Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan. Kami juga berterima kasih kepada Ibu
Ganung. selaku dosen Mata Kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan,
Universitas PGRI Yogyakarta yang telah memberikan tugas ini kepada kami,
sehingga kami dapat mempelajari lebih dalam mengenai materi ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi memperbaiki makalah yang
telah kami buat untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Semoga makalah ini dapat mudah untuk dipahami. Sedikitnya makalah ini
dapat berguna bagi kami dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya ilmu administrasi bergerak dalam lingkup bidang
perusahaan atau industri yang oleh seiring berjalannya waktu berkembang
dan masuk kedalam kurikulum pendidikan sehingga dikenal dengan istilah
administrasi pendidikan. Administrasi merupakan sebuah kegiatan yang
memiliki kedudukan sentral dalam hal pembinaan serta pengembangan
dalam setiap kegiatan kerjasama antar sekelompok manusia (Selvia, 2023).
Begitu hal nya dalam bidang pendidikan dimana administrasi merupakan
sebuah kegiatan yang mampu membantu mengembangkan serta mencapai
sebuah tujuan pendidikan itu sendiri. Demikian pula dengan orang-orang
didalam lembaga pendidikan, mereka harus dibekali dengan sebuah
pengetahuan, keterampilan kemampuan bekerjasama dan mengarahkan
kerjasama sebagai alat untuk mencapai sebuah tujuan lembaga terkait.
Dalam bidang administrasi pendidikan pun tidak terlepas dari yang
namanya prinsip, tujuan serta fungsi. Hal ini saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan sebab ketiga nya memiliki peranannya masing-masing
dalam administrasi pendidikan agar proses administrasi pendidikan dapat
berjalan dengan efektif, efisien dan kondusif dalam mencapai sebuah
tujuan lembaga terkait. Produktvitas adalah kemampuan seorang pekerja
untuk berproduksi sesuai dengan input yang digunakan.
Seorang pekerja dapat dikatakan produktif apabila dapat
menghasilkan barang atau jasa dalam waktu singkat dan tepat seperti yang
diharapkan. Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan sekumpulan
sumber daya ekonomi untuk menghasilkan sesuatu dalam hubungannya
dengan pengorbanan (input) dan keluaran (output) (Sinungan, 2003:12).
Dapat disimpulkan bahwa produktivitas adalah penilaian nilai yang
dihasilkan oleh seorang karyawan individu dalam periode waktu tertentu.
1
Jenis kelamin dapat menunjukkan tingkat produktivitas seseorang.
Secara universal, tingkat produktivitas laki-laki lebih tinggi daripada
perempuan (Desanti & Ariusni, 2021). Hal tersebut dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang dimiliki perempuan seperti fisik kurang kuat,dalam
bekerja cenderung menggunakan perasaan atau faktor biologis. Usia
menjadi penentuan peningkatan upah dan produktivitas tenaga kerja
(Mahendra, 2014). Menurut Pratudo dkk (2020) umur secara teori
mengatakan bahwa dimana semakin tinggi usia seseorang akan
berpengaruh terhadap penurunan produktivitas nya(Karima et al., 2018).
Hal ini diperkuat dengan sistem biologis manusia, yang semakin
bertambahnya umur seseorang, maka akan semakin menurun sistem imun,
sistem kerja hormon dan sistem saraf sensorik, motorik dan neorik
seseorang (Mahasiswa & Studi, 2022). Selain itu Pengalaman (lama) kerja
juga diperkirakan mempengaruhi produktivitas seseorang dalam bekerja.
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan didukung adanya pengalaman
kerja, maka tenagakerja akan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk
mendapatkan pekerjaan (Herawati & Sasana, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud produktivitas kerja tenaga edukatif?
2. Bagaimana produktivitas kerja tenaga edukatif dalam suatu lembaga
pendidikan?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas kerja tenaga
edukatif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari produktivitas kerja tenaga edukatif.
2. Untuk mengetahui bagaimana produktivitas kerja tenaga edukatif
dalam suatu lembaga pendidikan.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
kerja tenaga edukatif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Produktivitas Kerja Tenaga Edukatif di Lembaga Pendidikan
Produktivitas kerja tenaga edukatif di lembaga pendidikan melibatkan
sejumlah faktor yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan
dan pengembangan siswa. Berikut beberapa aspek yang dapat
mempengaruhi dan mencerminkan produktivitas kerja tenaga edukatif di
lembaga pendidikan:
4
Kemampuan guru untuk menciptakan dan mempertahankan
lingkungan kelas yang kondusif untuk pembelajaran, termasuk
manajemen disiplin yang efektif.
g) Kualitas Interaksi dengan Siswa dan Orang Tua:
Kualitas interaksi dan hubungan yang dibangun oleh guru dengan
siswa dan orang tua, mencerminkan komunikasi yang terbuka dan
saling pengertian.
h) Kemampuan Beradaptasi dengan Teknologi:
Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi pendidikan secara
efektif dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan platform e-
learning atau perangkat lunak pendidikan.
i) Keterlibatan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler:
Keterlibatan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler dan proyek-proyek
sekolah yang mendukung pengembangan karakter dan keterampilan
tambahan siswa.
j) Pengembangan Inovasi Pendidikan:
Kontribusi terhadap pengembangan inovasi pendidikan, termasuk
eksperimen dengan metode pengajaran baru, penelitian, atau
pengembangan materi ajar yang kreatif.
k) Kolaborasi dengan Rekan Kerja:
Tingkat kolaborasi dan kerja sama antara tenaga edukatif di dalam
lembaga pendidikan, termasuk pertukaran ide, dukungan tim, dan
pengembangan solusi bersama.
Peningkatan Layanan Pendidikan:
5
maupun faktor lain, seperti tingkat pendidikan, keterampilan,
kedisiplinan, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan,
tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim kerja,
teknologi, sarana produksi, manajemen dan prestasi.
Menurut Simanjuntak, ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi Produktivitas kerja, yaitu sebagai berikut :
1) Pelatihan
Latihan kerja dimaksud untuk melengkapi guru dengan
keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan
peralatan kerja. Untuk itu, latihan kerja diperlukan bukan hanya
sebagai pelengkap, tetapi sekaligus untuk memberikan dasar-dasar
pengetahuan. Karena dengan latihan berarti guru belajar untuk
mengerjakan sesuatu dengan benar-benar tepat, serta dapat
meperkecil atau meninggalkan kesalahan-kesalahan yang pernah
dilakukan.
2) Mental dan kemampuan fisik pegawai
Keadaan mental dan fisik pegawai merupakan hal yang sangat
penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi, sebab keadaan
fisik dan mental guru mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan produktivitas kerjanya.
3) Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan
yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan
terhadap bawahan, sejauhmana bawahan diikutsertakan dalam
penentuan tujuan. Sikap yang saling jalin-menjalin telah mampu
meningkatkan produktivitas kerja dalam bekerja.
6
DAFTAR PUSTAKA
Ashlah, I., Ridho, M. A., & Umbara, B. D. (2023). Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan
Religiusitas Terhadap Produktivitas Kerja Tenaga Kependidikan Dan Dosen
Universitas Islam Jember. LAN TABUR: Jurnal Ekonomi Syariah, 4(2), 295-
306.
7
Febianti, A., Shulthoni, M., Masrur, M., & Safi'i, M. A. (2023). Pengaruh Tingkat
Pendidikan, umur, jenis kelamin, dan Pengalaman Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja di Indonesia. Sahmiyya: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 198-
204.
Marpaung, S. N., Siahaan, P. A., Sitorus, W. W., & Turnip, H. (2023). ADMINISTRASI
PENDIDIKAN. Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora, 2(1), 100-104.