Anda di halaman 1dari 92

1

MEMELIHARA / SERVIS ENGINE

Penampang Engine

Gambar : Mesin 4 silinder, 4 langkah, model bubungan dikepala (OHC)

1. Lengan penekan (push rod)


2. Tutup katup/tutup kepala silinder (head cylinder cover)
3. Distributor (distributor)
4. Katup buang (exhaust valve)
5. Torak (piston)
6. Silinder (cylinder)
7. Roda penerus (fly wheel)
8. Batang torak (connecting rod)
9. Poros engkol (crankshaft)
10. Blok silinder (cylinder block)
11. Panci oli (oil pan)
12. Gigi penggerak pompa oli (oil pump driver gear)
13. Sabuk pemutar (timing belt)
14. Puli poros engkol (crankshaft pulley)
15. Alternator/generator (alternator)
16. Rantai timing (timing chain)
17. Kepala silinder (cylinder head)
18. Poros bubungan/bubungan (camshaft)
19. Karburator (carburator)
20. Saringan udara (air filter)
KEPALA SILINDER

engine module 2nd class by and


2

1. Kepala Silinder (cylinder head)

Kegunaan / fungsi :

Untuk menutup blok silinder dan sebagai ruang bakar


Sebagai dudukan dari katup-katup, busi, injektor, poros kam, saluran gas
masuk dan keluar, saluran air pendinginan dan pelumasan.

Bagian-bagiannya :

1. Pegas katup
2. Batang katup
3. Pengatur katup
4. Ruang pendingin (air)
5. Busi
6. Saluran masuk

engine module 2nd class by and


3

7. Dudukan katup
8. Ruang bakar
9. Paking kepala silinder

2. Macam-Macam Pendingin Kepala Silinder


Kepala silinder harus didinginkan, karena kepala silinder langsung
bersinggungan dengan pembakaran motor.
1. Pendinginan udara

Sirip-sirip pendingin akan, memperluas bidang permukaan (sebagai


pendingin)
Suara keras akibat getaran sirip
Biasanya terdapat pada sepeda motor, ada juga pada mobil (VW).
2. Pendinginan air
Ke radiator

Saluran-saluran
Saluran-saluran

Dari pompa air

Melalui saluran-saluran, air dapat bersikulasi dari blok silinder motor ke


saluran pendingin pada kepala silinder, kemudian ke radiator.
Dapat meredam suara motor
Pendinginan merata.
3. Bentuk-Bentuk Ruang Bakar

engine module 2nd class by and


4

Perencanaan ruang bakar mempengaruhi :

Perbandingan kompresi
Efesiensi motor
Kecenderungan knocking
Daya motor

SMK BB PENGGANTIAN PAKING KEPALA


TEKNIK KENDARAAN RINGAN
MOTOR OTOMOTIF
SILINDER PADA MOTOR OHV 01

1. Tujuan Pembelajaran
Agar siswa dapat :
Melepas dan memasang kepala silinder
Memeriksa permukaan-permukaan berpaking
Memeriksa keretaan pada kepala silinder
Mengganti paking kepala silinder
2. Alat Bahan
Tool box Dead engine
Mistar baja Amplas
Fuller Gauge Kain lap
Mistar sorong Pembersih
Pistol udara
Skrap
3. Langkah kerja
Pelepasan, hal-hal yang perlu diperhatikan :
Lepas terminal negatif baterai
Buang air pendingin dari radiator dan blok motor (gunakan kran-kran
pembuang)
Lepas slang radiator bagian atas, kabel busi dan kabel pengukur temperatur.

engine module 2nd class by and


5

Perhatikan urutan melepas unit tuas penekan katup.

Lepas batang-batang penekan dan susun berurutan


Hati-hati waktu melepas baut saluran buang, jangan sampai patah. Beri
pelumas penetran dahulu.
a) Cara melepas baut kepala silinder. Perhatikan urutannya dibawah ini.

4. Pemeriksaan Kepala Silinder


1. Langkah-langkah pemeriksaan
Periksa permukaan kepala silinder dari keausan/ retak

engine module 2nd class by and


6

Periksa keausan permukaan kepala silinder.

Kriteria : A maksimal 0,2 mm


B maksimal 0,05 mm
Periksa kelurusan saluran masuk dan buang pada kepala silinder

Kebengkokan maksimum 0,2 mm


Periksa keretakan kepala silinder disekitar dudukan katup buang, jika oli
tercampur dengan air pendingin (seperti susu).

engine module 2nd class by and


7

2 Pembersihan
Bersihkan permukaan berpaking dengan sekrup dan sikat kawat
Perhatikan lubang-lubang ulir baut kepala silinder pada blok silinder,
lubang-lubang tersebut harus bersih. Tiup/semprot dengan pistol udara
Cuci kepala silinder dan perlengkapannya dengan solar.
Periksa kelurusan permukaan saluran masuk dan buang (lihat gambar di
bawah ini).
Kebengkokan maksimum 0,2 mm

Periksa kelurusan permukaan blok silinder


Kriteria : B maksimal 0,1 mm
A maksimal 0,05 mm

engine module 2nd class by and


8

5. Pemasangan kembali

Pasang paking-paking. Beri vet, jika permukaan paking tidak dilapisi bahan
sintesis. Perhatikan tanda TOP pada paking-paking. Beri pelumas pada
baut-baut kepala silinder
Perhatikan urutan pengencangan baut silinder, momen pengencangan lihat
buku manual
Pengencangan dilakukan 2 tahap atau lebih.
Tahap I : 1/4 momen yang diijinkan

engine module 2nd class by and


9

Perhatikan urutan pengencangan unit tuas penekan katup, momen


pengencangan lihat buku manual
Tahap II : 1/2 momen yang diijinkan
Tahap III : 3/4 momen yang diijinkan, dst.
Jangan terlalu keras !

Penyetelan katup harus setelah pengencangan baut kepala silinder


Jangan lupa pembuangan udara pada sistem pendinginan

engine module 2nd class by and


10

BLOK SILINDER

1. Blok Silinder (cylinder block)


Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian pokok motor. Bentuk dan
konstruksi blok silinder tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
Jumlah silinder, susunan silinder, susunan katup, jenis pendinginan, letak poros
kam, tempat dudukan motor, bahan serta pembuatannya.

Keterangan :

1. Cincin torak (dua cincin kompresi 7. Busing/bantalan


dan satu cincin oli) 8. Bantalan spigot
2. Torak 9. Bantalan utama
3. Pena torak 10. Tutup bantalan
4. Batang torak 11. Baut tutup bantalan
5. Bantalan batang torak/bantalan 12. Bantalan sisipan
Ujung besar (big end)
6. Tutup bantalan

engine module 2nd class by and


Konstruksi sederhana, baik untuk
motor 2 s.d 6 silinder
11

2. Jenis Konstruksi Blok Silinder


Berdasarkan susunan silinder :

PEMERIKSAAN DAN
02
PENGUKURAN BLOK
SILINDER
Sebaris

Konstruksi pendek, kompak dan


kaku
Baik untuk motor 6 s.d 12 silinder
Sifat getaran paling buruk oleh
karena itu jarang digunakan untuk
motor 2 atau 4 silinder.
Bentuk
V

Konstruksi rendah tapi lebar


Baik untuk 2 s.d 12 silinder
Sifat getaran paling baik.

Box
engine module 2nd class by and
er (tidur)
12

SMK BB
TEKNIK KENDARAAN
RINGAN
MOTOR OTOMOTIF

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Agar siswa dapat :
Memeriksa secara visual blok silinder
Memeriksa kerataan blok silinder
kelurusan bantalan utama
Memeriksa saluran oli
Mengukur tabung silinder serta menentukan oversize

2. Alat Bahan
Tool box Blok silinder
Mistar baja Amplas
Dial Bore Gauge Kain lap
Fuller Gauge Pembersih
Mistar sorong
Mikrometer luar
Pistol udara
Skrap

3 Langkah Kerja

Pembersihan

Bersihkan blok silinder dengan pencuci


Bersihkan saluran-saluran oli dengan pistol udara
Bersihkan permukaan-permukaan yang berpaking dengan skrap dan amplas

engine module 2nd class by and


13

Pemeriksaan Awal
4. Pengukuran Blok Silinder Tunggal/Kering

Kontrol kebengkokan (permukaan atas)

Sebab kebengkokan :
Panas yang berlebihan (over
heating)

Mistar baja Feeler Kebengkokan maksimum yang


diijinkan 0,15 mm

Posisi Pengukuran

Kontrol kebengkokan (permukaan bawah)

kebengkokan maksimum yang


diijinkan 0,1 mm
kebengkokan yang terjadi agak
sulit diperbaiki, tetapi bisa
dilaksanakan pada bengkel
reparasi

engine module 2nd class by and


14

5. Mengukur Tabung Silinder

Bersihkan kembali tabung-tabung silinder


Ukur diameter asli tabung silinder dengan vernier caliper pada bagian
bawah/ bagian yang tidak terkena gesekan cincin piston

Pasang dial indicator pada tangkai cylinder gauge sampai jarum dial
bergerak 0,10 mm.

Cara memilih replacement rod dan washer : Pertama ukurlah diameter


silinder dengan vernier caliper. Selanjutnya lihat hasilnya, angka dibelakang
koma apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm. Contoh
Bila hasil pengukuran = 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod = 50 mm
Replacement washer = 2 mm

engine module 2nd class by and


15

Bila hasil pengukuran = 52,70 mm, pilihlah sebagai berikut :


Replacement rod = 50 mm
Replacement washer = 3 mm
Pilih dan pasangkan replacement rod dan washer pada kaki pengukur
cylinder gauge, sesuai dengan besar diameter asli silinder.

Setkan cylinder gauge pada mikrometer sesuai dengan diameter asli,


kemudian dial gauge diset pada nol ke jarum penunjuknya (pointer).
Kemudian masukkan cylinder gauge ke dalam silnder, pada waktu
pengukuran tabung silinder cylinder gauge digerakkan kekiri dan kekanan.
Mengambil hasil pengukuran posisi cylinder gauge harus tegak lurus (pada
saat kembalinya jarum) dan dapatkan hasil pengukuran yang terkecil.
6. Hasil Pengukuran
Ditentukan letak jarum dengan posisi nol, jika jarum bergerak searah jarum
jam (kekanan), hasilnya set mikrometer dikurangi dengan hasil pengukuran.
Sedangkan, jika jarum bergerak berlawanan jarum jam (kekiri), hasilnya set
mikrometer ditambah dengan hasil pengukuran.
Pengukuran tabung silinder

Posisi pengukuran
X Arah sumbu poros engkol
Y
(memanjang)

Y Arah 900 terhadap sumbu poros


X engkol (melintang)

engine module 2nd class by and


16

Bagian-bagian pengukuran
Awal langkah cincin piston

1. ATAS, sedikit ke bawah awal


langkah cincin piston

2. TENGAH, di tengah langkah cincin


piston

3. BAWAH, sedikit ke atas akhir


langkah cincin piston.

Akhir langkah cincin piston.


Diameter asli.

INFORMASI
Keausan adalah selisih hasil pengukuran terbesar dikurangi diameter standart.
Ketirusan adalah selisih hasil pengukuran terbesar dikurangi hasil pengukuran
terkecil dari satu posisi pengukuran X atau Y saja.
Contoh : X1 X2, X2 - X3, X3 X2, X2 X1.
Y1 Y2, Y2 - Y3, Y3 Y2, Y2 Y1.
Kelonjongan/keovalan adalah selisih hasil pengukuran terbesar dikurangi hasil
pengukuran terkecil dari 2 posisi pengukuran X dan Y pada 3 posisi.
Contoh: X1 Y1, X2 Y2, X3 Y3 atau sebaliknya

Tabel Hasil Pengukuran

Silinder Posisi pengukuran

No X memanjang Y melintang
Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong

1 Diameter asli : . Diameter asli : .


1. 1.
2. 2.
3. 3.

engine module 2nd class by and


17

Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong

2 Diameter asli : . Diameter asli : .


1. 1.
2. 2.
3. 3.
Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong

3 Diameter asli : . Diameter asli : .


1. 1.
2. 2.
3. 3.
Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong

4 Diameter asli : . Diameter asli : .


1. 1.
2. 2.
3. 3.

Batas ketirusan/kelonjongan maks 0,08 0,10 mm

Ketirusan maks : min :


Kelonjongan maks : min :
Kesimpulan :

engine module 2nd class by and


18

PISTON

1. Piston (piston)
a) Fungsi Piston :
Mengisap, mengkompresi gas baru dan membuang gas bekas
Merubah tekanan hasil pembakaran menjadi gaya dorong pada batang
piston
Mengatur pemasukan dan pembuangan gas pada motor 2 tak
b) Bagian/ ukuran utama pada piston
1. Puncak piston
1 2. Bidang api
3. Bidang cincin
4. Pinggang piston
2

3
D = Diameter piston (diukur
melintang terhadap pena, pada

4 bagian bawah pinggang)

Tk = Tinggi komponen
D
Dp = Diameter mata pena piston
2. Cincin Piston (piston ring)
a) Fungsi cincin kompresi
Sebagai perapat antara piston dengan silinder, agar tidak terjadi
kebocoran gas dari ruang bakar ke rumah poros engkol.
Sebagai penyekat oli, agar tidak masuk ke ruang bakar
Memindahkan panas piston ke dinding silinder.

3. Pena Piston (piston pin)


Pena piston berfungsi sebagai pemindah gaya dalam hubungan antara piston
dan batang piston.

Macam-macam pengikatan pena piston

engine module 2nd class by and


19

1. Pengikatan dengan sekrup Yang bergerak bebas adalah :


Pena piston dengan batang piston .
pena piston terikat mati terhadap
piston.

2. Pengikatan dengan baut klem Yang bergerak bebas adalah piston


dengan pena piston . pena piston
terikat mati pada batang piston.

3. Pengikatan tekan Yang bergerak bebas adalah pena


piston dengan piston.
Yang diikat tekan / press antara pena
piston dengan batang piston

engine module 2nd class by and


20

4. Pengikatan dengan cincin Yang bergerak bebas adalah :


penjamin (snap ring) Pena piston dengan batang piston.
Pena piston dengan piston.

Cincin penjamin

4 Batang Piston (connecting rod)


a) Fungsi batang piston :
menghubungkan piston dan poros engkol
merubah gerak lurus piston menjadi gerak putar pada poros engkol.
Memindahkan gaya piston ke poros engkol dan membangkitkan momen
putar pada poros engkol.
c) Nama bagian-bagian pada batang piston

SMK BB
MEKANISME PISTON
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
MOTOR OTOMOTIF 03

1. Tujuan khusus Pembelajaran


Agar siswa dapat :
Menyebutkan bagian bagian dan ukuran pada piston
Menyebutkan persyaratan bahan dan cara pembuatan piston
Menjelaskan mengapa kedudukan sumbu pena piston sering digeser ke arah
samping ke sisi yang menerima gaya samping pada langkah usaha.
Menjelaskan alasan piston dibuat bentuk tirus dan lonjong
Dapat melepas dan memasang piston serta kelengkapannya

engine module 2nd class by and


21

2. Alat Bahan
Tool box Dead Engine
Piston Ring Expander Piston
Piston Ring Compressor Amplas
Tang Longnouse Kain lap
Mikrometer luar Pembersih
Pistol udara

3. Langkah Kerja
1. Melepas Cincin Piston
Lepas cincin piston dengan alat pengembang cincin piston (piston ring
expander)

Letakkan cincin piston secara berurutan dan ikat dengan isolasi sehingga
tidak tertukar dengan silinder lain
Periksa tanda dudukan piston dan batang piston, agar waktu pemasangan
tidak terbalik.

Tanda Tanda
Depan Depan
Depan

Lurus

Depan
Depan Depan
Depan

2. Melepas pena piston


a) Pena piston tanpa ring pengunci

engine module 2nd class by and


22

Pena piston dapat dilepas, tanpa merusak piston. Pena harus dilepas
jika misalnya penggantian piston, penggantian piston dan pena piston.
Pelepasanya dengan menggunakan tekanan (press)
b) Pena piston dengan ring pengunci
Lepaskan snap ring dalam memakai tang longnouse dalam

Keluarkan pena piston dari batang piston dan piston. Bila pena piston

CATATAN
Susun piston, pena piston, cincin piston dan batang piston menurut urutan yang
benar, sehingga mempermudah pemasangan kembali.

Depan

engine module 2nd class by and


23

1 2 3 4

3. Pemeriksaan Pena Piston


Periksa secara visual permukaan dan mata pena piston (pada piston dan
batang piston). Jika terdapat goresan-goresan atau berwarna
biru/kelebihan panas, maka harus diganti baru.
Periksa kelonggaran pena piston terhadap mata pena piston.

KRITERIA

Pena piston dapat digerakan dengan tenaga ibu jari baik


Pena piston dapat digerakkan tanpa tenaga sedang
Pena piston dapat digerakkan longgar jelek

4. Pemeriksaan Piston
Bersihkan alur cincin piston dengan menggunakan alat pembersih alur
cincin piston atau potongan cincin piston bekas.

engine module 2nd class by and


24

Ukurlah diameter piston dengan posisi 90 0 terhadap sumbu pena piston,


tempat pengukuran dan toleransi lihat buku manual.

2
5. Pemeriksaan Cincin Piston
Memeriksa celah sisi cincin piston :
Pasangkan cincin piston ke dalam alur cincin piston yang semestinya.
Ukur celah sisinya dengan fuller gauge

Hasil pengukuran celah sisi cincin piston

Piston no. 1 Piston no. 2 Piston no. 3


1. 1. 1.
2. 2. 2.
3. 3. 3.

Piston no. 4 Piston no. 5 Piston no. 6


1. 1. 1.
2. 2. 2.
3. 3. 3.
Data buku manual : _0,03 0,15 mm___________________________
6. Merakit Piston dan Perlengkapannya
Memasang pena piston, piston dan batang piston :
Pasang batang piston pada piston sesuai dengan tanda yang ada
Pasang pena piston pada piston dan batang piston dengan cara kebalikan
dari langkah pembongkaran
Pasang pengunci pena piston (snap ring), lihat gambar.

engine module 2nd class by and


25

Benar Salah

7. Memasang Cincin Piston


Sebelum memasang cincin piston periksa tanda-tanda/kode pada cincin
piston, tanda-tanda/kode tersebut hendaknya selalu mengahadap ke atas

Memasang cincin piston dengan alat pengembang cincin piston (piston


ring expander)

Memasang cincin piston secara berurutan memakai piston ring expander


dan tempatkan ujung-ujung cincin piston dengan perbedaan 120 0 -1800

Depan Depan
Alat pelebar ring Alat pelebar ring
No. 1 No. 1

No. 2

No. 2
No. 3
(2 cincin torak) (3 cincin torak)
Bersihkan saluran oli pada batang piston dengan udara bertekanan

engine module 2nd class by and


26

8. Pemasangan Piston ke Blok Silinder


Pasang alat penekan pada piston (piston ring compressor) kemudian
masukkan piston pada lubangnya dengan cara memukul sedikit, tanpa
tenaga, dengan batang palu.
Perhatikan dua hal di bawah ini :
1. Pangkal batang piston harus dihantar dengan tangan supaya dapat
memusat pen pada poros engkol
2. Apabila terasa hambatan pada waktu cincin-cincin piston masuk lubang
silinder, jangan dipaksa, kontrol dudukan dan pengencangan alat penekan
cincin piston.

POROS ENGKOL

1. Poros engkol (crankshaft)

engine module 2nd class by and


27

Jurnal poros engkol

Jurnal batang torak

a) Fungsi
Gerakan lurus/ bolak-balik torak sebagai akibat tekanan gas pembakaran
dirubah menjadi gerakan putar dengan perantaraan batang torak.
Pembebanan pokok
Pembebanan puntir
Pembebanan bengkok

Puntir Bengkok

engine module 2nd class by and


28

2. Bagian-Bagian Utama Poros Engkol

3 4
1 2

engine module 2nd class by and


29

Keterangan
1 Jurnal batang torak : Jurnal dan batang torak dihubungkan dengan
bantalan luncur
Jurnal batang torak menerima langsung
tekanan pembakaran

2 Jurnal poros engkol : Didukung langsung bantalan utama dengan


blok silinder

3 Bobot balans : untuk menyeimbang gaya-gaya yang tidak


seimbang dari mekanisme poros engkol

4 Lubang oli : Dengan pelumasan tekan oli dari bantalan


utama poros engkol ke bantalan luncur batang
torak
Lubang dibuat besar untuk mengurangi berat
poros engkol.

SMK BB
POROS ENGKOL
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
MOTOR OTOMOTIF 04

1. Tujuan Khusus Pembelajaran


Agar siswa dapat :
Membongkar/merakit komponen-komponen utama pada motor
Membongkar/merakit poros engkol dan kelengkapannya
Memeriksa/mengukur/menilai bagian-bagian mekanisme engkol

2. Alat Bahan
Tool Box Motor
Kunci momen Poros Engkol
DTI (dial test indicator) Kain lap
V blok Kertas gosok halus
Meja perata Oli
Plastik pengukur
(plasticgauge)

engine module 2nd class by and


30

3. Langkah kerja
Pembongkaran
Bersihkan motor
Pasang motor pada stand pemegang
Keluarkan oli
Lepas kepala silinder. Pada motor OHC, perhatikan pada tanda-tanda timing
!
Lepas komponen-komponen yang berikut pada blok motor (starter,
generator, pompa bensin, puli, roda gaya, bak karter, penggerak poros kam,
poros kam pada motor OHV dst.) Sampai tinggal hanya mekanisme engkol
saja.
Kontrol/pasang tanda pada tututp bantalan poros engkol dan pada batang
piston.
Persyaratan : tanda-tanda harus memastikan tempat dan arah pemasangan dari
setiap bagian mekanisme engkol. Lihat contoh-contoh gambar di bawah ini !

Sebelum piston dikeluarkan, bersihkan sisi kerak pada ujung atas silinder.
Pakailah skrap dan kertas gosok.
Lepas dan keluarkan batang piston dengan pistonnya. Tempatkan bagian-
bagian sesuai dengan gambar, perhatikan supaya bantalan-bantalan tidak
akan tercampur-campur.

engine module 2nd class by and


31

1 2 3 4

Lepas tutup-tutup
bantalan poros engkol, keluarkan poros engkol dan tempatkan bagian-
bagian sesuai dengan gambar.

Atas

Bawah
1 2 3 4 5

Beri tanda (nomor) pada punggung bantalan-bantalan (pakai alat tulis listrik
atau penggores)
Pemeriksaan poros engkol
Periksa poros engkol secara visual : kondisi permukaan luncur pada pen-
pen dan keausannya pada dudukan sil dan pasak puli. Jika permukaan
tergores, perbaiki dengan kertas gosok halus.

engine module 2nd class by and


32

Periksa keolengan/kebengkokan poros engkol dengan memasang poros


engkol pada 2 V-blok di atas meja perata dengan DTI (dial test indikator)

Max 0,05 mm

Periksa diameter pena-pena bantalan poros engkol dan batang piston


dengan mikrometer. Lihat petunjuk halaman berikut.
Perhatikan : sebelum pengukuran dimulai, mikrometer harus dikalibrasi.

engine module 2nd class by and


33

Pemeriksaan kelonjongan dan ketirusan sumbu poros engkol


Pengukuran 1 & 2
1 2

3 4

Pengukuran 3 & 4

Kesimpulan

Kelonjongan maksimum
Antara pengukuran nomor 1 dan 3
atau antara pengukuran nomor 2
dan 4
Tulislah keausan yang terbesar !

A
engine module 2nd class by and
34

Ketirusan
maksimum
Antara pengukuran nomor 1 dan 2
atau antara pengukuran nomor 3
dan 4
Tulislah keausan yang terbesar !

engine module 2nd class by and



Perhatikan !
engan mikrometer, ukurlah dengann MS (Mistar Sorong) sebagai patokan
LATIHAN PENGUKURAN DIAMETER SUMBU ENGKOL

engine module 2nd class by and


35
36

engine module 2nd class by and


37

MEKANISME KATUP
1. Mekanisme Katup (valve mechanist)
Adalah kelengkapan mesin yang berfungsi :
Memasukan campuran udara dan bahan bakar dari karburator ke dalam
silinder
Membuang gas sisa pembakaran dari dalam silinder ke knalpot

Diagram sudut pengantar katup Motor 4 Tak

Berilah warna untuk setiap langkah pada diagram di bawah ini !

KIB = Katup Hisap Buka


KIT = Katup Hisap Tutup
KBB = Katup Buang Buka
KBT = Katup Buang Tutup

Langkah hisap
Langkah kompresi
Langkah usaha
Langkah buang

engine module 2nd class by and


38

Kesimpulan :
Katup isap mulai membuka sebelum TMA dan menutup sesudah TMB
Katup buang mulai membuka sebelum TMB dan menutup sesudah TMA

Maka :
1. Sudut pengatur katup melebihi sudut langkah kerja motor (180)
2. Akibat kelebihan sudut pembukaan katup, terjadi 2 katup yang membuka
secara bersamaan di namakan overlap/gerak gunting

engine module 2nd class by and


39

Besar sudut pengatur katup (contoh)

engine module 2nd class by and


40

Sudut pembukaan katup isap = 150 + 1800 + 600 = 2550 pe


Sudut pembukaan katup buang = 600 + 1800 + 150 = 2550 pe
Sudut gerak gunting = 150 + 150 = 300 pe

Pada umumnya sudut pembukaan katup hisap/buang adalah antara 2400 2800 pe,
sudut gerak gunting antara 200 800 pe

Note :

engine module 2nd class by and


41

Semakin besar gerak Gunting semakin besar pula kemampuan motor, tapi
kestabilan motor jadi berkurangSoal perhitungan
1. Hitunglah :

a. Sudut pembukaan katup


hisap dan buang
b. Besar sudut gerak gunting
c. Waktu pembukaan katup jika
motor berputar 4000 rpm

Jawab
a. Katup hisap = 100 + 1800 + 500 = 2400 pe
Katup buang = 500 + 1800 + 100 = 2400 pe

b. Sudut overlap/ gerak gunting = 100 + 100 = 200 pe

c. Waktu untuk 1 putaran = 1/4000 menit = 60/4000 detik = 0,015 detik


satu putaran ( 3600 ) = 0,015 detik

Jadi waktu pembukaan katup pada putaran 4000 rpm


= 2400 x 0,015

3600
= 0,01 detik

engine module 2nd class by and


42

2. Katup Dengan Perlengkapannya

Keterangan :
1. Katup 5. Penjamin pegas (ring)
2. Dudukan katup 6. Pengunci
3. Pengantar katup 7. Sil katup
4. Pegas katup
gesek
1. Katup (valve)
Fungsi Katup : Untuk mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder
dan pengeluaran gas bekas.

engine module 2nd class by and Margin / ketebalan


43

Bagian-bagiannya :

1. Batang katup
2. Pengunci
3. Dudukan daun katup
4. Daun katup

2. Batang penekan (push rod)


Fungsi : Memindahkan gerakan penumbuk ketuas katup
Persyaratan : Batang harus ringan dan tahan terhadap lengkungan

Konstruksi umum

Tuas katup

Mangkok

Di las

Pipa

Peluru

engine module 2nd class by and


44

Untuk memperkecil massa, batang penekan selalu terbuat dari pipa


Pada motor besar, bagian pipa sering terbuat dari campuran aluminium

engine module 2nd class by and


45

3. Celah Katup dan Penyetelnya

Fungsi Celah Katup :

Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua


keadaan temperatur

Mur penyetel Celah katup

Mengapa celah katup harus disetel ?


Keausan pada sistem penekan katup Celah menjadi besar
Keausan pada daun katup dan dudukannya celah menjadi kecil

Karena keausan-keausan tersebut tidak merata, celah katup berubah dan perlu
disetel, setiap 20.000 km

engine module 2nd class by and


46

Celah Terlalu Besar

Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan)


Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)

Celah Terlalu Kecil

Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya


Gerak gunting juga lebih lama kerugian gas baru besar
Akibatnya : putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)

engine module 2nd class by and


47

Tidak Ada Celah Katup

Katup tidak menutup dengan sempurna

Ada kerugian gas baru tenaga motor berkurang

Pembakaran dapat merambat ke karburator

Katup-katup dapat terbakar karena tidak ada pemindahan panas pada daun

katup.

SMK BB
SETEL KATUP
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
MOTOR OTOMOTIF 05

1. Tujuan Pembelajaran :
Agar siswa dapat :

Menentukan katup isap/buang


Menentukan katup-katup yang dapat disetel
Menyetel celah katup menurut spesifikasi
2. Alat Bahan
Tool Box Engine Stand
Set kunci sok Paking (tutup kepala
Fuller gauge silinder)
Kain lap

3. Langkah kerja

engine module 2nd class by and


48

Cari besar celah katup di manual book


Besarnya celah katup pada mesin panas/dingin biasanya tidak sama
Mesin panas : katup in 0,20 mm dan katup ex 0,30 mm
Mesin dingin : katup in 0,17 mm dan katup ex 0,23 mm
Lepaskan tutup kepala silinder
Putar motor searah dengan putarannya (searah jarum jam) sampai tanda
TMA/kompresi silinder no. 1 atau kompresi no. 4. Tanda TMA terletak coakan
pada puli motor tepatnya lurus dengan 0 (gambar).
Tanda TMA/kompresi
coakan pada puli motor
lurus dengan 0

Tentukan apakah silinder pertama atau terakhir, yang berada pada posisi
saat akhir langkah kompresi. Pada saat akhir langkah kompresi, kedua
katup mempunyai celah (push rod bebas).
Setel katup. Setengah jumlah katup dapat disetel.
Penyetelan pertama : silinder yang berada pada posisi saat akhir
kompresi kedua katup dapat disetel. Pada silinder berikut, katup masuk
dapat disetel. Pada silinder berikutnya lagi, katup buang dapat disetel dan
seterusnya. Katup-katup pada silinder terakhir tidak dapat disetel. Lihat
gambar berikut :

Contoh :
Motor 4 silinder, silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi.

M1 M2 M3 M4 M Katup masuk
B Katup buang
X Katup yang dapat disetel

engine module 2nd class by and


49

B1 B2 B3 B4

Motor 6 silinder, silinder keenam pada saat akhir langkah kompresi

M1
M2 M3 M4 M5 M6

B1 B2 B3 B4 B5 B6

engine module 2nd class by and


50

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penyetelan katup :

Fuller harus dapat didorong/ tarik


Fuller yang berombak harus
diganti baru.

Jangan mengencangkan mur-mur


terlalu keras karena dapat
merusak baut setel katup dan
gunakan kunci ring rata dan
obeng yang cocok.

Putar motor satu putaran lagi/360 sampai tanda TMA (misal, dari TOP 1 ke
TOP 4)
Setel celah katup-katup yang lain (setengah jumlah katup/kebalikan dari
TOP yang pertama)
Pasang tutup kepala silinder
Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder
serta sambungan-sambungan ventilasi karter.

engine module 2nd class by and


51

Petunjuk
Mesin dengan celah katup yang terlalu longgar akan berisik. Apabila celah katup
terlalu rapat, mesin akan hidup goyang pada saat putaran idle, dan kemungkinan
daun katup akan terbakar. Dengan celah katup yang rapat, daya mesin tidak akan
lebih besar !

Celah Terlalu Besar

Celah Terlalu Kecil

Note :
Pada motor peugeot, citroen dan beberapa jenis mesin Renault, penyetelan
celah katup tidak dapat dilakukan seperti metode diatas.

engine module 2nd class by and


52

SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

1. Sistem Bahan Bakar Bensin


Berfungsi :
Mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju ke alat pencampur
(karburator/injektor)
Untuk mencampur udara dan bahan bakar dengan campuran yang tepat
sesuai dengan kebutuhan mesin dan mengirim campuran tersebut dalam
bentuk kabut ke ruang bakar.
Dilihat dari cara pemasukan campuran udara dan bahan bakar tersebut ada
dua macam. Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar
dengan cara dihisap, sedang cara kedua masuknya campuran udara dan
bahan bakar dengan cara diinjeksikan. Cara pertama biasa disebut sistem
bahan bakar konvensional, sedang cara kedua disebut sistem injeksi bahan
bakar. Sistem injeksi bahan bakar dapat dibagi menjadi sistem bahan bakar
mekanik dan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik dan biasa disebut
EFI (Electronic Fuel Injection).
2. Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik
Komponen sistem bahan bakar konvensional terdiri atas : tanki bahan bakar,
saluran bahan bakar, saringan bahan bakar, pompa bahan bakar, dan
karburator.
a) Tangki bahan bakar
Pada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis.
Bagian dalam tangki dilapisi bahan pencegah karat.
Fungsi komponen-komponen fuel tank :
1. Fuel Tank berfungsi Sebagai tempat penyimpanan/cadangan bahan
bakar (bensin)
2. Drain plug berfungsi baut penguras bahan bakar
3. Fuel sender gauge berfungsi untuk mengukur jumlah bahan bakar
didalam fuel tank
4. Separator berfungsi untuk mencegah perubahan permukaan bahan
bakar pada saat kendaraan melaju di jalan yang tidak rata
5. Fuel inlet tube berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar menuju ke
karburator

engine module 2nd class by and


53

Lubang saluran masuk bahan bakar ke saluran utama terletak 2-3 cm dari
dasar tangki untuk mencegah endapan dan air dalam bensin ikut terhisap ke
dalam saluran.

b) Saluran bahan bakar


Pada sistem bahan bakar terdapat tiga saluran bahan bakar yaitu : saluran
utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan bakar,
saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator ke
tangki dan saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin)
dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister.
c) Saringan bahan bakar
Fungsi : untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam
bensin.
Saringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan pompa bahan bakar.

engine module 2nd class by and


54

d) Pompa bahan bakar


Fungsi : untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki ke karburator
Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah pompa
bahan bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.

Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedang pompa
bahan bakar listrik digerakkan dengan arus listrik.
Adapun cara kerja pompa bahan bakar mekanik sebagai berikut :
Prinsip kerja :
Apabila rocker arm ditekan oleh nok,
diafragma tertarik ke bawah sehingga
ruang di atas diafragma menjadi hampa.
Katup masuk terbuka dan bahan bakar
akan mengalir ke ruang diafragma. Pada
saat ini katup keluar tertutup.
Pada saat pengisapan
Prinsip kerja :
Pada saat nok tidak menyentuh
rocker arm, diafragma bergerak ke atas
sehingga bahan bakar yang ada di
ruang diafragma terdorong ke luar
melalui katup keluar dan terus ke
karburator. Tekanan penyaluran sekitar
Pada saat penyeluran 0,2 s.d. 0,3 kg/cm2

engine module 2nd class by and


55

Prinsip kerja :
Apabila bahan bakar pada karburator sudah
cukup maka diafragma tidak terdorong ke
atas oleh pegas dan pull rod pada posisi
paling bawah, karena tekanan pegas sama
dengan tekanan bahan bakar. Pada saat ini
rocker arm tidak bekerja meskipun poros
nok berputar sehingga diafragma diam dan
pompa tidak bekerja.
Pump idling
Sedangkan pompa bahan bakar listrik dapat ditempatkan di mana saja dengan
tujuan untuk menghindari panas dari mesin. Pompa bahan bakar listrik
langsung bekerja setelah kunci kontak di ON-kan. Jenis pompa bahan bakar
listrik bermacam-macam antara lain : model diafragma, model plunger,
model sentrifugal dan sebagainya. Pada modul ini akan dibahas pompa
bahan bakar model diafragma.
Prinsip kerja :
Apabila kunci kontak diputar pada
posisi ON, akan terjadi kemagnetan
pada solenoid yang menyebabkan
diafragma tertarik ke atas sehingga
bahan bakar masuk melalui katup
masuk. Pada saat yang sama platina
membuka karena tuas platina
dihubungkan dengan rod sehingga
kemagnetan pada solenoid hilang.
Akibatnya diafragma bergerak ke
bawah mendorong bahan bakar keluar
melalui katup buang.
PoPompa bahan bakar listrik

e) Charcoal canister
Fungsi : untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari ruang
pelampung pada karburator.

engine module 2nd class by and


56

3. Karburator
Fungsi : untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair menjadi kabut dan
mengalirkan bahan bakar ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
Karburator mengirim sejumlah campuran udara dan bahan bakar melalui intake
manifold menuju ruang bakar sesuai dengan beban dan putaran mesin.
a) Ada 3 syarat yang harus dipenuhi untuk mesin bensin, agar tenaga yang
dihasilkan dapat tercapai dengan baik :
1. Tekanan kompresi yang tinggi
2. Waktu pengapian yang tepat dan percikan bunga api busi yang kuat
3. Campuran udara dan bahan bakar yang sesuai
b) Perbandingan udara dan bahan bakar
Perbandingan udara dan bahan bakar dinyatakan berdasarkan perbandingan
berat udara dengan berat bahan bakar. Bensin harus dapat terbakar
keseluruhannya didalam ruang bakar untuk menghasilkan tenaga yang besar
pada mesin.

UDARA

Bensin

Perbandingan udara dan bahan bakar dalam teorinya 15 : 1, yaitu :


15 kg udara dan 1 kg bensin
Tetapi kenyataannya, mesin menghendaki campuran udara dan bahan bakar
dalam perbandingan yang berbeda-beda tergantung pada temperatur,
kecepatan mesin, beban dan kondisi lainnya.

engine module 2nd class by and


57

Tabel perbandingan udara dan bahan bakar yang dibutuhkan sesuai dengan
kondisi mesin.

Perbandingan udara
KONDISI KERJA MESIN
dan bahan bakar
Saat start temperatur 0C Kira-kira 1 : 1
Saat start temperatur 20C Kira-kira 5 : 1
Saat idling Kira-kira 11 : 1
Putaran lambat 12 - 13 : 1
Akselerasi Kira-kira 8 : 1
Putaran max (beban penuh) 12 - 13 : 1
Putaran sedang (ekonomi) 16 - 18 : 1

Karburator Dasar Karburator


Bagian-bagian :

1. Saluran masuk bensin


2. Ruang pelampung
3. Pelampung
4. Ventilasi ruang pelampung
5. Pipa pengabur ( nosel )
6. Venturi
7. Katup gas

Prinsip Kerja :

Saat piston langkah isap terjadi aliran udara yang cepat pada venturi. Bensin
akan terhisap oleh turunnya tekanan (vakum) dan bercampur dengan udara
masuk ke dalam silinder mesin.

Sifat-Sifat Karburator :
Relatif sederhana
Harga relatif murah
Campuran yang dihasilkan tidak sebaik sistem injeksi
Jarang ada gangguan yang berat
4. Venturi (ventury)

engine module 2nd class by and


58

Fungsi : Membuat tekanan rendah agar dapat menghisap bahan bakar


(vakum) pada saat udara melewati venturi.
Dilihat dari tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Karburator dengan venturi tetap
(fixed venturi)

Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi) dewasa ini masih banyak
digunakan karena konstruksinya sederhana.
2. Karburator variable venturi

Karburator variable venturi menggunakan sistem dimana permukaan venturi


dikontrol sesuai dengan banyaknya udara yang dihisap.
3. Karburator air valve venturi

Pada karburator air valve venturi, membukanya air valve dikontrol dengan
besarnya udara yang dihisap. Konstruksinya berbeda dengan karburator
variable venturi, tetapi cara kerjanya sama.

engine module 2nd class by and


59

Dilihat dari arah masuk campuran udara dan bahan bakar dibagi menjadi 3 jenis :
1. Karburator Arus Turun

Pada karburator arus turun, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar
adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis ini banyak digunakan karena
tidak ada kerugian gravitasi dan digunakan pada kebanyakan mobil.
2. Karburator Arus Naik

Dipakai pada mobil-mobil tua


3. Karburator Arus Mendatar

Pada karburator arus datar, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar
adalah ke samping (side draft). Karburator tersebut pada umumnya digunakan
pada mesin yang memiliki output yang tinggi, digunakan pada kebanyakan
sepeda motor.

engine module 2nd class by and


60

5. Prinsip Kerja Karburator


Prinsip dasar karburator sama dengan prinsip pengecatan dengan penyemprotan.

Pada saat udara ditiup melalui bagian ujung pipa penyemprot, tekanan di dalam
pipa akan turun (rendah). Akibatnya cairan yang ada di dalam tabung akan
terhisap keluar dan membentuk partikel-partikel kecil saat terdorong oleh
udara. Semakin cepat aliran udara, maka semakin rendah tekanan udara
pada ujung pipa sehingga semakin banyak cairan bahan bakar yang keluar
dari pipa.

Konstruksi dasar karburator dapat dilihat pada gambar diatas. Bagian


karburator yang diameternya menyempit (bagian A) disebut venturi. Pada
bagian ini kecepatan aliran udara yang masuk semakin tinggi sehingga
kevakumannya semakin rendah. Dengan demikian pada bagian venturi bahan
bakar yang dapat terhisap semakin banyak.
6. Cara Kerja Karburator
Untuk memenuhi kebutuhan kerjanya, pada karburator terdapat beberapa
sistem yaitu :
(1) Sistem Pelampung (float system)
(2) Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat (stasioner system)
(3) Sistem Kecepatan Tinggi Primer (primary high speed system)
(4) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder (secondary high speed system)
(5) Sistem Tenaga (power system)
(6) Sistem Percepatan (acceleration system)

engine module 2nd class by and


61

(7) Sistem Cuk (choke system)


(8) Mekanisme idel cepat (fast idle mechanism)
(9) Hot Idle Compensator
(10) Anti Dieseling
Penjelasan masing-masing sistem yang ada pada karburator :
(1) Sistem Pelampung (float system)
Fungsi adalah Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan
bahan bakar pada ruang pelampung selalu konstan. Pada ruang pelampung
terdapat pelampung (float) dan jarum pelampung (needle valve).
Prinsip kerja :
Bahan bakar mengalir Bahan bakar menutup

Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi permukaan bahan
bakar, sedang jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan menutup
saluran bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar.
a) Sekrup Penyetel Campuran Idle (idle mixture adjusting
screw/imas)
Fungsi : untuk mengatur perbandingan campuran bahan bakar yang
dikeluarkan oleh slow jet dengan udara ( menyetel CO ) agar perbandingan
udara dan bahan bakarnya 12 : 1 pada saat Idle.

Catatan :
Bila sekrup penyetel campuran idle dikeraskan terlalu keras, ujung (jarum)
sekrup akan rusak sehingga akan sulit menentukan campuran yang bagus,
akibatnya putaran idle tidak bagus.

engine module 2nd class by and


62

b) Slow Jet
Fungsi : untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang mengalir pada saluran
utama primer (primary low speed circuit)

c) Air Bleeder
Fungsi : untuk membantu proses atomisasi bensin agar mudah bercampur
dengan udara. Jika air bleeder tersumbat maka campuran udara dan bahan
bakar akan menjadi terlalu kaya ( bensin akan menetes pad idle & slow port )

Contoh :
Without Air Bleeder

Pipa pengabutan sederhana, pengabutan kasar (tetesan bensin)

With Air Bleeder

engine module 2nd class by and


63

Pipa pengabut dengan lubang udara, pengabutan lebih halus

b) Economizer Jet
Fungsi : untuk mempercepat aliran bahan bakar agar didapat campuran
bensin dan udara yang baik, dengan cara memperkecil diameter lubang.
c) Solenoid Valve
Fungsi : untuk menghentikan suplai bahan bakar melalui saluran primer
kecepatan rendah pada saat kunci kontak off (dimatikan), supaya tidak
terjadinya diseling.
d) Main Jet
Fungsi : untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang disalurkan oleh kecepatan
tinggi primer / sekunder (primary high speed system).

(2) Sistem Stasioner dan Kecepatan lambat (stasioner


system)

engine module 2nd class by and


64

Prinsip Kerja :
Pada saat mesin berputar stasioner, bahan bakar mengalir dari ruang
pelampung melalui main jet, kemudian ke slow jet, primary economizer jet,
dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port.
Kemudian pada saat pedal gas ditekan sedikit, maka katup gas akan membuka
lebih lebar sehingga aliran bahan bakar dari ruang pelampung tersebut masuk
ke ruang bakar selain melalui idle port juga melalui slow port.
(3) Sistem Kecepatan Tinggi Primer (primary high speed
system)
Fungsi : untuk mensuplai bahan bakar pada saat kendaraan berjalan pada
kecepatan sedang dan tinggi.

Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang
pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama primer).
Sementara dari idle port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar
karena kevakuman pada idel port dan slow port lebih rendah dari pada di
daerah primary main nozzle.
(4) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder (secondary high
speed system)

engine module 2nd class by and


65

Fungsi : untuk melayani saat mesin membutuhkan output yang besar, yaitu
pada kecepatan tinggi dan saat beban berat.

Pada saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder (secondary
throttle valve) terbuka sehingga bahan bakar keluar selain dari nosel utama
primer juga melalui nosel utama sekunder. Dengan demikian jumlah bahan
bakar yang masuk lebih banyak lagi, karena dari kedua nosel mengeluarkan
bahan bakar.
(5) Sistem Tenaga (power system)
Fungsi : untuk mensuplai tambahan bahan bakar (bensin) kecepatan tinggi
primer pada saat mendaki atau menanjak. (throttle valve terbuka penuh pada
putaran rendah), campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya (12-13 : 1).

engine module 2nd class by and


66

Prinsip Kerja :
Apabila katup gas hanya terbuka sedikit, kevakuman pada intake manifold
besar, sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal tersebut akan
menyebabkan power spring (B) menekan power valve sehingga power valve
tertutup.

Apabila katup gas dibuka lebih lebar,


maka kevakuman pada intake manifold akan berkurang sehingga kevakuman
tersebut tidak mampu melawan tegangan pegas power valve (spring A).
Akibatnya power piston akan menekan power valve sehingga saluran power jet
terbuka. Pada keadaan seperti ini bahan bakar disuplai dari prymary main jet
dan power jet.

(6) Sistem Percepatan (acceleration system)


Fungsi : untuk mensuplai tambahan bahan bakar (bensin) pada saat pedal gas
diinjak secara tiba-tiba, menyalip /mendahului.
(throttle valve terbuka secara mendadak pada putaran tinggi)

Prinsip Kerja :

engine module 2nd class by and


67

Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, plunger pompa akan bergerak
turun menekan bahan bakar yang ada di ruangan di bawah plunger pompa.
Akibatnya bahan bakar akan mendorong outlet steel ball dan discharge weight,
sehingga bahan bakar keluar melalui pump jet menuju ruang bakar.
Setelah melakukan penekanan, plunger pump kembali ke posisi semula karena
adanya pegas yang ada di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar yang
ada di ruang pelampung terhisap melalui inlet steel ball.
(7) Sistem Cuk (choke system)
Fungsi : membuat campuran udara dan bahan bakar kaya (1:1) yang
disalurkan kedalam silinder bila mesin masih dingin.

Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan
sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun
pada dinding intake manifold karena intake manifold dalam keadaan dingin.
Keadaan tersebut akan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar
menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem cuk membuat campuran
udara dan bahan bakar menjadi kaya (1:1) pada saat mesin masih dingin.
(8) Mekanisme Idel Cepat (fast idle mechanism)
Fungsi : untuk menaikkan putaran idel pada saat mesin masih dingin dan
katup cuk dalam keadaan menutup.

Apabila katup cuk menutup penuh dan katup throttle ditekan sekali, kemudian
dibebaskan, maka pada saat yang sama, fast idel cam yang dihubungkan

engine module 2nd class by and


68

dengan cuk melalui rod berputar berlawanan arah jarum jam. Kemudian fast
idel cam menyentuh cam follower yang dihubungkan dengan katup throttle
sehingga katup throttle akan membuka sedikit.
(9) Hot Idel Compensator (HIC)
Fungsi : untuk menambah udara segar dari air horn ( saringan udara ) pada
saat mesin panas agar campuaran udara dan bahan bakar tidak terlalu gemuk
akibat dari adanya penguapan bahan bakar didalam karburator yang
disebabkan oleh temperature ruang mesin yang tinggi.
Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka
temperatur di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan
menyebabkan bahan bakar dalam ruang pelampung banyak yang menguap
dan masuk ke intake manifold. Akibatnya campuran udara dan bahan bakar
menjadi gemuk sehingga memungkinkan putaran idel kasar. Oleh karena itu
pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk mengatasi masalah
tersebut.

Pada saat temperatur mesin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve,
sehingga udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran
udara dalam flange sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal
kembali. Katup thermostatic mulai membuka apabila temperatur di sekeliling
elemen bimetal telah mencapai 55 C dan akan membuka penuh pada
temperatur 75 C.
(10) Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan. Meskipun
kunci kontak telah dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada ruang bakar
ada panas (bara api). Terjadinya proses pembakaran bukan karena nyala api
dari busi, tetapi dari tumpukan karbon (deposit) yang membara. Adapun cara
kerja anti dieseling adalah sebagai berikut :

engine module 2nd class by and


69

Apabila kunci kontak di ON kan, maka arus akan mengalir dari baterai ke
solenoid sehingga selonoid akan menjadi magnit. Akibatnya katup tertarik
sehingga saluran pada economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat mengalir
ke idle port. Setelah kunci kontak dimatikan, arus yang ke solenoid tidak ada
sehingga kemagnitannya hilang. Akibatnya katup solenoid turun ke bawah
karena adanya pegas sehingga saluran pada economiser jet tertutup. Dengan
demikian tidak akan terjadi dieseling karena bahan bakar tidak dapat
mengalir ke idle port.

JOB SHEET
BELUM JADI

KEGIATAN BELAJAR 10
OVERHOUL KARBURATOR

Overhaul Karburator ( Contoh Kijang )

TUJUAN PEMBELAJARAN

Memeriksa permukaan-permukaan karburator yang berpaking


Memeriksa sistem pengaya
Memeriksa mekanisme katup gas
Memeriksa kondisi katup termostik

engine module 2nd class by and


70

ALAT BAHAN WAKTU

Kotak alat Karburator (AISAN / NIKI) Latihan : 8 jam


Pistol udara Solar
lampu kerja Kain lap
Mistar
Ragum
Termometer
Panci
Slang 6 mm
Mata bor 11 mm
Kompor
Fuler

engine module 2nd class by and


71

LANGKAH KERJA

Pemeriksaan awal
Periksa saat mulai penyemprotan, Keausan katup gas dan bekerjanya tingkat ke
dua.

Overhoul karburator
Lepas satu persatu : tutup karburator, bodi karburator dan rumah katup gas.
Jagalah ! jangan sampai paking-paking robek.
Keluarkan katup buang pompa percepatan.

Peluru Pemberat

engine module 2nd class by andPeluru Pemberat


72

Pekerjaan pada tutup karburator

Lepas pelampung, jarum pelampung dan torak pengatur sistem pengaya

Bersihkan semua bagian dengan solar dan pistol udara

Kontrol ketidak rataan permukaan yang berpaking (misalnya : dengan mistar

geser). Ketidak rataan maksimum 0,2 mm

Periksa mekanisme katup cuk

Pasang kembali torak pengaya, periksa apakah dapat bergeser kembali atau

tidak

Periksa dan stel kelengkapan pelampung

engine module 2nd class by and


73

DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN TUTUP KARBURATOR

Keadaan
No Bagian Kriteria pemeriksaan
Baik Jelek

1. Tutup karburator Kerataan permukaan ( 0,2 mm )

2. Poros katup cuk Kelonggaran/gerakan berat

3. Katup cuk Pembukaan/penutupan penuh

4. Pegas katup cuk Tegangan pada katup cuk

Kondisi, pemasangan

5. Torak pengaya Kelonggaran/gerakan berat


dalam silindernya

6. Jarum pelampung Keausan

7. Pelampung Kerusakan/retak

Posisi tertinggi ( 11 mm )

Posisi tertinggi ( 51 mm )

8. Paking tutup Kondisi ( robek )

engine module 2nd class by and


74

Pekerjaan pada karburator

Lepas torak dan katup isap pompa percepatan

Lepas jet utama tingkat I, II, dan jet idle

Lepas katup pengaya

Lepas nosel pada tingkat I dan II

Jet idle & perpindahan


Jet tingkat II
Jet tingkat I

Katup pengaya

Jika terpasang pada bodi, lepas juga katup termostatik

Bersihkan semua bagian-bagian yang dilepas, semua saluran-saluran dengan

solar dan pistol udara. Perhatikan jet-jet udara sistem idle dan jet-jet koreksi

udara pada nosel-nosel

Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan


maksimum : 0,2 mm
Periksa, apakah venturi-venturi longgar. Untuk merapatkan, pukul pada tempat-
tempat yang disediakan
Periksa kelengkapan pompa percepatan
Periksa fungsi dan ketidak rapatan katup pengaya dengan meniup/menghisap.
Gunakan slang yang sesuai dengan besar diameter luar jet pengaya

engine module 2nd class by and


75

Periksa bekerjanya katup termostik dengan jalan memanaskan pegas bimetal


dalam air panas. Katup termostik harus membuka pada temperatur 500

Plat-plat penyetel
( Shim )

Pasang kembali bagian-bagian pada bodi. Perhatikan letak jet-jet utama pada
tingkat I dan II

engine module 2nd class by and


76

DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN BODI KARBURATOR

Keadaan
No Bagian Kreteria pemeriksaan
. Baik Jelek
1. Bodi karburator Kerataan peermukaan ( 0,2
mm )

2. Venturi-venturi Kelonggaaran

3. Torak pompa Kondisi sil


percepatan

4. Silinderpompa Kondisi permukaan


percepatan
5. Katup isap pompa Ketidak rapatan, karatan
Percepatan
6. Katup buang pompa Ketidak rapatan, karatan
Percepatan
7. Saluran tekan pompa Tersumbat/kotor
Percepatan
8. Saluran tekan pompa Tersumbat/kotor
Percepatan
9. Katup pengaya Ketidak rapatan/macet

10. Katup termostik Ketidak rapaatan, temperatur


buka ( 500 C )

11. Jet idle ( perpindahan ) Tersumbat/kotor

12. Jet udara sistem idle Tersumbat/kotor

13. Saluran idle Tersumbat/kotor

14. Nosel tingkat I Tersumbat/kotor pada jet


koreksi udara
Kondisi paking

15. Nosel tingkaat II Tersumbat/kotor pada jet


koreksi udara
Kondisi paking

16. Paking bodi ( bawah ) Kondisi robek


Pekerjaan pada rumah katup gas

engine module 2nd class by and


77

Lepas sekrup penyetel campuran idle

Periksa keausan pada ujung sekrup

Bersihkan semua bagian-bagian dengan solar dan pistol udara

Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan

maksimum : 0,2 mm

Periksa kelonggaran poros-poros katup gas. Jika kelonggaran besar, rumah

katup gas harus diganti atau dioverhaul

Periksa pembukaan katup gas tingkat I dan II

Jika mekanisme gas diinjak penuh, Kedua katup gas harus terbuka sebesar 90 0

engine module 2nd class by and


78

Jika katup-katup gas tidak terbuka 90 0,, bengkokan tuas pembatas pada tingkat I

dan II, jika perlu bengkokkan batang penghubung pada tingkat II

Kontrol pegas-pegas katup gas, keausan dan kedudukan pengunci-pengunci

pada batang pengerak tingkat II

engine module 2nd class by and


79

DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN RUMAH KATUP GAS

Keadaan
No Bagian Kriteria pemeriksaan
Baik Jelek
.

1. Sekrup penyetel idle Keausan

2. Permukaan flens Kerataan permukaan


( maksimum 0,2 mm)

3. Poros katup gas tingkat I dan II Kelonggaran

4. Katup gas tingkat I dan II Pembukaan katup gas

5. Pegas-pegaas katup gas Kondisi,pemasangan

6. Batang penggerak Kedudukan pengunci-


pengunci

engine module 2nd class by and


80

Petunjuk pemasangan ( Karburator Kijang / corolla )

Pada waktu pemasangan, perhatikan kedudukan sekrup berlubang pada flens.


Lubang ini adalah lubang saluran vakum pada sistem pengaya. Jika tertukar, sistem
pengaya akan terus hidup sehingga pemakaian bahan bakar menjadi boros.

Periksa keadaan paking-paking. Paking yang robek harus diganti .


Jika paking pada tutup karburator rusak, pada karburator terjadi ventilasi ekstern
pada ruang pelampung. P antara ruang pellampung dan ruang pencampur naik,
maka pemakaian bensin menjadi boros ( 10 - 15% lebih ).

Pemeriksaan dan penyetelan akhir


Kontrol pemasangan pengunci-pengunci tuas penggerak
Kontrol apakah mekanisme katup-katup gas, katup cuk dan pompa percepatan
berfungsi dengan baik
Periksa langkah torak pompa percepatan ( 3-3,5 mm ). Jika salah,stel dengan
membengkokkan batang pendorong tuas pompa
Periksa saat mulai penyemprotan
Kontrol penyetelan dasar sekrup penyetel campuran idle ( 2,5 3 putaran ke
arah luar )

engine module 2nd class by and


81

Lembaran soal : Susunan karburator kijang

Berilah nomor-nomor sesuai dengan tabel, pada garis yang menunjukan bagian-

bagian tersebut !

1. katup buang pompa percepatan 5. Katup pengaya

2. Katup isap pompa percepatan 6. Jet pengaya

3. Jet idle & perpindahan 7. Jet utama tingkat I

4. Torak pengatur katup pengaya 8. Jet utama tingkaat II

engine module 2nd class by and


82

Lembaran soal : Susunan karburator Kijang / Corolla

Berilah nomor-nomor sesuai dengan tabel, ada garis yang menunjukan bagian-
bagian tersebut !

1. Pegas penekan pompa peercepaatan 5. Katup gas tingkat II


2. Batang penghubung katup cuk 6. Batang penghubung
3. Lengan pengerak katup cuk tingkat II
4. Poros katup pengatur tingkat II 7. Tuas gas
8. Sekrup berlubang untuk
saluran vakum sistem
pengaya

e) Pemeriksaan pelampung dan katup jarum


(1) Periksa pen pivot (1) kemungkinan tergores atau aus.

engine module 2nd class by and


83

(2) Periksa pelampung (2) kemungkinan bibirnya pecah dan aus


pada lubang-lubang pen pivot
(3) Periksa pegas (3) kemungkinan patah atau memburuk
(4) Periksa katup jarum (4) dan plunger (5) kemungkinan aus.
(5) Periksa saringan (6) kemungkinan berkarat atau rusak

Gambar 41. Pemeriksaan pelampung dan katup jarum

f) Pemeriksaan power piston


Untuk memeriksa kerja power piston dapat dilakukan dengan
cara menekan power piston dan mengamati apakah power piston
dapat bergerak dengan halus dan dapat kembali ke posisi semula
setelah dilepas.

Gambar 42. Pemeriksaan power piston


g) Pemeriksaan katup power
Pemeriksaan katup power dilakukan dengan cara
memeriksa saluran yang terdapat pada katup power. Saluran
tersebut harus terbuka pada saat katup ditekan dan tertutup
kembali pada saat dilepas.

engine module 2nd class by and


84

Gambar 43. Pemeriksaan katup power

h) Pemeriksaan solenoid pemutus bahan bakar


(1) Lepas solenoid dari karburator
(2) Hubungkan bodi katup solenoid dan terminal solenoid ke
terminal baterai.
(3) Pada saat katup solenoid dihubungkan atau dilepas dengan
baterai harus terdengan suara klik.

Gambar 44. Pemeriksaan solenoid

i) Penyetelan pelampung
(1) Pasang katup, pegas dan plunger pada dudukan
(2) Pasang pelampung dan pen pivot
(3) Biarkan pelampung menggantung dengan sendirinya
(4) Dengan SST, periksa celah antara pelampung dan air horn.
Apabila tinggi pelampung (posisi tertinggi) tidak sesuai
dengan spesifikasi, stel dengan cara membengkokkan bibir
pelampung.

engine module 2nd class by and


85

Gambar 45. Pemeriksaan celah antara pelampung dengan air


horn

(5) Angkat pelampung dan dengan SST periksa celah antara


plunger katup jarum dan bibir pelampung. Apabila tinggi
pelampung (pada posisi terendah) tidak sesuai dengan
spesifikasi, stel dengan cara membengkokkan bibir samping
pelampung.

Gambar 46. Pemeriksaan celah antara plunger katup jarum


dengan bibir pelampung

j) Penyetelan campuran idel


(1) Hidupkan mesin sampai temperatur kerja
(2) Pasang tachometer
(3) Stel putaran idel (stasioner) sesuai spesifikasi
(4) Putar baut penyetel putaran idel (idle mixture adjusting screw)
ke kanan atau ke kiri sampai diperoleh putaran maksimum.
(5) Stel kembali putaran idel.

engine module 2nd class by and


86

Gambar 47. Penyetelan putaran idel

engine module 2nd class by and


87

KEGIATAN BELAJAR 11
PENYETELAN PUTARAN IDLE TANPA ALAT

Penyetelan Putaran Idle Tanpa Alat (Stasioner)

TUJUAN PEMBELAJARAN

Menyetel putaran idle dan camouran bahan bakar tanpa pengetes gas buang.

ALAT BAHAN WAKTU

Kotak alat Mobil / motor hidup Latihan : jam


Lampu kerja

KESELAMATAN KERJA

Dilarang menghidupkan motor di dalam ruang tertutup, karena gas buangnya


beracun

Persyaratan penyetelan idle

Sebelum menyetel idle, kontrol saat pengapian, celah katup, sistem ventilasi karter
dan saringan udara.

Sewaktu penyetelan, motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan terlalu
panas. Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara
terpasang.

engine module 2nd class by and


88

LANGKAH KERJA

Pasang takhometer, hidupkan motor


Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi (biasanya 750-850rpm). Jika salah, stel
rpm pada sekrup penyetel katup gas yang terpasang pada mekanisme katup
gas.

Perhatikan :
Sekrup penyetel katup gas jangan tertukar dengan sekrup penyetel putaran start
dingin yang terletak pada mekanisme cuk.

campuran

Stel campuran idle dengan sekrup penyetel yang terletak pada rumah katup
gas. Cara menyetel, lihat halaman berikut.

engine module 2nd class by and


89

Cara
menyetel campuran idle tanpa pengetes gas buang

Perbandingan campuran mempengaruhi putaran idle.


Berdasarkan pengaruh tersebut kita bisa menyetel campuran yang sesuai

Langkah penyetelan :
Sekrup penyetel diputar ke arah luar, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 1
pada diagram).
Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam, sampai putaran motor mulai
turun. (Titik 2 pada diagram).
Untuk ini, putar sekrup penyetel tahap demi tahap dengan putaran.
Setiap putaran, tunggu sedikit dan perhatikan reaksi pada motor.
Pada saat terdengar / terasa* putaran mulai turun, kendorkan sekrup penyetel
putaran untuk mendapat penyetelan campuran yang benar.
Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak sesuai, penyetelan katup
gas dan penyetelan campuran perlu diulangi

* Jangan melihat pada takhometer. Dengan perasaan, hasil lebih akurat.

engine module 2nd class by and


90

Petunjuk

Jangan menyetel idle pada saat motor sangat panas.

Karburator sering dilengkapi dengan katup termostatik, yang terbuka saat


temperatur karburator di atas 500 C. Pada saat terbuka, katup tersebut
mengalirkan udara tambahan ke saluran masuk, sehingga campuran menjadi lebih
kurus. Oleh karena itu, penyetelan idle tidak boleh dilakukan, jika motor terlalu
panas.

Katup termostatik (Kijang) pada saat terbuka :

Penyetelan campuran idle yang terlalu kaya mengakibatkan pemakaian bahan


bakar menjadi boros.

Penyetelan campuran idle yang terlalu kurus mengakibatkan motor hidup tersendat-
sendat pada idle dan pada beban rendah. (Beban rendah : katup gas hanya terbuka
sedikit).

Bila campuran idle distel dengan baik, pada saat motor dingin perlu menggunakan
cuk selama 1 menit. Jika penggunaan cuk tidak perlu, berarti bahwa campuran
idle terlalu kaya.

engine module 2nd class by and


91

engine module 2nd class by and


92

engine module 2nd class by and

Anda mungkin juga menyukai