A. Kompetensi
Setelah mengikuti menyelesaikan materi Dasar Sistem Kontrol secara Umum ini,
peserta diharapkan dapat :
C. Uraian Materi
Satu dari pertanyaan yang sering ditanyakan oleh seorang pemula adalah apa
yang dimaksud dengan sistem kontrol ? Untuk menjawab pertanyaan itu, ilustrasi
yang tepat adalah dengan meninjau kehidupan kita sehari-hari. Dimana kita sering
mendapat permasalahan dengan sejumlah tujuan yang harus dicapai, misalnya
dalam bidang rumah tangga, kita perlu mengatur suhu dan kelembaban rumah dan
bangunan untuk kenyamanan hidup. Dalam bidang transportasi, kita harus
mengendalikan mobil dan pesawat agar berpindah dari satu lokasi ke lokasi
lainnnya dengan aman dan akurat. Dalam bidang industri, proses manufaktur
mempunyai sejumlah tujuan agar didapatkan hasil yang memuaskan dalam
ketelitian dan keefektifan biayanya.
Karena kemajuan dalam teori dan praktek, kontrol automatik (otomatis) semakin
memberikan kemudahan untuk mendapatkan performansi dari sistem yang
dinamik, mempertinggi kualitas dan menurunkan biaya produksi, mempertinggi
laju produksi, meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang membosankan dan
keuntungan-keuntungan lainnya.
Komponen dasar sistem kontrol pada prinsipnya ada tiga, seperti diperlihatkan
pada gambar ”Komponen Dasar Sistem Kontrol” di atas, yaitu :
1. Tujuan sistem kontrol, sering juga disebut dengan referensi atau set point
Dalam istilah yang lebih teknis, tujuan dapat dihubungkan dengan masukan atau
sinyal penggerak (u) dan hasilnya disebut keluaran atau variabel yang dikontrol
(y). Secara umum, tujuan dari sistem kontrol adalah untuk mengontrol atau
mengendalikan keluaran dengan berbagai masukan tertentu melalui elemen-
elemen atau unsur-unsur sistem kontrol.
Hasil karya pertama yang penting dalam penerapan kontrol automatik (otomatis)
adalah governor sentrifugal untuk mengontrol kecepatan mesin uap yang dibuat
oleh James Watt pada abad kedelapanbelas. Mengenai sistem kerja akan
dijelaskan lebih detail pada bahasan mengenai sistem kontrol otomatis di bawah.
Hasil karya lain yang penting pada tahap awal perkembangan dalam teori kontrol
dibuat oleh Minorsky, Hazen, Nyquist dan sebagainya.
Bahkan pengendalian dari sistem persedian barang, sosial dan ekonomi dapat
didekati dengan teori kontrol automatik. Teori kontrol modern yang berkembang
akhir-akhir ini adalah kontrol optimal baik pada sistem deterministik (tertentu)
maupun stokastik (acak), demikian juga dengan kontrol belajar (learning) dan
adaptif dari sistem yang rumit. Penerapan teori kontrol modern dewasa selain
disebutkan di atas, juga meliputi pada sistem bukan rekayasa, seperti sistem
biologi (misal tubuh manusia), biomedikal, ekonomi dan sosial ekonomi.
Dua kejadian utama terjadi selama tahun 1970-an, dimana kejadian ini memicu
tren penggunaan elektronika modern ke dalam teknologi otomobil (kendaraan).
Kedua kejadian itu adalah : (1) regulasi pemerintah mengenai emisi gas buang
(exhaust emission) dan konsumsi bahan bakar yang ekonomis (fuel economy)
dimana diperlukan kontrol mesin yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode
yang saat itu dipakai; dan (2) perkembangan ditemukannya komponen elektronika
digital solid-state (transistor, mikroprosessor dll) dengan biaya relatif murah
dimana dapat dipakai untuk kontrol mesin (engine) dan aplikasi lainnya.
Dalam konsep sistem kontrol terdapat istilah-istilah yang perlu diketahui, seperti
misalnya : variabel yang dikontrol, variabel yang dimanipulasi, Set Point, error,
kontroler, plant, gangguan, kontrol umpan balik, sistem kontrol umpan balik, sistem
kontrol loop terbuka dan tertutup. Berikut ini akan dijelaskan beberapa istilah
tersebut.
c. Kontroler.
Kontroler adalah elemen yang mengerjakan tiga tahap langkah pengendalian,
yaitu (1) Membandingkan set point dengan variabel yang dikontrol (output); (2)
Menghitung berapa banyak koreksi yang perlu dilakukan dan (3) Mengeluarkan
sinyal kontrol sesuai dengan hasil perhitungan tadi. Kontroler sepenuhnya
menggantikan peran manual oleh manusia dalam mengontrol sebuah plant atau
proses.
d. Plant.
Plant adalah seperangkat peralatan, mungkin hanya terdiri dari beberapa
bagian mesin yang bekerja bersama-sama, digunakan untuk melakukan suatu
proses tertentu. Setiap obyek fisik yang dikontrol, seperti tungku pemanas,
reaktor kimia, dan pesawat ruang angkasa disebut plant.
e. Proses (processes).
Proses merupakan suatu rangkaian kejadian yang sengaja dibuat secara
sistematis atau berkembang alamiah yang berlangsung secara kontinu menuju
f. Sistem.
Sistem adalah kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-
sama dan melakukan suatu sasaran tertentu. Sistem tidak dibatasi hanya untuk
sistem fisik saja. Istilah sistem dapat digunakan pada gejala yang abstrak dan
dinamis seperti yang dijumpai dalam ekonomi. Istilah sistem juga bisa
diinterpretasikan untuk menyatakan sistem fisik, biologi, ekonomi dan lain
sebagainya.
g. Gangguan (disturbances).
Gangguan adalah suatu sinyal atau besaran yang cenderung mempunyai
pengaruh yang merugikan pada nilai keluaran sistem. Jika suatu gangguan
terbentuk di dalam sistem, disebut internal, sedangkan gangguan eksternal
terbentuk di luar sistem dan menjadi suatu masukan.
Agar selalu didapatkan sinyal kesalahan (error) sama dengan NOL, maka
diperlukan operator untuk mengontrol sistem ini. Sistem ini akan dikatakan
berjalan dengan baik jika ketinggian air sebenarnya , output (h), selalu sama
dengan ketinggian air yang diinginkan, set point (H).
Tampak pada gambar, operator akan membuka katup jika nilai kedalaman air
sebenarnya (h) lebih besar dari nilai kedalaman yang diinginkan (H), sehingga
kedalaman air akan berkurang, menyebabkan nilai h bergerak mendekati H.
Sebaliknya jika kedalaman air sebenarnya (h) kurang dari kedalaman air yang
diharapkan (H), maka operator harus menutup katup, menyebabkan nilai
ketinggian air yang sebenarnya (h) semakin besar seiring dengan mengalirnya air
dari Qin. Lebih detailnya bagaimana proses itu bisa terjadi bisa dijelaskan pada
sebagai berikut.
Lihat gambar di bawah ! Ketinggian referensi (H) dan ketinggian sebenarnya (h)
dibandingkan oleh pembanding (tanda +/-). Mata seorang operator manusia
mengamati nilai variabel ketinggian sebenarnya (h), melalui syaraf sensorik, sinyal
hasil pengamatan mata dikirim menuju otak operator manusia.
Gambar 262. Proses Kontrol pada Manusia (a) mata, (b) otak dan (c) tangan
(Trigas Badmianto, S.T., 2016)
Otak membandingkan nilai set point (H) dengan output (h), hingga didapatkan
sinyal error atau kesalahan sama dengan H dikurang dengan h. Sinyal error bisa
bernilai positif, nol dan negatif. Otak sebagai pengambil keputusan, memutuskan
sesuai dengan yang disebut di atas, ada 3 kemungkinan kondisi (positif, nol dan
Sinyal kontrol yang dihasilkan oleh otak, dikirim ke tangan melalui syaraf motorik.
Sinyal ini akan menggerakkan otot tangan untuk membuka atau menutup katup
berdasarkan hasil keputusan dari otak sebagai fungsi kontroler, mengakibatkan
ketingian level air tangki akan berubah, semakin besar atau berkurang.
Selanjutnya ketinggian air tersebut diamati lagi oleh mata, dikirim ke otak, otak
akan membandingkan, mengkalkulasi dan mengambil keputusan hingga
didapatkan sinyal kontrol. Dimana proses ini terjadi secara berulang dan terus-
menerus.
Kelebihan dari sistem kontrol loop tertutup adalah penggunaan umpan-balik yang
membuat respons sistem relatif kurang sensitif tarhadap gangguan eksternal dan
perubahan internal pada parameter sistem. Sehungga dapat digunakan
komponen-komponen yang relatif kurang teliti dan murah untuk mendapatkan
pengontrolan plant dengan teliti, hal ini berbeda pada sistem loop terbuka. Dari
segi kestabilan, sistem kontrol loop terbuka lebih mudah dibuat atau dapat
dikatakan kestabilan bukan merupakan persoalan. Sebaliknya, kestabilan dapat
menjadi persoalan pada sistem kontrol loop tertutup karena kesalahan bisa muncul
akibat adanya koreksi yang berlebih, dapat menghasilkan osilasi pada output
sistem. Perlu ditekankan bahwa untuk sistem dengan masukan yang telah
diketahui dan tidak ada gangguan, maka disarankan menggunakan kontrol loop
terbuka. Sistem kontrol loop tertutup mempunyai kelebihan hanya jika terdapat
gangguan yang tidak dapat diramal dan/atau perubahan yang tidak dapat diramal
pada komponen sistem.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan kelebihan sistem kontrol loop terbuka
adalah :
(Untuk lebih detail baca buku Teknik Sistem Kontrol pada Kendaraan di daftar
pustaka)