Anda di halaman 1dari 6

3.2.

Sumber dan Tujuan Organisasi


Perubahan adalah bagian dan bidang proses organisasional. Tidak ada pembahasan tentang
organisasi akan lengkap tanpa pembicaraan topik yang kompleks ini. Sasarannya jelas untuk
menciptakan sistem organisasi yang mampu tetap hidup dan berkembang, baik secara
internal maupun eksternal. Manajemen perubahan merupakan bagian integral berfungsinya
organisasi. Kecepatan perubahan akan berbeda pada suatu organisasi dengan organisasi
lainnya.

A.    Sumber Perubahan

Secara ringkas, sumber perubahan organisasi dapat diuraikan  sebagai berikut :

1.    Lingkungan di luar organisasi, baik politik, ekonomi, social, budaya, agama,


kepercayaan, pertahanan, keamanan (nasional maupun internasional). Perubahan
lingkungan terjadi begitu cepat, sehingga memberikan tekanan pada organisasi untuk
merubah tujuan, strategi, kebijakan, dan struktur organisasi. Sebagai contoh, persaingan
menimbulkan kebutuhan akan penyesuaian organisasi agar tetap tercapai sasaran.

2.    Perubahan tujuan, baik itu datangnya dari dalam maupun dipaksakan dari luar.
Merubah tujuan berarti merubah strategi organisasi dan ini memerlukan wadah strategi
yaitu struktur. Misalnya menambah suatu struktur bagian HUMAS sebagai bagian yang akan
bertanggung jawab memberikan perhatian terhadap lingkungan social dan membantu
Lembaga Pendidikan di sekitar lingkungan kerjanya.

3.    Teknologi yang berubah jelas akan merubah organisasi, metode baru memerlukan
penanganan khusus dan perlunya bagian penelitian dan pengembangan yang menerapkan
metode-metode baru demi perkembangan perusahaan.

4.    Perubahan manajerial. Pada awalnya organisasi mungkin hanya berfokus pada


perencanaan dan pengawasan. Namun karena kompleksnya kegiatan, diperlukan juga
pengkoordiniran fungsi-fungsi oeprasional perusahaan.

5.    Perubahan structural jelas merubah organisasi sebagaimana yang telah dikemukakan di


atas, dan ini memerlukan penyesuaian yang menyeluruh, baik proses maupun perilaku
organisasionl.

6.    Perubahan psikososial yang bersumber pada anggota perusahaan. Kemampuan dan


kemauan anggota tentu akan menjadi kunci sukses organisasi. Bila hal ini terjadi mendadak,
organisasi perlu menyesuaikan diri pada situasi baru dengan memberikan pada mereka
kedudukan dan kesempatan berkembang lebih jauh.  
 

B.   Tujuan Organisasi

Ada dua sasaran utama perubahan organisasi, yaitu

a.    Perubahan organisasi menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan eksternalnya,


dan perubahan pola perilaku pada karyawannya. Karena suatu organisasi tidak dapat
sepenuhnya mengendalikan lingkungan eksternalnya.

b.    Melakukan modifikasi berbagai perilaku individu dan kelompok pada suatu organisasi.
Kemampuan organisasi untuk menanggulangi lingkungannya tergantung pada pola
hubungan anggotanya dengan pekerjaannya. Organisasi sekali lagi bukan dijalankan oleh
mesin-mesin, tetapi oleh manusia.

3.3. Proses Perubahan


1. Tahap Pertama

Sebagai hasil dari tekanan pada manajemen puncak. Tekanan ini dapat ditimbulkan oleh
faktor-faktor eksternal seperti penurunan penjualan ataupun faktor-faktor internal seperti
penurunan produktivitas. Dalam kondisi menghadapi tekanan, manajemen puncak sering
memerlukan bantuan konsultan dan pengantar perubahan dari luar organisasi.

2. Tahap Kedua

Dalam pola perubahan muncul intervensi dari pihak luar. Pihak luar ini mampu
memperkenalkan perubahan-perubahan dan memasuki organisasi sebagai konsultan yang
melaporkan secara langsung pada manajemen puncak. Posisi puncak dalam organisasi
cukup ideal untuk mendorong hal-hal yang menimbulkan masalah internal pada masa
sekarang.

3. Tahap Ketiga

Yaitu diagnosis dan pengenalan masalah. Berbagai informasi dikumpulkan dan dianalisa
oleh konsultan bersama dengan manajemen. Tahap ini ditandai dengan pendekatan
kekuasaan yang dibagi, dengan keterlibatan para anggota dari tingkatan yang lebih rendah
dan dukungan manajemen puncak  dalam bentuk kerjasama untuk perumusan masalah,
pembahasan usulan, pemecahan masalah, dan mengurangi oposisi yang ada di dalam
perusahaan.

4. Tahap Keempat

Penemuan penyelesaian-penyelesaian baru dan komitmen pada serangkaian kegiatan.


Seperti pada tahapan sebelumnya, konsultan memainkan peranan aktif yang melibatkan
semua tingkatan manajemen dan pengembangan gagasan-gagasan, serta metode baru
untuk pemecahan masalah dan pengambilan tindakan.

5. Tahap Kelima

Melakukan percobaan dan pengujian. Penyelesaian-penyelesaian yang dikembangkan pada


tahapan keempat, diuji kredibilitasnya dalam program eksperimen berskala kecil sebelum
diperkenalkan pada perusahaan secara luas.

6. Tahap Keenam

Penyelesaian yang telah diuji coba menjadi perubahan yang diterima dan diinternalisasikan.
Pelaksanaan kegiatan yang telah diterima harus menjadi sumber penguatan dan
menciptakan ketertarikan pada perubahan.

3.3. Proses Perubahan


1. Tahap Pertama

Sebagai hasil dari tekanan pada manajemen puncak. Tekanan ini dapat ditimbulkan oleh
faktor-faktor eksternal seperti penurunan penjualan ataupun faktor-faktor internal seperti
penurunan produktivitas. Dalam kondisi menghadapi tekanan, manajemen puncak sering
memerlukan bantuan konsultan dan pengantar perubahan dari luar organisasi.

2. Tahap Kedua

Dalam pola perubahan muncul intervensi dari pihak luar. Pihak luar ini mampu
memperkenalkan perubahan-perubahan dan memasuki organisasi sebagai konsultan yang
melaporkan secara langsung pada manajemen puncak. Posisi puncak dalam organisasi
cukup ideal untuk mendorong hal-hal yang menimbulkan masalah internal pada masa
sekarang.

3. Tahap Ketiga

Yaitu diagnosis dan pengenalan masalah. Berbagai informasi dikumpulkan dan dianalisa
oleh konsultan bersama dengan manajemen. Tahap ini ditandai dengan pendekatan
kekuasaan yang dibagi, dengan keterlibatan para anggota dari tingkatan yang lebih rendah
dan dukungan manajemen puncak  dalam bentuk kerjasama untuk perumusan masalah,
pembahasan usulan, pemecahan masalah, dan mengurangi oposisi yang ada di dalam
perusahaan.

4. Tahap Keempat

Penemuan penyelesaian-penyelesaian baru dan komitmen pada serangkaian kegiatan.


Seperti pada tahapan sebelumnya, konsultan memainkan peranan aktif yang melibatkan
semua tingkatan manajemen dan pengembangan gagasan-gagasan, serta metode baru
untuk pemecahan masalah dan pengambilan tindakan.

5. Tahap Kelima

Melakukan percobaan dan pengujian. Penyelesaian-penyelesaian yang dikembangkan pada


tahapan keempat, diuji kredibilitasnya dalam program eksperimen berskala kecil sebelum
diperkenalkan pada perusahaan secara luas.

6. Tahap Keenam

Penyelesaian yang telah diuji coba menjadi perubahan yang diterima dan diinternalisasikan.
Pelaksanaan kegiatan yang telah diterima harus menjadi sumber penguatan dan
menciptakan ketertarikan pada perubahan.

3.4. Pengembangan Organisasi


Istilah pengembangan organisasi disebut juga dengan Organization Development (OD). OD
sebagai suatu strategi Pendidikan yang kompleks yang bertujuan mengubah kepercayaan,
sikap mental, nilai, dan sturktur organisasi untuk menyesuaikan diri pada perubahan
teknologi, lingkungan, serta tantangan-tantangannya. OD merupakan suatu usaha yang
dilakukan secara berencana, terus menerus meliputi organisasi secara keseluruhan untuk
meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi dengan menerapkan asas dan praktek
yang dikenal dalam kegiatan organisasi.

3.5. Ciri Pengembangan Organisasi


1. Usaha yang dilakukan secara berencana. Hal ini berarti pengembangan organisasi
meliputi penetapan tujuan, perencanaan, pengendalian, dan pengambilan tindakan.

2. Pengembangan organisasi mencerminkan suatu proses yang berlangsung secara terus


menerus setiap kali timbul perkembangan keadaan yang membutuhkan.

3. Pengembangan organisasi berorientasi pada masalah dan persoalan yang harus


dipecahkan.

4. Kegiatan yang menerapkan asas dan praktek perilaku.

5. OD merupakan usaha ke arah pengembangan organisasi.

6. OD merupakan tanggapan terhadap berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi.

7. OD merupakan usaha yang menyesuaikan terhadap hal-hal baru.

8. OD merupakan usaha penyempurnaan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi atau


melalui bantuan para ahli atau spesialis, atau ahli OD.

9. Pengembangan Organisasi, disamping berorientasi persoalan, juga berorientasi


kemajuan.

3.6. Mengapa Perlu Dilakukan Perubahan dan


Pengembangan Organisasi
1. Meningkatkan efektivitas organisasi sebagai suatu sistem yang terbuka terhadap
perubahan.

2. Mengembangkan potensi yang mungkin masih terpendam dalam diri anggota organisasi
menjadi kemampuan operasional yang nyata.
3. Menemukan cara-cara yang lebih baik demi tercapainya tujuan individu dalam organisasi
dan tujuan organisasi sebagai keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai