Anda di halaman 1dari 50

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

METODOLOGI PENELITIAN

Nama : Andy Pratama

NPM : 220910366

Mata kuliah : Metodologi Penelitian

Kode kelas : TK112

Ruang : Y-218

Dosen pengampu : Dr. Suhardi, S.E., M.M.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

2023
JURNAL 1

Nama jurnal Jurnal studi ekonomi dan perilaku

Judul Investigasi implikasi etika kerja islami di tempat kerja

Tahun 2012

Penulis Salih yesil, Zumrut hatice sekkeli

Volume dan halaman Vol 4, No 11,. Halaman 612-624

Etika telah menjadi salah satu topik yang paling banyak dibahas dan
diteliti dalam beberapa tahun terakhir. Quddus et al., (2009) mencatat
bahwa ada peningkatan penekanan dalam etika bisnis dan pengajaran
dan pembelajaran etika Etika bisnis empiris menyangkut bagaimana
Latar belakang
bisnis sebenarnya memperlakukan pemangku kepentingannya secara
ctis Etika bisnis normatif berfokus pada bagaimana bisnis harus
dijalankan secara ctis dengan menghormati para pemangku
kepentingannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran IWE terhadap
kapabilitas dan kinerja inovasi perusahaan Mempertimbangkan
Tujuan penelitian pentingnya inovasi dan kemampuan inovasi untuk keberhasilan
membawa wawasan baru ke dalam penentu kemampuan inovasi dan
kinerja organisasi.
Objek penelitian Perusahaan yang beroperasi di Kahramanmaras, Turki
 Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data dan untuk
mencapai tujuan penelitian.
 Kuesioner dirancang berdasarkan berbagai literatur terkait. Populasi
target untuk penelitian ini adalah perusahaan yang beroperasi di
Metode penelitian
distrik Kahramanmaras, di Turki. Meskipun kuesioner survei
dikirim ke 300 perusahaan, 96 kuesioner yang dapat menjawab
kembali digunakan. Semua analisis dilakukan berdasarkan data yang
dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan SPSS.
Mempertimbangkan tujuan penelitian ini, korelasi, T-test, ANOVA
dan analisis regresi di SPSS digunakan. IWE diukur dengan
menggunakan 17 item yang dikembangkan oleh Ali (1988),
kemampuan inovasi diukur menggunakan lima item yang diadaptasi
dari Lin (2007) dan kinerja diukur dengan menggunakan lima belas
item yang diambil dan diadaptasi.
Model hasil penelitian yang didapatkan yaitu tentang Hasil Statistik
Deskriptif yang menjelaskan bagian pertama dari survei ini
mengumpulkan informasi tentang latar belakang responden. Penelitian
ini mengungkapkan fakta bahwa penyerapan nilai IWE berbeda di
beberapa variabel demografis dan perusahaan :
 Hipotesis ini, HI (nilai IWE berbeda antar karakteristik demografifis
responden) dan
 H2 (nilai IWE berbeda tergantung pada karakteristik perusahaan)
didukung sebagian.
 H3 (nilai IWE memiliki pengaruh positif yang signififikan terhadap
kapabilitas inovasi perusahaan).
 H4 (nilai IWE berdampak positif terhadap kinerja perusahaan)
Hasil penelitian Hasil Iyang paling mencolok dari penelitian ini yaitu bahwa nilai-nilai
IWE berpengaruh positif terhadap kapabilitas inovasi perusahaan.
Seperti yang ditemukan dalam studi ini, adopsi manajerial dari nilai-
nilai IWE di tempat kerja kemungkinan besar akan meningkatkan
kecenderungan perusahaan untuk berinovasi Perusahaan perlu
memperhatikan pemahaman, penerapan, dan pemantauan IWE di tempat
kerja. Hasil penelitian ini juga mendukung studi empiris terkait ctos
kerja (Berrone et al.2007, Donker et al. 2008, koonme ET al 2009; Sabir
et al. 2012, Sparrow et al. 2010) dalam acara IWE memiliki implikasi
luas organisasi seperti kemampuan inovasi dan kinerja. Mengingat fakta
bahwa IWE dan ctos kerja Protestan memiliki karakteristik yang sama
(Arslan, 2000), temuan kami juga mendukung studi terkait etos kerja
lainnya yang dilakukan di negara-negara Barat di mana etos kerja
Protestan dipraktikkan Selain itu, survei yang menarik baru-baru ini
(Deloitte, 2010) mengungkapkan bahwa telah terjadi penurunan nilai
etika di tempat kerja.
 Menjelaskan secara rinci dan lengkap latar belakang dari
permasalahan IWE di Tempat Kerja.
 Penulis berhasil mengembangkan hipotesis penlitian dengan
Kekuatan
berbagai sampel
 Menyertakan banyak referensi dan sumber data.
 Metcode penelitian yang digunakan cukup jelas.
Penjelasan dari hasil penelitian sulit dipahami karena menggunakan
Kelemahan
banyak pendapat.
JURNAL 2

Nama jurnal Jurnal Strategi pengolahan manajemen perusahaan

Judul Penerapan manajemen pengetahuan kedalam organisasi

Tahun 2017

Penulis Antin rakhmawati

Volume dan halaman Vol 1 No 1

Lebih dari satu dekade manajemen pengetahuan menjadi salah satu


inovasi organisasional yang berada ditengah-tengah perusahaan,
institusi pendidikan tinggi, nongovernmental organizations,
pemerintah, dan tentunnya individu-individu yang bekerja pada
lingkungan global dimana secara umum di setiap kegiatan seperti
gathering, synthesis, sharing and storage of data, information and
knowledge akan ada pengetahuan di setiap celah kegiatan-kegiatan
tersebut. Pada era ekonomi global sekarang ini, pengetahuan
merupakan sumber terpenting (Drucker, 1995) dan organisasi berusaha
untuk memanfaatkan aset pengetahuan tersebut melalui strategi
manajemen pengetahuan yang efektif dan sesuai best practice. Agar
Review penelitian
dapat mengelola pengetahuan dengan baik, perusahaan membutuhkan
dua hal yaitu a memory and means of communicating knowledge.
Manajemen data dan informasi telah menjadi fokus penelitian yang
signifikan di ranah sistem informasi, namun fokus penelitian terhadap
manajemen pengetahuan relatif baru. Manajemen pengetahuan
menjadi sebuah penghubung antar bisnis bagi banyak organisasi yang
sadar akan tingginya permintaan akan sumber daya intelektual dan
keefektifan manajemen (Grover and Davenport, 2011). Manajemen
pengetahuan bukanlah tentang konsep yang berbasis teknologi.
Perusahaan yang hanya menerapkan sistem yang terpusat pada
database, pesan elektroni, portal web atau alat kolaboratif lainnya
dengan harapan bahwa langkah tersebut merupakan upaya mendirikan
program manajemen pengetahuan adalah hanya membuang-buang
waktu dan biaya. Meskipun teknologi dapat mendukung pengetahuan
namun titik awal program manajemen pengetahuan bukanlah terletak
pada hal tersebut. Tujuan penerapan manajemen pengetahuan harus
didasarkan pada siapa (orang), apa (pengetahuan), dan mengapa
(tujuan bisnis), dan bagaimana anda menyimpan (teknologi).
Berdasarkan beberapa kajian literatur akademik dan penelitian, telah
mengidentifikasi enam tantangan manajemen pengetahuan utama bagi
bisnis global di masa yang akan datang. Mengembangkan definisi
pengetahuan berkaitan dengan pengetahuan tacit dan pemanfaatan
informasi teknologi, adaptasi terhadap kompleksitas budaya,
memperhatikan sumber daya manusia, mengembangkan struktur
organisasi baru dan mengatasi meningkatnya persaingan merupakan
tantangan utama manajemen pengetahuan yang di hadapi bisnis global
(Herbane et al, 1997, Fahey and Prusak,1998;Staber and Sydow,2002;
Hall and Andriani, 2003; Desouza and Evaristo,2003; Narracot,
2003:Corso et al, 2005; Davis et al, 2005)
Isu-isu apa saja yang dihadapi oleh perusahaan terkait dengan
pengelolaan pengetahuan di masa depan dan bagaimana mengatasi
Tujuan penelitian
tantangan-tantangan tersebut guna mensukseskan penerapan
manajemen pengetahuan ke dalam organisasi
ringkasan singkat dari konsep dan praktik yang berkaitan dengan
manajemen dalam dunia bisnis. Ini mencakup topik seperti
perencanaan strategis, pengorganisasian, pengendalian,
kepemimpinan, dan pengambilan keputusan dalam konteks
Abstrak perusahaan. Manajemen perusahaan adalah disiplin yang sangat
penting dalam menjalankan bisnis yang sukses. Dengan menggunakan
prinsip-prinsip manajemen yang efektif, perusahaan dapat
merencanakan sasaran dan tujuan, mengalokasikan sumber daya,
mengelola karyawan, dan mengukur kinerja untuk mencapai
keberhasilan jangka panjang.
Abstrak manajemen perusahaan seringkali menyoroti berbagai teori
dan kerangka kerja yang digunakan dalam pengelolaan perusahaan
serta peran penting manajer dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal
ini juga mencakup isu-isu penting seperti inovasi, keberlanjutan, dan
tata kelola perusahaan yang baik.
manajemen perusahaan mencakup perkembangan sejarah dan evolusi
konsep manajemen dalam dunia bisnis. Pada awalnya, pada abad ke-
19, manajemen dianggap sebagai tugas teknis yang dilakukan oleh
pekerja lapangan, dan praktik manajemen seringkali terisolasi. Namun,
selama Revolusi Industri, perusahaan-perusahaan mulai tumbuh, dan
diperlukan koordinasi yang lebih efisien.
Pada abad ke-20, perkembangan pemikiran manajemen terjadi dengan
kontribusi dari para tokoh seperti Frederick Taylor (ilmu manajemen
ilmiah), Henri Fayol (prinsip-prinsip manajemen), dan Elton Mayo
(teori perilaku manusia dalam organisasi). Ini adalah periode di mana
konsep manajemen mulai diakui secara formal sebagai disiplin ilmu.
Latar belakang
Pasca-Perang Dunia II menyaksikan pertumbuhan pesat dalam praktik
manajemen, dengan perusahaan-perusahaan semakin memfokuskan
perhatian pada perencanaan strategis, pengendalian kualitas, dan
inovasi. Di abad ke-21, manajemen perusahaan semakin terpengaruh
oleh teknologi informasi, globalisasi, dan isu-isu berkelanjutan.
Terdapat pergeseran menuju manajemen berbasis nilai, kepemimpinan
inklusif, dan respons terhadap perubahan sosial dan lingkungan. Latar
belakang manajemen perusahaan mencerminkan perubahan konstan
dalam pemikiran dan praktik manajemen sepanjang sejarah, dengan
fokus pada efisiensi, efektivitas, inovasi, dan tanggung jawab sosial
dalam mengelola perusahaan.
 Perencanaan Strategis: Manajemen perusahaan membantu
Kekuatan merumuskan visi, misi, dan tujuan perusahaan serta
mengembangkan strategi untuk mencapainya. Ini membantu
perusahaan memiliki arah yang jelas.
 Pengorganisasian: Manajemen bertanggung jawab untuk
mengorganisasi sumber daya, termasuk tenaga kerja, peralatan, dan
modal, untuk mencapai tujuan perusahaan dengan efisien.
 Ketidakpastian: Bisnis selalu menghadapi ketidakpastian, termasuk
perubahan pasar, perubahan regulasi, dan situasi ekonomi yang
tidak terduga. Manajemen perusahaan harus bisa merespons dan
beradaptasi dengan ketidakpastian ini.
Kelemahan
 Masalah Karyawan: Karyawan dapat menjadi sumber konflik,
absensi, atau ketidakpuasan di tempat kerja. Manajemen
perusahaan harus mengatasi masalah ini dan mempertahankan
hubungan kerja yang positif.
JURNAL 3

Nama jurnal Jurnal riset manajemen sains Indonesia


Pengaruh kualitas produk dan desain produk terhadap keputusan
Judul
pembelian sepatu olahraga futsal adidas di wilayah Jakarta timur

tahun 2013

Penulis Basrah saidani, M. Aulia ranchman, Mohamad rizan

Volume dan halaman Vol, 4 No 2 dan Halaman 207-217

Semakin pesatnya perkembangan olahraga sepakbola dalam


ruangan atau yang lebih akrab dengan sebutan futsal di Indonesia
membuat vendor-vendor olahraga terkemuka di Indonesia merancang
perlengkapan kebutuhan untuk bermain futsal, salah satunya adalah
sepatu futsal. Beragamnya jenis sepatu futsal yang ada di pasaran saat
ini membuat paravendor tersebut bersaing guna merebut hati konsumen.
Latar belakang Adidas sebagai salah satu vendor olahraga terkemuka di dunia tidak
ketinggalan dalam menghasilkan produk sepatu futsal yang memiliki
desain yang menarik dan berkualitas guna menarik perhatian
konsumen.Adidas terkenal sebagai vendor olahraga yang memiliki
desain dan kualitas yang sangat baik. Dibuktikan dengan banyaknya
atlet dan pesepakbola profesional berkelas dunia yang menggunakan
produk Adidas sebagai perlengkapan olahraga
Dalam periode 2009-2011 terakhir Adidas selalu berada pada
posisiteratas dalam Top Brand Index. Namun, pada 3 tahun tersebut itu
pula pangsa pasar Adidas menunjukkan penurunan persentase pangsa
pasar sedangkan kompetitor utama yaitu Nike terus mengalami
Permasalahan kenaikan presentase pangsa pasar seperti apa yang telah diuraikan di
atas. Mengacu pada temuan masalah tersebut, maka masalah penelitian
yang dirumusukan adalah “ Bagaimana meningkatkan keputusan
pembelian produk sepatu olahraga Adidas dengan kualitas produk dan
desain produk sebagai acuan?”
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu guna mendapatkan pemahaman
Tujuan penelitian yang lebih baik mengenai pengaruh kualitas produk dan desain produk
dan promosi terhadap keputusan pembelian.
 populasi
Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan konsumen sepatu
olahragafutsal Adidas yang berada dan sedang bermain futsal di wilayah
JakartaTimur sebagai populasi penelitian. Jumlah populasi pada
penelitian ini tidak diketahui secara pasti atau infinite karena tidak
tersedianya data pengunjung tempat futsal dan juga tidak pastinya
jumlah pengunjung yang datang pada setiap jamnya dalam menyewa
satu lapangan futsal.

 Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah non-probability sampling dan
purposive sampling. Adapun jumlah sampel yang akan digunakan
Metodologi penelitian
adalah100 sampel atau responden. Dalam pelaksanaan penelitian,
peneliti akan menyebarkan kuesioner langsung kepada calon responden
yaitu konsumen sepatu olahraga futsal Adidas di beberapa tempat di
wilayahJakarta Timur, yaitu Bengkel Futsal Jatiwaringin, Futsal City
RadenInten, Futsal Silma Klender, Zy Futsal Duren Sawit, Palad Futsal
Pulo Gadung.
 Metode Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan
beberapa software pengolah data statistik, yaitu Statistical Product and
Services Solution (SPSS) versi 18. Model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t, uji f, dan analisis
regresia linier berganda.
Hasil Uji Instrumen
 Uji Validitas
Hasil penelitian
Uji validitas dilakukan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen
sesuai dengan apa yang di inginkan. Instrumen yang diuji cobakan
merupakan sebuah kuisioner yang disebarkan kepada 30 (n=30)
responden di luar sampel asli. Instrumen dinyatakan valid apabila
nilai r hitung atau Pearson Correlation memiliki nilai lebih tinggi
dibandingkan nilai r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 (5%) yaitu
sebesar 0,361. Berdasarkan hasil ujivaliditas, dapat disimpulkan
bahwa semua pernyataan instrumen dinyatakan valid untuk
mengukur variabel kualitas produk, desain produk, dan keputusan
pembelian karena diperoleh nilai r hitung lebih besar dari nilai r
tabel (0,361).
 Uji Reliabilitas
Dalam Uji Reliabilitas ini Peneliti menggunakan nilai korelasi
Cronbach Alpha yang dibantu dengan software SPSS 18
dengankriteria pengujian sebagai berikut:1)
Jika cronbach alpha > 0,600 maka variabel dikatakan reliabel atau
handal2) Jika cronbach alpha < 0,600 maka variabel dikatakan tidak
reliable atau tidak handal berdasarkan hasil uji reliabilitas, didapat
nilai korelasi Cronbach Alpha pada variabel kualitas produk (0,868),
desain produk(0,878), dan keputusan pembelian (0,824). Oleh
karena ketigainstrument tersebut memiliki nilai Cronbach Alpha
lebih dari 0,6, maka dinyatakan valid.
 Uji analisis Deskriptif
1) KualitasProduk.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa responden
banyak menjawab pernyataan dengan nilai setuju dan
sangatsetuju sebanyak 42,6% dan 11,3% pada variabel kualitas
produk. Dapat dikatakan bahwa dengan nilai jawabantersebut,
produk sepatu futsal Adidas memiliki kualitas yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2) Desain Produk Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat
bahwa responden setuju bahwa sepatu futsal Adidas memiliki
desain produkyang menarik dibuktikan dengan dominannya nilai
setuju pada ketiga dimensi yang berada pada variabel desain
produk,yakni sebesar 45,5%. Hal tersebut menyatakan bahwa
desainyang dihasilkan oleh produk sepatu futsal Adidas disukai
oleh konsumen.
3) Keputusan Pembelian Dapat dilihat bahwa secara total terlihat
sebanyak 47,4%responden menyatakan setuju. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian konsumen
sepatu futsal Adidas sudah baik.
 Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:Y = a + b1X1 +
b2X2Y = 20,451 + 0,671X1 + 0,490X2Persamaan regresi ini dapat
diartikan sebagai berikut :
1) Konstanta sebesar 20,451; artinya jika kualitas produk (X1)dan
desain produk (X2) nilainya sama dengan 0, maka keputusan
pembelian (Y) nilainya adalah 20,451.
2) Koefisien regresi kualitas produk (X1) sebesar 0,671; artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan kualitas produk
mengalami kenaikan 1 poin, maka keputusan pembelian (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar 0, 671.Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara kualitas produk
dengan keputusan pembelian, semakin baik kualitas produk
maka semakin meningkat keputusan pembelian.
3) Koefisien regresi desain produk (X2) sebesar 0, 490; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan desain produk
mengalami kenaikan 1 poin, maka keputusan pembelian (Y)akan
mengalami peningkatan sebesar 0, 490. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara desain produk dengan
keputusan pembelian, semakin baik desain produk maka
semakin meningkat keputusan pembelian.
1. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
Kesimpulan
pembelian konsumen sepatu futsal Adidas. Persentase sumbangan
pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah sebesar
10,7%. Sedangkan sisanya sebesar 89,3% dipengaruhi atau dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
2. Desain produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen sepatu futsal Adidas. Persentase sumbangan pengaruh desain
produk terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 7,5%.Sedangkan
sisanya sebesar 92,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini
3. Kualitas produk dan desain produk secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal Adidas
4. Persentase sumbangan pengaruh variabel independen (kualitas
produk dan desain produk) terhadap variabel dependen (keputusan
pembelian) sebesar17,6%. Sedangkan sisanya yakni 82,4%dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
JURNAL 4

Nama jurnal Jurnal manajemen akuntansi dan keuangan

Judul Pengaruh motivasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

Tahun 2013

Penulis Yenni mangoting dan arja sadjiarto

Volume dan halaman Vol 15, hal 106-116.

Subjek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang pribadi yang memiliki
Subjek penelitian
usaha mikro, kecil menengah di Surabaya.
 Meningkatkan Efisiensi Keuangan: Penelitian mungkin bertujuan
untuk menemukan cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan keuangan dalam organisasi.
Tujuan penelitian
 Peningkatan Pengambilan Keputusan: Tujuan penelitian dapat
melibatkan pengembangan model atau alat analisis untuk
membantu manajer membuat keputusan keuangan yang lebih baik.
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data
Metodologi penelitian penelitian diperoleh dari sumber data primer yaitu data dari subjek
penelitian dalam bentuk hasil kuisoner yang dibagikan secara langsung
kepada responden kuisioner.
Model yang dipakai daalam penelitian ini adalah model analisis regresi
Model penelitian berganda yang digunakan untuk melihat suatu variabel dependen dan
lebih dari satu variabel independen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah terkait dengan
Variable penelitian kepatuhan. Yang dijabarkan dalam 6 pernyataan yaitu : a) Y1 adalah
mengenai kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) , b)Y 2
adalah mengenai kewajiban menyetor PPh Pasal25, c) Y 3 adalah
kewajiban menyetor SPT tahunan untuk orang pribadi, d) Y 4 adalah
NPWP usahasama dengan NPWP pribadi, e) Y 5 adalah melaporkan
SPT PPh Pasal25, dan f)Y 6 terkait kewajiban melaporkan SPT
tahunan untuk wajib pajak
Indikator dalam penelitian ini yaitu: 1) commitment (X1) adalah
tingkat saat wajib pajak secara sadar berkeinginan atas kehendaknya
sendiri untuk merasa terlibatkan dengan misi otoritas pajak
sebagairegulator, 2) capitulation (X2) adalah menggambarkan individu
yang menerima berbagai aturan yang diterapkan ke- padanya oleh
Indicator otoritas pajak tanpa harus merasa terlibat dengan otoritas pajak., 3)
Resistance (X3)adalah suatu perlawanan terbuka terhadap otori-tas
pajak., 4) disengagement(X4) adalah melibat-kan keterpisahan
psikologis dariotoritas pajak,dan 5) game playing (X5) mewakili
perilaku yanglebihimajinatif dan praktek untuk menghindar dari
ketentuan dengan cara “memainkan aturan”.
Berdasarkan uji statistik dan pembahasan dalam penelitian ini,maka
postur motivasi berupa variable commitment, capitulation, resistance
dan disengagement secara parsial tidak mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak.
Variabel game playing secara parsial mempengaruhi kepatuhan wajib
pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak. Faktor
postur motivasi secara simultan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
Hasil penelitian orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak. Hal ini berarti
wajib pajak mempunyai motivasi yaitu berkomitmen untuk
melaksanakan kewajiban pajak dan mentaati peraturan perpajakanyang
berlaku, tetapi pada saat wajib pajak kemudian melihat besaran pajak
yang harus dibayar, maka akan muncul perlawanan terbukaterhadap
otoritas pajak (resistance), dan timbul ketidak cocokan denganotoritas
pajak dan ketidak pedulian ( disengagement ) dan muncul keinginan
untuk melakukan perencanaan pajak (game playing ).
JURNAL 5

Nama jurnal Jurnal strategi operasi untuk barang dan jasa

Analisa pengembangan strategi operasional demi mencapai


keunggulan kompetitif pada PT. Mahakam Mandiri Makmur
Judul

Tahun 2016

Penulis Johan Nathaniel soedjono dan Ratih indriyani

Volume dan halaman Vol 4, No. 2, Hal. 164-173

PT. Mahakam Mandiri Makmur adalah salah satu perusahaan yang


bergerak di bidang jasa moulding kayu dengan sasaran pasar utama
mancanegara. Gudang tempat pengerjaan jasa dari perusahaan ini
terletak di Kompleks Pergudangan Mutiara, Jl. Margomulyo Indah
Blok G no. 14, Surabaya Perusahaan ini terdiri dari tiga divisi, yaitu
divisi keuangan, divisi pemasaran, dan divisi produksi. Tugas utama
dari bagian operasional adalah menghasilkan barang dan menyediakan
jasa. Dengan kata lain, operasional adalah mesin yang menciptakan
kemakmuran bagi perusahaan dan mendukung ekonomi global.
Sehingga perusahaan perlu untuk menaruh perhatian yang besar pada
Latar belakang
operasional dan memberikan operasional peran yang strategis. Strategi
operasional adalah pendekatan yang konsisten pada strategi organisasi
dan digunakan sebagai alat untuk mengatur fungsi operasional
perusahaan dan dapat memberi pengaruh besar pada kompetitif
perusahaan jika diatur dengan baik. Surabaya memiliki usaha di
bidang jasa yaitu jasa moulding kayu. Perusahaan jasa moulding kayu
adalah perusahaan yang melayani pembuatan bahan bangunan yang
berbahan dasar kayu bagi pelanggannya. Bahan dasar kayu yang
digunakan adalah kayu yang masih berbentuk batang, yang disebut
juga sebagai kayu gelondongan. Penyediaan bahan kayu yang akan
dikerjakan bervariasi, ada yang bahan baku disediakan oleh pelanggan,
ada pula yang bahan baku disediakan sendiri oleh perusahaan jasa.
Perusahaan asing yang saat ini menjadi pelanggannya berasal dari
Korea Selatan PT Mahakam Mandiri Makmur memiliki masalah
Masalah operasional/produksi berupa kurangnya kapasitas penampungan
gudang. sehingga perusahaan harus menyewa gudang di sebelahnya
untuk menampung bahan baku
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada PT Mahakam
Mandiri Makmur di bidang operasional dikarenakan sebagian besar
aktivitas perusahaan ini merupakan aktivitas di bagian operasional.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kegiatan
operasional pada PT Mahakam Mandiri Makmur dan menyusun
strategi operasional yang tepat bagi PT Mahakam Mandiri Makmur
dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif Metode
pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
wawancara semiterstruktur Hal ini dilakukan agar peneliti dapat
mengembangkan pertanyaan yang ditanyakan kepada informan.
Sehingga peneliti dapat memperoleh informasi yang lebih jelas dan
Metode penelitian
mendalam mengenai permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan
Teknik pemilihan narasumber yang digunakan adalah purposive
sampling Di mana peneliti akan melakukan wawancara kepada
beberapa narasumber/informan yang telah ditentukan oleh peneliti Uji
Validitas dan Reliabilitas yaitu metode
JURNAL 6

Nama jurnal Jurnal manajemen industri kecil menengah

Model peningkatan kinerja operasional melalui praktek-praktek


Judul manajemen kualitas pada industry kecil menengah di kota
semarang

Tahun 2015

Penulis Marno Nugroho

Volume dan halaman Vol .2. No 1

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang


Subjek penelitian tergolong dalam Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota
Semarang.
Untuk menguji pengaruh antara independen variabel, dependen
Tujuan penelitian
variabel, dan budaya kualitas digunakan uji regresi interaksi
Adapun metode dan teknik penelitian yang digunakan adalah
penggabungan antara studi literatur, observasi responden,
metodewawancara dengan manajemen perusahaanmsecara
Metode penelitian
terstruktur dan wawancara mendalam (indeep interview), yang
diharapkan dapat memperoleh informasi dari responden secara
lengkap.
Analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis kualitatif
dan kuantitatif. Analisis kualitatif dimaksudkan untuk mengkaji
berbagai variabel penelitian untuk mendapatkan informasi yang
Hasil penelitian komprehensif tentang praktekpraktek manajemen kualitas, kinerja
operasional dan budaya organisasi pada IKM di Kota Semarang
melalui deep interview dengan pimpinan atau manajer perusahaan.
Analisis kuantitatif dimaksudkan untukmengetahui hubungan antar
variabel dalam model penelitian. Adapun analisis yang digunakan
adalah faktor analisis, regresi danregresi interaksi. Faktor analisis
digunakan untuk mengetahui validitas masing-masing indikator
terhadap variabelnya. Analisis regresi untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen dalam praktek-praktek
manajemen kualitas terhadap kinerja operasional. Sementara
analisis regresi interaksi dimaksudkan untuk mengetahui peran
variabel moderating (budaya kualitas) dalam hubungan antara
praktek-praktek manajemen kualitas dengan kinerja operasional

Makna atau arti kualitas dalam dunia industri atau komersial


didasarkan pada tujuandasar dalam mencapai kesuksesan dalam
memperoleh profit kaitannya dengan produk atau jasa yang
diberikan kepada konsumen. Manajemen kualitas didefinisikan
sebagai pengorganisasian yang sistematik untuk menjamin
pelaksanaan tugas secara efisien kaitannya dengan pencapaian
tujuan organisasi (Taylor dan Person, 1994). Sementara total
quality management merupakan sistem yang dimanaj untuk
mencapai kualitas total. Dalam pendekatan praktis, definisi
KAJIAN PUSTAKA
kualitasyang dikembangkan dalam dalam industri manufaktur dan
a. Praktek Manajemen
jasa dikembangkan beberapa definisi seperti: fitness for use,
Kualitas
conformance to requirement, right the first time, dan zero defect.
Pada tataran praktis baik pada industry manufaktur maupun jasa,
definisi kualitas sangat dipengaruhi oleh core business yang
dilakukan.
a. Federal Express mendefinisikan kualitas sebagai kinerja standar
yang diharapkan oleh konsumen.
b. The General Service Administration (GSA) mendefinisikan
kualitas dengan memenuhi kebutuhan konsumen pertama kali
dansetiap waktu.
c. Boeing mendefinisikan kualitas: memberikan konsumen dengan
produk dan jasa yang konsisten sesuai dengan kebutuhan dan
harapan mereka

Manajemen kualitas bertujuan untuk meningkatkan kepuasan


konsumen, baik konsumen internal maupun konsumen eksternal.
Yang dimaksud konsumen internal yaitu karyawan itu sendiri,
sedangkan konsumen eksternal yaitu pelanggan atau pembeli dari
produks perusahaan. Untuk mencapai peningkatan manajemen
KAJIAN PUSTAKA
kualitas maka diperlukan peningkatan dan pendekatan pengelolaan
b. Manajemen Kualitas
terhadap manajemen kualitas tersebut. Evolusi dari manajemen
kualitas telah mencapai titik dimana kualitas dipandang sebagai
basis persaingan. Perspektif ini menekankan bahwa kualitas
memiliki makna yang luas mulai dari proses produksi sampai pada
seluruh fungsi bisnis yang memiliki implikasi untuk manajemen
Budaya kualitas merupakan salah satu kendala yang paling besar
yang dialami oleh organisasi dalam mengimplementasikan kualitas
total. Konsep budaya kualitas tidak bisa lepas dari konsep budaya
orgasisasi, dalam konsep budaya kualitas melibatkan karyawan
danseluruh aspek pencapaian dan implementasi, salah satu yang
KAJIAN PUSTAKA melibatkan karyawan yaitu dengan melakukan training kepada
c. Budaya Kualitas karyawan untuk menjamin keterempilan karyawan demi
pencapaian tujuan organinasi. Organisasi yang memiliki masalah
dalam budaya, maka nilainilai konsumen bukan merupakan bagian
dari budaya perusahaan. Budaya organisasi terdiri dari lingkungan
bisnis, nilai-nilai organisasi, model peran budaya, dan ritual
organisasi

manufaktur, khususnya di Indonesia sebagai salah satu negara di


Kesimpulan Asia Tenggara yang merupakan tujuan kegiatan industri pada
masa-masa mendatang, mengingat wilayah ini disebut sebagai a
cheaper production house dimana 70% dari kegiatan industri akan
difokuskan di wilayah Asia Tenggara. Salah satu kendala paling
besar yang dialami oleh organisasi dalam mengimplementasikan
kualitas total adalah halangan budaya. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh perusahaan manufaktur di Kota Semarang yang
secara umum memiliki komitmen terhadap keunggulan bersaing
melalui peningatan pengelolaan kualitas. Hasil analisis
menunjukkan bahwa Manajemen kualitas berpengaruh baik
secaralangsung maupun dimoderasi oleh budaya kualitas pada
IKM di Semarang namun secara parsial dapat dianalisis sebagian
dimensi dari manajemen kualitas dan budaya kualitas gagal
mempengaruhi kinerja operasional.
JURNAL 7

Nama jurnal Jurnal manajemen proyek berbasis web

Judul Pengembangan system aplikasi manajemen proyek berbasis web

Tahun 2017

Penulis Ardian riftha dhuha, Fajar pradana, Bayu priyambadha

Volume dan halaman Vol 1, No.11, Nov 2017, Him 1376-1375

PT. Swsatu hari Graha (Air Indonesia Grup) merupakan sebuah


perusahaan di bidang manufaktur dan jasa konstrukya. Terdapat
permasalahan yang terjadi pada proses manajemen proyek saat ini,
diantar sebuahya adalah perlunya alat bantu dalam memudahkan
proses perencanaan kegiatan sebuah dan biasya proyek, alat
untuk mengontrol keketidaksesuaian sebuah rencana dan kenyataan
prokek, alat yang dapat mengkaitkan jumlah penggunaandokumen
Latar belakang laporanyang harus terisi, serta memberikan data proyek secara waktu
nyata. Penelitian ini dibangun dengan menggunakan model
pengembang sebuah perangkat pada akun tidak bernama semua,
metode pemrograman yang digunakan berbasis obyek berorientasi
program menyenangkan dan menganut konsep model melihat
kontroleh, selain itu terdapat menepuk metode utama yang digunakan
sebuah dalam perencanaan kegiat sebuah metode, tujuannya untuk
membantu penyusunan kegiatan dan penjadwalan proyek
 Meningkatkan Efisiensi: Tujuan utama dari proyek ini adalah
untuk meningkatkan efisiensi dalam manajemen proyek. Dengan
Tujuan penelitian
menggunakan platform berbasis web, tim proyek dapat
berkolaborasi secara lebih efisien, mengurangi kebutuhan akan
komunikasi manual, dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.
 Aksesibilitas: Penelitian ini bertujuan untuk membuat informasi
proyek lebih mudah diakses oleh semua anggota tim, terlepas dari
lokasi geografis mereka. Dengan demikian, proyek dapat dikelola
dengan lebih baik oleh tim yang tersebar di berbagai tempat.
 Pemantauan Real-time: Platform berbasis web memungkinkan
pemantauan proyek secara real-time. Tujuannya adalah agar
manajer proyek dapat mengidentifikasi masalah atau keterlambatan
dengan cepat dan mengambil tindakan yang diperlukan.
 Kolaborasi Tim: Proyek ini bertujuan untuk memfasilitasi
kolaborasi tim yang lebih baik. Anggota tim dapat berbagi
informasi, dokumen, dan pembaruan proyek dengan mudah, yang
dapat meningkatkan produktivitas dan koordinasi.
 Pengelolaan Risiko: Melalui penelitian ini, tujuan dapat mencakup
pengembangan metode untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
mengelola risiko proyek secara lebih efektif, sehingga proyek
dapat diselesaikan sesuai dengan anggaran dan waktu yang
ditetapkan.
 Survei dan Kuesioner: Anda dapat menggunakan survei atau
kuesioner untuk mengumpulkan data dari anggota tim proyek atau
pemangku kepentingan terkait. Ini dapat digunakan untuk
mengukur kepuasan tim, persepsi terhadap manajemen proyek
berbasis web, atau untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin
timbul.
Metode penelitian
 Wawancara: Wawancara dengan anggota tim proyek, manajer
proyek, atau pemangku kepentingan dapat memberikan wawasan
mendalam tentang pengalaman mereka dalam menggunakan sistem
manajemen proyek berbasis web. Wawancara dapat digunakan
untuk mendalami pemahaman tentang tantangan, manfaat, dan
kebutuhan yang terkait dengan platform tersebut.
 Analisis Dokumen: Anda dapat menganalisis dokumen proyek
seperti laporan progres, anggaran, jadwal, dan catatan pertemuan
untuk memahami bagaimana platform berbasis web digunakan
dalam manajemen proyek dan dampaknya.
 Pengamatan: Observasi langsung terhadap tim proyek saat mereka
menggunakan sistem manajemen proyek berbasis web dapat
memberikan wawasan tentang bagaimana platform tersebut
digunakan dalam konteks nyata.
 Analisis Statistik: Untuk data yang dikumpulkan melalui survei
atau kuesioner, Anda dapat menggunakan analisis statistik untuk
mengidentifikasi pola, korelasi, atau tren yang relevan.
 Studi Literatur: Melakukan tinjauan literatur adalah langkah awal
yang penting dalam penelitian manajemen proyek berbasis web.
Ini membantu Anda memahami kerangka kerja konseptual, teori,
dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik Anda.
 Penggunaan Platform Berbasis Web: Variabel ini mengukur sejauh
mana organisasi atau tim proyek menggunakan platform berbasis
web dalam manajemen proyek mereka. Ini bisa berupa pengukuran
frekuensi penggunaan atau tingkat adopsi.
 Efisiensi Proyek: Variabel ini dapat mencakup pengukuran seperti
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, penggunaan
sumber daya, dan pengurangan keterlambatan.
Variable penelitian  Kepuasan Tim: Ini mencakup kepuasan anggota tim terhadap
platform berbasis web yang digunakan dalam manajemen proyek.
Ini dapat diukur melalui survei atau kuesioner.
 Kualitas Kolaborasi: Variabel ini mencakup sejauh mana platform
berbasis web meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antara
anggota tim atau pemangku kepentingan.
 Keselamatan Data: Ini mengukur sejauh mana data proyek
dilindungi dan aman dalam platform berbasis web yang digunakan.
Manajemen proyek berbasis web adalah pendekatan yang
menggunakan teknologi berbasis web untuk meningkatkan efisiensi,
kolaborasi, dan aksesibilitas dalam mengelola proyek. Penelitian
dalam bidang ini melibatkan berbagai metode penelitian, termasuk
studi kasus, survei, wawancara, dan analisis dokumen. Variabel
Kesimpulan penelitian mencakup penggunaan platform, efisiensi proyek, kepuasan
tim, kualitas kolaborasi, keselamatan data, pengelolaan risiko, biaya,
integrasi, kemudahan penggunaan, dan dampak lingkungan.
Manajemen proyek berbasis web dapat memberikan manfaat
signifikan dalam meningkatkan cara proyek dikelola dan efisiensi
organisasi.
JURNAL 8

Nama jurnal Jurnal manajemen teori dan terapan tahun 12. No 1.

Judul Konsep dan tantangan dalam implementasi talent management

Tahun 2019

Penulis Ahmad saomin ali

Volume dan halaman Vol 10. Hal 129-134

mengetahui bagaimana kelompok pemangku kepentingan (Professional


SDM, Senior eksekutif, Line Manajer) dan peserta Talent Management
Tujuan penelitian
dalam memahami konsep TM dan mengetahui bagaimana praktik dan
tantangan dalam menjalankan TM di PT Unilever Indonesia Tbk.
Banyak perusahaan yang mengatakan bahwa karyawan adalah asset
paling berharga bagi perusahaan, tapi faktanya tidak banyak perusahaan
yang sungguh-sungguh menilai orang-orang yang terdapat dalam
organisasi sebagai asset terpenting mereka yang mampu memberi
pengaruh terbesar dalam kelangsungan sebuah organisasi Kenyataan
tersebut menjadikan strategi dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia
(SDM) sebagai salah satu hal penting, dan perlu dirancang sebaik
mungkin sehingga mampu menciptakan para pelaku bisnis yang
Hasil review kompeten serta dapat bertahan dalam organisasi. Komitmen dan dasar
bekerja sebuah perusahaan akan tercermin dari budaya perusahaan itu
sendiri Webber dan Tabra (2012) telah merangkum tujuh dimensi
budaya organisasi, yaitu pendekatan organisasi untuk inovasi dan
aktivitas, pendekatan untuk manajer pengambilan risiko, saling
ketergantungan lateral, kontak manajemen puncak dan dukungan
bawahan, budaya otonomi dan pengambilan keputusan, orientasi
organisasi untuk kinerja, dan orientasi menuju penghargaan. Budaya
organisasi memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan sebuah
organisasi serta mampu membentuk perilaku dan kinerja dalam
organisasi (Idowu, 2017). Fey dan Denison (2003) menyatakan bahwa
budaya organisasi mempengaruhi banyak aspek kinerja organisasi,
diantaranya yaitu kinerja keuangan, inovasi, kepuasan pelanggan dan
karyawan. Lee dan Yu (2004) mengatakan bahwa kekuatan budaya
organisasi akan menjadi sumber keunggulan kompetitif dan berdampak
pada kinerja organisasi. Divakaran (2012) menyatakan budaya yang
kuat, merek dan proporsi nilai karyawan sangat penting untuk menarik
dan mempertahankan karyawan bertalenta dalam perusahaan, dengan
perekrutan yang lebih efektif, tingkat kepuasan karyawan lebih tinggi
dan lebih terlibat, sehingga tingkat karyawan meninggalkan perusahaan
lebih rendah dan kontrol upah yang lebih baik.
Abstrak manajemen teori dan terapan adalah ringkasan singkat yang
mencakup konsep dan penerapan teori manajemen dalam konteks dunia
bisnis. Ini mencakup prinsip-prinsip manajemen yang bersifat umum
serta cara-cara menerapkannya dalam situasi nyata. Beberapa poin yang
mungkin termasuk dalam abstrak ini adalah:
 Teori Manajemen: Abstrak akan mencakup tinjauan singkat tentang
berbagai teori manajemen, seperti manajemen ilmiah, manajemen
klasik, manajemen kontemporer, dan teori-teori lainnya yang telah
berkembang sepanjang sejarah.
Abstrak
 Prinsip-Prinsip Manajemen: Ini akan merinci prinsip-prinsip umum
dalam manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, dan evaluasi, yang membentuk dasar
manajemen efektif.
 Penerapan Prinsip-Prinsip Manajemen: Abstrak juga akan
membahas bagaimana prinsip-prinsip manajemen tersebut
diterapkan dalam berbagai situasi bisnis, termasuk pengelolaan
sumber daya manusia, strategi perusahaan, inovasi, dan
pengambilan keputusan.
Latar belakang Latar belakang manajemen teori mencerminkan perubahan konstan
dalam pemikiran dan praktik manajemen sepanjang sejarah, dengan
fokus pada meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya saing
organisasi. Konsep dan teori manajemen terus berkembang sesuai
dengan perubahan lingkungan bisnis dan tuntutan pasar.
 Dasar Konseptual: Manajemen teori memberikan dasar konseptual
yang kokoh tentang bagaimana mengelola organisasi. Ini mencakup
prinsip-prinsip dan konsep yang membantu manajer memahami
dinamika organisasi.
 Alat Perencanaan: Teori manajemen menyediakan alat-alat
perencanaan seperti analisis SWOT, perencanaan strategis, dan
Kekuatan
manajemen risiko yang membantu perusahaan merencanakan
langkah-langkahnya.
 Efisiensi dan Efektivitas: Manajemen teori membantu organisasi
mencapai efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan efektivitas
dalam mencapai tujuan. Ini membantu organisasi beroperasi secara
lebih efisien.
 Terlalu Fokus pada Struktur: Beberapa teori manajemen terlalu
fokus pada struktur organisasi dan prosedur formal, sehingga
mungkin mengabaikan aspek-aspek budaya dan dinamika sosial di
dalam organisasi.
 Tidak Selalu Responsif Terhadap Perubahan Cepat: Manajemen
kelemahan teori sering kali bergerak lebih lambat daripada perubahan dalam
lingkungan bisnis yang cepat. Hal ini dapat membuat beberapa teori
menjadi ketinggalan.
 Terlalu Teoritis: Beberapa teori manajemen dapat menjadi terlalu
teoritis dan kurang praktis. Menerapkan konsep-konsep ini dalam
situasi bisnis yang berubah-ubah mungkin menjadi sulit.
JURNAL 9

Nama jurnal Jurnal manajemen layanan informasi system

Pemanfaatan google maps API untuk pembangunan system informasi


Judul
manajemen bantuan logistic pasca bencana alam berbasis web selular

Tahun 2016

Penulis Faya mahdia dan Fiftin Noviyanto

Volume dan halaman Jilid 1 No 1

Indonesia terletak pada pertemuan lempeng tektonik aktif, jalur


pegunungan aktif, dan kawasan pedalaman tropis,sehingga menjadikan
sebagian wilayahnya rawan terhadap bencanaalam. Jumlah korban
bencana tergolong sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara
lain. Selamanya ini proses pendistribusian bantuan dari pemerintah
seringkali kurang merata, dan persebaran posko sering kali menumpuk
pada titik tertentu, sedangkan masih banyak korban yang tidak
mendapatkan bantuan. Penyebab kurang meratanya bantuan antara lain
kurang merata informasi lokasi korban, dan belum memiliki sistem
Abstrak pendataan kebutuhan untuk para korban, sehingga dapat mempermudah
petugas bencana alam maupun masyarakat untuk mengetahui lokasi dan
kebutuhan korban. Subyek penelitian adalah pemanfaatan Google Maps
API untuk pembangunan sistem informasi manajemen bantuan logistik
pasca bencana alam berbasis mobile web. Metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan pengamatan kebutuhan logistik terhadap kasus
beberapa bencana alam yang terjadi dan studi pustaka. Analisis
dilakukan untuk menentukan spesifikasi sistem informasi manajemen
bantuan logistik agar sesuai kebutuhan. Sistem implementasi
memanfaatkan kerangka CodeIgniter, Google Maps API dan JavaScript.
Sistem Yang Dihasilkan diuji dengan dua metode, yaitu Black Box Test
dan Alpha Test. Hasil dari penelitian bantuan ini adalah sebuah aplikasi
sistem informasi manajemen logistik pasca bencana alam berbasis
seluler web yang dapat memberikan informasi jarak, rute jalan,penunjuk
arah jalan, dan informasi tentang lokasi posko bencana alam.Sistem ini
sangat membantu pengguna untuk mengurangi bantuan logistik dan
meningkatkan efektifitas pemberian bantuan yang tepat sasaran. Hasil
pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen
bantuan logistik pasca bencana alam ini layak dan dapat digunakan
Indonesia terletak pada wilayah yang rawan terhadap bencana alam.
Instansi pemerintah di Indonesia yang bertanggung jawab adalah Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Untuk proses
penanggulangan pasca bencana alam meliputi penanganan pengungsi
dan pendistribusian logistik bantuan bencana alam. Oleh kurang
meratanya pendistribusian bantuan ke berbagai posko-posko bencana
alam. Penyebab kurang meratanya distribusi bantuan disebabkan karena
terbatasnya informasi mengenai lokasi korban, jumlah korban, dan
belum adanya sistem yang dibutuhkan untuk pendataan korban bencana
alam. Oleh karena itu, diperlukan sistem pendataan bantuan logistik dan
Latar belakang
informasi lokasi posko tersebut. Sistem hal tersebut dapat diakses
melalui perangkat mobile smartphone yang telah dilengkapi oleh GPS
(Global Positioning System) dan memanfaatkan pula layanan dari
Google Maps sehingga dapat mengetahui koordinat letak posko, yaitu
berupa data lintang dan bujur. Tujuan dibentuknya sistem ini adalah
untuk memenuhi pendistribusian bantuan bencana alam ke posko-posko,
mempermudah pemerintah, instansi maupun masyarakat yang ingin
memberikan bantuan,,lokasi posko dan jarak posko yang ditempuh
sehingga bantuan bencana alam ke posko-posko dapat disalurkan secara
merata
Penelitian Pembuatan Sistem
Metodologi penelitian
Pengumpulan Data

Analisis Kebutuhan Sistem

Peranan Sistem, terbagi menjadi dua :


1. Perancangan Proses menggunakan diagram use case dan diagram
aktivitas untukmenggambarkan proses yang dapat dilakukan oleh
pengunjung, petugas dan admin.
2. Perancangan Database menggambarkan hubungan antar objek dan
kelas dalam sistem tersebut yang akan dijadikan database menggunakan
diagram kelas.
Peranan Antarmuka (antarmuka)Perancangan antarmuka (user interface)
meliputi struktur menu, input dan output pada halaman-halaman untuk
bagian pengunjung, petugas dan admin agar nyaman digunakan.
Implementasi Sistem ini diimplementasikan dengan bahasa
pemrograman PHP yang berbasis Framework CodeIgniter. Penggunaan
framework CSS Bootstrap twitter untuk memperindah tampilan sistem
dan untuk tampilan web seluler. Google Maps berfungsi sebagai
penyedia layanan peta dinamis yang digunakan untuk menampilkan
informasi lokasi dan rute jalan berdasarkan data yangtersimpan.
PengujianTahap pengujian terdiri dari dua macam :
1. Pengujian Uji Black Box
2. Pengujian Uji Alpha
 Peningkatan efisiensi operasional dalam pengelolaan sistem
informasi.
 Evaluasi dampak implementasi manajemen layanan IT (ITSM)
terhadap produktivitas perusahaan.
Hasil penelitian
 Perbandingan antara berbagai kerangka kerja manajemen layanan
seperti ITIL, COBIT, atau TOGAF.
 Analisis risiko yang terkait dengan keamanan data dan kebijakan
perlindungan data.
 Studi tentang adopsi teknologi terbaru dalam manajemen layanan
sistem informasi.
 Evaluasi kepuasan pelanggan terkait dengan layanan TI yang
disediakan.
bahwa efektifnya pengelolaan sistem informasi sangat penting untuk
mendukung operasi bisnis yang sukses. Ini melibatkan implementasi
kerangka kerja seperti ITIL atau COBIT, pemahaman yang baik
terhadap risiko dan kebijakan keamanan data, serta adopsi teknologi
Kesimpulan
terbaru. Evaluasi kepuasan pelanggan juga menjadi faktor penting
dalam menilai kualitas layanan TI. Dengan pengelolaan yang baik,
sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya
saing perusahaan.
JURNAL 10

Nama jurnal Jurnal manajemen dan pelayanan farmasi

Analisis kinerja dan pemetaan strategi instalasi farmasi menggunakan


Judul
Balanced Scorecard

Tahun 2015

Penulis Amanda marselin, Satibi, P. E. Wardani

Volume dan halaman Vol. 5, No.3

Instalasi farmasi rumah sakit (IFRS) X kulon progo, Yogyakarta,


Subjek penelitian
Indonesia.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja instalasi
Tujuan penelitian farmasi menggunakan balanced scorecard serta menyusun peta strategi
yang paling sesuai untuk pengembangan instalasi farmasi.
Balanced scorecard adalah suatu teknik yang banyak digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan. Alat ini juga memastikan bahwa semua
program senantiasa hadir dan dikembangkan untuk menopang
pencapaian visi dan misi organisasiatau komunitas (Rangkuti, 2011).
Peta strategi memberikan gambaran tunggal bagaimana tujuan dalam
empat perspektif balanced scorecard terintegrasi dan dikombinasi untuk
menjelaskanstrategi. (Kaplan dan Norton, 2004). Instalasi farmasi
rumah sakit (IFRS) “X” merupakan salah satu unit penunjang pelayanan
Pendahuluan
di Rumah Sakit (RS) “X” Kulon Progo,Yogyakarta, Indonesia.
Penelitian mengukur kinerja IFRS “X” melalui empat perspektif dalam
balanced scorecard, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Hasil pengukuran kinerja
dengan balanced scorecard dikombinasikan dengan analisis strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats (SWOT) sebagai dasar untuk
menyusun peta strategiyang paling sesuai bagi pengembangan IF
RS “X”.
Penelitian termasuk jenis penelitian noneksperimental denganrancangan
deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan metoderetrospektif dan
prospektif. Metode retrospektif digunakan untuk melihat data laporan
keuangan tahunan IFRS “X” Kulon Progo periode Oktober 2014 sampai
Januari 2015. Metode prospektif digunakan untuk data dengan
kuesioner, wawancara mendalam, dan pengamatan langsung.
Balanced Scorecard
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan empat
perspektif dalam balanced scorecard , yaitu perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan,
dan perspektif keuangan. Pengukuran kinerjadari perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran menggunakan data keuangan, data
kepegawaian, pelatihan, sistem informasi, dan kuesioner yang dibagikan
kepada seluruh karyawan di instalasifarmasi. Perspektif proses bisnis
internal diukur melalui indicator dispensing time, ketersediaan obat,
Metode penelitian
kepatuhan formularium, persentase stok mati, serta persentase
perbekalan farmasi Expired date dan rusak. Pengukuran indikator
keterjaringan pelanggan dan pertumbuhan pelanggan menggunakan data
arsip jumlah pelanggan periode 2014-Januari 2015. Indikator inventory
turn over ratio (ITOR) dan pertumbuhan pendapatan pada perspektif
keuanganmenggunakan data pendapatan instalasi farmasi pada
periodeOktober 2014- Januari 2015, dan data persediaan instalasi
farmasi pada periode 2013-2014.
Analisis SWOT.
Subjek untuk analisis kondisi internal dan eksternal samadengan subjek
penelitian untuk penilaian kinerja dengan balanced scorecard Selain itu,
ditambahkan juga direktur, dokter, perawat, supplier, pesaing, kondisi
ekonomi, sosial budaya, dan regulasi. Hasil pengukuran kinerja
menggunakan balanced scorecard dikombinasikan dengan analisis
SWOT sebagai bahan penyusunan peta strategi IFRS “X”.
Hasil penelitian Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil penilitian menunjukkan
kinerja yang baik pada indikator pertumbuhan pendapatan, kepuasaan
pelanggan, keterjaringan pelanggan, ketersediaan obat, kepatuhan
formularium, presentasi stok mati, presentasi perbekalan farmasi
expired datedan rusak, analisis unit dose dispensing , produktivitas
karyawan, turnover karyawan, kepemimpinan, dan kerja tim. Indikator
yang memerlukan perbaikan kinerja antara lain inventory turn over ratio
(ITOR), dispensing time, kepuasan kerja karyawan, pelatihan karyawan,
budaya organisasi, keselarasan, dan kapabilitas sistem informasi. Posisi
instalasi farmasi berada pada kuadran III matriks SWOT dengan strategi
memperbaiki kelemahan untuk mengambil kesempatan
Hasil analisis dan pemetaan strategi instalasi farmasi menunjukkan
penguatan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pelayanan farmasi sehingga terjadi peningkatan
Kesimpulan
pertumbuhan pelanggan dan pertumbuhan pendapatan. Peningkatan
profit dapat tercapai melalui pertumbuhan pendapatan yang meningkat
dan efisiensi biaya pada perspektif keuangan.
Menggunakan kombinasi metode yang tepat yaitu menggunakan
balance scorecard dan analisa SWOT untuk menentukan kinerja dan
menyusun pemetaan strategi instalasi farmasi. Jurnal ini menampilkan
peta strategi mulai dari input, proses, hingga output yang
Kekuatan
memprioritaskan penguatan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
untuk meningkatkan pelayanan kualitas farmasi sehingga terjadi
peningkatan pertumbuhan pelanggan dan pertumbuhan pendapatan serta
peningkatan profit.
Kurang lengkap dalam menjelaskan mengenai hasil yang diperoleh
Kelemahan dalam pengukuran produktifitas tidak dijelaskan lebih rinci mengenai
input dan output seperti apa yang dilakukan dalam penelitian ini.
JURNAL 11

Nama jurnal Jurnal riset ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi

ANALISIS PERENCANAAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT


Judul
(SCM) PADA PT. SINAR GALESONG PRATAMA

Tahun 2014
Penulis Melva F. Manambing, Petrus Tumade,Jacky S. B. Sumarauw
Volume dan halaman Vol. II No.2 Hal. 1570-1578

Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah PT. Sinar Galesong Pratama Manado
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemilihan
Tujuan penelitian pemasok, perencanaan logistik dan pendistribusian logistik pada PT.
Sinar Galesong Pratama Manado
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatis karena
Metode penelitian metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci
Pada paragraf pertama, penulis menjelaskan tentang sejarah PT.
Sinar Galesong Pratama Manado sebagai subjek penelitian. Dari hasil
wawancara, orderdil dari pabrikan langsung dipesan ke pabrik oleh PT.
Sinar Galesong Pratama cab. Manado melalui PT. Suzuki Indomobil
Sales yaitu ATPM Suzuki di Indonesia. dengan hanya menunjuk kepada
satu agen tersebut, hal ini memiliki kelebihan dalam harga yang
kompetitif, kualitas produk yang asli dan terjamin. sedangkan
Hasil penelitian kelemahannya adalah tidak ada alternatif pemasok lain. untuk
memperoleh dan merencanakan pasokan logistik tersebut ditentukan
oleh kebutuha dan analisis dari direktur seperti direktur operasional,
manajer pemasaran dan sales, serta manajer spare part. Alur logistik
sampai ke konsumen dimulai dari bahan mentah yang dipesan oleh
perusahaan induk misalnya biji besi, biji plastic (bahan dasar plastic),
baja, karet mentah alumunium, kemudian dikirim supplier dimana
supplier mengolah beberapa bahan mentah tersebut menjadi barang
setengah jadi seperti biji besi menjadi mur dan baut- buat, karen mentah
menjadi karet pelapis, dan sebagainya selanjutnya dikirim ke pabrikan
untuk dibuat berbagai bahan seperti suku cadang dan juga mesin-mesin
untuk dijadikan mobil ataupun dijadikan bahan untuk suku cadang yang
akan dikirim ke OEM.
Selanjutnya dari pabrik produk tersebut distiribusikan ke
perusahaan seperti PT. Suzuki Indomobil Sales yang akan dikirimkan ke
dealer ataupun ke konsumen seperti toko-toko suku cadang yang
selanjutnya akan dijual ke konsumen akhir. alur logistik perusahaan
Suzuki mulai dari hulu (upstream) sampai ke hilir (downstream). Untuk
di hulu yaitu supplier tingkat 1 yang merupakan supplier terpenting
Suzuki dimana tingkat 1 mensuplai komponen terbesar dari perusahaan
seperti suspense ataupun roda gigi, selanjutnya turun ke tingkat 2
merupakan supplier yang menyediakan komponen untuk supplier 1
seperti unit pompa, motor elektrik, serta perakitan gigi. Selanjutnya
untuk supplier tingkat 3 yang merupakan penyedia tingkat dua mulai
dari pelapis, perekat dan komponen-komponen mesin. Untuk supplier 1
merupakan perusahaan atau pabrikan yang harus dekat dengan OEM
pabrikan supplier 1 ada di Cina, India serta Indonesia. Selanjutnya dari
supplier 1 atau pabrikan kemudian didistribusikan ke OEM yaitu untuk
Indonesia adalah PT. Suzuki Indomobil Sales sebagai OEM utama di
Indonesia sekaligus supplier utama dan supplier tunggal bagi pihak
dealer di seluruh Indonesia ataupun untuk ekspor ke luar Indonesia.
Selanjutnya dari OEM yaitu PT. Suzuki Indombil Sales kemudian
dikirim ke dealer di daerah melalui logistik pihak ketiga (LPK) (3PLS:
third party logistics) ke dealer seperti di PT. Sinar Galesong Pratama
Manado dan selanjutnya didistribusikan ke konsumen baik konsumen
toko-toko reseler ataupun ke konsumen langsung.
1. Evaluasi Efektivitas Rencana SCM: Penelitian dapat menghasilkan
Kesimpulan kesimpulan tentang sejauh mana rencana SCM yang ada telah
berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan. Ini mencakup penilaian
efisiensi, biaya, dan kualitas pelaksanaan rencana.
2. Identifikasi Tantangan dan Kendala: Kesimpulan dapat
mengidentifikasi kendala utama yang dihadapi dalam implementasi
rencana SCM, seperti keterlambatan dalam pasokan, risiko rantai
pasok, atau koordinasi yang buruk antara mitra dalam rantai pasok.
3. Rekomendasi Perbaikan: Kesimpulan mungkin mencakup
rekomendasi untuk perbaikan dalam perencanaan SCM, seperti
peningkatan integrasi sistem, peningkatan visibilitas rantai pasok,
atau perubahan dalam strategi pasokan.
4. Dampak pada Kinerja Bisnis: Kesimpulan bisa mengevaluasi
bagaimana perencanaan SCM memengaruhi kinerja bisnis secara
keseluruhan, seperti peningkatan kepuasan pelanggan, penurunan
biaya operasional, atau peningkatan keuntungan.
5. Relevansi dengan Perkembangan Terbaru: Kesimpulan dapat
mencerminkan relevansi penelitian terhadap perkembangan terbaru
dalam bidang SCM dan bagaimana hasil penelitian dapat membantu
perusahaan menghadapi tantangan masa depan.
6. Pentingnya Manajemen Rantai Pasok yang Efisien: Kesimpulan
dapat menekankan pentingnya manajemen rantai pasok yang efisien
dan menggarisbawahi bagaimana perencanaan yang baik dapat
menjadi aset berharga bagi perusahaan.
JURNAL 12

Nama jurnal Diponegoro journal of management

Studi pada industri kecil dan menengah makanan olahan khas padang
Judul
sumatera barat.

Tahun 2013

Penulis Desi ariani dan Bambang munas dwiyanto

Volume dan halaman Volume 10, No 2, juli, hal. 132-141

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh


Tujuan penelitian
manajemen rantai pasokan terhadap kinerja perusahaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodekuesioner.
Metode penelitian Kuesioner ini di berikan kepada industri kecildan menengah di kota
padang yang beroperasi dalam pengolahan makanan di padang
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatkan kinerja
perusahaan, perlu adanya strategi supply chain management yang
diterapkan. Semuahipotesis diterima karena nilai signifikansi di bawah
0,05. Hasil koefisien determinasi sebesar 0,318, ini menunjukkan bahwa
Hasil penelitian kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
sebesar 31,8%. Dan darihasil koefisien determinasi menunjukkan nilai
Adjusted Raquare yang dihasilkan oleh variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan kinerja
supply chain management pada perusahaan sebesar 31,8%
 Keragaman Produk: Industri IKM di Padang dikenal dengan
beragamnya produk makanan olahan khas, seperti rendang,
dendeng, sambal, dan keripik. Keragaman produk ini mencerminkan
Kesimpulan warisan budaya dan kuliner yang kaya di daerah tersebut.
 Pemberdayaan Ekonomi Lokal: IKM memberikan peluang ekonomi
yang signifikan bagi penduduk setempat, termasuk para pelaku
usaha kecil dan menengah. Mereka dapat menghasilkan pendapatan
dan menciptakan lapangan kerja di komunitas lokal.
 Kualitas Produk: Produk olahan khas Padang seringkali dikenal
dengan cita rasa dan kualitas yang tinggi. Ini memungkinkan mereka
untuk bersaing di pasar lokal dan nasional.
 Tantangan Keberlanjutan: Meskipun produk olahan khas Padang
populer, industri ini juga menghadapi sejumlah tantangan, termasuk
pengelolaan bahan baku yang berkelanjutan, standar keamanan
pangan, dan regulasi pemerintah yang berubah-ubah.
 Pemasaran dan Ekspansi: Seiring dengan perkembangan teknologi
dan media sosial, pemasaran dan ekspansi produk olahan khas
Padang dapat ditingkatkan dengan berbagai strategi pemasaran yang
lebih modern.
 Kerjasama dan Kolaborasi: Kerjasama dengan pihak-pihak lain,
seperti mitra bisnis dan pemerintah, dapat membantu industri IKM
dalam meningkatkan produksi, distribusi, dan daya saing mereka.

Industri IKM olahan khas Padang adalah bagian integral dari


budaya kuliner Indonesia dan memiliki potensi untuk terus berkembang
seiring dengan permintaan konsumen yang terus tumbuh untuk produk
berkualitas tinggi dan otentik. Bagi pelaku usaha, penting untuk
menghadapi tantangan sambil memanfaatkan peluang pasar yang ada.
 Kekayaan Rasa: Makanan Padang terkenal dengan kekayaan rasa
dan rempah-rempahnya. Ini menciptakan pengalaman kuliner yang
unik dan memikat.
 Ragam Menu: Terdapat beragam hidangan dalam masakan Padang,
Kekuatan mulai dari rendang, sate, gulai, hingga nasi padang. Ini memberi
pelanggan banyak pilihan.
 Tradisi dan Warisan: Masakan Padang adalah bagian dari warisan
budaya Minangkabau, yang mencerminkan tradisi dan sejarah yang
kaya.
 Popularitas Internasional: Masakan Padang telah menyebar ke
berbagai negara dan menjadi populer di seluruh dunia.
 Usaha Warung Keluarga: Banyak warung makan Padang dikelola
secara keluarga, memberikan sentuhan personal dan kehangatan
kepada pelanggan.
 Harga Terjangkau: Makanan Padang seringkali terjangkau, sehingga
dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.
 Konsistensi Rasanya: Warung makan Padang terkenal dengan
konsistensi rasa hidangan mereka, sehingga pelanggan tahu apa
yang bisa diharapkan setiap kali berkunjung.
 Pesaing yang Kuat: Industri kuliner sangat kompetitif, dan banyak
restoran atau warung makan bersaing untuk menarik pelanggan. Ini
bisa menjadi tantangan besar.
 Keterbatasan Dalam Variasi Menu: Meskipun masakan Padang
memiliki beragam hidangan lezat, beberapa orang mungkin merasa
keterbatasan dalam variasi menu yang tersedia di warung makan
Padang.
 Penyajian yang Rumit: Penyajian hidangan Padang memerlukan
keterampilan khusus dan perawatan yang cermat. Ini bisa
memerlukan biaya tambahan dan waktu yang lebih lama.
Kelemahan
 Permasalahan Kesehatan: Beberapa hidangan Padang mungkin
dianggap kurang sehat karena tingginya kandungan minyak dan
garam. Hal ini dapat menjadi kekhawatiran bagi pelanggan yang
peduli akan kesehatan.
 Perubahan Preferensi Konsumen: Preferensi pelanggan dapat
berubah seiring waktu, dan bisnis makanan harus beradaptasi
dengan tren makanan yang berubah-ubah.
 Musiman: Beberapa bahan baku atau rempah-rempah yang
digunakan dalam masakan Padang mungkin musiman, yang dapat
mempengaruhi ketersediaan dan biaya bahan baku.
 Manajemen Warung Makan yang Tidak Efisien: Masakan Padang
memerlukan manajemen yang cermat dalam hal persiapan dan
penyajian. Ketidakefisienan dalam manajemen dapat memengaruhi
produktivitas dan keuntungan.
 Kualitas Bahan Baku: Kualitas bahan baku yang digunakan dalam
masakan Padang sangat penting. Jika bahan baku tidak segar atau
bermutu rendah, itu bisa memengaruhi rasa dan kualitas hidangan.
JURNAL 13

Nama jurnal Jurnal manajemen agribisnis

Strategi peningkatan kualitas produk sayuran segar organik pada CV.


Judul
Golden leaf farm bali

Tahun 2015

Penulis Anom yuarini

Volume dan halaman Volume 3, No 2, hal 93-109.

Peningkatan strata pendidikan, kemampuan daya beli, dan kepedulian


nilai gizi telah menggugah kesadaran konsumen akan pentingnya
kualitas bahan makanan. Hal ini disertai pula dengan pergeseran
paradigma terhadap kepentingan kesehatan dengan mereduksi peran
pupuk dan pestisida kimia dalam bahan makanan yang menimbulkan
Latar belakang
residu atau kontaminasi, khususnya pada sayuran organik yang
berkualitas dan tersedia secara berkelanjutan. Sebagai daerah tujuan
wisata, tingkat kunjungan wisatawan ke Bali meningkat disetiap
tahunnya dan jumlah penduduk asing yang tinggal menetap di Bali juga
semakin meningkat
Bagaimanakah strategi peningkatan kualitas produk sayuran segar
Rumusan masalah
organik?
Tujuan penelitian Merumuskan strategi peningkatan kualitas produk sayuran segar organic
Sayuran merupakan salah satu produk holtikultura. Sayuran
didefinisikan sebagai tanaman atau bagian tanaman yang dapat
Tinjauan umum dikonsumsi sebagai makanan utama, pelengkap, ataupun sekedar
tanaman sayuran sebagai pembangkit selera. Sayur dapat dibedakan berdasarkan tempat
tumbuhnya, kebiasaan tumbuh,dan bentuk yang dikonsumsi.
Berdasarkan tempat tumbuhnya, sayuran dapat tumbuh di dataran
rendah, tinggi,dan sayuran yang dapat tumbuh pada kedua tempat
tersebut. Berdasarkan kebiasaan tumbuhnya,sayuran dapat dibedakan
menjadi sayuran semusim dan tahunan
Konsumen adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk
memenuhi standar kualitas tertentu, dan karenanya akan memberikan
pengaruh pada performansi perusahaan. Kepuasan konsumen adalah
Kepuasan konsumen
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan kinerja produk yang dipikirkan terhadap kinerja hasil
yang diharapkan
Strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan
gabungan dari Stratos atau tentara dan Ego atau pemimpin.Suatu
strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran. Jadi
Kajian strategi
pada dasarnya strategi merupakan alatuntuk mencapai tujuan. Setiap
perusahaan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi
konsumennya.
Penelitian ini merupakan studi kasus di perusahaan agroindustri CV.
GLF yang berlokasi di Jalan Raya Asah Gobleg, Desa Wanagiri,
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng selama 3 bulan yaitu dari
bulan Mei sampai dengan Agustus 2013. Lokasi ini dipilih
menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan secara
sengaja yang didasarkan atas beberapa pertimbangan. Ruang Lingkup
Metodologi penelitian
Penelitian meliputi: survei konsumen sebanyak 17 konsumen
(konsumen antara) dari CV.GLF dimana sampel diambil secara cluster
sampling, dalammengidentifikasikan kebutuhan konsumen digunakan
metodeQFD dan perusahaan yang dijadikan objek (CV. GLF) adalah
perusahaan yang bergerak dalam agro industri sayuran segar organik
dari produksi sampai pemasaran
CV. Golden Leaf Farm merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak
dalam pertanian organik yang berdiri pada bulan Maret2000 beralamat
Hasil penelitian
di Jalan Raya Asah Gobleg Wanagiri,Kecamatan Sukasada, Kabupaten
Buleleng, Propinsi Bali.Dipilihnya lokasi kebun yang agak terisolasi
memiliki tujuanagar mempunyai jarak yang cukup jauh dengan
kebunkebun perusahaan agribisnis lainnya yang bersifat non organik.
Perusahaan ini berbentuk CV yang kepemilikan sahamnya atasnama 2
orang yaitu Bapak Johannes Hermanto Hassannusi danIbu Inge
Tedjajuwana.CV. Golden Leaf Farm pertama didirikan di daerah
Lembang,Jawa Barat pada tahun 1997 dengan produksi sayuran
nonorganik dimana pangsa pasarnya adalah untuk pasar Jakarta.Pemilik
perusahaan melihat peluang yang menjanjikan di daerahBali.CV. GLF
menghasilkan sayur-sayuran organik dan tanamanherbal diatas lahan
seluas 9,8 hektar, ketinggian 1300 m diatas permukaan laut, pada suhu
18-20°C dengan pH tanah 6,57 dan jenis tanah lempung berpasir.
Strategi untuk meningkatkan kualitas produk sayuran segar organik di
CV. GLF yaitu, untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap
kesimpulan atribut mutu sayuran maka prioritas parameter tekniyang perlu
diperbaiki adalah penyimpanan, pemanenan, pembersihan, pengemasan,
dan sortasi
JURNAL 14

Nama jurnal Jurnal manajemen administrasi pendidikan

Implementasi manajemen strategic dalam upaya peningkatan mutu


Judul pendidikan

Tahun 2014

Penulis Ulfah irani Z, Murniati AR, Khairudin

Volume dan halaman Vol 4 hal 58-10

Sekolah sebagai institusi mikro yang berperan langsung dalam


mencetak generasi Indonesia yang berkualitas, sudah seharusnya
memperoleh perhatian yang besar dari pemerintah dan masyarakat
Sekolah akan berfungsi dengan maksimal jika didukung oleh sistem
Latar belakang manajemen yang terencana yang didukung sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas, sarana-prasarana serta dana/biaya pendidikan
yang tepat Penerapan peraturan dan sistem manajemen yang baku
dalam lembaga pendidikan tentunya sangat dibutuhkan dalam upaya
pemaksimalan potensi sekolah sehingga terciptalah pendidikan
Pertama, rendahnya mutu pendidikan dan daya saing sekolah di
Indonesia. Kedua, timbulnya persepsi bahwa dengan adanya
Permasalahan
pergantian pimpinan maka kinerja sekolah juga berubah. Ketiga,
meningkatnya jumlah sekolah unggulan yang tersebar di Indonesia.
Penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
Tujuan penelitian profil, implementasi dan evaluasi manajemen strategik dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan
Metodologi penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil SMAN 10 Fajar Harapan
Hasil penelitian mendeskripsikan visi, misi, tujuan, sasaran dan profil sumber daya
sekolah. Implementasi strategi pada SMAN 10 Fajar Harapan
dilakukan melalui aktivitas lingkungan internal dan eksternal sekolah
yang dideskripsikan melalui struktur organisasi sekolah, teamwork dan
pembagian tugas sekolah. hari dan waktu belajar. aset pembiayaan,
kurikulum, promosi sekolah. penerimaan siswa baru, budaya sekolah,
kode etik, kebijakan sekolah, keberadaan lingkungan geografis,
demografis, lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat, regulasi
pemerintah. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
keterlibatan komite sekolah. lembaga mitra, alumni dan implementasi
strategik dalam upaya memenuhi standar pendidikan nasional.
Penulis memberikan penjelasan tentang pengertian manajemen
Kelebihan
strategik sehingga pembaca mudah memahaminya.
Penulis tidak melampirkan gambar-gambar kegiatan dalam penelitian
Kekurangan
tersebut
JURNAL 15

Nama jurnal Jurnal kebijakan dan manajemen PNS

Judul Memahami etika birokrasi public

Tahun 2008

Penulis Grabielle lele

Volume dan halaman Vol 2, No 2, hal 9-20

Abstrak etika birokrasi publik adalah ringkasan singkat yang


mencakup konsep dan prinsip-prinsip etika yang relevan dalam
konteks birokrasi atau pelayanan publik. Beberapa poin yang
mungkin termasuk dalam abstrak ini adalah:
 Prinsip Etika: Abstrak akan mencakup prinsip-prinsip etika
yang relevan dalam birokrasi publik, seperti integritas,
akuntabilitas, transparansi, dan pelayanan masyarakat.
Latar belakang  Tantangan Etika: Ini akan membahas tantangan etika khusus
yang dihadapi oleh birokrasi publik, seperti konflik
kepentingan, penyalahgunaan kekuasaan, dan penggunaan
sumber daya publik.
 Tanggung Jawab Sosial: Abstrak akan menyoroti pentingnya
tanggung jawab sosial birokrasi publik terhadap masyarakat
dan bagaimana etika berperan dalam menjalankan tanggung
jawab ini.
Pendekatan struktural menawarkan diagnosis yang cermat serta
Tujuan penelitian resep yang lebih ampuh dalam upaya memahami defisit etika
birokrasi serta strategi penanganannya.
Pendekatan struktural dipilih karena sesuai dengan karakter etika
Hasil penelitian
birokrasi yang berada pada ruang publik dan, oleh karenanya,
bersifat sistemik. Berangkat dari disgnosis tersebut, tulisan ini
juga sudah mendiskusikan beberapa pilihan kebijakan yang
berpusat pada isu rekayasa kelembagaan guna menciptakan
"enabling environment" bagi aparat birokrasi untuk lebih
memperhatikan nilai-nilai etika. Rekayasa kelembagaan
dimaksud berusaha menciptakan aturan main yang "memaksa"
secara hukum aparat birokrasi untuk lebih memperhatikan etika
sambil pada saat yang bersamaan mengatur hak dan kewajiban
masyarakat sebagai pengguna layanan.
Kelebihan dari jurnal ini adalah telah menjawab semua rumusan
masalah yang ada dan telah menjelaskan dan
Kekuatan
mendeskripsikannya secara rinci dan lengkap, hingga pembaca
memahami isi yang ada di dalam jurnal ini.
Kekurangan dari jurnal ini adalah tidak ada metode penelitian
Kelemahan
dan ada 1 halaman kosong di akhir jurnal.
Jurnal ini telah mendiskusikan akar persoalan defisit etika serta
alternatif untuk menyelesaikannya. Tanpa menyangkal
pentingnya pendekatan kultural, penulis dalam jurnal
berargumen bahwa pendekatan struktural menawarkan diagnosis
yang cermat serta formula yang lebih ampuh dalam upaya
memahami defisit etika birokrasi serta strategi penanganannya.
Akar dari berbagai kelemahan tersebut dijelaskan secara khusus
kesimpulan
dalam jurnal ini dengan menggunakan teori principal-agent.
Jurnal ini juga telah mendiskusikan beberapa pilihan kebijakan
yang berpusat pada isu rekayasa kelembagaan guna menciptakan
"enabling environment" bagi aparat birokrasi untuk lebih
memperhatikan nilai-nilai etika. Citizen's charter dapat menjadi
alternatif kebijakan sebagaimana sudah diterapkan di beberapa
daerah.

Anda mungkin juga menyukai