Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI PESANTREN

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Manajemen Pesantren

OLEH
KELOMPOK 6
DWI KURNIASARI
SITI NURSAKINAH

DOSEN PENGAMPU:
SYAFA’ATUL HABIB, M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS (STAIN)


BENGKALIS

1442 H/ 2021 M
2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT,


karena telah melimpahkan rahmat-Nya yang tak terhingga berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat
waktu.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah


manajamen pesnatren yaitu bapak Syafa’atul Habib yang sudah memberikan kritikan
dan sarannya yang sangat membangun sehingga kami bisa memperbaiki makalah ini
dengan struktur penulisan dan isi yang benar.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman kelas MPI VI B atas


segala kontribusi yang sudah diberikan dengan saling mendukung dalam proses
pembuatan makalah ini.

Kami dari pemakalah mengharapkan kritikan juga sarana kepada rekan-rekan


yang nantinya membaca makalah ini. Semoga dengan adanya makalah manajemen
pendidik dan tenaga kependidikan pondok pesantren ini bisa menambah cakrawala dan
membawa manfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bengkalis, 23 Februari 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan....................................3


B. Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan.........................................................................4
C. Tujuan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan.....................................4
D. Komponen Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan...............................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan landasan penting bagi perkembangan kepribadian
dan peradaban manusia. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan
tertua yang ada di Indonesia. Berfokus pada sejarah, sistem pembelajaran hingga
manajemen, sector pendidikan berkembang secara dinamis. Pesantren
merupakan komunitas dimana para pengasuh (kyai), ustadz, santri, dan
penyelenggara hidup bersama dalam lingkungan yang berlandaskan nilai-nilai
agama Islam, norma dan kebiasaan masing-masing, yang selaras dengan
masyarakat umum.1
Pesantren adalah wacana yang tak lekang diperbincangkan sepanjang
waktu. Banyak aspek yang mendukung topik wacana pesantren tetap eksis,
percaya diri dan mampu membiasakan diri dengan setiap perubahan tantangan
yang dihadapi. Pondok pesantren memang lembaga pendidikan yang unik serta
tradisional namun tetap menarik di negeri ini.2
Dalam pendidikan kekuatan dalam memberikan pembelajaran selalu di
utamakan. Pendidik merupakan penggerak utama dalam bidang pendidikan,
sehingga diharapkan dapat memajukan perkembangan dunia pendidikan.3
Pendidik dan tenaga pendidikan memainkan peran strategis yang penting
dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk membentuk karakter bangsa
dengan mengambangkan kepribadian dan nilai yang ideal. Dalam pendidikan
pondok pesantren, kemajuan dan keunggulan pondok pesantren sangat erat
hubungannya dengan sistem manajemen pendidik dan tenaga kependidikan yang
berekembang. Kemampuan pesantren untuk terus maju, bertahan, bahkan diakui

1
M. Thoriq Nurmadiansyah, Junal MD: Manajemen Pendidikan Pesantren: Suatu Upaya Memajukan
Tradisi, Januari-Juni 2016, hlm 96
2
Hadi Purnomo, Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren, (Yogyakarta: Bintul Pustaka Utama, 2017)
hlm. 21
3
Suarga, Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Jurnal Idaarah, Vol. 3, No.
1, Juni 2019, hlm.164

1
sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional tidak terlepas dari sistem
manajemen pendidikan yang telah dikembangkan selama ini.4
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada makalah ini penulis akan
membahas tentang manajemen pendidik dan tenaga pendidikan pesantren yang
terdiri dari definisi, jenis-jenis tenaga kependidikan, tujuan manajemen pendidik
dan tenaga kependidikan, serta apa saja komponen manajemen pendidik dan
tenaga kependidikan di pesantren.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
2. Apa Saja Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan
3. Apa Tujuan Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
4. Apa Saja Komponen Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

C. Tujuan
Tujuan Dari Penulisan Makalah Ini Adalah Untuk Mengetahui:
1. Apa Definisi Manajeen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
2. Apa Saja Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan
3. Apa Saja Tujuan Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
4. Apa Saja Komponen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

4
M. Thoriq Nurmadiansyah, Junal MD: Manajemen Pendidikan Pesantren: Suatu Upaya Memajukan
Tradisi, Januari-Juni 2016, hlm

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Definisi Manajemen
Kata “Manajemen” sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu kata
“manus”, yang berarti “tangan” dan “agree” yang berarti “melakukan”. Kedua
kata ini digabungkan menjadi manager yang artinya menangani. Managere
dalam bahasa inggris artinya menggunakan kata benda manajemen dan manajer
untuk mengelola dengan orang-orang yang melaksanakan kegiatan manajemen.
Manajemen di definisikan sebagai ilmu karena merupakan bidang pengetahuan
yang secra sistematis mencoba memahami mengapa dan bagaimana orang
bekerjasama. 5
Definisi Pendidik
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 ayat 2 disebutkan bahwa
pendidik adalah tenaga professional yang bertanggung jawab merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, pembinaan dan
pelatihan serta melakukan penelitian dan pengambdian masyarakat khususnya
para pendidik perguruan tinggi. Semua guru berwenang dan bertanggung jawab
atas bimbingan individu dan klasik serta pelatihan siswa baik di dalam maupun
di luar sekolah. Penafsiran ini memberi arti bahwa guru adalah seorang
professional yang memiliki tanggung jawab professional dalam pendidikan dan
pembelajaran.
Definisi Tenaga Kependidikan
Kependidikan merujuk pada bidang pekerjaan pendidikan. Kata ini berasal
dari kata pendidik yang di awali dengan kata “ke” dan akhiran “an” yang artinya
proses atau kegiatan pendidikan. Dalam konteks pendidikan di Indonesia istilah
“pendidik” memiliki arti yang sama dengan istilah “guru dan ilmu pendidikan”.

5
Hadi Purnomo, Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren, (Yogyakarta: Bintul Pustaka Utama, 2017)
hlm.12

3
Oleh karena itu bila dikaitkan dengan pendidik berarti masyarakat ikut serta
dalam proses kegiatan pendidikan.
Tenaga kependidikan adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang dalam
proses penyelenggaraan pendidikan, pekerjaan tersebut dapat dihasilkan
berdasarkan norma yang berlaku dan memiliki keterampilan dan kemampuan
tertentu.6
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidik dan
tenaga kependidikan merupakan serangkaian kegiatan yang harus dimulai sejak
pendidik dan tenaga kependidikan masuk di sekolah hingga akhirnya di hentikan
guna mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan di sekolah. Keseluruhan
proses yang telah direncanakan dengan matang serta dilaksanakan, serta
pembinaan secara terus menerus kepada pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah, agar dapat membantu dan menunjang kegiatan sekolah khsuusnya
kegiatan pembelajaran agar dapat terlaksana secara efektif dan tujuan
pendidikan telah tercapai.7

B. Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan Pondok Pesantren


Tenaga kependidikan pesantren meliputi kyai, guru/ustadz, dengan
berbagai fungsi antara lain pembelajaran mata pelajaran maupun pembelajaran
kitab, pengurus pondok pesantren, ketua unit kegiatan, dan kesekretariatan
pesantren. Jumlah tenaga kependidikan tergantung dari banykanya kegiatan
yang diselenggarakan untuk mecapai tujuan pokok.
a. Kyai
Seseorang bisa disebut kyai apabila memenuhi kriteria berikut, pertama,
memiliki pesantren, kedua, takut kepada Allah, ketiga, melaksanakan tugas
pokok pewarisan dakwah rasul meliputi tutur kata, ilmu, doktrin, tingkah
laku, mantalitas dan akhlak, keempat, rajin beribadah (wajib dan imamat),
zuhud (membebaskan diri dari kepentingan materi duniawi), memiliki ilmu
akhirat (tingkat ilmu agama yang memadai), memahami kepentingan orang
6
Rusydi Ananda, Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Medan, LPPPI, 2017), hlm.16
7
Suarga, Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Jurnal Idaarah, Vol. 3, No.
1, Juni 2019, hlm. 165

4
atau masyarakat dan mengalokasikan semua ilmu secara eksklusif kepada
Allah sesuai dengan niat yang benar termasuk ilmu dan amal.8
b. Guru/ Ustadz
Orang yang melakukan proses pembelajaran di pesantren disebut sebagai
ustadz. Ustadz dalam kehidupan sehari-hari merupakan sosok yang
menanamkan ilmu kepada santri. Fungsi uztadz di pesantren bermacam-
macam, antara lain yang pertama, fungsi pemurnian, artinya guru berperan
sebagai pembersih diri yang alami, pemeliharaan diri, dan pembinaan
manusia. Kedua, fungsi mengajar, artinya guru adalah orang yang berperan
untuk mengajarkan dan menyampaikan pengetahuan dan keyakinan kepada
manusia mereka menerapkan ilmunya untuk kehidupan sehari-hari.9
c. Pengurus pondok pesantren
Pengurus pesantren dan pesantren memiliki peran yang sangat penting
dalam bidang pendidikan pesantren, khususnya bidang pendidikan agama
islam. Tentunya pengurus pesnatren juga dapat berperan cukup besar di
pesantren, karena pengurus harus memiliki jiwa membimbing, memberi
nasehat serta memberi arahan dan pengawasan kepada semua santri selama
24 jam.10

Untuk mencapai tujuan dalam menerapkan tenaga kependidikan perlu


memperhatikan beberapa hal berikut:
a. Tiap-tiap unit ataupun bidang aktivitas telah terdapat penanggung jawabnya.
b. Keahlian tenaga penerapan yang ada diharapkan berperan seoptimal
mungkin..
c. Terus melakukan kaderisasi untuk setiap bidang, begitu juga dengan
pimpinan pondok pesantren.

8
Hadi Purnomo, Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren, (Yogyakarta: Bintul Pustaka Utama, 2017)
hlm. 78
9
Ruma Mubarok, Manajemen Mutu Guru Pondok Pesantren, Jurnal MPI Vol 1, No 2, 2016, hlm. 165.
10
Ruddat Ilaina Surya Ningsih dkk, Peran Pengurus Pondok Pesantren Dalam Pembinaan Karakter
Kedisiplinan Santri Di Pondok Thoriqul Huda Ponorogo, Jurnal Asketik Vol. 3 No. 2 Desember 2019,
hlm.190

5
d. Senantiasa mengusahana inovasi buat pengembangan unit organisasi supaya
sesuai denga perkembangan zaman.11

C. Tujuan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pendidik akan berhadapan langsung dengan peserta didik, tetapi ia
senantiasa membutuhkan dukungan dari semua tenaga kependidikan yang lain,
sehingga ia bisa melakukan tugasnya dengan baik. Pendidik serta tenaga
kependidikan mempunyai kedudukan serta posisi yang sama dalam konteks
penyelenggaraan pembelajaran (pendidikan) demi tercapainya tujuan yang di
inginkan. 12
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pembelajaran Nasional pasal 1 ayat 5 serta 6 pembelajaran merupakan tenaga
kependidikan yang berkualifikasi selaku guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor serta instruktur serta fasilitator yang cocok berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pembelajaran ada pula tujuan tenaga pendidik ialah
merancang serta melakukan proses pendidikan supaya berjalan dengan baik,
memperhitungkan hasil pendidikan, melaksanakan pembimbingan serta
pelatihan dan melaksanakan riset pelatihan dan melaksanakan riset serta
dedikasi terhadap warga.
Sebaliknya tujuan tenaga kependidikan ialah melakukan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan serta pelayanan teknis buat
mendukung proses pembelajaran pada satuan pembelajaran. Tenaga pendidik
menguji, mengajar serta melatih tenaga kependidikan pengawas riset serta
pengembang di bidang kependidikan serta kepustakaan.
Tujuan manajemen tenaga pendidik serta tenaga kependidikan secara
universal merupakan:
a. Membolehkan organisasi memperoleh serta mempertahankan tenaga kerja
yang cakap, bisa dipercaya serta mempunyaimotivasi besar.
b. Meningkatkan serta membetulkan kapasitas yang karyawan miliki
11
Muwahid Shulhan, Soim, Manajemen Pendidikan Islam, Yogyakarta: Teras, 2013, hlm. 161
12
Astri Novia Siregar, dkk, Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan, jurnal EDUCANDUM, Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017, hlm.2

6
c. Meningkatkan sistem kerja dengan kinerja besar yang meliputi prosedur
perekrutan serta seleksi yang kuat
d. Meningkatkan praktek manajemen dengan komitmen yang tinggi
e. Menghasilkan suasana kerja yang harmonis. 13

D. Komponen Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Komponen tenaga kependidikan guru dan tenaga personalia mencakup
sebagai berikut :
1. Perencanaan pegawai
Perencanaan pegawai merupakan kegiatan yang dirancang untuk
mengetahui kebutuhan karyawan saat ini dan masa depan baik dari segi
kuantitas maupun kualitas. Perencanaan personalia membutuhkan informasi
yang lengkap dan jelas tentang tugas yang harus dilakukan dalam organisasi.
Oleh karena itu sebelum menyusun rencana, perlu dilakukan analisis
pekerjaan untuk mendapatkan deskripsi pekerjaan untuk di eksekusi.
Perencanaan pendidik dan tenaga kependidikan diawali dengan proses
pengkajian kebutuhan dan ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan.
Proses ini akan menentukan dan memperkirakan pengelolaan masa depan
kebutuhan dan persediaan pendidik.
Tujuan dari analisis adalah untuk menarik keseimbangan antara pendidik
dan tenaga kependidikan seperti guru, ahli kursusu, ahli evaluasi, pengawas
dan teknisi, laporan, pustakawan, administrator sekolah, tukang kebun, dan
jumlah siswa. Mempelajari tentang tren pendidik dan tengaa kependidikan
memasuki usia pension, kemungkinan berganti tugas, dan mendirikan
organisasi baru dan departemen pendidikan.
2. Pengadaan pegawai
Kegiatan rekrutmen merupakan upaya untuk mencari dan memperoleh
sebanyak mungkin pelamar calon karyawan yang berkualitas, sehingga dapat
memilih pelamar terbaik. Untuk alas an ini, perlu untuk memilih antara ujian

13
Hadi Purnomo, Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren, (Yogyakarta: Bintul Pustaka Utama, 2017)
hlm. 29

7
lisan, ujian tertulis, dan ujian praktek, tetapi terkadang organisasi
diperkenalkan dari dalam atau melalui promosi atau mutasi.
3. Pembinaan dan pengembangan pegawai
Penempatan pendidik dan tenaga kependidikan berhubungan dengan
kesesuaian jabatan dan orang yang bertugas menyelesaikan tugas. Dalam
konteks pendidik, jenis penempatan ini bisa di lihat di lapangan yang mereka
geluti. Pekerjaan in untuk mempromosikan dan meningkatkan kualitas dan
efisiensi kerja dengan yang lebih baik. Fungsi pembinaan adalah
memperbaiki, memelihara dan meningkatkan kerja karyawan.
4. Promosi dan mutasi pegawai
Setelah mendapatkan dan menetapkan calon karyawan untuk diterima,
calon karyawan tersebut menjadi anggita sah dari organisasi, sehingga ia
memiliki hak dan kewajiban sebagai anggota organisasi atau lembaga
tersebut. Diharapkan melalui pekerjaan ini, para karyawan akan siap secara
mental dan fisik dalam menjalankan tugasnya, serta mendapatkan pelatihan
induksi yang diperlukan sebelum dan sesudah menjalankan pekerjaannya.
Promosi pegawai diartikan sebagai kenaikan pangkat, dimana salah satu
jenis upaya perbaikan dan pengembangannya meliputi sistem karir dan
sistem prestasi kerja.
a. Sistem karir adalah sistem kepegawaian dimana pengangkatannya
berdasarkan keterampilan yang relevan, yang meliputi pengembangan
lebih lanjut pada tingkat tertentu, masa jabatan, pengalaman, kesetaraan,
dan layanan.
b. Prestasi kerja adalah pengangkatan jabatan yang dilakukan atas prestasi
yang telah dicapai seseorang dengan prestasi yang nampak dan juga
dengan ujian jabatan.

5. Pemberhentian pegawai

8
Pada lembaga pendidikan, pemberhentian maksudnya adalah pemutusan
kontrak kerja seseorang.14 Beberapa hal yang menyebabkan pemberhentian
tenaga kependidikan seperti PNS pada lembaga pendidikan yaitu:
a. Pemberhentian yang dilakukan karena permohonan pribadi seperti pindah
lapangan pekerjaan.
b. Pemberhentian yang dilakukan oleh kedinasan ataupun pemerintahan.
6. Kompensasi
Kompensasi merupakan imbalan yang diberikan organisasi atau lembaga
pendidikan kepada pegawainya berupa uang. Beberapa bentuk kompensasi
seperti gaji, tunjangan, fasilitas rumah dan kendaraan dan lain-lain.
Kompensasi menjadi sesuatu yang sangat penting terhadap organisasi dan
juga pegawai. Kompensasi mampu meningkatkan kinerja pegawai yang akan
berdampak baik bagi jalannya organisasi.
7. Penilaian pegawai
Penilaian sangat penting untuk dilakukan. Penilaian bagi pegawai
berguna sebagai alat ukur dalam melihat sejauh mana kompetensi yang
dimiliki oleh karyawan. Tidak hanya itu, dengan adanya penilaian pegawai,
seseorang bisa tau dimana letak kekurangan nya selama ia bekerja. Dan
kemudian bisa dilakukan evaluasi terhadap pegawai maupun dilakukan
pengembangan karir. Selain sangat berguna untuk pegawai, penilaian juga
berguna untuk organisasi atau lembaga pendidikan, karena dengan adanya
penilaian ini, bisa diketahui hasil prestasi dan kekurangan dari masing-
masing pegawai sehingga memudahkan sekolah dalam melakukan
pengambilan keputusan.15

14
Fery Diantoro, Implementasi Manajemen Personalia Pendidikan Islam Berbasis Pengabdian di Pondok
Pesantren Wali Songo Ngabar, Jawa Timur, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1,
Mei 2020, hlm.154
15
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Erlangga), hlm.131

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah serangkaian
kegiatan yang harus dilaksanakan mulai dari awal pendidik dan tenaga
kependidikan mulai masuk ke sekolah hingga akhirnya berhenti untuk mencapai
tujuan pendidikan yang sudah di tentukan sebelumnya.
Tujuan dari manajemen pendidik dan tenaga kependidikan yaitu untuk
memudahkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang
cakap, dapat di percaya dan memiliki motivasi tinggi, meningkatkan
memperbaiki kemampuan yang di miliki, mengembangkan dan memperbaiki
kinerja pegawai, mengembangkn sistem manajerial dan membuat suasana
kekeluargaan di kantor.
Komponen dalam manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah
perencanaan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, promosi dan
mutasi pemberhentian kompetensi serta penilaian pegawai.

10
DAFTAR PUSTAKA
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Erlangga)

Muwahid Shulhan, Soim, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2013)

M. Thoriq Nurmadiansyah, Junal MD: Manajemen Pendidikan Pesantren: Suatu Upaya

Memajukan Tradisi, Januari-Juni 2016.

Hadi Purnomo, Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren, (Yogyakarta: Bintul Pustaka

Utama, 2017)

Suarga, Tugas dan Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Jurnal

Idaarah, Vol. 3, No. 1, Juni 2019.

Ruma Mubarok, Manajemen Mutu Guru Pondok Pesantren, Jurnal MPI Vol 1, No 2,

2016.

Ruddat Ilaina Surya Ningsih dkk, Peran Pengurus Pondok Pesantren Dalam

Pembinaan Karakter Kedisiplinan Santri Di Pondok Thoriqul Huda

Ponorogo, Jurnal Asketik Vol. 3 No. 2 Desember 2019.

Bahrul Ulum, Manajemen Sumberdaya Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Pondok

Pesantren Hidayatullah Desa Bandar Labuhan Tanjung Morawa-Deli

Serdang, Jurnal ITTIHAD, Volume IV, Nomor 1, Januari-Juni 2020.

Fery Diantoro, Implementasi Manajemen Personalia Pendidikan Islam Berbasis

Pengabdian di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, Jawa Timur, Jurnal

Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1, Mei 2020.

Astri Novia Siregar, dkk, Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan, jurnal EDUCANDUM, Volume: X Nomor:

1 Edisi: Juni 2017.

Rusydi Ananda, Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Medan, LPPPI, 2017).

11

Anda mungkin juga menyukai