Anda di halaman 1dari 14

Kreativitas dan Inovasi dalam Organisasi Bisnis

NAMA : ELYSZABETH
NIM : 221010500313
KELAS : 01SMJK002
PRODI : MANAJEMEN CK
1. Pengertian kreativitas dan inovasi
Kreativitas memiliki arti penting dalam sistem organisasi. Dalam menyikapi keadaan yang berubah-ubah,
langkah-langkah kreatif selalu diambil oleh perusahaan/organisasi, seperti pengembangan/inovasi
metode pengawasan, produksi, inovasi mengenai tata letak kantor dan pabrik agar lebih efisien, ide
pemasaran, berkreasi dengan produk baru, atau hanya berinovasi dengan produk yang sudah ada, dan
sebagainya. Dalam mengembangkan kreativitas, organisasi sangat membutuhkan orang-orang yang
memiliki kemampuan berpikir kreatif dan analitis. Menurut Peter Drucker, dalam memimpin suatu
organisasi, seorang manajer tidak hanya melakukan pekerjaan- pekerjaan administratif atau pengambilan
keputusan (decision making) saja, tetapi ia harus melakukan pekerjaan yang sifatnya lebih kreatif.
Seorang manajer tidak cukup hanya melaksanakan suatu pekerjaan yang sudah merupakan kegiatan rutin
seperti yang pernah ia lakukan pada pekerjaan- pekerjaan sebelumnya. Apabila ia melakukan ini, maka
kemungkinan besar organisasinya akan berubah menjadi statis, sehingga pada akhirnya organisasi
tersebut akan mengalami kemunduran atau penurunan, terutama sekali apabila organisasi itu berada
dalam suatu lingkungan usaha yang bersifat kompetitif. Oleh karena itu dapat juga dikatakan bahwa
seorang manajer adalah juga seorang creator dan sekaligus sebagai inovator. Atas dasar hal tersebut,
sudah sepantasnya apabila kreativitas dan inovasi juga dimasukkan dalam s alah satu bagian manajemen.
Bagian ini secara substansi merupakan penciptaan dan pengembangan cara-cara baru dan lebih baik
dalam mengerjakan suatu kegiatan guna mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Seorang manajer
mungkin dapat menggali ide-ide baru dari dirinya sendiri atau dapat pula mengkombinasikan ide lama
dengan ide-ide baru, atau menyesuaikan ide-ide dari bidang lain untuk kemudian digunakan dalam
bidangnya sendiri.
Namun tidak menutup kemungkinan dia dapat juga bertindak sebagai katalisator dan stimulator bagi orang lain (anggota
dalam organisasi) untuk mengembangkan dan melakukan kreativitas dan inovasi. Kreativitas merupakan kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru untuk memandang masalah menjadi peluang.
Inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan solusi-solusi kreatif terhadap masalah dan peluang guna
menumbuhkan usaha. Kreativitas dan inovasi memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, maka organisasi perlu
menginvestasikan dananya untuk keperluan ini. Hal ini dipergunakan untuk timbulnya suatu ‘’keadaan yang mendorong
kreativitas’’, yaitu tidak hanya dalam bagian penelitian dan pengembangan saja tetapi juga dalam keseluruhan manajemen
organisasinya. Langkah-langkah perubahan terus meningkat dengan cepat, dalam bidang teknologi, dalam standar produk,
dan juga dalam persaingan. Semua ini telah menimbulkan perhatian yang lebih besar di dalam organisasi-organisasi
mengenai pentingnya kreativitas dan inovasi.
Menurut A. Roe (1963), syarat seseorang disebut kreatif apabila:
1. Terbuka terhadap pengalaman (openness to experience)
2. Pengamatan melihat cara biasa yang biasa dilakukan (observance seeing things in unusual ways).
3. Keingintahuan (curiosity).
4. Menerima dan merekonsiliasi lawan yang tampak (accepting and reconciling apparent opposites).
5. Toleransi terhadap ambiguitas (tolerance of ambiguity).
6. Kemandirian dalam penilaian, pikiran, dan tindakan (independence in judgment, thought and action).
7. Memerlukan dan menerima otonomi (needing and assuming autonomy).
8. Percaya diri dan berani mengambil risiko (self reliance and risk taking).
9. Tidak sedang tunduk kepada pengawasan kelompok (not being subject to group standards and control).
10. Kesediaan untuk mengambil risiko yang diperhitungkan (willingness to take calculated risks).
11. Ketekunan (persistence)
2. Proses kreativitas
Kreativitas sangat memiliki peranan sentral di dalam kewirausahaan, karena kreativitas akan mendukung daya
cipta dan daya saing suatu usaha. Kreativitas berasal dari arahan dalam diri (inner-direct), sehingga sangat
mungkin tidak memberikan atau tidak berfokus pada lingkungan Ernest Dale dalam bukunya Management
Theory and Practice, dalam Koonttz, O’Donnell, & Weihrich, (1980) disebutkan beberapa proses kreativitas yang
dapat dilakukan oleh seorang manajer untuk mengembangkan suatu kreativitas yang ada di dalam
organisasinya. Proses kreativitas tersebut adalah:
1. Menggali kreativitas yang tersembunyi (kreativitas laten yang dianggap dimiliki oleh setiap orang dengan
kadar yang berbeda-beda.
2. Mengidentifikasikan orang-orang yang secara alamiah mempunyai kreativitas yang tinggi.
3. Mengembangkan dan menciptakan suatu suasana yang dapat lebih mendorong timbulnya kreativitas .

Menggali Kreativitas Organisasi yang Tersembunyi Sejumlah teknik telah


dikembangkan
untuk menggali kreativitas dari orang-orang biasa. Pada dasarnya hal ini
merupakan teknik yang memungkinkan mereka untuk membebaskan diri dari
kebiasaan berfikir lama yang menutup perhatian terhadap sejumlah besar ide
baru. Sebagai seorang ekonom, Lord Keynes pernah menegaska
1. Pengertian Pengembangan Organisasi
• Pengembangan organisasi merupakan proses yang terencana, dimanajemeni, dan secara sistematis untuk
mengubah kultur, system, dan perilaku organisasi, guna meningkatkan efektifitas organisasi dalam
memecahkan masalah dan pencapaian sasaran (Drucker, 2007).
• Pengembangan organisasi (organizational   development)   merupakan upaya mengubah perilaku orang dan
sistem organisasi supaya dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang ditujukan untuk
pencapaian tujuan organisasi yang lebih baik (Triatna, 2015).
• Menurut Harris dan Hartman pengembangan organisasi merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para
anggota organisasi dengan bantuan konsultan, untuk mencapai seluruh potensi organisasi juga memperbaiki
berbagai permasalahan atau kekurangan yang dimiliki saat ini.
• Definisi ini mengungkap bahwa pengembangan organisasi ditujukan untuk menjadikan organisasi lebih maju
melalui optimalisasi seluruh potensi organisasi dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi. Beberapa
pakar pengembangan organisasi menyatakan mengenai pengembangan organisasi dengan cara yang
beragam.
• Porras dan Robertson (Jex dan Britt, 2008) menjelaskan bahwa pengembangan organisasi merupakan
seperangkat perilaku berbasis ilmu pengetahuan, nilai, strategi, dan teknologi yang bertujuan untuk
meningkatkan perkembangan individu dan meningkatkan kinerja organisasi, melalui perubahan terencana
pada perilaku kerja anggota organisasi.
2. Tujuan Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi memberikan dampak positif guna memajukan perusahaan lebih unggul. Adapun
tujuan dari pengembangan organisasi yaitu:
1. Meningkatkan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan karyawan;
2. Meningkatkan kemampuan dalam problem solving;
3. Semakin terbuka dalam berkomunikasi;
4. Semangat kerja para anggotanya semakin meningkat;
5. Mengubah pandangan terhadap perusahaan dan semakin memperluas wawasan;
6. Mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi;
7. Semakin mengasah keterampilan secara teknis maupun non-teknis;
8. Meningkatkan produktivitas dan pelayanan yang berkualitas.
3. Manfaat Pengembangan Organisasi
Manfaat yang diberikan dengan proses pengembangan organisasi yaitu:
1. Meningkatkan Komunikasi Internal
Dengan menerapkan pengembangan organisasi, diharapkan semakin terjalin komunikasi internal yang baik,
sehingga tidak ada miss communication antar satu sama lain. Selarasnya jalan komunikasi dan jalan pikiran seluruh
karyawan, membuat workflow antar karyawan juga baik dan karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien.
2. Membentuk Karyawan Unggulan
Hal ini dapat menjadi jalan untuk mengembangkan karyawan menjadi karyawan unggul. Kebutuhan karyawan
akan ajaran dan model selama bekerja membuat pimpinan harus memikirkan jalan yang lebih efektif untuk
mengembangkan perusahaan. Dengan penerapan ini, seharusnya karyawan semakin gigih dan giat serta inovatif
untuk sama-sama membuat perusahaan menjadi lebih sukses.
3. Meningkatkan Mutu Produk dan Layanan
Pengembangan organisasi ini juga berdampak pada produk dan  layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. SDM
yang baik menciptakan produk dan layanan yang baik pula.
4. Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan
Dampak yang paling terasa adalah peningkatan profit perusahaan. Dengan terkenalnya perusahaan karena
etos kerja yang baik serta kualitas yang diberikan terjaga, membuat stakeholder akan kembali bekerjasama dengan
lembaga atau perusahaan
4. Kreativitas dalam Pengembangan Organisasi
• Dalam suatu perusahaan/ lembaga, maupun organisasi selain adanya kecakapan komunikasi, kerjasama, dan loyalitas
yang tinggi antar pemimpin dengan karyawan, ternyata diperlukan juga adanya kreativitas dan inovasi untuk menjaga
agar perusahaan atau organisasi tetap mampu bersaing antar lembaga atau organisasi lainnya dengan menunjukkan
terobosan-terobosan terbaru sehingga animo masyarakat maupun job seeker semakin meningkat.
• Pemimpin dan juga karyawan yang kreatif diharuskan ada di tengah-tengah persaingan global saat ini. pengembangan
kreativitas dalam sebuah organisasi dikelola oleh para pimpinan organisasi dan mereka yang selama ini terlibat dalam
pengembangan organisasi atau kelompok, baik dari para manajer di tingkat bawah maupun di tingkat menengah dan
top management.
• Keterlibatan semua pihak menjadi penting mengingat proses kreatif dalam sebuah organisasi tentunya tidak bisa
berkembang tanpa keterlibatan yang utuh dari seluruh jajaran manajemen yang ada dalam organisasi tersebut.
• Kreativitas merupakan kemampuan mengembangkan ide-ide baru yang unik dan tidak biasa serta dapat bermanfaat
dalam situasi kerja. Setiap organisasi yang ingin bertahan dan berkembang harus mampu menghadapi tren dan
perubahan (Frinces, 2004).
• Jika aspek kreativitas tidak terdapat dalam perusahaan, perusahaan tersebut dapat dikatakan sebagai uncreative
organization (Kylen dkk, 2002).
• Terdapat beberapa ciri-ciri kreativitas antara lain sebagai berikut: memiliki rasa ingin tahu yang luas dan mendalam,
memiliki daya imajinasi yang tinggi, selalu memberikan gagasan atau usulan terhadap suatu masalah, melihat suatu
masalah dalam berbagai sudut pandang, orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah (James,
1989).
5. Inovasi dalam Pengembangan Organisasi bisnis
• Kreativitas dan inovasi merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan karena di mana ada kreativitas maka di
situ pasti akan ada yang dinamakan dengan inovasi, yang artinya kreatif tanpa inovatif tidak bisa berjalan dan
begitu pula inovatif tanpa kreatif juga tidak bisa terealisasi.
• Inovasi adalah proses pembaruan, pemanfaatan, atau pengembangan dengan menciptakan hal baru yang
berbeda dengan sebelumnya. Inovasi juga dapat diartikan penemuan baru dalam teknologi atau kemampuan
dalam memperkenalkan temuan baru yang berbeda dari yang telah ada sebelumnya.
• Terdapat 4 ciri-ciri inovasi antara lain sebagai berikut: (1) Memiliki ciri khusus; (2) Memiliki unsur pembaruan;
(3) Program inovasi melalui program yang terencana; (4) Memiliki tujuan

6. Pentingnya Kreativitas dan Inovasi dalam Pengembangan Organisasi


Kreativitas dan inovasi bagi organisasi adalah sebuah kebutuhan yang sangat vital, karena kreativitas menjadi
tulang punggung bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Zimmerer dan Scrborough (Frinces, 2011)
mengatakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan
cara-cara baru untuk memandang masalah menjadi peluang.
Sedang inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan solusi-solusi kreatif terhadap masalah dan peluang
guna menumbuhkan usaha. Kreativitas dan inovasi memang dua kata yang saling terkait dan saling melengkapi.
Kreativitas dan inovasi merupakan pemikiran kreatif (insepsi Ide) yang harus diterapkan melalui pemikiran
(pelaksanaan ide), dengan kondisi akhir inovasi tersebut telah dilaksanakan sebagai pembaruan ide.
Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi
kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif menjadi sia-sia karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada tindakan nyata.

Graham Wallas, dalam bukunya "The Art of Thoughts" menyatakan bahwa sebelum terciptanya sebuah inovasi,
ada proses kreatif yang harus dilakukan, yaitu:
• Tahap Persiapan
Ini adalah mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data atau informasi,
mempelajari pola berpikir dari orang lain, dan bertanya pada orang lain.

• Tahap Inkubasi
Pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara dari masalah
tersebut. Masalah tersebut diendapkan dulu.

• Tahap Iluminasi
Tahap ini merupakan tahap munculnya inspirasi atau gagasan baru.

• Tahap Verifikasi
Ini adalah tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhadap realitas. Di sini diperlukan pemikiran yang
meliputi proses divergensi (pemikiran kreatif) dan proses konvergensi (pemikiran kritis).
Para pebisnis dituntut untuk terus mengembangkan kreativitas dan berinovasi antara lain untuk:

1. Meningkatkan Efisiensi Produk


Inovasi pada sebuah produk bertujuan untuk meningkatkan efisiensinya. Barang yang mengalami inovasi akan
dapat melakukan tugasnya dengan tepat sasaran tanpa perlu membuang waktu lebih banyak.
Contohnya pada jasa layanan pengiriman makanan di sebuah rumah makan. Bila dulunya hanya bisa melayani
makan di tempat, maka inovasinya bisa dengan memberikan layanan jasa antar/delivery.
Contoh lainnya, jika dahulu semua transaksi dicatat secara manual, kamu bisa membuat inovasi untuk
meningkatkan efisiensi operasional usahamu dengan mengimplementasikan

2. Sebagai Pembeda atau Ciri Khas Bisnis


Salah satu tujuan utama dari inovasi adalah melakukan atau menciptakan sesuatu yang berbeda dari para
kompetitor di bidang sama. Jika ingin berinovasi pada produk, maka kembangkan produk itu hingga memiliki
keunggulan atau spesifikasi khusus yang tidak ada di pasaran. Dengan begitu, suatu bisnis bisa memiliki
pembeda atau ciri khas tersendiri, baik dalam hal produk maupun identitas.
Contohnya produk kue brownies. Bila biasanya brownies menggunakan bahan baku standar yaitu tepung
terigu, maka kali ini diciptakan brownies dengan bahan baku wortel atau ubi.
3. Menarik Lebih Banyak Konsumen
Setelah melakukan inovasi dalam bisnis, kamu nantinya berpeluang besar untuk menarik banyak konsumen
lebih banyak dari sebelumnya. Konsumen memang menyukai hal-hal yang baru dan cenderung lebih unik dan
yang memang mereka sukai.
Contohnya pada bisnis alat tulis. Pulpen berwarna-warni dengan bentuk yang menarik akan lebih disukai oleh
konsumen daripada pulpen dengan model standar.

4. Menciptakan Pasar Baru di Tengah Masyarakat


Tujuan lain inovasi dalam bisnis adalah untuk menciptakan pasar baru di masyarakat. Produk yang diberi
inovasi memberikan fitur dan perkembangan terbaru yang akan menarik minat masyarakat. Sehingga
masyarakat tertarik untuk membeli produk tersebut. Inovasi tidak selamanya memberikan perkembangan
tetapi kadang juga melakukan pengurangan fitur.
Contohnya produk telepon pintar. Beberapa fitur seperti kualitas kamera atau kapasitas memori dikurangi
sehingga hadirlah sebuah produk baru dengan harga yang lebih murah. Produk baru ini nantinya akan
menciptakan pasar baru yang mengincar harga yang lebih murah dengan produk yang tidak jauh berbeda
kualitasnya.
Inti dari semuanya adalah sebagai pebisnis kamu memang sepatutnya selalu tahu dan paham apa yang sedang
terjadi di pasar, agar bisa menentukan kreativitas dan inovasi apa yang cocok untuk bisnismu dalam upaya
untuk terus mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Untuk menciptakan organisasi yang kreatif dibutuhkan organisasi yang bisa melakukan perubahan
lingkungan yang terus meningkat dengan cepat dalam bidang teknologi, dalam standar produk, dan
juga dalam persaingan.
Semua ini telah menimbulkan perhatian yang lebih besar di dalam organisasi-organisasi mengenai
pentingnya kreativitas dan inovasi untuk kepentingan itu maka organisasi perlu menggali kreativitas
organisasi yang tersembunyi.
Karena organisasi memiliki orang-orang yang memiliki ketajaman dalam kreativitas dan inovasi.
Adapun yang terpenting dalam kreativitas organisasi adalah bagaimana mengembangkan suatu
suasana atau keadaan agar kreativitas organisasi dapat tumbuh dan berkembang dengan subur.
Untuk itu organisasi perlu: menyediakan wadah bagi orang-orang yang memiliki kreativitas; adanya
lingkungan di dalam organisasi yang memungkinkan ide-ide kreatif dapat dilaksanakan; dan adanya
kelayakan atas pelaksanaan ide kreatif, baik dari sisi biaya dan kemanfaatannya.
Perkembangan teknologi saat ini melahirkan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan di berbagai
sektor, seperti manufaktur, perbankan, jasa, dan lain sebagainya. Kondisi ini kemudian menuntut
adanya sumber daya manusia yang kreatif, inovatif serta berdaya saing.

Anda mungkin juga menyukai