Anda di halaman 1dari 43

REPARASI MESIN

CYLINDER HEAD
CYLINDER BLOCK
CYLINDER LINER
VALVE

A.HUSNI SITEPU
MARINE ENGINEERING DEPARTEMENT
FTUH

DIESEL ENGINE COMPONENT


KEPALA SILINDER

Kepala silinder atau cylinder head memiliki fungsi:

- Sebagai penutup Blok mesin


- Sebagai ruang pembakaran
- Tempat pemasangan busi, Injector
- Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran
buang
- Tempat mantel pendingin (water jacket)
- Untuk menempatkan mekanisme katup
- Tempat dudukan gasket
- terbuat dari paduan alumunium atau besi tuang.
- Jumlah baut pada kepala silinder umuMnya ada 10 buah
- Dalam melepas baut ini ada urutan-uratan tertentu dan
dilakukan secara bertahap, tetapi pada umumnya untuk
melepas baut baut kepala silinder adalah dari luar ke dalam
secara urut dan bertahap. Kemudian sebaliknya untuk
memasang baut kepala silinder adalah dari dalam ke arah luar.

Kepala silinder adalah kunci dari kinerja dan efisiensi mesin


pembakaran dalam, seperti bentuk ruang pembakaran, masuk
dan buang menentukan besarnya efisiensi volume dan efisiensi
rasio kompresi mesin.
Gejala kerusakan :
- Overhead
- Berkurangnya water coolant
- Bercampurnya oli dan air pendingin

Deteksi dini
1. Periksa level water coolant
2. Start engine dalam posisi cap water coolant terbuka
3. Jika air pendingin menyembur keluar, terdapat gelembung
saat throotle dinaikkan berarti terjadi kebocoran
4. Jika cap water coolant ditutup kemudian dibuka dan terjadi
tekanan udara berarti ada kebocoran

Kegiatan yang dilakukan :

A.Pembongkaran
1.Siapkan peralatan /pendukung pekerjaan sebisa mungkin
sediakan bahan kategori fast moving.
2.Gunakan peralatan yang sesuai kegunaannya.
3.Lakukan pembongkaran mesin sesuai urutannya(Berdasar
B.Pemeriksaan
manual Book) guna memudahkan pemasangan.
1.Perubahan warna ruang bakar,katup isap dan buang,
korosi,kerak karbon dan retakan.
2.Muka kontak dengan blok silinder dari kemungkinan bekas
kebocoran gas dan air serta perubahan bentuk.
3.Kontak antara muka katup dan dudukannya.
4.Saluran air pendingin dari kotoran, penyumbatan, kerak dll.
5.Baut baut pengikat dari perubahan bentuk serta kerusakan
ulir.
6.Tutup saluran air pendingin dari kebocoran dan karat.
7.kerusakan elektroda(Zink anoda)
C.Pengukuran
-Tidak diperlukan
Saat pembongkaran untuk reparasi
1.Jika telah waktu reparasi rutin(2000 – 3000jam)
2.Pada waktu valve diasah pada dudukannya.
3.Waktu pengecekan elektroda(3bulan pertama dan selanjutnya
disesuaikan dengan operasional mesin)
4.Keadaan khusus

Batas pemakaian
1.Perbaiki atau ganti kepala silinder jika terdapat kerusakan atau
retak.
2. Perbaiki atau ganti kepala silinder jika melengkung
3.Perbaiki atau ganti dudukan katup jika sudah tidak berfungsi baik.

D.Pemasangan
1.Perhatikan dengan cermat kesempurnaan hasil reparasi.
2.Perhatikan dengan cermat ukuran,tebal dan keadaan packing
(Dianjurkan sekali pakai setiap pembukaan kepala silinder).
3.Kencangkan sumua baut,mur sekrup dll sesuai kebutuhan
dengan peralatan yang sesuai.
KATUP ISAP DAN KATUP BUANG

Kebocoran katup menyebabkan hilangnya kompresi dalam silinder


dan tenaga motor berkurang.
Dapat menyebabkan percikan api pada cerobong disebabkan
bahan bakar dari silinder yg tidak terbakar melalui katup buang
cerobong.
Bahan bakar boros akibat tenaga motor berkurang.

Perbaikannya:
Katup disetel kembali sesuai dengan clearancenya. Sebab bila celah
katup rapat dapat menyebabkan bocornya katup.
Katup diskur bila terdapat kerusakan pada sisi klep/pendudukan klep.
Buka silindernya, siram kedua katup dengan solar/bensin yg meresap
itu bocor lalu adakan penggantian.
KATUP ISAP DAN BUANG

1.Pembongkaran
2.Pemeriksaan
a.Periksa kerak karbon,permukaan katup serta perubahan warna.
b.Periksa perubahan warna dan bentuk batang katup,keausan serta
kondisi pelumasannya.
c. Periksa kelonggaran dan keausan seal katup
d. Periksa pegas katup dan kelengkapannya dari kemungkinan patah,
aus,korosi dll.

3.Pengukuran
a.Ukurlah diameter batang katup
b.Ukurlah celah bebas katup dan jalan katup.

4. Saat pembongkaran untuk reparasi


1.Untuk mesin kapal, pengasahan katup pada dudukannya(Skir
klep)dilakukan setiap setengah tahun(1000 – 1500jam) running.
5.Batas pemakaian
a.Katup harus diganti apabila telah rusak
b.Batas celah bebas yang diperbolehkan adalah tiga kali celah
bebas standartnya.Apabila telah melampaui gantilah katup atau
jalan katup bahkan keduanya jika dipandang perlu.
c.Jika terdapat karat dengan jumlah relative banyak,patah atau
retak maka harus diganti.
d.Jika katup harus diganti maka oli seal serta pemegang pegas
katup juga harus diganti.

6.Pemasangan
a.Setiap katup dilepas dari jalan katup maka harus diasah
kembali(Skir) untuk menyempurnakan dudukan katup.
b.Jangan sampai tertukar antara katup isap dengan katup buang.
c.Berikan sedikit minyak lumas pada bibir klep untuk menghindari
melengketnya katup dengan bibir katup.
Katup keamanan, katup start dan katup indicator tekanan

Pemeriksaan
1.Periksa semua bagian katup seperti yang dilakukan pada katup isap
dan katup buang.
2. Periksa katup start terutama terhadap kemungkinan macet serta
karat.

Pengukuran
1.Lakukan pengujian terhadap katup keamanan sesuai dengan
mnggunakan tekanan yang sesuai.
Saat reparasi
Untuk mesin kapal disyaratkan sekali dalam setahun(2000-3000jam)
Batas pemakaian
Sama dengan katup isap dan katup buang
CLEANER
- Rust remover: bahan kimia cair untuk menghilangkan karat.
Electric cleaner bahan kimia cair untuk membersihkan semua peralatan
listrik dan electro motor.
- Carbon remover : bahan kimia cair untuk membersihkan,
menghancurkan kerak-kerak arang(carbon) hasil pembakaran yg tidak
sempurna pada piston dan dinding slinder.
- Air cooler cleaner : bahan kimia cair untuk membersihkan udara pada
alat pendingin udara.
- Oil spill dispersant : bahan kimia untuk menghancurkan / menetralisir
tumpahan minyak yang mungkin terjadi pencemaran dilaut.
- Diesel engine water treatment non chromate : Bahan campuran untuk
perawatan air pendingin mesin utama, untuk membersihkan kotoran
dan melindungi korosif dalam system pendingin tertutup.
- Chemical water treatment for boiler :Bahan-bahan kimia untuk
pengetesan air ketel uap.
- Soot release stick : bahan kimia berbentuk serbuk dikemas
dipergunakan untuk membersihkan jelaga-jelaga yang menempel
pada dinding manifold dan pipa-pipa api/air ketel uap
BLOK SILINDER

SILINDER( LINER)
TEMPAT MERUBAH ENERGI PANAS MENJADI ENERGI KINETIS
TEMPAT PISTON BERGERAK TRANSLASI
Pemeriksaan:
Dinding dalam
Keluarkan torak kemudian periksa keadaan permukaan dinding dalam
silinder terhadap kemungkinan terjadinya goresan atau lekuk lekuk serta
keausan yang tidak biasa. Jika liner dilapisi dengan krom maka
diperhatikan apakah terdapat bintIk bintik berwarna putih susu.
Periksa apakah terdapat keretakan.
Periksa packing kepala silinder dari kebocoran gas pembakaran.
Periksa bagian dinding silinder tempat cincin kompresi yang
pertama(Kondisi torak pad TMA) dari kemungkinan terjadinya lekuk
keausan.

Dinding Luar

1. Tarik tabung silinder keluar dari blok mesin, periksa dari terjadinya
kemungkinan karat.
2. Jika terdapat zink elektroda,periksa jika sudah menipis.
3.Periksa packing dari kemungkinan kebocoran air pendingin.
4.Periksa cincin penyekat(Dari rubber) apakah sudah rusak atau kaku
serta kemungkinan bekas kebocoran air(Karat).

Pengukuran
Ukur diameter dalam silinder dengan arah sejajar pena torak dan arah
tegak lurus batang penghubung.

Saat Reparasi
Untuk kapal umumnya 2 tahun sekali silinder harus dikeluarkan
untuk diperiksa (4000-6000Jam), atau sesuai petunjuk operasional
mesin.

Batas Pemakaian
1.Untuk dinding dalam silinder yang tidal dilapisi krom, batas keausan
yang ditolerir 6/1000 sampai 8/1000 dari diameter dalamnya.Sedang
untung keausan yang tidak merata, beda antara diameter max
dengan dimeter min adalah 1/3 dari bilangan tersebut.
2.Untuk dinding yang dilapisi dengan krom dapat dipakai selama
lapisan tersebut masih ada.Penambahan lapisan sebaiknya dilakukan
sebelum lapisan tersebut habis.
Perhatian
1.Jika lekuk keausan dinding silinder belum parah maka dapat
diratakan dengan menggunakan kertas gosok atau serbuk penggosok
kemudian bersihkan lalu lapisi dengan minyak pelumas sebelum torak
dipasang.
2.Pada saat tabung silinder dikeluarkan bersihkan juga bagian luarnya
lalu lapisi dengan cat serta ganti karet penyekatnya.
3.Periksa jenis pelumas jika dinding dalam silinder dengan lapisan krom
terdapat bintik putih susu.
4.Jika elektroda hanya mengalami sedikit keausan maka periksa
material elektroda tersebut.
5.Jika masih dapat menggunakan torak oversize yang seukuran dengan
liner yang aus atau perbesar diameter dalam liner sesuai dengan
diameter torak. Jika tidak atau telah melampaui batas minimal tebal
liner maka gantilah.
6.Pengukuran diameter dalam silinder minimal pada tiga tempat yaitu
pada tempat cincin kompresi yang pertama, sisi bawah torak dan
diantar kedua titik tersebut.
7.Setelah liner dipasang pada tempatnya ukur kembali untuk
mengetahui apakah terjadi deformasi.Jika deformasi cukup besar maka
buka kembali dan perbaiki.
END SESSION
REPARASI MESIN
PISTON
RING PISTON
CONNECTION ROD

A.HUSNI SITEPU
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PISTON
komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama dengan
silinder blok dan silinder head.
Piston bergerak translasi di dalam silinder liner untuk melakukan siklus
kerja mesin.
piston harus mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran ke
crankshaft.

SYARAT PISTON

1. Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika
konstruksi piston terlalu berat , sulit bagi mesin untuk mencapai putaran
tinggi, sehingga akselerasi mesin menjadi sangat lambat.
2. Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran ataupun
kompresi yang sangat tinggi. Pada saat langkah usaha bahan bakar
dan udara terbakar akibat tingginya tekanan dan temperatur dalam
ruang bakar dan piston harus dapat meneruskan ke poros engkol.
3. Tahan terhadap pemuaian. Akibat temperatur dan tekanan yang
tinggi maka logam akan mengalami perubahan bentuk atau memuai.
Piston yang terbuat dari logam – logam khusus pun akan mengalami
pemuiaan yang tidak sedikit. Jika pemuaian yang dialami piston
berlebihan maka akan membuat piston terkunci ke dinding silinder blok.
Jenis Piston
Berbentuk silindris mengikuti liner dengan bentuk kepala piston crown
ada yang rata, cembung, dan ada juga yang cekung tergantung dari
kebutuhannya dan dilengkapi dengan alur-alur untuk penempatan ring
piston atau pegas piston dan lubang untuk pemasangan pena piston.

Pemeriksaan
1. Periksa kerak karbon yang terjadi pada puncak torak dan lubang
minyak lumas sepanjang alur cincin minyak.
2. Periksa kerak karbon yang terjadi pada permukaan atas dan bawah
dari kepala torak.

Pemeriksaan setelah dibersihkan


1. Periksa apakah kepala torak terbakar , retak atau terkena korosi.
Rusuk dari bantalan pena torak harus diperiksa dari keretakan.
2.Periksa semua bagian sisi torak yang meluncur pada dinding silinder.
3.Periksa keadaan kontak antara pena torak dan bantalannya pada
torak.
4.Periksa letak dan keadaan kunci pena torak.
Pengukuran
1.Ukur diameter luar torak dalam arah sejajar pena torak dan dalam
arah tegak lurus kepadanya.
2.Ukur semua lebar alur cincin torak dan diameter dalam bantalan
pena torak.
3.Ukur diameter luar pena torak.
Saat Reparasi

1.Untuk mesin kapal umumnya pembongkaran dan


pemeriksaan torak dilakukan setahun sekali(2000-3000jam).

Batas pemakaian
1. Jika permukaan sisi torak yang meluncur pada dinding silinder
menunjukkan kontak yang kurang sempurna, terbakar atau retak
maka harus diperbaiki atau harus diganti.
2. Kelonggaran vertical antara cincin torak yang pertama dan
alurnya adalah (0,25 +D/5000)mm dimana D adalah diameter torak
dalam mm.
Kelonggaran antara pena torak dan bantalannya pada torak
hendaknya ½ kelonggaran yang diperbolehkan antara pena torak
dan bantalannya pada batang penggerak namun hal ini tidak
berlaku dalam hal ini jika pena torak harus dipasang kokoh pada
torak.

Perhatian
1. Untuk motor diesel putaran tinggi semua torak yang digunakan
harus ditimbang dan dipastikan sama beratnya.
CINCIN PISTON
Ring piston ini berbentuk seperti cincin yang terpotong, yang mana
potongannya ini berbentuk potongan lurus (staight cut), potongan
miring (diagonal cut) dan juga potongan bertingkat a( step cut)

1. Sebagai perapat antara piston dengan dinding silinder agar


tidak terjadi kebocoran gas (campuran udara dan bahan bakar)
pada saat langkah kompresi dan langkah buang.

2. Mencegah oli masuk ke ruang bakar


Dimana oli dibutuhkan sebagai pelumasan ketika piston bergerak
naik dan turun. Dan bila tidak ada ring piston ini, maka oli dapat
ikut masuk dan terbakar di ruang bakar.

3. Mengikis kelebihan oli pada dinding silinder


Fungsi ring piston yang ketiga adalah untuk mengikis kelebihan oli
yang tersisa pada dinding silinder.

4. Mentransfer panas dari piston ke dinding silinder untuk


membantu mendinginkan piston
Ring piston dibuat dari bahan yang bersifat konduktor, atau
bisa menyalurkan panas. Maka salah satu fungsi ring piston
adalah sebagai konduktor dengan kata lain memindahkan
panas dari piston ke dinding silinder sehingga membantu
dalam proses pendinginan piston.

5. Membentuk lapisan oli yang tipis pada dinding silinder


Ini merupakan fungsi dari ring oli (pegas oli) yang mana
fungsinya adalah memberikan oli dan membentuk lapisan
film di dinding silinder. Pembentukan lapisan ini terjadi ketika
piston bergerak naik, sedangkan ketika piston bergerak
turun ring piston akan mengikis lapisan oli tersebut.
SYARAT RING PISTON
Tahan terhadap keausan
Memiliki kekuatan kualitas pegas dan defleksi yang baik
Defleksi pada pegas tidak berubah akibart temperatur tinggi.

Pemeriksaan
Periksa cincin torak apakah rusak atau macet dalam alurnya atau
menunjukkan tanda yang tidak normal.

Pengukuran
Ukur lebar dan tebal dari semua cincin torak jika sulit masukkan cincin
torak kedalam silinder bagian bawah lalu ukur celah antara kedua
ujungnya.
Pembongkaran
Dilakukan setiap kali torak dikeluarkan dari dalam silinder.
Batas pemakaian
Kalau cincin torak macet dalam alur maka bersihkan atau ganti.
Batas keausan dinyatakan terhadap tebalnya yaitu 10 % dari tebalnya
atau dapat pula dengan batas celah max 2D/100mm, dimana D
adalah diameter silinder dalam mm.

Perhatian
Pada waktu memasang perhatikan tempatnya masing masing,sisi atas
menghadap ke atas.
PIN DAN CONECTING ROD
menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya menerima
tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan
meneruskannya ke poros engkol.
1. Bagian ujung connecting rod yang berhubungan dengan pin piston
disebut small end.
Bagian yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end.
Poros engkol berputar pada kecepatan tinggi di dalam big end(large
end) , dan mengakibatkan temperatur menjadi naik.

Untuk menghindari hal tersebut, maka metal dipasangkan dalam big


end. Metal ini dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini dipercikkan
dari lubang oli ke bagian dalam piston untuk mendinginkan piston atau
torak.

Metal adalah sebuah jenis bearing yang memiliki spesifikasi khusus


kecepatan tinggi dan tekanan tinggi. Bearing ini dikenal dengan
Journal Bearing yang bekerja dengan lapisan fluida yang memisahkan
antara As dan Bearing ini. Fluida yang dipasok melalui lubang yang
terdapat pada bearing ini kemudian mengisi celah diantara Metal dan
As (Crank Saft) biasanya bertekanan sehingga pada saat perputaran
tidak terjadi sentuhan sama sekali antara As dan Permukaan Metal
(Journal Bearing).
Pada Crank Shaft atau Kruk As terdapat dua jenis Journal Bearing, yaitu :
Main Bearing (Metal Duduk)
merupakan tumpuan utama bagi Kruk As saat berputar. Terletak di block
mesin, berfungsi untuk menjadi bantalan ketika Kruk As berputar.

Round Bearing (Metal Jalan)


merupakan bearing bagi batang piston untuk bergerak keatas dan
kebawah. Terletak di Batang Torak atau Connecting Rod. Fungsi metal
jalan adalah melapisi atau menjadi bantalan untuk stang piston. Disebut
metal jalan karena saat metal ini bekerja menjadi bearing, metal ini
bergerak keatas dan kebawah.
Beberapa faktor penyebab rusaknya jounal bearing:

- Kualitas pelumas yang buruk karena tidak rutin diganti


- Visikosity pelumas tidak sesuai.
- Oil filter tidak bekerja baik, tidak pernah diganti
- Pressure Oil pump rendah (rusak)
- Overload engine

Oversize Crankshaft:
Dalam melakukan oversize, batang Kruk As akan di kecilkan sampai
permukaan menjadi halus kembali, sedangkan Metal akan di tebalkan
menyesuaikan bagian Kruk As yang di buang. Semakin besar
oversizenya maka Metal akan semakin tebal. Batang Kruk As akan
semakin kecil.

Pemeriksaan pena torak


Periksa permukaan ,keadaan kontak dengan bantalannya perubahan
warna serta keadaan pelumasannya.Pena torak harus bisa bebas
berputar bebas pada bantalannya.
Periksa apakah macet, rusak,retak atau menunjukkan keausan yang
tidak merata/tidak normal.

Pemeriksaan bantalan ujung batang penggerak


Periksa permukaan bantalan terhadap karat dan keausan yang tidak
normal.
Periksa lapisan bantalan jika ada.
Periksa lubang minyak lumas dan alurnya terhadap kemungkinan
deformasi atau tersumbat.
Periksa apakah bantalan ujung batang penggerak terpasang
kokoh,dapat diuji dengan pengujian pukul.
Periksa keadaan permukaan kontak pada kedua tepi bantalan.
PEMERIKSAAN UJUNG BATANG PENGGERAK

1.Periksa apakah lubang penyemprot dinding torak tersumbat.(Lubang


dan saluran minyak tidak boleh tersumbat)

PENGUKURAN
1.Ukur diameter luar pena torak,harus dilakukan secara vertikal dan
horisontal pada bagian kontak dengan bantalan ujung batang
penggerak serta pada kedua permukaan kontak dengan torak.
2.Ukur diameter dalam bantalan ujung penggerak secara tegak lurus satu
sama lain.

SAAT PEMBONGKARAN
Dilakukan setiap torak dikeluarkan dari dalam silinder.

BATAS PEMAKAIAN
1.Perbaiki atau ganti jika pena torak menunjukkan tanda kerusakan, keausan
atau kemacetan.
2.Jika kerusakan disebabkan oleh kekerasannya maka sebaiknya pena torak
diukur kekerasannya kemudian ganti jika perlu.
3.Ganti bantalan ujung batang penggeraknya jika terdapat tanda kerusakan
atau keausan yang tidak wajar.
4.Apabila keausan bantalan sudah mencapai 1/3 bagian permukaannya
maka ganti atau perbaiki.
5.Clearance Speeling pena torak dengan bantalannya adalah
dimana d adalah diameter pena torak dalam mm.

PERHATIAN

1.Apabila pena torak atau permukaan bantalannya berubah


warna maka periksa untuk mengetahui apakah kelonggarannya
cukup besar serta periksa keadaan minyak pelumasnya.
2.Jika pena torak serta bantalan diganti maka harus diperiksa
keadaan sumbu ujung dan sumbu pangkal batang
penggerak.Kedua sumbu harus dalam keadaan sejajar.
PANGKAL BATANG PENGGERAK
A.PEKERJAAN
1.Pemeriksaan baut dan mur pangkal batang penggerak
-Periksa kekokohan baut dan mur
-Periksa ulir,bagian kepala serta batang terhadap kerusakan dan
keausan.
-Periksa plat penjamin serta pena penjamin terhadap hal yang tidak
normal.
2.Pemeriksaan pangkal batang penggerak
-Periksa keadaan permukaan sambungan belahan pangkal batang
penggerak.
-Jika menggunakan baut tap periksa keadaan ulir dalam pangkal
batang penggerak.
-Jika menggunakan bantalan berdinding tipis periksa permukaan
dalam dari pangkal batang penggerak dan muka kontak terhadap
kemungkinan kerusakan dan korosi.

Pemeriksaan bantalan pangkal batang penggerak

-Periksa permukaan bantalan dari kemungkinan perubahan


warna,kemacetan,retak,korosi serta keausan yang tidak normal.
-Jika menggunakan bantalan berlapis maka periksa dari keausan
lapisannya dengan teliti.
-Periksa permukaan luar dari bantalan serta letak dan keadaan
pelatuk penetapnya pada pangkal batang penggerak.
-Periksa keadaan sambungan pada permukaan bantalan dari
kelainan kelainan.
-Periksa keadaan kedua sisi pada permukaan bantalan.
-Periksa kotoran serta perubahan bentuk pada lubang dan alur
minyak lumas dipermukaan dalamnya.
Pengukuran

-Ukur diameter luar pena engkol dan dilakukan secara vertikal dan
horisontal sekurang kurangnya pada dua kedudukan pena yang
berbeda.
-Pasang bantalan pada pangkal batang penggerak kemudian
kokohkan bautnya dengan alat pengukur momen puntir sesuai
dengan spesifikasinya kemudian ukur diameter dalam bantalannya
yang diukur secara vertikal dan horisontal sekurang kurangnya
pada dua kedudukan pena engkol.
-Dalam beberapa hal pabrik pembuat juga mensyaratkan
pengukuran panjang baut pangkal batang penggerak.

Saat Pembongkaran
Pembongkaran bantalan dan pemeriksaan sebaiknya Dilakukan setiap
kali torak dikeluarkan dari dalam silinder.
Untuk mesin kapal sebaiknya pemeriksaan terhadap temperatur serta
kekokohan baut dan murnya dilakukan setiap bulan sekali.

Batas Pemakaian
-Bantalan sebaiknya diganti jika menunjukkan tanda
keretakan,pengelupasan,perubahan warna dan tanda kerusakan
lainnya.
-Max kelongaran pena torak terhadap bantalannya adalah

Dimana d adalah diameter pena engkol dalam mm.Batas keausan


tidak merata
-Batas keausan tidak merata pada pena engkol yang diperbolehkan
adalah sama dengan kelonggaran standart pada waktu pembuatan.
-Baut pangkal batang penggerak harus diganti setiap dua tahun(4000-
6000jam).
-Ganti pelat dan pena penjamin setiap kali baut dibuka.
Perhatian
Pada saat pembongkaran beri tanda pada bantalan ,baut mur dsb
sesuai dengan tempatnya masing masing guna menghindari
kesalahan atau kekeliruan pada waktu pemasangan.
Apabila permukaan dalam bantalan menunjukkan tanda korosi maka
periksa minyak lumas dan bahan bakar.
Pemasangan bantalan dilakukan dengan pertama tama
mengokohkan baut dan mur bantalan utama untuk menetapkan
posisinya masing masing setelah itu dikendorkan kembali, kemudian
kokohkan lagi hingga mencapai momen puntir sesuai syarat yang
ditetapkan pabrikan.
Setiap saat bantalan akan diganti maka diperiksa secara mendetail
keadaan poros engkolnya.

END SESSION
REPARASI MESIN
CRANKSHAFT

A.HUSNI SITEPU
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Bentuk dari crank shaft ditentukan oleh :
1. Jumlah cylinder
2. Tipe cylinder
3. Firing order

Crankshaft menjadi suatu komponen utama dalam suatu mesin


pembakaran dalam dimana Crankshaft menjadi pusat poros dari setiap
gerakan piston.. Fungsi utama dari crankshaft adalah mengubah
gerakan translasi yang dihasilkan oleh piston menjadi gerakan rotasi
yang nantinya akan diteruskan ke transmisi.

Crankshaft harus terbuat dari bahan yang kuat dan mampu


menahan beban atau momen yang kuat karena crankshaft harus
menerima putaran mesin yang tinggi.

Persyaratan material Crankshaft:

Kuat dan tahan terhadap pembebanan yang berubah-ubah


Permukaan pada bantalan harus tahan terhadap tekanan tinggi dan
keausan
Umumnya poros engkol terbuat dari baja karbon dengan tingkatan dan
daya tahan yang sangat baik.
Oil Hole
Didesign untuk menyalurkan oli pada crankshaft dimana diperlukan
adanya celah yang sesuai antara bantalan dan crankshaft. Celah ini
digunakan sebagai ruang oli dalam membentuk oil film (lapisan oli).
Celah ini sering disebut dengan oil clearance. Setiap kali melakukan
overhaul, celah ini diperiksa dengan alat yang disebut dengan plastic
gauge.

Oli pelumas harus selalu melumasi bagian-bagian poros engkol yang


bergerak, hal ini tentunya digunakan untuk mencegah terjadinya
kontak langsung antara logam dengan logam, terutama antara fixed
bearing dengan poros
engkol selama berputar.
Crank pin (pena engkol) : bagian poros engkol yang akan dihubungkan
dengan big end pada connecting rod, crank pin akan dipasangi
bantalan yang biasa disebut dengan metal jalan.
Pada jenis mesin yang menggunakan susunan silinder tipe segaris atau
in line, jumlah dari pena engkol atau crankpin adalah sama dengan
jumlah silindernya. Sedangkan pada mesin yang menggunakan
susunan silinder tipe v, pena engkol (crank pin) berjumlah setengah dari
jumlah silindernya.

Crank journal dan main journal : bagian poros engkol yang


dihubungkan dengan block silinder, main journal merupakan crank
journal yang terletak di tengah. Crank journal terdapat bantalan yang
disebut dengan bantalan duduk (metal duduk), sementara pada main
journal juga terdapat bantalan yang disebut dengan metal jalan.

Crank journal ini ditopang oleh bantalan poros engkol (metal duduk)
pada crankcase, dan poros engkol berputar pada journal.

Pada poros engkol juga dilengkapi dengan balance


weight yang berguna untuk menjaga keseimbangan
poros engkol ketika berputar.
Pemeriksaan
Periksa keadaan permukaan kontak dengan bantalan, kondisi
pelumasan juga kemungkinan perubahan warna dan korosi.
Periksa poros dari kemungkinan kotoran, retak serta keausan yang tidak
merata.
Periksa keadaan lubang minyak lumas.
Periksa keadaan bobot balance, roda gigi dsb.

Pengukuran
Ukur diameter luar journal dan pena engkolnya yang dilakukan pada
arah vertikal dan horizontal.
Saat Pembongkaran
Pemeriksaan dan pengukuran pena engkol dilakukan setiap torak
dikeluarkan dari dalam silinder.
Pemeriksaan dan pengukuran jurnal engkolnya dilakukan setiap
bantalan utamanya dibongkar.

Batas Pemakaian
Perbaiki atau ganti jika pena ataupun jurnal apabila terdapat retak
atau mencapai keausan sebesar

Dimana d adalah diameter jurnal atau pena engkol dalam milimeter.


END SESSION

REPARASI MESIN
OIL PUMP

A.HUSNI SITEPU
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POMPA MINYAK LUMAS
Dalam sistem pelumasan pompa oli atau oli pump berfungsi
untuk menghisap minyak pelumas dari bak oli dan menekan
atau menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak
dengan tujuan agar bagian bagian tersebut dapat terlumasi
dengan oli. Pompa oli ada yang digerakan oleh poros
engkol dan ada juga yang digerakkan oleh poros nok, serta
timing belt dan lain sebagainya. Filter oli terpasang pada
inlet pompa oli yang berfungsi untuk menyaring kotoran
kotoran yang ada pada oli. Pompa oli yang sering dan biasa
digunakan pada mesin ada dua macam yaitu model roda
gigi dan model trochoid.

Pompa oli Model Roda Gigi


Pada model ini, roda roda gigi
terdiri dari gigi penggerak (drive
gear) dan gigi yang digerakan
(driven gear) berputar secara
bersamaan untuk menghisap dan
memompakan oli ke bagian
bagian mesin yang bergerak.
Roda gigi ini terdapat di dalam
pompa oli. Pompa oli model roda
gigi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu pompa oli tipe internal
gear dan pompa oli tipe external
gear.
Pompa oli Model Rotor (Trochoid)
Pada model ini, pompa oli
dilengkapi dengan 1 buah rotor
penggerak dan 1 buah rotor yang
digerakkan di dalam rumah oli pump
(pump body). Bila rotor penggerak
berputar, maka rotor yang
digerakkan langsung ikut sama-sama
berputar. Poros rotor penggerak
tidak satu titik pusat (offset) dengan
rotor yang digerakkan. Oleh karena
itu besarnya ruangan dibentuk oleh
dua ruangan yang berputar. Oli
terhisap ke pompa oli saat ruangan
membesar dan oli ditekan ke
ruangan yang mengecil.

Trochoid pump bentuknya sederhana dibandingkan dengan pompa


model gigi dan lebih dapa diandalkan. Selain itu juga, volume oli yang
keluar lebih besar dan banyak unuk setiap kali berputar. Ini berarti
ukuran atau bentuk pompa dapat lebih diperkecil lagi.

POMPA MINYAK LUMAS JENIS RODA GIGI


Pemeriksaan
1.Periksa permukaan gigi gigi terhadap keausan,gejala kavitasi dan
kerusakan lainnya.
2.Periksa permukaan keliling terhadap gejala kemacetan
3.Periksa poros dari keausan terutama pada bagian poros yang
menggunakan sekat minyak lumas.
4.Periksa permukaan kontak poros dengan bantalannya.
5.Periksa kondisi sekat minyak lumas dari keausan, sobek atau
kerusakan lainnya.
6.Periksa permukaan dalam rumah pompa dari korosi dan keausan.
7.Periksa katup pengatur tekanan minyak lumas terhadap kelainan
yang mungkin terjadi pada dudukan katup, katup, jalan katup dan
pegas katup.
Pengukuran
1.Ukur permukaan puncak roda gigi dengan rumah pompa
2.Ukur diameter poros, jika menggunakan sekat minyak lumas
mak yang diukur bagian poros yang bersentuhan dengan sekat
tersebut.
3.Ukur diameter dalam bantalannya.

Saat Pembongkaran guna reparasi


-Dilakukan setiap kali mesin dibongkar

Batas Pemakaian
1.Perbaiki atau ganti roda gigi apabila terjadi kerusakan berat.
2.Perbaiki atau ganti poros apabila mengalami kerusakan berat.
3.Jika bantalan memperlihatkan gejala keausan atau unbalance maka
harus diganti.
4.Sekat minyak lumas sebaiknya diganti setiap kali porosnya
dikeluarkan.
5.Batas kelonggaran bagian bagian utama adalah 2,5 kali kelonggaran
standartnya.

Perhatian
1.Pada waktu pembongkaran periksa kekokohan mur dan bautnya.
2.Beri tanda pada gigi yang berpasangan guna menghindari kesalahan
pemasangan.
3.Periksa apakah katup pengatur tekanan minyak lumas bakerja sesuai
dengan tekanan minyak yang diminta tanpa kebocoran serta hal lain
yang tidak normal.
POMPA MINYAK LUMAS JENIS TRIKOIDA
Pemeriksaan
1. Periksa rotor luar terhadap kerusakan pada permukaan keliling ,permukaan
gigi dsb.
2. Periksa rotor dalam terhadap kemungkinan kerusakan pada permukaan
keliling ,permukaan gigi dan sisinya, termasuk lubang pasak atau gerigi
penetap pada roda gigi.
3. Periksa keausan dan kerusakan poros pada bagian bantalan , sekat minyak
lumas dsb.
4. Periksa keausan dan perubahan warna pada bagian yang bergesekan
dengan bantalan.
5. Periksa keadaan packing dan cincin O yang dipakai.
6. Periksa katup pengatur tekanan minyak lumas terhadap kelainan yang
mungkin terjadi pada dudukan katup, katup, jalan katup dan pegas katup.

Saat pembongkaran
Dilakukan setiap kali pembongkaran
mesin.

Pengukuran
Ukur diameter dalam rumah pompa dan diameter luar rotor luar.
Ukur dibeberapa tempat kelonggaran radial pada rotor.
Ukur ketebalan rotor untuk mengetahui kelonggaran aksialnya.
Ukur diameter poros dan diameter dalam bantalannya.
Batas Pemakaian
Dalam hal terjadi hal dibawah ini maka harus diganti:
Kelonggaran rotor luar terhadap rotor dalam melebihi 2,5 kali kelonggaran
standarnya.
Kelonggaran radial rotor thdp rumah pompa melebihi 2,5 x kelonggaran
standarnya.
Kelonggaran aksial rotor dalam atau rotor luar terhadap rumah pompa
melebihi 2,5 kali kelonggaran standarnya.
Ganti bantalan jika mengalami keausan atau unbalance yang terlalu
besar.
Ganti packing dan cincin O setiap kali pompa dibongkar.

Perhatian
1. Ukur dengan teliti ketebalan packing yang lama dan ganti dengan
packing baru yang memiliki ketebalan sama.
2. Periksa apakah katup pengatur tekanan minyak lumas bekerja sesuai
dengan tekanan minyak yang diminta tanpa kebocoran serta hal lain yang
tidak normal.

FILTER OLI

fungsi saringan oli atau filter oli dalam Sistem Pelumasan menyaring
kotoran-kotoran yang terdapat di dalam oli, sebelum oli itu melumasi
bagian-bagian mesin seperti poros engkol, mekanisme katup, dan lain
sebagainya. Karena apabila bagian bagian yang bergerak dan
bergesekan tersebut dilumasi oleh oli yang kotor atau terdapat kotoran,
maka dapat mengakibatkan komponen komponen tersebut akan
cepat menjadi aus, lebih lagi dapat menyebapkan kerusakan.
Pada filter oli juga dipasang relief valve. Apabila elemen eleman
saringan tersumbat oleh kotoran-kotoran, maka akan terjadi
perbedaan tekanan antara saluran masuk dan saluran keluar. Dan
apabila sudah melebihi tekanan yang sudah ditetapkan (yakni
1kg/cm2, 14 psi, 98 KPa), maka katup bypass akan membuka dan
menyalurkan oli langsung ke bagian mesin yang bergerak untuk
menghindari kerusakan dan keausan yang lebih fatal dan parah.

END SESSION

Anda mungkin juga menyukai