Anda di halaman 1dari 18

JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan)

http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/ManajemenKewirausahaan
JMK 5 (2) 2020, 122-139
P-ISSN 2477-3166 E-ISSN 2656-0771

Kewirausahaan Sosial: Studi Kasus PT Kampung


Kearifan Indonesia (Javara Indigenious) dan Remaja
Mandiri Community (RMC)
Maria Dafrosa Naru
Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Surabaya, Surabaya, Indonesia
faninaru91@gmail.com

Abstract
This article seeks to understand the principle of social enterprises by analyzing
the two case studies in Indonesia with phenomenological approach. This study adopts
qualitative approach by exploring two organizations, which aim to promote sustainable
farming industry. The findings address three research questions, including how the social
enterprises set their social mission, how they develop product innovation, how
governance is in their organization by promoting fair trade. This article extends the
discussion for the emerging concept of social enterprise by highlighting the social
mission and social innovation.
Keywords: Social entrepreneurship, social mission, product innovation, governance, fair
business.
Abstrak
Artikel ini berupaya mencari pemahaman mengenai prinsip perusahaan sosial
dengan cara menganalisis dua studi kasus di Indonesia dengan menggunakan pendekatan
fenomenologis. Studi ini mengadopsi pendekatan kualitatif yang ditempuh dengan cara
mengekplorasi dua organisasi terkait, yang bertujuan mempromosikan industri pertanian
yang berkelanjutan. Penemuan-penemuan berkisar seputar upaya menjawab tiga
pertanyaan penelitian yang termasuk di dalamnya adalah berkenaan dengan bagaimana
perusahaan sosial menentukan misi sosialnya, bagaimana mereka mengembangkan
inovasi produk, bagaimana tata kelola di dalam organisasi mereka dengan
mempromosikan sistem perdagangan yang adil. Artikel ini memperluas diskusi mengenai
timbulnya konsep perusahaan sosial yang lebih menitikberatkan pada misi sosial dan
inovasi sosial.
Kata kunci: kewirausahaan sosial, tujuan sosial, inovasi produk, tata kelola, bisnis yang
berkeadilan.

.
Permalink/DOI : http://dx.doi.org/10.32503/jmk.v5i2.1012
Cara Mengutip : Naru, Maria Dafrosa. (2020). Kewirausahaan Sosial: Studi
Kasus PT Kampung Kearifan Indonesia (Javara Indigenious) dan
Remaja Mandiri Community (RMC). JMK (Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan), 5 (2), 122-139 doi:
http://dx.doi.org/10.32503/jmk.v5i2.1012
Sejarah Artikel : Artikel diterima 20 April 2020; direvisi 7 Mei 2020; disetujui 12
Mei 2019

Alamat korespondensi :
Jl. Tenggilis Mejoyo, Kali Rungkut
Universitas Surabaya
Surabaya, Jawa Timur
123 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (2) 2020, 122-139

Pendahuluan sosial dan sifat pembelajaran


(Karatas-Ozkan, 2011), hubungan
Permasalahan dalam hidup ini antara pembelajaran individu dan
sangat kompleks diantaranya adalah organisasi (Stinchfield, Nelson, &
perubahan iklim, bencana ekologis Wood, 2012), dan implikasi dari
dan konservasi energi (Bostein, 2007 pembelajaran perwakilan pada proses
dalam Kickul dan Lyons, 2012). (Karataş-Özkan, 2011).
Masalah-masalah di atas telah Perspektif teoretis mengenai
berusaha dicari solusinya dari masa kewirausahaan juga telah bergeser
kemasa. Apalagi masalah yang terkait untuk lebih fokus pada implikasi
dengan lapangan kerja. Pemerintah hubungan sosial dan praktik
dan masyarakat telah berusaha kewirausahaan. Berbagai
menanggulanginya. Namun tingkat pertimbangan muncul tentang
pengangguran masih sangat tinggi, bagaimana teori berbasis praktik
khususnya dikalangan anak-anak dapat menginformasikan dan
muda. Disaat-saat genting seperti menjelaskan pemahaman kita.
inilah PT. Kampung Kearifan Sebagai contoh, Jones dan Holt
Indonesia (Javara Indigenious) dan (2008) menggunakan teori aktivitas
Remaja Mandiri Community (RMC) untuk mengkaji cara-cara di mana
muncul sebagai salah satu jawaban usaha wirausaha berubah selama
terhadap masalah-masalah di atas tahun-tahun awal operasi mereka, dan
khususnya yang terkait dengan para menghubungkan pengalaman individu
petani. Dari pandangan peneliti 2 dengan pembelajaran organisasi
organisasi ini adalah yang paling (Jones & Holt, 2008). Selain itu,
berhasil secara konsisten membantu pergeseran juga terjadi mengenai
masyarakat petani, di pulau Jawa pentingnya belajar mengelola, bukan
(Javara Indigenious) dan pulau Flores hanya materi, tetapi aspek simbolis
(RMC). dari usaha wirausaha sebagai
Proses pembelajaran dalam pengusaha belajar bagaimana
praktik kewirausahaan merupakan mengelola hubungan antar pemangku
topik penting dalam studi kepentingan (Clarke, 2011).
kewirausahaan selama dua dekade Perdebatan dalam kajian
terakhir. Pada tahun 2005, sebuah mengenai kewirausahaan juga
jurnal bereputasi bernama memberikan kesempatan untuk
Entrepreneurship Theory and mengeksplorasi aspek-aspek
Practice menerbitkan topik khusus, emosional pembelajaran (Cardon,
yang menggambarkan pembelajaran Wincent, Singh, & Drnovsek, 2009).
sebagai momen penting dalam Pergeseran ke studi yang berorientasi
perkembangan kewirausahaan pada praktik mendorong para peneliti
(Harrison dan Leitch, 2005). Sejak lebih memperhatikan proses sehari-
saat itu, semakin banyak artikel yang hari yang biasa-biasa saja berdasarkan
membahas aspek sosial pembelajaran, pegalaman para pengusaha yang
dan implikasinya terhadap pendidikan memiliki pengaruh mendasar pada
kewirausahaan (Yunxia, Rooney, & proses pembelajaran individu,
Phillips, 2016). Pemikiran tentang kolektif, dan kebijakan (Anderson &
pembelajaran dalam kewirausahaan Thorpe, 2004). Selain itu, masih ada
telah berkembang pesat dan berfokus kekurangan kajian studi empiris yang
pada beberapa masalah seperti tujuan solid sehingga memerlukan kajian
Maria D.N./Kewirausahaan Sosial: Studi Kasus PT Kampung Kearifan Ind... 124

pada konseptualisasi pembelajaran elemen dalam kewirausahaan dengan


kewirausahaan dan dinamika praktik mengidentifikasi keterlibatan
(Wang & Chugh, 2014). pemangku kepentingan (Bidet &
Artikel ini bertujuan untuk Defourny, 2019), dampak sosial
mengidentifikasi fenomena tentang (Kelly, Steiner, Mazzei, & Baker,
bagaimana sebuah organisasi 2019), perubahan misi (Mersland,
mengadopsi model bisnis Nyarko, & Szafarz, 2019), dan kinerja
kewirausahaan sosial. Untuk atau manfaat yang dihasilkan
menjawab pertanyaan tersebut, studi (Battarai, Kwong, & Tasavori, 2019).
ini mengembangkan upaya menjawab Suatu organisasi dianggap
tiga pertanyaan penelitian yang sebagai perusahaan sosial jika mereka
termasuk di dalamnya adalah mengelola (1) produksi barang dan
berkenaan dengan bagaimana jasa permanen, (2) tingkat otonomi
perusahaan sosial menentukan misi yang relatif tinggi, (3) tingkat risiko
sosialnya, bagaimana mereka ekonomi yang signifikan, (4) dan
mengembangkan inovasi produk, pekerja professional (Borzaga &
bagaimana tata kelola di dalam Defourny, 2004). Mempertimbangkan
organisasi mereka dengan definisi yang disarankan oleh
mempromosikan sistem perdagangan Departemen Perdagangan dan Industri
yang adil. Hal tersebut dikarenakan di Inggris, perusahaan sosial adalah
adanya kesulitan untuk organisasi bisnis dengan tujuan sosial
mengidentifikasi populasi bagi utama yang mengalokasikan surplus
perusahaan yang mengadopsi model mereka untuk investasi untuk
kewirausahaan sosial, penelitian ini mencapai tujuan sosial daripada
melakukan kajian berupa studi kasus memaksimalkan keuntungan bagi
dengan pendekatan fenomenologis pemegang saham (Battarai, Kwong,
& Tasavori, 2019). Kajian tentang
Tinjauan Pustaka model kewirausahaan di Indonesia
bisa dilihat dari misi sosial, aktivitas
ekonomi, serta tata kelola yang
Kewirausahaan Sosial bersifat partisipatif (Pratono,
Kewirausahaan sosial Pramudija, & Sutanti, 2016).
merupakan sebuah entitas dari sub-
divisi dalam sektor ketiga yang untuk Misi Sosial
mengatasi masalah sosial untuk Teori altruistik menjelaskan
standar kemanusiaan dan perawatan bagaimana perusahaan perlu
dengan melibatkan aktor ekonomi dan membangun kredibilitas perusahaan
teknologi yang memungkinkan dan dukungan masyarakat (Pratono &
diterapkan untuk menciptakan model Tjahjono, 2017). Oleh karena itu,
keuangan yang berkelanjutan penting untuk mengevaluasi sejauh
(Borzaga & Defourny, 2004) mana kebijakan perusahaan mampu
(Phillips, Lee, Ghobadian, O'Regan, diwujudkan dalam bentuk kinerja
& James, 2015). Praktik wirausaha keuangan maupun sosial (Bruton,
sosial terkait dengan inisiatif sosial Khavul, Siegel, & Wright, 2015).
untuk mengatasi masalah sosial Informasi sosial memainkan peran
dengan mengadopsi pendekatan bisnis penting karena dukungan para
(Defourny & Nyssens, 2017). pemangku kepentingan sangat
Beberapa penelitian sebelumnya menentukan bagi perusahaan dalam
berusaha mengidentifikasi beberapa
125 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (2) 2020, 122-139

membuat keputusan (Kuppuswamy & (Zivkovic, 2018). Yang lain


Bayus, 2018). berpendapat bahwa inovasi sosial dan
Inisiatif inovasi sosial melalui kewirausahaan sosial sendiri harus
publikasi pernyataan misi mereka dipahami sebagai proses yang
sangat penting untuk tujuan legitimasi kompleks, karena mereka sering
dan akuntabilitas karena para melibatkan banyak aktor yang
pemangku kepentingan harus beroperasi dalam konteks yang
menyaring, memantau, dan dinamis dan muncul (Swanson &
mengevaluasi (Mersland, Nyarko, & Zhang, 2011).
Szafarz, 2019). Masyarakat akan Inovasi sosial adalah inisiatif
menikmati manfaat yang muncul dari untuk memenuhi kebutuhan
inovasi sosial, tetapi ada kurangnya masyarakat dengan menghasilkan
insentif ekonomi menimbulkan produk, layanan, dan kegiatan baru,
kegagalan pasar (Pol & Ville, 2009). yang lebih efektif daripada pasar
Kurangnya layanan pendidikan dasar tradisional dan sektor publik
dan perawatan kesehatan masih (Moulaert, et al., 2013). Karena
menjadi masalah umum bagi negara kegiatan crowdfunding dapat
(Pratono, 2018). Oleh karena itu, berpotensi mengganggu,
lokus inovasi muncul dari kekhawatiran risiko crowdfunding
pembelajaran kolektif menunjukkan dapat terjadi ketika satu atau lebih
interaksi antara berbagai aktor yang platform runtuh karena malpraktik
beroperasi dalam jaringan sosial yang (Ziegler, et al., 2018). Ada juga
sama dan perlu dikembangkan bahaya untuk crowdfunding dari
melalui pembelajaran bersama beralih ke model investasi tradisional,
(Phillips, Lee, Ghobadian, O'Regan, yang bergantung pada bunga atau
& James, 2015). Solusi pembentukan pengembalian ekuitas. Kurangnya
inovasi sosial menghasilkan nilai- peraturan untuk crowdfunding ekuitas
nilai sosial-etika langsung untuk memungkinkan tidak hanya akses
penerima manfaat, yang sebagian online ke investor malaikat tetapi juga
besar adalah orang-orang yang rentan menawarkan sedikit perbedaan
dalam masyarakat (Lubberink, Blok, dengan keuangan mikro yang ada
van Ophem, & Omta, 2019). (Hornuf & Schwienbacher, 2017).
Skenario yang lebih buruk terjadi
Inovasi sosial ketika penuntutan untuk penipuan
Konsep tentang inovasi sosial jaminan sosial terkait dengan perilaku
dan kewirausahaan sosial berkempang investasi yang tidak diatur, terutama
dari berbagai konsep dalam ilmu oleh "kerumunan" konsumen-investor
kompleksitas seperti fenomena (Kuppuswamy & Bayus, 2018).
berdirinya kewirausahaan sosial
(Weathley & Fieze, 2009), Metodologi Penelitian
kemandirian organisasi (Tapsell &
Woods, 2010). Inovasi sosial dan Penelitian ini digolongkan
kewirausahaan sosial memiliki sebagai basic research karena
keterkaitan konseptual yang kuat bertujuan untuk mengembangkan
dengan kompleksitas ilmu. Beberapa teori kewirausahaan sosial. Desain
artikel mencatat masalah sosial yang penelitian yang digunakan dalam
memotivasi inovator sosial dan penelitian ini adalah studi kualitatif
pengusaha seringkali sangat kompleks dengan jenis interpretatif-induktif.
Maria D.N./Kewirausahaan Sosial: Studi Kasus PT Kampung Kearifan Ind... 126

Ada tiga pendekatan dalam inti dari seluruh pengalaman


metodologi penelitian (Neuman, partisipan). Sehingga peneliti
2003. P. 70) yakni positivism, menggunakan fenomenologis
interpretive social science dan critical interpretatif. Pada Penelitian
social science. Dalam penelitian ini interpretive biasanya bertujuan untuk
peneliti menggunakan paradigm memperoleh gambaran atau deskripsi
interpretive social science dengan terhadap suatu fenomena sosial yang
pendekatan kualitatif. Ada 8 tipe ada dalam masyarakat melalui
variasi dari Interpretive social science observasi secara mendetail agar dapat
yakni hermeneutik, konstruksionisme, memperoleh pemahaman dan
etnomethodology, fenomenologi, mengintepretasikan bagaimana pelaku
kognitif, idealis, kualitatif sosiologi, di dalam dunia sosialnya.
subyektifisme. Tipe variasi yang
digunakan peneliti yakni Profil responden
fenomenologis, yang menekankan Metode pengambilan data yang
pada peristiwa mental yang dialami digunakan adalah dengan wawancara,
seseorang atau fenomena mental yang penelitian kepustakaan dan dilengkapi
dialami seseorang memang subyektif juga dengan analisis dokumen dari
dan subyektivitas dalam penelitian narasumber untuk memperkuat dan
fenomenologis bisa ditanggapi menambah pemahaman peneliti.
dengan mengatakan bahwa “fakta Wawancara dilakukan agar peneliti
yang paling objektif tentang manusia mengajukan pertanyaan yang tepat
yaitu manusia pada dasarnya dan mengajak para partisipan untuk
subyektif (Kahija, 2017. P. 22). Maka mendiskusikan makna dari
penelitian fenomenologis merupakan pengalaman mereka yang
kajian tentang fenomena (peristiwa, memerlukan kesabaran dan
kejadian atau aktivitas mental) dalam keterampilan mereka sendiri
berbagai macam pengalaman hidup (Creswell, 2015, p. 240).
seseorang. Peneliti melakukan wawancara
Ada 2 jenis pendekatan terbatas hanya kepada pendiri
fenomenologis yaitu fenomenologis perusahaan yakni direktur atau
interpretatif dan fenomenologis manajer (pada Javara: Ibu Helianti
deskriptif. Fenomenologis Hilman, Ibu Sutji Sosrowardojo
interpretatif dalam penelitian ini selaku kepala marketing
peneliti ingin menginterpretasikan communication dan RMC:
atau menafsirkan bagaimana Ferdinandus Watu serta adik sepupu
partisipan memberi arti untuk pendiri yakni Eka Kopo yang
pengalamannya, maka inti interpretasi merupakan Sekretaris dan juga
itu merupakan laporan tentang penggerak pada RMC), wawancara
pengalaman unik para partisipan dan pada penelitian ini menggunakan
bagaimana keunikan tersebut metode semi terstruktur dan jawaban
terhubung). Sedangkan dari partisipan selama proses
fenomenologis deskriptif (peneliti wawancara langsung dilakukan
ingin mendeskripsikan atau pencatatan dan perekaman untuk
menggambarkan bagaimana setiap memudahkan pendokumentasian dan
partisipan memberi arti untuk diperoleh hasil yang verbatim, selain
pengalamannya, maka inti dari itu juga memudahkan peneliti lebih
deskripsi yaitu paham apa esensi atau fokus pada responden (Rubin dan
127 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (2) 2020, 122-139

Babbie, 2008, p. 450). dipercaya pada saat mampu


menampilkan pengalaman partisipan
Tabel 1. Profil respondent dan jenis secara akurat (Speziale & Carpenter,
wawancara 2003). Maka dari itu peneliti
Respon
Jenis Jenis menggunakan metode triangulasi
Nama Kela Jabatan Wawan
dent
min cara
untuk meminimalkan bias dalam
Semi penelitian ini, agar tidak terjadi bias
Respond Helianti Perem Direktur
ent 1 Hilman puan Javara
Terstru kependapat individu semata.
ktur
Kepala
Respond
Sutji
Perem
marketing Semi Hasil Temuan
Sosroward communic Terstru
ent 2 puan
ojo ation ktur Profil perusahaan
Javara
Semi PT. Kampung Kearifan lndonesia
Respond Ferdinand Laki- Direktur
ent 3 us Watu laki RMC
Terstru (Javara Indigenious)
ktur
Semi
Respond
Eka Kopo
Laki- Sekretaris
Terstru
Helianti Hilman mantap
ent 4 laki RMC membangun PT. Kampung Kearifan
ktur
lndonesia (Javara Indigenious) sejak
Analisis Data November tahun 2008 yang berlokasi
Metode analisis data yang akan di Graha BS Lantai Dasar Jalan
digunakan dalam penelitian ini adalah Kemang Utara A No. 3 Mampang
dengan kualitatif intepretatif secara Prapatan Kota Administrasi Jakarta
induktif dari fenomena yang diteliti Selatan, DKI Jakarta. Sejak pertama
dengan menggunakan seperangkat kali didirikan fokus PT. Kampung
prosedur yang sistematis, dengan Kearifan lndonesia (Javara
menggunakan pendekatan Indigenious) bukan sekadar berbisnis
fenomenologis, dimana saja tapi juga ingin mempopulerkan
fenomenologis sebagaimana yang hasil bumi Indonesia dari berbagai
dipahami merupakan salah satu jenis provinsi ke pasar global yang dikenal
pendekatan yang didominasi oleh dengan nama brand “Javara”. Arti
pembahasan akan fenomena- dari nama Javara berasal dari bahasa
fenomena. Sementara sisi ilmiah dari Sansekerta yang berarti juara karena
fenomenologis dapat dilihat dari menggambarkan kekayaan hasil bumi
penjelasannya yang membahas terbaik dari pulau Jawa khususnya
tentang pengalaman-pengalaman dan Indonesia umumnya. Serta untuk
dalam bentuk-bentuknya (Denzin & menunjukkan bahwa produk lokal
S. Lincoln, 2009). Indonesia yang berbeda-beda dari
Dan untuk menetapkan penelitian daerah-daerah yang mempunyai local
kualitatif sangat dibutuhkan evaluasi champion product bisa bersaing
tentang keabsahan (trustworthiness) dengan produk kompetitor luar
data dan juga teknik pemeriksaan agar lainnya. Tujuan berdirinya usaha ini
data tersebut data dipercaya adalah untuk melestarikan keragaman
(Moleong, 2012, p. 324). Maka dari hayati Indonesia dan memberdayakan
itu untuk menentukan keabsahan data petani untuk kembali
dalam penelitian ini terdapat empat membudidayakan varietas-varietas
kriteria (Polit, Beck & Hungler, 2001; tanaman yang sudah hampir punah
Moleong, 2010) yaitu: secara organik serta memfasilitasi
Hasil dari penelitian kualitatif dapat pemasarannya. Pada mulanya produk-
Maria D.N./Kewirausahaan Sosial: Studi Kasus PT Kampung Kearifan Ind... 128

produk Javara dipasarkan melalui untuk lebih mencintai profesi petani


tokonya sendiri yang bernama “The dan kembali ke kampung dalam arti
Ethno Gourmet Shop” untuk membangun dari kampung. RMC
menjangkau konsumennya. Dari toko didirikan karena Ferdinandus Watu
kecil tersebut Javara terus berinovasi merasa prihatin karena melihat
sehingga menjadi perusahaan sumber daya alam Detusoko yang
perseroan terbatas yang dikenal berlimpah, produk-produk pertanian
dengan PT. Kampung Kearifan yang cukup banyak dan berkualitas
lndonesia (Javara Indigenious). baik hortikultura maupun tanaman
sebagian besar produk Javara komoditas, namun sumber daya
lahir karena ada banyak masalah pada manusia untuk mengelolanya kurang
petani Indonesia seperti harga jatuh karena banyak kawula muda yang
dan bencana alam yang harus justru lebih senang ke kota dan lebih
memaksa mereka memanen hasil membanggakan kerja sebagai seorang
komoditasnya secara segera itulah pegawai negeri sipil atau bekerja
yang memotivasi kita dalam dikantor dibandingkan bekerja
mengembangkan produk jadi memang sebagai petani dan mengembangkan
produk kami di drive sebagai bagian daerahnya.
untuk mengatasi masalah sosial yang
dialami petani Indonesia. Hasil temuan dari kedua
perusahaan tersebut mengadopsi
Remaja Mandiri Community model bisnis kewirausahaan sosial
(RMC) dengan cara sebagai berikut:

Remaja Mandiri Community 1. Tujuan sosial muncul dari hasil


(RMC) Detusoko didirikan oleh interaksi dengan kelompok
Ferdinandus Watu di Desa Detusoko sasaran
Barat, Kecamatan Detusoko,
Kabupaten Ende Propinsi Nusa Dalam penelitian ini hasil dari
Tenggara Timur pada 17 Juli 2014. pertanyaan penelitian yang pertama
Beliau merupakan putra asli daerah bagaimana kewirausahaan sosial
Detusoko yang pernah mengecap menentukan tujuan organisasi
pendidikan di Miami, Florida, pertama adalah jika ditilik dari
Amerika Serikat. Oleh karena itu pandangan sudut pandang
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, kewirausahaan sosial melalui
sebagai bagian dari insan penjaga pengalaman berinteraksi dan
kampung dan laskar pembangun desa, observasi langsung para founder-nya
beliau menerapkan visi “ayo pulang bersama petani. Hal tersebut bisa
kampung” dan ada berbagai kegiatan dilihat dari interaksi founder Javara,
yang telah beliau kerjakan bersama Helianti Hilman bersama Kang
teman-teman yakni kegiatan sosial Tarman dan Mbah Suko. Berdasarkan
yang berkaitan dengan pemberdayaan hasil interaksi tersebut, founder
kawula muda, pengembangan organisasi memutuskan bahwa tujuan
ekonomi dan ekowisata dengan lokus organisasi yang dibentuknya nanti
aksi dari desa. adalah untuk membantu para petani
RMC sendiri adalah sebuah dan memberikan perubahan sosial
komunitas yang terdiri atas remaja pada para petani dan mempromosikan
anak-anak petani yang diarahkan fair trade dalam rantai bisnis dengan
129 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (2) 2020, 122-139

membangun relasi sosial antara mengembangkan produknya.


produsen dan konsumen yang Sekarang peneliti akan mengajak
membawa manfaat bagi masyarakat. pembaca untuk melihat bagaimana
Javara telah mendasarkan RMC mengembangkan bidang
pengabdiannya pada komitmen untuk pelayanannya. Sebagaimana dalam
mengembangkan sumber pangan pengembangan bidang produk yang
lokal dari kepunahan sekaligus berawal dari gagasan sang pendiri,
melindungi profesi petani yang begitupun dalam sisi pengembangan
mengembangkan jenis pangan lokal layanan lagi-lagi berasal dari gagasan
tersebut agar mereka memiliki sang pendiri. Beliau dengan cerdik
martabat dari profesi petani yang melihat melalui konsep ekowisata
mereka tekuni. Javara memberikan yang tak ayal lagi membutuhkan tidak
alternatif lain yang membuka jalan hanya penyuguhan makanan organik
baru bagi para petani, setelah kaum dan alam yang indah tetapi juga
ini begitu lama terkunkung di bawah menciptakan layanan one day be a
jerat birokrasi yang ruwet dan sistem farmer. Ini adalah jenis layanan
penjualan yang cenderung merugikan dimana para pengunjung diberi
mereka. Dengan jalan ini Javara kesempatan untuk melihat dari dekat
memberikan peluang yang besar bagi proses pengolahan produk.
petani untuk melakukan inovasi bagi Narasumber menjelaskan bahwa:
kebaikan mereka sendiri, baik dari
segi kualitas produk, kuantitas produk Melalui aktivitas ini terbangun
dan profit. interaksi aktif pengunjung
Untuk kasus kedua, RMC, dengan petani sehingga ada
proses penentuan tujuan organisasi pertukaran informasi,
bersifat bottom up, di mana inisiator pengetahuan dan pengalaman.
berasal dari masyarakat petani atau Jenis pelayanan yang diberikan
disebut putra daerah Fernando Watu. selalu berpatokan pada filosofi
Founder lembaga ini sejak kecil telah berpikir dengan otak, berkarya
mengalami sendiri betapa dengan hati. Yang dalam bahasa
tertinggalnya daerah tempat lahir dan tradisional disebut dengan “Piki
hidupnya. Hal ini dapat dibuktikan No’o Ote, Kema No’o Ate”.
dengan kutipan di bawah ini: tumbuh Maksud dari filosofi ini adalah
di lingkungan yang identik dengan semua layanan dari RMC
kemiskinan, keterbelakangan, dan haruslah merupakan kecerdasan
label negatif soal pertanian membuat berpikir atau dengan kata lain
langkah Remaja Mandiri Community semua anggota RMC diwajibkan
Detusoko jatuh bangun. Seperti yang untuk memikirkan lebih dahulu
diungkapkan secara langsung oleh dengan otak sebekum
sang pendiri Nando Watu mengenai: memberikan pelayanan tertentu.
Adapun maksud dari Kema No’o
Pentingnya“….membangun Ate adalah semua pelayanan
kesadaran serta respek terhadap RMC haruslah keluar dari hati
lingkungan dan budaya...” yang tulus dan tidak boleh
dengan semangat inilah Remaja disisipi dengan perasaan
Mandiri Community didirikan terpaksa atau tertekan.
Untuk pertanyaan ini
jawabannya adalah cara RMC
Maria D.N./Kewirausahaan Sosial: Studi Kasus PT Kampung Kearifan Ind... 130

2. Mengandalkan bisnis murni


dengan mengadopsi nilai-nilai Untuk memasuki pasar
yang berbasis pada kearifan mancanegara, prinsipnya
lokal dan perdagangan yang adil sederhana yaitu create winning
product (menciptakan produk
Studi ini menemukan banyak yang unggul), harus ada
sekali kecocokan antara teori social pembeda, unik, jangan ikuti
enterprise dengan data penelitian orang kebanyakan, kedua
tentang Javara. Jika dalam teori social standardisasi produk. Hal ini
enterprise dikatakan bahwa konsep berdampak pada penerimaan
yang diusung adalah menciptakan pasar global yang positif
suatu inovasi baru yang mana terhadap produk-produk
fokusnya mengarah pada inovasi Javara.
sosial bisnis tersebut bagi
perkembangan masyarakat sekitar Taktik lain yang ditempuh Javara
(Defourny & Nyssens, 2017). dalam pengembangan produknya
adalah dengan memperluas cakupan
“……Enterprise has been bidang produknya dalam arti produk-
emerging as a new way to produk tersebut tidak hanya monoton
describe entrepreneurial diambil dari produk hasil pertanian
organizational forms that focus tapi juga hasil hutan, hasil laut, hasil
on social inovation and dari lahan kering, gambut. Dengan
society.” (Ridley-Duff & cara ini Javara berusaha menjaga agar
Southcombe, 2012; Defourny minat konsumennya tidak jenuh dan
and Nyssens, 2017) …” lesu akibat secara kontinu
mengkonsumsi satu produk monoton
Selanjutnya hasil dari yang sama. Untuk mengubah
pertanyaan penelitian yang kedua, permasalahan yang dihadapi petani
Bagaimana kewirausahaan sosial menjadi solusi terbaik yang positif
mengembangkan produk dan layanan bagi mereka, Javara selalu terbuka
yang inovatif dalam membantu dan transparan dalam berbagai hal
masyarakat sekitarnya dengan mulai dari kebutuhan, kapasitas
mengadopsi nilai-nilai budaya dan jumlah yang dibutuhkan serta
kearifan lokal yaitu PT. Kampung keuangan dan keuntungan yang
Kearifan Indonesia (Javara didapat. Hal ini menanamkan rasa
Indigenious) menambahkan story saling percaya antara kedua pihak,
behind the product dibalik proses karena sedari dulu petani selalu sering
produksinya dengan mengcreate dikecewakan dari banyak faktor dan
winning product. Bagi Javara sebagai masalah-masalah yang dialami
perusahaan ini adalah sebuah upaya mereka. Javara berusaha untuk terus
pembeda dengan produk perusahaan bergandengan tangan bersama untuk
lain dengan lebih menonjolkan sisi menjaga sustainabilitas yang terjalin
kearifan budaya Indonesia yang antara keduanya.
kental. Lebih lanjut cara Javara Pada tahap ini, peneliti
mengembangkan produk tidak menyimpulkan bahwa keberadaan
terlepas dari pemahaman sang Javara telah sesuai dengan isi ajaran
pendirinya Ibu Helianti Hilman dalam teori sociopreneur yang lebih
mengatakan bahwa: menfokuskan pembahasannya akan
131 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (2) 2020, 122-139

dampak kehadiran sebuah bisnis 2. Bagaimana kita membangun


terhadap masyarakat disekitarnya. branding sangat penting agar
Lebih lanjut Javara melakukan dikenal dan karena kita
terobosan dengan prinsip good, clean memulai dengan itikad yang
dan quality maksudnya tiap produk baik, tulus dan confidence
yang dikeluarkan oleh Javara harus dimulai dari awal contoh
enak, sehat, diproduksi dengan garam Kusamba Bali ini
teknologi yang berkualitas tinggi. awalnya kami uji coba kepada
Dapat dikatakan inilah salah satu para chef karena mereka
keunikan Javara, mereka menekankan sangat peka dengan kualitas
keseimbangan dalam sebuah produk dan para chef mengira garam
mengingat banyak perusahaan yang tersebut berasal dari
hanya menekankan salah satu aspek Perancis. Mulai dari sini kami
dari ketiga unsur di atas. Contohnya mulai mendapat kepercayaan
memproduksi makanan yang sehat dan orderan tentunya.
tapi tidak enak sehingga tidak laku,
memproduksi makanan enak tapi
tidak sehat sehingga memberikan Bagi RMC, upaya
dampak negatif bagi kesehatan mengembangkan sisi pelayanannya
konsumen, menghasilkan produk adalah membangun Lepa Lio Café.
yang sehat dan enak tapi dengan Lepa berasal dari bahasa setempat
teknologi yang murahan. yang berarti pondok tempat para
Disamping itu Javara juga petani istirahat. Meskipun letak RMC
perintis slow food di Indonesia yaitu jauh dari ibu kota kabupaten Lepa Lio
sebuah tren yang mengedepankan Café tetap dibangun dengan sentuhan
makanan yang baik, sehat, adil moderen sebagai tempat nongkrong
sekaligus enak. kekinian. Lepa Lio Café yang berdiri
Seperti yang dikatakan beliau bahwa: sejak Oktober 2018 lalu, disediakan
bagi para pengunjung sebagai tempat
Permasalahan yang terjadi pada untuk menikmati aneka pangan lokal
petani tiap hari mbak, karena dari yang ditemani dengan sajian Kopi
dulu petani sudah pernah Detusoko. Menurut beliau
dikecewakan, namun intinya ada menyatakan bahwa:
2 kekuatan:
1. Integritas niat kita, karena Ini adalah cara RMC
kalau kita datang dengan mengembangkan bidang
itikad baik dan menjaga pelayanannya dalam segmen
integritas hati, tidak hanya promosi dan pemasaran
mencari keuntungan belaka secara langsung yang
namun membantu mereka bertujuan untuk membuat
menjawab solusi dan berjuang komoditas setempat semakin
untuk menghilangkan dikenal luas.
kolonialisme karena kekuatan
dari ketulusan mampu Lembaga ini berharap berharap
mengalahkan sesuatu yang langkah yang ditempuh menjadi
bagian dari upaya untuk
berniat negatif ibaratnya
susah dan senang mari meningkatkan nilai ekonomi dari
setiap komoditas pertanian dan
bareng-bareng.
perkebunan. Sejauh ini beliau
Maria D.N./Kewirausahaan Sosial: Studi Kasus PT Kampung Kearifan Ind... 132

mengamati bahwa hasil alam Flores lahannya sekaligus pembisnis hasil


dijual dalam bentuk mentah, bukan pertaniannya. Konsep ini adalah yang
berupa produk turunan atau olahan pertama di Indonesia. Dan inilah
dengan nilai yang lebih tinggi. Apa keunikan kedua dari Javara.
yang dilakukan RMC dalam usahanya Berikutnya Javara membawa para
dalam bidang pelayanan tidak hanya petani keluar negeri untuk
ditujukkan untuk skala kecil dalam berinteraksi langsung dengan
arti hanya untuk menginspirasi konsumen pengguna dari produk yang
anggota RMC semata, tetapi skala mereka hasilkan. Hal ini memberikan
besarnya yaitu menginspirasi kaum kebanggaan bagi para petani dan
muda di daerah NTT dan sekitarnya. merupakan keunikan ketiga dari
Sudah saatnya kaum muda Javara karena sebelumnya belum ada
bergerak mulai dari desa dan perusahaan Indonesia yang memiliki
membangun dari kampung konsep seperti ini. Javara juga
halamannya sendiri. Lebih lanjut merupakan perusahaan yang pertama
beliau mengatakan bahwa: kali memasarkan produk-produk
Indonesia yang hampir punah seperti
Petani adalah masa depan dan Cempo Merah, Wangi Menyan,
Flores ini adalah tanah yang Andal Abang dan Methik Susu.
menghasilkan. Karena itu harus Untuk mengubah permasalahan
banyak orang muda mencintai yang dihadapi petani menjadi solusi
pertanian dan kembali terbaik yang positif bagi mereka,
kekampung. kami selalu terbuka dan transparan
dalam berbagai hal mulai dari
Yang kedua adalah dengan kebutuhan, kapasitas jumlah yang
cara memberikan layanan sebagai dibutuhkan serta keuangan dan
inkubator farmpreneur kepada kawula keuntungan yang didapat. Hal ini
muda melalui Sekolah Seniman menanamkan rasa saling percaya
Pangan Flores dengan dukungan dari antara kedua pihak, karena sedari
jaringan lokal maupun Internasional. dulu petani selalu sering dikecewakan
Berikutnya ditemukan bahwa cara dari banyak faktor dan masalah-
mengembangkan layanan RMC masalah yang dialami mereka. Javara
adalah menciptakan program one day berusaha untuk terus bergandengan
be a farmer, mengadakan acara Gare tangan bersama untuk menjaga
Bego, mendirikan Lepa Lio Café, sustainabilitas yang terjalin antara
menjalankan filosofi Piki No’o Ote, keduanya. Seperti yang dikatakan
Kema No’o Ate, menjalin kolaborasi beliau bahwa:
dengan organisasi nasional dan
internasional. Permasalahan yang terjadi
pada petani tiap hari mbak,
3. Melibatkan para pemangku karena dari dulu petani sudah
kepentingan dalam tata kelola pernah dikecewakan, namun
jalur produksi dan distribusi intinya ada 2 kekuatan:
1. Integritas niat kita, karena
Javara juga adalah perusahaan kalau kita datang dengan
pertama yang menerapkan konsep itikad baik dan menjaga
farmpreneur yaitu sebuah konsep integritas hati, tidak hanya
yang menjadikan petani pengelola mencari keuntungan belaka
133 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (2) 2020, 122-139

namun membantu mereka mempertahankan eksistensisnya di


menjawab solusi dan zaman, dimana semua orang tidak
berjuang untuk terlalu menghargai biodiversitas
menghilangkan kolonialisme pangan Indonesia karena adanya
karena kekuatan dari pengaruh fast food yang berakibat
ketulusan mampu buruk pada kesehatan konsumen
mengalahkan sesuatu yang makanan tersebut.
berniat negatif ibaratnya Bagaimana tata kelola
susah dan senang mari kewirausahaan dalam menentukan
bareng-bareng. distribusi keuntungan yang adil?.
2. Bagaimana kita membangun Sama halnya dengan javara, RMC
branding sangat penting agar juga bergerak dengan sumber
dikenal dan karena kita finansial yang mandiri. Dalam arti
memulai dengan itikad yang menggunakan modal sendiri.
baik, tulus dan confidence Penggunaan modal ini bertujuan
dimulai dari awal contoh untuk menciptakan etos kemandirian
garam Kusamba Bali ini dikalangan internal RMC maupun
awalnya kami uji coba pihak-pihak eksternal yaitu orang-
kepada para chef karena orang muda yang diberdayakan oleh
mereka sangat peka dengan RMC. Sehingga RMC dapat berdiri
kualitas dan para chef kokoh dan tidak diperalat oleh pihak-
mengira garam tersebut pihak luar yang berusaha memonopoli
berasal dari Perancis. Mulai dengan cara yang illegal dan melalui
dari sini kami mulai samaran pemberian bantuan dana.
mendapat kepercayaan dan Menurut Nando Watu bahwa:
orderan tentunya.
Sumber finansial yang menjadi
Untuk pertanyaan nomor tiga modal RMC berupa penggunaan
yakni bagaimana tata kelola modal pribadi. Modal pribadi ini
kewirausahaan Javara dalam biasanya berasal dari iuran
menentukan distribusi keuntungan anggota, bantuan/sumbangan
yang adil?. Jawabannya terletak pada hibah yang bersifat sukarela dan
penerapan sistem fair trade pada tidak mengikat.
Javara. Hal ini disebabkan karena
sejak semula sistem perdagangan Ini adalah sumber finansial
yang adil (fair trade) menjadi fondasi awal ketika RMC masih bergerak
terbentuknya PT. Kampung Kearifan sebagai sebuah bayi organisasi.
Indonesia (Javara Indigenious) dalam Dalam ideologinya memang
menjaga keutuhan dan relasi, tidak gambaran sebagai sebuah perusahaan
hanya pada mitra namun terhadap yang mandiri yang lepas dari campur
sang pencipta, alam dan manusia tangan bahkan monopoli pihak lain
sebagai konsumen. Inti dari adalah ide yang sudah sejak awal
dukungan yang diberikan terbagi tergurat dalam kepala Nando Watu
menjadi dua macam yaitu dukungan sebelum mendirikan RMC.
secara finansial dan dukungan secara Kendatipun demikian RMC
tentu saja tidak menutup mata pada
jaringan baik secara Lokal, Nasional
dan Internasional yang mendukung perkembangan yang terjadi dalam
pangsa kompetisi perdagangan barang
Javara untuk terus berkarya serta
dan jasa. Bahwasannya semakin hari
Maria D.N./Kewirausahaan Sosial: Studi Kasus PT Kampung Kearifan Ind... 134

persaingan dibidang ini semakin  Titik pijak teori


meningkat dan rumit. Oleh karena itu kewirausahaan sosial
RMC menggunakan bantuan dana selalu sama yaitu niat
dari pihak luar yakni dengan untuk membantu
pinjaman. Hal ini terlihat pada masyarakat dan
pernyataan beliau bahwa: penerapannya dilapangan.
 Teori kewirausahaan sosial
Guna memperbesar RMC, kami merupakan teori yang
bisa memperoleh pinjaman yang tidak dapat berdiri sendiri.
tidak merugikan kelompok dan Teori ini harus dibantu
pinjaman ini kami dapat dari dengan teori-teori lainnya
anggota, koperasi, sumber seperti teori
keuangan yang sah dan bank atau fenomenologis dan
lembaga keuangan lainnya. spiritual manajemen.
b. Praktek manajemen:
Dua saluran sokongan  Penerapan manajemen
finansial inilah yang selama ini telah bisnis Javara maupun
ditempuh RMC. Sebagai upaya untuk RMC sama-sama berfokus
menjamin proses produksi, distribusi pada pengaturan usaha
dan komersialisasi produk-produknya. agar sesuai dengan
Secara jelas ditampilkan bahwa kebutuhan masyarakat
gambaran besar dari sumber finansial yang akan dibantu
RMC berdasarkan pada poros inovasi khususnya petani dan anak
dan poros kooperatif. muda.
Perwujudnyataan dari poros inovasi  Obyek sasaran yang diatur
adalah melalui modal-modal usaha oleh PT. Kampung
RMC sendiri karena untuk Kearifan Indonesia (Javara
menghasilkan modal mandiri Indigenious) maupun
diperlukan inovasi yang independen Remaja Mandiri
juga. Sedangkan aktualisasi dari poros Community (RMC) sama-
kooperatif dapat dilihat dari aktivitas sama merupakan obyek
meminjam dana dari pihak luar. Yang yang vital tapi sering
mana kegiatan ini harus melibatkan diabaikan.
kerjasama antar pihak peminjam dan  Gaya manajemen terapan
pemberi. PT. Kampung Kearifan
Indonesia (Javara
Diskusi Indigenious) maupun
Remaja Mandiri
Peneliti melihat bahwa Community (RMC) adalah
pembahasan diskusi dalam penelitian gaya partisipan
ini meliputi: maksudnya obyek sasaran
a. Kontribusi teori: yang mau dibantu
 Teori kewirausahaan dilibatkan dalam proses
sosial bisa diterapkan baik pencarian solusi masalah
diskala lokal maupun mereka.
nasional dengan
kemungkinan keuntungan
yang sama.
135 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (2) 2020, 122-139

Kesimpulan melakukan inovasi bagi


Peneliti mengambil benang kebaikan mereka sendiri, baik
merah secara keseluruhan dari hasil dari segi kualitas produk,
interpretasi dan analisis peneliti mulai kuantitas produk dan profit.
dari bab sebelumnya, maka b. Remaja Mandiri Community
kesimpulan yang didapatkan (RMC) yakni, proses
sepanjang penelitian ini adalah: penentuan tujuan organisasi
bersifat bottom up, di mana
A. Jawaban untuk pertanyaan inisiator berasal dari
pertama adalah bagaimana masyarakat petani atau
kewirausahaan sosial disebut putra daerah
menentukan tujuan organisasi Fernando Watu. RMC
yakni: mengembangkan produknya
1. Tujuan sosial muncul dari hasil dan mengembangkan bidang
interaksi dengan kelompok pelayanan. Sebagaimana
sasaran: dalam pengembangan bidang
a. PT. Kampung Kearifan produk yang berawal dari
Indonesia (Javara Indigenious) gagasan sang pendiri,
yakni, khusus untuk begitupun dalam sisi
pengalaman berinteraksi dan pengembangan layanan lagi-
observasi langsung para lagi berasal dari gagasan sang
founder-nya bersama petani. pendiri. Beliau dengan cerdik
Berdasarkan hasil interaksi melihat melalui konsep
tersebut, founder organisasi ekowisata yang tak ayal lagi
memutuskan bahwa tujuan membutuhkan tidak hanya
organisasi yang dibentuknya penyuguhan makanan
nanti adalah untuk membantu organik dan alam yang indah
para petani dan memberikan tetapi juga menciptakan
perubahan sosial pada para layanan one day be a farmer
petani dan mempromosikan (jenis layanan dimana para
fair trade dalam rantai bisnis pengunjung diberi
dengan membangun relasi kesempatan untuk melihat
sosial antara produsen dan dari dekat proses pengolahan
konsumen yang membawa produk)
manfaat bagi masyarakat serta
Javara telah mendasarkan B. Jawaban untuk pertanyaan kedua
pengabdiannya pada bagaimana kewirausahaan sosial
komitmen untuk mengembangkan produk dan
mengembangkan sumber layanan yang inovatif dalam
pangan lokal dari kepunahan membantu masyarakat sekitarnya
sekaligus melindungi profesi dengan mengadopsi nilai-nilai
petani yang mengembangkan budaya dan kearifan lokal yakni:
jenis pangan lokal tersebut 1. Mengandalkan bisnis murni
agar mereka memiliki denganmengadopsi nilai-nilai
martabat dari profesi petani yang berbasis pada kearifan
yang mereka tekuni. Javara lokal dan perdagangan yang adil
memberikan peluang yang serta melibatkan para pemangku
besar bagi petani untuk kepentingan dalam tata kelola
Maria D.N./Kewirausahaan Sosial: Studi Kasus PT Kampung Kearifan Ind... 136

jalur produksi dan distribusi Pangan Flores dengan


yakni: dukungan dari jaringan lokal
a. PT. Kampung Kearifan maupun Internasional.
Indonesia (Javara
Indigenious) dengan cara C. Jawaban untuk pertanyaan ketiga
menambahkan story behind bagaimana tata kelola
the product dibalik proses kewirausahaan Javara dalam
produksinya dengan menentukan distribusi keuntungan
mengcreate winning yang adil yakni:
product. Bagi Javara sebagai 1. Melibatkan para pemangku
perusahaan ini adalah kepentingan dalam tata kelola
sebuah upaya pembeda jalur produksi dan distribusi
dengan produk perusahaan yakni:
lain dengan lebih a. PT. Kampung Kearifan
menonjolkan sisi kearifan Indonesia (Javara
budaya Indonesia yang Indigenious) dengan cara
kental, memperluas cakupan penerapan sistem fair trade
bidang produknya dalam arti yang menjadi fondasi
produk-produk tersebut terbentuknya perusahaan
tidak hanya monoton dalam menjaga keutuhan
diambil dari produk hasil dan relasi, tidak hanya pada
pertanian tapi juga hasil mitra namun terhadap sang
hutan, hasil laut, hasil dari pencipta, alam dan manusia
lahan kering, gambut , sebagai konsumen. Serta inti
Javara juga melakukan dari dukungan yang
terobosan dengan prinsip diberikan terbagi menjadi
good, clean dan quality dua macam yaitu dukungan
maksudnya tiap produk yang secara finansial dan
dikeluarkan oleh Javara dukungan secara jaringan
harus enak, sehat, baik secara Lokal, Nasional
diproduksi dengan dan Internasional yang
teknologi yang berkualitas mendukung Javara untuk
tinggi sertaperusahaan terus berkarya serta
perintis slow food di mempertahankan
Indonesia. eksistensisnya di zaman,
b. Remaja Mandiri Community dimana semua orang tidak
(RMC) yakni, upaya terlalu menghargai
mengembangkan sisi biodiversitas pangan
pelayanannya adalah Indonesia karena adanya
membangun Lepa Lio Café pengaruh fast food yang
untuk meningkatkan nilai berakibat buruk pada
ekonomi dari setiap kesehatan konsumen
komoditas pertanian dan makanan tersebut.
perkebunan serta b. Remaja Mandiri
memberikan layanan sebagai Community (RMC) yakni,
inkubator farmpreneur sama halnya dengan Javara,
kepada kawula muda RMC juga bergerak dengan
melalui Sekolah Seniman sumber finansial yang
137 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (2) 2020, 122-139

mandiri dengan modal dihadapi.


sendiri yang bertujuan untuk G. PT. Kampung Kearifan Indonesia
menciptakan etos (Javara Indigenious) maupun
kemandirian dikalangan Remaja Mandiri Community
internal RMC maupun (RMC) berbeda dari sasaran
pihak-pihak eksternal yaitu pengembangan. PT. Kampung
orang-orang muda yang Kearifan Indonesia (Javara
diberdayakan oleh RMC. Indigenious) membidik petani dari
RMC juga menggunakan segala usia, sedangkan Remaja
bantuan dana dari pihak luar Mandiri Community (RMC) fokus
yakni dengan pinjaman. Dua kepada anak muda dan para petani
saluran sokongan finansial muda.
inilah yang selama ini telah
ditempuh RMC sebagai
upaya untuk menjamin Daftar Pustaka
proses produksi, distribusi A Journey Bespoke. 7 April 2017.
dan komersialisasi produk- Meet Ibu Helianti Hilman of
produknya. Secara jelas artisanal food Company Javara
ditampilkan bahwa Indigenous Indonesia.
gambaran besar dari sumber http://ajourneybespoke.com/peop
finansial RMC berdasarkan le/ibu-helianti-hilman-javara-
pada poros inovasi dan indigenous-indonesia/. Diakses
poros kooperatif. pada 28 Oktober 2019, pukul
10.00 pm.
D. PT. Kampung Kearifan Indonesia Ajani, Dita 2013, ‘Javara: Treasuring
(Javara Indigenious) merupakan food biodiversity’, The Jakarta
perusahaan Indonesia pertama Post 26 May. Available
yang sangat fokus untuk from:(http://www.thejakartapost.
membantu petani dan menjaga com/news/2013/05/26/javara-
kearifan pangan Indonesia yang treasuring-food-
hampir punah. biodiversity.html). [30April
E. Sementara halnya dengan Remaja 2015]. Diakses pada 28 Oktober
Mandiri Community (RMC) 2019, pukul 10.00 pm.
merupakan komunitas lokal Anderson, L., & Thorpe, R. (2004).
pertama khususnya di wilayah New perspectives on action
Flores, yang memulai usaha untuk learning: Developing criticality.
memberdayakan para petani, Journal of European Industrial
khususnya kawula muda secara Training, 28(8/9), 657-668.
intensif untuk kembali ke desa dan Battarai, C. B., Kwong, C. C., &
membangun pertanian, pariwisata Tasavori, M. (2019). Market
serta menjaga warisan pangan orientation, market disruptiveness
lokal yang hampir punah. capability and social enterprise
F. Social Enterpreneur berkaitan performance: An empirical study
dengan pelaku wirausaha secara from the United Kingdom.
individu sedangkan Social Journal of Business Research,
Enterprise membahas aspek 96, 47-60.
kolektivitas perusahaan dalam Bidet, E., & Defourny, J. (2019).
menyelesaikan masalah yang Social Enterprise in Asia:
Maria D.N./Kewirausahaan Sosial: Studi Kasus PT Kampung Kearifan Ind... 138

Theory, Models and Practice. Kelly, D., Steiner, A., Mazzei, M., &
New York and London: Baker, R. (2019). Filling a void?
Routledge. The role of social enterprise in
Borzaga, C., & Defourny, J. (2004). addressing social isolation and
The Emergence of Social loneliness in rural communities.
Enterprise. London and New Journal of Rural Studies,
York: Routledge. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.
Bruton, G., Khavul, S., Siegel, D., & 2019.01.024.
Wright, M. (2015). New financial Kuppuswamy, V., & Bayus, B. L.
alternatives in seeding (2018). Crowdfunding Creative
entrepreneurship: Microfinance, Ideas: The Dynamics of Project
crowdfunding, and peer-to-peer Backers. In D. Cumming, & L.
innovations. Entrepreneurship Hornuf (Eds.), The Economics of
Theory and Practice, 39(1), 9-26. Crowdfunding (pp. 151-182).
Cardon, M. S., Wincent, J., Singh, J., Basingstoke: Palgrave
& Drnovsek, M. (2009). The Macmillan.
nature and experience of Langley, P., & Leyshon, A. (2017).
entrepreneurial passion. Academy Capitalizing on the crowd: The
of Management Review, 34(3), monetary and financial ecologies
511-532. of crowdfunding. Environment
Clarke, J. (2011). Revitalizing and Planning, 49(5), 1019-1039.
Entrepreneurship: How Visual Lubberink, R., Blok, V., van Ophem,
Symbols are Used in J., & Omta, O. (2019).
Entrepreneurial Performances. Responsible innovation by social
Journal of Management Studies, entrepreneurs: an exploratory
48(6), 1365-1391. study of values integration in
Defourny, J., & Nyssens, M. (2017). innovations. Journal of
Mapping social enterprise Responsible Innovation, 6(2),
models: Some evidence from the 179-210.
ICSEM project. Social Enterpise McElroy, M. W. (2002). Social
Journal, 13(4), 318-328. innovation capital. Journal of
Dewanti, Ayu P., Kenia Agha & Intellectual Capital, 3(1), 30-39.
Dicky Zulkarnain. 2014. ‘Javara’. Mersland, R., Nyarko, S. A., &
Esquire Indonesia, 85. Szafarz, A. (2019). Do social
Jones, O., & Holt, R. (2008). The enterprises walk the talk?
creation and evolution of new Assessing microfinance
business ventures: an activity performances with mission
theory perspective. Journal of statements. Journal of Business
Small Business and Enterprise Venturing Insights,
Development, 15(1), 51-73. https://doi.org/10.1016/j.jbvi.201
Karatas-Ozkan, M. (2011). 9.e00117.
Understanding relational qualities Phillips, W., Lee, H., Ghobadian, A.,
of entrepreneurial learning: O'Regan, N., & James, P. (2015).
towards a multi-layered Social innovation and social
approach. Entrepreneurship & entrepreneurship: A systematic
Regional Development, 23, 877- review. Group & Organization
906. Management, 40(30), 428-461.
139 JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) 5 (2) 2020, 122-139

Pol, E., & Ville, S. (2009). Social research and future challenges.
innovation: Buzz word or International Journal of
enduring term? The Journal of Management Review, 16, 24-61.
Socio-Economics, 38(6), 878- Weathley, M., & Fieze, D. (2009).
885. Using emergence to take social
Pratono, A. H., & Maharani, A. innovations to scale. Sundance,
(2018). Long-term care in Utah, USA: The Berkana
Indonesia: The role of integrated Institute.
service post for elderly. Journal Wulandari, Andhina. 10 Desember
of Aging and Health, 30(10), 2018. Produk Organik Indonesia
1556-1573. Jajaki Pasar Inggris.
Pratono, A. H., & Tjahjono, G. https://bali.bisnis.com/read/2018
(2017). How does materialistic 1210/99/867812/javascript.
attitude influence the impact of Diakses pada 29 Oktober 2019,
corporate brand on the pukul 11.20 pm.
customers’ intention to donate to Yunxia, Z. H., Rooney, D., &
corporates’ charity? Phillips, N. (2016). Practice-
Humanomics, 33(4), 484-498. Based Wisdom Theory for
Pratono, A. H., Pramudija, P., & Integrating Institutional Logics:
Sutanti, A. (2016). Social A New Model for Social
enterprise in Indonesia: Emerging Entrepreneurship Learning and
models under transition Education. Academy of
government. ICSEM Working Management Learning &
Paper No 36, Liege: The Education, 607-625.
International Comparative Social Zivkovic, S. (2018). Systemic
Enterprise Model (ICESM) innovation labs: a lab for wicked
Project problems. Social Enterprise
Stinchfield, B. T., Nelson, R. E., & Journal, 14(3), 348-366
Wood, M. S. (2012). Learning
from Levi-Strauss’ Legacy: Art,
Craft, Engineering, Bricolage,
and Brokerage in
Entrepreneurship.
Entrepreneurship Theory &
Practice, 37(4), 889-921.
Swanson, L. A., & Zhang, D. (2011).
Complexity theory and the social
entrepreneurship zone.
Emergence: Complexity &
Organization, 13(3), 39-56.
Tapsell, P., & Woods, C. (2010).
Social entrepreneurship and
innovation: Self-organization in
an indigenous context.
Entrepreneurship & Regional
Development, 22(6), 535-556.
Wang, C. L., & Chugh, H. (2014).
Entrepreneurial learning: past

Anda mungkin juga menyukai