ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui peran mediasi motivasi intrinsik dan berbagi
pengetahuan pada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja inovatif. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh Guru SMAN 1 Semin, Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian
menggunakan sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik tidak
berperan sebagai variabel pemediasi pada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
inovatif. Budaya organisasi dapat berpengaruh langsung secara positif terhadap kinerja inovatif
maupun tidak langsung melalui variabel berbagi pengetahuan.
Kata kunci: budaya organisasi, motivasi intrinsik, berbagi pengetahuan, kinerja inovatif.
ABSTRACT
This study aims to determine the mediating role of intrinsic motivation and knowledge
sharing on the influence of organizational culture on innovative performance. The population
in this study were all Teachers of SMAN 1 Semin, Gunungkidul Yogyakarta. Research using
saturated samples. The results showed that intrinsic motivation did not play a role as a
mediating variable in the influence of organizational culture on innovative performance.
Organizational culture can have a positive direct effect on innovative performance or
indirectly through knowledge sharing variables.
Keywords: organizational culture, intrinsic motivation, knowledge sharing, innovative
performance.
21
Submitted : 12 April 2021 Revised : 22 April 2021 Published : 30 Juni 2021
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…
kewirausahaan (De Jong & Den Hartog, komitmen dan ketertarikan individu dalam
2010) dengan demikian penelitian ini penting organisasi, mendorong sistem sosial yang
dilakukan untuk menganalisis prediktor dari membantu mengikat kebersamaan serta
kinerja inovasi di instansi pendidikan. pembentuk rasa dan mekanisme
Anteseden kinerja inovasi yang telah pengendalian terhadap sikap dan perilaku
diteliti sebelumnya antara lain budaya karyawan (Eskiler et al., 2016).
organisasi (Kusumawardani, 2018), motivasi Motivasi Intrinsik
intrinsik (Ruan, Hong, & Jin, 2010), dan Motivasi kerja merupakan kondisi
berbagi pengetahuan (Zhao, Jiang, Peng, & yang menggerakkan guru untuk mampu
Hong, 2020). Budaya organisasi dapat mencapai tujuan atau kondisi yang mampu
menghidupi kegiatan berbagi pengetahuan membangkitkan dan memelihara perilaku
(knowledge sharing) dalam kegiatan (Awe, Dantes, & Lasmawan, 2014).
operasional kerja sehari-hari (Poul, Legault (2020) berpendapat bahwa
Khanlarzadeh, & Samiei, 2016). Kinerja motivasi menjadi sumber kekuatan yang
inovasi dapat terbangun bila anggota energik untuk mendorong usaha kerja,
organisasi memiliki kohesivitas dan dalam menentukan arah, intensitas, dan
resiprositas untuk saling berbagi informasi kegigihan dalam diri seorang guru.
dalam memecahkan masalah kerja. Rekan Worthley, MacNab, Brislin, Ito, & Rose
kerja dan atasan memiliki peranan penting (2009) menyatakan bahwa motivasi dapat
dalam meningkatkan kinerja, yaitu melalui diartikan sebagai bagian integral dari
bentuk kegiatan berbagi pengetahuan (Goo, hubungan/industrial dalam rangka proses
Choi, & Choi, 2019). Demikian juga pembinaan, pengembangan, pengarahan
motivasi intrinsik merupakan kecenderungan serta mengontrol sumber daya manusia
spontan orang untuk menjadi ingin tahu dan dalam suatu perusahaan baik publik
tertarik, untuk mencari tantangan dan untuk maupun swasta. Sedangkan Dysvik &
melatih dan mengembangkan keterampilan Kuvaas (2008) berpendapat bahwa teori
dan pengetahuan mereka, bahkan tanpa motivasi intrinsik berfokus pada kepuasan
adanya penghargaan yang dapat dipisahkan kebutuhan untuk otonomi, kompetensi dan
secara operasional (Di Domenico & Ryan, keterkaitan, atau karakteristik desain kerja
2017) yang mengarah pada perilaku inovatif. yang mengarah pada keadaan psikologis
produktif.
TINJAUAN LITERATUR Motivasi intrinsik merupakan
Budaya Organisasi dorongan dari dalam diri individu, misalnya
Budaya organisasi merupakan karena merasa tertantang dengan tuntutan
sistem nilai dan keyakinan yang pekerjaan. Sedangkan motivasi ekstrinsik
membentuk perilaku karyawan dalam suatu merupakan dorongan yang timbul akibat
organisasi (Eskiler, Ekici, Soyer, & Sari, dari stimulan eksternal, seperti tawaran
2016). Budaya organisasi mempengaruhi insentif bila mencapai kinerja yang lebih
kepuasan kerja, turnover karyawan, dan tinggi. Tujuan motivasi intrinsik diantaranya
kinerja organisasi secara menyeluruh peningkatan pada prestasi kerja, disiplin
(Khan, Nawaz, Aleem, & Hamed, 2012). kerja, gairah dan semangat kerja,
Budaya organisasi bekerja seperti perekat produktivitas dan efisiensi, rasa
dalam mempersatukan karyawan dan tanggungjawab, rasa loyal, serta mengubah
organisasi, sekaligus menghasilkan perilaku yang sesuai dengan keinginan
perilaku kerja yang positif dan inovatif organisasi (Fischer, Malycha, & Schafmann,
(Khan et al., 2012). Budaya organisasi 2019).
memiliki fungsi yang dapat diterapkan
setiap organisasi, memiliki peran Berbagi Pengetahuan
menciptakan perbedaan antar organisasi, Berbagi pengetahuan memiliki
menjadi identitas, mempengaruhi aspek-aspek seperti sikap, norma subyektif,
22
JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 20 NO 1 : 21 - 30
dan persepsi kontrol perilaku (Tohidinia & mengacu pada ukuran tanggapan organisasi
Mosakhani, 2010) dalam suatu organisasi sekolah terhadap perubahan. Kompetensi
sebagai proses pertukaran pengetahuan juga harus dimiliki oleh tenaga pendidik
sehingga menciptakan pengetahuan baru yang berupa kompetensi: pendagogik,
(Hoof & Ridder, 2004). Berbagi kepribadian, sosial, dan profesional (Judiani,
pengetahuan menjadi alat bagi organisasi 2011). Perilaku inovatif didefinisikan
dalam rangka menghasilkan kreativitas dan sebagai memunculkan ide-ide baru dan
inovasi (Wang & Noe, 2010). Berbagi bekerja untuk mengimplementasikannya
pengetahuan adalah aktivitas yang berpusat (Ahuja, Lampert, & Tandon, 2008).
pada pengetahuan dan metode utama dimana
individu menukar pengetahuan untuk Pengembangan Hipotesis
memperkaya modal pengetahuan organisasi Budaya organisasi memfasilitasi
dan menciptakan keunggulan kompetitif karyawan untuk terus berkerja dengan baik.
organisasi (Wang & Noe, 2010). Berbagi Budaya organisasi menjadi pemicu individu
pengetahuan merupakan sebuah informasi untuk menghidupkan motivasi intrinsik
yang tersedia untuk karyawan lain dalam Novziransyah (2017). Sekolah dengan
organisasi, informasi diubah dan diperbarui budaya organisasi yang tidak kondusif
menjadi bentuk baru, dan menjadi elemen seperti pembiaran indisipliner, inefisiensi
berharga (Charterina, Landeta, & waktu dan mentoleransi kemalasan akan
Basterretxea, 2018). Dimensi proses mengarah pada kinerja yang lamban dan
berbagi pengetahuan antara lain cenderung tidak terarah yang memberikan
memberikan pengetahuan (knowledge iklim yang menurunkan semangat kerja dan
donating) yang dimiliki sebagai modal ketidakpedulian terhadap nasib organisasi.
intelektual kepada orang lain melalui Hal ini mengarah pada pernyataan bahwa
komunikasi antar individu, serta dimensi budaya organisasi berpengaruh terhadap
mencari dan mengumpulkan pengetahuan motivasi intrinsik. Kusumawardani (2018)
(knowledge collecting) dengan membuktikan bahwa budaya organisasi
berkonsultasi atau bertanya kepada orang merupakan variabel yang berpengaruh
lain (Hoof & Ridder, 2004). Berbagai positif terhadap motivasi kerja karyawan,
pengetahuan merupakan bentuk demikian juga Siregar, Lumbanraja, &
pertukaran sosial. Absah (2019).
Kinerja Inovatif H1: Budaya organisasi berpengaruh positif
Kinerja atau prestasi kerja adalah terhadap motivasi intrinsik.
catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh
dari pekerjaan yang telah dilakukan dalam Berbagi pengetahuan akan
periode waktu tertentu (Opatha, 2019). membantu meningkatkan keterampilan
Kinerja karyawan memiliki pengaruh individu. Guru dapat menceritakan
terhadap kontribusi karyawan pada pengetahuan dan pengalaman yang
organisasi seperti kuantitas keluaran, kualitas dimilikinya sehingga memberdayakan
keluaran, jangka waktu keluaran, kehadiran individu yang menjadi penerima
di tempat kerja dan sikap kooperatif (Yin, pengetahuan. Terlebih pada metode
2017). Mamun, Mohiuddin, Fazal, & Ahmad pembelajaran daring maka guru diwajibkan
(2006) menyatakan acuan standar kinerja mencari dan membagikan informasi kepada
karyawan meliputi output utama organisasi rekan kerja dan siswa agar pembelajaran
sekolah, efisiensi yang mengacu pada tetap berjalan lancar. Oktaviani & Sembiring
penggunaan sumber daya langka yang (2016), membuktikan bahwa budaya
dilakukan organisasi sekolah, kepuasan yang organisasi berpengaruh signifikan terhadap
mengacu pada keberhasilan organisasi peningkatan atau penurunan kegiatan
sekolah dalam memenuhi kebutuhan semua berbagi pengetahuan. Attar, Kang, & Sohaib
pihak yang terlibat, serta adaptasi yang (2018) mengajukan proposisi budaya
23
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…
organisasi sebagai anteseden dari berbagi karyawan. Dukungan rekan kerja mengacu
pengetahuan. Penelitian terdahulu dari Al- pada rekan yang saling membantu dalam
Alawi, Al-Marzooqi, & Mohammed (2007), tugas mereka saat dibutuhkan, berbagi
Ajmal & Kekale (2012), Kathiravelu, pengetahuan dan keahlian, serta
Mansor, Ramayah, & Idris (2014) dan Poul memberikan dorongan serta dukungan (Lin,
et al. (2016) menyatakan anteseden budaya Wong, & Ho, 2015). Riset terdahulu
organisasi pada berbagi pengetahuan. membuktikan bahwa berbagi pengetahuan
H2: Budaya organisasi berpengaruh positif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap berbagi pengetahuan. kinerja inovasi (Jantunen, Puumalainen, &
Hurmelinna-Laukkanen, 2008; Wang &
Motivasi intrinsik yang muncul dari Wang, 2012; Maulana, Sularso, & Titisari,
dalam diri individu muncul dari pekerjaan 2018; Zhao, Jiang, Peng, & Hong, 2020).
itu sendiri. Permasalahan di dunia kerja H4: Berbagi pengetahuan berpengaruh
mendorong individu untuk positif terhadap kinerja inovatif.
memecahkannya dan melakukan terobosan
inovasi. Seorang guru memerlukan kinerja METODE PENELITIAN
inovatif untuk mengembangkan proses Populasi dalam penelitian ini
pembelajaran agar peserta didik dapat menggunakan semua Pegawai Negeri Sipil
mengikuti sistem pendidikan yang baru Guru SMAN 1 Semin. Jumlah sampel yang
(Fischer et al., 2019). Permasalahan yang digunakan 60 responden karyawan. Teknik
dihadapi guru dalam keseharian seringkali pengambilan sampel menggunakan teknik
tidak dapat dipecahkan dengan cara atau sampling jenuh. Pengukuran mengadaptasi
metode yang sama, guru dengan demikian instrumen yang ada, meliputi kinerja
perlu menemukan cara baru atau inovasi inovatif (Judiani, 2011) motivasi intrinsik
agar permasalahan tersebut terselesaikan. (Luthans & Youssef, 2007), berbagi
Contohnya, guru yang dihadapkan pandemi pengetahuan (Wang & Noe, 2010), dan
Covid 19 tidak bisa bertatap muka langsung budaya organisasi (Eskiler et al., 2016)
akan mempelajari teknologi informasi dengan skala likert 1 (sangat tidak setuju)
sebagai hal baru untuk mencapai sampai dengan 5 (sangat setuju).
pengajaran yang berkualitas. Auger &
Woodman, (2016) mengajukan proposisi HASIL PEMBAHASAN
bahwa motivasi intrinsik terkait dengan Item dinyatakan valid apabila r-
kreatifitas. Ruan, Hong, & Jin (2010) hitung > r-tabel (df= 60-2, df = 58, α 5%)
menyatakan pengaruh positif motivasi yaitu 0.2144. Berdasarkan pengujian
(ekstrinsik dan intrinsik) pada perilaku diketahui r-hitung budaya organisasi (0.335
inovasi pekerja. s.d. 0.606), motivasi intrinsik (0.432 s.d.
H3: Motivasi intrinsik berpengaruh positif 0.662), berbagi pengetahuan (0.416 s.d.
terhadap kinerja inovasi. 0.691), dan kinerja inovatif (0.536 s.d.
0.790) >0.2144, maka semua butir
Individu yang mempunyai pernyataan pada penelitian ini dinyatakan
pengetahuan lebih dari individu lain dapat valid dan layak sebagai instrumen untuk
membagikan pengetahuannya guna mengukur data penelitian. Sedangkan
mencapai tujuan bersama. Proses berbagi Cronbach’s Alpha budaya organisasi
pengetahuan dapat dilakukan secara (0.747), motivasi intrinsik (0.821), berbagi
langsung dan tidak langsung. Dukungan pengetahuan (0.791), dan kinerja inovatif
rekan kerja memfasilitasi lingkungan kerja (0.862)> 0.60 maka instrumen ini reliabel.
menjadi menyenangkan. Goo et al. (2019) Karakteristik responden (lihat Tabel
berpendapat, hubungan sosial tempat kerja 1) menunjukkan bahwa mayoritas responden
dapat menjadi kontribusi terhadap kepuasan adalah perempuan (55%). Mayoritas berusia
kerja, produktivitas, dan kesejahteraan >50 tahun (58.3%). Responden dengan
24
JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 20 NO 1 : 21 - 30
25
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…
26
JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 20 NO 1 : 21 - 30
Indikator kinerja inovatif dalam penelitian depan juga perlu memahami pengaruh usia
ini yang dinilai dengan mean tertinggi (4,08) dan masa kerja pada kinerja inovasi.
adalah mampu mengembangkan potensi
siswa dengan metode inovatif. Sedangkan DAFTAR PUSTAKA
nilai terendah (3.70) pada item mampu Ahuja, G., Lampert, C. M., & Tandon, V.
menyelesaikan semua tugas tambahan yang (2008). 1 Moving Beyond Schumpeter:
diberikan. Management Research on the
Hasil uji Sobel test menunjukkan Determinants of Technological
bahwa motivasi intrinsik bukanlah mediasi Innovation. The Academy of
dari pengaruh budaya organisasi terhadap Management Annals, 2(1), 1–98.
kinerja inovasi. Lebih lanjut ada konfirmasi https://doi.org/10.1080/194165208022
variabel berbagi pengetahuan sebagai 11446
pemediasi pengaruh budaya organisasi Ajmal, M. M., & Kekale, T. (2012). Role of
terhadap kinerja inovatif. Namun demikian Organisational Culture for Knowledge
juga ditemukan budaya organisasi secara Sharing in Project Environments. SSRN
langsung mempengaruhi kinerja inovatif Electronic Journal, (May).
(Tabel 3). Dengan demikian dapat https://doi.org/10.2139/ssrn.1609889
dinyatakan bahwa variabel budaya Al-Alawi, A. I., Al-Marzooqi, N. Y., &
organisasi sangat penting di SMAN 1 Semin Mohammed, Y. F. (2007).
Gunungkidul Yogyakarta. Budaya Organizational culture and knowledge
organisasi dapat meningkatkan motivasi sharing: Critical success factors. In
intrinsik. Budaya organisasi dapat Journal of Knowledge Management
meningkatkan perilaku berbagi pengetahuan (Vol. 11).
yang untuk selanjutnya peningkatan berbagi https://doi.org/10.1108/136732707107
pengetahuan dapat meningkatkan kinerja 38898
inovasi. Demikian pula, budaya organisasi Attar, M. M., Kang, K., & Sohaib, O.
dapat berpengaruh langung secara positif (2018). Organisational culture,
pada kinerja inovatif. knowledge sharing and intellectual
capital: Directions for future research.
KESIMPULAN DAN SARAN Proceedings of the 31st International
Temuan penelitian menyatakan Business Information Management
motivasi intrinsik tidak memediasi pengaruh Association Conference, IBIMA 2018:
budaya organisasi terhadap kinerja inovatif. Innovation Management and
Variabel berbagi pengetahuan merupakan Education Excellence through Vision
mediator pengaruh budaya organisasi 2020, 9(1), 852–857.
terhadap kinerja inovatif. Temuan https://doi.org/10.11648/j.ijber.202009
berimplikasi manajerial, bahwa pimpinan 01.12
sekolah dapat meningkatkan indikator Auger, P., & Woodman, R. W. (2016).
budaya organisasi yang masih rendah yaitu Creativity and Intrinsic Motivation:
menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas. Exploring a Complex Relationship.
Peningkatan perwujudan budaya organisasi Journal of Applied Behavioral Science,
akan mendorong peningkatan motivasi 52(3), 342–366.
intrinsik, berbagi pengetahuan, dan kinerja https://doi.org/10.1177/002188631665
inovasi. Penelitian kedepan perlu 6973
mengarahkan secara khusus pada kinerja Awe, E. Y., Dantes, N., & Lasmawan, I. W.
pembelajaran daring. Pelatihan digital (2014). Hubungan antara kualifikasi
seringkali digunakan untuk mendorong akademik kompetensi, motivasi kerja
kinerja (Kusumawardhani, Kurniawan, & dengan kinerja guru sekolah dasar (SD)
Ningrum, 2020), terutama karena kebutuhan di Kecamatan Bajawa Kabupaten
siswa akan pembelajaran kewirausahaan Ngada. E-Journal Program
online (Kurniawan, 2018). Penelitian ke
27
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…
28
JURNAL EKONOMI BISNIS VOL 20 NO 1 : 21 - 30
29
Ignatius Soni Kurniawan dan Yuliana Intan Pratiwi, Memperkuat Kinerja Inovasi: Peran Budaya
Organisasi, Motivasi Intrinsik, Dan Berbagi Pengetahuan…
30