Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN

“MANAGING CHANGE AND INNOVATION”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : 14
NAMA : - JUNI APRIKO
(175210598)
- YOLGA ENEKA RACHMAN
(175210637)
MATA KULIAH : MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TA. 2017/2018
A. PEMBAHASAN
1. MENGELOLA PERUBAHAN

Perubahan suatu organisasi merupakan esensi dari kreativitas dan inovasi dalam
organisasi. Untuk mendorong perubahan diperlukan adanya agen perubahan
(agent of change). Agen perubahan ini merupakan individu dan kelompok yang
mengupayakan terjadinya perubahan kepada orang lain maupun sistem sosial.
Biasanya, agen perubahan dipilih oleh pimpinan, dimana unsur pimpinan terlibat
di dalamnya. Keterlibatan pimpinan tertinggi dalam agen perubahan akan semakin
mengoptimalkan perubahan yang diharapkan. Keterlibatan yang dimaksud tidak
hanya dalam struktur organisasi tim perubahan organisasi, namun juga peran
aktifnya dalam pemikkiran, tindakan, keteladanan, dan dukungan sumber daya
agar perubahan organisasi dapat secara efektif terjadi.

Perubahan organisasi dapat terjadi melalui mekanisme top down maupun bottom
up. Perubahan top down, didorong oleh level atas, untuk kepentingan strategis
organisasi. Biasanya perubahan yang bersifat top down akan terjadi dalam waktu
yang lebih cepat dan bersifat lebih komprehensif dibanding dengan perubahan
yang bersifat bottom up. Perubahan botom up adalah perubahan yang di dorong
dari level bawah menuju ke atas. Biasanya perubahan ini didukung oleh
manajemen level bawah dan menengah sebagai agen perubahan. Perubahan
bottom up dapat dilihat pada inovasi teknologi maupun perbaikan prosedur kerja,
di mana idenya berasal dari karyawan level bawah yang berada di lapangan dan
melihat perlunya dilakukan perubahan untuk perbaikan organisasi.

Jenis-jenis Perubahan

Secara umum ada dua jenis perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi :

1. Perubahan Proaktif

Perubahan proaktif atau biasa disebut terencana ini adalah perubahan yang
dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai
antisipasi dari peristiwa di masa mendatang. Perubahan yang direncanakan
bertujuan untuk menyiapkan seluruh organisasi atau sebagian besar untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan signifikan dalam sasaran dan arah suatu
organisasi.

2. Perubahan Reaktif

Perubahan reaktif atau tidak terencana merupakan perubahan yang bersifat


spontanitas dan tanpa arahan. Perubahan yang dilakukan sebagai reaksi terhadap
tanda-tanda bahwa perubahan itu diperlukan.

2. INOVASI DAN TEMPAT KERJA YANG BERUBAH-UBAH

Didunia yang jungkir balik seperti saat ini, pengelolaan perubahan dan
inovasi menjadi sorotan utama. Beberapa pengamat tren bisnis mengatakan bahwa
ekonomi pengetahuan di akhir tahun 1900-an dan awal 2000-an secara cepat telah
diubah menjadi ekonomi kreatif. Manajer-manajer di perusahaan ingin memulai
perubahan yang besar seperti membentuk tim yang terdiri atas pegawai-pegawai,
memperkenalkan produk-produk baru, atau mengadakan sistem pelatihan baru,
tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara membuat perubahan itu berhasil.
Organisasi-organisasi menggerakkan perubahan yang banyak jenisnya. Bisnis
harus mengembangkan teknologi produksi yang maju, mencipkan barang dan jasa
baru yang didambakan oleh pasar, menerapkan sistem administrasi baru, dan
meningkatkan keahlian pegawai.

Perusahaan-perusahaan yang kini sukses adalah perusahaan yang terus-


menerus melakukan inovasi. Organisasi-organisasi yang berhasil melakukan
perubahan adalah organisasi yang mendatangkan keuntungan serta organisasi
yang digemari.

a. Perubahan organisasional (organizational change ― perubahan yang terjadi


di organisasi ) ditentukan dengan diadopsinya sebuah ide atau perilaku baru oleh
organisasi tersebut. Banyak organisasi yang berhasil dalam perubahan. Perubahan
yang berbutut keberhasilan mengharuskan adanya kemampuan suatu organisasi
untuk menciptakan serta menerapkan ide-ide, yang berarti bahwa organisasi
tersebut harus belajar untuk menjadi ambidekstrus.
b. Pendekatan ambidekstrus (ambidextrous approach) artinya menggabungkan
struktur dan proses yang sesuai untuk implus kreatif maupun penerapan inovasi
yang sistematik.

3. MENGUBAH HAL-HAL TERTENTU: PRODUK DAN TEKNOLOGI


BARU

Pengenalan produk dan teknologi baru adalah area vital bagi inovasi.
Perubahan produk (product change) adalah perubahan dalam produk barang
atau jasa yang dihasilkan oleh suatu orgnisasi. Inovasi barang dan jasa adalah cara
utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di
pasar, teknologi, dan persaingan. Perubahan teknologi (technology change)
adalah perubahan dalam proses produksi yang terjadi dalam sebuah
organisasi―bagaimana organisasi tersebut menjalankan kinerjanya. Perubahan
teknologi di rancang untuk membuat produksi barang dan jasa lebih efisien. Ada
tiga strategi inovasi penting untuk mengubah produk dan teknologi.

a. Eksplorasi

Eksplorasi adalah tahap di mana ide-ide untuk melahirkan produk dan


teknologi baru dilahirkan. Seorang manajer mempersiapkan organisasinya untuk
melakukan eksplorasi dengan menciptakan kondisi yang mendorong terciptanya
kreativitas dan memungkinkan ide-ide baru bermunculan. Kreativitas (creativity),
yang merupakan penciptaan ide-ide cemerlang yang sekiranya memenuhi
kebutuhan yang ada atau menjawab peluang-peluang yang bisa didapatkan oleh
organisasi, adalah langkah penting pertama dalam berinovasi.

b. Kerja sama

Aspek penting lainnya dalam berinovasi adalah menyediakan mekanisme


bagi koordinasi internal maupun koordinasi eksternal. Ide-ide untuk menciptakan
inovasi produk atau teknologi biasanya berasal dari tingkatan-tingkatan bawah
organisasi dan ide-ide tersebut harus mengalir secara horizontal melintasi
departemen-departemen.
- Koordinasi Internal

Inovasi yang berbuntut pada kesuksesan mengharuskan adanya keahlian dari


beberapa departemen sekaligus, dan inovasi yang berbuntut kegagalan sering kali
adalah hasil dari gagalnya kerja sama.

Perusahaan-perusahaan yang telah sukses dengan inovasinya memiliki


ciri-ciri dibawah ini:

1. Orang-orang di pemasaran memiliki pemahaman yang baik akn kebutuhan


pelanggan.
2. Para ahliteknis menyadari perkembangan teknologi terkini dan
menggunakan teknologi secara efektif.
3. Para anggota departemen-departemen ini―penelitian, manufaktur,
pemasaran―bekerja sama dalam pengembangan barang atau jasa yang
baru.
- Koordinasi Eksternal

Para pegawai pemasaran memperhatikan kondisi pasar yang selalu


berubah dan kebutuhan pelanggan. Beberapa organisasi membangun rekana
strategis formal seperti aliansi dan usaha bersama guna meningkatkan kesuksesan
inovasi. Perusahaan-perusahaan yang paling sukses saat ini secara langsung
melibatkan pelanggan, mitra strategis, pemasok, dan pihak luar lain dalam proses
pengembangan barang dan jasanya.

Inovasi tebuka (open innovation) adalah memperluas pencarian


pengomersialisasikan ide-ide baru diluar batas-batas perusahaan dan bahkan
diluar batas-batas industri.

c. Kewirausahaan

Aspek ketiga dari inovasi produk dan teknologi adalah menciptakan


mekanisme untuk memastiakan bahwa ide-ide baru bisa diutarakan, diterima, dan
diterapkan. Seorang manajer dapat secara langsung memberiakn pengaruh apakah
kewiusahaan dapat berkembang di organisasinya dengan menunjukkan dukungan
aktivitas kewirausahaan, memberikan kadar otonomi pada para pegawai, dan
memberikan penghargaan atas pembelajaran dan pengambilan risiko. Hal yang
paling penting adalah mengangkat juara ide. Definisi resmi dari juara ide (idea
champion) adalah orang yang melihat kebutuhan akan dan memperjuangkan
perubahan produktif dalam organisasinya.

4. MENGUBAH ORANG-ORANG DAN BUDAYA

Perubahan orang (people change) berkaitan dengan hanya beberapa


pegawai saja, seperti mengirimkan sejumlah manajer menengah untuk mengikuti
pelatihan demi meningkatkan keahlian kepemimpinan mereka. Perubahan
budaya (culture change) berkaitan dengan organisasi secara
keseluruhanperubahan budaya besar-besaran tidak mudah. Bahkan, manajer-
manajer terus-menerus melaporkan bahwa mengubah orang-orang dan budaya
perusahaan adalah pekerjaan mereka yang paling sulit. Dua alat yang selalu dapat
diandalkan dalam mempermulus proses pengubahan ini.

a. Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan adalah pendekatan yang paling sering digunakan dalam


mengubah mind-set orang-orang. Sebuah perusahaan mungkin menawarkan
program pelatihan pada pegawai-pegawai dalam kerja tim, keberagaman,
kecerdasan emosi, siklus mutu, keahlian komunikasi, manajemen partisipatif.
Perusahaan-perusahaan yang sukses biasanya ingin menyediakan kesempatan bagi
setiap orang untuk mengikutipelatihan dan pengembangan, tetapi perusahaan-
perusahaan tersebut mungkin lebih menekankan pelatihan dan pengembangan
pada para manajer.

b. Pengembangan Organisasi

Pengembangan organisasi (organization development―OD) adalah


proses perubahan sistematis dan terencana yang menggunakan pengetahuan dan
teknik ilmu perilaku untuk memperbaiki kesehatan dan keefektifan suatu
organisasi melalui kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan,
memperbaiki hubungan internal, serta meningkatkan pembelajaran dan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah.

OD dapat membantu manajer untuk menyentuh setidaknya tiga jenis


masalah yang kini ssering terjadi.

1. Merger/akuisisi
2. Kemunduran/kebangkitan organisasi
3. Manajemen konflik

Aktivitas OD Konsultan OD menggunakan beragam teknik khusus untuk


membantu memenuhi tujuan-tujuan OD. Tiga teknik yang paling sering
digunakan dan paling efektif adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas pembentukan tim


2. Aktivitas survei-umpan balik
3. Intervensi kelompok besar

Langkah-langkah OD Teori yang menggarisbawahi OD mengusung tiga


tahap penting dalam melakukan perubahan sikap dan perilaku.

Tahap pertama, yaitu unfreezing berarti bahwa semua orang dalam suatu
perusahaan dibuat sadar akan adanya permasalhan dan pentingnya melakukan
perubahan. Agen perubahan (change agent) adalah seorang ahli dibidang OD
yang melakukan diagnosis sistematis terhadap organisasi dan berusaha
menemukan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan.

Tahap kedua, yaitu tahap changing, terjadi ketika individu-individu


bereksperimen dengan perilaku baru dan mempelajari keterampilan baru untuk
digunakan ditempat kerja.

Tahap ketiga, yaitu tahap refreezing, terjadi ketika individu memperoleh sika-
sikap atau nilai-nilai baru dan ia mendapatkan penghargaan dari organisasi atas
perolehannya tersebut.
5. MELAKSANAKAN PERUBAHAN

Langkah terakhir yang harus diselesaikan daalam proses perubahan adalah


pelaksanaan.sebuah ide baru dan kreatif tidak akan mendatangkan keuntungan
bagi organisasi jika tidak direalisasikan dan digunakan dengan baik.

Keharusan dalam Melakukan Perubahan

banyak orang merasa tidak rela untuk melakukan perubahan, kecuali jika meraka
merasakan adanya masalah atau krisis

Penolakan terhadap Perubahan

Langkah pertama dalam pelaksanaan perubahan adalah membuat orang lain


mengerti pentingnya melakukan perubahan.

Kepentigan Pribadi

orang-orang biasanya menolak perubahan yang dirasakan bertentangan dengan


kepentingan pribadi mereka.

Kurangnya Pemanhaman Dan Kepercayaan

Para pegawai sering kali tidak memercayai maksud-maksud dibalik sebuah


perubahan atau tidak memehami maksud yang sebenarnya

Ketidak Pastian

Kepastian adalah kurangnya informasi tentang kejadian dimasa yang akan datan.

Penilian Dan Tujuan Yang Berbeda

alasan lain ditolak nya sebuah perubahan adalah bahwa orang orang yang akan
merasakan dampak dari perubahan tersebut mungkin menilai perubahan tersebut
secara berbeda dengan pandangan juara ide atau kelompok usaha baru.

4. ANALISIS TUMPUAN BIDANG


6. TAKTIK-TAKTIK PELASAAN

a. Kemunikasi Dan Edukasi

komunikasi dan edukasi digunakan ketika informasi yang pasti mengenai


perubahan dibutuhkan oleh pengguna dan pihak lainnya yang mungkin akan
menolak pelaksanaan perubahan.

Partisipasi melibatkan pihak pengguna dan pihak yang mungkin akan menolak
perubahan dalam merancang suatu perubahan.

Negosiasi

Negosiasi adalah cara yang lebih formal dalam mencapai suatu kerja sama

Paksaan

Paksaan berarti bahwa manajer menggunakan kekuasaan formalnya untuk


memaksa para pegawai untuk melaksanakan perubahan.

Dukungan Manajemen Puncak

Dukungan nyata dari manajemen puncak juga akan membantu mengatasi


penolakan atas terhadap perubahan.
B. PENUTUPAN

KESIMPULAN

Secara sederhana, kita bisa membagi manajemen perubahan menjadi dua,


yaitu perubahan yang mesti diterapkan dan bagaimana menerapkannya agar bisa
sukses. Untuk mensukseskannya, butuh dua keterampilan khusus untuk
mendiagnosa kebutuhan perubahan dan inovasi, mengaudit kinerja,
mengembangkan visi perbaikan, menggambarkan atau merumuskan strategi baru.

Agar bisa efektif dalam mengelola perubahan dan inovasi, diperlukan


kemampuan untuk menciptakan keterpaduan antara anggota perusahaan, sumber
daya, gagasan, peluang, dan tuntutan-tuntutan. Manajer butuh keterampilan
seorang karyawan yang mumpuni dalam kinerjanya.
C. DAFTAR PUSTAKA

Daft,Richard L.2010. New Era Of Management.SALEMBA EMPAT. Jakarta

http://pengantarmanajemenfeuh.blogspot.co.id/2012/11/mengelola-perubahan-
dan-inovasi.html

Anda mungkin juga menyukai