Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini persaingan semakin ketat karena perubahan teknologi yang

cepat dan lingkungan yang begitu drastis pada setiap aspek kehidupan manusia,

maka setiap organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki

kompetensi yang tinggi agar organisasi dapat bertahan dalam gempuran

globalisasi. Tentunya setiap organisasi memiliki tujuan yang hendak dicapai, yang

dimana tujuan tersebut diraih dengan dukungan dari elemen-elemen yang berada

dalam organisasi tersebut.

Pada dasarnya penciptaan pengetahuan berasal dari individu. Pengetahuan

yang terdapat dalam organisasi adalah hasil kreasi dari orang-orang yang berada

dalam organisasi tersebut. Penciptaan pengetahuan dilakukan dengan merancang

kerangkanya yang diawali dari data, informasi, dan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya, sedangkan fungsi organisasi sendiri dalam penciptaan

pengetahuan adalah memberikan dukungan kepada individu yang ada di dalam

organisasi. Perusahaan yang bisa mengumpulkan dan mengintegrasikan

pengetahuan yang unik, jarang, dan sulit untuk direplikasi oleh pesaingnya,

memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan inovasinya, sehingga berbagi

pengetahuan itu sangat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan inovasi

perusahaan.
Menurut Lin, (2007), kemampuan perusahaan untuk mentransformasikan

dan mengeksploitasi pengetahuan akan sangat menentukan tingkat keinovasian

yang dilakukan perusahaan, seperti kemampuan dalam menyelesaikan masalah

dan reaksi terhadap informasi baru. Berbagi pengetahuan sangat diperlukan untuk

meningkatkan kemampuan inovasi perusahaan. Pengalaman dan kreativitas yang

dimiliki individu dalam sebuah perusahaan perlu untuk disebarkan dan saling

diintegrasikan dengan pengetahuan yang dimiliki individu yang lain sehingga

perusahaan bisa mengembangkan proses, pelayanan, maupun produk baru.

Perusahaan yang mendorong karyawannya untuk berkontribusi dalam

berbagi pengetahuan di dalam kelompok atau perusahaan, cenderung akan dapat

menghasilkan ideide baru dan mengembangkan peluang bisnis baru melalui

sebuah aktivitas inovasi (Darroch & McNaughton, 2002). Kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan pengetahuan yang baru sangat diperlukan

perusahaan untuk berinovasi karena dengan pengetahuan baru tersebut perusahaan

bisa mendapatkan informasi baru yang kemudian bisa diintegrasikan dengan

pengetahuan yang ada dan diterapkan ke dalam perusahaan (Liao, 2006). Hasil

penelitian Križman, (2009) juga menunjukkan hasil yang positif terhadap

pengaruh dari berbagi pengetahuan dengan inovasi yang dilakukan perusahaan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berbagi pengetahuan menjadi syarat

utama dalam berinovasi (Kokacova & Mala, 2009). Inovasi mencerminkan

kemauan mendasar untuk berangkat dari teknologi yang sudah ada atau praktik

dan usaha di luar negeri saat ini. Inovasi mengacu pada kecenderungan industri

kreatif memulai dan mendukung ide-ide baru, eksperimen dan proses kreatif yang
dapat mengakibatkan produk baru, jasa atau proses teknologi, atau eksploitasi

pasar baru (Lumpkin & Dess, 2001).

Saat ini inovasi menjadi bahan utama untuk mengelola daya saing global

dan perusahaan harus berurusan dengan penciptaan produk dan layanan baru

(Farniha et al., 2016). Inovasi adalah salah satu masalah terpenting dan paling

kompleks yang dihadapi organisasi saat ini. Inovasi adalah kunci sukses bagi

organisasi. Inovasi adalah subjek organisasi untuk waktu yang lama, Meskipun

dengan menghasilkan produk baru yang mungkin dapat menarik pelanggan untuk

sementara tetapi yang lebih penting daripada inovasi dan penemuan adalah proses

yang dapat mengalir seperti siklus waktu dan dengan mencapai periode, pesaing

lain dapat melakukannya (Tohidi & Jabbari, 2012).

Inovasi merupakan salah satu dimensi terpenting pada industri manufaktur

(Theodorou dan Florou, 2008) dan sebagai salah satu pendorong utama dalam

orientasi strategis sebuah perusahaan (Paraschiv dkk., 2012). Inovasi

dipertimbangkan sebagai penggerak perubahan karena organisasi yang menyadari

inovasi baru dan cepat mengadopsinya dapat menciptakan keunggulan kompetitif

bagi organisasi tersebut dengan mengubah apa yang mereka lakukan dan

bagaimana mereka melakukannya (Smit, 2015).

Innovation capability merupakan salah satu faktor penting untuk

mengembangkan inovasi dalam perusahaan. Innovation capability memberikan

wawasan tentang potensi dan aset inovasi perusahaan, yang mengarah pada

identifikasi titik terkuat dan terlemah, di mana perusahaan dapat bertumbuh

(Rajapathirana and Hui, 2018). Innovation capability didefinisikan sebuah


kemampuan untuk menghasilkan, menerima, dan mengimplementasikan ide,

proses, produk, atau layanan baru adalah salah satu sumber daya utama yang

menggerakkan perusahaan sukses dipasar (Wang dan Dass, 2017). Tetapi menurut

beberapa ahli mengakui bahwa innovation capability adalah sebuah kontruksi

yang multidimensi, dimana inovasi bukan hanya dilakukan dengan berfokus pada

produk saja, melainkan inovasi penting dilakukan secara keseluruhan untuk

pengembangan perusahaan (Saunila., dan Ukko, 2012; Kafetzopoulos., dan

Psomas, 2015). Dengan demikian proses inovasi bukan hanya berfokus pada

produk dan layanan yang baru melainkan inovasi dilakukan secara keseluruhan

baik dalam proses, manajemen, dan lain sebagainya. Terdapat variabel yang dapat

mempengaruhi innovation capability yaitu organizational culture.

Organizational culture adalah suatu kumpulan nilai dan praktik aktivitas

kinerja yang berkolaborasi antar satu divisi dengan yang lainnya demi memenuhi

harapan perusahaan. Semakin baik organizational culture yang dimiliki oleh

perusahaan, maka kian mudah pula meraih kesuksesan. Selain itu, organizational

culture juga dapat diartikan sebagai bentuk asumsi dasar yang diciptakan dan

dikembangkan oleh perusahaan. Umumnya, hal ini terbentuk ketika perusahaan

menemui masalah dan mulai belajar untuk mengatasinya. Nilai pelajaran tersebut

akan menjadi suatu cara untuk membantu adaptasi para karyawan baru agar dapat

menyelesaikan masalah serupa. Mulai dari cara mengidentifikasi masalah,

menganalisis, dan pengambilan keputusan. Walau zaman terus berubah dari waktu

ke waktu, setiap perusahaan pasti masih menjaga prinsip budaya organisasi berupa

kejujuran dalam bekerja. Dengan demikian, perusahaan beroperasi tidak hanya


untuk mencari keuntungan. Namun, memenuhi aspek fundamental positif lainnya

(Ilham Budiman et al., 2020). Selain organizational culture terdapat variabel yang

lain dapat mempengaruhi innovation capability yaitu leadership dan

organizational commitment.

Strategy leadership dipahami juga sebagai kemampuan untuk memengaruhi

berbagai strategi dan sasaran, komitmen, dan kepatuhan terhadap tugas mencapai

tujuan, memengaruhi kelompok dalam untuk mengidentifikasi, memelihara, dan

mengembangkan budaya organisasi (Alhyasat & Sharif, 2018). Apabila hubungan

leadership, organizational capability, organizational commitment dan

Organitational culture saling terhubung maka akan menciptakan suatu hubungan

yang baik secara professional kerja menciptakan organisasi culture menjadi lebih

tertata tanpa adanya miss komunikasi menciptakan suatu lingkungan yang lebih

tertata dan konsisten dan juga dapat mempengaruhi innovation capability sehingga

para pekerja lebih dapat berkembang dan untuk ingin meningkatakan perusahaan

yang lebih baik lagi. Untuk menciptakan suatu kinerja yang baik menjadikan

organization culture lebih tertata maka perusahaan diharapkan mampu

mempertahankan eksistensinya juga mengembangkan inovasi inovasi lain agar

karyawan tetap merasa nyaman dengan pekerjaannya, salah satunya melalui

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang diharapkan mampu memicu

kegiatan inovasi perusahaan dan juga meningkatkan SDM kemampuan untuk

memimpin dan memberi inovasi ke lain agar tidak ketinggalan dengan kemajuan

teknologi.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka peneliti berkeinginan

untuk melakukan penelitian yang berjudul “ PENGARUH

ORGANIZATIONAL CULTURE TERHADAP INNOVATION

CAPABILITY MELALUI ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN

LEADERSHIP DI PT SARIGUNA PRIMATIRTA”

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan uraian latar belakang di atas, maka dapat disampaikan

beberapa perumusan masalah, antara lain:

1. Apakah terdapat pengaruh organizational culture terhadap organizational

commitment ?

2. Apakah terdapat pengaruh organizational culture terhadap leadership ?

3. Apakah terdapat pengaruh organizational culture terhadap innovation

capability ?

4. Apakah terdapat pengaruh organizational commitment terhadap leadership ?

5. Apakah terdapat pengaruh organizational commitment terhadap innovation

capability ?

6. Apakah terdapat pengaruh leadership terhadap innovation capability ?

7. Apakah terdapat pengaruh organizational culture terhadap innovation

capability melalui mediasi organizational commitment ?

8. Apakah terdapat pengaruh organizational culture terhadap innovation

capability melalui mediasi leadership ?


9. Apakah terdapat pengaruh organizational culture terhadap leadership melalui

mediasi organizational commitment ?

10. Apakah terdapat pengaruh organizational commitment terhadap

organizational culture melalui mediasi leadership ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka

tujuan dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh organizational culture terhadap

organizational commitment.

2. Untuk menganalisis pengaruh organizational culture terhadap leadership

3. Untuk mengetahui pengaruh organizational culture terhadap innovation

capability

4. Untuk menganalisis pengaruh organizational commitment terhadap

leadership

5. Untuk mengetahui pengaruh organizational commitment terhadap innovation

capability

6. Untuk menganalisis pengaruh leadership terhadap innovation capability

7. Untuk menganalisis pengaruh organizational culture terhadap innovation

capability melalui mediasi organizational commitment

8. Untuk menganalisis pengaruh organizational culture terhadap innovation

capability melalui mediasi leadership


9. Untuk menganalisis pengaruh organizational culture terhadap leadership

melalui mediasi organizational commitment

10. Untuk menganalisis pengaruh organizational commitment terhadap

organizational culture melalui mediasi leadership

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berharap agar hasil penelitian mampu

memberikan manfaat secara positif kepada beberapa pihak sebagai berikut :

1. Bagi Pembaca

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang materi

pendidikan mengetahui bagaimana pengaruh organizational culture terhadap

innovation capability melalui organizational commitment dan leadership.

Ketrampilan di lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja yang terjadi,

2. Bagi Industri

Dengan melihat dari hasil penelitian diharapkan perusahaan dapat mengetahui

bagaimana atau adakah dampak dari pengaruh organizational culture

terhadap innovation capability melalui organizational commitment dan

leadership.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan skripsi, penulis menggunakan sistematika

penulisan dengan urutan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan secara jelas latar belakang permasalahan

dalam penelitian ini, menjabarkan beberapa rumusan permasalahan,

mengungkapkan tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai kajian literature yang berhubungan

dengan penelitian, definisi variabel yang mendukung rumusan

masalah, penelitian terdahulu yang menjadi referensi, rerangka

konseptual, serta pengembangan hipotesa dari penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan perihal rancangan penelitian, variable dan

pengukuran, metode pengumpulan, metode yang digunakan untuk

menguji dan menganalisis data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan perihal statistik deskriptif dalam penelitian,

hasil pengukuran variabel, serta analisis dan pembahasan mengenai

hipotesis penelitian.

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah

dilakukan, keterbatasan dan implikasi, serta masukan saran bagi

penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai