Anda di halaman 1dari 11

Analisis Jurnal Knowledge Sharing dan Innovation Behavior

Oleh : Nanda Ayu Sekarini (6020210074)

Kelas B

UNIVERSITAS PANCASILA 2021


Knowledge Sharing dan Innovation Behavior

Definisi :
1. Knowledge Sharing
Penelitian sebelumnya (Cumberland dkk., 2017) menunjukkan bahwa knowledge sharing adalah langkah pertama dalam
kolaborasi dan membantu menjelaskan perilaku kolaboratif dan membantu. Cendekiawan (Lee dkk., 2010) telah
menyarankan bahwa knowledge sharing memfasilitasi saling pengertian di antara karyawan dan dengan demikian dapat
memotivasi mereka untuk melakukan inisiatif membantu satu sama lain, akibatnya
meningkatkan hasil pekerjaan.

2. Innovation Behavior
Innovation behavior merupakan karakteristik penting dari karyawan, dan banyak penelitian telah menekankan pada
pengaruh positif dari perilaku inovasi dan menganggap bahwa itu adalah aset penting bagi perusahaan untuk mencapai
inovasi yang sukses dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Innovation behavior dapat didefinisikan sebagai aktivitas karyawan
untuk menghasilkan, mempromosikan dan mewujudkan ide-ide baru untuk membawa manfaat bagi individu, kelompok atau
organisasi

Dimensi :
1. Knowledge Sharing
Dimensi pada penelitian ini adalah kinerja pekerjaan, knowledge sharing, keterlibatan kerja, kepemimpinan yang
bertanggung jawab, dan membantu inisiatif.

2. Innovation Behavior
Dimensi pada penelitian ini adalah jenis kelamin, status pernikahan, usia, tingkat pendidikan, tahun kerja, konflik emosional,
LMX, TMX, innovation behavior.

Faktor yang mempengaruhi :


1. Knowledge Sharing
Penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan kerja dan inisiatif membantu memediasi efek tidak langsung dari
kepemimpinan yang bertanggung jawab dan knowledge sharing pada kinerja pekerjaan. Secara teoritis diskusi dalam literatur
menunjukkan bahwa hubungan sosial adalah dasar dari knowledge sharing.

2. Innovation Behavior
Berbagai literatur ada tentang berurusan dengan faktor-faktor yang mendorong inovasi perusahaan, dan dimungkinkan
untuk mengidentifikasi tiga aspek faktor kunci yaitu, karakteristik karyawan, karakteristik organisasi, dan karakteristik
lingkungan eksternal. Berbagai faktor telah diteliti sebagai anteseden penting dari perilaku inovasi, seperti dukungan
organisasi, gaya kepemimpinan, orientasi relasional, dan keterlibatan kerja. Keterkaitan ini penting karena faktor psikologis
dianggap sebagai alasan terdalam dari perilaku inovasi.

Salah satu faktor psikologis internal yang relevan adalah konflik internal karyawan. Oleh karena itu, memahami mekanisme
yang mendasari perilaku inovasi memerlukan pemeriksaan menyeluruh dari perspektif konflik. Konflik dapat dilihat sebagai
proses di mana satu pihak merasa bahwa kepentingannya dipengaruhi secara negatif oleh pihak lain.

Implikasi :
1. Knowledge Sharing
Penelitian ini menemukan bahwa kepemimpinan yang bertanggung jawab dan knowledge sharing dapat bersama-sama
meningkatkan kinerja karyawan melalui keterlibatan kerja dan inisiatif membantu. Oleh karena itu, manajer dapat
menempatkan diri mereka sebagai panutan melalui kepemimpinan yang bertanggung jawab dan mendorong komunikasi dan
hubungan positif di antara rekan kerja. Kedua, penelitian ini memberikan bukti empiris tentang pengaruh positif membantu
terhadap prestasi kerja. Peneliti menyarankan manajer mendorong saling membantu karena interaksi interpersonal yang
positif mendorong timbal balik, akibatnya berkontribusi pada kinerja karyawan. Misalnya, manajer dapat menghormati
perilaku membantu dengan memberikan penghargaan kepada karyawan yang melakukan inisiatif membantu dan yang
menganjurkan pentingnya kerjasama sebagai nilai penting.

2. Innovation Behavior
Penelitian ini dapat diperluas dalam beberapa cara. Pertama, penelitian masa depan dapat menyelidiki mekanisme dampak
konflik emosional pada perilaku inovasi. Kedua, penelitian masa depan dapat menganalisis jenis moderator lain pada tingkat
yang berbeda. Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya, penelitian masa depan dapat menguji hasilnya dengan
menggunakan sampel yang heterogen
Analisis Jurnal

No Aspek Judul Jurnal


. Research on the How Digital Sintesis
Relationship between Knowledge Sharing
Relational Capital, Affects Innovation
Knowledge Sharing Work Behavior and
and Employees’ Organizational
Innovation Behavior Innovation Capability
In Term of
Sustainability
Development Goals
1. Latar Belakang Inovasi individu Berbagi pengetahuan Perilaku inovasi sangat dibutuhkan pada suatu organisasi
adalah dasar dari (KS) dalam sebuah untuk meningkatkan kinerja organisasi pada era digital
inovasi perusahaan, organisasi adalah saat ini yang semakin berkembang pesat. Selain itu,
dan bagaimana penting dan berharga. dengan adanya KS juga dapat membantu memudahkan
merangsang KS yang berperan interaksi karyawan, terutama dalam berbagi pengalaman
perilaku inovasi penting dalam dan pengetahuan masing-masing karyawan.
karyawan merupakan organisasi juga
isu penting bagi menjadi sorotan para
perusahaan di era peneliti dan
ekonomi akademisi. Berbagai
pengetahuan. Studi penelitian terkait KS
sebelumnya juga telah dilakukan di
telah menunjukkan masa lalu.
bahwa perilaku
inovasi karyawan
terkait
erat dengan modal
relasional mereka
sendiri.
2. Tujuan Memperkenalkan Menganalisis faktor- Memperkaya kajian antara modal relasional dan perilaku
Penelitian berbagai faktor anteseden dari inovasi karyawan. Serta, mengembangkan strategi untuk
pengetahuan sebagai digital mengembangkan dan mempertahankan DKS di antara
variabel mediasi, dan knowledge sharing karyawan.
kemudian membahas yang mempengaruhi
mekanisme pengaruh perilaku kerja inovasi
modal relasional dan kemampuan
terhadap perilaku inovasi organisasi
inovasi karyawan. pegawai yang bekerja
di organisasi
pemerintah.
3. Variabel Relational Capital, IV : knowledge Knowledge sharing dan innovation behavior sangat
Knowledge Sharing sharing bermanfaat dan berpengaruh bagi kinerja karyawan dan
and Employees’ DV : innovation work organisasi, mempermudah berjalannya organisasi menuju
Innovation Behavior behavior, kesuksesan dan membuat organisasi semakin efektif
organizational
innovation
4. Desaign/ Penelitian ini Pendekatan penelitian Dengan menggunakan skala likert dapat memudahkan
Metodologi/ menggunakan Skala ini adalah kuantitatif mengukur pendapat dan sikap dari responden. Sedangkan,
Approach Lima Tingkat Likert. dengan jenis penelitian kuantitatif dengan jenis explanatory research
Penelitian ini explanatory research digunakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
mengumpulkan data dan menggunakan
melalui platform metode survei. Untuk
online untuk identifikasi masalah,
melakukan survei studi literatur, dan
kuesioner dan penentuan rumusan
mengumpulkan data masalah, penelitian ini
dari teknologi berfokus pada faktor-
informasi, keuangan, faktor anteseden DKS
dan perusahaan yang mempengaruhi
lainnya. Semua jenis IWB dan OKI pegawai
kuesioner yang tidak yang bekerja di
valid dikeluarkan, dan organisasi
diperoleh 443 pemerintah.
kuesioner yang valid Sedangkan khusus
untuk pengumpulan
data penelitian,
penelitian ini
menggunakan total
population sampling.
Pengumpulan data
dilakukan dengan
survei terhadap 1000
pegawai aktif
Sekretariat Jenderal
Kementerian
Keuangan Republik
Indonesia.
5. Temuan Hasil penelitian Keempat anteseden memberikan tindakan pencegahan yang sesuai dan saran
menunjukkan bahwa digital knowledge bagi perusahaan untuk mempromosikan perilaku inovasi
modal relasional sharing berpengaruh karyawan dari perspektif modal relasional. Serta, dapat
merupakan variabel signifikan terhadap mengembangkan strategi untuk mengembangkan dan
anteseden penting perilaku kerja inovasi mempertahankan DKS di antara karyawan.
dari perilaku inovasi dan kapabilitas
karyawan, yang telah inovasi organisasi
memberikan melalui indikator
perspektif penelitian knowledge donating
baru pada studi dan knowledge
perilaku inovasi gathering dari digital
karyawan. knowledge sharing.
Selain itu, ditemukan
pula bahwa indikator
donasi
pengetahuan
merupakan
kontributor yang lebih
baik dalam
memfasilitasi perilaku
kerja inovasi dan
kemampuan inovasi
organisasi pegawai
pemerintah
dibandingkan dengan
indikator
pengumpulan
pengetahuan
6. Implikasi Secara keseluruhan, Penelitian ini dapat Melalui penelitian, perusahaan dapat mengadopsi cara-
hasil penelitian menjadi acuan bagi cara untuk mencapai tujuan merangsang perilaku inovasi
memperkaya kajian pimpinan organisasi karyawan dengan memperkaya modal relasional karyawan
antara modal pemerintahan untuk dalam manajemen sehari-hari. Kemudian,
relasional dan meningkatkan kinerja mengembangkan rasa kebersamaan antar rekan kerja yang
perilaku inovasi pegawai melalui dapat memperkuat DKS.
karyawan, yang model DKS, Penelitian
selanjutnya ini juga dapat
mengungkapkan digunakan untuk
mekanisme aksi membuat strategi
antara modal dalam
relasional dan mengembangkan dan
perilaku inovasi memelihara DKS di
karyawan, serta kalangan karyawan.
memberikan
pemikiran baru untuk
penelitian perilaku
inovasi karyawan.
7. Keterbatasan Pertama, Sampel Pertama, banyak Peneliti dimasa depan dapat memperluas cakupan wilayah
Penelitian diambil terutama bentuk organisasi perkotaan dan data-data, memperluas studi ini ke sampel
untuk perusahaan yang beroperasi di yang lebih besar dengan representasi yang lebih seimbang.
teknologi tinggi sektor publik, temuan
Chengdu, yang ini tidak dapat
mungkin ada digeneralisasi untuk
beberapa pegawai di organisasi
keterbatasan regional. pemerintah lainnya.
Kedua, Terbatas oleh Kedua, ada sejumlah
waktu, data yang subkultur dalam
digunakan dalam budaya nasional yang
penelitian ini adalah dapat membatasi
data crosssectional. penerapan temuan ke
Ketiga, Penelitian ini negara atau wilayah
memilih berbagi lain. Ketiga, penelitian
pengetahuan sebagai dengan menggunakan
variabel perantara, data self-reporting
yang membahas jalur yang dikumpulkan
tidak langsung bahwa melalui kuesioner
modal relasional masih kurang.
berpengaruh pada
perilaku inovasi
karyawan melalui
berbagi pengetahuan
8. Originality/ Penelitian ini penelitian ini dapat Penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya, karena
value mengeksplorasi menjadi acuan bagi mampu menyumbang penemuan baru mengenai
dampak dan pimpinan organisasi pengaruh modal relasional terhadap perilaku inovasi, serta
pengaruh modal pemerintahan untuk menyumbang bagaimana cara mengembangkan DKS pada
relasional terhadap meningkatkan kinerja karyawan.
perilaku inovasi pegawai melalui
karyawan. Penelitian model DKS. Penelitian
ini memiliki ini juga dapat
signifikansi penting digunakan untuk
dalam penelitian membuat strategi
tentang dampak dan dalam
pengaruh modal mengembangkan dan
relasional terhadap memelihara DKS di
karyawan. kalangan karyawan.

Kesimpulan :
Kedua jurnal diatas membahas tentang pengaruh modal relasional terhadap perilaku inovasi karyawan dan pengaruh digital
knowledge sharing terhadap kerja inovasi dan kemampuan inovasi organisasi pegawai yang bekerja di organisasi pemerintah. Kedua
jurnal menggunakan pengukuran dengan skala lima tingkat likert (Zhang & Wang, 2018) dan penelitian kuantitatif dengan jenis
explanatory research (Nugraha et al., 2021).
Dengan kedua jurnal ini dapat memberikan gambaran mengenai modal relasional dan perilaku inovasi karyawan, mekanisme aksi
antara modal relasional dan perilaku inovasi. Serta, digital knowledge sharing yang mempengaruhi perilaku kerja inovasi dan
kemampuan inovasi organisasi pegawai yang bekerja di organisasi pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA
Lin, C. P., Huang, H. T., & Huang, T. Y. (2020). The effects of responsible leadership and knowledge sharing on job performance
among knowledge workers. Personnel Review, 49(9), 1879–1896. https://doi.org/10.1108/PR-12-2018-0527
Nugraha, A., Irwansyah, & Purwadi. (2021). How digital knowledge sharing affects innovation work behavior and organizational
innovation capability in term of sustainability development goals. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science,
716(1), 1–11. https://doi.org/10.1088/1755-1315/716/1/012058
Wu, W., Liu, Y., Kim, Y., & Gao, P. (2018). How does emotional conflict affect innovation behavior?: The moderating roles of leader-
member exchange and team-member exchange. International Journal of Conflict Management, 29(3), 327–346.
https://doi.org/10.1108/IJCMA-09-2017-0094
Zhang, L., & Wang, J. (2018). Research on the relationship between relational capital and relational rent. Cogent Economics and
Finance, 6(1). https://doi.org/10.1080/23322039.2018.1431091

Anda mungkin juga menyukai