METODOLOGI PENELITIAN
NPM : 220910366
Ruang : Y-218
2023
JURNAL 1
Tahun 2012
Etika telah menjadi salah satu topik yang paling banyak dibahas dan
diteliti dalam beberapa tahun terakhir. Quddus et al., (2009) mencatat
bahwa ada peningkatan penekanan dalam etika bisnis dan pengajaran
dan pembelajaran etika Etika bisnis empiris menyangkut bagaimana
Latar belakang
bisnis sebenarnya memperlakukan pemangku kepentingannya secara
ctis Etika bisnis normatif berfokus pada bagaimana bisnis harus
dijalankan secara ctis dengan menghormati para pemangku
kepentingannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran IWE terhadap
kapabilitas dan kinerja inovasi perusahaan Mempertimbangkan
Tujuan penelitian pentingnya inovasi dan kemampuan inovasi untuk keberhasilan
membawa wawasan baru ke dalam penentu kemampuan inovasi dan
kinerja organisasi.
Objek penelitian Perusahaan yang beroperasi di Kahramanmaras, Turki
Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data dan untuk
mencapai tujuan penelitian.
Kuesioner dirancang berdasarkan berbagai literatur terkait. Populasi
target untuk penelitian ini adalah perusahaan yang beroperasi di
Metode penelitian
distrik Kahramanmaras, di Turki. Meskipun kuesioner survei
dikirim ke 300 perusahaan, 96 kuesioner yang dapat menjawab
kembali digunakan. Semua analisis dilakukan berdasarkan data yang
dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan SPSS.
Mempertimbangkan tujuan penelitian ini, korelasi, T-test, ANOVA
dan analisis regresi di SPSS digunakan. IWE diukur dengan
menggunakan 17 item yang dikembangkan oleh Ali (1988),
kemampuan inovasi diukur menggunakan lima item yang diadaptasi
dari Lin (2007) dan kinerja diukur dengan menggunakan lima belas
item yang diambil dan diadaptasi.
Model hasil penelitian yang didapatkan yaitu tentang Hasil Statistik
Deskriptif yang menjelaskan bagian pertama dari survei ini
mengumpulkan informasi tentang latar belakang responden. Penelitian
ini mengungkapkan fakta bahwa penyerapan nilai IWE berbeda di
beberapa variabel demografis dan perusahaan :
Hipotesis ini, HI (nilai IWE berbeda antar karakteristik demografifis
responden) dan
H2 (nilai IWE berbeda tergantung pada karakteristik perusahaan)
didukung sebagian.
H3 (nilai IWE memiliki pengaruh positif yang signififikan terhadap
kapabilitas inovasi perusahaan).
H4 (nilai IWE berdampak positif terhadap kinerja perusahaan)
Hasil penelitian Hasil Iyang paling mencolok dari penelitian ini yaitu bahwa nilai-nilai
IWE berpengaruh positif terhadap kapabilitas inovasi perusahaan.
Seperti yang ditemukan dalam studi ini, adopsi manajerial dari nilai-
nilai IWE di tempat kerja kemungkinan besar akan meningkatkan
kecenderungan perusahaan untuk berinovasi Perusahaan perlu
memperhatikan pemahaman, penerapan, dan pemantauan IWE di tempat
kerja. Hasil penelitian ini juga mendukung studi empiris terkait ctos
kerja (Berrone et al.2007, Donker et al. 2008, koonme ET al 2009; Sabir
et al. 2012, Sparrow et al. 2010) dalam acara IWE memiliki implikasi
luas organisasi seperti kemampuan inovasi dan kinerja. Mengingat fakta
bahwa IWE dan ctos kerja Protestan memiliki karakteristik yang sama
(Arslan, 2000), temuan kami juga mendukung studi terkait etos kerja
lainnya yang dilakukan di negara-negara Barat di mana etos kerja
Protestan dipraktikkan Selain itu, survei yang menarik baru-baru ini
(Deloitte, 2010) mengungkapkan bahwa telah terjadi penurunan nilai
etika di tempat kerja.
Menjelaskan secara rinci dan lengkap latar belakang dari
permasalahan IWE di Tempat Kerja.
Penulis berhasil mengembangkan hipotesis penlitian dengan
Kekuatan
berbagai sampel
Menyertakan banyak referensi dan sumber data.
Metcode penelitian yang digunakan cukup jelas.
Penjelasan dari hasil penelitian sulit dipahami karena menggunakan
Kelemahan
banyak pendapat.
JURNAL 2
Tahun 2017
tahun 2013
Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah non-probability sampling dan
purposive sampling. Adapun jumlah sampel yang akan digunakan
Metodologi penelitian
adalah100 sampel atau responden. Dalam pelaksanaan penelitian,
peneliti akan menyebarkan kuesioner langsung kepada calon responden
yaitu konsumen sepatu olahraga futsal Adidas di beberapa tempat di
wilayahJakarta Timur, yaitu Bengkel Futsal Jatiwaringin, Futsal City
RadenInten, Futsal Silma Klender, Zy Futsal Duren Sawit, Palad Futsal
Pulo Gadung.
Metode Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan
beberapa software pengolah data statistik, yaitu Statistical Product and
Services Solution (SPSS) versi 18. Model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t, uji f, dan analisis
regresia linier berganda.
Hasil Uji Instrumen
Uji Validitas
Hasil penelitian
Uji validitas dilakukan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen
sesuai dengan apa yang di inginkan. Instrumen yang diuji cobakan
merupakan sebuah kuisioner yang disebarkan kepada 30 (n=30)
responden di luar sampel asli. Instrumen dinyatakan valid apabila
nilai r hitung atau Pearson Correlation memiliki nilai lebih tinggi
dibandingkan nilai r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 (5%) yaitu
sebesar 0,361. Berdasarkan hasil ujivaliditas, dapat disimpulkan
bahwa semua pernyataan instrumen dinyatakan valid untuk
mengukur variabel kualitas produk, desain produk, dan keputusan
pembelian karena diperoleh nilai r hitung lebih besar dari nilai r
tabel (0,361).
Uji Reliabilitas
Dalam Uji Reliabilitas ini Peneliti menggunakan nilai korelasi
Cronbach Alpha yang dibantu dengan software SPSS 18
dengankriteria pengujian sebagai berikut:1)
Jika cronbach alpha > 0,600 maka variabel dikatakan reliabel atau
handal2) Jika cronbach alpha < 0,600 maka variabel dikatakan tidak
reliable atau tidak handal berdasarkan hasil uji reliabilitas, didapat
nilai korelasi Cronbach Alpha pada variabel kualitas produk (0,868),
desain produk(0,878), dan keputusan pembelian (0,824). Oleh
karena ketigainstrument tersebut memiliki nilai Cronbach Alpha
lebih dari 0,6, maka dinyatakan valid.
Uji analisis Deskriptif
1) KualitasProduk.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa responden
banyak menjawab pernyataan dengan nilai setuju dan
sangatsetuju sebanyak 42,6% dan 11,3% pada variabel kualitas
produk. Dapat dikatakan bahwa dengan nilai jawabantersebut,
produk sepatu futsal Adidas memiliki kualitas yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2) Desain Produk Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat
bahwa responden setuju bahwa sepatu futsal Adidas memiliki
desain produkyang menarik dibuktikan dengan dominannya nilai
setuju pada ketiga dimensi yang berada pada variabel desain
produk,yakni sebesar 45,5%. Hal tersebut menyatakan bahwa
desainyang dihasilkan oleh produk sepatu futsal Adidas disukai
oleh konsumen.
3) Keputusan Pembelian Dapat dilihat bahwa secara total terlihat
sebanyak 47,4%responden menyatakan setuju. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian konsumen
sepatu futsal Adidas sudah baik.
Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:Y = a + b1X1 +
b2X2Y = 20,451 + 0,671X1 + 0,490X2Persamaan regresi ini dapat
diartikan sebagai berikut :
1) Konstanta sebesar 20,451; artinya jika kualitas produk (X1)dan
desain produk (X2) nilainya sama dengan 0, maka keputusan
pembelian (Y) nilainya adalah 20,451.
2) Koefisien regresi kualitas produk (X1) sebesar 0,671; artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan kualitas produk
mengalami kenaikan 1 poin, maka keputusan pembelian (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar 0, 671.Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara kualitas produk
dengan keputusan pembelian, semakin baik kualitas produk
maka semakin meningkat keputusan pembelian.
3) Koefisien regresi desain produk (X2) sebesar 0, 490; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan desain produk
mengalami kenaikan 1 poin, maka keputusan pembelian (Y)akan
mengalami peningkatan sebesar 0, 490. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara desain produk dengan
keputusan pembelian, semakin baik desain produk maka
semakin meningkat keputusan pembelian.
1. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
Kesimpulan
pembelian konsumen sepatu futsal Adidas. Persentase sumbangan
pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah sebesar
10,7%. Sedangkan sisanya sebesar 89,3% dipengaruhi atau dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
2. Desain produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen sepatu futsal Adidas. Persentase sumbangan pengaruh desain
produk terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 7,5%.Sedangkan
sisanya sebesar 92,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini
3. Kualitas produk dan desain produk secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal Adidas
4. Persentase sumbangan pengaruh variabel independen (kualitas
produk dan desain produk) terhadap variabel dependen (keputusan
pembelian) sebesar17,6%. Sedangkan sisanya yakni 82,4%dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
JURNAL 4
Tahun 2013
Subjek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang pribadi yang memiliki
Subjek penelitian
usaha mikro, kecil menengah di Surabaya.
Meningkatkan Efisiensi Keuangan: Penelitian mungkin bertujuan
untuk menemukan cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi
pengelolaan keuangan dalam organisasi.
Tujuan penelitian
Peningkatan Pengambilan Keputusan: Tujuan penelitian dapat
melibatkan pengembangan model atau alat analisis untuk
membantu manajer membuat keputusan keuangan yang lebih baik.
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data
Metodologi penelitian penelitian diperoleh dari sumber data primer yaitu data dari subjek
penelitian dalam bentuk hasil kuisoner yang dibagikan secara langsung
kepada responden kuisioner.
Model yang dipakai daalam penelitian ini adalah model analisis regresi
Model penelitian berganda yang digunakan untuk melihat suatu variabel dependen dan
lebih dari satu variabel independen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah terkait dengan
Variable penelitian kepatuhan. Yang dijabarkan dalam 6 pernyataan yaitu : a) Y1 adalah
mengenai kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) , b)Y 2
adalah mengenai kewajiban menyetor PPh Pasal25, c) Y 3 adalah
kewajiban menyetor SPT tahunan untuk orang pribadi, d) Y 4 adalah
NPWP usahasama dengan NPWP pribadi, e) Y 5 adalah melaporkan
SPT PPh Pasal25, dan f)Y 6 terkait kewajiban melaporkan SPT
tahunan untuk wajib pajak
Indikator dalam penelitian ini yaitu: 1) commitment (X1) adalah
tingkat saat wajib pajak secara sadar berkeinginan atas kehendaknya
sendiri untuk merasa terlibatkan dengan misi otoritas pajak
sebagairegulator, 2) capitulation (X2) adalah menggambarkan individu
yang menerima berbagai aturan yang diterapkan ke- padanya oleh
Indicator otoritas pajak tanpa harus merasa terlibat dengan otoritas pajak., 3)
Resistance (X3)adalah suatu perlawanan terbuka terhadap otori-tas
pajak., 4) disengagement(X4) adalah melibat-kan keterpisahan
psikologis dariotoritas pajak,dan 5) game playing (X5) mewakili
perilaku yanglebihimajinatif dan praktek untuk menghindar dari
ketentuan dengan cara “memainkan aturan”.
Berdasarkan uji statistik dan pembahasan dalam penelitian ini,maka
postur motivasi berupa variable commitment, capitulation, resistance
dan disengagement secara parsial tidak mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak.
Variabel game playing secara parsial mempengaruhi kepatuhan wajib
pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak. Faktor
postur motivasi secara simultan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
Hasil penelitian orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak. Hal ini berarti
wajib pajak mempunyai motivasi yaitu berkomitmen untuk
melaksanakan kewajiban pajak dan mentaati peraturan perpajakanyang
berlaku, tetapi pada saat wajib pajak kemudian melihat besaran pajak
yang harus dibayar, maka akan muncul perlawanan terbukaterhadap
otoritas pajak (resistance), dan timbul ketidak cocokan denganotoritas
pajak dan ketidak pedulian ( disengagement ) dan muncul keinginan
untuk melakukan perencanaan pajak (game playing ).
JURNAL 5
Tahun 2016
Tahun 2015
Tahun 2017
Tahun 2019
Tahun 2016
Tahun 2015
Tahun 2014
Penulis Melva F. Manambing, Petrus Tumade,Jacky S. B. Sumarauw
Volume dan halaman Vol. II No.2 Hal. 1570-1578
Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah PT. Sinar Galesong Pratama Manado
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemilihan
Tujuan penelitian pemasok, perencanaan logistik dan pendistribusian logistik pada PT.
Sinar Galesong Pratama Manado
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatis karena
Metode penelitian metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci
Pada paragraf pertama, penulis menjelaskan tentang sejarah PT.
Sinar Galesong Pratama Manado sebagai subjek penelitian. Dari hasil
wawancara, orderdil dari pabrikan langsung dipesan ke pabrik oleh PT.
Sinar Galesong Pratama cab. Manado melalui PT. Suzuki Indomobil
Sales yaitu ATPM Suzuki di Indonesia. dengan hanya menunjuk kepada
satu agen tersebut, hal ini memiliki kelebihan dalam harga yang
kompetitif, kualitas produk yang asli dan terjamin. sedangkan
Hasil penelitian kelemahannya adalah tidak ada alternatif pemasok lain. untuk
memperoleh dan merencanakan pasokan logistik tersebut ditentukan
oleh kebutuha dan analisis dari direktur seperti direktur operasional,
manajer pemasaran dan sales, serta manajer spare part. Alur logistik
sampai ke konsumen dimulai dari bahan mentah yang dipesan oleh
perusahaan induk misalnya biji besi, biji plastic (bahan dasar plastic),
baja, karet mentah alumunium, kemudian dikirim supplier dimana
supplier mengolah beberapa bahan mentah tersebut menjadi barang
setengah jadi seperti biji besi menjadi mur dan baut- buat, karen mentah
menjadi karet pelapis, dan sebagainya selanjutnya dikirim ke pabrikan
untuk dibuat berbagai bahan seperti suku cadang dan juga mesin-mesin
untuk dijadikan mobil ataupun dijadikan bahan untuk suku cadang yang
akan dikirim ke OEM.
Selanjutnya dari pabrik produk tersebut distiribusikan ke
perusahaan seperti PT. Suzuki Indomobil Sales yang akan dikirimkan ke
dealer ataupun ke konsumen seperti toko-toko suku cadang yang
selanjutnya akan dijual ke konsumen akhir. alur logistik perusahaan
Suzuki mulai dari hulu (upstream) sampai ke hilir (downstream). Untuk
di hulu yaitu supplier tingkat 1 yang merupakan supplier terpenting
Suzuki dimana tingkat 1 mensuplai komponen terbesar dari perusahaan
seperti suspense ataupun roda gigi, selanjutnya turun ke tingkat 2
merupakan supplier yang menyediakan komponen untuk supplier 1
seperti unit pompa, motor elektrik, serta perakitan gigi. Selanjutnya
untuk supplier tingkat 3 yang merupakan penyedia tingkat dua mulai
dari pelapis, perekat dan komponen-komponen mesin. Untuk supplier 1
merupakan perusahaan atau pabrikan yang harus dekat dengan OEM
pabrikan supplier 1 ada di Cina, India serta Indonesia. Selanjutnya dari
supplier 1 atau pabrikan kemudian didistribusikan ke OEM yaitu untuk
Indonesia adalah PT. Suzuki Indomobil Sales sebagai OEM utama di
Indonesia sekaligus supplier utama dan supplier tunggal bagi pihak
dealer di seluruh Indonesia ataupun untuk ekspor ke luar Indonesia.
Selanjutnya dari OEM yaitu PT. Suzuki Indombil Sales kemudian
dikirim ke dealer di daerah melalui logistik pihak ketiga (LPK) (3PLS:
third party logistics) ke dealer seperti di PT. Sinar Galesong Pratama
Manado dan selanjutnya didistribusikan ke konsumen baik konsumen
toko-toko reseler ataupun ke konsumen langsung.
1. Evaluasi Efektivitas Rencana SCM: Penelitian dapat menghasilkan
Kesimpulan kesimpulan tentang sejauh mana rencana SCM yang ada telah
berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan. Ini mencakup penilaian
efisiensi, biaya, dan kualitas pelaksanaan rencana.
2. Identifikasi Tantangan dan Kendala: Kesimpulan dapat
mengidentifikasi kendala utama yang dihadapi dalam implementasi
rencana SCM, seperti keterlambatan dalam pasokan, risiko rantai
pasok, atau koordinasi yang buruk antara mitra dalam rantai pasok.
3. Rekomendasi Perbaikan: Kesimpulan mungkin mencakup
rekomendasi untuk perbaikan dalam perencanaan SCM, seperti
peningkatan integrasi sistem, peningkatan visibilitas rantai pasok,
atau perubahan dalam strategi pasokan.
4. Dampak pada Kinerja Bisnis: Kesimpulan bisa mengevaluasi
bagaimana perencanaan SCM memengaruhi kinerja bisnis secara
keseluruhan, seperti peningkatan kepuasan pelanggan, penurunan
biaya operasional, atau peningkatan keuntungan.
5. Relevansi dengan Perkembangan Terbaru: Kesimpulan dapat
mencerminkan relevansi penelitian terhadap perkembangan terbaru
dalam bidang SCM dan bagaimana hasil penelitian dapat membantu
perusahaan menghadapi tantangan masa depan.
6. Pentingnya Manajemen Rantai Pasok yang Efisien: Kesimpulan
dapat menekankan pentingnya manajemen rantai pasok yang efisien
dan menggarisbawahi bagaimana perencanaan yang baik dapat
menjadi aset berharga bagi perusahaan.
JURNAL 12
Studi pada industri kecil dan menengah makanan olahan khas padang
Judul
sumatera barat.
Tahun 2013
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2008