Anda di halaman 1dari 18

KONSEP MANAJEMEN KURIKULUM

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum Dan Program
Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Sukarji, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Mila Diah Puji A. (1860207221001)

Falasifa Nida Azkiya (1860207221002)

Haslinda Novita Sari (1860207221005)

Lilin Binti Masruroh (1860207221009)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Allah SWT, makalah kami yang berjudul “Konsep


Manajemen Kurkulum” telah kami selesaikan dengan baik walaupun masih banyak
kekurangan di dalamnya. Makalah ini kami susun dengan maksud untuk
menambah pengetahuan khususnya bagi kami tim penyusun, umumnya bagi
pembaca lainnya. Tak lain dan tak bukan lagi tujuan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Manajemen Kurikulum dan Program
Pendidikan”. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Aziz, M.Pd.I, selaku rektor Universitas Islam
Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan
sarana dan prasarana untuk penulis menyelesaikan penulisan makalah ini.
2. Bapak Dr. Sutopo, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada mahasiswa.
3. Ibu Dr. Indah Komsiyah, S. Ag., M. Pd., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
4. Ibu Dr. Siti Khoirun Nisak, S. Pd. I., selaku Koordinator Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam.
5. Ibu Dr. Drs. Sukarji, M.Pd.I., selaku Dosen mata kuliah Manajemen
Kurikulum dan Program Pendidikan.
6. Teman-teman MPI 4B yang senantiasa memberi masukan pada makalah
ini.

Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan. Kami pun sadar


bahwasannya kami hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa menjadi koreksi bagi penulis
nanti dalam upaya evaluasi diri.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

A. Pengertian Manajemen Kurikulum ................................................................................. 2

B. Fungsi Manajemen Kurikulum ....................................................................................... 4

C. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ......................................................................... 6

D. Landasan Teori Manajemen Kurikulum ....................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13

B. Saran ............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
maupun masyaraka dan semua itu akan terlaksana dengan baik di Lembaga
Pendidikan atau Sekolah.
Manajemen kurikulum merupakan substansi manajemen yang utama di
sekolah, selain itu, sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan yang efektif dan
efisien manajemen kurikulum memiliki peran yang sangat penting karena pada
dasarnya sekolah merupakan suatu sistem yang didalamnya melibatkan berbagai
komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib.1
Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Pada tingkat satuan
pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan
merelevansikan antara kurikulum nasional dengan kurikulum daerah dan kondisi
sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum
yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan dimana sekolah
itu berada.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Manajemen Kurikulum ?
2. Bagaimana Fungsi Manajemen Kurikulum ?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ?
4. Apa Saja Landasan Teori Manjemen Kurikulum?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsikan Pengertian Manajemen Kurikulum
2. Mendeskripsikan Fungsi Manajemen Kurikulum
3. Mendeskripsikan Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
4. Mendeskripsikan Landasan Teori Manjemen Kurikulum

1
Wahyu Maulana dkk, Manajemen Kurikulum, (Riau : PT. Indragiri, 2020), hlm. 1

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kurikulum


Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
srategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan
kurikulum di dalam pendidikan dan perkembangan kehidupan peserta didik, maka
dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang
kokoh dan kuat. Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya dipergunakan bagi
para penyusun kurikulum (makro) atau kurikulum tertulis yang sering disebut juga
sebagai kurikulum ideal, akan tetapi terutama yang harus dipahami dan dijadikan
dasar pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum (mikro) yaitu para guru, kepala
sekolah, pengawas pendidikan dan pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas
pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan implementasi kurikulum
disetiap jenis dan jenjang pendidikan/persekolahan.

Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir
yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum
berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno.
Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari
(to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari
garis start sampai dengan finish untuk memperoleh medali atau penghargaan.2 Dalam
studi manajemen terdapat berbagai pandangan yang mecoba merumuskan definisi
manajemen dengan titik tekan yang berbeda-beda. Menurut Rusman Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.3

Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang


komperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Manajemen kurikulum merupakan substansi
manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah
berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dengan tolak ukur

2
Arifin, Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hlm.2
3
Rusman, Manajemen Kurikulum, Seri II; Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 3

2
pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun serta terus-
menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.4

Salah satu rumusan oprasional yang memungkinkan dapat diajukan, bahwa


manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha
manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-sumber lainya, menggunakan
metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.5
Bertitik tolak dari rumusan tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu dijelaskan
lebih lanjut.

1. Manajemen merupakan suatu proses sosial yang merupakan proses kerja sama
antara dua orang atau lebih secara formal.
2. Manajemen dilaksanakan dengan bantuan sumber-sumber, yakni : sumber
manusia, sumber matrial, sumber biaya, dn sumber informasi
3. Manajemen dilaksanakan dengan metode kerja tertentu yang efesien dan efektif,
dari segi tenaga, dana, waktu dan sebagainya.
4. Manajemen mengacu kepencapaian tujuan tertentu, yang telah ditentukan
sebelumnya.

Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem kurikulum yang


kooperatif, komprehensif, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian
tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus
dikembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang
diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri
dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi
lembaga pendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah
ditetapkan.6 UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

4
Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
hlm, 134-135
5
Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan kurikulum.Bandung PT Remaja Rosda karya, hlm 28.
6
Ibid, hlm 68.

3
Berpijak dari pengertian manajemen dan kurikulum,manajemen kurikulum
adalah suatu system pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik,
dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam
pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga
pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan
kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan tidak
mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan. Keterlibatan masyarakat
dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu, dan
mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan selain dituntut
kooperatif juga mampu mandiri dalam mengidentifikasi kebutuhan kurikulum,
mendesain kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum,
baik kepada masyarakat maupun pemerintah.7

Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah pusat adalah kurikulum yang standar
yang berlaku secara nasional. Padahal kondisi sekolah pada umumnya sangat
beragam. Oleh karena itu, dalam implementasinya sekolah dapat mengembangkan
(memperdalam, memperkaya, dan memodifikasi), namun tidak boleh mengurangi isi
kurikulum yang belaku secara nasional. Sekolah diperbolehkan memperdalam
kurikulum, artinya apa yang diajarkan boleh dipertajam dengan aplikasi yang
bervariasi. Sekolah juga diperbolehkan memperkaya apa yang diajarkan, artinya apa
yang diajarkan boleh diperluas. Demikian juga sekolah diperbolehkan memodifikasi
kurikulum, artinya apa yang diajarkan boleh dikembangkan agar lebih kontekstual
dan selaras dengan karakteristik peserta didik. Pengelolaan kurikulum harus diarahkan
agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolak ukur pencapaian oleh
siswa.8

B. Fungsi Manajemen Kurikulum


Fungsi adalah kegiatan pokok yang dilakukan dalam suatu organisasi atau
lembaga yang sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaan ataupun pertimbangan lainnya.
Fungsi manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, penetapan
dan evaluasi. Beberapa fungsi ini merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam

7
Ibrahim Nasbi, Kajian Teoritis MANAJEMEN KURIKULUM, Jurnal Idaarah, VOL. I, NO. 2,
DESEMBER 201, hlm 319
8
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, hlm 78-79

4
mengelola kurikulum dan harus diterapkan oleh setiap lembaga pendidikan,
terutama lembaga pendidikan formal. Penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam
kurikulum menjadi bagian peningkatan mutu lembaga pendidikan.9

Fungsi manajemen dalam kurikulum merupakan hal yang sangat penting


dalam menjalankan sistem pengelolaan kurikulum di sekolah atau lembaga
pendidikan saat ini. Berangkat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam
pelaksanaan kurikulum, sangat diperlukan suatu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi pada seluruh komponennya. Dengan begitu, sistem
pendidikan yang dijalankan dapat bekerja secara teratur dan terarah. Manajemen
pendidikan tidak berdiri sendiri, melainkan bersama administrasi pendidikan
dan kepemimpinan pendidikan yang saling mendukung satu dengan yang lain.
Dalam hal ini manajemen pendidikan diterapkan untuk menciptakan lingkungan
pendidikan yang baik dan efektif.

Menurut Sondang P. Siagian fungsi-fungsi manajemen mencakup:10

1. Perencanaan (Planning) dapat didefenisikan sebagai proses kegiatan yang


akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengelompokan dan menentukan
berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan tersebut sehingga menciptakan suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan.
3. Penggerakan (Motivating) dapat didefenisikan sebagai proses pemberian
dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka
mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efesien dan
ekonomis.
4. Pengawasan (Controlling) adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

9
Muhaminul Aziz Yunus, Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Kurikulum (Studi Manajemen
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar), Al-Minhaj: Jurnal pendidikan islam, Vol. 4, No. 2,
Agustus 2021, Hlm. 19-20.
10
Ramdanil Mubarok, Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Peningkatan Mutu Lembaga
Pendidikan Islam, Jurnal Al-Rabwah, Vol. XIII, No. 1 Mei 2019, hlm. 33

5
5. Penilaian (Evaluation) adalah fungsi organik administrasi dan manajemen
yang terakhir. Defenisinya ialah proses pengukuran danperbandingan hasil-
hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
Fungsi manajemen kurikulum, sebagaimana dijelaskan oleh tim dosen UPI
adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan


sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan
yang terencana dan efektif.
2. Meningkatakan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil
yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat di capai peserta didik tidak
hanya melalui kegiatan intrakulrikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra
dan kurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola
secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran, dengan pengelolaan kurikulum yang professional, efektif dan
terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa
dalam belajar.
5. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang
telah direncanakan dengan pelaksanaan pembalajaran.
6. Meningkatakan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum, kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan
masyarakat khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu
disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan pembangunan daerah setempat.11
C. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Ruang lingkup dari manajemen kurikulum ini ialah perencanaan kurikulum,
pengorganisasian kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Hal ini
sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen yang secara umumbanyak digunakan di

11
A. Rusdiana, Manajemen Kurikulum, (Bandung : Arsad Press, 2021), hlm. 26-27.

6
berbagai situasi dalam sebuah organisasi. Berikut penjelasan secara rinci terhadap
ruang lingkup manajemen kurikulum sebagaimana yang telah disebutkan di atas.

1. Perencanaan Kurikulum

Maksud manajemen dalam perencanaan kurikulum ialah keahlian


mengelola dalam arti kemampuan merencanakan dan mengorganisasi
kurikulum, serta bagaimana perencanaan kurikulum direncanakan secara
profesional. Terdapat dua kondisi yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
kurikulum, yaitu:

a) Kondisi sosiokultural, yakni kondisi interaksi sosial yang terjadi di


masyarakat. Hal ini menjadi salah satu kondisi yang perlu diperhatikan
karena pada dasarnya kegiatan pendidikan merupakan kegiatan behavioral
dimana di dalamnya terjadi berbagai iteraksi sosial antara guru dengan
murid, murid dengan murid, dan atau guru dengan murid dengan
lingkungannya.
b) Kondisi fasilitas, kondisi ini merupakan salah satu penyebab terjadinya
perencanaan kurikulum dengan para pelaksana kurikulum terutama guru-
guru. Fasilitas yang perlu diperhatikan terutama adalah ketersediaan buku-
buku teks, peralatan laboraturium, dan alat-alat praktikum lainnya, dana,
sarana, dan prasarana sebagai pertimbangan.

Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan


belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa ke arah perubahan tingkah laku
yang diinginkan dan menilai sampai di mana perubahan-perubahan telah terjadi
pada diri siswa.Perencanaan kurikulum menyangkut penetapan tujuan dan
memperkirakan cara pencapaian tujuan tersebut.12 Perencanaan kurikulum adalah
suatu proses ketika peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang
tujuan belajar, cara mencapai tujuan tersebut melalui situasi mengajar-belajar,
serta penelaahan keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut.13 Perencanaan
kurikulum adalah suatu proses sosial yang kompleks yang menuntut berbagai
jenis dan tingkat pembuatan keputusan.
12
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri , (Jogjakarta: Ar-
ruzz Media, 2011), hlm. 96.
13
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya,2011), hlm.
171.

7
Dalam perencanaan kurikulum setidaknya terdapat beberapa hal yang
menjadi kegiatan pokok, yaitu, perumusan tujuan, perumusan isi, merancang
strategi pembelajaran, merancanag strategi penilaian. Komponen tujuan
berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin diharapkan. Dalam skala makro
rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang
dianut masyarakat. Tujuan pendidikan mempunyai klasifikasi dimulai dari yang
umum sampai tujuan khusus.

2. Organisasi Kurikulum
Kurikulum yang dikembangkan lembaga pendidikan sebaiknyaberisi
tentang bahan belajar, program pembelajaran, hasil pembelaran yangdiharapkan,
reproduksi kebudayaan, tugas dan konsep yang mempunyaikarakteristik
tersendiri, serta memberikan bekal untuk kecakapan hidup (lifeskill).Organisasi
kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang tujuannya untuk
mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah
siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif. Rusman memberikan beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum, di antaranya berkaitan dengan
ruang lingkup (scope) dan urutan bahan pelajaran, kontinuitas kurikulum yang
berkaitan dengan substansi bahan yang dipelajari siswa, kesimbangan bahan
pelajaran, dan alokasi waktu yang dibutuhkan.14

Organisasi kurikulum, yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran disusun dan
disampaikan kepada murid-murid, merupakan suatu dasar yang penting sekali
dalam pembinaan kurikulumdan bertalian erat dengan tujuan program
pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum turut menentukan
bahan pelajaran, urutannya dan cara menyajikannya kepada murid-murid.
Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka
umum program-pengajaran-pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta
didik.

14
Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 60-61

8
Dalam penyusunan organisasi kurikulum ada sejumlah faktor yang harus
diperhatikan, yakni:

a) Ruang lingkup (Scope); Merupakan keseluruhan materi pelajaran dan


pengalaman yang harus dipelajari siswa. Ruang lingkup bahan pelajaran sangat
tergantung pada tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
b) Urutan bahan (Sequence); Berhubungan dengan urutan penyusunan bahan
pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa agar proses belajar dapat
berjalan dengan lancar. Urutan bahan meliputi dua hal yaitu urutan isi bahan
pelajaran dan urutan pengalaman belajar yang memerlukan pengetahuan
tentang perkembangan anak dalam menghadapi pelajaran tertentu.
c) Kontinuitas; Berhubungan dengan kesinambungan bahan pelajaran tiap mata
pelajaran, pada tiap jenjan sekolah dan materi pelajaran yang terdapat dalam
mata pelajaran yang bersangkutan. Kontinuitas ini dapat bersifat kuantitatif
dan kualitatif.
d) Keseimbangan; Adalah faktor yang berhubungan dengan bagaimana semua
mata pelajaran itu mendapat perhatian yang layak dalam komposisi kurikulum
yang akan diprogramkan pada siswa. Keseimbangan dalam kurikulum dapat
ditinjau dari dua segi yakni keseimbangan isi atau apa yang dipelajari, dan
keseimbangan cara atau proses belajar.
e) Integrasi atau keterpaduan; Yang berhubungan dengan bagaimana pengetahuan
dan pengalaman yang diterima siswa mampu memberi bekal dalam menjawab
tantangan hidupnya, setelah siswa menyelesaikan program pendidikan
disekolah.15
3. Implementasi Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum adalah proses yang memberikan kepastian bahwa
proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana serta
prasarana yang diperlukan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.16

15
Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Yogyakarta: BPFE, 2013),
hlm. 111.
16
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri .., hlm. 97

9
Implementasi kurikulum mencakup tiga tahapan pokok yaitu:

a) Pengembangan program, mencakup program tahunan, semester atau catur


wulan, bulanan, mingguan dan harian. Selain itu ada juga program
bimbingan dan konseling atau program remedial.
b) Pelaksanaan pembelajaran. Pada hakekatnya, pembelajaran adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
c) Evaluasi, proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum
caturwulan atau semester serta penilaian akhir formatif atau sumatif
mencakup penilaian keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi
pelaksanaan kurikulum.17
4. Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat,
kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi
kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data
yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang
berjalan atau telah dijalankan. Evaluasi kurikulum ini dapat mencakup
keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen kurikulum seperti tujuan,
isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut.

Evaluasi dinyatakan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data


secara sistematis, yang bertujuan untuk membantu pendidik memahami dan
menilai suatu kurikulum, serta memperbaiki metode pendidikan. Evaluasi
merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui dan memutuskan apakah program
yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula.18 Evaluasi kurikulum dapat
menyajikan informasi mengenai kesesuaian, efektifitas dan efisiensi kurikulum
tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan sumber daya, yang
mana informasi ini sangat berguna sebagai bahan pembuat keputusan apakah
kurikulum tersebut masih dijalankan tetapi perlu revisi atau kurikulum tersebut
harus diganti dengan kurikulum yang baru. Evaluasi kurikulum juga penting
dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar yang berubah.

17
Oemar, Manajemen Pengembangan, hlm. 175
18
Ibid.., hlm. 253.

10
Menurut Stufflebeam yang dikutip oleh Rusman, tujuan utama evaluasi
kurikulum ialah memberi informasi terhadap pembuat keputusan, atau untuk
penggunaannya dalam proses menggambarkan hasil, dan memberikan informasi
yang berguna untuk membuat pertimbangan berbagai alternatif keputusan. 19

D. Landasan Teori Manajemen Kurikulum


Manajemen kurikulum sebagai suatu disiplin ilmu memiliki landasan-landasan
atau dasar sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Pada pasal 36 ayat 2 disebutkan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan siswa.”20
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Pada pasal 17 ayat 1 dinyatakan bahwa “Kurikulum tingkat satuan
pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB,
SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah atau karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik.” Serta ayat 2 yang menegaskan bahwa
“Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di
bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK, serta departemen yang menangani
urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.”21
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendiknas) Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan pendidikan dasar dan menengah. Dalam
permendiknas tersebut dijelaskan mengenai kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, serta kalender pendidikan yang menjadi standar
pendidikan nasional.22

19
Rusman, Manajemen Kurikulum, hlm. 97.
20
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
21
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: t.p., t.t.
22
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: t.p., t.t.

11
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Permendiknas ini berisi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar
Kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan jenjang pendidikan.23

23
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: t.p., t.t.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen kurikulum merupakan sebuah proses kerjasama dalam mengelola
kurikulum untuk mencapai tujuan kurikulum atau tujuan pendidikan secara efisien
dan efektif.
Fungsi manajemen kurikulum, sebagaimana dijelaskan oleh tim dosen UPI
diantaranya adalah : meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,
Meningkatakan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil
yang maksimal, meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, meningkatkan
efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran,
meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar,
Ruang lingkup dari manajemen kurikulum ini ialah perencanaan kurikulum,
pengorganisasian kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Ada
beberapa ruang lingkup manajemen kurikulum diantaranya, perencanaan kurikulum,
organisasi kurikulum, implementasi Kurikulum, dan evaluasi kurikulum.
Sedangkan Landsan teori manajemen kurikulum salah satunya adalah Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal 36
ayat 2 disebutkan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan siswa”.

B. Saran
Demikianlah paparan makalah tentang “Konsep Kurikulum Manajemen”.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, akan
tetapi penulis berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman para pembaca.
Penulis juga berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis agar dapat dievaluasi sehingga penulisan serta
penyampaian materi untuk kedepannya menjadi lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya

Hamalik, Omair. 2009. Manajemen pengembangan kurikulum. Bandung PT Remaja


Rosda karya

Kompri. 2015. Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Maulana, Wahyu. 2020. Manajemen Kurikulum. Riau : PT. Indragiri

Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara


Mandiri. Jogjakarta: Ar-ruzz Media

Mubarok, Ramdanil. Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Peningkatan


Mutu Lembaga Pendidikan Islam, Jurnal Al-Rabwah, Vol. XIII, No. 1 Mei
2019

Mustari, Mohammad. 2018. Manajemen Pendidikan. Depok: Rajawali Pers

Nasbi, Ibrahim. Kajian Teoritis MANAJEMEN KURIKULUM. Jurnal Idaarah.


VOL. I, NO. 2, Desember 2021

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.


Yogyakarta: BPFE

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


Jakarta: t.p., t.t.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: t.p., t.t.

14
Rusdiana, Ahmad. 2021. Manajemen Kurikulum. Bandung : Arsad Press

Rusman. 2018. Manajemen Kurikulum. Seri II; Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada

Yunus, Muhaiminul Aziz. Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Kurikulum (Studi


Manajemen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar), Al-
Minhaj: Jurnal pendidikan islam, Vol. 4, No. 2, Agustus 2021

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2011

15

Anda mungkin juga menyukai