p-ISSN:xxx-xxx
Monika A, Mulyadi, Flenco N, Silvia A, Yustia N, dan Yoga S e-ISSN:xxx-xxx
Abstrak
Abstract
This article reviews the Influence of Organizational Culture, Competency and Knowledge
Management on Employee Performance. The results of the literature review: Organizational
Culture (X1) affects employee performance (Y); Competency (X2) affects employee performance
(Y); Knowledge Management (X3) affects Employee Performance (Y). The purpose of this
research is to make an analysis and synthesis of knowledge related to Organizational Culture,
Competency, and Knowledge Management already by obtaining a theoretical foundation that
supports solving the problem being studied so as to find conclusions that can be concluded. The
research methods used in this article are qualitative methods and literature studies or library
research. The conclusion is that Organizational Culture, Competency and Knowledge
Management affect employee performance.
I. PENDAHULUAN
III.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN kepercayaan, filsafat, kebiasaan
Organizational Culture berpengaruh organisasi dan sebagainya (isi budaya
terhadap Kinerja Karyawan. organisasi) yang dikembangkan dalam
waktu yang lama oleh pendiri,
Budaya organisasi, kompetensi
pemimpin dan anggota organisasi yang
dan motivasi adalah merupakan
disosialisasikan dan diajarkan kepada
beberapa faktor yang mendukung dalam
anggota baru serta diterapkan dalam
kinerja karyawan. Untuk mencapai
aktivitas organisasi sehingga
sebuah keberhasilan dalam suatu
memengaruhi pola pikir, sikap dan
organisasi, diperlukan landasan yang
perilaku anggota organisasi dalam
kuat berupa: kompetensi,
memproduksi produk, melayani para
kepemimpinan, kompetensi pekerja dan
konsumen dan mencapai tujuan
budaya organisasi yang mampu
organisasi (Pasaribu, (2015)
memperkuat dan memaksimumkan
Dalam perkembangannya, Budaya
kompetensi (Wibowo, 2007).
Organisasi secara strategi dan signifikan
Defenisi budaya organisasi
dalam perusahaan. Budaya organisasi
sebagai norma, nilai-nilai, asumsi,
sebagai suatu pola dari asumsi dasar mampu meningkatkan kreativitas dan
yang diciptakan, ditemukan atau semangat kerja sesuai dengan batas ke-
dikembangkan oleh kelompok tertentu mampuan masing-masing. (Ali Baba
saat belajar menghadapi masalah 2012)
adaptasi eksternal dan integrasi internal Budaya organisasi akan menjadi
yang telah berjalan cukup baik untuk sumber keunggulan
dianggap valid.Selain itu budaya kompetitif/competitive advantage jika
organisasi adalah asumsi dan keyakinan menghasilkan atribut dengan
bersama tentang dunia dan tempat menggabungkan unsur-unsur
mereka di dalamnya, sifat dari waktu pengetahuan, spesifisitas, tacit, dan
dan ruang, sifat manusia, dan hubungan sosial interkoneksi. Klaim bahwa kultur
manusia. organisasi berhubungan dengan kinerja
Berdasarkan hasil penelitian oleh didirikan di atas peran yang dirasakan
Ainanur dan Satria Tirtayasa (2018) bahwa kultur memainkan perandalam
dalam judul Pengaruh Budaya membangkitkan keunggulan kompetitif
Organisasi, Kompetensi dan Motivasi Berdasarkan pembahasan tersebut
Terhadap Kinerja Karyawan dengan dapat dihasilkan analisis yang
kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa Budaya Organisasi
menunjukkan bahwa secara parsial berpengaruh dan memberikan dampak
variabel budaya organisasi berpengaruh yang positif serta signifikan pada
positif signifikan terhadap kinerja Kinerja Karyawan.
karyawan PKS Sawit Langkat PT. Pembahasan mengenai pengaruh
Perkebunan Nusantara IV. Budaya Organisasi dalam kinerja
Berdasarkan hasil penelitian oleh karyawan telah banyak menghasilkan
Subagio dkk (2014) dalam judul kajian literasi, antara lain,Ainanur dan
Pengaruh budaya organisasi dan Satria Tirtayasa (2018), Subagio dkk
kompetensi terhadap kinerja pegawai (2014), (Ali Baba 2012), Rofikotul
(Studi pada Perwakilan BPKP Arfati, (2017) yang menunjukan bahwa
Provinsiawa Tengah) dengan hasil Budaya Organisasi berpengaruh
analisis yaitu budaya organisasi terhadap Kinerja Karyawan.
mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. CompetencyBerpengaruh Terhadap
Terdapat pengaruh positif antara Kinerja Karyawan
budaya organisasi terhadap kinerja Setiap organisasi dibentuk untuk
karya- wan PT. Semen Bosowa Maros. mencapai tujuan tertentu, dan apabila
Hal ini menunjukkan bahwa budaya tercapai belum dapat dikatakan berhasil.
organisasi kinerja karyawannya menjadi Untuk mencapai keberhasilan,
lebih baik, karena pada dasarnya diperlukan landas- an yang kuat berupa
sebagai sumber daya manusia yang kompetensi. Dengan demikian,
membutuhkan sesuatu untuk dapat kompetensi menjadi sangat berguna
memacu keinginan mereka untuk dapat untuk membantu organisasi
bekerja dengan giat sehingga mereka meningkatkan kinerjanya. Kompetensi
sangat diperlukan dalam setiap proses yang baik sesuai dengan kebutuhan
sumberdaya manusia. Semakin banyak yang ada di perusahaan.
kompetensi dipertimbangkan, maka
semakin meningkat pula kinerjanya. b) Pemahaman (understanding), yaitu
Menurut Miftahol Arifin (2016) kedalaman kognitif, dan afektif yang
Kompetensi mempunyai pengaruh dimiliki oleh individu. Misalnya,
signifikan terhadap kinerja karyawan, seorang karyawan dalam melaksanakan
hal ini di dukung oleh penelitian oleh pembelajaran harus mempunyai
Ali Baba (2012) kompetensi pemahaman yang baik tentang
berpengaruh signifikan positif terhadap karakteristik dan kondisi kerja secara
kinerja karyawan. efektif dan efisien.
Kompetensi yang dimiliki oleh
c) Nilai (value), adalah suatu standar
karyawan secara individual harus
perilaku yang telah diyakini dan secara
mampu mendukung pelaksanaan
psikologis telah menyatu dalam diri
strategi organisasi dan mampu
seseorang. Misalnya, standar perilaku
mendukung setiap perubahan yang
para karyawan dalam melaksanakan
dilakukan manajemen sehingga
tugas (kejujuran, keterbukaan,
kompetensi yang dimiliki individu
demokratis, dan lain-lain).
dapat mendukung sistem kerja
berdasarkan tim. Wibowo, (2007) d) Kemampuan (skill), adalah sesuatu
mengatakan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh individu untuk
menyebabkan orientasi bekerja melaksanakan tugas atau pekerjaan
seseorang pada hasil, kemampuan yang dibebankan kepada karyawan.
memengaruhi orang lain,
meningkatkanya inisiatif dan e) Sikap (attitude), yaitu perasaan
sebagainya. Pada gilirannya, (senang-tidak senang, suka-tidak suka)
peningkatan kompetensi akan atau reaksi terhadap suatu rangsangan
meningkatkan kinerja bawahan dan yang datang dari luar. Misalnya reaksi
kontribusinya pada organisasi pun terhadap krisis ekonomi, perasaan
menjadi meningkat. terhadap kenaikan gaji.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kompetensi beberapa f) Minat (interest), adalah
aspek yang terkandung dalam konsep kecenderungan seseorang untuk
kompetensi adalah sebagai berikut melakukan suatu perbuatan. Misalnya
(Gordon,2000): melakukan suatu aktivitas kerja
al., 2020), (Marliya et al., 2020, (Bohari 2018), (Akbar, 2018), (Ma’ruf & Chair,
et al., 2019), (Manullang & 2020), (R. Hidayat, 2021), (Megantara
Purnamasari, 2019), (Yulihardi & et al., 2019).
Akmal, 2019), (Marwan, 2013), (Lussy,