Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI PEMBELAJARAN

MODUL 2 MOTOR OTOMOTIF

Oleh :

AMIN FATAH
KEGIATAN BELAJAR 1
KOMPONEN UTAMA MOTOR DAN MEKANISME KATUP
KOMPONEN UTAMA MOTOR
a. Blok Silinder
Blok silinder berfungsi sebagai tempat untuk membuat energi panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar. Terbuat dari besi
tuang atau paduan aluminium. Terdapat beberapa dudukan untuk menempatkan
motor starter, alternator, pompa bensin, distributor dan sebagainya.

Gambar . Konstruksi Blok Silinder

Ada dua macam pelapis silinder yaitu pelapis silinder tipe basah dan tipe kering.
1) Pelapis silinder tipe basah (wet type cylinder liner)
2) Pelapis silinder tipe basah kering (dry type cylinder liner)

a b
Gambar. Pelapis silinder: (a) tipe basah dan (b) tipe kering

Ada beberapa tipe susunan silinder antara lain: tipe in-line (A), tipe V (B), dan tipe
horisontal.(C)

b. Kepala Silinder
Kepala silinder berfungsi sebagai tutup ruang pembakaran dan untuk
menempatkan mekanisme katup. Bahan kepala silinder terbuat dari aluminium atau besi
tuang.
Bentuk ruang bakar yang terdapat pada kepala silinder bermacam- macam
tergantung penempatan katup-katup dan busi.
1) Ruang Bakar Model Setengah Bulat
2) Ruang Bakar Model Baji
3) Ruang Bakar Model Bak Mand
4) Ruang Bakar Model Pent Roof

a b c d

c. Torak dan Pena Torak


Fungsi utama torak untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil
pembakaran campuran udara dan bahan bakar ke poros engkol melalui batang
torak. Terbuat dari besi tuang atau paduan aluminium.
Bagian atas torak disebut kepala torak (piston head), sedang bagian bawah
disebut badan torak (piston skirt).

Gambar Konstruksi torak


Celah torak (piston clearance) yang besarnya antara 0,02 – 0,12 mm.
Temperatur tertinggi pada kepala torak yaitu berkisar 232˚ C.

d. Ring Torak
Ring torak berfungsi untuk mengikis kelebihan oli yang menempel pada dinding
silinder dan mencegah masuknya oli ke ruang bakar. Ring torak terbuat dari baja tuang
atau baja spesial yang berkualitas tinggi.

Gambar Ring torak


Celah ujung ring torak (ring end gap) berfungsi untuk mencegah patahnya
ring torak pada saat ujung ring torak bersentuhan karena adanya pemuaian. Besar
celah ujung ring torak pada umumnya antara 0,2 – 0,5 mm pada temperatur ruangan.

Celah samping ring torak (ring side clearance) adalah celah antara ring torak
dengan alur ring torak untuk memungkinkan agar ring torak dapat bergerak bebas
pada saat memuai karena panas
e. Batang Torak
Batang torak (conecting rod) berfungsi untuk menghubungkan torak dengan
poros engkol atau meneruskan tenaga yang diperoleh torak ke poros engkol.

Gambar Tanda pemasangan pada batang torak.

f. Poros Engkol
Poros engkol (crank shaft) berfungsi untuk merubah gerak bolak balik menjadi
gerak putar yang akhirnya digunakan untuk memutar roda-roda kendaraan melalui
transmisi.
Konstruksi poros engkol dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pena engkol
(crank pin) adalah bagian poros engkol yang berhubungan dengan big end batang torak,
sedang jurnal engkol (crank journal) adalah bagian poros engkol yang berhubungan
dengan bantalan utama. Lengan engkol berfungsi untuk menghubungkan pena dengan
jurnal engkol. Untuk membalance gaya-gaya yang tidak seimbang pada komponen
poros engkol atau dari komponen mesin yang berputar pada poros engkol dilakukan
oleh balance weight

g. Bantalan
Bantalan berfungsi untuk menghindari kerusakan karena gesekan-gesekan yang
terjadi pada batang torak, poros engkol dan bagian-bagian yang berputar lainnya.
Terbuat dari paduan aluminium atau kelmet metal.

Gambar Bantalan sisipan


h. Roda gila
Roda gila atau roda penerus (Flywheel) berfungsi untuk menerima sebagian
tenaga yang diperoleh dari langkah usaha dan memberikan tenaga pada langkah-
langkah lainnya. Di bagian luar roda penerus dilengkapi dengan ring gear untuk
perkaitan dengan starter pinion.

Gambar Roda dila

MEKANISME KATUP
a. Macam-macam Mekanisme Katup
1) Mekanisme Katup Jenis “SV“
2) Mekanisme Katup Jenis “OHV
3) Mekanisme Katup Jenis “OHC“
4) Mekanisme Katup Jenis ‘DOHC”

Gambar Mekanisme katup jenis side valve,OHV. OHC, OHC

b. Macam-macam Mekanik Penggerak Poros Nok


1) Model Timing Gear
2) Model Timing Chain
3) Model Timing Belt

c. Komponen Mekanisme Katup


1) Katup
Katup berfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.

Gambar Konstruksi katup “poppet”


2) Pegas Katup
berfungsi untuk mengembalikan katup agar tetap dalam keadaan rapat pada
dudukannya.
3) Dudukan Katup
Dudukan katup berfungsi sebagai tempat duduk kepala katup pada saat katup
menutup.
4) Lubang Laluan Katup
Berfungsi untuk menempatkan batang katup sehingga katup-katup dapat
bergerak naik turun di dalam penghantar katup. Ada dua tipe penghantar katup
yaitu tipe integral dan tipe sisipan.
5) Poros nok
Katup-katup dapat membuka dan menutup karena adanya poros nok.

Gambar Poros nok


6) Pengangkat Katup
Berfungsi untuk membuka katup dengan cara memindahkan gerakan dari nok..

d. Saat Kerja Katup


Saat kerja katup (valve timing) adalah saat katup-katup membuka dan menutup.
Secara teoritis katup masuk membuka pada saat torak di TMB dan menutup pada saat
torak mencapai TMA. Untuk katup buang membuka saat torak di TMB dan menutup
setelah torak mencapai TMA.

Gambar Saat kerja katup

e. Celah Katup
Celah katup adalah celah antara ujung batang katup dengan pelatuk pada
saat katup menutup.

Gambar Celah katup

PEMERIKSAAN KOMPONEN UTAMA MOTOR DAN MEKANISME KATUP


Pemeriksaan komponen utama motor dan mekanisme katup meliputi pemeriksaan
secara visual dan pengukuran dimensi komponen. Pengukuran komponen-komponen utama
motor memerlukan alat ukur yang cara penggunaannya dapat dipelajari pada bab tersendiri.
a. Pemeriksaan kepala silinder
Pemeriksaan kepala silinder meliputi pemeriksaan kerataan dan keretakan. Untuk
memeriksa kerataan kepala silinder diperlukan alat yaitu straight edge dan feeler
gauge, sedang untuk memeriksa keretakan dapat digunakan „Magnetic crack
detector“ atau dengan
1) Pemeriksaan kerataan kepala silinder

a b
Gambar Pemeriksaan kepala silinder
2) Pemeriksaan keretakan kepala silinder

Gambar Pemeriksaan keretakan kepala silinder

b. Pemeriksaan blok silinder


1) Pemeriksaan kerataan blok silinder
2) Pemeriksaan permukaan silinder liner
3) Pengukuran diameter silinder
Posisi pengukuran dilakukan pada tiga posisi, yaitu posisi A, B, dan C
dengan arah melintang dan arah aksial.

Gambar Pengukuran diameter silinder


c. Pemeriksaan torak, pegas torak, dan batang torak
1) Pengukuran diameter luar torak

Gambar Pengukuran dan Tanda ukuran standar diameter luar torak


2) Pengukuran celah samping pegas torak
3) Pengukuran celah ujung pegas torak
4) Pengukuran batang torak

d. Pemeriksaan poros engkol


e. Pemeriksaan mekanisme katup
1) Pemeriksaan celah oli antara rocker arm dan shaft
Gambar Pengukuran diameter dalam rocker arm
2) Pemeriksaan rocker arm

Gambar Pemeriksaan rocker arm


3) Pemeriksaan pegas katup

a b
Gambar Pengukuran panjang (a) dan kelurusan pegas katup (b), Ketegangan (c)

4) Pemeriksaan batang katup dan penghantar batang katup

Gambar Pengukuran diameter luar batang katup

5) Pemeriksaan katup
6) Pengukuran run out push rod
7) Pengukuran poros nok
Pemeriksaan poros nok meliputi pengukuran run out, tinggi nok, dan diameter
jurnal poros nok.

a b
Gambar 49. Pengukuran tinggi nok dan diameter luar jurnal
8) Pemeriksaan rantai timing

Gambar Pengukuran panjang, kekendoran, dan diameter rantai timig

9) Pengukuran penegang rantai dan peredam getaran

Gambar Pengukuran penegang rantai dan peredam getaran

Anda mungkin juga menyukai