Oleh:
Widodo
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta
Email: widodomursanih@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menjawab perumusan masalah : (a) Apakah terdapat pengaruh
Persepsi Karier terhadap Prestasi Kerja? (b) Apakah terdapat pengaruh Kedisiplinan terhadap Prestasi
Kerja? (c) Apakah terdapat pengaruh antara pengaruh Persepsi Karier dan Kedisiplinan terhadap
Prestasi Kerja?
Penelitian ini merupakan studi pustaka terhadap Persepsi karier, Kedisiplinan dan Prestasi Kerja.
Metode yang dilakukan dengan memperguakan penelitian deskriptif kuantitaif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel Persepsi karier (X1) dan variabel Kedisiplinan (X2) terhadap variabel Prestasi Kerja
(Y).
Saran yang ditujukan adalah harus meningkatkan persepsi karier, meningkatkan Kedisiplinan dan
meningkatkan Prestasi Kerja.
Kata kunci:
Persepsi karier, Kedisiplinan dan Prestasi Kerja
. .
Submit: 30 November 2018 Review: 30 April 2019 Publish: 30 April 2019
Widodo:
64 PENGARUH PERSEPSI KARIER DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI KERJA …
Pengembangan karyawan sebaiknya peningkatan ketrampilan kerja yang baik
dilakukan secara terencana dan teknis maupun menejerial “.
berkesinambungan supaya pengembangan Menurut pendapat tersebut diatas,
ini dapat dilaksanakan dengan baik. jelaslah pelatihan dan pendidikan adalah
Pengembangan (development) adalah merupakan salah satu alternatif adari
fungsi operasional kedua dari manejemen pengembangan karier seseorang, baik
personalia, maka pengembangan merupakan jangka pendek maupun jangka
sebaiknya lebih dahulu ditetapkan dengan panjang dengan menggunakan secara
sangat terencana yang berkaitan dengan sistematis dan terorganisir.
pengembangan karyawan / pegawai.
“Pengembangan karyawan ini Kedisiplinan
dirasakan semakin penting manfaatnya Gering Supriyadi (2000:h.44)
karena tuntutan pekerjaan atau jabatan mengatakan : “Disiplin merupakan sikap
sebagai akibat kemajuan teknologi dan yang menggambarkan kepatuhan pada
semakin ketatnya persaingan diantara suatu aturan, atau ketentuan yang berlaku
perusahaan yang sejenis. Setiap personil dan suatu kemajuan dan perkembangan”.
perusahan dituntut agar dapat bekerja Tingkat kedisiplinan pegawai dalam
efektif, efesien, kwalitas dan kwantitas melakukan pekerjaannya sering menjadi
pekerjaannnya sehingga daya saing persoalan yang sulit yang dihadapi oleh
perusahaan semakin besar. Pengembangan suatu lembaga atau organisasi. Sedangkan
ini dilakukan bagi karyawan melalui lembaga telah menentukan tujuan yang
latihan dan pendidikan” ingin dicapai serta target yang harus
Pengembangan karyawan diraih. Tujuan dan target yang telah
membutuhkan biaya yang sangat besar direncanakan ini akan terwujud jika
yang erat kaitannya terhadap kelanjutan pegawai memiliki tingkat disiplin yang
karier bagi pegawai atau karyawan itu, tinggi dalam melaksanakan tugas dan
karena dalam hal ini pimpinan dari pekerjaannya.
instansi maupun dari perusahaan semakin Untuk meningkatkan kedisiplinan
sangat menyadari bahwa sangat perlu pegawai dalam bekerja perlu
pengembangan karier bagi pegawainya. ditetapkannya peraturan yang tegas dan
Walaupun biaya cukup besar, tetapi biaya mampu untuk dilaksanakan. Apabila
itu merupakan investasi jangka panjang. setiap aturan yang berlaku mampu
Selanjutnya yang berhubungan membatasi perilaku pegawai yang tidak
dengan pengembangan karier adalah: terpuji, dan penegakan sanksi secara tepat
“Development, in reference to staffing and maka dengan sendirinya tingkat
personnel matters, is a long term kedisiplinan pegawai akan semakin baik.
educational process utilizing a systematic Sanksi yang tidak ditegakkan merupakan
and organized procedure by which peraturan yang mandul, dan tidak akan
managerial personnel learn conceptual and membawa kemajuan pada lembaga atau
theoretical knowledge for general purposes organisasi.
(Steinmetz)”. (Andrew F. Sikula dalam Dari pendapat di atas tersebut, jelas
Melayu Hasibuan, 1997 : hal. 77). diuraikan bahwa kedisiplinan akan
Selanjutnya dikemukakan oleh Jan terwujud dalam diri pegawai apabila di
Bella dalam Melayu Hasibuan bahwa: dalam lembaga tersebut terdapat
“Pendidikan dan pelatihan sama dengan peraturan yang mengikat dan memberikan
pengembangan, yaitu merupakan proses
Widodo:
66 PENGARUH PERSEPSI KARIER DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI KERJA …
penelitiannya merupakan penelitian untuk memperoleh informasi dari
populasi”. responden dalam arti laporan tentang
Besarnya sampel belum ada aturan pribadinya, atau hal-hal yang ia
yang tegas dan jelas tentang besar atau ketahui”. Sedangkan jenis angket yang
jumlah sampel dalam satu penelitian. digunakan adalah angket tertutup,
Suharsimi Arikunto (2002: 120) yakni angket dimana daftar
mengatakan bahwa : “Untuk sekedar pertanyaan disusun dengan diberikan
ancer-ancer maka apabila subyeknya langsung alternatif jawabannya,
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga responden hanya tinggal
sehingga penelitiannya merupakan memilih satu dari sejumlah alternatif
penelitian populasi. Selanjutnya jika pilihan.
jumlah subyeknya besar dapat diambil 2. Wawancara (Interview).
antara 10-15 %, atau 20-25 % atau lebih. Teknik ini yaitu dimana peneliti
Menurut pendapat tersebut di atas, mengajukan pertanyan kepada
bila subjeknya kurang dari 100, maka responden secara langsung (lisan)
penulis tidak menentukan sampel dalam tentang hal-hal yang berhubungan
melakukan penelitian, karena subjek yang dengan masalah yang diteliti. Teknik
merupakan populasi kurang dari 100, ini dipergunakan guna
maka penulis mengambil semua, sehingga mengumpulkan data-data yang
penelitian merupakan penelitian total bersifat data pendukung, seperti
populasi. misalnya data tentang gambaran
Sebagaimana pendapat-pendapat lokasi penelitian serta kegiatan apa
tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dilakukan oleh instansi tersebut.
populasi itu adalah obyek penelitian secara 3. Dokumentasi
keseluruhan yang memiliki karakteristik Studi dokumentasi adalah penelitian
yang sama. Selanjutnya populasi penelitian dengan cara membaca, mengkaji dan
ini sebanyak 51 orang, tenaga pengajar memahami sumber-sumber data
(Guru), maka 51 orang untuk dijadikan dalam bentuk buku, grafik, tabel,
sampel penelitian bertindak selaku gambar, laporan, jurnal, dan dokumen
responden atau sebagai sumber data. lainnya, yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang diteliti.
Pengumpulan Data Seperti halnya teknik interview, teknik
Guna mengumpulkan data-data yang ini dipergunakan untuk
ada di lapangan, maka Penulis mengumpulkan data-data
menggunakan beberapa teknik, yaitu yang pendukung.
terdiri dari :
1. Kuisioner (angket) Analisis Data
Teknik kuisioner atau angket ini Guna menganalisis hubungan
adalah teknik pengumpulan data Presepsi karier dan Disiplin Kerja terhadap
dengan menggunakan daftar Kinerja Guru di SMP Negeri 21 Depok,
pertanyaan yang telah disusun yang penelitian ini akan mempergunakan teknik
kemudian disebarkan kepada analisis secara teknik kuantitatif (Statistik).
responden. Dalam hal ini Suharsimi 1. Analisis Statistik Deskriftif
Arikunto (1998:h.140) mengatakan Jenis Analisis ini akan dipergunakan
“Kuesioner adalah sejumlah untuk menganalisis data-data
pertanyaan tertulis yang digunakan pendukung. Dalam hal teknik analisa
Widodo:
68 PENGARUH PERSEPSI KARIER DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI KERJA …
7. Menyukai pekerjaan yang bersifat yang signifikan Kedisiplinan (X2) terhadap
menantang Prestasi Kerja (Y).
8. Tanggap dan tanpa menunggu
perintah atasan Presepsi Karier (X1) dan Kedisiplinan
9. Tanpa berpatokan jam kerja saja (X2) Serta Prestasi Kerja (Y),
10. Tetap bekerja dan loyal Berdasarkan hasil pengolahan data
melalui program Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) dari N=51
HASIL PENELITIAN DAN memperoleh hasil 0,496, lebih besar dari
PEMBAHASAN Harga Kritik dari Spearmen, N=30 dengan
Analisis Deskriptif tingkat kepercayaan 95% yaitu 0,364
Statistic deskriptif dari jumlah berarti secara bersama-sama terdapat
responden 51(N=51) adalah sebabagi pengaruh yang signifikan antara variabel
berikut : Presepsi Karier (X1) dan variabel
1. Standar Deviasi atau penyimpangan Kedisiplinan (X2) terhadap variabel
pada variabel Presepsi Karier (X1) Prestasi Kerja (Y).
adalah 4.36357 dengan skor minimum
33.00, mean atau nilai tengah 40.1961
dan skor maksimum 48.00. KESIMPULAN
2. Standar Deviasi atau penyimpangan 1. Terdapat pengaruh sedang (0,456),
pada variabel Kedisiplinan (X1) antara Presepsi Karier terhadap
adalah 3.80186 dengan skor minimum Prestasi Kerja dimana tiga indikator
33.00, mean atau nilai tengah 40.4706 yang terendah dari variabel Persepsi
dan skor maksimum 48.00. karier adalah: Dunia Pendidikan dapat
3. Standar Deviasi atau penyimpangan menjanjikan suatu peningktan karier;
pada variabel Prestasi Kerja Guru (Y) Perencanaan sesuai dengan
adalah 3.95216 dengan skor minimum pelaksanaan keprofesionalan; Dalam
32.00, mean atau nilai tengah 38.9804 meniti karier seorang guru harus
dan skor maksimum 49.00. memiliki suatu pengetahuan
2. Terdapat pengaruh sedang (0,443),
Presepsi Karier (X1) dan Prestasi Kerja antara Kedisiplinan terhadap Prestasi
(Y), Kerja dimana indikator yang terendah
Berdasarkan hasil pengolahan data dari variabel kedisiplinan adalah
memperoleh hasil 0,456, lebih besar dari Mengisi daftar hadir
Harga Kritik dari Spearmen, N=30 dengan 3. Terdapat pengaruh sedang (0,496),
tingkat kepercayaan 95% yaitu 0,364 antara Persepsi karier dan
berarti secara parsial terdapat pengaruh Kedisiplinan terhadap Prestasi Kerja
yang signifikan antara Presepsi Karier (X1) dimana indikator yang terendah dari
terhadap Prestasi Kerja (Y). variabel kedisiplinan adalah
Mempertahankan pengambilan nilai.
Kedisiplinan (X2) dan Prestasi Kerja (Y).
Berdasarkan hasil pengolahan data
memperoleh hasil 0,443, lebih besar dari SARAN
Harga Kritik dari Spearmen, N=30 dengan 1. Sekolah tersebut harus mempunyai
tingkat kepercayaan 95% yaitu 0,364 tekat untuk meningkatkatkan karier
berarti secara parsial terdapat pengaruh
Widodo:
70 PENGARUH PERSEPSI KARIER DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI KERJA …