Anda di halaman 1dari 10

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Motor Otomotif


Judul Kegiatan 1. Komponen Utama Motor Dan Mekanisme Katup
Belajar (KB) 2. Sistem Pelumas Dan Sistem Pendingin Motor
3. Sistem Bahan Bakar Bensin
4. Sistem Bahan Bakar Diesel

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta Kegiatan Belajar Mandiri
konsep (istilah Komponen Utama Motor Dan Mekanisme Katup
dan definisi) di A. KOMPONEN UTAMA MOTOR
1. Blok Silinder
modul ini
Jenis pelapis silinder
a. Wet type cylinder liner merupakan bagian luar
dari pelapis silinder tersebut berhubungan
langsung dengan air pendingin sehingga tetap
basah
b. Dry type cylinder liner Bagian luar dari pelapis
silinder tersebut tidak berhubungan langsung
dengan air pendingin sehingga tetap kering
Tipe Susunan Silinder
Ada beberapa tipe susunan silinder antara lain:
tipe in-line, tipe V, dan tipe horisontal
2. Kepala Silinder
Kepala silinder berfungsi sebagai tutup ruang
pembakaran dan untuk menempatkan mekanisme
katup
3. Torak dan Pena Torak
Ada beberapa macam bentuk torak anatara lain
a. Split piston adalah torak yang pada bagian
badan torak yang tegak lurus dengan pena
torak dibuat alur.
b. Slipper piston yaitu torak yang pada bagian
bawah badan torak (bukan sisi kerja) dipotong.
c. Autothermic piston adalah torak yang pada
bagian dalam kepala torak diikat dengan ring
baja (steel ring).
d. Oval piston yaitu torak yang tidak bulat
pada saat masih dingin, bagian minor lebih
kecil dari pada mayor.
4. Ring Torak
Ring torak berfungsi untuk mengikis kelebihan oli
yang menempel pada dinding silinder dan
mencegah masuknya oli ke ruang bakar.
5. Batang Torak
Batang torak (conecting rod) atau batang
penghubung berfungsi untuk menghubungkan
torak dengan poros engkol atau meneruskan
tenaga yang diperoleh torak ke poros engkol.
6. Poros Engkol
Poros engkol (crank shaft) berfungsi untuk
merubah gerak bolak balik menjadi gerak putar
yang akhirnya digunakan untuk memutar roda-
roda kendaraan melalui transmisi.
7. Bantalan
Bantalan berfungsi untuk menghindari kerusakan
karena gesekan-gesekan yang terjadi pada batang
torak, poros engkol dan bagian-bagian yang
berputar lainnya.
8. Roda gila
Roda gila atau roda penerus (Flywheel) berfungsi
untuk menerima sebagian tenaga yang diperoleh
dari langkah usaha dan memberikan tenaga pada
langkah-langkah lainnya.

B. MEKANISME KATUP
1. Macam-macam Mekanisme Katup
Ada beberapa jenis mekanisme katup yang biasa
digunakan pada mesin mobil antara lain
mekanisme katup dengan susunan katup di sisi,
mekanisme katup dengan susunan katup di
kepala (overhead valve/OHV), dan mekanisme
katup jenis overhead camshaft (OHC).
a. Mekanisme Katup Jenis “SV“
Mekanisme katup dengan susunan katup sisi
(side valve), letak katupnya tidak ditempatkan
pada kepala silinder, tetapi terletak di samping
blok silinder. Mekanisme katup dengan
susunan katup sisi (side valve), letak katupnya
tidak ditempatkan pada kepala silinder, tetapi
terletak di samping blok silinder
b. Mekanisme Katup Jenis “OHV“
Mekanisme katup dengan susunan katup
kepala atau jenis „OHV“ (overhead valve),
katup-katupnya ditempatkan pada kepala
silinder.
c. Mekanisme Katup Jenis “OHC“
Mekanisme katup dengan susunan katup
kepala atau jenis „OHV“ (overhead valve),
katup-katupnya ditempatkan pada kepala
silinder
2. Macam-macam Mekanik Penggerak Poros Nok
a. Model Timing Gear
b. Model Timing Chain
c. Model Timing Bel
3. Komponen Mekanisme Katup
a. Katup
Katup berfungsi untuk membuka dan
menutup saluran masuk dan saluran buang.
Tiap silinder minimal mempunyai dua buah
katup yaitu katup masuk dan katup buang.
Pada umumnya katup yang digunakan pada
motor 4 tak mempunyai bentuk seperti jamur
dan disebut dengan katup “poppet”
b. Pegas Katup
Pegas katup berfungsi untuk mengembalikan
katup agar tetap dalam keadaan rapat pada
dudukannya.
c. Dudukan Katup
Dudukan katup berfungsi sebagai tempat
duduk kepala katup pada saat katup
menutup.
d. Lubang Laluan Katup
Lubang laluan katup atau penghantar katup
(valve guide), ada juga yang menyebut bos
katup berfungsi untuk menempatkan batang
katup sehingga katup-katup dapat bergerak
naik turun di dalam penghantar katup.
e. Poros nok
Katup-katup dapat membuka dan menutup
karena adanya poros nok.
f. Pengangkat Katup
Pengangkat katup (valve lifter) berfungsi untuk
membuka katup dengan cara memindahkan
gerakan dari nok.

4. Saat Kerja Katup


Saat kerja katup (valve timing) adalah saat katup-
katup membuka dan menutup. Secara teoritis
katup masuk membuka pada saat torak di TMB
dan menutup pada saat torak mencapai TMA.
Untuk katup buang membuka saat torak di TMB
dan menutup setelah torak mencapai TMA.
5. Celah Katup
Celah katup adalah celah antara ujung batang
katup dengan pelatuk pada saat katup menutup.

C. PEMERIKSAAN KOMPONEN UTAMA MOTOR DAN


MEKANISME KATUP
1. Pemeriksaan kepala silinder
Pemeriksaan kepala silinder meliputi pemeriksaan
kerataan dan keretakan
2. Pemeriksaan blok silinder
a. Pemeriksaan kerataan blok silinder
Prosedur pemeriksaan dan posisi pengukuran
kerataan blok silinder sama dengan
pemeriksaan kepala silinder.
b. Pemeriksaan permukaan silinder liner
Pemeriksaan kehalusan silinder maksudnya
pemeriksaan silinder yang dilalui pegas torak
secara visual terhadap kemungkinan goresan
vertikal. Apabila ada goresan yang dalam,
maka perlu dilakukan pengeboran kembali
pada semua silinder.
c. Pengukuran diameter silinder
Pengukuran diameter silinder memerlukan alat
ukur anatara lain: bore gauge, mikrometer
luar, dan mistar geser
3. Pemeriksaan torak, pegas torak, dan batang torak
a. Pengukuran diameter luar torak
b. Pengukuran celah samping pegas torak
c. Pengukuran celah ujung pegas torak
d. Pengukuran batang torak

4. Pemeriksaan poros engkol


Pemeriksaan poros engkol meliputi pemeriksaan
run out poros engkol dan diameter luar jurnal
utama dan pena engkol.
5. Pemeriksaan mekanisme katup
a. Pemeriksaan celah oli antara rocker arm dan
shaft
b. Pemeriksaan rocker arm
c. Pemeriksaan pegas katup
d. Pemeriksaan batang katup dan penghantar
batang katup
e. Pemeriksaan katup
f. Pengukuran run out push rod
g. Pengukuran poros nok
h. Pemeriksaan rantai timing
i. Pengukuran penegang rantai dan peredam
getaran.

Kegiatan Belajar Mandiri 2


Sistem Pelumas Dan Sistem Pendingin Motor
A. SISTEM PELUMASAN
1. Fungsi sistem pelumasan
Tujuan utama pelumasan adalah untuk
menghindari kontak langsung antara dua bagian
yang saling bersinggungan.
2. Jenis-jenis sistem pelumasan
Sistem pelumasan mesin yang biasa dikenal ada 2
jenis yaitu; sistem pelumasan kering dan sistem
pelumasan basah.
3. Komponen sistem pelumasan
Komponen utama sistem pelumasan yaitu pompa
oli (oil pump) berfungsi untuk menghisap oli dari
karter untuk disirkulasikan ke seluruh komponen
mesin yang membutuhkan. Terdapat beberapa
jenis pompa oli antara lain: jenis trochoid, internal
gear, dan external gear.
4. Cara kerja sistem pelumasan
Terdapat dua komponen utama dalam sistem
pelumasan type basah yaitu: pompa oli (oil pump)
dan saringan oli (oil filter). Pompa oli berfungsi
untuk mengisap oli dari ruang engkol (oil pan)
menuju ke seluruh komponen yang saling
bergesekan. Komponen yang kedua yaitu saringan
oli berfungsi untuk menyaring oli sebelum
digunakan untuk melumasi komponen mesin.
Pada pompa oli terdapat relief valve yang berfungsi
untuk membatasi tekanan pelumasan.
5. Jenis-jenis dan karakteristik minyak pelumas
Terdapat dua jenis oli atau menyak pelumas yang
beredar di pasaran yaitu oli mineral dan oli
synthetic.
6. Ventilasi ruang engkol
Pada sistem pelumasan terdapat ventilasi ruang
engkol yang tujuannya untuk mencegah
terbentuknya lumpur dan asam.

B. SISTEM PENDINGIN
1. Fungsi Sistem Pendingin
Sistem pendingin berfungsi untuk mencegah
panas yang berlebihan.
2. Macam Sistem Pendingin
Sistem pendingin yang biasa digunakan pada
motor ada dua macam, yaitu sistem pendingin
udara dan sistem pendingin air.
a. Sistem Pendingin Udara
Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar dan udara di dalam
silinder sebagian dirambatkan keluar melalui
sirip-sirip pendingin yang dipasang di luar
silinder dan ruang bakar tersebut.
b. Sistem Pendingin Air
Pada sistem ini, panas dari hasil proses
pembakaran bahan bakar dan udara dalam
ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh
air pendingin setelah melalui dinding silinder
dan ruang bakar.
3. Komponen Sistem Pendingin Air
a. Radiator
Radiator berfungsi untuk mendinginkan cairan
pendingin yang telah panas setelah melalui
saluran water jacket.
b. Pompa air
Pompa air (water pump) berfungsi memompa
air pendingin dari water jacket ke radiator
yaitu dengan cara menekan cairan pendingin
c. Thermostat
Komponen yang mengatur arus lalu lintas air
dari water jacket ke radiator dan sebaliknya
adalah thermostat. Letak thermostat ada dua
macam yaitu: thermostat yang
letaknya di saluran air masuk (water inlet) dan
thermostat yang letaknya di saluran air keluar
(water outlet)
d. Kipas pendingin
Kipas pada sistem pendingin digunakan untuk
membantu proses pendinginan yang sudah
dilakukan radiator.
4. Pemeriksaan dan Perawatan Komponen Pendingin
Pemeriksaan dan peratan komponen pendingin
dilakukan secara visual, baik dari media pendingin
(air radiator), pompa air, thermostat, dan reservoir
tank.

Kegiatan Belajar Mandiri 3


Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara
dan bahan bakar dan mengirim campuran tersebut dalam
bentuk kabut ke ruang bakar. Dilihat dari cara pemasukan
campuran udara dan bahan bakar tersebut ada dua
macam. Cara pertama, masuknya campuran udara dan
bahan bakar dengan cara dihisap, sedang cara kedua
masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara
diinjeksikan.
1. Komponen Sistem Bahan Bakar Mekanik
Komponen sistem bahan bakar konvensional terdiri
atas: tanki bahan bakar, saluran bahan bakar,
charcoal canister (hanya beberapa model saja),
saringan bahan bakar, pompa bahan bakar, dan
karburator.
a. Tangki bahan bakar
Pada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari
lembaran baja yang tipis. Penempatan tangki
bahan bakar biasanya diletakkan di bagian
belakang kendaraan untuk mencegah bocoran
apabila terjadi benturan. Namun ada beberapa
kendaraan yang letak tangki bahan bakarnya di
tengah. Bagian dalam tangki dilapisi bahan
pencegah karat.
b. Saluran bahan bakar
Pada sistem bahan bakar terdapat tiga saluran
bahan bakar yaitu: saluran utama yang
menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa
bahan bakar, saluran pengembali yang
menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator
ke tangki, dan saluran uap bahan bakar yang
menyalurkan gas HC (uap bensin) dari dalam
tangki bahan bakar ke charcoal canister.
c. Saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar ditempatkan antara tangki
dengan pompa bahan bakar yang berfungsi untuk
menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat
di dalam bensin.
d. Pompa bahan bakar
Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada
motor bensin adalah pompa bahan bakar mekanik
dan pompa bahan bakar listrik
e. Charcoal canister
Charcoal canister berfungsi untuk menampung
sementara uap bensin yang berasal dari ruang
pelampung pada karburator dan uap bensin yang
dikeluarkan dari saluran emission pada saat
tekanan di dalam tangki naik karena
bertambahnya temperatur di dalam internal
canister agar tidak terbuang keluar.
2. Macam-macam Karburator
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar
dalam bentuk cair menjadi kabut bahan bakar dan
mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan
kebutuhan mesin.
a. Karburator tipe venturi
b. Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi)
c. Karburator variable venturi
d. Karburator air valve venturi

Karburator berdasarkan campuran udara dan bahan


bakar.
a. Karburator arus turun
b. Karburator arus datar

Karburator berdasarkan jumlah barel


a. Karburator single barel
b. Karburator double barel

3. Prinsip kerja karburator


Pada saat udara ditiup melalui bagian ujung pipa
penyemprot, tekanan di dalam pipa akan turun
(rendah). Akibatnya cairan yang ada di dalam
tabung akan terhisap keluar dan membentuk
partikel-partikel kecil saat terdorong oleh udara.
Semakin cepat aliran udara, maka semakin rendah
tekanan udara pada ujung pipa sehingga semakin
banyak cairan bahan bakar yang keluar dari pipa.

4. Komponen Karburator
a. Main Jet
Main jet berfungsi untuk mengatur volume bahan
bakar yang mengalir dari ruang pelampung
menuju ruang bakar melalui idle port, slow port,
dan nozzle utama.
b. Slow Jet
Fungsi slow jet adalah untuk mengatur volume
bahan bakar yang menuju idle port dan slow port.
c. Economizer Jet
Economizer jet yang terletak setelah slow jet
berfungsiuntuk mempercepat aliran bahan bakar
karena laju aliran bahan bakar akan terhambat
setelah melewati slow jet yang lubangnya sangat
kecil.
d. Air Bleeder
Air bleeder berfungsi untuk membantu atomisasi
bahan bakar yang keluar melalui nosel utama.
e. Main Nozzle
Nosel utama (main nozzle) merupakan lubang
keluarnya bahan bakar pada saat motor berputar
pada kecepatan tinggi.
f. Throttle Valve
Katup throttle (Throttle Valve) atau biasa disebut
katup gas adalah katup yang berfungsi untuk
mengatur pembukaan saluran udara yang masuk
ke dalam silinder.
g. Choke Valve
Katup cuk (choke valve) merupakan katup yang
mengatur besarnya kevakuman yang terjadi di
bawah katup cuk tersebut.
h. Idle Mixture Adjusting Screw
Baut penyetel campuran idel (idle mixture
adjusting screw) berfungsi untuk mengatur
campuran udara dan bahan bakar
pada saat motor berputar pada putaran idel
(stasioner) sehingga diperoleh campuran yang
ideal.

5. Cara kerja Karburator


Untuk memenuhi kebutuhan kerjanya, pada
karburator terdapat beberapa sistem yaitu:
a. Sistem pelampung
b. Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
c. Sistem Kecepatan Tinggi Primer
d. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
e. Sistem Tenaga (Power System)
f. Sistem Percepatan
g. Sistem Cuk

6. Sistem tambahan pada Karburator


a. Mekanisme Idel Cepat
Mekanisme idel cepat diperlukan untuk
menaikkan putaran idel pada saat mesin masih
dingin dan katup cuk dalam keadaan menutup
b. Hot Idel Compensator (HIC)
Pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC
untuk
mengatasi masalah putaran idel kasar
c. Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci
kontak dimatikan.
d. Choke opener
Untuk mengatasi pemakaian bahan bakar boros
dan emisi yang dikeluarkan semakin banyak,
dengan kelengkapan ini maka katup cuk akan
membuka meskipun terjadi gangguan pada cuk
otomatis
e. Ckocke Breaker
f. Altitude Compensator
Sistem ini berfungsi untuk menambah udara
pada saat kendaraan berjalan di dataran tinggi
g. Dashpot
Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat
penutupan katup throttle dari putaran tinggi,
sehingga tidak akan menambah emisi gas buang
h. Deceleration Fuel Cut-Off System
Deceleration Fuel CutOff System“ yang berfungsi
menutup aliran bahan bakar dari slow port
sehingga konsentrasi CO dan HC dapat
diturunkan.

Kegiatan Belajar Mandiri 4


Motor Diesel
1. Proses pembakaran pada motor diesel
Tiga syarat minimal yang harus dipenuhi terjadinya
proses pembakaran pada motor diesel yaitu adanya
bahan bakar, oksigen, dan panas.
Proses pembakaran tersebut dapat dibagi atas
beberapa periode :
a. Periode pertama:Periode Waktu Pembakaran
Tertunda (A–B)
Periode ini merupakan phase persiapan
pembakaran, dimana bahan bakar yang berbentuk
kabut bercampur dengan udara di dalam silinder
agar mudah terbakar. Penambahan tekanan di
dalam silinder diakibatkan oleh perubahan posisi
poros engkol

b. Periode kedua: Periode Perambatan Api (B – C)


Pada periode ini campuran udara dan bahan bakar
akan terbakar di beberapa tempat di dalam silinder,
sehingga di beberapa tempat terjadi pembakaran

c. Periode ketiga: Periode Pembakaran Langsung (C –


D)
Akibat nyala api di dalam silinder, maka campuran
udara dan bahan bakar yang diinjeksikan langsung
terbakar sehingga periode ini disebut pembakaran
langsung.

d. Periode keempat: Periode Pembakaran Lanjut (D – E)


Pada periode ini proses pengijeksian berakhir di titik
D, namun bahan bakar belum terbakar seluruhnya,
sehingga meskipun penyemprotan bahan bakar
telah berakhir, namun proses pembakaran masih
tetap berlangsung

2. Pengabut motor diesel


Pengabut atau injektor pada motor diesel berfungsi
untuk merubah bentuk fisik bahan bakar yang
sebelumnya berbentuk cair menjadi kabut (butiran
kecil)
3. Sistem Bahan Bakar Motor Diesel dengan Pompa
Injeksi In Line
a. Elemen pompa injeksi
Elemen pompa injeksi pada pompa injeksi in line
terdiri atas: plunger dan barrel (cylinder). Pada
plunger terdapat control groove atau control helix
yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
bahan bakar yang diinjeksikan
b. Governor
Secara rinci fungsi governor pada motor diesel dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Memudahkan mesin saat start dengan
memperbanyak suplai bahan bakar.
2) Mencegah overspeed
3) Membatasi putaran mesin saat idle
4) Membatasi putaran mesin maksimum
c. Automatic timer
Pada motor diesel, automatic timer berfungsi untuk
memajukan saat injeksi pada putaran tinggi

4. Sistem Bahan Bakar Motor Diesel dg. Pompa Injeksi


Ditributor Type VE (Verteiler Einspritz)
Rangkaian penggerak plunger terdiri atas: drive shaft,
roller ring, coupling, cam plate, dan plunger.

2 Daftar materi 1. Dashpot


yang sulit 2. Deceleration Fuel Cut-Off System
dipahami di
modul ini
3 Daftar materi 1. Dashpot
yang sering 2. Deceleration Fuel Cut-Off System
mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai