Anda di halaman 1dari 17

ILMU ADMINISTRASI DAN PERSPEKTIF HISTORIS DALAM

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Administrasi

Pendidikan Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama

Islam Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) BONE

kelompok 1

NURHAFISAH
(880042019047)

NURFAJRINA NURANI
(880042019048)

MUH. AFIF AKBAR


(880042019049)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BONE

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena


atas ridho-Nya makalah yang berjudul “ Ilmu Administrasi Dan Perspektif
Historis Dalam Administrasi Pendidikan sekolah sebagai suatu jenis organisasi
dan sistem sosial” ini dapat diselesaikan.

Ucapan terimakasih penulis kepada Dosen Pemangku yang telah


membimbing dalam penyusunan tugas ini. Dan tak lupa pula ucapan terima kasih,
Penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung untuk penyelesaian
tugas ini.

Semoga tugas ini memberikan banyak manfaat kepada para pembacanya.


Selanjutnya, demi kesempurnaan tugas ini sangat diharapkan segalah masukan
dan saran yang sifatnya membangun.

Watampone, 28 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulis 2

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian administrasi pendidikan 3


B. Tujuan dan Fungsi Administrasi Pendidikan 4
C. Perspektif Historis dalam Adminisrasi Pendidikan 6

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 12
B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi pendidikan merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-
kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut
pautnya dengan tugas-tugas pendidikan. Adiministrasi pendidikan mencakup
kegiatan-kegiatan yang luas, seperti kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan khususnya dalam bidang pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah-sekolah.
Pada dasarnya administrasi pendidikan bukan hanya sekedar kegiatan tata
usaha seperti yang dilakukan di kantor-kantor tata usaha yang terdapat di sekolah-
sekolah maupun kantor invasi pendidikan yang lainnya. Namun pada hakekatnya
administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di
sekolah atau tempat pendidikan yang lain dengan harapan tercapainya tujuan
pendidikan di tempat-tempat penyelenggaraan pendidikan tersebut.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa administrasi pendidikan ialah
pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan
dengan urusan-urusan sekolah dan penyelenggaraan pendidikan. Menurut pakar
pendidikan, administrasi pendidikan merupakan segenap proses pengarahan dan
pengintregasian atau pengerucutan segala sesuatu baik yang bersifat personal,
spiritual maupun material yang kesemuanya itu memiliki sangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidikan. Selanjutnya apa yang ada dalam lingkungan
pendidikan tersebut kesemuanya diintregasikan dan dikoordinir serta di organisisr
secara efektif termasuk segala materi yang diperlukan untuk dapat dimanfaatkan
secara efisien.

Terlepas dari pernytaan diatas, sejalan dengan tantangan kehidupan global.


Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu
penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu
bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada

1
2

keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sumber Daya Manusia
(SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering
diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen
yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah
masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta
biaya .Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana
dan prasarana, biaya serta seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian administrasi pendidikan?
2. Bagaiamana Tujuan dan Fungsi Administrasi Pendidikan?
3. Bagaiamana Perspektif Historis dalam Adminisrasi Pendidikan?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian administrasi pendidikan
2. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Administrasi Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Perspektif Historis dalam Adminisrasi Pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian administrasi pendidikan


Untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara keseluruhan, maka
perlu terlebih dahulu membahas titik awal pengertian tersebut, yaitu administrasi.
Pengertian dasar tentang administrasi itu akan merupakan tumpuan pemahaman
administrasi pendidikan seutuhnya. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa
administrasi secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan
pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.Pendidikan adalah usaha
sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, baik di dalam
maupun di luar sekolah. Untuk memperluas pemahaman tentang pengertian
administrasi pendidikan berikut ini dikemukakan beberapa batasan atau definisi,
yaitu:
1.   Hadari Nawawi (1989:11) : administrasi pendidikan adalah serangkaian
kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang
diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga
pendidikan formal.
2.   Engkoswara : administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan
sumberdaya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik
bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan pendidikan yang
disepakati.
3.   Ngalim Purwanto (1984:14) : administrasi pendidikan adalah suatu proses
keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi :
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan, dan pembiyaan dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil maupun spirituil untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

3
4

4.   Robert E. Wilson (1996) : administrasi pendidikan adalah koordinasi kekuatan


penting untuk pengajaran yang lebih baik bagi seluruh anak-anak di dalam
organisasi sekolah untuk mencapai tujuan dan menjamin pencapaian tujuan.
5.  Oteng Sutisna (1983 :17) : administrasi pendidikan sebagai suatu peristiwa
mengkoordinasikan kegiatan yang saling bergantung dari orang-orang dan
kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan bersama pendidikan anak-anak.
6.  Mohammad Rifai (1972:51) : administrasi adalah keseluruhan proses yang
mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia
dan yang sesuai, baik personel maupun materil dalam usaha untuk mencapai
tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin.
7.   Calvin Grieder (1961) : administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses
yang menggunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia
dan yang sesuai baik personal maupun materil dalam usaha mencapai tujuan
bersama seefektif dan seefisien mungkin.1
B. Tujuan dan Fungsi Administrasi Pendidikan
Menurut Suharsini, administrasi pendidikan dihadirkan untuk memberikan
pelayanan yang maksimal dalam menyesuaikan kegiatannya dengan tujuan setiap
lembaga yang dilayaninya. Berbagai alat dan teknik diformulasikan sebagai bahan
untuk mengelolapendidikanagarmemberikan dorongan dalam meningkatkan mutu
pendidikan sekolah sehingga membentuk sebuah pendekatan sistem yang kuat
serta menjadikan sistem kerja administrasi menjadi lebih bagus. Oleh karena itu,
administrasi harus diutamakan dalam kepentingan pendidikan agar tujuan
pendidikan di sekolah dan madrasah tercapai, maka perlu dirincikan secara
spesifik, baik untuk keseluruhan penguatan sistem maupun sub sistemnya, agar
kegiatan pendidikan dapat menggapai hasil yang diinginkan secara maksimal.2
Adapun tujuan administrasi pendidikan di Indonesia yang
diimplementasikan di sekolah dan madrasah yang bersumber pada tujuan utama
pendidikan nasional yang ada dalam GBHN adalah meningkatkan keimanan dan
1
Atmosudirdjo, Prajudi, Administrasi dan manajemen umum. Jakarta:  Ghalia Indonesia.
1982
2
Suharsini Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal. 32
5

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjungjung tinggi akhlak serta
moral dan memiliki kepribadian untuk memperkuat semangat kebangsaan agar
menjadi manusia pembangunan yang memiliki kecerdasan serta keterampilan di
Indonesia.
Selanjutnya kepada pembahasan manfaat administrasi pendidikan,
menurut Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan manfaat
administrasi pendidikan adalah :
1. Meningkatkan kesadaran tugas-tugas dan kewenangan untuk
meningkatkan kualitas guru dalam mengelola pengajaran dan
pembelajaran serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas.
2. Administrasi pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan di satuan
pendidikan serta menghindari kesalahan kerja atau overlapping kerja /
tugas dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dihadapi
lembaga pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
3. Administrasi sebagai pedoman dan cara agar tenaga pendidik dapat
mengetahui bagaimana proses melaksanakan sesuatu kegiatan
kependidikan dalam rangka menggapai tujuanpendidikan supaya
tercapai secara efektif maupun efisien.
4. Administrasi pendidikan untuk mengenalkan regulasi pengaturan
pendidikan di sekolah dan madrasah serta mengetahui batas-batas hak
dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.
Agar administrasi berjalan dengan sempurna maka dibutuhkan berbagai
usaha dan proses bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan
madrasah. Menurut William H. Newman, menyebut “The work of
Administration” yang dapat di bagi dalam 5 proses yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengumpulan Sumber ( Assembling Resources)
4. Pengendalian Kerja (Supervising)
5. Pengawasan (Controling)
6

Berdasarkan hal tersebut, bahwa administrasi bukan hanya kegiatan catat


mencatat saja itu hanya secara sempit, administrasi dilaksanakan secara
keseluruhan, berperan di segala komponen pendidikan, karena berperan mengatur
dan mengelola pendidikan yang lebih baik serta andil dalam ikut serta di setiap
kegiatan yang berisi pengelolaan pendidikan. Jadi administrasi bagian dari proses
pencatatan, penertiban data sekolah dan proses pengelolaan pendidikan yang
dikaitkan dengan kegiatan manajemen pendidikan di seluruh elemen-elemen
penyelenggaraan pendidikan.3
C. Perspektif Historis dalam Adminisrasi Pendidikan
Admnistrasi pendidikan mulai berkembang dengan pesat sejak
pertengahan pertama abad ke-20, terutama sejak berakhirnya Perang Dunia
Kedua. Khususnya di negara kita, Indonesia, administrasi pendidikan baru
dimasukkan sebagai mata pelajaran dan mata ujian di SGA/SPG sejak tahun
ajaran 1965/1966. Oleh karena itu, tidak mengeherankan jika para pendidik
sendiri banyak yang belum dapat memahmi betapa perlu dan pentingnya
admnistrasi pendidikan itu dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan
pada umumnya. Di samping itu, administrasi pendidikan itu sendiri sebagai ilmu,
terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan pendidikan
dinegara masing-masing.4

Administrasi pendidikan dalam sejarahnya cukup panjang dimulai dengan


diberikannya Educational Administration Course yang hanya di berikan pada
tingkat Sarjana pada PTPG Departement Ilmu Pendidikan di tahun 1954. Saat
PTPG bergabung dengan UNPAD dan menjadi FKIP/A, Educational
Administration Course mendapat kemajuan pesat berkat kegigihan Prof. Suganda
dan Oteng Sutisna, M.Sc yang dibantu Prof.Dr.Murray Thomas sebagai tenaga
ahli dari Sunny Team. Sebagai sebuah jurusan, administrasi pendidikan mulai di
tahun 1964 dengan nama jurusan administrasi dan supervisi yang disingkat
dengan ADSUP dalam lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung.
3
Hasbiyallah dan Mahlil Nurul Ihsan, Administrasi Pendidikan Perspektif Ilmu
Islam (Bandung: Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN SGD Bandung, 2019) hal.10 -12
4
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1998) hal.1
7

Kelahiran ADSUP dipicu atas munculnya tuntutan terhadap kebutuhan akan


tenaga ahli di bidang manajemen dan administrasi pendidikan serta tuntutan
kebutuhan guru bagi SPG/SGO. Sejak saat itu diadakan penjurusan yang
menyeluruh (dari tingkat satu sampai lima) dan jurusan ADSUP IKIP bandung ini
dibuka secara resmi melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan Republik Indonesia, No.128/194 tertanggal 19 0ctober 1964.
Beberapa tokoh lain yang ikut membina sub disiplin Ilmu Administrasi dan
Supervisi ini adalah Oteng Sutisna, M.Sc; R. Iyeng Wiraputra, M.Sc; Drs. Udi
Turmudi Saputra dan Drs.M.I Sulaeman.
Titik balik penyadar akan eksistensi ilmu administrasi pendidikan sebagai
body of knownledge, dimulai saat rapat dosen dibulan Juni 1998 yang
menyepakati perubahan nama Administrasi Supervisi (ADSUP) menjadi
Administrasi Pendidikan. Nama jurusan tersebut digunakan sampai saat ini di
tengah-tengah tuntutan sebagian orang yang menginginkan perubahan menjadi “
Manejemen Pendidikan”.5

Sejarah Pendidikan Indonesia


1. Masa sebelum Kemerdekaan
a. Pendidikan Hindu Budha
Ajaran Hindu dan Budha di Indonesia terjadi pada saat kerajaan-
kerajaan Nusantara berdiri antara lain Kutai, Tarumanegara, Bali, Melayu,
Sriwijaya, Mataram Hindu, Singasari  dan Majapahit. Pendidikan pada
zaman ini bermuatan agama yang dilaksanakan di biara-biara atau
padepokan dan berkembang  dengan  ilmu pengetahuan yang meliputi
sastra, bahasa, filsafat, ilmu pemerintahan, tata negara dan hukum. Pada
masa keemasan kerajaan nusantara ini juga banyak bermunculan  para empu
dan pujangga besar yang melahirkan karya seni bermutu tinggi.
b. Pendidikan Islam
Agama Islam pertama disebarkan ke Indonesia oleh pedagang
Gujarat melalui  Samudra Pasai dan Aceh di Sumatera, sedangkan di Jawa
Islam disebarkan melalui Banten, Cirebon, Demak, hingga ke Gresik.
5
http://blogspot.co.id/2012/07/sejarah -administrasi-pendidikan/
8

Penyebaran Islam pertama berkembang di daerah pesisir  dan berkembang


di pedalaman seiring dengan runtuhnya kerajaan bercorak Hindu.
Pendidikan Islam masa ini  dilakukan di surau atau langgar, pondok
pesantren  dan madrasah dibawah bimbingan  guru ngaji dengan materi Al
Quran dan fikih dasar. Santri tinggal di pondok pesantren yang mempelajari
agama Islam dan rasa hormat kepada guru tanpa menerima upah dari santri.
c. Pendidikan Katolik
            Agama Katolik disebarkan di Indonesia oleh pedagang Portugis pada
abad ke-16 untuk mencari rempah-rempah yang disertai oleh misionaris. Di
daerah yang diduduki mereka mendidik penduduk setempat dengan
mendirikan seminari untuk mengajarkan agama, membaca, menulis dan
berhitung.
d. Pendidikan pada zaman VOC
Bangsa Belanda datang ke Indonesia untuk berdagang dan mencari
kekayaan sebanyak-banyaknya dengan memonopoli  perdagangan dan
menguasai suatu daerah di Nusantara. Setelah seluruh Nusantara jatuh
ketangan VOC, mereka  tidak punya keinginan untuk berbuat banyak untuk
memajukan daerah jajahan kecuali mengeruk kekayaan dan menyebarkan
agama.
VOC pertama kali mendirikan sekolah  pada 1607 dengan tujuan
menyebarkan agama  Protestan di Ambon untuk orang Pribumi, dan di
Batavia pada 1630 untuk mendidik anak Belanda dan anak Jawa. Kurikulum
yang berlaku adalah kurikulum yang berkaitan dengan gereja, dengan tujuan
untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten untuk VOC.
e. Pendidikan pada zaman Kolonial Belanda
Pada 1816 pendidikan dilaksanakan oleh pemerintah Belanda karena
VOC bangkrut dengan sedikit lebih terbuka, karena tidak hanya
menyebarkan agama saja tetapi juga mengajarkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan untuk menghasilkan tenaga kerja yang murah. Pendidikan
pada masa ini diutamakan untuk anak-anak Belanda dimulai pada 1817
yang disediakan untuk anak Belanda dan Eropa serta segelintir anak pribumi
9

yang kaya dari golongan priayi. Kurikulum yang diterapkan


adalah  kurikulum yang dipengaruhi  ide liberalisme dimana pengetahuan
diperoleh melalui penelitian ilmiah empiris dengan tujuan mengembangkan
kemampuan intelektual, nilai-nilai rasional dan sosial.
Gubernur Jendral Van der Capellen (1898-
1823)  menganjurkan  pendidikan rakyat yang berdasarkan kultur
masyarakat desa untuk belajar membaca, menulis dan mengenal budi
pekerti yang diselenggarakan  oleh  lembaga-lembaga pribumi. Ini
dilakukan karena pemerintah Belanda menghormati pemimpin setempat dan
kesulitan finansial karena Perang Diponegoro, Perang Imam Bonjol dan
Perang Belanda-Belgia di Eropa .
Pada 1848 Pemerintah Belanda mengucurkan dana pendidikan
£25.000 untuk  pendirian sekolah Bumiputera dengan tujuan menghasilkan
tenaga kerja pribumi yang murah. Sekolah Pendidikan Guru didirikan pada
1852 dan pada 1890 pemerintah kolonial memberi subsidi kepada  sekolah
dari berbagai agama.
Politik Etis (1900-1920) memberikan pengaruh yang sangat besar
karena salah satu programnya yaitu membebaskan  rakyat secara berangsur-
angsur  dari ketidakmatangan  melalui pendidikan, yang memungkinkan
seluruh penduduk pribumi untuk mengenyam pendidikan. Kurikulum untuk
EKS terdiri atas  membaca, menulis, perhitungan ,Ilmu Bumi, Ilmu Alam,
sejarah, menggambar dan mengukur tanah, sedangkan ELS mengajarkan
membaca, menulis dan berhitung serta melarang pelajaran agama.
Selain sekolah yang didirikan pemerintah, berdiri pula sekolah yang
didirikan oleh pihak swasta antara lain Muhammadiyah pada 1912, Taman
Siswa pada 1922 dan INS Kayu Tanam pada 1926. INS Kayu Tanam
didirikan oleh M. Syafei dengan tujuan  mendidik anak-anak agar dapat
berdiri sendiri atas usaha sendiri dengan jiwa yang merdeka. Taman Siswa
didirikan oleh Ki Hajar Dewantara dengan azas kemerdekaan individu,
kemerdekaan berpikir, kebudayaan sendiri, kerayanm amandiri, sederhana
dan mengabdi kepada anak didik. Sedangkan Muhammdiyah didirikan oleh
10

Ahmad Dahlan yang bertujuan  mewujudkan orang-orang muslim yang


berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri dan berguna bagi bangsa
dan negara.
Pendidikan yang diselenggarakan pemerintah kolonial bersifat
gradualis, dualis, kontrol sentral, konkordansi dan tidak terencana secara
sistematis untuk penduduk pribumi. Namun mempunyai dampak positif bagi
bangsa Indonesia yaitu perubahan pandangan perjuangan yang besifat
kedaerahan menjadi nasional dengan berdirinya Budi Utomo pada 1908,
yang mempunyai  keinginan mendirikan sekolah swasta untuk
menghidupkan  dan menggalang rasa kebangsaan, cinta budaya sendiri,
melestarikan dan mengembangkannya.
Berdirinya Budi Utomo diikuti dengan  berdirinya Sarikat Islam dan
kesadaran berbangsa yang dideklarasikan dalam Sumpah Pemuda pada 1928
serta pendirian partai-partai bercorak Nasional. Sumpah Pemuda ini awal
dari kebangkitan bangsa Indonesia untuk merdeka yang akhirnya
diprokamasikan pada 17 Agustus 1945.
f. Pendidikan Masa Pendudukan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang yang hanya tiga setengah tahun
ternyata memberikan  corak pendidikan di Indonesia karena Jepang
menghapuskan sistem pendidikan warisan Belanda yang  didasarkan atas
status sosial dan ras. Sekolah pada masa Jepang adalah SR, SMP, SMT dan
sekolah kejuruan yang mengajarkan pertukangan, teknik menengah,
pelayaran dan pelayaran tinggi. Sedangkan  pendidikan tinggi pemerintah
mendirikan kedokteran di Jakarta dan tenik di Bandung yang menggunakan
bahasa Indonesia sebagai pengantar. Pendidikan zaman Jepang  berisi
doktrin  yang berisi kesetiaan kepada Jepang serta siswa dilatih secara fisik,
dan latihan kemiliteran.
2. Masa Setelah Kemerdekaan (1945-1965)
            Pendidikan pada masa setelah Proklamasi belum bisa dilaksanakan
sepenuhnya karena masih disibukkan berbagai persoalan bangsa. Pendidikan
11

pada masa ini ditekankan  untuk menanamkan jiwa patriotisme untuk


mempertahankan kemerdekaan dari agresi Belanda.
            Kurikulum yang semula berlaku untuk kepentingan pemerintah
Belanda  diubah untuk kepentingan Bangsa Indonesia, dengan tujuan
untuk  meningkatkan kesadaran bernegara dan bermasyarakat, meningkatkan
pendidikan jasmani, meningkatkan pendidikan watak, memberi perhatian pada
kesenian, menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan
mengurangi pendidikan pikiran.
3. Masa Pembangunan
            Setelah gangguan dalam negeri mereda, bangsa Indonesia mengisi
kemerdekaan dengan pembangunan dalam segala bidang baik spiritual maupun
material yang dikenal dengan Pembangunan Jangka Panjang I. Dalam masa ini
pembangunan dibidang pendidikan  mengalami banyak perubahan dan
kemajuan ditandai dengan makin luasnya kesempatan untuk memperoleh
pendidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan, meningkatnya
sarana dan prasarana pendidikan, meningkatnya mutu pendidikan dan semakin
mantapnya sistem pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 1 tahun
1989 tentang UUSPN.
4. Masa Reformasi
            Sistem pendidikan pada masa reformasi ditandai dengan adanya sistem
desentralisasi pendidikan yang sejalan dengan sistem peemerintahan. Sistem
desentralisasi pendidikan belum berada pada tingkat lembaga kecuali
perguruan tinggi. Hal ini disebabkan  kemampuan personalia  pendidikan
belum memadai, diperparah lagi dengan adanya perpindahan pegawai
pendidikan dari pusat ke daerah dan dari provinsi ke kabupaten sementara
keahlian belum tentu sesuai.6

6
Supriadi, D dan Mulyana, R. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.h.31
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa administrasi secara bebas dapat
diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap
subjek tertentu.Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. administrasi
pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian
usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu,
terutama berupa lembaga pendidikan formal.
Adapun tujuan administrasi pendidikan di Indonesia yang
diimplementasikan di sekolah dan madrasah yang bersumber pada tujuan utama
pendidikan nasional yang ada dalam GBHN adalah meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjungjung tinggi akhlak serta
moral dan memiliki kepribadian untuk memperkuat semangat kebangsaan agar
menjadi manusia pembangunan yang memiliki kecerdasan serta keterampilan di
Indonesia.
Admnistrasi pendidikan mulai berkembang dengan pesat sejak
pertengahan pertama abad ke-20, terutama sejak berakhirnya Perang Dunia
Kedua. Khususnya di negara kita, Indonesia, administrasi pendidikan baru
dimasukkan sebagai mata pelajaran dan mata ujian di SGA/SPG sejak tahun
ajaran 1965/1966. Oleh karena itu, tidak mengeherankan jika para pendidik
sendiri banyak yang belum dapat memahmi betapa perlu dan pentingnya
admnistrasi pendidikan itu dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan
pada umumnya. Di samping itu, administrasi pendidikan itu sendiri sebagai ilmu,
terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan pendidikan
dinegara masing-masing

12
13

B. Saran
Untuk lebih cepat memahami makalah ini penulis menyarankan untuk
membaca dengan teliti dan berulang – ulang. Di samping itu penulis juga
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga kritik
dan saran dari para pembaca sangat di harapkan untuk kesempurnaan makalah
selanjutnya.
14

DAFTAR PUSTAKA

Atmosudirdjo, Prajudi, Administrasi dan manajemen umum. Jakarta:  Ghalia


Indonesia. 1982

Suharsini Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan


Kejuruan (Jakarta: Rajawali Pers, 2010

Hasbiyallah dan Mahlil Nurul Ihsan, Administrasi Pendidikan Perspektif Ilmu


Islam (Bandung: Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN SGD Bandung,
2019.

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 1998.

http://blogspot.co.id/2012/07/sejarah -administrasi-pendidikan/

Supriadi, D dan Mulyana, R. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai