Anda di halaman 1dari 10

JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 20 NO 1 : 21 - 30

MEMPERKUAT KINERJA INOVASI: PERAN BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI


INTRINSIK, DAN BERBAGI PENGETAHUAN
Ignatius Soni Kurniawan1, Yuliana Intan Pratiwi2
1
soni_kurniawan@ustjogja.ac.id, 2yulianaintan5@gmail.com
1,2
Program Studi Manajemen, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui peran mediasi motivasi intrinsik dan berbagi
pengetahuan pada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja inovatif. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh Guru SMAN 1 Semin, Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian
menggunakan sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik tidak
berperan sebagai variabel pemediasi pada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
inovatif. Budaya organisasi dapat berpengaruh langsung secara positif terhadap kinerja inovatif
maupun tidak langsung melalui variabel berbagi pengetahuan.
Kata kunci: budaya organisasi, motivasi intrinsik, berbagi pengetahuan, kinerja inovatif.

ABSTRACT
This study aims to determine the mediating role of intrinsic motivation and knowledge
sharing on the influence of organizational culture on innovative performance. The population
in this study were all Teachers of SMAN 1 Semin, Gunungkidul Yogyakarta. Research using
saturated samples. The results showed that intrinsic motivation did not play a role as a
mediating variable in the influence of organizational culture on innovative performance.
Organizational culture can have a positive direct effect on innovative performance or
indirectly through knowledge sharing variables.
Keywords: organizational culture, intrinsic motivation, knowledge sharing, innovative
performance.

PENDAHULUAN De Jong & Den Hartog (2010)


Kondisi perubahan dalam mencatat bahwa studi awal difokuskan
lingkungan usaha menuntut organisasi yang terutama pada generasi ide-ide kreatif,
telah mapan untuk mempertahankan diri dan namun para peneliti juga telah menyerukan
mengejar pertumbuhan. Keadaan ini agar ruang lingkupnya diperluas dan
menunjukkan pentingnya strategi yang perhatian ilmiah lebih ditujukan untuk
bergantung secara terus menerus dan implementasi ide-ide (Mumford, 2003).
konsisten pada perilaku inovatif di seluruh Sejalan dengan ini, perilaku inovatif saat ini
tingkat organisasi (Bednall, Rafferty, biasanya dilihat untuk mencakup
Shipton, Sanders, & Jackson, 2018). Kinerja serangkaian perilaku yang luas yang terkait
inovasi adalah tanggung jawab seluruh dengan generasi ide, menciptakan dukungan
anggota organisasi, namun studi dari Covin untuk mereka, dan membantu
& Slevin (1989) dan Sieger, Zellweger, & implementasinya (Janssen, 2000).
Aquino (2013) hanya memfokuskan pada Menggunakan pengajar di Sekolah
perilaku inovatif dan disposisi dari manajer Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Semin
puncak atau pemilik perusahaan. Hal ini Gunung Kidul Yogyakarta sebagai populasi,
mengabaikan fakta bahwa anggota penelitian ini menguji anteseden dari kinerja
organisasi di semua tingkat organisasi inovatif yang pada masa pandemi Covid 19
berpotensi dapat berkontribusi untuk mengalami transformasi metode
kewirausahaan dan inovasi dalam suatu pembelajaran dari luring ke daring. Perilaku
perusahaan (Ireland, Covin, & Kuratko, inovatif oleh pegawai dianggap sangat
2009) penting untuk inovasi berkelanjutan atas
perubahan lingkungan, perbaikan dan

21
Submitted : 12 April 2021 Revised : 22 April 2021 Published : 30 Juni 2021
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…

kewirausahaan (De Jong & Den Hartog, komitmen dan ketertarikan individu dalam
2010) dengan demikian penelitian ini penting organisasi, mendorong sistem sosial yang
dilakukan untuk menganalisis prediktor dari membantu mengikat kebersamaan serta
kinerja inovasi di instansi pendidikan. pembentuk rasa dan mekanisme
Anteseden kinerja inovasi yang telah pengendalian terhadap sikap dan perilaku
diteliti sebelumnya antara lain budaya karyawan (Eskiler et al., 2016).
organisasi (Kusumawardani, 2018), motivasi Motivasi Intrinsik
intrinsik (Ruan, Hong, & Jin, 2010), dan Motivasi kerja merupakan kondisi
berbagi pengetahuan (Zhao, Jiang, Peng, & yang menggerakkan guru untuk mampu
Hong, 2020). Budaya organisasi dapat mencapai tujuan atau kondisi yang mampu
menghidupi kegiatan berbagi pengetahuan membangkitkan dan memelihara perilaku
(knowledge sharing) dalam kegiatan (Awe, Dantes, & Lasmawan, 2014).
operasional kerja sehari-hari (Poul, Legault (2020) berpendapat bahwa
Khanlarzadeh, & Samiei, 2016). Kinerja motivasi menjadi sumber kekuatan yang
inovasi dapat terbangun bila anggota energik untuk mendorong usaha kerja,
organisasi memiliki kohesivitas dan dalam menentukan arah, intensitas, dan
resiprositas untuk saling berbagi informasi kegigihan dalam diri seorang guru.
dalam memecahkan masalah kerja. Rekan Worthley, MacNab, Brislin, Ito, & Rose
kerja dan atasan memiliki peranan penting (2009) menyatakan bahwa motivasi dapat
dalam meningkatkan kinerja, yaitu melalui diartikan sebagai bagian integral dari
bentuk kegiatan berbagi pengetahuan (Goo, hubungan/industrial dalam rangka proses
Choi, & Choi, 2019). Demikian juga pembinaan, pengembangan, pengarahan
motivasi intrinsik merupakan kecenderungan serta mengontrol sumber daya manusia
spontan orang untuk menjadi ingin tahu dan dalam suatu perusahaan baik publik
tertarik, untuk mencari tantangan dan untuk maupun swasta. Sedangkan Dysvik &
melatih dan mengembangkan keterampilan Kuvaas (2008) berpendapat bahwa teori
dan pengetahuan mereka, bahkan tanpa motivasi intrinsik berfokus pada kepuasan
adanya penghargaan yang dapat dipisahkan kebutuhan untuk otonomi, kompetensi dan
secara operasional (Di Domenico & Ryan, keterkaitan, atau karakteristik desain kerja
2017) yang mengarah pada perilaku inovatif. yang mengarah pada keadaan psikologis
produktif.
TINJAUAN LITERATUR Motivasi intrinsik merupakan
Budaya Organisasi dorongan dari dalam diri individu, misalnya
Budaya organisasi merupakan karena merasa tertantang dengan tuntutan
sistem nilai dan keyakinan yang pekerjaan. Sedangkan motivasi ekstrinsik
membentuk perilaku karyawan dalam suatu merupakan dorongan yang timbul akibat
organisasi (Eskiler, Ekici, Soyer, & Sari, dari stimulan eksternal, seperti tawaran
2016). Budaya organisasi mempengaruhi insentif bila mencapai kinerja yang lebih
kepuasan kerja, turnover karyawan, dan tinggi. Tujuan motivasi intrinsik diantaranya
kinerja organisasi secara menyeluruh peningkatan pada prestasi kerja, disiplin
(Khan, Nawaz, Aleem, & Hamed, 2012). kerja, gairah dan semangat kerja,
Budaya organisasi bekerja seperti perekat produktivitas dan efisiensi, rasa
dalam mempersatukan karyawan dan tanggungjawab, rasa loyal, serta mengubah
organisasi, sekaligus menghasilkan perilaku yang sesuai dengan keinginan
perilaku kerja yang positif dan inovatif organisasi (Fischer, Malycha, & Schafmann,
(Khan et al., 2012). Budaya organisasi 2019).
memiliki fungsi yang dapat diterapkan
setiap organisasi, memiliki peran Berbagi Pengetahuan
menciptakan perbedaan antar organisasi, Berbagi pengetahuan memiliki
menjadi identitas, mempengaruhi aspek-aspek seperti sikap, norma subyektif,

22
JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 20 NO 1 : 21 - 30

dan persepsi kontrol perilaku (Tohidinia & mengacu pada ukuran tanggapan organisasi
Mosakhani, 2010) dalam suatu organisasi sekolah terhadap perubahan. Kompetensi
sebagai proses pertukaran pengetahuan juga harus dimiliki oleh tenaga pendidik
sehingga menciptakan pengetahuan baru yang berupa kompetensi: pendagogik,
(Hoof & Ridder, 2004). Berbagi kepribadian, sosial, dan profesional (Judiani,
pengetahuan menjadi alat bagi organisasi 2011). Perilaku inovatif didefinisikan
dalam rangka menghasilkan kreativitas dan sebagai memunculkan ide-ide baru dan
inovasi (Wang & Noe, 2010). Berbagi bekerja untuk mengimplementasikannya
pengetahuan adalah aktivitas yang berpusat (Ahuja, Lampert, & Tandon, 2008).
pada pengetahuan dan metode utama dimana
individu menukar pengetahuan untuk Pengembangan Hipotesis
memperkaya modal pengetahuan organisasi Budaya organisasi memfasilitasi
dan menciptakan keunggulan kompetitif karyawan untuk terus berkerja dengan baik.
organisasi (Wang & Noe, 2010). Berbagi Budaya organisasi menjadi pemicu individu
pengetahuan merupakan sebuah informasi untuk menghidupkan motivasi intrinsik
yang tersedia untuk karyawan lain dalam Novziransyah (2017). Sekolah dengan
organisasi, informasi diubah dan diperbarui budaya organisasi yang tidak kondusif
menjadi bentuk baru, dan menjadi elemen seperti pembiaran indisipliner, inefisiensi
berharga (Charterina, Landeta, & waktu dan mentoleransi kemalasan akan
Basterretxea, 2018). Dimensi proses mengarah pada kinerja yang lamban dan
berbagi pengetahuan antara lain cenderung tidak terarah yang memberikan
memberikan pengetahuan (knowledge iklim yang menurunkan semangat kerja dan
donating) yang dimiliki sebagai modal ketidakpedulian terhadap nasib organisasi.
intelektual kepada orang lain melalui Hal ini mengarah pada pernyataan bahwa
komunikasi antar individu, serta dimensi budaya organisasi berpengaruh terhadap
mencari dan mengumpulkan pengetahuan motivasi intrinsik. Kusumawardani (2018)
(knowledge collecting) dengan membuktikan bahwa budaya organisasi
berkonsultasi atau bertanya kepada orang merupakan variabel yang berpengaruh
lain (Hoof & Ridder, 2004). Berbagai positif terhadap motivasi kerja karyawan,
pengetahuan merupakan bentuk demikian juga Siregar, Lumbanraja, &
pertukaran sosial. Absah (2019).
Kinerja Inovatif H1: Budaya organisasi berpengaruh positif
Kinerja atau prestasi kerja adalah terhadap motivasi intrinsik.
catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh
dari pekerjaan yang telah dilakukan dalam Berbagi pengetahuan akan
periode waktu tertentu (Opatha, 2019). membantu meningkatkan keterampilan
Kinerja karyawan memiliki pengaruh individu. Guru dapat menceritakan
terhadap kontribusi karyawan pada pengetahuan dan pengalaman yang
organisasi seperti kuantitas keluaran, kualitas dimilikinya sehingga memberdayakan
keluaran, jangka waktu keluaran, kehadiran individu yang menjadi penerima
di tempat kerja dan sikap kooperatif (Yin, pengetahuan. Terlebih pada metode
2017). Mamun, Mohiuddin, Fazal, & Ahmad pembelajaran daring maka guru diwajibkan
(2006) menyatakan acuan standar kinerja mencari dan membagikan informasi kepada
karyawan meliputi output utama organisasi rekan kerja dan siswa agar pembelajaran
sekolah, efisiensi yang mengacu pada tetap berjalan lancar. Oktaviani & Sembiring
penggunaan sumber daya langka yang (2016), membuktikan bahwa budaya
dilakukan organisasi sekolah, kepuasan yang organisasi berpengaruh signifikan terhadap
mengacu pada keberhasilan organisasi peningkatan atau penurunan kegiatan
sekolah dalam memenuhi kebutuhan semua berbagi pengetahuan. Attar, Kang, & Sohaib
pihak yang terlibat, serta adaptasi yang (2018) mengajukan proposisi budaya

23
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…

organisasi sebagai anteseden dari berbagi karyawan. Dukungan rekan kerja mengacu
pengetahuan. Penelitian terdahulu dari Al- pada rekan yang saling membantu dalam
Alawi, Al-Marzooqi, & Mohammed (2007), tugas mereka saat dibutuhkan, berbagi
Ajmal & Kekale (2012), Kathiravelu, pengetahuan dan keahlian, serta
Mansor, Ramayah, & Idris (2014) dan Poul memberikan dorongan serta dukungan (Lin,
et al. (2016) menyatakan anteseden budaya Wong, & Ho, 2015). Riset terdahulu
organisasi pada berbagi pengetahuan. membuktikan bahwa berbagi pengetahuan
H2: Budaya organisasi berpengaruh positif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap berbagi pengetahuan. kinerja inovasi (Jantunen, Puumalainen, &
Hurmelinna-Laukkanen, 2008; Wang &
Motivasi intrinsik yang muncul dari Wang, 2012; Maulana, Sularso, & Titisari,
dalam diri individu muncul dari pekerjaan 2018; Zhao, Jiang, Peng, & Hong, 2020).
itu sendiri. Permasalahan di dunia kerja H4: Berbagi pengetahuan berpengaruh
mendorong individu untuk positif terhadap kinerja inovatif.
memecahkannya dan melakukan terobosan
inovasi. Seorang guru memerlukan kinerja METODE PENELITIAN
inovatif untuk mengembangkan proses Populasi dalam penelitian ini
pembelajaran agar peserta didik dapat menggunakan semua Pegawai Negeri Sipil
mengikuti sistem pendidikan yang baru Guru SMAN 1 Semin. Jumlah sampel yang
(Fischer et al., 2019). Permasalahan yang digunakan 60 responden karyawan. Teknik
dihadapi guru dalam keseharian seringkali pengambilan sampel menggunakan teknik
tidak dapat dipecahkan dengan cara atau sampling jenuh. Pengukuran mengadaptasi
metode yang sama, guru dengan demikian instrumen yang ada, meliputi kinerja
perlu menemukan cara baru atau inovasi inovatif (Judiani, 2011) motivasi intrinsik
agar permasalahan tersebut terselesaikan. (Luthans & Youssef, 2007), berbagi
Contohnya, guru yang dihadapkan pandemi pengetahuan (Wang & Noe, 2010), dan
Covid 19 tidak bisa bertatap muka langsung budaya organisasi (Eskiler et al., 2016)
akan mempelajari teknologi informasi dengan skala likert 1 (sangat tidak setuju)
sebagai hal baru untuk mencapai sampai dengan 5 (sangat setuju).
pengajaran yang berkualitas. Auger &
Woodman, (2016) mengajukan proposisi HASIL PEMBAHASAN
bahwa motivasi intrinsik terkait dengan Item dinyatakan valid apabila r-
kreatifitas. Ruan, Hong, & Jin (2010) hitung > r-tabel (df= 60-2, df = 58, α 5%)
menyatakan pengaruh positif motivasi yaitu 0.2144. Berdasarkan pengujian
(ekstrinsik dan intrinsik) pada perilaku diketahui r-hitung budaya organisasi (0.335
inovasi pekerja. s.d. 0.606), motivasi intrinsik (0.432 s.d.
H3: Motivasi intrinsik berpengaruh positif 0.662), berbagi pengetahuan (0.416 s.d.
terhadap kinerja inovasi. 0.691), dan kinerja inovatif (0.536 s.d.
0.790) >0.2144, maka semua butir
Individu yang mempunyai pernyataan pada penelitian ini dinyatakan
pengetahuan lebih dari individu lain dapat valid dan layak sebagai instrumen untuk
membagikan pengetahuannya guna mengukur data penelitian. Sedangkan
mencapai tujuan bersama. Proses berbagi Cronbach’s Alpha budaya organisasi
pengetahuan dapat dilakukan secara (0.747), motivasi intrinsik (0.821), berbagi
langsung dan tidak langsung. Dukungan pengetahuan (0.791), dan kinerja inovatif
rekan kerja memfasilitasi lingkungan kerja (0.862)> 0.60 maka instrumen ini reliabel.
menjadi menyenangkan. Goo et al. (2019) Karakteristik responden (lihat Tabel
berpendapat, hubungan sosial tempat kerja 1) menunjukkan bahwa mayoritas responden
dapat menjadi kontribusi terhadap kepuasan adalah perempuan (55%). Mayoritas berusia
kerja, produktivitas, dan kesejahteraan >50 tahun (58.3%). Responden dengan

24
JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 20 NO 1 : 21 - 30

tingkat pendidikan terbanyak adalah S-1


(86.7%). Mayoritas menyatakan telah Pengujian Hipotesis
menikah (95%). Mayoritas masa kerja yang Tabel 3 menunjukkan hasil uji
dimiliki >20 tahun (48.3%), berdasar status hipotesis. Dilihat dari tabel tersebut,
kepegawaian 100% adalah Pegawai Negeri pengujian H1, H2, dan H4 diterima dengan
Sipil. nilai sig.<0.05, sedangkan H3 tidak diterima
Tabel 1. Karakteristik Responden sig.>0.05. Meskipun pada penelitian ini tidak
Kategori Jumlah (%) dihipotesiskan, pengaruh budaya organisasi
Jender Laki-laki 27 45 terhadap kinerja inovasi ditemukan
Perempuan 33 55 signifikan (sig.<0.05). Besarnya pengaruh
<30 tahun 6 10 budaya organisasi terhadap motivasi
31-40 tahun 4 6.7 intrinsik sebesar 22.3%, budaya organisasi
41-50 tahun 15 25 terhadap berbagi pengetahuan sebesar
>50 tahun 35 58.3
42.8%, sedangkan motivasi intrinsik dan
Pendidikan SMA/sederajat 1 1.7
Terakhir Diploma 2 3.3
berbagi pengetahuan terhadap kinerja
S1 52 86.7 inovatif sebesar 53.5%.
Pascasarjana 5 8.3 Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis
S2/S3 Unst. Coeff.
Status Menikah 57 95 Ind. Dep. Sig. Adj. R2
B Error
Pernikahan Belum 3 5
Menikah H1 BO MI 0.518 0.122 0.000 0.223
Lama Kerja <2 tahun 2 3.3 H2 BO BP 0.448 0.067 0.000 0.428
2-5 tahun 5 8.3 BO 0.437 0.136 0.002
6-10 tahun 1 1.8 H3 MI KI 0.063 0.131 0.630 0.600
11-15 tahun 6 10
H4 BP 0.859 0.240 0.001
16-20tahun 17 28.3
>20 tahun 29 48.3 Sumber: Data primer diolah, 2021.
Status kerja PNS 60 100
Sumber: data primer diolah, 2021. Hasil perhitungan Sobel test (Gambar
1) menunjukkan nilai one tailed probability
Uji asumsi klasik (lihat Tabel 2) sebesar 0.262 dengan tingkat signifikansi 5%,
menunjukkan pada ketiga model regresi, motivasi intrinsik tidak memediasi budaya
data residual terdistribusi normal (Monte organisasi terhadap kinerja inovatif.
Carlo Sig. 2-tailed>0.05). Uji Park Pengujian mediasi kedua (Gambar 2)
menyatakan tidak terjadi menunjukkan nilai one tailed probability
heteroskedastisitas (Park test, p>0.05). sebesar 0.000 dengan tingkat signifikansi 5%,
Multikolonieritas tidak terjadi pada model dapat dinyatakan bahwa berbagi pengetahuan
regresi 3 dengan tolerance >0.10 dan VIF mampu memediasi pengaruh budaya
<10. organisasi terhadap kinerja inovatif.
Tabel 2. Tabel Asumsi Klasik A: 0.518 B: 0.091
Ind Dep Norm. Hetero. Multikol. SEA: 0.122 MI
SEB: 0.141
Sig. 2-tail.
Sig. Tol. VIF
BO MI 0.100 0.197
BO BP 0.276 0.063 BO KI
BO 0.176 0.560 1.785
MI KI 0.234 0.283 0.535 1.869 Sobel test statistic: 0.638
BP 0.250 0.394 2.538 One-tailed probability: 0.262
Ket. BO=Budaya Organisasi, MI=Motivasi Two tailed probability: 0.523
Intrinsik; BP=Berbagi Pengetahuan; KI=Kinerja
Inovasi. Sumber: data primer diolah, 2021.
Sumber: data primer diolah, 2021. Gambar 1. Model Mediasi 1

25
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…

menunjukkan responden sarat dengan


A: 0.448 pengalaman. Semakin usia bertambah,
B: 1.257
SEA: 0.067 BP semakin pengalaman kerja memiliki
SEB: 0.222
kecenderungan bertambah. Sedangkan nilai
terendah sebesar 3.97 pada pernyataan ada
BO KI sistem terstruktur berbagi pengetahuan dari
pimpinan atas sampai bawahan. Rendahnya
Sobel test statistic: 4.321 nilai ini dapat terjadi karena anggota
One-tailed probability: 0.000 populasi memiliki masa kerja yang sudah
Two tailed probability: 0.000 lama (mayoritas diatas 6 tahun) yang
membentuk keakraban sehingga anggota
Sumber: data primer diolah, 2021.
organisasi dapat berkomunikasi seperti
Gambar 2. Model Mediasi 2
anggota keluarga tanpa harus melalui jalur
terstruktur, khususnya pada komunikasi
Pembahasan
lisan. Bentuk kerjasama yang diciptakan
Hasil pengujian mendukung H1.
sesama rekan kerja guru dapat berjalan
Penelitian pada Guru SMAN 1 Semin
dengan baik karena telah saling berinteraksi
Yogyakarta menghasilkan temuan bahwa
dalam masa kerja yang lama, sehingga
budaya organisasi mampu memberikan
berbagi pengetahuan dengan sesama rekan
pengaruh positif terhadap motivasi intrinsik.
kerja berjalan mengalir dalam budaya yang
Temuan ini mendukung penelitian terdahulu
mereka bangun bersama.
dari Kusumawardani (2018) dan Siregar et
Pengujian H3 menyatakan bahwa
al. (2019). Nilai indikator budaya organisasi
motivasi intrinsik tidak berpengaruh
yang tertinggi adalah dukungan pimpinan
signifikan terhadap kinerja inovatif.
dalam penyelesaian pekerjaan (rerata=4.43)
Indikator dari motivasi intrinsik yang paling
dan nilai terendah pada pernyataan
tinggi terdapat pada item bersemangat
bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaan
meningkatkan kinerja karena pelatihan
tuntas (rerata=4.22). Sebagian besar
(rerata= 4.08) sedangkan nilai terendah
responden adalah individu yang telah
terdapat pada item tanggungjawab yang
memahami dan turut membentuk budaya
diberikan membuat tertantang bekerja lebih
organisasi, hal ini dapat dilihat pada lama
baik (rerata=3.82). Hasil penelitian ini tidak
kerja responden 6 tahun ke atas mencapai
mendukung riset terdahulu dari Ruan, Hong,
88,4%. Budaya organisasi di sekolah telah
& Jin (2010), namun temuan ini mirip hasil
diinternalisasi dan mampu membangun
penelitian yang dilakukan oleh Muslich
semangat kerja untuk mempertahankan
(2012) bahwa motivasi intrinsik tidak
reputasi kualitas sekolah.
berpengaruh terhadap kinerja. Diduga
Temuan penelitian pada H2
motivasi intrinsik tidak mempengaruhi
menemukan dukungan bahwa budaya
kinerja inovasi karena pembelajaran daring
organisasi berpengaruh positif dan signifikan
yang masih dalam tahap awal sehingga
terhadap berbagi pengetahuan. Hal ini
dampaknya terhadap kinerja inovatif belum
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
dapat diperoleh secara utuh.
oleh Al-Alawi, Al-Marzooqi, & Mohammed
Temuan penelitian ini memberikan
(2007), demikian juga Ajmal & Kekale
dukungan bagi H4, bahwa meningkatnya
(2012), Kathiravelu, Mansor, Ramayah, &
kegiatan berbagi pengetahuan semakin
Idris (2014) dan Poul et al. (2016), serta
meningkatnya kinerja inovatif yang
Oktaviani & Sembiring (2016). Item berbagi
dirasakan. Hasil ini mendukung penelitian
pengetahuan dalam penelitian ini yang
terdahulu (Jantunen, Puumalainen, &
dinilai tertinggi adalah berbagi pengalaman
Hurmelinna-Laukkanen, 2008; Wang &
dengan atasan (rerata= 4.32), hal ini dapat
Wang, 2012; Maulana, Sularso, & Titisari,
diterima karena berdasar usia responden,
2018; Zhao, Jiang, Peng, & Hong, 2020).
58,3% telah berusia diatas 50 tahun,

26
JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 20 NO 1 : 21 - 30

Indikator kinerja inovatif dalam penelitian depan juga perlu memahami pengaruh usia
ini yang dinilai dengan mean tertinggi (4,08) dan masa kerja pada kinerja inovasi.
adalah mampu mengembangkan potensi
siswa dengan metode inovatif. Sedangkan DAFTAR PUSTAKA
nilai terendah (3.70) pada item mampu Ahuja, G., Lampert, C. M., & Tandon, V.
menyelesaikan semua tugas tambahan yang (2008). 1 Moving Beyond Schumpeter:
diberikan. Management Research on the
Hasil uji Sobel test menunjukkan Determinants of Technological
bahwa motivasi intrinsik bukanlah mediasi Innovation. The Academy of
dari pengaruh budaya organisasi terhadap Management Annals, 2(1), 1–98.
kinerja inovasi. Lebih lanjut ada konfirmasi https://doi.org/10.1080/194165208022
variabel berbagi pengetahuan sebagai 11446
pemediasi pengaruh budaya organisasi Ajmal, M. M., & Kekale, T. (2012). Role of
terhadap kinerja inovatif. Namun demikian Organisational Culture for Knowledge
juga ditemukan budaya organisasi secara Sharing in Project Environments. SSRN
langsung mempengaruhi kinerja inovatif Electronic Journal, (May).
(Tabel 3). Dengan demikian dapat https://doi.org/10.2139/ssrn.1609889
dinyatakan bahwa variabel budaya Al-Alawi, A. I., Al-Marzooqi, N. Y., &
organisasi sangat penting di SMAN 1 Semin Mohammed, Y. F. (2007).
Gunungkidul Yogyakarta. Budaya Organizational culture and knowledge
organisasi dapat meningkatkan motivasi sharing: Critical success factors. In
intrinsik. Budaya organisasi dapat Journal of Knowledge Management
meningkatkan perilaku berbagi pengetahuan (Vol. 11).
yang untuk selanjutnya peningkatan berbagi https://doi.org/10.1108/136732707107
pengetahuan dapat meningkatkan kinerja 38898
inovasi. Demikian pula, budaya organisasi Attar, M. M., Kang, K., & Sohaib, O.
dapat berpengaruh langung secara positif (2018). Organisational culture,
pada kinerja inovatif. knowledge sharing and intellectual
capital: Directions for future research.
KESIMPULAN DAN SARAN Proceedings of the 31st International
Temuan penelitian menyatakan Business Information Management
motivasi intrinsik tidak memediasi pengaruh Association Conference, IBIMA 2018:
budaya organisasi terhadap kinerja inovatif. Innovation Management and
Variabel berbagi pengetahuan merupakan Education Excellence through Vision
mediator pengaruh budaya organisasi 2020, 9(1), 852–857.
terhadap kinerja inovatif. Temuan https://doi.org/10.11648/j.ijber.202009
berimplikasi manajerial, bahwa pimpinan 01.12
sekolah dapat meningkatkan indikator Auger, P., & Woodman, R. W. (2016).
budaya organisasi yang masih rendah yaitu Creativity and Intrinsic Motivation:
menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas. Exploring a Complex Relationship.
Peningkatan perwujudan budaya organisasi Journal of Applied Behavioral Science,
akan mendorong peningkatan motivasi 52(3), 342–366.
intrinsik, berbagi pengetahuan, dan kinerja https://doi.org/10.1177/002188631665
inovasi. Penelitian kedepan perlu 6973
mengarahkan secara khusus pada kinerja Awe, E. Y., Dantes, N., & Lasmawan, I. W.
pembelajaran daring. Pelatihan digital (2014). Hubungan antara kualifikasi
seringkali digunakan untuk mendorong akademik kompetensi, motivasi kerja
kinerja (Kusumawardhani, Kurniawan, & dengan kinerja guru sekolah dasar (SD)
Ningrum, 2020), terutama karena kebutuhan di Kecamatan Bajawa Kabupaten
siswa akan pembelajaran kewirausahaan Ngada. E-Journal Program
online (Kurniawan, 2018). Penelitian ke

27
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…

Pascasarjana Universitas Pendidikan (2016). The relationship between


Ganesha Program Studi Pendidikan organizational culture and innovative
Dasar, 4(1), 1–13. work behavior for sports services in
Bednall, T. C., Rafferty, A. E., Shipton, H., Tourism enterprises. Physical Culture
Sanders, K., & Jackson, C. J. (2018). and Sport, Studies and Research,
Innovative Behaviour: How Much 69(1), 53–64.
Transformational Leadership Do You https://doi.org/10.1515/pcssr-2016-
Need? British Journal of Management, 0007
29(4), 796–816. Fischer, C., Malycha, C. P., & Schafmann,
https://doi.org/10.1111/1467- E. (2019). The influence of intrinsic
8551.12275 motivation and synergistic extrinsic
Charterina, J., Landeta, J., & Basterretxea, I. motivators on creativity and
(2018). Mediation effects of trust and innovation. Frontiers in Psychology,
contracts on knowledge-sharing and 10, 1–15.
product innovation: Evidence from the https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.001
European machine tool industry. 37
European Journal of Innovation Goo, W., Choi, Y., & Choi, W. (2019).
Management, 21(2), 274–293. Coworkers’ organizational citizenship
https://doi.org/10.1108/EJIM-03-2017- behaviors and employees’ work
0030 attitudes: The moderating roles of
Covin, J. G., & Slevin, D. P. (1989). perceptions of organizational politics
Strategic management of small firms in and task interdependence. Journal of
hostile and benign environments. Management and Organization.
Strategic Management Journal, 10(1), https://doi.org/10.1017/jmo.2019.26
75–87. Retrieved from Hoof, V. van den, & Ridder, J. A. (2004).
file:///C:/Users/Ichiyanagi/Downloads/ Knowledge sharing in context: The
Strategic_Management_of_Small_.pdf influence of organizational
De Jong, J., & Den Hartog, D. (2010). commitment, communication climate
Measuring innovative work behaviour. and CMC use on knowledge sharing.
Creativity and Innovation Journal of Knowledge Management,
Management, 19(1), 23–36. 8(6), 117–130.
https://doi.org/10.1111/j.1467- https://doi.org/10.1108/136732704105
8691.2010.00547.x 67675
Di Domenico, S. I., & Ryan, R. M. (2017). Ireland, R. D., Covin, J. G., & Kuratko, D.
The emerging neuroscience of intrinsic F. (2009). Conceptualizing Corporate
motivation: A new frontier in self- Entrepreneurship Strategy.
determination research. Frontiers in Entrepreneurship Theory and Practice,
Human Neuroscience, 11(March), 1– 33, 19–46.
14. Janssen, O. (2000). Job demands,
https://doi.org/10.3389/fnhum.2017.00 perceptions of effort-reward fairness nd
145 innovative work behavior. Journal of
Dysvik, A., & Kuvaas, B. (2008). The Occupational and Organizational
relationship between perceived training Psychology, 287–302.
opportunities, work motivation, and Jantunen, A., Puumalainen, K., &
employee outcomes. International Hurmelinna-Laukkanen, P. (2008).
Journal of Training and Development, Knowledge sharing and innovation
12(3), 138–157. performance. Journal of Information
https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j. and Knowledge Management, 7(3),
1468- 187–195.
Eskiler, E., Ekici, S., Soyer, F., & Sari, I. https://doi.org/10.1142/S02196492080

28
JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 20 NO 1 : 21 - 30

02056 Lin, J. H., Wong, J. Y., & Ho, C. H. (2015).


Judiani, S. (2011). Kreativitas dan The role of work-to-leisure conflict in
kompetensi guru sekolah dasar. Jurnal promoting frontline employees’ leisure
Pendidikan Dan Kebudayaan, 17(1), satisfaction: Examining the job
56–69. demand-control-support model.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i1.7 International Journal of Contemporary
Kathiravelu, S. R., Mansor, N. N. A., Hospitality Management, 27(7), 1539–
Ramayah, T., & Idris, N. (2014). Why 1555. https://doi.org/10.1108/IJCHM-
Organisational Culture Drives 03-2014-0155
Knowledge Sharing? Procedia - Social Luthans, F., & Youssef, C. M. (2007).
and Behavioral Sciences, 129, 119– Emerging positive organizational
126. behavior. Journal of Management,
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.0 33(3), 321–349.
3.656 https://doi.org/10.1177/014920630730
Khan, A. H., Nawaz, M. M., Aleem, M., & 0814
Hamed, W. (2012). Impact of job Mamun, A. Al, Mohiuddin, M., Fazal, S. A.,
satisfaction on employee performance: & Ahmad, G. Bin. (2006). Effect of
An empirical study of autonomous entrepreneurial and market orientation
Medical Institutions of Pakistan. on consumer engagement and
African Journal of Business performance of manufacturing SMEs.
Management, 6(7), 2697–2705. Management Research Review, 41(1),
https://doi.org/10.5897/AJBM11.2222 133–147.
Kurniawan, I. S. (2018). Analisis pengaruh Maulana, F., Sularso, R. A., & Titisari, P.
penggunaan instagram, pengalaman (2018). Analisis pengaruh knowledge
praktik kewirausahaan, dan hasil sharing dalam penerapan sistem
belajar kewirausahaan terhadap minat manajemen mutu ISO 9001:2008
berwirausaha online. Akmenika, 15(2), Terhadap kinerja inovasi dan kinerja
135–146. Retrieved from karyawan. Jurnal Manajemen Dan
https://journal.upy.ac.id/index.php/akm Kewirausahaan, 6(1), 57–69.
enika/article/view/1003 https://doi.org/10.26905/jmdk.v6i1.204
Kusumawardani, L. (2018). Budaya 5
Organisasi dalam meningkatkan Mumford, M. D. (2003). Where Have We
kinerja karyawan. BISMA (Bisnis Dan Been, Where Are We Going? Taking
Manajemen), 2(2), 159–166. Stock in Creativity Research.
https://doi.org/10.26740/bisma.v2n2.p1 Creativity Research Journal, 15(2–3),
59-166 107–120.
Kusumawardhani, R., Kurniawan, I. S., & https://doi.org/10.1080/10400419.2003
Ningrum, N. K. (2020). Pelatihan .9651403
Pemasaran Digital dan Manajemen Muslich, B. (2012). Analisis pengaruh
Usaha Untuk Akselerasi Kinerja UKM motivasi terhadap kepuasan kerja dan
Pengrajin Bambu di Desa Tirtoadi, kinerja pegawai di PT. Sang Hyang
Mlati, Sleman. Jurnal Pengabdian Seri (Persero) Regional III Malang.
Pada Masyarakat, 5(1), 11–17. Jurnal Aplikasi Manajemen, 10(4),
Legault, L. (2020). Encyclopedia of 799–810.
personality and individual differences. Novziransyah, N. (2017). Pengaruh budaya
Encyclopedia of Personality and organisasi terhadap kinerja karyawan
Individual Differences, (November PT. PLN (PERSERO) kantor wilayah
2016), 1–4. Sumatera Utara Medan. Jurnal
https://doi.org/10.1007/978-3-319- JUMANTIK, 2(1), 13–25.
28099-8 Oktaviani, T. S., & Sembiring, J. (2016).

29
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…

Pengaruh faktor-faktor budaya https://doi.org/10.1108/026355710110


organisasi terhadap implementasi 39052
knowledge sharing di kantor distribusi Wang, S., & Noe, R. A. (2010). Human
PT Perusahaan Listrik Negara ( persero Resource Management Review
) distribusi Jawa Barat. E-Proceeding Knowledge sharing : A review and
of Management, 3(3), 3131–3138. directions for future research. Human
Opatha, H. H. D. N. P. (2019). The case for Resource Management Review, 20(2),
teaching human resource management 115–131.
in management education: 13 common https://doi.org/10.1016/j.hrmr.2009.10.
reasons. Sri Lankan Journal of Human 001
Resource Management, 9(2), 15–38. Wang, Z., & Wang, N. (2012). Knowledge
https://doi.org/10.4038/sljhrm.v9i2.565 sharing, innovation and firm
3 performance. Expert Systems with
Poul, S., Khanlarzadeh, F., & Samiei, V. Applications, 39(10), 8899–8908.
(2016). The impact of organizational https://doi.org/10.1016/j.eswa.2012.02.
culture on knowledge sharing. 017
International Review, (3–4), 9–24. Worthley, R., MacNab, B., Brislin, R., Ito,
https://doi.org/10.5937/intrev1604009p K., & Rose, E. L. (2009). Workforce
Ruan, A., Hong, W., & Jin, J. (2010). The motivation in Japan: An examination
impact of motivation on employee of gender differences and management
innovative behavior and the disparity perceptions. International Journal of
analysis: An empirical study of Human Resource Management, 20(7),
Zhejiang Province in China. 5th IEEE 1503–1520.
International Conference on https://doi.org/10.1080/095851909029
Management of Innovation and 83421
Technology, ICMIT2010, (December), Yin, N. (2017). The influencing outcomes of
652–657. job engagement: An interpretation from
https://doi.org/10.1109/ICMIT.2010.54 the social exchange theory.
92741 International Journal of Productivity
Sieger, P., Zellweger, T., & Aquino, K. and Performance Management, 67(5),
(2013). Turning Agents into 873–889.
Psychological Principals: Aligning https://doi.org/10.1108/IJPPM-03-
Interests of Non-Owners through 2017-0054
Psychological Ownership. Journal of Zhao, S., Jiang, Y., Peng, X., & Hong, J.
Management Studies, 50(3), 361–388. (2020). Knowledge sharing direction
https://doi.org/10.1111/joms.12017 and innovation performance in
Siregar, I. P., Lumbanraja, P., & Absah, Y. organizations: Do absorptive capacity
(2019). The Influence of and individual creativity matter?
Organizational Culture and Individual European Journal of Innovation
Characteristics on Performance With Management.
Intrinsic Motivation as Intervening https://doi.org/10.1108/EJIM-09-2019-
Variable in Employees at the 0244
Marketing Division of PT Bank
Mandiri ( Persero ) TBK , Medan
Imam Bonjol Area. 6(February), 46–
57.
Tohidinia, Z., & Mosakhani, M. (2010).
Knowledge sharing behaviour and its
predictors. Industrial Management and
Data Systems, 110(4), 611–631.

30

Anda mungkin juga menyukai