Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No.

1 : 96 – 102 ISSN 2303-100X

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN


KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV

Effect of Organization Culture and Leadership Style on Organization Commitment


on PT Perkebunan Nusantara XIV

Andi Dian Windarwati, Otto Randa Payangan, Nurdjanah Hamid

Manajemen dan Keuangan, Universitas Hasanuddin, Makassar

(E-Mail: indardian@gmail.com)

ABSTRAK

Ketika perusahaan mulai berorientasi pada pembentukan budaya organisasi, berarti pula meletakkan aspek sumber daya
manusia dalam posisi strategis melalui para pimpinan puncak atau manajer untuk mengamankan norma perilaku, nilai-
nilai dan keyakinan bersama terhadap perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Budaya
Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi pada PT.Perkebunan Nusantara XIV. Sampel
dalam penelitian ini terdiri dari 88 karyawan pada PT Perkebunan Nusantara XIV. Data dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel budaya organisasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi
di PT Perkebunan Nusantara XIV secara parsial dan simultan.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi

ABSTRACT

When a company started the orientation to the formation of organizational culture, it means also putting aspects of
human resources in a strategic position through the top leaders or managers to secure behavioral norms, values and
beliefs together against the company. The research aimed to invstigate the effect of the organization culture and
leadership style on the organization commitment in PT. Perkebunan Nusantara XIV. The research samples comprised
88 employees of PT. Perkebunan Nusantara XIV. The research used the multiple regression analysis. Statistic
instrument used to analyse the data was the SPSS software. The research result indicates that the variables of
organization culture and leadership style have the positive and significant effect on the organization commitment
partially and simultaneously in PT. Perkebunan Nusantara XIV.

Keywords: Organizational Culture, Leadership Style, Organizational Commitment

PENDAHULUAN dan karakteristik dari orientasi kerja para anggota


organisasi.
Organisasi yang baik, tumbuh dan
Hal ini akan memberikan gambaran tentang
berkembang akan menitikberatkan pada sumber
tindakan, reaksi maupun keputusan mereka
daya manusia (human resources) guna
terhadap situasi pekerjaannya masing-masing.
menjalankan fungsinya dengan optimal,
McCormick (1979) menegaskan adanya indikasi
khususnya menghadapi dinamika perubahan
sikap sebagai suatu kondisi sadar yang lebih
lingkungan yang terjadi. Dengan demikian
menunjukkan tingkat perasaan subyektif
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, moral dari
seseorang terhadap suatu obyek (pekerjaan).
para pelaku organisasi / perusahaan di semua
Hasilnya adalah penilaian tentang baik buruk
tingkat (level) pekerjaan amat
obyek tersebut dari sudut pandang tertentu. Ketika
dibutuhkan.Pemahaman terhadap budaya
perusahaan mulai berorientasi pada pembentukan
organisasi perlu juga dikaitkan dengan diversitas

96
Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi ISSN 2303-100X

budaya organisasi, berarti pula meletakkan aspek Berdasarkan pembahasan dan hasil-hasil
sumber daya manusia dalam posisi strategis penelitian sebelumnya mengenai pengaruh budaya
melalui para pimpinan puncak atau manajer untuk organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap
mengamankan norma perilaku, nilai-nilai dan komitmen organisasi, maka tujuan dari penelitian
keyakinan bersama terhadap perusahaan. ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya
Sekaligus menjadi suatu alat yang vital bagi organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap
manajemen bila ingin mencapai kinerja yang komitmen organisasi pada PT Perkebunan
tinggi, yang pada akhirnya tercipta sikap kerja Nusantara XIV.
yang positif yang mendorong peningkatan kinerja
karyawan dan manajemen, diwujudkan dalam BAHAN DAN METODE
seluruh aktifitas dan kebijakan perusahaan.
Lokasi dan Rancangan Penelitian
Menurut Robbins (2003), budaya organisasi
Penelitian ini dilaksanakan pada PT
merupakan sistem makna bersama terhadap nilai-
Perkebunan Nusantara XIV. Penelitian ini
nilai primer yang dianut bersama dan dihargai
menggunakan pendekatan kausalitas yaitu
organisasi, yang berfungsi menciptakan
menganalisis hubungan antara dua variabel atau
pembedaan yang jelas antara satu organisasi
lebih. Penelitian ini akan menganalisis hubungan
dengan organisasi lainnya, menciptakan rasa
antara variabel independen yaitu budaya
identitas bagi para anggota organisasi
organisasi dan gaya pemimpinan dengan variabel
mempermudah timbulnya komitmen kolektif
dependen yaitu komitmen oganisasi.
terhadap organisasi, meningkatkan kemantapan
sistem sosial, serta menciptakan mekanisme
Populasi dan Sampel
pembuat makna dan kendali yang memandu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
membentuk sikap dan perilaku para anggota
karyawan kantor direksi pada PT. Perkebunan
organisasi.
Nusantara XIV berjumlah 126 orang yang terdiri
Tingkah laku budaya perusahaan yang tidak
dari 50 orang golongan I, 45 orang golongan II
selaras akan menciptakan disharmoni yang
dan 31 orang golongan III. Sampel pada penelitian
menyulitkan pencapaian tujuan perusahaan.
ini diambil dengan menggunakan metode sensus
Budaya perusahaan merupakan pelekat yang
(sampling jenuh), dimana semua anggota populasi
memadukan dan memberi arah bagi derap langkah
digunakan sebagai sampel.
anggota organisasi.
Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap
Metode Pengumpulan Data
sebagai faktor terpenting dari keberhasilan atau
Teknik pengumpulan data yang digunakan
kegagalan organisasi. Begitu pentingnya pesan
adalah wawancara, observasi, kuesioner dan
pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin
telaah dokumen yaitu 1). Kuesioner yaitu teknik
menjadi faktor yang menarik perhalian para
pengumpulan data melalui angket berupa daftar
peneliti bidang perilaku keorganisasian. Hal ini
pertanyaan yang ditujukan langsung kepada
akan membawa konsistensi bahwa setiap
sejumlah responden terpilihyang berkaitan dengan
pemimpin berkewajiban memberikan perhatian
analisis pengaruh budaya organisasi dan gaya
yang sungguh-sungguh untuk membina,
kepemimpinan terhadap komitmen organisasi
menggerakkan, mengarahkan semua potensi
pada Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara
karyawan dilingkungannya agar terwujud volume
XIV. 2). Observasi, yaitu teknik pengumpulan
dan beban kerja yang terarah pada tujuan. Ketika
data di mana peneliti terlibat langsung untuk
pemimpin menunjukkan kepemimplnan yang
mengamati analisis pengaruh budaya organisasi
baik, para karyawan akan berkesempatan untuk
dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen
mempelajari perilaku yang tepat untuk
organisasi pada Kantor Pusat PT. Perkebunan
berhadapan dengan pekerjaan mereka. Khuong
Nusantara XIV. 3). Studi dokumentasi yaitu
dan Nguyen (2015), dalam penelitiannya
teknik pengumpulan data dengan cara
menemukan bahwa budaya adaptif dan
mempelajari buku-buku maupun jurnal yang
kepemimpinan secara tidak langsung
berkaitan dengan topik pembahasan.
mempengaruhi komitmen organisasi melalui
sosialisasi karyawan.

97
Andi Dian Windarwati ISSN 2303-100X

Analisis Data dari variabel bebas terhadap variabel terikat


Analisis statistik yang digunakan dalam dikedua uji ini maka digunakan probability
penelitian ini adalah analisis regresi berganda sebesar 5% (α= 0,05)
dengan mempergunakan program SPSS. Analisis
regresi berganda dipakai untuk menghitung HASIL PENELITIAN
besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu
Analisis Regresi Berganda
perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
lainnya (variabel Y). Analisis regresi berganda
pengaruh variabel bebas yang terdiri dari budaya
dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap
pengaruh Budaya Organisasi, Gaya
variabel dependen yaitu komitmen organisasi di
Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi
PT. Perkebunan Nusantara XIV. Teknik analisis
terhadap Kinerja Karyawan pada PT Perkebunan
yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Nusantara XIV. Formulasi persamaan regresi
Teknik ini dapat memberikan hasil analsis
berganda sendiri adalah sebagai berikut:
pengaruh variabel independen yaitu budaya
Y = α + β X1+β X2 +e
organisasi (X1) dan gaya kepemimpinan (X2)
Dimana :
terhadap variabel dependen yaitu komitmen
Y : Komitmen Organisasi
organisasi (Y), baik secara parsial maupun
β : Koefisien Regresi
simultan. Berdasarkan analisis data regresi
X1 : Budaya Organisasi
berganda diperoleh hasil sebagai berikut :
X 2 : Gaya Kepemimpinan
Y = 15,723 + 0,211X1 + 0,402X2 + e
e : Error
Koefisien regresi X1 sebesar 0,211
memberikan arti bahwa Budaya Organisasi (X1)
Pada model linear berganda ini juga akan
berpengaruh positif terhadap Komitmen
dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas
Organisasi (Y) di PT.Perkebunan Nusantara XIV.
terhadap variabel terikatnya dengan melihat
Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan
besarnya koefisien determinasi totalnya ( R ). Jika
satu satuan budaya organisasi, maka akan terjadi
( R ) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka peningkatan komitmen organisasi sebesar 0,211
dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dan begitupun sebaliknya. Variabel EPS/P
menerangkan hubungan variabel bebas terhadap memiliki nilai koefisien regresi yaitu 19,390. Nilai
variabel terikat. Sebaliknya jika ( R ) makin koefisien regresi yang positif ini menunjukkan
mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh bahwa EPS/P berpengaruh positif terhadap
variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. profitabilitas. Hal ini berarti setiap kenaikan
Koefisien determinasi untuk mengetahui EPS/P sebesar 1 persen maka profitabilitas akan
kemampuan variabel independen dalam mengalami kenaikan sebesar 19,390% dengan
menjelaskan variabel dependen. Semakin tinggi asumsi bahwa variabel independen yang lainnya
nilai koefisien determinasi semakin baik. dianggap konstan.
Penelitian ini juga menggunakan Uji Koefisien regresi X2 sebesar 0,402
Simultan (Uji F) dan Uji Parsial (Uji T), Uji F memberikan arti bahwa Gaya Kepemimpinan (X2)
dapat digunakan untuk meramalkan nilai Y berpengaruh positif terhadap Komitmen
dengan memanipulasi nilai X. Uji F dilakukan Organisasi (Y) di PT.Perkebunan Nusantara XIV.
untuk melihat pengaruh variabel-variabel Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan
independen secara keseluruhan terhadap variabel satu satuan gaya kepemimpinan, maka akan
dependen. Pengujian dilakukan dengan terjadi peningkatan komitmen organisasi sebesar
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. 0,402 dan begitupun sebaliknya.
Untuk uji Pasial (Uji T) dipakai untuk melihat Berdasarkan persamaan dapat diketahui
signifikansi dari pengaruh variabel independen bahwa variabel independen yang paling
secara individu terhadap variabel dependen berpengaruh adalah variabel gaya kepemimpinan
dengan menganggap variabel lain bersifat dengan koefisien 0,402 dan yang berpengaruh
konstan. Uji ini dilakukan dengan paling rendah adalah variabel budaya organisasi
memperbandingkan t hitung dengan t tabel, untuk dengan koefisien 0,211.
mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh

98
Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi ISSN 2303-100X

Analisis Koefisien Determinasi ( ) signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
Koefisien determinasi ini digunakan untuk 0,05. Hal ini berarti bahwa Budaya Organisasi
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel- berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel independen terhadap variabel dependen. Komitmen Organisasi dan mempunyai nilai yang
Nilai koefisien determinasi untuk varibel konstan di setiap kenaikan 1% Budaya Organisasi
independen lebih dari satu digunakan Adjusted R yang mempengaruhi Komitmen Organisasi.
Square. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
Dari hasil analisis pengaruh Budaya Komitmen Organisasi. Hasil uji t antara variabel
Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan terhadap variabel Komitmen
menunjukkan koefisien determinasi (Adjusted R Organisasi menunjukkan nilai thitung sebesar 7,990
Square) sebesar 0,636 artinya Budaya Organisasi yang lebih besar dari nilai ttabel yaitu 1,663, dengan
dan Gaya Kepemimpinan mempunyai kontribusi signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
atau hubungan positif sebesar 63,6%. Hal ini 0,05. Hal ini berarti bahwa Gaya Kepemimpinan
menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
mempunyai kemampuan pengaruh terhadap Komitmen Organisasi dan mempunyai nilai yang
variabel dependen sebesar 63,6% dan sisanya konstan di setiap kenaikan 1% Gaya
sebesar 36,4% di pengaruhi oleh faktor lain di luar Kepemimpinan yang mempengaruhi Komitmen
dari variabel Budaya Organisasi dan Gaya Organisasi.
Kepemimpinan.
PEMBAHASAN
Uji Simultan (Uji F) Berdasarkan hasil olahan dan analisis data,
Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk diketahui bahwa hipotesis yang diajukan
mengetahui ketepatan ramalan pengaruh variabel menyatakan bahwa budaya organisasi
independen terhadap varibel terikat. Hasil uji F berpengaruh signifikan dan positif terhadap
antara variabel Budaya Organisasi dan Gaya komitmen organisasi di PT Perkebunan Nusantara
Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi XIV dapat diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa
menunjukkan nilai Fhitung sebesar 74,298 yang budaya organisasi memiliki pengaruh yang kuat
lebih besar dari nilai Ftabel yaitu 3,10, dengan terhadap komitmen organisasi. Selain dapat
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari menjadi identitas pembeda antara satu perusahaan
0,05. Hal ini berarti bahwa Budaya Organisasi dan dengan perusahaan lain, dengan adanya budaya
Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan organisasi yang baik dalam suatu perusahaan
signifikan terhadap Komitmen Organisasi. dapat menciptakan kepercayaan setiap individu di
dalamnya kepada perusahaan yang dapat
Uji Parsial (Uji T ) menciptakan komitmen organisasi.
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh Hasil penelitian ini mendukung teori Robbins
masing-masing variabel independen (Budaya (2003), yang menyatakan bahwa budaya
Organisasi dan Gaya Kepemimpinan) terhadap organisasi merupakan sistem makna bersama
variabel dependen (Komitmen Organisasi). terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama
Pengaruh dari masing-masing variabel Budaya dan dihargai organisasi, yang berfungsi
Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap menciptakan pembedaan yang jelas antara satu
Komitmen Organisasi dapat dilihat dari arah tanda organisasi dengan organisasi lainnya,
dan tingkat signifikansi (probabilitas). Variabel menciptakan rasa identitas bagi para anggota
Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan organisasi mempermudah timbulnya komitmen
mempunyai arah yang positif dan berpengaruh kolektif terhadap organisasi, meningkatkan
signifikan terhadap Komitmen Organisasi karena kemantapan sistem sosial, serta menciptakan
nilai signifikan < 0,05. mekanisme pembuat makna dan kendali yang
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap memandu membentuk sikap dan perilaku para
Komitmen Organisasi. Hasil uji t antara variabel anggota organisasi.
Budaya Organisasi terhadap variabel Komitmen Moon dalam Nurjannah (2008), dalam
Organisasi menunjukkan nilai thitung sebesar 4,363 penelitiannya menunjukkan bahwa budaya
yang lebih besar dari nilai ttabel yaitu 1,663, dengan organisasi yang diukur melalui kejelasan tujuan

99
Andi Dian Windarwati ISSN 2303-100X

organisasi dan otonomi pekerjaan mempunyai pekerjaan ataupun diluar pekerjaan dengan saling
pengaruh yang signifikan positif terhadap bertukar pendapat sehingga dapat menciptakan
komitmen organisasi baik pada perusahaan swasta suasana yang nyaman bagi pemimpin dan
maupun perusahaan pemerintah. bawahannya untuk saling berkomunikasi.
Wawan dan Nugroho dalam Syauta et al Melihat hasil penelitian ini dan pengamatan
(2012), menjelaskan bahwa sebuah perusahaan di lapangan yang menunjukkan bahwa gaya
yang sehat tetapi tidak memiliki budaya yang kepemimpinan yang digunakan pada PT
baik, maka perusahaan tidak memiliki umur Perkebunan Nusantara XIV adalah gaya
panjang. Suatu hari akan ada demonstrasi, kepemimpinan transformasional. Humpreys
pemogokan atau sejenisnya yang membuat (2002), menegaskan bahwa hubungan antara
organisasi tidak sehat atau bangkrut. Jadi jelas atasan dan bawahan dalam konteks kepemimpinan
bahwa tujuan perusahaan tidak akan tercapai transformasional lebih dari sekedar pertukaran
tanpa pendekatan melalui budaya organisasi “komoditas” (pertukaran imbalan secara
(Gibson et al dalam Syauta et al., 2012). ekonomis), tapi sudah menyentuh sistem nilai.
Selanjutnya Moeljono (2003), menyatakan bahwa Pemimpin transformasional mampu menyatukan
untuk meningkatkan kinerja organisasi, perlu seluruh bawahannya dan mampu mengubah
sumber daya manusia yang profesional dan keyakinan, sikap dan tujuan pribadi setiap
budaya yang kuat. bawahannya demi tujuan bersama organisasi,
Nilai-nilai budaya organisasi yang dalam hal ini pemimpin transformasional mampu
berkembang pada PT Perkebunan Nusantara XIV meningkatkan komitmen organisasi pada
yaitu sukes merupakan hasil kerjasama yang perusahaan.
didukung oleh prakasarsa perorangan, senantiasa Berdasarkan hasil olahan dan analisis data,
berorientasi pada pertumbuhan dengan diketahui bahwa hipotesis yang diajukan
menciptakan peluang dan memanfaatkan peluang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
dan mutu melandasi setiap perilaku. Untuk berpengaruh signifikan dan positif terhadap
menciptakan hal-hal tersebut PT Perkebunan komitmen organisasi di PT. Perkebunan
Nusantara XIV mengikutsertakan karyawan dalam Nusantara XIV dapat diterima. Dan hasil
perencanaan dan karyawan diberikan kesempatan penelitian ini juga menemukan bahwa gaya
untuk mengungkapkan pendapatnya demi kepemimpinan adalah faktor yang paling
kemajuan perusahaan. berpengaruh dalam membentuk komitmen
Hal ini dapat dilihat dalam keseharian PT organisasi pada perusahaan PT. Perkebunan
Perkebunan Nusantara XIV dimana karyawan Nusantara XIV.
selalu melakukan koordinasi baik itu bersama Brown dalam Suhana (2007), menguji
rekan kerja ataupun pimpinan, dimana mereka pengaruh perilaku kepemimpinan yang
saling berkomunikasi secara terbuka dan saling berorientasi pada hubungan dan tugas terhadap
memberikan informasi. Perusahaan juga komitmen organisasi. Temuannya menunjukkan
menciptakan sistem insentif yang selaras dengan bahwa perilaku kepemimpinan yang berorientasi
menghargai keberhasilan kelompok maupun pada hubungan yang meliputi membangun
individu. Tanpa adanya batasan setiap karyawan kepercayaan, memberikan inspirasi, visi,
berhak mendidik atau melatih bawahannya secara mendorong kreativitas dan menekankan
terus menerus baik itu formal dan non-formal dan pengembangan berpengaruh secara positif pada
dapat memberikan usulan kenaikan pangkat jika komitmen afektif karyawan. Sementara perilaku
kriteria yang ditetapkan perusahaan sudah kepemimpinan yang berorientasi pada tugas juga
terpenuhi. berpengaruh terhadap komitmen afektif karyawan,
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa meski tingkat pengaruhnya lebih rendah.
gaya kepemimpinan pada PT Perkebunan Penelitian yang dilakukan Chen dalam
Nusantara XIV sudah sangat baik, dengan Nurjannah (2008), menunjukkan bahwa budaya
mengevaluasi kemampuan dan kinerja para organisasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh
karyawan sekaligus juga mengembangkan signifikan positif terhadap komitmen organisasi,
karyawan. Pemimpin juga sering berinteraksi kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Selain itu
dengan setiap karyawannya baik itu membahas Perryer dan Jordan dalam Nurjannah (2008),

100
Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi ISSN 2303-100X

meneliti dasar hubungan antara komitmen DAFTAR PUSTAKA


organisasi dan gaya kepemimpinan dilihat dari
Acar, A. Zafer. 2012. Organizational culture,
gaya mendukung (support) dan gaya
leadership styles and organizational
memadamkan (extinct) pada organisasi
commitment in Turkish logistics industry.
Pemerintah Federal Australia. Hasil penelitiannya
Procedia - Social and Behavioral Sciences 58
menemukan bahwa baik gaya mendukung dan
( 2012 ) 217 – 226.
gaya memadamkan yang dimiliki seorang
Elkordy, Manal. 2013.Transformational
pemimpin mempengaruhi komitmen
Leadership and Organizational Culture as
berorganisasi, dimana terjadi sebuah peningkatan
Predictors of Employees Attitudinal
dalam gaya mendukung yang dimiliki seorang
Outcomes. Business Management Dynamics
pemimpin bersamaan dengan penurunan dalam
Vol.3, No.5, Nov 2013, pp.15-26.
gaya pemimpin yang cenderung memadamkan
Humphreys, J.H. 2002. Transformational Leader
akan meningkatkan komitmen.
Behavior, Proximity and Successful Services
Hasil penelitian ini juga senada dengan hasil
Marketing. Journal of Services Marketing,
penelitian Acar (2012), yang menemukan bahwa
Vol. 16, No. 6, pp. 487-502.
gaya kepemimpinan yang dominan adalah gaya
Khuong, Mai Ngoc and Nguyen Vu Quynh Nhu.
kepemimpinan transformasional dan hasil
2015. The Effects of Ethical Leadership and
termuannya menunjukkan bahwa terdapat
Organizational Culture towards Employees’
pengaruh positif dan signifikan terhadap
Sociability and Commitment–A Study of
komitmen organisasi, dimana gaya kepemimpinan
Tourism Sector in Ho Chi Minh City,
pada PT. Perkebunan Nusantara XIV adalah gaya
Vietnam. Journal of Advanced Management
kepemimpinan transformasional. Hasil ini juga
Science Vol. 3, No. 4.
sejalan dengan penelitian Elkordy (2013), yang
McCormick, Ernest. J., Tiffin, Joseph. 1979.
meneliti mengenai pengaruh kepemimpinan
Industrial Psychology (6th edition). New
transformasional dan dalam penelitiannya
Delhi: Prentice-Hall of India.
menemukan bahwa komitmen organisasi dapat
Moeljono Djokosantoso. 2003. Budaya Korporat
dipengaruh oleh gaya kepemimpinan
dan Keunggulan Koperasi, “Pengembangan
transformasional.
Budaya Korporat”, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo. Malcolm, Warner and Pat
KESIMPULAN DAN SARAN
Joynt. 1996. “Introduction : Cross – Cultural
Berdasarkan analisis data dan pembahasan Pgerspectives,”in Managing Across Culture :
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat Issues and Perspectives, ed. Pat Joynt and
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Budaya Malcolm Warner (London: International
Organisasi berpengaruh positif dan signifikan Thompson Business Press, 1996) p. 3.
terhadap Komitmen Organisasi atau dapat Nurjanah. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dikatakan Budaya Organisasi berpengaruh Dan Budaya Organisasi Terhadap Komitmen
terhadap Komitmen Organisasi. Variabel Gaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja
Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan Karyawan, studi pada biro lingkup
terhadap Komitmen Organisasi atau dapat Departemen Pertanian. Universitas
dikatakan Gaya Kepemimpinan berpengaruh Diponegoro, Semarang.
terhadap Komitmen Organisasi karyawan. Dalam Robbins, S. P. 2003. Organizational behavior
meningkatkan komitmen organisasi di PT (10th ed). New Jersey: Prentice Hall.
Perkebunan Nusantara XIV, maka budaya Syauta, Jack Henry., Eka Afnan Troena, Margono
organisasi yang kondusif harus selalu diperhatikan Setiawan and Solimun. 2012. The Influence
dan menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat of Organizational Culture, Organizational
mengayomi kepentingan karyawan sehingga dapat Commitment to Job Satisfaction and
menciptakan rasa kepercayaan karyawan terhadap Employee Performance (Study at Municipal
perusahaan. Waterworks of Jayapura, Papua Indonesia).
International Journal of Business and
Management Invention: Volume 1 Issue 1 ‖‖
December. 2012 ‖‖ PP.69-76.

101
Andi Dian Windarwati ISSN 2303-100X

Suhana. 2007. Relationship Analysis of Performance (Study in People Crediting


Leadership Style, HRM Practices, Bank (BPR) in Central Java). Usahawan 10,
Organizational Culture, Commitment and Oktober, TH XXXVI, 47-53.

102

Anda mungkin juga menyukai