Pentingnya Administrasi Pendidikan
di Indonesia
Jihan Humaira
Universitas Negeri Padang
Indonesia
E-mail : lalahumaira00@gmail.com
Abstrak — The administration can be defined as the whole
process of activities achieving goals efficiently with and through
others people . Administration in orderly and orderly education
is very necessary for improve education management capabilities.
Increased ability will have a positive effect, namely increasing
efficiency, quality and expansion on performance in the world of
education. The purpose of administration in general is all
activities support the achievement of educational goals.
Specifically wanted achieve production effectiveness; Efficiency;
Adaptability; and Job Satisfaction. In other words, the measure
of administrative success education is educational productivity,
which is first seen in product yields or the effectiveness of the
process, atmosphere and efficiency. In achieving this effectiveness
a minimum process is needed including organizational human
behavior. That behavior can be stated in the form of planning,
implementation and supervision or coaching for administrative
duties
Keywords—(Administration; education; function; proses;
tahapan)
I. PENDAHULUAN
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan ,
menambah wawasan tentang Tujuan Administrasi
Pendidikan, serta mengetahui Pentingnya Administrasi
Pendidikan dan bagaimana proses Administrasi
Pendidikan.
Administrasi merupakan suatu usaha menciptakan
kerja sama antara guru dan karyawan untuk
mengefektifkan proses belajar-mengajar. Administrasi
tidak hanya berkenaan dalam bidang keuangan, namun
juga tentang keterampilan dalam hal pembukuan.
Untuk memperluas pemahaman kita tentang
pengertian administrasi pendidikan berikut ini
dikemukakan beberapa batasan atau definisi yaitu :
 Administrasi pendidikan yaitu segenap proses
pengerahan dan juga pengintegrasian segala sesuatu,
baik personal, spiritual maupun material, yang
bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
(Purwanto, 2010)
 Administrasi pendidikan merupakan tindakan
mengkoordinasikan perilaku manusia dalam
pendidikan supaya sumber daya yang ada dapat ditata
Pentingnya Administrasi Pendidikan, Padang 2019
Hade Afriansyah
Universitas Negeri Padang
Indonesia
E-mail : hadeafriansyah@fip.unp.ac.id
sebaik mungkin sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai secara produktif. (Daryanto, 2011)
 Administrasi pendidikan yaitu suatu proses atau
peristiwa mengkoordinasikan sejumlah kegiatan yang
saling bergantung dari orang-orang dan kelompok-
kelompok, baik berupa kegiatan yang berada pada
pemerintahan maupun satuan pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan. (Sagala, 2009)
 Administrasi pendidikan adalah suatu disiplin ilmu
yang mempelajari usaha kerja sama dengan
melibatkan segenap sumber daya yang ada bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
(Suhardan, 2010)
 Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses
kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber
personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.(Suharsaputra, 2010)
Jadi, dapat di simpulkan bahwa Administrasi
Pendidikan adalah sebuah proses kerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan dengan melihat hubungan
antar komponen pendidikan sehingga dapat memperbaiki
sistem pendidikan dengan menggunakan perangkat yang
mendukung kegiatan pembelajaran.
Peran dari seorang tenaga tata administrasi di
dalam sebuah sekolah sangatlah dibutuhkan. Jika
administrasi dipegang oleh seorang tenaga kerja yang
kurang terampil, maka administrasi pendidikan dalam
sekolah tersebut akan berantakan.
Oleh sebab itu, kita sebagai calon pendidik
nantinya, di tuntut agar mampu dalam melakukan
administrasi bagi siswanya, sehingga proses
pembelajaran berjalan dengan baik, maka dari itu kita
perlu memahami tentang Administrasi Pendidikan. Maka
penulis mencoba membuat sebuah artikel yang
membahas mengenai Administrasi Pendidikan di
Indonesia.
1
 II. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode
penelitian deskriptif , yang mana metode ini merupakan
metode dalam meneliti status se kelompok manusia ,
suatu obyek , suatu kondisi , suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang .
Artikel ini ditulis untuk membuat deskripsi gambaran
atau lukisan secara sistematis , faktual dan akurat
mengenai fakta – fakta , sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. Dimana metode penelitiannya dilakukan pada
kondisi alamiah. Disini peneliti mengunjungi objek
penelitian dan mengumpulkan data berdasarkan
observasi situasi yang wajar , sebagaimana adanya ,
tanpa dipengaruhi dengan sengaja.
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Tujuan Administrasi Pendidikan
Administrasi Pendidikan pada umumnya berarti
segala/semua kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan
pendidikan. Atau secara khusus bertujuan mencapai efektifitas
produksi; Efesiensi; Kemampuan menyesuaikan diri
(adaptivenes); dan Kepuasan Kerja. Dengan kata lain bahwa
Ukuran keberhasilan administrasi pendidikan adalah
produktivitas pendidikan, yang pertama dilihat pada produk
hasil atau efektivitas dari proses, suasana dan efisiensi.
Dalam pencapaian efektivitas ini sangat diperlukan suatu
proses minimal meliputi perilaku manusia berorganisasi.
Perilaku itu dapat dinyatakan dalam sebuah bentuk
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atau pembinaan
atas tugas kewajiban administratif. (Mahidin, 2017)
B. Pentingnya Administrasi Pendidikan di Indonesia
Administrasi Pendidikan berkaitan dengan segala materi,
personil guru, perencanaan, kerjasama, kepemimpinan,
kurikulum, dan kesiswaan dan lainnya.
Semuanya dapat memungkinkan untuk dikelola dengan
baik jika terdapat administrasi pendidikan yang baik,
kepemimpinan yang tegas, dan mustahil tercapainya tujuan
yang tidak diinginkan. Jika tidak ada administrasi pendidikan
yang baik, maka semua nya mustahil berjalan dengan baik.
Administrasi pendidikan dapat diartikan semua kegiatan
pendokumentasian atau pencatatan kegiatan sekolah agar
tersusun rapi dan mudah untuk dibaca. Hal ini dapat
memudahkan untuk mengurus keperluan evaluasi dan
monitoring suatu kegiatan. Juga memudahkan untuk pelaporan
kegiatan tertentu.
Misalkan, pada administasi kurikulum, kegiatan pencatatan
absen kelas, pembagian jam mengajar guru, penilaian raport
sangat penting dilakukan. Kemudian pada bagian kesiswaan,
seperti pencatatan keterlambatan siswa, prestasi siswa,
Pentingnya Administrasi Pendidikan, Padang 2019
pelanggaran disiplin, sangat diperlukan untuk mengevaluasi
proses perkembangan pribadi siswa.
Kemudian pada bidang sarana dan prasarana seperti
pengadaan barang, pembelian alat kebersihan kelas,
pengecatan dinding sekolah memerlukan perencaaan yang
baik, agar dana tersedia sesuai anggaran. Serta dalam bidang
peningkatan kompetensi guru, perlu adanya program supervisi
guru dan pelatihan agar keahlian guru semakin hari semakin
meningkat.
Untuk melaksanakan program program itu, semua
diperlukan komunikasi yang jelas dan koordinasi yang baik,
serta dilakukan secara terus menerus dan teratur. Oleh karena
itu setiap akhir tahun dibutuhkan adanya evaluasi berdasarkan
administrasi untuk menilai perencanaan yang telah
dilaksanakan agar bisa diperbaiki untuk ke depannya.
Semua kegiatan administrasi pendidikan akan berjalan
lancer dan efektif, jika pelaksanaannya melalui proses yang
mengikuti garis fungsinya. (Astutik, 2017)
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat kita tarik
kesimpulan, bahwa Administrasi itu merupakan sumber utama
manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan
tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada
lembaga pendidikan dan Administrasi Pendidikan itu tidak
hanya membahas tentang catat-mencatat, keuangan, melainkan
bagaimana kita dapat melaksanakan proses organisasi itu
sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan secara efektif
dan efisien. (Afriansyah, 2019b)
C. Proses Administrasi Pendidikan
Menurut Terry bahwa proses administrasi dapat disingkat
dengan POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling (Fayol, 1916).
Tahapan tahapan proses administrasi pendidikan sebagai
berikut:
1. Planning (Perencanaan)
Pada proses administrasi pendidikan, tahap awal nya yaitu
Planning (Perencanaan), pada tahap ini dilakukan oleh pihak
internal sekolah atau bantuan dari pihak lain yang ahli dan
memiliki pengalaman sehingga mampu memprediksi kejadian-
kejadian yang bisa saja akan terjadi dimasa depan, karena
perencanaan selalu berbicara tentang masa depan.
Perencanaan dilakukan dengan cara menentukan tujuan.
Tujuan hendaknya menjadi solusi terhadap permasalahan-
permasalahan yang ada. Dalam membuat tujuan hendaknya
mendahulukan kebutuhan dari pada keinginan dan
mempertimbangkan aspek pembiayaan, social, dan keluarga.
Strategi untuk mencapai tujuan, dilakukan pada tahap ini
dan hendaknya dilakukan analisis SWOT terlebih dahulu. agar
mendapatkan pilihan yang tepat karena ada banyak langkah
dan strategi yang dapat dilakukan.
Salah satu bagian dari penyusunan strategi pada tahap
perencanaan ini yaitu menyusun struktur organisasi dengan
2
berlandaskan asas “right man on the right place” yang artinya
menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat, sesuai
dengan bidang ilmu dan keahlian yang dimiliki.
Output dari tahap ini berupa aturan yang tertulis seperti
program kerja, SOP, petunjuk pelaksanaan, Undang-Undang,
tata tertib, dan lain sebagainya. Output tersebut harus disahkan
oleh pemimpin dan mengikat semua anggota yang terkait,
karena kalau tidak mengikat maka kemungkinan besar rencana
hanya tinggal rencana. Agar perencanaan yang telah kita
disusun dengan baik dapat berjalan dengan maksimal, maka
perlu dilakukan pengawasan secara melekat agar
pelaksanaannya sesuai dengan yang direncanakan, dan pada
akhirnya hasilnyapun sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Pelaksanaan (Actuating)
Tahap Pelaksanaan yaitu kegiatan melaksanakan apa yang
telah direncanakan. Ketika pelaksanaan sedang dilaksanakan
sesuai rencana, fungsi pengawasan tetap harus dilaksanakan
agar dapat mengetahui adanya permasalahan yang terjadi dan
kemudian menyebabkan kerugian, karena situasi selalu saja
bisa berubah-ubah tanpa adanya perkiraan sebelumnya.
Perubahan situasi ini bisa saja menuntut perubahan
rencana awal untuk menghindari kerugian bila rencana awal
tetap dilaksanakan. Agar pelaksanaan dapat berjalan baik
sesuai dengan rencana, dibutuhkan kematangan organisasi dari
semua anggota. Pada tahap ini masih memungkinkan untuk
memberikan pembinaan terhadap guru dan pelaku pendidikan
yang lainnya.
3. Pengawasan
Secara sederhana, Pengawasan melekat adalah
pengawasan yang bila kita menemukan penyimpangan, maka
dapat segera diperbaiki, tidak terfokus pada pemberian reward
(penghargaan) dan punishment (hukuman), akan tetapi fokus
pada perbaikan.
Pada bidang pendidikan, pengawasan sering juga disebut
supervisi, supervisi yang dimaksudkan disini adalah supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru.
Berbeda dengan evaluasi akhir seperti yang akan dijelaskan di
bawah, pada tahap ini pengawasan dilakukan oleh pihak
internal, sedangkan evaluasi akhir akan dijelaskan di bawah
dilakukan oleh pihak eksternal.
Kondisi atau situasi yang terjadi di lapangan sangat
dinamis, sehingga diperlukan pengawasan agar dapat
mendeteksi secara dini penyimpangan yang mungkin akan
terjadi. Pengawasan pada tahap ini tidak hanya dapat
dilakukan di waktu tertentu saja, namun dapat dilakukan sejak
awal perencanaan
4. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil pada tahap ini (tahap akhir) dilakukan oleh
pihak eksternal, yaitu seperti pengawas dari tingkat kabupaten/
kota atau provinsi. Pengawas akan mengevaluasi sebuah
laporan hasil tertulis dan melakukan kunjungan ke sekolah
untuk mengecek bukti dari laporan tertulis yang diberikan.
Evaluasi hasil pada tahap ini dilakukan dengan cara
Pentingnya Administrasi Pendidikan, Padang 2019
mengumpulkan data tentang capaian keberhasilan tujuan dari
kinerja yang telah dilakukan, lalu membandingkan capaian
tersebut dengan capaian yang direncanakan, kemudian
menganalisis hasil perbandingan kedua capaian tersebut, lalu
hasil analisis capaian digunakan sebagai rekomendasi
perencanaan selanjutnya.
Di tahap ini sekolah tidak dapat lagi melakukan perbaikan
terhadap temuan kesalahan telah terjadi, namun juga bisa
dijadikan pengalaman untuk perbaikan selanjutnya agar tidak
melakukan hal yang sama. Tindak lanjut dari hasil evaluasi
akhir ini berupa pemberian reward bagi sekolah yang memiliki
kinerja baik, pemberian punishment bagi sekolah yang
melakukan banyak pelanggaran
Bila ditemukan ketidaksesuaian pada pelaksanaan dengan
prosedur, maka laporan yang dibuat tersebut harus segera
diperbaiki agar sesuai dengan prosedur yang ada.
(Afriansyah, 2019a).
IV. KESIMPULAN
Jadi , dari pembahasan artikel di atas dapat di simpulkan
bahwa Administrasi Pendidikan pada umumnya bertujuan
supaya semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan
pendidikan yang efektif. Dalam pencapaian efektivitas ini
diperlukan suatu proses minimal meliputi perilaku manusia
berorganisasi. Perilaku itu dapat dinyatakan dalam bentuk
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atau pembinaan
atas tugas kewajiban administratif. Dan pembahasan pada
artikel juga membahas Pentingnya administrasi pendidikan.
Tanpa administrasi pendidikan, pendidikan tidak akan berjalan
lancar, efektif dan efesien.
Daftar Pustaka
Afriansyah, H. (2019a). Administrasi Peserta Didik.
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8
Afriansyah, H. (2019b). Materi 2 Konsep Administrasi
Pendidikan (pp. 1–11). pp. 1–11. Retrieved from
http://elearning.unp.ac.id/mod/book/view.php?id=80970
Astutik, S. (2017). Pentingnya Administrasi Pendidikan.
Retrieved from
http://www.warta-pendidikan.com/berita/detail/pentingn
ya-administrasi-pendidikan
Daryanto. (2011). Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Fayol, H. (1916). General and Industrial Management.
London: Sir Isaac Pitman & Sons, Ltd.
MAHIDIN. (2017). Kajian administrasi pendidikan di dunia
pendidikan. Jurnal Al-Irsyad, Vol. VIII,(1), 128–134.
Purwanto, N. (2010). Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sagala, S. (2009). Administrasi Pendidikan Kontemporer.
Bandung: Alfabeta.
3
Suhardan, D. (2010). Supervisi Profesional. Bandung:
Alfabeta.
Suharsaputra, U. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung:
Refika Aditama.

4
Pentingnya Administrasi Pendidikan, Padang 2019