ABSTRAK
Pene/ilian ini bertujuan unluk menguji Icontribusi antara variabe/ bebas (predilctor), yaitu pribadi
kreatif dan ikJim organisasi terhadap variabel terikat (kriterion) yaim periJaJcu inovatif.Subjek
pelle/ilion adalah bagian pemasaran PT Fajar Surya Wisesajalwrra. denganjumJah sompel sebanyalc
54 responden. Pengumpulan data dilaJcukan dengan menggunalran metode angJcet yang /angsung diisi
o/eJr responden.Hasi/ dari penelitian ini membulctilcan adanya Icontribusi yang signijikan pada variabel
pribadi kreati/ dan ikJim organisasi terhadap perilaku inovatif. Hasil yang didapatJron dengan
menggunalcan teknik regresi ganda menunjukJcan nilai Iwntribusi yang signifikan dengan taraf
signifikonsi O.OOO.Hal im dibulcti!ran dengan nilai R square yang didapatlron untuIc variabel pribadi
kreatifmemberikan sumbangan sebesar 21% (0,217) terhadap perilaku inovatif. Untulc variabel ikJim
organisasi menyumbangkan 81% (0,817) terhadap perilaku inovatif. Sedangkan pribadi dan kreatif
secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 85% (0,853) terhatiap perilaku
Kala kunci : pribadi kreatif, iklim organisasi dan perilaku inovatif
perilaku inovatif yaitu tendensi untuk merupakan dorongan hatinya (Cushway &
meneipta ide-ide baru, toleran terhadap Lodge 1993). Gambaran mengenai suasana
ambiguitas, adanya keinginan untuk menjadi yang akan mempengaruhi apa yang teJjadi di
efektif, berorientasi pada inovasi serta daJam organisasi itu, dapat ditunjukkan dalam
pencapaian. Banyak orang ataupun peng- bentuk persepsi, karena unitnya merupakan
usaha yang ingin menerapkan suatu inovasi tingkat individu-individu yang ada di dalam
dalam organisasi usahanya, padahal sebenar- organisasi tersebut (Dahesihsari 200 I).
nya inovasi itu sendiri tidak muneul dcngan Iklim organisasi juga dipandang se-
begitu saja, tidak seperti suatu perl~l!gkapan bagai suatu variabel yang mempengaruhi
yang tinggal dibeli dan langsung dapat kinerja individu dan organisasi sebagai efek
digunakan. dari proses organisasional dan psikologis
Munculnya suatu kecenderungan baru (Isaken, Lauer, avail dan Britz 2001).
yaitu untuk memasuki suatu perusahaan Pengertian mengenai iklim organisasi adalah
80Mnya haruslah kreatif (West 2000). Jadi suatu hal yang mempunyai keterlcaitan ke-
80M yang ada pada organisasi harus pada suasana atau atmosphere yang terkini
mempunyai cara berpikir yang kreatif. yang terdapat di dalam organisasi (Mckeena
Dengan pemikiran yang kreatif akan meng- 2001), iklim yang dirasakan positif oleh
basilkan bentuk-bentuk pemikiran yang karayawan akan memunculkan perilaku-
tajam, dan kritis (Olson 1996). West (2000) perilaku yang inovatif yang muoeul dari
menerangkan bahwa dalam kreativitas ter- pemikiran-pemikiran baru yang tidak ter-
dapat proses keterlibatan individu dalam kekang dan mendapatkan dukungan dari
penemuan cara-cara baru dan konstan yang perusahaan, dan para karayawan mempunyai
Icbih baik dalam mengerjakan. berbagai hal. persepsi yang positif terhadap keberfungsian
ltu berarti akan menantang pendekatan- organisasi. Suatu hal yang berlawanan
pendekatan tradisional yang sudah teruji. dengan penjelasan diatas, berdasarlam basil
Orang-orang yang - mempunyai ciri penelitian (Pasaribu 1992) menunjukkan
pribadi yang kreatif juga mempunyai kenyataannya adalah antara iklim organisasi
kemampuan kognisi (West dan Farr 1990). dan perilaku inovatif tidak berhubungan
Adapun ciri tersebut antara lain :adanya nilai secara signifikan. Temuan ini adalah hal yang
intelaktual dan artistik. tertarik pada kom- dapat dijadikan sebagai suatu persoalan yang
pleksitas, peduli pada pekerjaan dan pen- akan dibahas dalam pen~litian ini, dan
capaian, tekun, pemikiran yang mandiri, dijadikan sebagai suatu alasan meneliti.
toJeran terhadap ambiguitas, otonom, percaya Suatu keadaan yang sering dialami
diri dan siap mengambil resiko. tenaga pemasaran adalah keadaan dimana
Evan (1968 dalam Deninson 1980), mereka harus berpikir secara cepat dan tepat
memberikan suatu uraian bahwa dalam suatu Untuk melakukan pekerjaannya bukan berarti
organsisasi ada fenomena konkret yang tidak ada deskripsi pekerjaannya. Situasi
merefleksikan suatu realitas psikologi sosial pasar dan peri laku konsumen yang bergerak
yang dialami bersama oleh orang-orang sangat cepat, belum lagi kompetitor lainnya,
dalam organisasi yang dapat memberikan temyata menuntut tenaga marketing untuk
dampak bagi organisasinya. Proses-proses sesegaera mungkin memikirkan dan mencip-
kreatif menunjukka~ adanya suatu keinginan takan strategi yang jitu dan harus segera
untuk membuat organisasi tempat mereka diterapkan dalam bekerja dengan melakukan
bekerja berfungsi secara penuh, yang pada improvisasi dan memodifikasi cara bekerja.
akhimya akan tercipta sautu suasana yang
kondusif untuk tercapainya tujuan, Tentu saja
berfungsinya organisasi disini terkait dengan
sudut pan dang yang dipahami oleh orang-
orang yang terlibat di dalamnya dan
praktck dalam pelaksanaan tugaspekerjaan. Likert yang terdiri dari 4 bentuk resPOIl yaitu
Tanpa adanya dukungan dari iklim yang Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju
ideal, langkah-Iangkah yang dipikirkan dan (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS)
dijalankan justru akan membuat langkah- Keakuratan dan kesabihan alat ukur meng-
langkah tersebut menjadi kaeau. gunakan teknik total korelasi item dengan
metode try-out terpakai. Data yang ada diolah
3. METODE PENELITIAN menggunakan teknik regresi yang diolah
dengan menggunakan program SPSS.
Variabel yang diteliti.dalam penelitian
1m adalah untuk variabel prediktor yaitu 4. BASIL PENELITIAN
pribadi kreatif (XI) dan iklim organisasi
(X2), sedangkan perilaku inovatif sebagai Berdasarkan hasil penghitungan nilai
kriterionnya (Y). Adapun definisi yang validitas untuk skala pribadi kreatif berada
digunakan sebagai landasan pengumpulan pada kisaran nilai 0,2703 sampai dengan
data adalah : 0,6696. maka dengan demikian dari 84 item
1. Pribadi Kreatif adalah adanya sifat yang diuji coba, hanya 58 item yang dianggap
yang melekat pada individu yang dapat layak. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
menyesuaikan diri dan bereaksi ter- pada tabel 4. validitas sebaran item skala
hadap dunia nyata. Konstruk tcoritisnya pribadi krreatif.Nilai validitas untuk skala
dibangun berdasarkan ciri pribadi krea- iklim organisasi berada pada batas antara
tif.yaitu nilai intelaktual dan artistik, 0,3307 sampai dengan 0,6848. Berdasarkan
tertarik pada kompleksitas, peduli pada nilai tersebut maka sebanyak 4 item dari 29
pekerjaan dan pencapaian, tekun, pemi- item dinyatakan gugur. Sedangkan untuk
kiran yang mandiri, toleran terhadap skala perilaku inovatif, memperlihatkan nilai
ambiguitas, otonom, percaya diri dan validitas antara 0,2811 sampai dengan
siap mengambil resiko. 0,7033. Maka dengan demikiim dapat di-
2. lkIimOrganisasi adalah keseluruhan nyatakan dari 44 item yang ada sebanyak 12
keadaan lingkungan kerja yang diper- item dianggap gugur.
sepsikan dan dirasakan oleh orang- Hasil pengujian reliabilitas untuk skala
orang (subordinat) yang ada di dalam- pribadi kreatif menunjukkan nilai konsistensi
nya dan dianggap mempengaruhi Alpha sebesar 0,9066. Untuk skala iklim
perilaku , kinerja individu dan organi- organisasi mempunyai niiai reliabiliatas
sasi. Komponen-komponennya meli- sebesar 0,9142. sedangkan skala perilaku
puti;refleksivitas, partisiplIsi, kerjasama inovatif mempunyai nilai keterandalan
antardepartemen, dan k..;alitas: sebesar 0,8799.
3. Perilaku Inovatif adalah mer..:pakan Perusahaan yang dijadikan tempat
perilaku yang berupa adanya kecen- penelitian adalah perusahan yang bergerak
derungan untuk menciptakan ide-ide pada bidang usaha pembuatan dan penjualan
bam, toleransi terhadap ambiguitas, kertas. Dalam hal ini perusahaan mempunyai
punya motivasi untuk menjadi efektif, karyawan yang lebih banyak pada bagian
orientasinya Pilda inovasi dan pen- pemasaran. Karyawan bagian pemasaran
capaian untuk memperkenalkan secara mempunyai peran kerja untuk melakukan
sengaja sesuatu yang baru dan berguna, penjualan, dan mempunyai target prod uk-
baik berupa ide-ide, proses-proses, tivitas setiap bulannya. Setiap karyawan pada
produk-produk, atau prosedur-prosedur bagian ini lebih banyak bekerja di luar kantor,
dalam peran kerja seseorang. mereka diberikan kebebesan untuk melaku-
Data dalam penelitian ini diperoleh kan cara bekerja, dan bisa saja bersaing
dengan metode angket yang bebemtuk skala dengan karyawan marketing yang lainnya.
_. Berdasarbn basil analisis data didapat- proses keterlibatan individu dalam penemuan
lean bahwa variabel pri'badi beatif memberi- cara-cara baru daft konstan yang lebih baik
lean sumbangao sebesar 21 % (0,217) tedIadap dalam mengerjakan berbagai hal. ltu berarti
perilaku inovatif. Untuk variahel iklim organi akan menantang pendekatan-pendekatan
sasi menyumbangkan 81 % (0,817) terbadap tradisional yang sudah teruji. Karyawan yang
perilaku inovatif. Sedangkan pribadi kreatif mempunyai ciri pribadi yang kreatif berarti
dan iklim organisasi secara bersama-sama melibatkan diri terhadap penemuan baru yang
memberilean sumbangao sebesar 85% (0,853) lebih baik, yang akan mendorong terciptanya
terhadap perilaku inovatif. Jadi dengan hal-hal yang baru, akan muneul gaga~ yang
demikian dapat disimpullean bahwa pribadi lebih baik yaitu hasil pemikiran yang tajam
kreatif dan iklim organisasi membcrikan Hal ini akan membentuk adanya suatu
kontribusi yang signifikan terhadap muncul- perilaku yang inovatif.
nya kecendenmgao periJaku inovatif.
Tabel2. Uji Korelasi
Tabel.l Nila; Konuibusi ConeIIICIons
INOVAnF CLIMATE CREAnF
Adjusted Taraf IINOVATIF tIiiiiiiI 1.000 .904 ..csr
R SQuare R Square Siginfikansi
Sig. (2-ta11ed) .000 .000
Variabel R N 54 54 54
CUMATE Pears«! Comdation .904 1.000 .319"
Pribadi Kreatif 0.904 0.817 0.813 0.00 Sig. (2-ta11ed) .000 .019
N 54 54 54
lkIimQrganisasi 0.468 0.219 0.204 0.00 CREAnF Pears«! Comdation .468 .319" 1.000
Pribadi Kreatif & Sig. (2-18i1ed) .000 .019
lkIim Organisasi N 54 54 54
0.924 0.853 0.847 0.00
-. Comdation is aign1fican1811he 0.01 IewI (2.Qi1ed).
•. Coneialion is significanl811he 0.05 IewI (2-tai1ed).
Dengan demikian hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima.
Pribadi kreatif memberilean sumbangan yang Berdasarkan analisa statistik diketahui
signifikan terhadap munculnya kecenderung- bahwa perilaku inovatif lebih besar men-
an perilaku inovatif (21%). Iklim organisasi dapatkan kontribusi dari variabel iklim
memberikan kontribusi yang sangat sig- organisasi dibandingkan dengan pribadi
nifikan terhadap munculnya perilaku inovatif kreatif. West (2000) memberikan penjelasan
bila dibandingkan dengan pribadi k.reatif bahwa meskipun karyawan memiliki ide-ide
(81 %). Secara keseluruhan pribadi kreatif dan untuk memajukan tempat kerja, pelaksanaan
iklim organisasi memberikan sumbangan kerja, sementara orang-orang disekitamya
yang signifikan terhad~;l munculnya perilaku mempunyai pengaruh dalam mendorong atau
inovatif (85%). Sebagai analifis tambahan menghambat ide-ide terse but. Sehingga
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang dengan demikian untuk meneiptakan perilaku
signifikan antara pribadi kreatif dan iklim inovatif dibutuhkan adanya atmosfer atau
organisasi terhadap perilaku inovatif yaitu iklim yang memang benar dapat mendorong
dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dapat diterpakannya ide-ide yang dieipatakan
(0,00). karyawan.
Pribadi yang batif diasumsikan dapat Perlunya suatu iklim yang kondusif
memuneulkan berbagai ide-ide atau gagasan- untuk memuneulkan perilaku inovatif ter-
gagasan yang berguna dan dapat memudah- nyata juga didukung data yaitu perilaku
kan manusia mengerjakan berbagai hal. Ide- inovatif dapat muneul karena mendapatkan
ide atau gagasan yang dihasilkannya itu kontribusi yang besar (85%) dari variabel
bersifat benar-benar baru dan berbeda dari pribadi kreatif dengan menggunakan variabel
yang sudah ada. West (2000) memberikan iklim organisasi sebagai variabel pengantara.
pe!1jelasan bahwa dalam kreativitas terdapat
Adanya hubungan yang siginifikan kondusif dari semua orang yang terlibat
antara pribadi kreatif dan iklim organisasi dalam pekerjaan'tersebut.
terhadap perilaku inovatif. menunjukkan
bahwa dari hasil pemikiran yang kreatif, akan Tabel J. Nilai Empirile dan Hipolelilc Perilalcu
muneul ide-ide atau gagasan yang terbaik, lnova/if
yang pada akhimya akan diketemukannya
atau terciptanya suatu produk yang baru EMPIRIK HIPOTETlt<
(novelty) dari yang sudah ada. DaJam hal ini Max 115 128
termasuk muneulnya proses-proses pelak- Mean 97.00 80
sanaan kerja yang baru, dan pada intinya
digunakan untuk memajukan perusahaan.
Min 81 32
Lebih rendahnya sumbangan kreativitas
terhadap muneulnya perilaku inovatif
Tabel4. Nilai Empirilc dan Hipolelile Pribadi
menunjukkan babwa kreativitas tidak bisa
Krealif
berdiri sendiri dalam mempengaruhi ataupun
menunjukkan kontribusinya terhadap suatu
variabel khususnya perilaku inovatif. hal ini EMPIRIK IHIPOTETIt<
didukung dengan temuan Basuki (2004) yang Max 197 216
menyatakan babwa kreativitas akan lebih Mean 144.63 135
berpengaruh bila dibarengi dengan suatu Min 110 54
variabel yang lain. Hal tersebut terbukti
dengan hasil yang menunjukkan babwa Selain itu juga bukan berarti kebanya-
kreativitas dan iklim organ isasi secara kan sampel tidak menunjukkan eiri pribadi
bersama-sama dengan iklim organisasi yang kreatif. Beradasarkan hasil uji rerata
mempunyai sumbangan sebesar 85 %. empirik dan hipotetik ternyata menunujukkan
babwa nilai rerata hipotetik pada variabel
Tabel2. Persenlase Kontribusi pribadi kreatif mempunyai nilai rerata
empirik yang lebih besar dari (144,63) nilai
rerata teoritis (135). Dengan demikian secara
umum kebanyakan dari subjek yang ada
keeendurungan merupakan pribadi yang
kreatif
[6] Isaken, S.G, Lauer, K.J, Ekvall, A. G, Behavior. (r' edition). New York
Britz,. Perceptions of the Best and Psychology'Press.2002.
Worst Climates For Creativity
Preliminary Validation Evidence for [J J] Pasaribu. Hubungan lkIim Organisasi
Situational Outlook Questionnaire. Inc. dengan Tingkah Laku Inovatif.
CreatMty Research Journal. Vol 13, (SlcripSI). Fakultas Psikologi
No.2, 171 -148. Lawrence Erlbaum Universitas Indonesia. Tidak
Associates 200 I Diterbitkan. 1992.
".
[7J M.A.West. Mengembanglam Krea- [12] R Dahesihsari. Iklim Organisasi .
tMtas Dalam Organisasi. Yogyakarta: Pentingnya Suatu Tinjauan Multi
Penerbit Kanisius. 2000. Tingkat dan Multi Dimensi JurnaI
PSikologi.ed. September Vol. 8, No.2,
[81 M.A. West. Creativity in Organi- 45 - 57.2001.
zations. Leceister UK : British Psycho-
logical Society. 1997. [13J R.W. Olson. Seni Berfikir Kreatif :
Sebuah Pedoman PraJais. Alih Bahasa
[9J M.A West and J.L Farr. Innovation and Alfonsus Samosir. akarta : Penerbit
Creativity at work: Psychological and Erlangga. 1996 •
Organizational Strategies. England
John Willey & Sons Ltd. 1990. [14] S.P.Robins. Organizational Theory
Structure. Design and Application.
[10] Mc Keena, E. (2001). Business New Jersey : Prentince Hal, Inc. 1990.
Psychology and Organizational