatan bagian oval ini lah yang
akan menyerap panas di piston agar tidak terjadi pemuaian piston yang
berlebihan sehingga piston dapat terkancing atau menggesek dinding silinder
blok.
C. Kelengkapan torak
Kelengkapan yang mendukung tentang torak antara lain :
a) Ring kompresi
b) Pin torak
c) Batang torak
Ring piston berfungsi untuk menahan gas kompresi yang kemungkinan bocor
melalui celah piston dengan silinder teruama pada kondisi mesin dingin. Ring piston di
letakan pada ulir piston yang terdapat pada luar piston. Biasanya terdapat 3 ring pada
piston, yang pertama dan kedua ring kompresi untuk menahan gas di atas piston tidak
masuk ke bwah piston. Untuk ring yang ke 3 dibwah sendiri adalah ring oli yang
berfungsi untuk memberikan pelumasan pada piston, Dinding silinder dan pin torak.
Pegas torak (piston ring) dipasang dalam alur ring pada torak. Diameter luar ring torak
sedikit lebih besar dibanding dengan torak itu sendiri. Ketika terpasang pada torak,
karena pegas torak sifatnya elastis menyebabkan mengembang, sehingga menutup
dengan rapat pada dinding silinder. Pegas torak terbuat dari bahan yang dapat bertahan
lama. Umumnya dibuat dari baja tuang spesial, yang tidak akan merusak dinding
silinder.
5
Overhaul
Ring torak akan mengembang bila dipanaskan, sama halnya dengan torak.
Dengan alasan ini ring torak dipotong pada satu tempat dan celahnya diposisikan
sebelah kiri ketika terpasang di dalam silinder. Celah ini disebut celah ujung pegas (ring
end gap). Besarnya celah ini bermacam-macam tergantung pada jenis mesin, dan
umumnya antara 0,2-0,5 mm pada temperatur ruangan.
6
Overhaul
a. Ring Kompresi
Saat torak melakukan langkah isap
Torak bergerak ke bawah (TMB), ring berada pada bagian atas alur karena
adanya gesekan dengan sinder sehingga tekanan diatas torak menjadi turun dan gas baru
akan teisap masuk dalam silinder.
Torak bergerak keatas, ring berada bagian bawah alur karena adanya gesekan
dengan silinder dan tekanan gas makin besar karena adanya penyempitan ruangan.
Torak didorong oleh tekanan pembakaran yang sangat tinggi, sedang ring
bergesekan dengan dinding silinder akibatnya ring berada pada bagian tengah alurnya.
Pada saat ini kebocoran gas yang masuk ke ruang engkol sangat besar.
Torak bergerak ke TMA ring kompresi berada pada bagian bawah alur karena
adanya gesekan sehingga gas terdorong keluar silinder melalui katub buang.
7
Overhaul
Fungsinya adalah untuk mengikis oli yang berlebihan pada dinding silinder dan
hanya menyisakan lapisan tipis saja untuk pelumasan agar tidak mudah aus dan gesekan
kecil.
Saat torak bergerak dari TMB ke TMA, maka pada dinding silinder akan di
penuhi dengan oli yang sangat banya dari percikan maupun semprotan poros engkol,
maka saat torak bergerak dari TMA ke TMB ring oli ini akan mengikis dan menyisakan
oli tipis saja pada dinding silindernya untuk pelumasan ring kompresi. Sedang
kelebihan oli akan kembali ke karter dan sebagian akan masuk ke bagian dalam torak
melalui lubang pada alur ring oli untuk melumasi pena torak dan batang torak.
1. Tipe Integral
Tipe integral ini, pegas olinya dilengkapi dengan beberapa lubang untuk
pengembalian oli. Lubang-lubang oli ini menembus lubang pada alur ring torak.
Kelebihan oli yang dikikis oleh ring ini masuk ke dalam lubang ini dan kembali ke
dalam torak.
8
Overhaul
2. Tipe three-piece
Ring pengontrol oli tipe three piece ini terdiri dari side rail yang fungsinya untuk
mengikis kelebihan oli, dan ekspander yang mendorong side rail dan menekan pada
dinding silinder dan ring groove. Tipe three piece ini fungsinya sama dengan tipe
integral.
9
Overhaul
b) Pena torak
Fungsi dari pena torak adalah sebagai pemindah gaya dalam hubungan antara
torak dengan batang torak. Bahan dari pena torak biasanya terbuat dari baja nikel.
Diameter pena torak dibuat lebih besar dengan tujuan agar bidang geseknya
lebih besar dan tahan terhadap keausan, serta bagian dalamnya dibuat lubang agar bobot
dari pena torak menjadi lebih kecil sehingga memudahkan untuk bergerakknya torak.
Agar pena torak tidak keluar dari ptorak maka harus ada yang menjamin
/mengikat sehingga pena torak dapat berfungsi dengan baik dan tidak merusak
komponen lainnya.
Jenis pengikatan antara torak dengan prna torak ada beberapa macam
Pena torak diikat dengan baut yang ada pada bushing torak, gesekan yang terjadi
10
Overhaul
hanya antara pena torak bagian tengah dengan ujung batang torak.
Jenis ini pena torak di klem terhadap batang toraknya, gesekan yang terjadi
hanya pada ujung pena torak dengan bushing torak.
Jenis ini untuk menjamin pena torak menggunakan cincin penjamin di ujung
pena torak dan cincin tersebut diletakkan pada bushing torak. Gesekan yang terjadi
antara pena torak ada pada keseluruhan, yaitu pada ujung pena torak dan bushing serta
11
Overhaul
c) Batang torak
Fungsi batang torak adal untuk memindahkan gaya dari torak keporos
engkol atau sebaliknya serta merubah arak gerakan lurus bolak-balik torak menjadi
gerakan putar poros engkol.
Beban yang diterima batang torak adalah: beban tarik, beban tekan dan beban
tekukkan serta beban puntiran. Oleh karena itu, batang torak harus dibuat seringan
mungkin agar massa kelembamannya kecil, dan tahan terhadap tekukkan, tekanan
maupun puntiran dengan demikian biasanya konstruksi batang torak dibuat dengan
profik “I“, karena bentuk ini mempunyai kekuatan yang tinggi dan stabil serta bobotnya
relative kecil.
12
Overhaul
Pada bahasan ini kami akan menerangkan cara memeriksa dan mengukur torak
beserta kelengkapannya agar kita paham betul terhadap materi yang di bahas ini.
Pemeriksaan secara visual dapat dilihat antara lain: torak terbakar, retak atau
pecah, kekocakan batang torak dengan penanya serta keausan/bekas gesekan torak.
13
Overhaul
Besarnya celah pada umumnya adalah 0,2 – 0,5 mm pada temperatur ruangan, dan
diukur pada 10 mm dan 120 mm dari atas silinder.
Alat yang digunakan adalah micrometer dan silinder bore gauge dengan
kelengkapannya.
14
Overhaul
Dengan menggunakan micrometer luar dan dalam maka ukur dimeter bagian
dalam bushing dan ukur diameter luar pena torak pada bagian yang bergesekan dengan
bushing. Besarnya selisih pengukuran adalah sama dengan besarnya celah antara
bushing torak dengan pena torak. Bila celah terlalu longgar maka akan terjadi suara
yang kasar saat mesin bekerja.
Alat yang digunakan adalah Conecting Rod Aligner dan Feeler Gauge.
Cara pengukuran
1. Pasang batang torak pada Connecting Rod Aligner (diameter pena engkol
disesuaiakan).
2. Letakkan pelurus pada pena torak dengan posisi yang benar
3. Tempelkan sensor pada dinding alat.
4. Lihat sensor lainnya yang masih ada celahnya dan ukur dengan menggunakan
feeler gauge.
5. Bila celah itu pada sensor bagian atas berarti adalah kebengkokkan.
6. Dan bila celah tersebut pada sensor bagian kiri atau kanan berarti celah tersaebut
adalah kepuntirannya.
15
Overhaul
Untuk mengukur celah bantalan gunakan plastic gauge dan cara pengukurannya
sama persis dengan saat mengukur celah bantalan poros engkol
Alat yang digunakan adalah Dial Indicator, dan cara pengukurannya sama
persisi saat mengukur celah samping poros engkol.
A. Pengertian
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin
otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang
kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit
dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat panas terutama di sekitar
torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari
pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan
kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah:
16
Overhaul
B. Prinsip Kerja
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang
digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros
engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian
dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu
setengah ( 1 ½ ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa
sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli
atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek
saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun
sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep,
didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur
jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung
bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir
ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-
dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter
(crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case).
C. Fungsi
a. Fungsi Pelumasan
1. Mengurangi Gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang
diam dan ada yang bergerak. Gerakan omponen satu dengan yang lain akan
menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan,
menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang
bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).
2. Sebagai Peredam
Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima
gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan
menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi
untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga
suara mesin lebih halus.
17
Overhaul
Bagian bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan adalah:
18
Overhaul
Tangki bahan bakar berada diatas mesin/ lebih tinggi dari mesin (pengaliran
bahan bakar dengan gaya gravitasi).
Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
Pemakaian oli boros, timbul polusi udara tinggi
Dipergunakan pada motor 2 Tak dengan kapasitas kecil.
Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin
dengan campuran 2% – 4% oli samping.
Keterangan :
Cara kerja :
Pada saat kran bensin (2) dibuka, maka campuran bensin dan oli samping (1)
akan mengalir menuju karburator (3) di karburator bensin, oli samping dan udara
bercampur membentuk campuran yang homogen dan masuk kedalam ruang engkol dan
selanjutnya campuran baensin dan oli samping akan melumasi bagian mesin yang
berada di ruang engkol dan didinding silinder.
19
Overhaul
Contoh kendaraan/mesin yang menggunakan sistem pelumasan jenis ini adalah motor
stasioner, vespa.
Cara kerja:
Saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin mengalir ke karburator,
seiring dengan tarikan handle gas, pompa oli berputar yang menyebabkan oli
samping/campur ditangki terhisap dan ditekan menuju ruang engkol melalui saluran
dibelakang karburator. Bensin dan oli samping/campur menjadi satu di belakang
karburator yang selanjutnya masuk kedalam ruang engkol dan melumasi bagian-bagian
yang bergerak.
20
Overhaul
Sistem pelumasan ini biasanya digunakan pada mesin dengan katup samping
(side valve) dan kapasitas kecil.
Cara kerja :
Saat mesin hidup, poros engkol berputar, bagian poros engkol yang menyerupai
sendok membawa minyak pelumas dan akhirnya minyak pelumas memercik ke atas
melumasi dinding silinder.
21
Overhaul
untuk melumasi bagian-bagian mesin yang sangat presisi. Aliran minyak pelumas
tergantung pada jumlah putaran mesin, hal ini dikarenakan pompa oli diputarkan oleh
mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 4 tak dan memiliki kelebihan
pelumasan merata dan teratur. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian
mesin akan kembali ke karter kembali.
Cara kerja :
Minyak pelumas di karter dihisap dan ditekan oleh pompa oli melalui strainer
dan dipompakan menuju bagian-bagian yang dilumasi yang sebelumnya disaring oleh
filter oli. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian yang dilumasi akan
kembali ke karter.
22
Overhaul
b. Oil Pump
Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil
Pump dan memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil. Jenis - jenis oil
pump :
Roda gigi yang digerakkan (driven gear) pada pompa oli digerakkan oleh gigi
penggerak (drive gear) yang dihubungkan langsung ke chamsaft. Ruang volume
dibentuk oleh dua gigi yang berubah-ubah pada saat berputar. Oli dihisap dalam pompa
oli bila volume bertambah, dan oli akan keluar bila volume berkurang. Pompa oli tipe
internal (internal gear type) kontruksinya sederhana dan kemampuannya dapat
diandalkan.
23
Overhaul
Pompa oli tipe external gear terdiri dari dua roda gigi seperti diperlihatkan pada
gambar dibawah ini. Roda gigi penggerak (drive gear) digerakkan oleh chamshaft.
Karena tidak adanya ruangan didalam housing seperti halnya dengan inlet dan saluran
keluar (discharge opening) serta kecilnya ruangan antara gigi dan housing, saat gigi
berputar oli tertekan keluar dari housing ke saluran keluar. Pompa oli tipe external gear
sudah lama digunakan, sebab kontruksinya lebih sederhana serta lebih akurat.
3. Pompa Trochoid
Pompa oli model trochoid dilengkapi 2 rotor (rotor penggerak dan rotor yang
digerakkan) didalam rumah pompa. Bila rotor penggerak berputar seperti pada gambar,
rotor yang digerakkan langsung ikut sama-sama berputar. Poros rotor penggerak tidak
satu titik pusat (offset) dengan rotor yang digerakkan.
Oleh karena itu besarnya ruangan dibentuk oleh kedua rotor berputar, oli
terhisap ke pompa ketika ruangan membesar dan oli tertekan keluar ketika ruangannya
mengecil. Tipe ini lebih sederhana dibandingkan dengan model gigi dan lebih dapat
diandalkan. Selain itu juga, volume oli yang keluar lebih besar untuk setiap kali
berputar. Ini berarti ukuran atau bentuk pompa dapat diperkecil.
c. Relief Valve
Komponen ini bekerja untuk membebaskan tekanan pada saat Oil Pump mempunyai
tekanan yang berlebihan.
24
Overhaul
d. Oil Strainer
Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk
memisahkan partikel yang besar dari oli.
e. Oil Filter
Komponen ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang tidak diinginkan dari
oli mesin yang secara bertahap akan terkontaminasi dengan kotoran besi dan lainnya.
25
Overhaul
f. Cara Kerja
26
Overhaul
Gambar 30. Letak PCV Valve Pada Mesin Vios, Limo,Yaris atau Toyota IST
27
Overhaul
Cara kerja PCV Valve atau Katup PCV Pada Mesin Kendaraan
Sebelum saya jelaskan prinsip kerja pcv valve, kita perlu tahu apa saja yang
terdapat didalam sebuah katup PCV atau PCV valve.
PCV valve adalah one-way valve atau katup satu arah untuk mengalirkan udara dari
blok mesin atau ruang engkol ke intake manifold.
Gambar 31. Cara kerja PCV Valve atau Katup PCV Pada Mesin Kendaraan
Pada PCV valve terdiri dari pegas dan klep atau valve untuk mengatur aliran udara yang
ditempatkan didalam plastik atau logam, karena itu kita akan menemukan pcv valve
dengan bahan logam atau pun dari bahan plastik.
28
Overhaul
29
Overhaul
Gambar 34. Cara kerja PCV valve Saat Sedang beroperasi Normal
30
Overhaul
4. Cara kerja pcv valve saat akselerasi atau saat beban maksimal mesin.
Ketika mesin akselerasi atau beban maksimal, kevakuman pada intake manifold
berkurang membuat tarikan yang terjadi pada valve berkurang sehingga saluran udara
yang terbuka lebih banyak.
31
Overhaul
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Piston adalah sebuah komponen dari mesin yang utama. Pada piston yang
bergerak terjadilah langkah hisap yang terjadi karena vakum pada slinder, kompresi
karena piston memampatkan udara, menerima tenaga yang dihasilkan dari pembakaran
untuk di diteruskan pada mekanisme kebatang piston dan engkol, serta mendorong gas
sisa untuk di buang menuju atmosfir.
Split piston
Slipper piston
Authothermic piston
Oval piston
Kelengkapan yang mendukung tentang torak antara lain :
Ring kompresi
Pin torak
Batang torak
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin
otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang
kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit
dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat panas terutama di sekitar
torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari
pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan
kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah:
32
Overhaul
DAFTAR RUJUKAN
1. Gudangmekanik, 2012. Torak atau piston. (Online),
(http://www.gudangmekanik.com/2012/11/torak-piston.html diakses 25
Januari 2016)
2. Anonim.(1995). Toyota Service Training New Step 1. Jakarta: PT. Toyota
Astra. Motor
3. Ludiagungwahyudi, 2009. Overhaul Motor Bensin. (Online),
(http://ludiagungwahyudi.blogspot.co.id/2009/11/overhaul-motor-
bensin.html?m=1 diakses 26 Januari 2016)
4. Rider-system, 2013. Macam-macam sistem pelumasan. (Online),
(http://www.rider-system.net/2013/02/macam-macam-sistem-pelumasan.html
diakses 26 Januari 2016)
5. Ptmhafiidhiya, 2014. Sistem Pelumasan Motor Bensin. (Online),
(http://ptmhafiidhiya.blogspot.co.id/2014/05/sistem-pelumasan-motor-
bensin.html diakses 26 Januari 2016)
6. Otomotifmobil, 2015. Fungsi Pcv valve dan cara kerja katup pcv pada mesin.
(Online) (http://otomotifmobil.com/2015/07/fungsi-pcv-valve-dan-cara-kerja-
katup-pcv-pada-mesin.html diakses 25 Januari 2016)
33