Anda di halaman 1dari 19

PEMELIHARAAN HUBUNGAN KERJA SUMBER DAYA PENDIDIK DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Pendidik dan
Tenaga Kependidikan yang diampu oleh Prof. Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M.

Oleh kelompok 13:

ZAHRA KHOIRUN NISA NIM 2221010030036

MUHAMMAD KHOIRUL ANWAR NIM 222101030027

FAJAR ZIKRI RAMADHAN C. NIM 222101030046

NICO KRISTANTO NIM 2221010030056

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemeliharaan
Hubungan Kerja Sumber Daya Pendidik Dan Tenaga Kependidikan dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Sumber daya kependidikan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen


Sumber Daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan Prof. Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M. Yang
telah memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidak sesuaian materi pada makalah ini, kami mohon maaf. Kami menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat makalah yang lebih baik
pada kesempatan berikutnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1. Latar Belakang.........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah....................................................................................................2
3. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

1. Pemeliharaan Hubungan Kerja SDP dan Tenaga Kependidikan.............................3


2. Pentingnya Pemeliharaan Hubungan Kerja SDP.....................................................7
3. Metode Pemeliharaan hubungan kerja SDP............................................................8
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Pemeliharaan Hubungan Kerja SDP..............9

BAB III PENUTUP...........................................................................................................13

Kesimpulan..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era dinamis dan kompleks seperti sekarang, keberhasilan suatu lembaga
pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum yang berkualitas, tetapi juga oleh
kesejahteraan, motivasi, dan kerjasama yang erat antara para pendidik dan tenaga
kependidikan Pemeliharaan hubungan kerja sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
merupakan bagian penting dari manajemen sumber daya manusia dalam lembaga
pendidikan. Tujuan dari pemeliharaan hubungan kerja ini adalah untuk mempertahankan
tenaga kerja yang cakap, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan komitmen tenaga
kerja, serta mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar lebih efektif.Pemeliharaan
hubungan kerja antara sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan merupakan hal yang
penting dalam sebuah lembaga pendidikan.1

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hubungan antara pendidik dan tenaga
kependidikan tetap harmonis dan produktif. Manajemen sumber daya manusia dalam
lembaga pendidikan meliputi berbagai aspek, mulai dari rekruitmen, seleksi, penempatan,
pengembangan, penilaian kinerja, pemberian imbalan, hingga pemutusan hubungan kerja.
Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan secara umum adalah memungkinkan
organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap.

Dalam konteks lembaga pendidikan, tujuan tersebut juga meliputi peningkatan


pengetahuan, keterampilan, dan komitmen tenaga kerja (pendidik dan tenaga
kependidikan). Manajemen sumber daya manusia pendidikan juga mencakup
pengembangan karier pendidik dan tenaga kependidikan, penilaian kinerja, serta
pemeliharaan hubungan baik antara pendidik dan tenaga kependidikan.

Dengan demikian, pemeliharaan hubungan kerja antara sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan merupakan bagian integral dari manajemen sumber daya manusia dalam
lembaga pendidikan.

1
Indah,Hartatik Puji. 2017. Mengembangkan SDM. Yogyakarta. Laksana.
1
2

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pemeliharaan hubungan kerja sumber daya pendidik dan


tenaga kependidikan ?
2. Bagaimana pentingnya pemeliharaan hubungan kerja sumber daya pendidik dan
tenaga kependidikan ?
3. Bagaimana Metode Pemeliharaan hubungan kerja sumber daya pendidik dan
tenaga kependidikan berjalan dengan baik?
4. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat Pemeliharaan Hubungan Kerja
Sumber Daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan pengertian pemeliharaan hubungan kerja sumber daya


pendidik dan tenaga kependidikan
2. Untuk mendeskripsikan pentingnya pemeliharaan hubungan kerja sumber daya
pendidik dan tenaga kependidikan
3. Untuk mendeskripsikan Metode Pemeliharaan hubungan kerja sumber daya
pendidik dan tenaga kependidikan berjalan dengan baik
4. Untuk mendeskripsikan Faktor Pendukung dan Penghambat Pemeliharaan
Hubungan Kerja Sumber Daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemeliharaan Hubungan Kerja Sumber Daya Pendidik dan Tenaga


Kependidikan
Sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan merupakan unsure aktif,
sedangkan unsur-unsur yang lain merupakan unsure pasif yang bisa diubah oleh kreatifitas
manusia. Oleh karena itu, dengan pengelolaan sumber daya manusia pendidik dan tenaga
kependidikan yang berkualitas diharapkan dapat mengopimalkan potensi-potensi yang
dimiliki agar mampu mendukung terbentuknya pendidikan yang berkualitas. Dalam hal ini
sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan menjadi titik penting untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Sumber daya manusia
pendidik dan tenaga kependidikan merupakan komponen yang sangat menentukan dalam
system pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan
utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah
pendidikan karena guru atau pendidik selalu terkait dengan komponen maupun dalam system
pendidikan.2
Untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas dalam menyongsong dan menjadi
pelaku pembangunan di era globalisasi, lembaga pendidikan Islam dituntut mampu
meningkatkan kualitas keberagamaan manusia. Hal ini akan dapat tercapai apabila mutu
lembaga pendidikan Islam juga dapat ditingkatkan. Sumber daya manusia adalah salah satu
factor terpenting dalam lembaga pendidikan Islam, karena factor sumber daya manusia
merupakan penggerak sumber daya yang lain yang menentukan kualitas pendidikan Islam.
Hasil pendidikan dalam Lembaga Pendidikan Islam akan berkualitas apabila didukung oleh
manajemen/pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas pula. Hal ini sangat mutlak
diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal. Betapa pun majunya teknologi yang ada,
tetapi factor manusia tetap memegang peranan yang sangat penting bagi keberhasilan suatu
lembaga termasuk lembaga pendidikan Islam. Dalam Islam, manusia adalah al insan, al-
basyar, al-nas. Sedangkan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dalam
lembaga pendidikan Islam meliputi proses perencanaan, pengadaan, pelatihan dan
pengembangan, penilaian prestasi kerja dan kompensasi, serta pemeliharaan hubungan kerja.

2
Martoyo, Susilo. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE UGM
3
4

Pendidikan adalah proses formal atau informal yang bertujuan untuk


mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap seseorang. Ini melibatkan
transfer dan penerimaan informasi, serta pengembangan kemampuan kognitif, sosial, dan
moral,Pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan
pendidikan sangat bergantung pada sumber daya manusia, diantaranya adalah pendidik dan
tenaga pendidik. Pendidik dan tenaga pendidik memegang peranan strategis, terutama
pendidikan dalam membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-
nilai yang diinginkan. Begitupun dengan tenaga kependidikan mereka bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Dalam perkembangan
manajemen sumber daya manusia di Lembaga Pendidikan, guru adalah salah satu sumber
daya manusia utama yang mampu dan sangat berpotensi untuk mewujudkan mutu
Pendidikan. Dengan adanya pengajar (pendidik) yang handal, maka muncul hasil siswa yang
berkualitas.3

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu pendekatan yang melibatkan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusia dalam suatu
organisasi. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan kontribusi individu dalam mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien
Dalam menjalankan kegiatan baik di organisasi atau perusahaan, dibutuhkan sumber daya
manusia yang kompeten di bidangnya masing-masing. Dalam menjalankan kegiatan di
sebuah perusahaan atau organisasi juga diperlukan manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM) agar kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan dengan baik dan mencapai target yang
diinginkan.
Tantangan tersebut dapat dijawab melalui buku Manajemen Sumber Daya Manusia:
Membangun Paradigma Baru oleh Dickdick Sodikin, Djaka Permana, Suhenda Adia yang
dalam pemaparannya memberikan gambaran serta pemahan baru mengenai Managemen
SDM.
Secara spesifik tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen) didasarkan pada
Undang-undang No. 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta
pegambil kepada masyarakat. Dalam Pasal 6 disebutkan bahwa kedudukan guru dan dosen
sebagai tenaga professional bertujuan untuk melaksanakan system pendidikan nasional dan

3
Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. Alfabeta.
5

mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi pesertadidik agar


menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta, menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.3
Pemeliharaan hubungan kerja yang baik antara sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan (SDM pendidikan) adalah elemen kunci dalam keberhasilan sistem pendidikan.
Ini melibatkan serangkaian praktik dan strategi yang bertujuan untuk memastikan kolaborasi
yang harmonis, komunikasi yang efektif, dan lingkungan kerja yang kondusif bagi
pembelajaran dan pengembangan profesional. Komunikasi yang Efektif, Penting untuk
memiliki saluran komunikasi terbuka dan jelas di antara semua pihak terlibat dalam
pendidikan, baik pendidik maupun tenaga kependidikan. Ini memungkinkan mereka untuk
saling memahami, berbagi informasi, dan menyelesaikan masalah dengan efisien,
Kolaborasi: Kerjasama antara pendidik dan tenaga kependidikan sangat penting dalam
menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik. Mereka perlu bekerja sama dalam
perencanaan, pelaksanaan kegiatan pendidikan, dan pemantauan proses pembelajaran,
Penghargaan dan Pengakuan: Menghargai kontribusi individu dalam lingkungan pendidikan
adalah langkah penting dalam memelihara hubungan kerja yang positif. Pengakuan atas
kinerja yang baik dapat berupa pujian, penghargaan, atau kesempatan pengembangan
profesional, Pengembangan Profesional: Memberikan kesempatan bagi SDM pendidikan
untuk terus meningkatkan keterampilan mereka adalah aspek penting dalam pemeliharaan
hubungan kerja yang positif. Pelatihan, workshop, seminar, atau program pengembangan
lainnya dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan, Penyelesaian Konflik: Konflik
adalah bagian alami dari interaksi manusia.4
Penting untuk memiliki mekanisme yang efektif untuk menyelesaikan konflik yang
mungkin muncul di antara SDM pendidikan. Pendekatan yang terbuka, mediasi, atau sistem
penyelesaian konflik dapat membantu mengatasi perbedaan pendapat atau masalah
interpersonal, Budaya Organisasi yang Sehat: Menciptakan budaya yang mendukung,
inklusif, dan adil di lembaga pendidikan sangat penting. Hal ini akan memastikan bahwa
semua anggota staf merasa dihargai, didukung, dan memiliki kesempatan yang sama untuk
berkembang, Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi: Penting untuk memperhatikan
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi para pendidik dan tenaga
kependidikan. Memberikan dukungan dan fleksibilitas dapat membantu mencegah kelelahan
atau burnout yang berdampak negatif pada hubungan kerja, Pemeliharaan hubungan kerja
4
Siagian, Sondang P. 2015. Kualifikasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
6

yang baik antara SDM pendidikan bukanlah hal yang statis, tetapi merupakan proses yang
terus berkembang. Dengan perhatian yang terus-menerus terhadap aspekaspek ini, institusi
pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pencapaian tujuan
pendidikan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan bagi semua anggota staf.
Pemeliharaan Hubungan Kerja yang Harmonis antara Sumber Daya Pendidik dan
Tenaga Kependidikan dalam Lingkungan Pendidikan. Pendidikan merupakan fondasi utama
dalam pembangunan suatu bangsa. Di balik keberhasilan sistem pendidikan yang efektif
terdapat kerja sama dan hubungan yang solid antara sumber daya pendidik (guru, dosen,
instruktur) dan tenaga kependidikan (staf administrasi, kepala sekolah, petugas kebersihan,
dan lainnya). Pemeliharaan hubungan kerja yang harmonis antara keduanya memiliki peran
sentral dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang produktif dan memperkaya
pengalaman belajar siswa.
Keterlibatan aktif sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kunci
dalam menciptakan kolaborasi yang efektif. Guru atau dosen, sebagai ujung tombak proses
pembelajaran, membutuhkan dukungan administratif dan logistik yang kuat untuk
menjalankan tugasnya secara optimal. Di sinilah peran tenaga kependidikan sangat penting.
Ketika keduanya saling mendukung dan bekerja sebagai satu tim, mereka dapat memastikan
kelancaran pelaksanaan proses pembelajaran. Kolaborasi yang baik antara sumber daya
pendidik dan tenaga kependidikan tidak hanya tentang menjalankan tugas sehari-hari,
melainkan juga tentang menghargai dan mengakui kontribusi masing-masing. Guru atau
dosen yang dihargai oleh staf administrasi karena dedikasi dan kerja kerasnya akan merasa
termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam mengajar. Di sisi lain, dukungan dan kerja
sama dari tenaga kependidikan yang diapresiasi oleh pendidik akan membantu membangun
lingkungan kerja yang positif dan produktif.
Pemeliharaan hubungan kerja yang baik juga mencakup komunikasi yang efektif. Saluran
komunikasi yang terbuka antara kedua kelompok ini memungkinkan pertukaran ide,
gagasan, dan umpan balik yang memperkaya pengalaman belajar. Dengan saling
mendengarkan dan menghormati pandangan satu sama lain, mereka dapat mengatasi
tantangan, menemukan solusi inovatif, dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun,
terdapat hambatan yang dapat mengganggu hubungan kerja yang harmonis antara sumber
daya pendidik dan tenaga kependidikan. Ketidakjelasan dalam peran dan tanggung jawab,
konflik internal, kurangnya komunikasi, atau ketidakadilan dalam perlakuan dapat
mengganggu kolaborasi yang sehat dan produktif.
7

Secara keseluruhan, pemeliharaan hubungan kerja yang positif dan produktif antara sumber
daya pendidik dan tenaga kependidikan memiliki dampak yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, berdaya saing, dan berorientasi pada
pengembangan optimal potensi siswa. Dengan saling menghargai, mendukung, dan bekerja
sama, kedua kelompok ini mampu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi
para siswa serta memajukan sistem pendidikan menuju tingkat keunggulan yang lebih tinggi.

B. Pentingnya Pemeliharaan Hubungan Kerja Sumber Daya Pendidik dan Tenaga


Kependidikan

Pentingnya Pemeliharaan Hubungan Kerja Sumber Daya Pendidik dan Tenaga


Kependidikan Pemeliharaan hubungan kerja merupakan upaya manajemen yang dilakukan
untuk meningkatkan produktivitas, disiplin, dan loyalitas karyawan, serta memberikan
kesejahteraan, keamanan, dan kesehatan mereka. 5
Beberapa tujuan dari pemeliharaan hubungan kerja meliputi:
1. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan
3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan
4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan
7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan

Pemeliharaan hubungan kerja juga berdampak positif pada keberhasilan perusahaan, karena
karyawan yang terlibat dan memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan akan lebih
mengerti dalam bekerja dan meningkatkan daya saing. Selain itu, pemeliharaan hubungan kerja
juga dapat mengurangi biaya perusahaan, karena biaya pemulihan akibat kecelakaan dapat
diperkecil.
Dalam konteks pendidikan, pentingnya pemeliharaan hubungan kerja sumber daya pendidik dan
tenaga kependidikan sangat menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Sumber
daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran strategis dalam mencerdaskan
5
Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. Alfabeta.
8

kehidupan anak bangsa serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, manajemen
sumber daya manusia dan pendidik merupakan satu kesatuan yang paling mendukung kemajuan
pendidikan lembaga. Upaya pengembangan guru dan karyawan pendidikan memiliki peran
yang cukup baik dalam meningkatkan kualitas pendidik dan profesionalisme pendidik. Oleh
karena itu, pemeliharaan hubungan kerja sumber Pemeliharaan hubungan baik antara pendidik
dan tenaga kependidikan tidak hanya berada di lingkungan sekolah, tetapi juga melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan
hubungan kerja pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang efektif dan efisien.6
Tujuan dari pengembangan sumber daya manusia, termasuk pendidik dan tenaga kependidikan,
adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan komitmen tenaga kerja. Oleh
karena itu, pemeliharaan hubungan kerja sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
merupakan bagian integral dari manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan.7

C. Metode Pemeliharaan Hubungan Kerja Sumber Daya Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Berjalan Dengan Baik
Pemeliharan sumber daya manusia menurut Suwatno adalah suatu usaha dalam membina
dan mengembangkan kondisi fisik, mental, sikap dan perilaku pegawai agar men- jadi loyal dan
mampu bekerja secara optimal. Menurut Hasibuan pemeliharaan adalah usaha mempertahankan
atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan
bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Di samping itu, Bangun
cenderung mendefenisikan pemeliharaan sebagai tindakan preventif dan protecting yang
ditujukan pada sumber daya manusia perusahaan, dalam bentuk komunikasi,program
keselamatan dan kesehatan kerja. Pemeliharaan hubungan kerja yang baik antara sumber daya
pendidik dan tenaga kependidikan sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang
harmonis dan produktif. Berikut adalah beberapa metode yang bisa digunakan: Komunikasi
yang Efektif: Komunikasi yang jelas dan terbuka adalah kunci utama dalam memelihara
hubungan kerja yang baik.
dalam memelihara hubungan kerja yang baik. Hal ini mencakup berbagi informasi, ide, dan
masalah secara terbuka dan jujur.
1. Penghargaan dan Pengakuan: Memberikan penghargaan dan pengakuan atas kerja
keras dan prestasi individu dapat meningkatkan moral dan motivasi kerja.
9

2. Pembinaan Profesional: Menyediakan peluang untuk pengembangan profesional dan


pembelajaran sepanjang hayat dapat membantu mempertahankan keterlibatan dan
komitmen tenaga pendidik dan kependidikan.
3. Membangun Tim yang Solid: Membangun tim yang solid dan saling mendukung dapat
membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
4. Menghargai Perbedaan: Menghargai dan memahami perbedaan individu dapat
membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai keragaman.
5. Menyelesaikan Konflik dengan Cepat dan Efektif: Konflik yang tidak diselesaikan
dapat merusak hubungan kerja. Oleh karena itu, penting untuk menyelesaikan konflik
dengan cepat dan efektif.10
Adapula asas asas yang dapat di lakukan untuk pemeliharaan hubungan kerja sumber daya
pendidik dan tenaga kependidikan agar berjalan dengan baik yaitu:Asas Manfaat dan Efisiensi
Pemeliharaan harus efisien dan memberikan man- faat yang optimal bagi lembaga dan pendidik,
dapat meningkatkan prestasi kerja, keamanan dan kesehatan dan loyalitas pendidik dalam
mencapai tujuan.
1. Asas Kebutuhan dan Kepuasan Asas kebutuhan dan kepuasan sangat penting untuk
tujuan pemeliharaan keamanan, kesehatan dan sikap loyal pendidik, reposehingga
mereka bekerja secara efektif dan efisien agar menunjang tercapainya tujuan lembaga
pendidikan.
2. Asas Keadilan dan Kelayakan Keadilan dan kelayakan akan menciptakan kete- nangan
dan konsentrasi pendidik terhadap tugas- tugas, sehingga semangat kerja, kerja sama
dan disiplin pendidik meningkat.

Berdasarkan uraian beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa pemeliharaan tenaga
pendidik merupakan upaya preventif yang dilakukan oleh suatu lembaga seba- gai upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas tenaga pendidik dalam mencapai tujuan lembaga
pendidikan dengan cara menjaga kondisi fisik, mental, dan hubungan yang terjalin pada tenaga
pendidik.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pemeliharaan Hubungan Kerja Sumber Daya Pendidik
dan Tenaga Kependidikan

Faktor penghambat implementasi tenaga pendidik yaitu kurang mampunya kepala sekolah
dalam melakukan pengelolaan tenaga pendidik, kompetensi tenaga pendidik yang tidak sesuai
10

dengan keilmuannya dan kebutuhan sekolah, sarana dan prasarana yang belum lengkap,
kurangnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan. Kepemimpinan sangat strategis dan
penting bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan suatu organisasi karena merupakan salah satu
motif yang dapat mendorong manusia untuk selalu menyelidiki seluk-beluk yang terkait dengan
kepemimpinan.12 Dengan perencanaan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan tersebut
maka dalam pengembangan dan strategi penyusun tenaga pendidik dan tenaga pendidik
(Sumber Daya Manusia/SDM) yang komprehensif dapat memenuhi kebutuhan organisasi
dimasa depan. Perencanaan sumber daya manusia itu sendiri itu merupakan awal dari
pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia. Banyak yang dapat diketahui mengenai
factor apa saja yang dapat mendukung dan juga dapat menghambat pemeliharaan hubungan
kerja sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan.

Terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pemeliharaan hubungan kerja yang
baik antara sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan:
1. Faktor Pendukung:
a. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang jelas dan terbuka memfasilitasi pemahaman yang baik antara
kedua belah pihak
b. Kesamaan Visi dan Tujuan
Ketika pendidik dan tenaga kependidikan memiliki visi yang sejalan, mereka
lebih mungkin bekerja sebagai satu tim untuk mencapai tujuan bersama
c. Kerjasama dan Kolaborasi
Membangun lingkungan dimana kolaborasi dan kerjasama dihargai akan
meningkatkan keterlibatan dan kinerja
d. Pengakuan dan Apresiasi
Penghargaan terhadap kontribusi masing-masing pihak membantu membangun
motivasi dan rasa dihargai.
2. Faktor Penghambat:
a. Ketidakjelasan Peran dan Tanggung Jawab
Jika tidak ada pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab, hal ini bisa
mengganggu kerja sama
b. Konflik atau Ketegangan
Konflik pribadi atau profesional antara anggota tim dapat mengganggu hubungan kerja
yang sehat
11

c. Ketidakseimbangan Beban Kerja


Jika beban kerja tidak seimbang antara pendidik dan tenaga kependidikan, hal ini dapat
menimbulkan ketegangan.
d. Kurangnya Komunikasi atau Informasi

Dengan memahami faktor-faktor ini, institusi pendidikan dapat berupaya untuk


meminimalisir hambatan dan memaksimalkan faktor pendukung guna memelihara
hubungan kerja yang baik antara sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
Faktor pendukung dan penghambat dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja guru yaitu:
1. Faktor Pendukung Diantaranya ialah:
a. Adanya dukungan semua stakeholders, masyarakat, dan instansiaktif terkait
dalam kepuasan kerja guru
b. Melakukan monitoring dan evaluasi secara teratur dan terjadwal.
2. Sedangkan Faktor Penghambat Diantaranya:
a. Kurangnya sosialisasi baik pihak sekolah maupun instansi terkait akan arti
pentingnya kepuasan kerja bagi guru
b. Kurangnya tenaga sarana prasarana, dan fasilitas, serta dana untuk
pendukung pelaksanaan program
c. Lingkungan sekolah yang kurang kondusif karena berada di pusat kota dan
berdekatan dengan rumah penduduk
d. Sekolah belum mengefektifkan manajemen berbasis sekolah dengan baik.

Dalam implementasi penyelesaian tugas, seseorang tidak sekedar memerlukan


motivasi, tetapi lebih menuntut komitmen seseorang dalam menjalankan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya. Komitmen berkaitan dengan kesediaan, kepedulian,
ketertarikan atas sesuatu dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, komitmen
menjalankan tugas dinyatakan sebagai salah satu kemampuan yang digunakan untuk
mengukur kinerja guru. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kinerja seseorang
terhadap pekerjaan tertentu dalam kurun waktu tertentu dapat diukur berdasarkan
kemampuan dan komitmen dalam menjalankan tugas. Kemampuan yang terkait dengan
tugas guru adalah pengusaan terhadap bahan ajar yang akan diajarkan dan kemampuan
12

mengelola proses pembelajaran.6


Agar proses belajar mengajar berlangsung lancar, guru harus menciptakan situasi
yang menyenangkan di antara tugas-tugas guru yang pokok adalah melaksanakan
pendidikan dan pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku dan
membantu kepala sekolah. Dalam bidang program-program lainnya. Guru memegang
peranan penting dalam membentuk dan mengubah corak diri anak didiknya. Oleh
karena itu tugas sebagai guru sesungguhnya tidaklah ringan. Selain itu guru tidak
sepenuhnya mengharapkan perhatian dari siswa-siswi,tetapi ia akan berusaha
merencanakan supaya Pelajaran yang ia berikan dapat menarik perhatian hingga anak
didiknya dapat menerima apa yang diberikan atau dijelaskan oleh guru tersebut.
Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi sentral
didalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, maka guru akan
menjadi bahan pembicaraan banyak orang,dan tentunya tidak lain berkaitan dengan
kinerja dan totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya Kinerja dapat pula diartikan
prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. Dengan demikian kinerja
lebih berkonotasi pada sejauh mana seseorang melakukan aktifitas baik yang
berkenaan dengan tugas dan kewajiban yang sesuai dengan Tingkat kompetensi yang
dikuasainya atau dengan kata lain kinerja sebagai perilaku lebih banyak dimotori dan
koordinasikan oleh sejumlah pengetahuan maupun informasi yang dikuasai seseorang
dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan tuntutan tugasnya.

6
Siagian, Sondang P. 2015. Kualifikasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pemeliharaan hubungan kerja antara sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
adalah kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang produktif dan berdaya
saing. Kolaborasi, komunikasi efektif, penghargaan atas kontribusi, pengembangan
profesional, penyelesaian konflik, dan menciptakan budaya organisasi yang sehat
merupakan elemen-elemen penting dalam memastikan keberhasilan sistem
pendidikan. Dengan menjaga hubungan kerja yang harmonis, keduanya dapat bekerja
sebagai satu tim untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk generasi
yang berkualitas dalam menyongsong era globalisasi.
2. Pemeliharaan hubungan kerja merupakan upaya manajemen yang dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas, disiplin, dan loyalitas karyawan, serta memberikan
kesejahteraan, keamanan, dan kesehatan mereka. Pemeliharaan hubungan kerja juga
berdampak positif pada keberhasilan perusahaan, karena karyawan yang terlibat dan
memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan akan lebih mengerti dalam bekerja
dan meningkatkan daya saing. Selain itu, pemeliharaan hubungan kerja juga dapat
mengurangi biaya perusahaan, karena biaya pemulihan akibat kecelakaan dapat
diperkecil.
3. Metode pemeliharaan hubungan kerja sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
adalah memastikan komunikasi efektif, memberikan penghargaan, menyediakan
pembinaan profesional, membangun tim solid, menghargai perbedaan, dan
menyelesaikan konflik dengan cepat. Asas-asas seperti manfaat dan efisiensi,
kebutuhan dan kepuasan, keadilan dan kelayakan, peraturan legal, serta kemampuan
lembaga juga menjadi landasan penting untuk menjaga hubungan kerja yang baik.
Pemeliharaan ini bersifat preventif, fokus pada kondisi fisik, mental, dan hubungan
yang mendukung kinerja optimal tenaga pendidik.
4. Pemeliharaan hubungan kerja sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung seperti komunikasi efektif, kesamaan visi,

13
kerjasama, dan pengakuan. Di sisi lain, faktor penghambat seperti ketidakjelasan
peran konflik, ketidakseimbangan beban kerja, dan ketidakadilan dapat menghambat
hubungan kerja yang baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2019. Standar Kualifikasi, Kompetensi, Serifikasi, Guru, Kepala Sekolah,

Dan Pengawas. (Bandung: CV, Yrama Widya)

Dr. Rina Febriana, M. Pd., Kompetensi Guru,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2019), Hal 6-7.

Indah,Hartatik Puji. 2017. Mengembangkan SDM. Yogyakarta. Laksana.

Martoyo, Susilo. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE UGM

Siagian, Sondang P. 2015. Kualifikasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung.

Alfabeta

15
16

Anda mungkin juga menyukai