Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd
Prof. Dr. Wiwi Isnaeni, BA.,M.S
Disusun oleh:
Meza Mardita (0103522024)
Putri Wulan Agustina (0103522061)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kepada kita nikmat
kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
Supervisi Akademik (Teori, Perencanaan,Teknik Supervisi Akademik).
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
dan Asesmen Pendidikan Dasar. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik itu dari segi penyusunan tulisan maupun
bahasa yang digunakan, tetapi penulis sudah berusaha untuk menyusun makalah ini sebaik
mungkin dengan segala daya dan pikiran.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menekankan bahwa kekurangan dan
kelemahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Guru memiliki peran penting dalam proses pendidikan yaitu sebagai fasilitator bagi
peserta didik untuk menjadikan peserta didik menjadi individu yang dewasa dan
mengerti apa yang sedang dipelajari. paradigma baru di lingkungan manajemen
pendidikan tugas guru adalah sebagai educator, manager, administrator, supervisor,
leader, innovator dan motivator (Musyadad et al., 2022). Apabila seorang guru bekerja
secara profesional bukanlah sesuatu yang mustahil jika sebuah sekolah dapat
menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul (Astuti, 2017). Apabila kualitas dari seorang
guru rendah, maka akan sulit untuk mendapatkan hasil pendidikan yang bermutu tinggi.
Kinerja guru adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses
pendidikan. kinerja seorang guru akan menentukan kualitas yang dimiliki oleh guru
tersebut. Kinerja dan kualitas seorang guru dapat dinilai dengan kegiatan yang disebut
dengan supervisi akademik (Lalupanda, 2019). Supervise akademik dilaksanakan untuk
memberikan arahan, membimbing, dan membina guru dalam menjalankan proses
pembelajaran yang berkualitas. Fungsi dari supervise akademik adalah upaya untuk
perbaikan sebagai proses yang berkesinambingan dan dilakukan secara terus menerus
(Suwartini, 2017).
1
2
Sedangkan kata akademik berasal dari bahasa Inggris yaitu academy, yang
mana apabila kata ini dilihat dari konteks sekolah maka akan dipertautkan dengan
segala yang berhubungan dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai
oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan hal lain yang terkait
dengan itu, misalnya penyusunan jadwal akademik pembelajaran dan silabus
(Mansyur, 2021).
3
4
1. Tahap pertemuan awal, langkah yang perlu dilakukan pada tahap ini
adalah:
5
b. Kunjungan kelas
Teknik kunjungan kelas bermanfaat untuk mendapatkan informasi
tentang proses belajar mengajar secara langsung, baik yang menyangkut
kelebihan maupun kekurangan dan kelemahannya. Dengan teknik ini,
kepala sekolah dapat mengamati secara langsung kegiatan guru dalam
melakukan tugas utamanya, mengajar, penggunaan alat, metode dan
teknik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Kunjungan kelas dibedakan atas: 1) kunjungan yang
dilakukan dengan tterlebih dahulu memberitahukan kepada guru yang
akan disupervisi; 2) kunjungan incidental yang dilakukan tanpa
memberitahukan terlebih dahulu; 3) kunjungan yang dilakukan dengan
memberikan undangan dari guru yang bersangkutan.
Teknik kunjungan kelas ini dilakukan oleh kepala sekolah pada saat
proses belajar mengajar sedang berlangsung di mana kepala sekolah
melihat secara langsung bagaimana cara guru mengajar, dan
kepalasekolah memberikan penilaian kepada guru dengan berbagai faktor
yang mempengaruhinya.
c. Pembicaraan individual/percakapan pribadi
Teknik percakapan individual yaitu diskusi yang dilakukan oleh
sekelompok guru, baik yang diatur terlebih dahulu maupun incidental.
Manfaat dari diskusi ini antara lain: 1) bertukar pengalaman tentang cara-
cara mengatasi kesulitan dalam mengajar; 2) bertukar informasi tentang
cara-cara baru yang mereka peroleh agar pengajaran dapat berlangsung
lebih efektif; 3) saling melengkapi sumber bahan mengajar alat pelajaran
atau sarana lain; 4) mengurangi keraguanguru dalam menghadapi
kelasnya; dan 5) menyamakan pengertian mereka tentang kebijaksanaan
yang dikeluarkan oleh pemerintah.
d. Diskusi kelompok
Teknik diskusi kelompok atau pertemuan kelompok adalah suatu
kegiatan untuk mengumpulkan sekelompok orang dalam situasi tatap
muka dan interaksi lisan untuk bertukar informasi atau berusaha
mencapai suatu keputusan tentang masalah-masalah bersama. Kegiatan
diskusi ini dapat mengambil beberapa bentuk pertemuan, seperti panel,
seminar, lokakarya, konferensi, kelompok studi, kelompok komisi dan
kelompok lain yang bertuan bersama-sama membicarakan dan menilai
masalah tentang pendidikan dan pengajaran.
e. Demonstrasi mengajar
Teknik demonstrasi mengajar adalah proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru yang memiliki kemampuan dalam hal
mengajar sehingga guru lain dapat mengambil hikmah dan manfaatnya.
Demonstrasi mengajar bertujuan untuk memberi contoh bagaimana cara
melaksanakan proses belajar mengajar yang baik dalam menyajikan
materi, menggunakan pendekatan, metode, media pembelajaran.
Demonstrasi mengajar merupakan teknik supervise yang memiliki
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Supervise akademik adalah bantuan profesional kepada guru, dengan melalui
siklus perencanaan yang sistematis, pengamatan yang cermat, dan umpan balik yang
bersifat objektif dan segera. Tujuan utama dari supervise akademik adalah untuk
meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran
melalui pembelajaran yang baik. Tahapan dalam melaksanakan kegiatan supervisi
akademik antara lain: 1) tahapan pertemuan awal; 2) tahap observasi kelas; 3)tahap
pertemuan umpan balik. Teknik dalam supervise akademik antara lain: kunjungan kelas,
pembicaran individual, diskusi kelompok, demonstrasi mengajar, dan perpustakaan
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S. (2017). Supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi guru di SD
Laboratorium UKSW. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 7(1), 49-59.
Bahri, S. (2014). Supervisi akademik dalam peningkatan profesionalisme guru. Visipena,
5(1), 100-112.
Idrus L. (2019). EVALUASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN Idrus L 1. Evaluasi
Dalam Proses Pembelajaran, 2, 920–935.
Lalupanda, E. M. (2019). Implementasi supervisi akademik untuk meningkatkan mutu guru.
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 7(1), 62-72.
Mansyur, M. (2021). Supervisi Akademik. el-Idarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
7(2), 107-115.
Musyadad, V. F., Tanjung, R., & Arifudin, O. (2022). Supervisi Akademik untuk
Meningkatkan Motivasi Kerja Guru dalam Membuat Perangkat Pembelajaran. 5, 1936–
1941.
Subali, prof. D. B. (2014). Evaluasi Pembelajaran (Proses dan Produk). Makalah Disajikan
Dalam Workshop Evaluasi Program Pembelajaran (Proses & Produk) Bagi Dosen, 1–
32. http://staffnew.uny.ac.id/upload/130686158/pengabdian/unmuh-evaluasi-
pembelajaran-r.pdf
Suwartini, E. A. (2017). Supervisi akademik kepala sekolah, profesionalisme guru dan mutu
pendidikan. Jurnal administrasi pendidikan, 24(2).