MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum Dan Program
Pendidikan
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Aziz, M.Pd.I, selaku rektor Universitas Islam
Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan
sarana dan prasarana untuk penulis menyelesaikan penulisan makalah ini.
2. Bapak Dr. Sutopo, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada mahasiswa.
3. Ibu Dr. Indah Komsiyah, S. Ag., M. Pd., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
4. Ibu Dr. Siti Khoirun Nisak, S. Pd. I., selaku Koordinator Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam.
5. Ibu Dr. Drs. Sukarji, M.Pd.I., selaku Dosen mata kuliah Manajemen
Kurikulum dan Program Pendidikan.
6. Teman-teman MPI 4B yang senantiasa memberi masukan pada makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
maupun masyaraka dan semua itu akan terlaksana dengan baik di Lembaga
Pendidikan atau Sekolah.
Manajemen kurikulum merupakan substansi manajemen yang utama di
sekolah, selain itu, sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan yang efektif dan
efisien manajemen kurikulum memiliki peran yang sangat penting karena pada
dasarnya sekolah merupakan suatu sistem yang didalamnya melibatkan berbagai
komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib.1
Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Pada tingkat satuan
pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan
merelevansikan antara kurikulum nasional dengan kurikulum daerah dan kondisi
sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum
yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan dimana sekolah
itu berada.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Manajemen Kurikulum ?
2. Bagaimana Fungsi Manajemen Kurikulum ?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ?
4. Apa Saja Landasan Teori Manjemen Kurikulum?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsikan Pengertian Manajemen Kurikulum
2. Mendeskripsikan Fungsi Manajemen Kurikulum
3. Mendeskripsikan Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
4. Mendeskripsikan Landasan Teori Manjemen Kurikulum
1
Wahyu Maulana dkk, Manajemen Kurikulum, (Riau : PT. Indragiri, 2020), hlm. 1
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir
yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum
berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno.
Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari
(to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari
garis start sampai dengan finish untuk memperoleh medali atau penghargaan.2 Dalam
studi manajemen terdapat berbagai pandangan yang mecoba merumuskan definisi
manajemen dengan titik tekan yang berbeda-beda. Menurut Rusman Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.3
2
Arifin, Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hlm.2
3
Rusman, Manajemen Kurikulum, Seri II; Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 3
2
pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun serta terus-
menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.4
1. Manajemen merupakan suatu proses sosial yang merupakan proses kerja sama
antara dua orang atau lebih secara formal.
2. Manajemen dilaksanakan dengan bantuan sumber-sumber, yakni : sumber
manusia, sumber matrial, sumber biaya, dn sumber informasi
3. Manajemen dilaksanakan dengan metode kerja tertentu yang efesien dan efektif,
dari segi tenaga, dana, waktu dan sebagainya.
4. Manajemen mengacu kepencapaian tujuan tertentu, yang telah ditentukan
sebelumnya.
4
Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
hlm, 134-135
5
Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan kurikulum.Bandung PT Remaja Rosda karya, hlm 28.
6
Ibid, hlm 68.
3
Berpijak dari pengertian manajemen dan kurikulum,manajemen kurikulum
adalah suatu system pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik,
dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam
pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga
pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan
kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan tidak
mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan. Keterlibatan masyarakat
dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu, dan
mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan selain dituntut
kooperatif juga mampu mandiri dalam mengidentifikasi kebutuhan kurikulum,
mendesain kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum,
baik kepada masyarakat maupun pemerintah.7
Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah pusat adalah kurikulum yang standar
yang berlaku secara nasional. Padahal kondisi sekolah pada umumnya sangat
beragam. Oleh karena itu, dalam implementasinya sekolah dapat mengembangkan
(memperdalam, memperkaya, dan memodifikasi), namun tidak boleh mengurangi isi
kurikulum yang belaku secara nasional. Sekolah diperbolehkan memperdalam
kurikulum, artinya apa yang diajarkan boleh dipertajam dengan aplikasi yang
bervariasi. Sekolah juga diperbolehkan memperkaya apa yang diajarkan, artinya apa
yang diajarkan boleh diperluas. Demikian juga sekolah diperbolehkan memodifikasi
kurikulum, artinya apa yang diajarkan boleh dikembangkan agar lebih kontekstual
dan selaras dengan karakteristik peserta didik. Pengelolaan kurikulum harus diarahkan
agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolak ukur pencapaian oleh
siswa.8
7
Ibrahim Nasbi, Kajian Teoritis MANAJEMEN KURIKULUM, Jurnal Idaarah, VOL. I, NO. 2,
DESEMBER 201, hlm 319
8
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, hlm 78-79
4
mengelola kurikulum dan harus diterapkan oleh setiap lembaga pendidikan,
terutama lembaga pendidikan formal. Penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam
kurikulum menjadi bagian peningkatan mutu lembaga pendidikan.9
9
Muhaminul Aziz Yunus, Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Kurikulum (Studi Manajemen
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar), Al-Minhaj: Jurnal pendidikan islam, Vol. 4, No. 2,
Agustus 2021, Hlm. 19-20.
10
Ramdanil Mubarok, Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Peningkatan Mutu Lembaga
Pendidikan Islam, Jurnal Al-Rabwah, Vol. XIII, No. 1 Mei 2019, hlm. 33
5
5. Penilaian (Evaluation) adalah fungsi organik administrasi dan manajemen
yang terakhir. Defenisinya ialah proses pengukuran danperbandingan hasil-
hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
Fungsi manajemen kurikulum, sebagaimana dijelaskan oleh tim dosen UPI
adalah sebagai berikut :
11
A. Rusdiana, Manajemen Kurikulum, (Bandung : Arsad Press, 2021), hlm. 26-27.
6
berbagai situasi dalam sebuah organisasi. Berikut penjelasan secara rinci terhadap
ruang lingkup manajemen kurikulum sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
1. Perencanaan Kurikulum
7
Dalam perencanaan kurikulum setidaknya terdapat beberapa hal yang
menjadi kegiatan pokok, yaitu, perumusan tujuan, perumusan isi, merancang
strategi pembelajaran, merancanag strategi penilaian. Komponen tujuan
berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin diharapkan. Dalam skala makro
rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang
dianut masyarakat. Tujuan pendidikan mempunyai klasifikasi dimulai dari yang
umum sampai tujuan khusus.
2. Organisasi Kurikulum
Kurikulum yang dikembangkan lembaga pendidikan sebaiknyaberisi
tentang bahan belajar, program pembelajaran, hasil pembelaran yangdiharapkan,
reproduksi kebudayaan, tugas dan konsep yang mempunyaikarakteristik
tersendiri, serta memberikan bekal untuk kecakapan hidup (lifeskill).Organisasi
kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang tujuannya untuk
mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah
siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif. Rusman memberikan beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum, di antaranya berkaitan dengan
ruang lingkup (scope) dan urutan bahan pelajaran, kontinuitas kurikulum yang
berkaitan dengan substansi bahan yang dipelajari siswa, kesimbangan bahan
pelajaran, dan alokasi waktu yang dibutuhkan.14
Organisasi kurikulum, yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran disusun dan
disampaikan kepada murid-murid, merupakan suatu dasar yang penting sekali
dalam pembinaan kurikulumdan bertalian erat dengan tujuan program
pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum turut menentukan
bahan pelajaran, urutannya dan cara menyajikannya kepada murid-murid.
Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka
umum program-pengajaran-pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta
didik.
14
Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 60-61
8
Dalam penyusunan organisasi kurikulum ada sejumlah faktor yang harus
diperhatikan, yakni:
15
Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Yogyakarta: BPFE, 2013),
hlm. 111.
16
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri .., hlm. 97
9
Implementasi kurikulum mencakup tiga tahapan pokok yaitu:
17
Oemar, Manajemen Pengembangan, hlm. 175
18
Ibid.., hlm. 253.
10
Menurut Stufflebeam yang dikutip oleh Rusman, tujuan utama evaluasi
kurikulum ialah memberi informasi terhadap pembuat keputusan, atau untuk
penggunaannya dalam proses menggambarkan hasil, dan memberikan informasi
yang berguna untuk membuat pertimbangan berbagai alternatif keputusan. 19
19
Rusman, Manajemen Kurikulum, hlm. 97.
20
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
21
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: t.p., t.t.
22
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: t.p., t.t.
11
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Permendiknas ini berisi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar
Kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan jenjang pendidikan.23
23
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: t.p., t.t.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kurikulum merupakan sebuah proses kerjasama dalam mengelola
kurikulum untuk mencapai tujuan kurikulum atau tujuan pendidikan secara efisien
dan efektif.
Fungsi manajemen kurikulum, sebagaimana dijelaskan oleh tim dosen UPI
diantaranya adalah : meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,
Meningkatakan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil
yang maksimal, meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, meningkatkan
efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran,
meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar,
Ruang lingkup dari manajemen kurikulum ini ialah perencanaan kurikulum,
pengorganisasian kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Ada
beberapa ruang lingkup manajemen kurikulum diantaranya, perencanaan kurikulum,
organisasi kurikulum, implementasi Kurikulum, dan evaluasi kurikulum.
Sedangkan Landsan teori manajemen kurikulum salah satunya adalah Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal 36
ayat 2 disebutkan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan siswa”.
B. Saran
Demikianlah paparan makalah tentang “Konsep Kurikulum Manajemen”.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, akan
tetapi penulis berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman para pembaca.
Penulis juga berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis agar dapat dievaluasi sehingga penulisan serta
penyampaian materi untuk kedepannya menjadi lebih baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan
14
Rusdiana, Ahmad. 2021. Manajemen Kurikulum. Bandung : Arsad Press
Rusman. 2018. Manajemen Kurikulum. Seri II; Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada
15