Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SUPERVISI AKADEMIK (TEORI, PERENCANAAN,TEKNIK


SUPERVISI AKADEMIK)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Asesmen Pendidikan Dasar

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd
Prof. Dr. Wiwi Isnaeni, BA.,M.S

Disusun oleh:
Meza Mardita (0103522024)
Putri Wulan Agustina (0103522061)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kepada kita nikmat
kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
Supervisi Akademik (Teori, Perencanaan,Teknik Supervisi Akademik).

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
dan Asesmen Pendidikan Dasar. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik itu dari segi penyusunan tulisan maupun
bahasa yang digunakan, tetapi penulis sudah berusaha untuk menyusun makalah ini sebaik
mungkin dengan segala daya dan pikiran.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menekankan bahwa kekurangan dan
kelemahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca.

Selasa, 25 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
2.1 Teori Supervisi Akademik ....................................................................... 3
2.2 Perencanaan Supervisi Akademik ............................................................ 4
2.3 Teknik Supervisi Akademik ..................................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Guru memiliki peran penting dalam proses pendidikan yaitu sebagai fasilitator bagi
peserta didik untuk menjadikan peserta didik menjadi individu yang dewasa dan
mengerti apa yang sedang dipelajari. paradigma baru di lingkungan manajemen
pendidikan tugas guru adalah sebagai educator, manager, administrator, supervisor,
leader, innovator dan motivator (Musyadad et al., 2022). Apabila seorang guru bekerja
secara profesional bukanlah sesuatu yang mustahil jika sebuah sekolah dapat
menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul (Astuti, 2017). Apabila kualitas dari seorang
guru rendah, maka akan sulit untuk mendapatkan hasil pendidikan yang bermutu tinggi.

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sangatlah strategis, dalam Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 142 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, tepatnya
Bab III Pasal 7, diamanatkan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus
yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: (a) memiliki bakat, minat,
panggilan jiwa, dan idealisme; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia;(c) memiliki kualifikasi akademik
dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; (d) memiliki kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas;(e)memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
tugas keprofesionalan; (f) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan
prestasi kerja; (g) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h) memiliki jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i) memiliki organisasi profesi yang
mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru (Bahril., 2014).

Kinerja guru adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses
pendidikan. kinerja seorang guru akan menentukan kualitas yang dimiliki oleh guru
tersebut. Kinerja dan kualitas seorang guru dapat dinilai dengan kegiatan yang disebut
dengan supervisi akademik (Lalupanda, 2019). Supervise akademik dilaksanakan untuk
memberikan arahan, membimbing, dan membina guru dalam menjalankan proses
pembelajaran yang berkualitas. Fungsi dari supervise akademik adalah upaya untuk
perbaikan sebagai proses yang berkesinambingan dan dilakukan secara terus menerus
(Suwartini, 2017).

Dengan demikian, supervisi akademik sangat dibutuhkan untuk dapat


meningkatkan kualitas dan kinerja seorang guru dalam pendidikan. Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk menjelaskan pengertian supervise akademik, perencanaan dan
teknik pelaksanaan supervise akademik.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah teori supervisi akademik?
2. Bagaimana perencanaan supervisi akademik?
3. Bagaimana teknik pelaksanaan supervisi akademik?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian supervisi akademik
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk perencanaan pada kegiatan supervise akademik
3. Untuk mengetahui teknik pelaksanaan supervise akademik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Supervisi Akademik
Pengertian supervisi secara bahasa berasal dari suku kata, yaitu super yang
berarti lebih, dan vision yang berarti pandangan. Supervise adalah suatu teknik
pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama
faktor yang mempengaruhi dan perkembangan anak. Pada hakikatnya superviai adalah
bantuan dan bimbingan profesional bagi seorang guru dalam melaksanakan tugas
instruksional guna memperbaiki hal belajar dan mengajar dengan melakukan
stimulasi, koordinasi, dan bimbingan secara kontinyu untuk meningkatkan
pertumbuhan jabatan secara individual maupun kelompok.

Sedangkan kata akademik berasal dari bahasa Inggris yaitu academy, yang
mana apabila kata ini dilihat dari konteks sekolah maka akan dipertautkan dengan
segala yang berhubungan dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai
oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan hal lain yang terkait
dengan itu, misalnya penyusunan jadwal akademik pembelajaran dan silabus
(Mansyur, 2021).

Supervise akademik adalah bantuan profesional kepada guru, dengan melalui


siklus perencanaan yang sistematis, pengamatan yang cermat, dan umpan balik yang
bersifat objektif dan segera. Dengan cara tersebut seorang guru akan dapat
menggunakan balikan tersebut untuk memperhatikan kinerjanya. Adapun tujuan
utama dari supervise akademik adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional
guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang baik. Selain
itu, tujuan supervise akademik adalah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar
yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar.

Dengan pelaksanaan supervise akademik, diharapkan kualitas akademik yang


dilakukan oleh guru akan semakin meningkat semata-mata ditekankan pada
peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada
peningkatan komitmen, kemauan, dan motivasi kerja guru. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tujuan supervise akademik adalah bantuan atau layanan yang berupa
bimbingan serta arahan kepada guru-guru dan staf sekolah untuk meningkatkan
profesionalnya.

Keberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan disekolah, tidak terlepas dari


peranan pengawas, kepala sekolah dan guru. Tugas pengawas adalah untuk
melakukan supervise dan memberikan bantuan kepada kepalasekolah, guru dan siswa
dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama proses pendidikan berlangsung.
Tugas kepala sekolah adalah memimpin guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran serta membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Dan tugas guru
adalah mengajar dan membantu peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan
selama proses pembelajaran dan perkembangan pribadi dan sosial peserta didik.

3
4

Fungsi dilaksanakannya supervise akademik adalah sebagai suatu penggerak


perubahan, yang mana guru seringkali menganggap tugas mengajar sebagai pekerjaan
rutin, dari waktu ke waktu tidak mengalami perubahan baik dari segi materi maupun
metode/pendekatan. Oleh karna itu, kepala sekolah atau supervisor perlu berinisiatif
untuk memberikan arahan kepada guru agar dapat melakukan pembaharuan materi
pembelajaran sesuai dengan kemajuan IPTEK dan kebutuhan lingkungan. Guru juga
didorong untuk terus berani melakukan uji coba dan menerapkan metode yang sesuai
dengan materi yang sedang dibahas.

2.2 Perencanaan Supervisi Akademik


Kegiatan supervise sesungguhnya dapat dilakukan oleh kepala sekolah yang
berperan sebagai supervisor. Namun dalam system organisasi pendidikan modern
diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan
objektifitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya.

Keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia nomor. 13 tahun 2007


bahwa fungsi kepala sekolah sebagai supervisor, harus kompetensi sebagai berikut:

1) Merencanakan program seupervisi akademik dalam rangka peningkatan


profesional guru
2) Melaksanakan supervise akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervise yang tepat
3) Menindaklanjuti hasil-hasil supervise akademik terhadap guru dalam ranka
peningkatan profesionalisme guru.
Adapun tahap perencanaan program supervise akademik yang baik berisi
kegiatan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru yang harus dilakukan
antara lain:
a. Kemampuan menyusun perencanaan mengajar atau satuan pelajaran
b. Kemampuan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dengan baik
c. Kemampuan menilai proses hasil belajar
d. Melakukan analisis materi pengajaran
e. Kemampuan untuk memberi umpan balik secara teratur dan terus menerus
f. Kemampuan menggunakan/memanfaatkan lingkungan sebagai sumber dan
media pengajaran
g. Kemampuan membimbing dan melayani murid yang mengalami kesulitan
dalam belajar
h. Kemampuan mengatur waktu dan menggunakannya secara efisien untuk
menyelesaikan program-program belajar murid.

Tahapan dalam melakukan supervise akademik, yaitu:

1. Tahap pertemuan awal, langkah yang perlu dilakukan pada tahap ini
adalah:
5

- Kepala sekolah menciptakan suasana yang akrab dengan guru,


sehingga terjadi sana kolegial,dengan kondisi iu di harapkan guru
dapat mengantarkan pendapatnya secara terbuka
- Kepala sekolah dengan guru membahas rencana pembelajaran
yang dibuat guru menyepakati aspek mana yang menjadi focus
perhatian supervise, serta menyempurnakan rencana pembelajaran
- Kepala sekolah bersama guru menyusun instrument observasi yang
akan digunakan, atau memakai instrument yang telah ada,
termasuk bagaimana cara menggunakan atau menyimpulkannya.
2. Tahap observasi kelas, pada tahap ini guru mengajar di kelas, di
laboratorium atau di lapangan, dengan menerapkan keterampilan yang
disepakati bersama. Kepala sekolah melakukan observasi dengan
menggunakan instrument yang telah disepakati: a) kepala sekolah
menempati tempat yang telah disepakati bersama; b) catatan observasi
harus dirinci dan lengkap; c) observasi harus berfokus pada aspek yang
telah disepakati; d) dalam hal tertentu, kepala sekolah perlu membuat
komentar yang sifatnya terpisah dengan observasi; e) jika ada ucapan atau
perilaku guru yang dirasa mengganggu proses pembelajaran, kepala
sekolah perlu mencatatnya.
3. Tahap pertemuan umpan balik. Pada tahap ini observasi didiskusikan
secara terbuka secara terbuka antara kepala sekolah dengan guru. Beberapa
hal yang perlu dilakukan kepala sekolah dalam pertemuan balikan, antara
lain: a) memberikan penguatan terhadap penampilan guru; b) mengajak
guru menelaah tujuan pembelajaran; c) menanyakan perasaan guru tentang
jalannya pelajaran;d) kepala sekolah menunjukkan data hasil observasi
yang telah di analisis dan di interpretasikan; e) menanyakan kepada guru
bagaimana pendapatnya terhadap data hasil observasi dan analisisnya; f)
secara bersama menentukan rencana pembelajaran berikutnya, termasuk
kepala sekolah memberikan dorongan moral bahwa guru mampu
memperbaikinya.

2.3 Teknik Supervisi Akademik


Teknik adalah suatu metode atau cara untuk melakukan hal-hal tertentu.
Teknik dapat dikatakan baik apabila terampil dan tepat, dapat dipakai untuk
menyelesaikan tugas yang sedang dikerjakan sesuai rencana, spesifikasi atau tujuan
yang dikaitkan dengan teknik yang bersangkutan. Teknik supervise akademik adalah
untuk membantu guru meningkatkan situasi belajar-mengajar.

Seorang supervisor hendaknya dapat memilih teknik-teknik supervise yang


tepat,sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun beberapa teknik dalam
supervise yang dapat dipilih oleh seorang supervisor pendidikan baik yang bersifat
kelompok maupun individual antara lain:
6

b. Kunjungan kelas
Teknik kunjungan kelas bermanfaat untuk mendapatkan informasi
tentang proses belajar mengajar secara langsung, baik yang menyangkut
kelebihan maupun kekurangan dan kelemahannya. Dengan teknik ini,
kepala sekolah dapat mengamati secara langsung kegiatan guru dalam
melakukan tugas utamanya, mengajar, penggunaan alat, metode dan
teknik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Kunjungan kelas dibedakan atas: 1) kunjungan yang
dilakukan dengan tterlebih dahulu memberitahukan kepada guru yang
akan disupervisi; 2) kunjungan incidental yang dilakukan tanpa
memberitahukan terlebih dahulu; 3) kunjungan yang dilakukan dengan
memberikan undangan dari guru yang bersangkutan.
Teknik kunjungan kelas ini dilakukan oleh kepala sekolah pada saat
proses belajar mengajar sedang berlangsung di mana kepala sekolah
melihat secara langsung bagaimana cara guru mengajar, dan
kepalasekolah memberikan penilaian kepada guru dengan berbagai faktor
yang mempengaruhinya.
c. Pembicaraan individual/percakapan pribadi
Teknik percakapan individual yaitu diskusi yang dilakukan oleh
sekelompok guru, baik yang diatur terlebih dahulu maupun incidental.
Manfaat dari diskusi ini antara lain: 1) bertukar pengalaman tentang cara-
cara mengatasi kesulitan dalam mengajar; 2) bertukar informasi tentang
cara-cara baru yang mereka peroleh agar pengajaran dapat berlangsung
lebih efektif; 3) saling melengkapi sumber bahan mengajar alat pelajaran
atau sarana lain; 4) mengurangi keraguanguru dalam menghadapi
kelasnya; dan 5) menyamakan pengertian mereka tentang kebijaksanaan
yang dikeluarkan oleh pemerintah.
d. Diskusi kelompok
Teknik diskusi kelompok atau pertemuan kelompok adalah suatu
kegiatan untuk mengumpulkan sekelompok orang dalam situasi tatap
muka dan interaksi lisan untuk bertukar informasi atau berusaha
mencapai suatu keputusan tentang masalah-masalah bersama. Kegiatan
diskusi ini dapat mengambil beberapa bentuk pertemuan, seperti panel,
seminar, lokakarya, konferensi, kelompok studi, kelompok komisi dan
kelompok lain yang bertuan bersama-sama membicarakan dan menilai
masalah tentang pendidikan dan pengajaran.
e. Demonstrasi mengajar
Teknik demonstrasi mengajar adalah proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru yang memiliki kemampuan dalam hal
mengajar sehingga guru lain dapat mengambil hikmah dan manfaatnya.
Demonstrasi mengajar bertujuan untuk memberi contoh bagaimana cara
melaksanakan proses belajar mengajar yang baik dalam menyajikan
materi, menggunakan pendekatan, metode, media pembelajaran.
Demonstrasi mengajar merupakan teknik supervise yang memiliki
7

manfaat yang besar bagi guru-gurunya, perlu dipahami oleh supervise


bahwa tidak cara mengajar yang paling baik untuk setiap tujuan. Oleh
sebab itu, supervise perlu menjelaskan kesempatan demontrasi mengajar
tersebut sebagai salah satu alternative penampilan dengan maksud
tertentu. Guru hendaknya diberikan kesempatan untuk menganalisis
penampilan mengajar yang diamatinya.
f. Perpustakaan profesional
Ciri profesional guru antara lain tercermin dalam kemauan dan
kemampuan untuk belajar secara terus menerus dalam rangka untuk
meningkatkan dan memperbaiki tugas utamanya, yaitu mengajar. Guru
hendaknya merupakan kelompok “reading people” dan menjadi bagian
dari masyarakat belajar, yang menjadikan belajar sebagai kebutuhan
hidupnya. Untuk kepentingan tersebut diperlukan berbagai sumber
belajar yang dapat memenuhi kebutuhan guru, terutama sumber-sumber
belajar berupa buku. Oleh karena itu, diperlukan sejumlah buku
perpustakaan yang sesuai dengan bidang ilmu atau bidang kajian setiap
guru. Dalam hal ini, perpustakaan disekolah sangat dirasakan manfaatnya
dan sangat penting bagi peningkatan dan pertumbuhan jabatan guru.
8

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Supervise akademik adalah bantuan profesional kepada guru, dengan melalui
siklus perencanaan yang sistematis, pengamatan yang cermat, dan umpan balik yang
bersifat objektif dan segera. Tujuan utama dari supervise akademik adalah untuk
meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran
melalui pembelajaran yang baik. Tahapan dalam melaksanakan kegiatan supervisi
akademik antara lain: 1) tahapan pertemuan awal; 2) tahap observasi kelas; 3)tahap
pertemuan umpan balik. Teknik dalam supervise akademik antara lain: kunjungan kelas,
pembicaran individual, diskusi kelompok, demonstrasi mengajar, dan perpustakaan
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S. (2017). Supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi guru di SD
Laboratorium UKSW. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 7(1), 49-59.
Bahri, S. (2014). Supervisi akademik dalam peningkatan profesionalisme guru. Visipena,
5(1), 100-112.
Idrus L. (2019). EVALUASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN Idrus L 1. Evaluasi
Dalam Proses Pembelajaran, 2, 920–935.
Lalupanda, E. M. (2019). Implementasi supervisi akademik untuk meningkatkan mutu guru.
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 7(1), 62-72.
Mansyur, M. (2021). Supervisi Akademik. el-Idarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
7(2), 107-115.
Musyadad, V. F., Tanjung, R., & Arifudin, O. (2022). Supervisi Akademik untuk
Meningkatkan Motivasi Kerja Guru dalam Membuat Perangkat Pembelajaran. 5, 1936–
1941.
Subali, prof. D. B. (2014). Evaluasi Pembelajaran (Proses dan Produk). Makalah Disajikan
Dalam Workshop Evaluasi Program Pembelajaran (Proses & Produk) Bagi Dosen, 1–
32. http://staffnew.uny.ac.id/upload/130686158/pengabdian/unmuh-evaluasi-
pembelajaran-r.pdf
Suwartini, E. A. (2017). Supervisi akademik kepala sekolah, profesionalisme guru dan mutu
pendidikan. Jurnal administrasi pendidikan, 24(2).

Anda mungkin juga menyukai